Thank You For Everything
#1
Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min
Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Comedy
Park Hye Moon POV
Aku
terus memandangi tubuhku dari pantulan kaca yang tingginya melebihi tinggiku.
Mengenakan gaun tanpa lengan berwarna putih yang menjulur hingga lantai, sarung
tangan berwarna senada dengan gaun yang aku kenakan, wajah yang ditutup dengan
sehelai kain, dan seikat bunga mawar putih yang berjumlahkan 21 sesuai umurku.
Aku..
Park Hye Moon imnida. Park yang artinya kekuatan, Hye artinya perempuan anggun
dan Moon artinya bulan. Jadi arti dari namaku adalah Perempuan anggun yang
memiliki kekuatan. Cantik bukan? (Author : Biasa ajeee -_-“) Ok! Tahun ini aku
menginjak usia 21 tahun. Aku adalah mahasiswi jurusan desain di Design and
Architecture Univercity l, sebuah universitas yang terletak di USA. Mengenai
sifatku… aku ini orangnya ceria, lemah lembut, manja, sedikit naïf –itu sih
kata orang, tapi menurutku biasa aja-, dan… banyak orang yang menyukaiku
(Author : sedikit mulu… kapan penuhnya o.O)
“
Agassi, harap keluar ruangan dan bersiap menuju altar. Ayah anda sudah menunggu
diluar. “ seru seorang pelayan IO yang berdiri di ambang pintu.
Ingin
sekali aku pergi dari sini dan menggagalkan penikahanku ini. Pernikahan? Iya…
hari ini adalah pernikahanku dengan namja yang sama sekali belum aku ketahui
asal usulnya. Bahkan aku belum pernah melihatnya secara langsung.
Apa
kalian bertanya, apa aku ini di Jodohkan? Jawabanku iya. Aku memang di jodohkan,
bahkan sebelum aku terlahir didunia ini. Ceritanya sedikit rumit. Perjodohan
ini bukan karna perusahaan ayahku bangkrut atau apapun. Perjodohan ini atas
dasar permintaan kakekku yang meninggal 7 hari yang lalu dan itu membuat kuliahku
sedikit terbengkalai.
Perjodohan
ini terjadi saat belasan tahun yang lalu. Berawal dari kakek yang menyukai
seorang yeoja yang umurnya terpaut 3 tahun dari kakek. Singkat cerita, hubungan
kakek tidak direstui oleh orangtua yeoja itu. Akhirnya mereka berjanji akan
selalu bersama walaupun dengan cara lain. Dan cara itu adalah.. kelak saat mereka
sudah mempunyai sebuah keluarga dan anak. Anak dari anaknya itu akan mereka
satukan dengan jalan perjodohan. Dan saat Appa menikah dengan eomma begitu juga
dengan anak dari yeoja yang disukai kakek dan mempunyai anak yang berlawanan
jenis, akhirnya perjodohan itu menimpaku dan anak dari anak yeoja yang disukai
kakek. Hhaaaahhh~ itulah asal usulnya perjodohanku. Apa aku menjelaskannya
terlalu ribet? Kalau kalian masih bingung, bacalah dari awal. Aku saja awalnya
bingung saat eomma menceritakannya padaku. kalau masih bingung juga, tanyakan
pada Author. Dia yang menjalankan deskripsi tentangku. ( Author : Kenapa aku
dibawa? O.o inikan kisahmu -_-“)
“ Moon-aa…
“ panggil seseorang yang bersuara berat yang aku yakini itu adalah suara
ayahku. Aku hanya sekilas melihat Ayah sembari membuka ronde yang menutupi
wajahku dan kembali menatap pantulan tubuhku dari kaca.
“ Wah~
lihatlah… Bulan ayah bercahaya sangat cantik. “ seru Ayah saat berdiri tepat di
sampingku.
Miris.
Itulah keadaanku sekarang. Kenapa aku terlahir sebagai anak tunggal? Ya anak
tunggal. Setelah aku terlahir di dunia ini, eomma mengalami komplikasi pada
rahimnya dan mengharuskannya untuk kehilangan rahimnya itu. Dan kenapa kakek
membuat perjodohan ini?
“
Yeongseohamnida, Moon-a. mau tidak mau kau harus menjalankan amanat terakhir
kakekmu dan menerima perjodohan ini. “ seru Ayah lemas dan aku hanya menghela
nafas beras saat mendengarkannya berbicara tentang kakek.
“
Sudahlah Appa. Appa tidak perlu meminta maaf terus seperti ini. “
“
Jeongmal mianhae Moon-a. Appa tau ini memang tidak adil untuk kalian. “
“
Appa~… Naneun gwenchana~… hm~
Kkaja
kita keluar. “
Setelah
ku rasa sudah lebih tenang perasaanku, aku dengan ragu melingkarkan tanganku
kepergelangan tangan Appa dan berjalan keluar ruangan. Perasanku kembali gugup
saat pintu gereja ini terbuka dan semua para undangan menatapku. Appa dan aku
mulai berjalan menuju kearah seorang namja tinggi yang mengenakan tuxedo
berwarna senada dengan gaunku di dekat pendeta.
“ Aku
serahkan bulanku untuk kau jaga… “ seru Ayah lembut dan namja itu membungkukkan
tubuhnya sekilas. Ayah lalu menyerahkan tanganku di uluran tangan namja yang
menjadi suamiku ini dan kami menghadap kearah pendeta.
“ Siang
ini… Kita semua akan menjadi saksi dari pernikahan antara kedua pasangan ini.
Sebelum
saya melanjutkan pernikahan ini. Apakah diantara saudara yang tidak setuju atau
menentang pernikahan ini? “ ucap pendeta saat kami berdua sudah berada di depan
podium sang pendeta.
“
Baiklah. Sepertinya semua yang ada disini setuju dengan pernikahan ini.
Saya
akan memulai upacara pernikahan ini. Sebelumnya, saya meminta kedua mempelai
saling berhadapan. Setelah saya bertanya pada kalian berdua, dengan tegas
kalian jawab “ Iya. saya Bersedia” dan memasangkan cincin ke jari manis setelah
itu ucapkan janji pernikahan kalian. “ aku dan namja ini lalu saling berhadapan.
Wajahnya tidak terlalu jelas karna terhalang dengan helaian kain yang menutupi
wajahku ini.
>>Setelah
beberapa detik hening<<
“ Cho
Kyuhyun-ssi.. bersediakah engkau menerima Park Hye Moon-ssi, sebagai istrimu di
kala senang maupun duka, sedih ataupun gembira, mengasihinya sama seperti kau
mengasihi dirimu sendiri, dan selalu menjaganya sampai maut memisahkan kalian?
“
Namja
ini hanya diam menatap kearahku kemudian menghela nafas berat. Tapi setelah
itu…
“ …
Iya. Saya bersedia. “ tegasnya sembari memasangkan cincin di jari manisku.
“ Saya,
Cho Kyuhyun menyambut engkau, Park Hye Moon-ssi sebagai istriku, dan berjanji
bahwa saya tetap setia kepadamu dalam untung dan malang, bahwa saya akan
memelihara engkau dengan setia sebagaimana wajib diperbuat oleh orang yang
beriman kepada Yesus Kristus sampai maut memisahkan kita. “ Ucapnya lalu
melepaskan pegangan tangannya dari tanganku.
Sekilas
aku melihat kearah Appa dan eomma yang tersenyum saat namja yang bernama Cho Kyuhyun ini
selesai mengucapkan janjinya. Aku juga melihat kedua orangtua yang ku yakini
itu orang tua dari namja ini duduk didekat Appa dan eomma tersenyum bahagia.
“ Dan
kau, Park Hye Moon-ssi.. bersediakah engkau menerima Cho Kyuhyun-ssi, sebagai
suamimu di kala senang maupun duka, sedih ataupun gembira, mengasihinya sama
seperti kau mengasihi dirimu sendiri, melayani dia, dan selalu menjaganya
sampai maut memisahkan kalian? “
Aku
terdiam dan masih menatap kearah Appa dan Eomma yang mulai mengeluarkan air
matanya. Menyadari aku melihat kearah mereka berdua, Appa lantas segera
menghapus airmatanya dan wajahnya mengisyaratkan “ Ppali… ucapkan janjimu. “.
Dan
lagi-lagi aku menghela nafas berat.
“ …
Iiiya. Saya bersedia. “ seruku sedikit ragu sembari memasangkan cincin dijari
manisnya. Sekilas aku menunduk dan kembali melihat kearah Appa dan Eomma.
“ …. Saya,
Park Hye Moon menyambut engkau, … … Cho Kyuhyun-ssi sebagai… suamiku, dan
berjanji bahwa saya tetap setia kepadamu dalam untung dan malang, bahwa saya
akan… melayanimu dan memelihara engkau dengan setia sebagaimana wajib diperbuat
oleh orang yang beriman kepada Yesus Kristus sampai maut memisahkan kita. “
ucapku lalu melepaskan tangannya. Air mataku keluar dengan bebas saat aku
melihat Appa dan Eomma menangis lagi. Aku mencoba tidak terisak dengan cara
menggigit kuat bibir bawahku.
“
Dengan ini, saya nyatakan kalian resmi sebagai suami-istri dimata Tuhan,
Negara, dan para undangan yang menjadi saksi.
Silahkan
mempelai pria mencium mempelai wanita. “
Ok… aku
kembali gugup 100x lipat sekarang saat namja ini berhasil membuka helaian kain
yang menutupi wajahku. Bukan karna wajahnya yang tampan, tapi kegugupanku lebih
kepada tindakannya. Apakah dia benar-benar akan menciumku di depan Altar?
“ Apa
kau benar-benar akan melakukannya di depan altar? “ tanyaku lirih dan
memastikan hanya aku dan namja ini yang mendengarnya.
“ …
Menurutmu? “ tanyanya balik dan melihatkan smile evil.
“
Sepertinya kau terlalu keras mengigit bibir bawahmu, sampai-sampai bibir
bawahmu memerah. “
“ hah…
“ jawabku innocent dan dengan gerakan cepat namja ini menciumku. Bukan bibir,
tapi hidungku.dan membuatku secara reflek memejamkan mataku.
èIncheon Airportç
02:00 PM KST
Cho
Kyuhyun POV
Sekilas
aku memeluk Appa dan eomma lalu melihat kearah keluarga yeoja yang sekarang
menjadi istriku itu.
“
Berikan aku cucu yang cantik dan tampan. Araci? “ lirih eomma tepat ditelingaku
dan aku dengan segera melepaskan pelukkannya dan melotot pada eomma yang
tersenyum tiga jari.
“ Semua
keperluan honeymoon kalian selama 3 hari di Jeju sudah eomma siapkan. “ seru
eomma saat setelah melepas pelukanku.
“
Eomma~ tidak bisakah aku berganti pakaian terlebih dahulu? Aku malu. “ mohonnya
pada eomenim sembari mengusapkan kedua telapak tangannya. Ya ya ya… setelah
acara pernikahan selesai, kami berdua langsung digiring(?) kebandara tanpa
mengijinkan kami untuk berganti pakaian pengantin kami.
“ Tidak
ada waktu, chagi. Pesawatnya kan segera berangkat. “
“
Moon-a, eomeonim sudah menyiapkan kau baju khusus di lemari hotel. Mian kalau
ukuran bajunya kebesaran atau kekecilan saat kau memakainya. “ sambung eomma
dengan senyum yang aku pastikan senyuman yang tidak beres.
“ Tidak
pakaian yang aneh kan? “
“ Hah..
Aniyo, Moon-a. “
“ Cha!
Sudah saatnya kalian berangkat. “ seru appanim kemudian memelukku.
Setelah
berpelukkan, kami lalu berjalan menuju pintu keberangkatan. Tak ku pungkiri,
saat kami berjalan menuju pintu keberangkatan sampai kami duduk di kursi sesuai
dengan nomer kursi di tiket pesawat, semua orang memandangi kami.
Entah
sudah berapa menit saat setelah kami duduk yeoja ini masih tetap diam membisu
disampingku. Aku menatapnya yang sedang menatap keluar jendela dengan tatapan
kosong. hhaaahh~ sepertinya yeoja ini juga sama denganku. Sama-sama tidak
menyetujui perjodohan konyol yang dibuat nenek dan kakeknya puluhan tahun lalu.
Kalau Appa tidak mengancamku akan menghapus namaku dari kartu keluarga pasti
aku tidak akan menyetujui perjodohan ini. Ditambah lagi, wasiat nenek sebelum
meninggal yaitu melaksanakan pernikahan yang sudah direncanakan bertahun-tahun
lalu dan dengan begitu warisan yang sudah seharusnya menjadi miliku akan secara
resmi menjadi milikku setelah aku menikah dengan yeoja yang sudah ditentukan
nenek. Ya… pernikahan ini semata mata untuk melindungi warisan nenek yang
berupa rumah -yg sekarang keluargaku dan aku tempati-, fasilitas, dan semua
asset perusahaan. Kalau tidak aku laksanakan, warisanku akan disumbangkan kepanti
asuhan. Dengan kata lain, kalau aku tidak menerima perjodohan ini, secara tidak
langsung aku sudah membuat keluargaku menjadi glandangan(?).
“
hhhaaahhh~ “ hembusku lemah dan memijat keningku sebentar.
Aku
menatapnya lagi yang sekarang kepalanya bersandar di jendela sembari menutup
kedua matanya. Yeoja ini… wajahnya cantik juga. Tapi masih cantikkan Shin Jae
Mi, yeojachinguku. Hey… kalian tidak perlu menatapku seperti itu. Ok aku memang
sudah memiliki yeoja chingu tanpa diketahui appa dan eomma selama 2 tahun ini.
Dengan kata lain kami backstreet. Pernikahan ini juga tidak di ketahui olehnya.
Karen aku tidak ingin kehilangannya dan membuatnya terluka lagi.
“
Perjalanan ke Jeju akan memakan waktu yang lama. Tidurlah. “
“ Dan…
“ ucapku gantung lalu melepaskan jasku.
“
Pakailah jasku. Disini dingin. Ditambah lagi pundakmu yang tidak memakai
apapun. “ sambungku sembari meletakkan jasku di tubuhnya.
Tidak
ada respon apapun dari yeoja ini. Dia hanya menggeliat sedikit saat aku meletakkan
jasku ditubuhnya. Apa dia sudah tidur? hah! Sepertinya ia benar-benar sudah
tertidur. Aku lantas kembali bersandar dan memangku tanganku didada dan menutup
mataku.
06:00 PM KST
Park
Hye Moon POV
Aku
sedikit tersadar dari tidurku dan merenggangkan semua otot di tubuhku. Aku
terkejut saat mendapati sebuah jas putih yang entah sejak kapan menutupi tubuh
bagian depanku hingga pundak.
“
Yeongseohamnida~ Kita sudah sampai di Pulau Jeju. “ seru salah satu pramugari.
Aku lantas melihat disekelilingku. Sepi. Tak ada penumpang.
“ Mianhae…
kenapa penumpang yang lain? “
“
Mereka sudah turun 10 menit yang lalu, Agassi. Karna sedari tadi Agassi dan
suami Agassi tertidur sangat lelap. Jadi kami menunggu sampai Agassi dan suami
Agassi bangun. “
“ Oh…
mianhae~ “
“
Gwenchana Agassi. “
“
Selamat atas pernikahan Agassi. “ sambungnya dan sekilas membungkukan badannya
dan pergi. Sekilas aku melihat namja yang masih pura-pura tertidur di
sebelahku.
Selamat
atas pernikahan Agassi?? Ahhh~ Abata… Aku lupa kalau aku sudah menikah
sekarang. Aku lantas memijat sebentar keningku dan leherku yang terasa pegal
karna posisi tudurku yang menyandar ke jendela.
“ Ayo
cepat turun! “ cetusku datar kearah namja itu dan tidak mendapat respon. Mau
sampai kapan ia akan pura-pura tertidur ha?
“ Hey!
Aku tau kau sudah bangun! Jangan pura-pura tidur! “ ucapku dengan nada tinggi.
“
Darimana kau tau aku sudah bangun dan pura-pura tertidur? “ tanyanya dan
langsung membuka kedua matanya.
“ Hey…
orang yang sedang tidur nyenyak dengan orang yang sedang berpura-pura tidur itu
ada perbedaannya. “ ucapku sembari melangkah melewatinya yang masih tetap duduk
di kursinya.
“
Perbedaan? “ serunya sembari memegang gaunku dan membuatku berhenti
dihadapannya.
“ Apa
perbedaannya? “
“
hhaassshhh~ kau benar-benar tidak tau atau memang kau itu bodoh?
Hello!
Itu sangat jelas. Orang yang sedang tidur nyenyak, bulumatanya tidak akan
bergerak dan nafasnya teratur. “ aku lalu menarik paksa gaun yang ia pegang dan
berjalan melewatinya.
“ Bawa
kopernya! “ ucapku dan masih terus berjalan menuju pintu keluar pesawat ini.
Aku
terus mengangkat sedikit gaunku agar mempermudah langkahku saat aku berjalan.
Setelah keluar dari pesawat, aku disambut oleh terpaan angin yang lumayan
besar.
“
Hhuuhhh~ Anginnya kencang sekali!! “ grutuku sembari sesekali mengusap kedua
telapak tanganku dan menempelkannya di kedua bahuku yang tidak tertutup kain
apapun.
Tanpa
sepengetahuanku, ada seseorang dari arah belakang yang meletakkan jasnya untuk
menutupi bahuku.
“
Pakailah. “ serunya dan aku langsung membalikkan tubuhku untuk melihat siapa
orangnya. Dan ternyata dia… ‘suami terpaksaku’.
“
Yeongseohamnida. Apakah anda Cho Kyuhyun-ssi? “ cetus seseorang yang membuatku
dan namja ini melihatnya.
“ Nde.
Jonenun Cho Kyuhyun imnida. Nuguya? “
“ A
Yeongseohamnida. Saya adalah pelayan hotel yang akan tuan dan istri tempati
selama honeymoon disini. saya datang kesini untuk menjemput tuan berserta istri
sesuai dengan perintah Park Jae Hee-ssi. “ jelas namja yang berpakaian resmi.
“ Biar
saya yang membawakan koper tuan dan nyonya. “
“
Aaahh~ jangan panggil aku nyonya. Panggil Agassi. Aku masih terlalu muda untuk
dipanggil nyonya. Araseo? “ protesku.
“ Oh
Yeongseohamnida nyo.. a Yeongseohamnida maksud saya Agassi.
Silahkan
ikut denganku menuju mobil. “ serunya dan berjalan didepanku dengan membawa 2
koper besar dan kami mengikutinya dari belakang.
Setibanya
kami di hotel, ada beberapa pelayaan yang menyambut kedatangan kami dan manager
hotel ini. Sungguh… ini sangat berlebihan. OK orangtuaku memang kaya dan
memiliki saham besar di hotel ini. Tapi tidak perlu acara penyambutan seperti
ini. ini terlalu berlebihan. Lagian juga aku ini bukan pemilik hotel ini.
“
Selamat datang dihotel kami, Tuan Cho Kyuhyun dan Nyonya Cho Hye Moon. “ sapa
seorang namja yang aku yakini dia adalah manager di hotel ini. Karna dijasnya
bertuliskan “Manager”. Hahhhh~ lagi lagi ada yang memanggiku nyonya!
“ Hey!
Jangan panggil aku nyonya! Aku ini masih muda dan tidak pantas untuk dipanggil
nyonya. Dan 1 lagi… kau bilang apa barusan?! Nyonya Cho Hye Moon. haaahhh~
Joneun Park-Hye- Moon. Park Hye Moon imnida. “ protesku lagi dan menekankan
suaraku di kata PARK. Mereka hanya tertegun mendengar protesanku.
“ Ah..
Ahahahaha haaa~ Hya.. chagiya. Kenapa kau protes seperti itu? sudah sewajarnya
kau dipanggil Nyonya Cho Hye Moon. Kau kan istriku. Ahahah haaa~ Disaat seperti
ini.. kau manis sekali. “ seru Kyuhyun dengan gelagat manis.
“ Dia
hanya belum terbiasa dipanggil Nyonya Cho Hye Moon. “ sambungnya sembari
menatap manager dan merangkulku namun aku tepis.
“
Silahkan ikuti saya. Saya akan mengantarkan tuan dan nyonya ke kamar. “
Hhaasshhh~
ini sungguh membuatku stress. Berawal dari perjodohan, lalu pernikahan, dan
sekarang… panggilan baru untukku. Hey! Statusku memang sudah menikah. Tapi
margaku masih tetap Park bukan Cho. Bukankah seharusnya seperti itu. marga Cho
akan digunakan setelah aku melahirkan anak dan memberinya marga yang sama
dengan marga ayahnya. Tapi… itu tidak akan mungkin terjadi!
“ Ini
kamar Tuan dan Nyonya. “ seru pelayan yeoja sembari menyerahkan kunci kamar.
“ Nde
Gamsahabnida. “ jawab Kyuhyun dan mengambil kunci kamar.
“
Baiklah.. Selamat menikmati honeymoon kalian.
Saya
permisi. “ pelayaan itu sekilas membungkukkan badan dan pergi bersama dengan
pelayan namja yang sedari membawakan koper.
Dengan
cepat aku menyambar kunci kamar dan membuka pintu kamar setelah itu menyeret
koperku kedalam. Melihat ada sofa panjang, aku lantas merebahkan diriku disofa.
Cho Kyuhyun
POV
Yeoja
ini bernar-benar… aku fikir yeoja ini sifatnya sepolos wajahnya yang saat sedang
tidur di pesawat tadi. Tapi nyatanya… jauh berbeda. Untung eommanya sudah
menceritakan detail tentang anaknya ini saat setiap kali berkunjung kerumah.
Aku lalu
masuk kedalam kamar sembari menyeret koperku dan menutup pintu. Kuputuskan
untuk merebahkan tubuhku sejenak di atas ranjang yang bertaburan kelopak bunga
mawar. Haahh~ rasanya nyaman sekali. Ingin sekali aku tidur, tapi mataku tidak
mau menurut. Mungkin karna aku sudah tidur dalam pesawat dan masih mengenakan tuxedo.
Aku lantas duduk dan membuka koperku untuk mengambil kaos serta baju hangatku.
“ Kau
tidak ganti bajumu? “
“ Aku
lelah~ “ jawabnya lemas dan masih tetap tiduran diatas sofa panjang.
aku
lantas berjalan menuju kamar mandi.
setelah
beberapa menit memanjakan tubuhku dan merilekskan tubuhku dengan berendam, aku
keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutku yang basah. Aku tertegun
saat yeoja itu duduk di ranjang dengan gaun yang masih tetap sama seperti tadi,
gaun pengantin dan jasku yang menutupi bahunya. Apa dia tidak gerah
mengenakannya dari tadi? Sekilas aku melihat koper besarnya yang berada dibawah
pijakan kakinya.
“ Kau
tidak mau mengganti pakaianmu? “
“ … Aku…
tidak membawa baju. “ jawabnya lemas. Tadi dia marah2 pada manager dan pelayan
hotel, tapi kenapa sikapnya berubah. Tunggu… dia bilang apa tadi..
“ Mwo?
Lalu apa isi koper besarmu itu? “
Aku
lalu berjalan kearahnya dan menarik koper besarnya dari bawah kakinya. Mataku
membulat seketika saat aku melihat isi dari koper besarnya adalah… bantal(?).
pantas saja saat aku menggeret kopernya terasa enteng.
“
Eomma~ Kenapa kau tega sekali mengerjai putrimu satu-satunya?
Kau
bilang kau sudah menyiapkan semua keperluanku. Tapi apa… kau malah tidak
membawakanku baju dan… membawaku bantal. Eomma~~~!!!! “
“ Aku
menyesal!!! Seharusnya aku tidak mempercayaimu masalah packing baju.
Hhhhaaaaaaaaaaaa~!!!! “
“
Hhhaaassshhh~ Sudahlah! Bukankah masih ada pakaian yang sudah nae eomma siapkan
untukmu!! “
“ Ou..
Abata. Masih ada pakaian di lemari. Kenapa aku lupa ya? “ cetusnya polos.
Dia
langsung bangkit dari duduknya, sedangkan aku kembali mengeringkan rambutku dan
duduk di ranjang.
“ AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~~~~~~~!!!!!!!!!!!
“ teriaknya yang mebuatku seketika menutup kedua telingaku. Semoga saja kamar
ini dindingnya kedap suara.
“ HYA!!
Kenapa kau berteriang sekencang itu?!! “
“
Belikan aku baju! “ cetusnya dan menutup kedua pintu lemari itu.
“ Mwo?
“
“ Aku
bilang… belikan aku baju sekarang!! “
“ HYA!!
Kau fikir aku ini pembantumu ha! Seenaknya menyuruh orang.
Shireo!
Aku lelah! Lagian juga cuacanya sangat dingin!
Kenapa
kau tidak memakai . . . “
“ Aku
tidak mungkin menggunakan baju ini!! “
“
Memangnya kenapa dengan bajumu?!! “
Bukannya
menjawab, dia hanya menundukkan kepalanya. Sedikit penasaran, aku lantas
menghampirinya. Yeoja ini terus menghalangiku untuk membuka lemari. dengan
sedikit kasar, aku lantas menyingkirkan tubuhnya yang berdiri didepan pintu
lemari. Dan mataku kembali membulat dan sesekali aku menelan air liurku saat
melihat kedalam lemari. Aku melihat… hanya ada 1 pasang baju tidur dengan
celana pendek yang sedikit transparan berwarna hitam bergelantungan(?) di
hanger. Aku merasakan kepalaku sedikit berdenyut. Baju ini… baju ini saat eomma
dan aku pergi ke Mall. Pikiranku salah saat itu, mana mungkin eomma membeli
baju itu untuk dirinya sendiri. Jadi ini maksudnya. Aigoo~ kepalaku rasanya
ingin pecah. Kenapa orangtua kami sangat kompak ha?! Kompak mencelakai
anak-anaknya!!
“
Pakailah bajuku malam ini.”
“ Mwo?
Shireo! “
“
Lalu!! aku harus keluar membelikanmu baju dicuaca yang sedingin ini? Gila! “
Dia
kembali tertunduk lemas dan berjalan mundur kearah ranjang dan duduk disana.
aku hanya bisa menghela nafas berat. Sebenarnya apa yang ada didalam pikiran
orangtuaku dan orangtuanya?
“ Aku
akan menyuruh pelayan untuk membelikan baju untukku. “ cetusnya tiba-tiba.
“ HYA!
Kau ingin semua pelayan disini tau kalau kau tidak membawa baju ha?
Sudahlah.
Pakailah pakaianku malam ini. Besok pagi akan aku belikan baju untukmu. “
Aku lantas
berjalan menuju koperku, menaruhnya diaras ranjang, dan mencarikan baju yang
cocok untuknya.
“
Berikan kemeja kotak2 itu. “
“ Ha..
“
“ Itu..
yang itu… kemeja kotak2 berwarna merah dan putih. Sepertinya itu pas di
tubuhku. Berikan padaku. “
Iisshhh~
itukan kemeja kesukaanku. Dengan berat hati, aku memberikan kemeja kesukaanku
kepada yeoja ini. dengan cepat ia mengambil kemeja dari tanganku dan mengambil
baju tidurnya lalu masuk kedalam kamar mandi. katanya tidak akan memakai
pakaian itu? kenapa dibawa masuk?
Melihat
di atas ranjang ada begitu banyak kelopak bunga mawar, dengan segera aku
membuangnya kesembarang tempat setelah
itu aku lantas naik keatas ranjang dan bersandar headboard ranjang lalu menyalakan
TV.
Cklek~
Mataku
seketika menuju pada orang yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dan lagi..
aku kembali menelan ludahku saat aku melihat pakaianku di pakai di tubuhnya,
dan itu terlihat kebesaran. Bahkan kemejaku terjulur(?) kebawah sampai
lututnya. Hm~ Ralat… maksudku 5 cm dari atas lututnya.
“ Hey!
Apa kau sedang menggodaku ha?! “
“ Mwo?!
Siapa yang menggodamu? “ cetusnya sembari berjalan menuju lemari dan
menggantungkan gaun pengantinnya setelah itu membuang atasan baju tranparant
itu ke tong sampah.
“ Hey!
Kenapa kau buang?! “
“ Aku
tidak akan memakainya dan tidak akan pernah memakainya. Waeyo? Atau.. Jangan-jangan kau ingin memakainya? Itu
kan eomamu yang beli. “
Aku
hanya menatapnya kesal dan kembali melihat ke arah TV. Ia berjalan keranjang,
merebahkan tubuhnya di sampingku dan menarik selimut hingga dadanya.
“ Haah~
kenapa semua ini terjadi padaku?! “ grutunya pelan namun dapat aku dengar.
Yeoja
ini kembali dengan pandangan kosongnya menatap langit-langit kamar ini. Setelah
ini apa yang akan terjadi? Nenek… kenapa kau menyiksaku seperti ini?!!
“ Hey!
Berikan remot TVnya. “ serunya dan langsung merebut remot TV dari genggamanku. Dia
juga bersandar di headboard ranjang ini.
“
Berapa usiamu? “ cetusnya yang membuatku tertegun.
“ 24
tahun. “
“ Mwo? Itu
berarti kita selisih 3 tahun.
Lalu…
apa kau ini seorang mahasiswa? “
“ Hm~
Aku seorang mahasiswa di Kyunghee Cyber Univercity. Aku juga bekerja di
perusahan appa. “
“
Kyunghee Cyber Univercity.. bukankah itu universitas yang mengandalkan internet
untuk pembelajaran? “
“ Nde.
Kita tidak perlu datang ke Universitas. Hanya 3x dalam 1 minggu kita datang
untuk absensi. Maka dari itu aku bisa bekerja di perusahaan. “
“
Waahh~ Bekerja sambil kuliah. “ kagumnya.
“ Eoh..
Kau tidak bertanya tentangku? “ tanyanya dengan mimik wajah polos yang mengarah
padaku.
“ Untuk
apa aku bertanya tentangmu? Eommamu sudah menceritakan semua tentang dirimu
setiap kali berkunjung kerumah. “
“
Jinjayo? Nae eomma?
Hah~
Ini tidak adil! “
“ Mwo?
“
“ Iya…
ini sangat tidak adil. Aku tidak tau siapa kau dan aku juga baru bertemu
denganmu beberapa jam yang lalu. Itupun saat di Altar. Lalu… aku juga baru tau
kalau aku dijodohkan saat setelah kakek meninggal. Dan apa ini… eomma malah
sudah menceritakan semuanya tentangku kepadamu. Ini sangat tidak adil! Dan
sepertinya hanya aku yang tidak tau apapun tentang ini semua. “ jelasnya kesal.
“ Eoh..
apa kau mempunyai yeoja chingu? “
“ … …
Nde.. tapi kau jangan memberitahukan kepada siapapun. Termasuk kedua
orangtuaku. Araseo? “
“
Ahahah haaa~ Ara ara. Apa kalian backstreet? Dan Apa eommamu tidak merestui
hubungan kalian? “
“ Hah..
da.. da.. darimana kau tau? “
“
Terlihat jelas di wajahmu. Ahahaahah haaaaa~
Kisah
cinta nenekmu dan kakeku terjadi padamu. Buahahahaha haaaaa~ “ ejeknya sembari
tertawa girang.
“ Bocah
ini benar-benar… hhhhhaaaaaassshhhh~ HYA! Berhenti menertawaiku!! “
“
Buahahahahaahahahahah hhhhaaaaaa~ “ tawanya semakin kencang.
“ HYA!!
“ teriakku dan menutup wajahnya dengan bantal.
Park
Hye Moon POV
Namja
ini menutup mukaku dengan bantal, namun dengan sigap aku membuangnya entah
kemana. Entahlah… mendengar kisah cintanya yang tidak direstui dan backstreet
itu membuat ingin tertawa. Aku fikir kisah cinta seperti itu tidak terjadi
dikehidupan nyata.
Dengan
cepat namja ini kembali menutup wajahku dengan selimut dan itu membuatku
sedikit sesak karna namja ini menutup rapat selimut dengan tangannya.
“ Hya!
Aku tidak bisa bernafas! Lepaskan selimutnya! “ protesku dari balik selimut.
“ Aku
akan melepaskan selimutnya jika kau berhenti menertawaiku! “
Namja
ini benar-benar ingin membunuhku ha! Dengan sekuat tenagaku, aku langsung
membuka selimut dan terpampanglah wajah namja ini dihadapan wajahku. Mataku
membulat sempurna saat melihat wajahnya sedekat ini. Disaat wajahnya perlahan
mendekat kearahku disaat itu juga aku memundurkan wajahku.
“ First
Night~ “ serunya lirih yang hampir menyerupai bisikan di hadapanku.
Reflek
aku menutup kedua mataku erat. Namun…
Tingtong
tingtong… tingtong tingtong… ( Author : Suara apaan tuh O.o)
Aku
lalu membuka mataku dan disaat itu namja ini langsung menjauhkan wajahnya dan
duduk. Canggung. Iya… itu yang aku rasakan. Sesaat kami hanya terdiam. Aku
mencoba mengatur nafasku lalu turun dari ranjang dan membukakan pintu.
“ nde…
“ seruku saat aku membuka pintu.
Aku melihat
pelayan namja dengan membawa meja roll di sampingnya yang terpampang jelas 1
botol wine beserta 2 gelas dan 3 lilin yang tingginya sengaja diatur tidak
sejajar. Pelayan namja ini hanya diam mematung saat melihatku. Ada apa dengan
pelayan ini?
“ Berhenti
menatapnya seperti itu. Ada keperluan apa? “ serunya yang tau-tau berdiri
dihadapanku dan membuat pandangan pelayan namja itu beralih.
“ hah…
yeongseonghamnida tuan. Saya tidak bermaksud memandangi is . . . “
“
Jangan diulangi lagi. “
“ Nde..
jeongmal yeongseohamnida.
Saya
hanya mengantarkan wine kesini. “
Aku
lalu melihat tubuhku dari ujung kaki hingga pundakku. Haaassshhh~ kenapa aku
bodoh sekali? Jelas saja pelayan ini menatapku, orang aku memakai kemeja yang
hanya menutupi bagian tubuhku dari bahu sampai 5 cm diatas lutut. Jelas saja
pelayan itu menatap kearahku dengan segitunya -_-“.
“ O.. “
“ Ini. pegang
botol winenya. “ perintahnya sembari memberikan 1 botol wine dan aku mengambilnya
dari balik punggungnya.
“
Gomawo. Kau sudah boleh pergi. “
“ Nde.
Sekali lagi yeongseohamnida Tuan, saya sudah menganggu aktifitas tuan dan
aggasi.
Saya
permisi. “ jawab pelayan itu sedikit gemetar dan akhirnya pergi sembari membawa
kembali meja rollnya.
Namja
ini lantas menutup pintu dan berjalan meninggalkanku yang masih malu atas
kejadian tadi.
“
Moon-a… sampai kapan kau berdiri disana ha! bawa kemari botol winenya. “ aku
tersentak dan melihatnya sudah duduk di kursi teras blankon. Dengan gugup aku
menghampirinya dan meletakan botol wine itu di hadapannya.
“ Kau
mau kemana? “ tanyanya saat aku hendak membalikkan badan.
“
Tidur. “ jawabku sekenanya.
“
Tidur? hah~ Kau tidak minum winenya? “
“ … Aku
tidak suka meminum wine atau minuman keras. “
“ Tapi
ini sudah disediakan? “
“ Kalau
begitu… minumlah sendiri. “
“
Andwae! Aku tidak bisa meminum wine sendirian. “
“
Duduklah disana.. “ perintahnya sembari mengarakan dagunya kearah kursi kosong
di depannya dan dalam diam aku menuruti perintahnya untuk duduk dikursi.
Aku
melihat namja itu membuka tutup botolnya dan menuangkan winenya kedalam gelas
yang sudah ada dihadapanku lalu gelas dihadapannya kemudian meletakkan kembali
botol wine di meja.
“
Minumlah. “
“
Berapa kali aku harus bilang, aku tidak bisa minum minuman seperti ini. “
“
Tenanglah. Kau tidak akan mabuk. Wine ini kadar alkoholnya tidak keras. “
jelasnya dengan mimic wajah sok tau. Namja ini lantas mengambil gelas
dihadapannya, memutarkan gelas itu didepan hidungnya, menghirup aroma winenya,
dan meneguk wine itu. sepertinya namja ini peminum wine yang baik. Bahkan cara
sebelum menikmati wine saja ia tau.
“ Kau
tau sekali bagaimana menikmati wine dengan baik. “
“ hah…
Eoh nde. Aku ini penggemar wine. Darimana kau tau? “
“
Terlihat jelas saat sebelum kau meneguk wine itu. Bukankah itu cara meminum
wine yang baik. Menggoyangkan gelas winenya di depan hidung, menghirup
aromanya, dan menikmati rasanya. Benarkan seperti itu? “
“ Wah~
Kau ternyata tau segalanya. Bukankah kau itu bukan type yeoja peminum, tapi kau
tau cara menikmati wine dengan baik. “
“
Ahahaha nde. Aku memang bukan type yeoja peminum. Aku mengetahuinya dari nae
chingu yang juga suka meminum wine sepertimu. “ jawabku sedikit malu.
“ hmmm~
Apa dia namja? “ tanyanya tiba-tiba membuatku memasang wajah bodohku lagi.
“
Ahahah haaa~ Sudahlah. Kau tidak perlu menjawab. Aku sudah tau jawabannya dari
wajahmu. “
“ Dia
orang yang kau sukai kan? “ tanyanya lagi dan membuatku menelan ludahku.
“
Aigoo~ Moon-a… wajahmu sangat lucu. Jadi benar dia orang yang kau sukai.
Ahahahah haaaa~ “
Lucu?
Dia bilang wajahku lucu? Tidak bisakah dia membedakan mana wajah lucu dengan
wajah malu ha? Namja ini memang bodoh. Tapi… bagaimana ia tau hal itu?
“ Apa
itu terlihat jelas diwajahku? “ tanyaku polos.
“ Hm~ “
jawabnya singkat dan kembali meneguk wine.
Bahkan
namja yang notabennya asing ini tau kalau aku menyukai seseorang itu. Tapi
kenapa dia tidak peka dengan perasaanku kepadanya yang sudah 3 tahun ini? ya…
aku memang menyukai orang itu saat aku pertama kali masuk di universitas di
USA. Dia adalah nae sunbaeku, tapi dia mengambil jurusan arsitek dan usianya
selisih 4 tahun dariku. 1 tahun lalu saat aku masih di USA, aku mendengar
berita kalau dia sudah kembali ke korea 3 hari sesudah ia diwisuda. Dan sejak
itu, aku tidak pernah bertemu dengannya di Universitas.
“
Moon-a… “ panggilnya dan seketika membuyarkan lamunanku.
“ Kau melamun?
Apa kau melamunkan namja yang kau sukai itu ha? “ tanyanya sembari tersenyum
meledek kearahku.
“
Hhhaaassshhh~ Kau ini cerewet sekali ha!! “ kesalku dan meneguk air di gelas
dihadapanku. Tidak enak. Itu rasa airnya.
Saat
kurasa airnya sudah ku teguk, aku lantas meletakkan gelasnya kembali. Tapi…
kepalaku terasa pening dan pandangan mataku tiba-tiba buram. Haasshhh!~ ada apa
denganku…
“
Kenapa kau meminum winenya ha? “
Haaaahhh~
patas saja kepalaku tiba-tiba pening dan pandanganku kabur. Bahkan aku tidak
begitu jelas melihat wajah namja di hadapanku. Aaahhh yeoja pabo!
Cho
Kyuhyun POV
Aku
melihat matanya sekilas tertutup dan kembali terbuka. Disaat Moon berdiri,
tiba-tiba tubuhnya oleng(?) dan dengan sigap aku menangkapnya namun tak
berhasil menangkap gelas yang akhirnya terjatuh pecah.
“
Moon-a gwenchana? “
Moon
hanya sekilas memandangku sembari sedikit menggelengkan kepalanya seperti
sedang membetulkan pandangannya yang mungkin buram.
“
Nuguya? “
Hhhaaahhh~
Sudah ku duga saat dia meneguk habis winenya. Padahal kadar alkoholnya tidak
tinggi, kenapa dia langsung mabuk seperti ini?
“ A
Abata… aku ingat sekarang. Kau itu… suamiku kan. Iya iya iya… “ jawabnya polos dan
masih dengan gelagat orang mabuk. Yeoja ini… sudah tau tidak bisa minum, kenapa
meminum wine sampai habis?
“
Lepaskan aku! “ serunya dan langsung melepaskan tangannya yang sengaja aku
gantungkan di belakang pundakku.
Bbukkk…
“
Auwhh~ “ pekiknya yang jatuh duduk di lantai.
“
Moon-a.. “ panggilku sembari mencoba mengalungkan kembali tangannya dibelakang
pundakku.
“ Wae?
“ ucapnya dan melepaskan kembali tangannya dari belakang pundakku.
“
Waeyo? Kenapa kau tau perasaanku padanya? Bahkan aku belum memberimu jawaban
dia yeoja atau namja. kenapa kau tau itu? “
“
Hhhaassshhh~ Kau sudah mabuk Moon-a. kkaja.. aku akan memapahmu berbaring
diranjang. “
“ 3tahun…
selama 3 tahun ini, aku ingin sekali menyatakan perasaanku. Tapi kau… orang
yang tiba-tiba datang ke kehidupanku dan dengan sekejap menjadi suamiku dan aku
baru melihatmu tidak kurang dari 6 jam yang lalu tau kalau aku menyukai orang
itu. waeyo?!! Kenapa dia tidak peka dengan perasaanku selama ini ha?!! “
jelasnya panjang lebar dan aku hanya berjongkok(?) disampingnya tertegun.
Perlahan kepalanya menunduk dan aku melihat kelantai ada butiran airmata yang
jatuh beberapa kali. Yeoja ini… menangis?
“ Moon…
“ panggilku dan perlahan memegang pundaknya dan tiba-tiba…
Bbuuukkk…
Tubuhnya
terjatuh ke lantai dan diiringi air matanya yang juga ikut terjatuh. Sedikit
ragu, aku lalu mengangkat tubuhnya dan membaringkannya di ranjang lalu
menyelimutinya sampai bahunya.
“ …
Umin oppa~ … Sungmin oppa~ … Lee Sungmin~ sarang… hae~ “ igaonya dan kembali
meneteskan airmata.
“ Lee
Sungmin… jadi, nama namja yang disukai yeoja ini… Lee Sungmin. “
>>>>>TO
BE CONTINNUED<<<<<
Don't Be SILENCE and CoPast
Tidak ada komentar :
Posting Komentar