.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Januari 13, 2013

Thank You For Everything #1


Thank You For Everything
#1

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min

Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Comedy







Park Hye Moon POV
Aku terus memandangi tubuhku dari pantulan kaca yang tingginya melebihi tinggiku. Mengenakan gaun tanpa lengan berwarna putih yang menjulur hingga lantai, sarung tangan berwarna senada dengan gaun yang aku kenakan, wajah yang ditutup dengan sehelai kain, dan seikat bunga mawar putih yang berjumlahkan 21 sesuai umurku.

Aku.. Park Hye Moon imnida. Park yang artinya kekuatan, Hye artinya perempuan anggun dan Moon artinya bulan. Jadi arti dari namaku adalah Perempuan anggun yang memiliki kekuatan. Cantik bukan? (Author : Biasa ajeee -_-“) Ok! Tahun ini aku menginjak usia 21 tahun. Aku adalah mahasiswi jurusan desain di Design and Architecture Univercity l, sebuah universitas yang terletak di USA. Mengenai sifatku… aku ini orangnya ceria, lemah lembut, manja, sedikit naïf –itu sih kata orang, tapi menurutku biasa aja-, dan… banyak orang yang menyukaiku (Author : sedikit mulu… kapan penuhnya o.O)

“ Agassi, harap keluar ruangan dan bersiap menuju altar. Ayah anda sudah menunggu diluar. “ seru seorang pelayan IO yang berdiri di ambang pintu.

Ingin sekali aku pergi dari sini dan menggagalkan penikahanku ini. Pernikahan? Iya… hari ini adalah pernikahanku dengan namja yang sama sekali belum aku ketahui asal usulnya. Bahkan aku belum pernah melihatnya secara langsung.
Apa kalian bertanya, apa aku ini di Jodohkan? Jawabanku iya. Aku memang di jodohkan, bahkan sebelum aku terlahir didunia ini. Ceritanya sedikit rumit. Perjodohan ini bukan karna perusahaan ayahku bangkrut atau apapun. Perjodohan ini atas dasar permintaan kakekku yang meninggal 7 hari yang lalu dan itu membuat kuliahku sedikit terbengkalai.
Perjodohan ini terjadi saat belasan tahun yang lalu. Berawal dari kakek yang menyukai seorang yeoja yang umurnya terpaut 3 tahun dari kakek. Singkat cerita, hubungan kakek tidak direstui oleh orangtua yeoja itu. Akhirnya mereka berjanji akan selalu bersama walaupun dengan cara lain. Dan cara itu adalah.. kelak saat mereka sudah mempunyai sebuah keluarga dan anak. Anak dari anaknya itu akan mereka satukan dengan jalan perjodohan. Dan saat Appa menikah dengan eomma begitu juga dengan anak dari yeoja yang disukai kakek dan mempunyai anak yang berlawanan jenis, akhirnya perjodohan itu menimpaku dan anak dari anak yeoja yang disukai kakek. Hhaaaahhh~ itulah asal usulnya perjodohanku. Apa aku menjelaskannya terlalu ribet? Kalau kalian masih bingung, bacalah dari awal. Aku saja awalnya bingung saat eomma menceritakannya padaku. kalau masih bingung juga, tanyakan pada Author. Dia yang menjalankan deskripsi tentangku. ( Author : Kenapa aku dibawa? O.o inikan kisahmu -_-“)

“ Moon-aa… “ panggil seseorang yang bersuara berat yang aku yakini itu adalah suara ayahku. Aku hanya sekilas melihat Ayah sembari membuka ronde yang menutupi wajahku dan kembali menatap pantulan tubuhku dari kaca.
“ Wah~ lihatlah… Bulan ayah bercahaya sangat cantik. “ seru Ayah saat berdiri tepat di sampingku.

Miris. Itulah keadaanku sekarang. Kenapa aku terlahir sebagai anak tunggal? Ya anak tunggal. Setelah aku terlahir di dunia ini, eomma mengalami komplikasi pada rahimnya dan mengharuskannya untuk kehilangan rahimnya itu. Dan kenapa kakek membuat perjodohan ini?

“ Yeongseohamnida, Moon-a. mau tidak mau kau harus menjalankan amanat terakhir kakekmu dan menerima perjodohan ini. “ seru Ayah lemas dan aku hanya menghela nafas beras saat mendengarkannya berbicara tentang kakek.

“ Sudahlah Appa. Appa tidak perlu meminta maaf terus seperti ini. “

“ Jeongmal mianhae Moon-a. Appa tau ini memang tidak adil untuk kalian. “

“ Appa~…  Naneun gwenchana~… hm~
Kkaja kita keluar. “

Setelah ku rasa sudah lebih tenang perasaanku, aku dengan ragu melingkarkan tanganku kepergelangan tangan Appa dan berjalan keluar ruangan. Perasanku kembali gugup saat pintu gereja ini terbuka dan semua para undangan menatapku. Appa dan aku mulai berjalan menuju kearah seorang namja tinggi yang mengenakan tuxedo berwarna senada dengan gaunku di dekat pendeta.

“ Aku serahkan bulanku untuk kau jaga… “ seru Ayah lembut dan namja itu membungkukkan tubuhnya sekilas. Ayah lalu menyerahkan tanganku di uluran tangan namja yang menjadi suamiku ini dan kami menghadap kearah pendeta.

“ Siang ini… Kita semua akan menjadi saksi dari pernikahan antara kedua pasangan ini.
Sebelum saya melanjutkan pernikahan ini. Apakah diantara saudara yang tidak setuju atau menentang pernikahan ini? “ ucap pendeta saat kami berdua sudah berada di depan podium sang pendeta.
“ Baiklah. Sepertinya semua yang ada disini setuju dengan pernikahan ini.
Saya akan memulai upacara pernikahan ini. Sebelumnya, saya meminta kedua mempelai saling berhadapan. Setelah saya bertanya pada kalian berdua, dengan tegas kalian jawab “ Iya. saya Bersedia” dan memasangkan cincin ke jari manis setelah itu ucapkan janji pernikahan kalian. “ aku dan namja ini lalu saling berhadapan. Wajahnya tidak terlalu jelas karna terhalang dengan helaian kain yang menutupi wajahku ini.

>>Setelah beberapa detik hening<<

“ Cho Kyuhyun-ssi.. bersediakah engkau menerima Park Hye Moon-ssi, sebagai istrimu di kala senang maupun duka, sedih ataupun gembira, mengasihinya sama seperti kau mengasihi dirimu sendiri, dan selalu menjaganya sampai maut memisahkan kalian? “

Namja ini hanya diam menatap kearahku kemudian menghela nafas berat. Tapi setelah itu…

“ … Iya. Saya bersedia. “ tegasnya sembari memasangkan cincin di jari manisku.
“ Saya, Cho Kyuhyun menyambut engkau, Park Hye Moon-ssi sebagai istriku, dan berjanji bahwa saya tetap setia kepadamu dalam untung dan malang, bahwa saya akan memelihara engkau dengan setia sebagaimana wajib diperbuat oleh orang yang beriman kepada Yesus Kristus sampai maut memisahkan kita. “ Ucapnya lalu melepaskan pegangan tangannya dari tanganku.

Sekilas aku melihat kearah Appa dan eomma yang tersenyum  saat namja yang bernama Cho Kyuhyun ini selesai mengucapkan janjinya. Aku juga melihat kedua orangtua yang ku yakini itu orang tua dari namja ini duduk didekat Appa dan eomma tersenyum bahagia.

“ Dan kau, Park Hye Moon-ssi.. bersediakah engkau menerima Cho Kyuhyun-ssi, sebagai suamimu di kala senang maupun duka, sedih ataupun gembira, mengasihinya sama seperti kau mengasihi dirimu sendiri, melayani dia, dan selalu menjaganya sampai maut memisahkan kalian? “

Aku terdiam dan masih menatap kearah Appa dan Eomma yang mulai mengeluarkan air matanya. Menyadari aku melihat kearah mereka berdua, Appa lantas segera menghapus airmatanya dan wajahnya mengisyaratkan “ Ppali… ucapkan janjimu. “.
Dan lagi-lagi aku menghela nafas berat.

“ … Iiiya. Saya bersedia. “ seruku sedikit ragu sembari memasangkan cincin dijari manisnya. Sekilas aku menunduk dan kembali melihat kearah Appa dan Eomma.
“ …. Saya, Park Hye Moon menyambut engkau, … … Cho Kyuhyun-ssi sebagai… suamiku, dan berjanji bahwa saya tetap setia kepadamu dalam untung dan malang, bahwa saya akan… melayanimu dan memelihara engkau dengan setia sebagaimana wajib diperbuat oleh orang yang beriman kepada Yesus Kristus sampai maut memisahkan kita. “ ucapku lalu melepaskan tangannya. Air mataku keluar dengan bebas saat aku melihat Appa dan Eomma menangis lagi. Aku mencoba tidak terisak dengan cara menggigit kuat bibir bawahku.

“ Dengan ini, saya nyatakan kalian resmi sebagai suami-istri dimata Tuhan, Negara, dan para undangan yang menjadi saksi.
Silahkan mempelai pria mencium mempelai wanita. “

Ok… aku kembali gugup 100x lipat sekarang saat namja ini berhasil membuka helaian kain yang menutupi wajahku. Bukan karna wajahnya yang tampan, tapi kegugupanku lebih kepada tindakannya. Apakah dia benar-benar akan menciumku di depan Altar?

“ Apa kau benar-benar akan melakukannya di depan altar? “ tanyaku lirih dan memastikan hanya aku dan namja ini yang mendengarnya.

“ … Menurutmu? “ tanyanya balik dan melihatkan smile evil.
“ Sepertinya kau terlalu keras mengigit bibir bawahmu, sampai-sampai bibir bawahmu memerah. “

“ hah… “ jawabku innocent dan dengan gerakan cepat namja ini menciumku. Bukan bibir, tapi hidungku.dan membuatku secara reflek memejamkan mataku.


èIncheon Airportç
02:00 PM KST

Cho Kyuhyun POV
Sekilas aku memeluk Appa dan eomma lalu melihat kearah keluarga yeoja yang sekarang menjadi istriku itu.

“ Berikan aku cucu yang cantik dan tampan. Araci? “ lirih eomma tepat ditelingaku dan aku dengan segera melepaskan pelukkannya dan melotot pada eomma yang tersenyum tiga jari.

“ Semua keperluan honeymoon kalian selama 3 hari di Jeju sudah eomma siapkan. “ seru eomma saat setelah melepas pelukanku.

“ Eomma~ tidak bisakah aku berganti pakaian terlebih dahulu? Aku malu. “ mohonnya pada eomenim sembari mengusapkan kedua telapak tangannya. Ya ya ya… setelah acara pernikahan selesai, kami berdua langsung digiring(?) kebandara tanpa mengijinkan kami untuk berganti pakaian pengantin kami.

“ Tidak ada waktu, chagi. Pesawatnya kan segera berangkat. “

“ Moon-a, eomeonim sudah menyiapkan kau baju khusus di lemari hotel. Mian kalau ukuran bajunya kebesaran atau kekecilan saat kau memakainya. “ sambung eomma dengan senyum yang aku pastikan senyuman yang tidak beres.

“ Tidak pakaian yang aneh kan? “

“ Hah.. Aniyo, Moon-a. “

“ Cha! Sudah saatnya kalian berangkat. “ seru appanim kemudian memelukku.

Setelah berpelukkan, kami lalu berjalan menuju pintu keberangkatan. Tak ku pungkiri, saat kami berjalan menuju pintu keberangkatan sampai kami duduk di kursi sesuai dengan nomer kursi di tiket pesawat, semua orang memandangi kami.
Entah sudah berapa menit saat setelah kami duduk yeoja ini masih tetap diam membisu disampingku. Aku menatapnya yang sedang menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. hhaaahh~ sepertinya yeoja ini juga sama denganku. Sama-sama tidak menyetujui perjodohan konyol yang dibuat nenek dan kakeknya puluhan tahun lalu. Kalau Appa tidak mengancamku akan menghapus namaku dari kartu keluarga pasti aku tidak akan menyetujui perjodohan ini. Ditambah lagi, wasiat nenek sebelum meninggal yaitu melaksanakan pernikahan yang sudah direncanakan bertahun-tahun lalu dan dengan begitu warisan yang sudah seharusnya menjadi miliku akan secara resmi menjadi milikku setelah aku menikah dengan yeoja yang sudah ditentukan nenek. Ya… pernikahan ini semata mata untuk melindungi warisan nenek yang berupa rumah -yg sekarang keluargaku dan aku tempati-, fasilitas, dan semua asset perusahaan. Kalau tidak aku laksanakan, warisanku akan disumbangkan kepanti asuhan. Dengan kata lain, kalau aku tidak menerima perjodohan ini, secara tidak langsung aku sudah membuat keluargaku menjadi glandangan(?).

“ hhhaaahhh~ “ hembusku lemah dan memijat keningku sebentar.

Aku menatapnya lagi yang sekarang kepalanya bersandar di jendela sembari menutup kedua matanya. Yeoja ini… wajahnya cantik juga. Tapi masih cantikkan Shin Jae Mi, yeojachinguku. Hey… kalian tidak perlu menatapku seperti itu. Ok aku memang sudah memiliki yeoja chingu tanpa diketahui appa dan eomma selama 2 tahun ini. Dengan kata lain kami backstreet. Pernikahan ini juga tidak di ketahui olehnya. Karen aku tidak ingin kehilangannya dan membuatnya terluka lagi.

“ Perjalanan ke Jeju akan memakan waktu yang lama. Tidurlah. “
“ Dan… “ ucapku gantung lalu melepaskan jasku.
“ Pakailah jasku. Disini dingin. Ditambah lagi pundakmu yang tidak memakai apapun. “ sambungku sembari meletakkan jasku di tubuhnya.

Tidak ada respon apapun dari yeoja ini. Dia hanya menggeliat sedikit saat aku meletakkan jasku ditubuhnya. Apa dia sudah tidur? hah! Sepertinya ia benar-benar sudah tertidur. Aku lantas kembali bersandar dan memangku tanganku didada dan menutup mataku.


06:00 PM KST

Park Hye Moon POV
Aku sedikit tersadar dari tidurku dan merenggangkan semua otot di tubuhku. Aku terkejut saat mendapati sebuah jas putih yang entah sejak kapan menutupi tubuh bagian depanku hingga pundak.

“ Yeongseohamnida~ Kita sudah sampai di Pulau Jeju. “ seru salah satu pramugari. Aku lantas melihat disekelilingku. Sepi. Tak ada penumpang.

“ Mianhae… kenapa penumpang yang lain? “

“ Mereka sudah turun 10 menit yang lalu, Agassi. Karna sedari tadi Agassi dan suami Agassi tertidur sangat lelap. Jadi kami menunggu sampai Agassi dan suami Agassi bangun. “

“ Oh… mianhae~ “

“ Gwenchana Agassi. “
“ Selamat atas pernikahan Agassi. “ sambungnya dan sekilas membungkukan badannya dan pergi. Sekilas aku melihat namja yang masih pura-pura tertidur di sebelahku.

Selamat atas pernikahan Agassi?? Ahhh~ Abata… Aku lupa kalau aku sudah menikah sekarang. Aku lantas memijat sebentar keningku dan leherku yang terasa pegal karna posisi tudurku yang menyandar ke jendela.

“ Ayo cepat turun! “ cetusku datar kearah namja itu dan tidak mendapat respon. Mau sampai kapan ia akan pura-pura tertidur ha?
“ Hey! Aku tau kau sudah bangun! Jangan pura-pura tidur! “ ucapku dengan nada tinggi.

“ Darimana kau tau aku sudah bangun dan pura-pura tertidur? “ tanyanya dan langsung membuka kedua matanya.

“ Hey… orang yang sedang tidur nyenyak dengan orang yang sedang berpura-pura tidur itu ada perbedaannya. “ ucapku sembari melangkah melewatinya yang masih tetap duduk di kursinya.

“ Perbedaan? “ serunya sembari memegang gaunku dan membuatku berhenti dihadapannya.
“ Apa perbedaannya? “

“ hhaassshhh~ kau benar-benar tidak tau atau memang kau itu bodoh?
Hello! Itu sangat jelas. Orang yang sedang tidur nyenyak, bulumatanya tidak akan bergerak dan nafasnya teratur. “ aku lalu menarik paksa gaun yang ia pegang dan berjalan melewatinya.
“ Bawa kopernya! “ ucapku dan masih terus berjalan menuju pintu keluar pesawat ini.

Aku terus mengangkat sedikit gaunku agar mempermudah langkahku saat aku berjalan. Setelah keluar dari pesawat, aku disambut oleh terpaan angin yang lumayan besar.

“ Hhuuhhh~ Anginnya kencang sekali!! “ grutuku sembari sesekali mengusap kedua telapak tanganku dan menempelkannya di kedua bahuku yang tidak tertutup kain apapun.

Tanpa sepengetahuanku, ada seseorang dari arah belakang yang meletakkan jasnya untuk menutupi bahuku.

“ Pakailah. “ serunya dan aku langsung membalikkan tubuhku untuk melihat siapa orangnya. Dan ternyata dia… ‘suami terpaksaku’.

“ Yeongseohamnida. Apakah anda Cho Kyuhyun-ssi? “ cetus seseorang yang membuatku dan namja ini melihatnya.

“ Nde. Jonenun Cho Kyuhyun imnida. Nuguya? “

“ A Yeongseohamnida. Saya adalah pelayan hotel yang akan tuan dan istri tempati selama honeymoon disini. saya datang kesini untuk menjemput tuan berserta istri sesuai dengan perintah Park Jae Hee-ssi. “ jelas namja yang berpakaian resmi.
“ Biar saya yang membawakan koper tuan dan nyonya. “

“ Aaahh~ jangan panggil aku nyonya. Panggil Agassi. Aku masih terlalu muda untuk dipanggil nyonya. Araseo? “ protesku.

“ Oh Yeongseohamnida nyo.. a Yeongseohamnida maksud saya Agassi.
Silahkan ikut denganku menuju mobil. “ serunya dan berjalan didepanku dengan membawa 2 koper besar dan kami mengikutinya dari belakang.

Setibanya kami di hotel, ada beberapa pelayaan yang menyambut kedatangan kami dan manager hotel ini. Sungguh… ini sangat berlebihan. OK orangtuaku memang kaya dan memiliki saham besar di hotel ini. Tapi tidak perlu acara penyambutan seperti ini. ini terlalu berlebihan. Lagian juga aku ini bukan pemilik hotel ini.

“ Selamat datang dihotel kami, Tuan Cho Kyuhyun dan Nyonya Cho Hye Moon. “ sapa seorang namja yang aku yakini dia adalah manager di hotel ini. Karna dijasnya bertuliskan “Manager”. Hahhhh~ lagi lagi ada yang memanggiku nyonya!

“ Hey! Jangan panggil aku nyonya! Aku ini masih muda dan tidak pantas untuk dipanggil nyonya. Dan 1 lagi… kau bilang apa barusan?! Nyonya Cho Hye Moon. haaahhh~ Joneun Park-Hye- Moon. Park Hye Moon imnida. “ protesku lagi dan menekankan suaraku di kata PARK. Mereka hanya tertegun mendengar protesanku.

“ Ah.. Ahahahaha haaa~ Hya.. chagiya. Kenapa kau protes seperti itu? sudah sewajarnya kau dipanggil Nyonya Cho Hye Moon. Kau kan istriku. Ahahah haaa~ Disaat seperti ini.. kau manis sekali. “ seru Kyuhyun dengan gelagat manis.
“ Dia hanya belum terbiasa dipanggil Nyonya Cho Hye Moon. “ sambungnya sembari menatap manager dan merangkulku namun aku tepis.

“ Silahkan ikuti saya. Saya akan mengantarkan tuan dan nyonya ke kamar. “

Hhaasshhh~ ini sungguh membuatku stress. Berawal dari perjodohan, lalu pernikahan, dan sekarang… panggilan baru untukku. Hey! Statusku memang sudah menikah. Tapi margaku masih tetap Park bukan Cho. Bukankah seharusnya seperti itu. marga Cho akan digunakan setelah aku melahirkan anak dan memberinya marga yang sama dengan marga ayahnya. Tapi… itu tidak akan mungkin terjadi!

“ Ini kamar Tuan dan Nyonya. “ seru pelayan yeoja sembari menyerahkan kunci kamar.

“ Nde Gamsahabnida. “ jawab Kyuhyun dan mengambil kunci kamar.

“ Baiklah.. Selamat menikmati honeymoon kalian.
Saya permisi. “ pelayaan itu sekilas membungkukkan badan dan pergi bersama dengan pelayan namja yang sedari membawakan koper.

Dengan cepat aku menyambar kunci kamar dan membuka pintu kamar setelah itu menyeret koperku kedalam. Melihat ada sofa panjang, aku lantas merebahkan diriku disofa.


Cho Kyuhyun POV
Yeoja ini bernar-benar… aku fikir yeoja ini sifatnya sepolos wajahnya yang saat sedang tidur di pesawat tadi. Tapi nyatanya… jauh berbeda. Untung eommanya sudah menceritakan detail tentang anaknya ini saat setiap kali berkunjung kerumah.
Aku lalu masuk kedalam kamar sembari menyeret koperku dan menutup pintu. Kuputuskan untuk merebahkan tubuhku sejenak di atas ranjang yang bertaburan kelopak bunga mawar. Haahh~ rasanya nyaman sekali. Ingin sekali aku tidur, tapi mataku tidak mau menurut. Mungkin karna aku sudah tidur dalam pesawat dan masih mengenakan tuxedo. Aku lantas duduk dan membuka koperku untuk mengambil kaos serta baju hangatku.

“ Kau tidak ganti bajumu? “

“ Aku lelah~ “ jawabnya lemas dan masih tetap tiduran diatas sofa panjang.

aku lantas berjalan menuju kamar mandi.
setelah beberapa menit memanjakan tubuhku dan merilekskan tubuhku dengan berendam, aku keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutku yang basah. Aku tertegun saat yeoja itu duduk di ranjang dengan gaun yang masih tetap sama seperti tadi, gaun pengantin dan jasku yang menutupi bahunya. Apa dia tidak gerah mengenakannya dari tadi? Sekilas aku melihat koper besarnya yang berada dibawah pijakan kakinya.

“ Kau tidak mau mengganti pakaianmu? “

“ … Aku… tidak membawa baju. “ jawabnya lemas. Tadi dia marah2 pada manager dan pelayan hotel, tapi kenapa sikapnya berubah. Tunggu… dia bilang apa tadi..

“ Mwo? Lalu apa isi koper besarmu itu? “

Aku lalu berjalan kearahnya dan menarik koper besarnya dari bawah kakinya. Mataku membulat seketika saat aku melihat isi dari koper besarnya adalah… bantal(?). pantas saja saat aku menggeret kopernya terasa enteng.

“ Eomma~ Kenapa kau tega sekali mengerjai putrimu satu-satunya?
Kau bilang kau sudah menyiapkan semua keperluanku. Tapi apa… kau malah tidak membawakanku baju dan… membawaku bantal. Eomma~~~!!!! “
“ Aku menyesal!!! Seharusnya aku tidak mempercayaimu masalah packing baju. Hhhhaaaaaaaaaaaa~!!!! “

“ Hhhaaassshhh~ Sudahlah! Bukankah masih ada pakaian yang sudah nae eomma siapkan untukmu!! “

“ Ou.. Abata. Masih ada pakaian di lemari. Kenapa aku lupa ya? “ cetusnya polos.

Dia langsung bangkit dari duduknya, sedangkan aku kembali mengeringkan rambutku dan duduk di ranjang.

“ AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~~~~~~~!!!!!!!!!!! “ teriaknya yang mebuatku seketika menutup kedua telingaku. Semoga saja kamar ini dindingnya kedap suara.

“ HYA!! Kenapa kau berteriang sekencang itu?!! “

“ Belikan aku baju! “ cetusnya dan menutup kedua pintu lemari itu.

“ Mwo? “

“ Aku bilang… belikan aku baju sekarang!! “

“ HYA!! Kau fikir aku ini pembantumu ha! Seenaknya menyuruh orang.
Shireo! Aku lelah! Lagian juga cuacanya sangat dingin!
Kenapa kau tidak memakai . . . “

“ Aku tidak mungkin menggunakan baju ini!! “

“ Memangnya kenapa dengan bajumu?!! “

Bukannya menjawab, dia hanya menundukkan kepalanya. Sedikit penasaran, aku lantas menghampirinya. Yeoja ini terus menghalangiku untuk membuka lemari. dengan sedikit kasar, aku lantas menyingkirkan tubuhnya yang berdiri didepan pintu lemari. Dan mataku kembali membulat dan sesekali aku menelan air liurku saat melihat kedalam lemari. Aku melihat… hanya ada 1 pasang baju tidur dengan celana pendek yang sedikit transparan berwarna hitam bergelantungan(?) di hanger. Aku merasakan kepalaku sedikit berdenyut. Baju ini… baju ini saat eomma dan aku pergi ke Mall. Pikiranku salah saat itu, mana mungkin eomma membeli baju itu untuk dirinya sendiri. Jadi ini maksudnya. Aigoo~ kepalaku rasanya ingin pecah. Kenapa orangtua kami sangat kompak ha?! Kompak mencelakai anak-anaknya!!

“ Pakailah bajuku malam ini.”

“ Mwo? Shireo! “

“ Lalu!! aku harus keluar membelikanmu baju dicuaca yang sedingin ini? Gila! “

Dia kembali tertunduk lemas dan berjalan mundur kearah ranjang dan duduk disana. aku hanya bisa menghela nafas berat. Sebenarnya apa yang ada didalam pikiran orangtuaku dan orangtuanya?

“ Aku akan menyuruh pelayan untuk membelikan baju untukku. “ cetusnya tiba-tiba.

“ HYA! Kau ingin semua pelayan disini tau kalau kau tidak membawa baju ha?
Sudahlah. Pakailah pakaianku malam ini. Besok pagi akan aku belikan baju untukmu. “

Aku lantas berjalan menuju koperku, menaruhnya diaras ranjang, dan mencarikan baju yang cocok untuknya.

“ Berikan kemeja kotak2 itu. “

“ Ha.. “

“ Itu.. yang itu… kemeja kotak2 berwarna merah dan putih. Sepertinya itu pas di tubuhku. Berikan padaku. “

Iisshhh~ itukan kemeja kesukaanku. Dengan berat hati, aku memberikan kemeja kesukaanku kepada yeoja ini. dengan cepat ia mengambil kemeja dari tanganku dan mengambil baju tidurnya lalu masuk kedalam kamar mandi. katanya tidak akan memakai pakaian itu? kenapa dibawa masuk?
Melihat di atas ranjang ada begitu banyak kelopak bunga mawar, dengan segera aku membuangnya kesembarang tempat  setelah itu aku lantas naik keatas ranjang dan bersandar headboard ranjang lalu menyalakan TV.

Cklek~

Mataku seketika menuju pada orang yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dan lagi.. aku kembali menelan ludahku saat aku melihat pakaianku di pakai di tubuhnya, dan itu terlihat kebesaran. Bahkan kemejaku terjulur(?) kebawah sampai lututnya. Hm~ Ralat… maksudku 5 cm dari atas lututnya.

“ Hey! Apa kau sedang menggodaku ha?! “

“ Mwo?! Siapa yang menggodamu? “ cetusnya sembari berjalan menuju lemari dan menggantungkan gaun pengantinnya setelah itu membuang atasan baju tranparant itu ke tong sampah.

“ Hey! Kenapa kau buang?! “

“ Aku tidak akan memakainya dan tidak akan pernah memakainya. Waeyo?  Atau.. Jangan-jangan kau ingin memakainya? Itu kan eomamu yang beli. “

Aku hanya menatapnya kesal dan kembali melihat ke arah TV. Ia berjalan keranjang, merebahkan tubuhnya di sampingku dan menarik selimut  hingga dadanya.

“ Haah~ kenapa semua ini terjadi padaku?! “ grutunya pelan namun dapat aku dengar.

Yeoja ini kembali dengan pandangan kosongnya menatap langit-langit kamar ini. Setelah ini apa yang akan terjadi? Nenek… kenapa kau menyiksaku seperti ini?!!

“ Hey! Berikan remot TVnya. “ serunya dan langsung merebut remot TV dari genggamanku. Dia juga bersandar di headboard ranjang ini.
“ Berapa usiamu? “ cetusnya yang membuatku tertegun.

“ 24 tahun. “

“ Mwo? Itu berarti kita selisih 3 tahun.
Lalu… apa kau ini seorang mahasiswa? “

“ Hm~ Aku seorang mahasiswa di Kyunghee Cyber Univercity. Aku juga bekerja di perusahan appa. “

“ Kyunghee Cyber Univercity.. bukankah itu universitas yang mengandalkan internet untuk pembelajaran? “

“ Nde. Kita tidak perlu datang ke Universitas. Hanya 3x dalam 1 minggu kita datang untuk absensi. Maka dari itu aku bisa bekerja di perusahaan. “

“ Waahh~ Bekerja sambil kuliah. “ kagumnya.
“ Eoh.. Kau tidak bertanya tentangku? “ tanyanya dengan mimik wajah polos yang mengarah padaku.

“ Untuk apa aku bertanya tentangmu? Eommamu sudah menceritakan semua tentang dirimu setiap kali berkunjung kerumah. “

“ Jinjayo? Nae eomma?
Hah~ Ini tidak adil! “

“ Mwo? “

“ Iya… ini sangat tidak adil. Aku tidak tau siapa kau dan aku juga baru bertemu denganmu beberapa jam yang lalu. Itupun saat di Altar. Lalu… aku juga baru tau kalau aku dijodohkan saat setelah kakek meninggal. Dan apa ini… eomma malah sudah menceritakan semuanya tentangku kepadamu. Ini sangat tidak adil! Dan sepertinya hanya aku yang tidak tau apapun tentang ini semua. “ jelasnya kesal.
“ Eoh.. apa kau mempunyai yeoja chingu? “

“ … … Nde.. tapi kau jangan memberitahukan kepada siapapun. Termasuk kedua orangtuaku. Araseo? “

“ Ahahah haaa~ Ara ara. Apa kalian backstreet? Dan Apa eommamu tidak merestui hubungan kalian? “

“ Hah.. da.. da.. darimana kau tau? “

“ Terlihat jelas di wajahmu. Ahahaahah haaaaa~
Kisah cinta nenekmu dan kakeku terjadi padamu. Buahahahaha haaaaa~ “ ejeknya sembari tertawa girang.

“ Bocah ini benar-benar… hhhhhaaaaaassshhhh~ HYA! Berhenti menertawaiku!! “

“ Buahahahahaahahahahah hhhhaaaaaa~ “ tawanya semakin kencang.

“ HYA!! “ teriakku dan menutup wajahnya dengan bantal.


Park Hye Moon POV
Namja ini menutup mukaku dengan bantal, namun dengan sigap aku membuangnya entah kemana. Entahlah… mendengar kisah cintanya yang tidak direstui dan backstreet itu membuat ingin tertawa. Aku fikir kisah cinta seperti itu tidak terjadi dikehidupan nyata.

Dengan cepat namja ini kembali menutup wajahku dengan selimut dan itu membuatku sedikit sesak karna namja ini menutup rapat selimut dengan tangannya.

“ Hya! Aku tidak bisa bernafas! Lepaskan selimutnya! “ protesku dari balik selimut.

“ Aku akan melepaskan selimutnya jika kau berhenti menertawaiku! “

Namja ini benar-benar ingin membunuhku ha! Dengan sekuat tenagaku, aku langsung membuka selimut dan terpampanglah wajah namja ini dihadapan wajahku. Mataku membulat sempurna saat melihat wajahnya sedekat ini. Disaat wajahnya perlahan mendekat kearahku disaat itu juga aku memundurkan wajahku.

“ First Night~ “ serunya lirih yang hampir menyerupai bisikan di hadapanku.

Reflek aku menutup kedua mataku erat. Namun…

Tingtong tingtong… tingtong tingtong… ( Author : Suara apaan tuh O.o)

Aku lalu membuka mataku dan disaat itu namja ini langsung menjauhkan wajahnya dan duduk. Canggung. Iya… itu yang aku rasakan. Sesaat kami hanya terdiam. Aku mencoba mengatur nafasku lalu turun dari ranjang dan membukakan pintu.

“ nde… “ seruku saat aku membuka pintu.

Aku melihat pelayan namja dengan membawa meja roll di sampingnya yang terpampang jelas 1 botol wine beserta 2 gelas dan 3 lilin yang tingginya sengaja diatur tidak sejajar. Pelayan namja ini hanya diam mematung saat melihatku. Ada apa dengan pelayan ini?

“ Berhenti menatapnya seperti itu. Ada keperluan apa? “ serunya yang tau-tau berdiri dihadapanku dan membuat pandangan pelayan namja itu beralih.

“ hah… yeongseonghamnida tuan. Saya tidak bermaksud memandangi is . . . “

“ Jangan diulangi lagi. “

“ Nde.. jeongmal yeongseohamnida.
Saya hanya mengantarkan wine kesini. “

Aku lalu melihat tubuhku dari ujung kaki hingga pundakku. Haaassshhh~ kenapa aku bodoh sekali? Jelas saja pelayan ini menatapku, orang aku memakai kemeja yang hanya menutupi bagian tubuhku dari bahu sampai 5 cm diatas lutut. Jelas saja pelayan itu menatap kearahku dengan segitunya -_-“.

“ O.. “
“ Ini. pegang botol winenya. “ perintahnya sembari memberikan 1 botol wine dan aku mengambilnya dari balik punggungnya.

“ Gomawo. Kau sudah boleh pergi. “

“ Nde. Sekali lagi yeongseohamnida Tuan, saya sudah menganggu aktifitas tuan dan aggasi.
Saya permisi. “ jawab pelayan itu sedikit gemetar dan akhirnya pergi sembari membawa kembali meja rollnya.

Namja ini lantas menutup pintu dan berjalan meninggalkanku yang masih malu atas kejadian tadi.

“ Moon-a… sampai kapan kau berdiri disana ha! bawa kemari botol winenya. “ aku tersentak dan melihatnya sudah duduk di kursi teras blankon. Dengan gugup aku menghampirinya dan meletakan botol wine itu di hadapannya.

“ Kau mau kemana? “ tanyanya saat aku hendak membalikkan badan.

“ Tidur. “ jawabku sekenanya.

“ Tidur? hah~ Kau tidak minum winenya? “

“ … Aku tidak suka meminum wine atau minuman keras. “

“ Tapi ini sudah disediakan? “

“ Kalau begitu… minumlah sendiri. “

“ Andwae! Aku tidak bisa meminum wine sendirian. “
“ Duduklah disana.. “ perintahnya sembari mengarakan dagunya kearah kursi kosong di depannya dan dalam diam aku menuruti perintahnya untuk duduk dikursi.

Aku melihat namja itu membuka tutup botolnya dan menuangkan winenya kedalam gelas yang sudah ada dihadapanku lalu gelas dihadapannya kemudian meletakkan kembali botol wine di meja.

“ Minumlah. “

“ Berapa kali aku harus bilang, aku tidak bisa minum minuman seperti ini. “

“ Tenanglah. Kau tidak akan mabuk. Wine ini kadar alkoholnya tidak keras. “ jelasnya dengan mimic wajah sok tau. Namja ini lantas mengambil gelas dihadapannya, memutarkan gelas itu didepan hidungnya, menghirup aroma winenya, dan meneguk wine itu. sepertinya namja ini peminum wine yang baik. Bahkan cara sebelum menikmati wine saja ia tau.

“ Kau tau sekali bagaimana menikmati wine dengan baik. “

“ hah… Eoh nde. Aku ini penggemar wine. Darimana kau tau? “

“ Terlihat jelas saat sebelum kau meneguk wine itu. Bukankah itu cara meminum wine yang baik. Menggoyangkan gelas winenya di depan hidung, menghirup aromanya, dan menikmati rasanya. Benarkan seperti itu? “

“ Wah~ Kau ternyata tau segalanya. Bukankah kau itu bukan type yeoja peminum, tapi kau tau cara menikmati wine dengan baik. “

“ Ahahaha nde. Aku memang bukan type yeoja peminum. Aku mengetahuinya dari nae chingu yang juga suka meminum wine sepertimu. “ jawabku sedikit malu.

“ hmmm~ Apa dia namja? “ tanyanya tiba-tiba membuatku memasang wajah bodohku lagi.
“ Ahahah haaa~ Sudahlah. Kau tidak perlu menjawab. Aku sudah tau jawabannya dari wajahmu. “
“ Dia orang yang kau sukai kan? “ tanyanya lagi dan membuatku menelan ludahku.
“ Aigoo~ Moon-a… wajahmu sangat lucu. Jadi benar dia orang yang kau sukai. Ahahahah haaaa~ “

Lucu? Dia bilang wajahku lucu? Tidak bisakah dia membedakan mana wajah lucu dengan wajah malu ha? Namja ini memang bodoh. Tapi… bagaimana ia tau hal itu?

“ Apa itu terlihat jelas diwajahku? “ tanyaku polos.

“ Hm~ “ jawabnya singkat dan kembali meneguk wine.

Bahkan namja yang notabennya asing ini tau kalau aku menyukai seseorang itu. Tapi kenapa dia tidak peka dengan perasaanku kepadanya yang sudah 3 tahun ini? ya… aku memang menyukai orang itu saat aku pertama kali masuk di universitas di USA. Dia adalah nae sunbaeku, tapi dia mengambil jurusan arsitek dan usianya selisih 4 tahun dariku. 1 tahun lalu saat aku masih di USA, aku mendengar berita kalau dia sudah kembali ke korea 3 hari sesudah ia diwisuda. Dan sejak itu, aku tidak pernah bertemu dengannya di Universitas.

“ Moon-a… “ panggilnya dan seketika membuyarkan lamunanku.
“ Kau melamun? Apa kau melamunkan namja yang kau sukai itu ha? “ tanyanya sembari tersenyum meledek kearahku.

“ Hhhaaassshhh~ Kau ini cerewet sekali ha!! “ kesalku dan meneguk air di gelas dihadapanku. Tidak enak. Itu rasa airnya.

Saat kurasa airnya sudah ku teguk, aku lantas meletakkan gelasnya kembali. Tapi… kepalaku terasa pening dan pandangan mataku tiba-tiba buram. Haasshhh!~ ada apa denganku…

“ Kenapa kau meminum winenya ha? “

Haaaahhh~ patas saja kepalaku tiba-tiba pening dan pandanganku kabur. Bahkan aku tidak begitu jelas melihat wajah namja di hadapanku. Aaahhh yeoja pabo!


Cho Kyuhyun POV
Aku melihat matanya sekilas tertutup dan kembali terbuka. Disaat Moon berdiri, tiba-tiba tubuhnya oleng(?) dan dengan sigap aku menangkapnya namun tak berhasil menangkap gelas yang akhirnya terjatuh pecah.

“ Moon-a gwenchana? “

Moon hanya sekilas memandangku sembari sedikit menggelengkan kepalanya seperti sedang membetulkan pandangannya yang mungkin buram.

“ Nuguya? “

Hhhaaahhh~ Sudah ku duga saat dia meneguk habis winenya. Padahal kadar alkoholnya tidak tinggi, kenapa dia langsung mabuk seperti ini?

“ A Abata… aku ingat sekarang. Kau itu… suamiku kan. Iya iya iya… “ jawabnya polos dan masih dengan gelagat orang mabuk. Yeoja ini… sudah tau tidak bisa minum, kenapa meminum wine sampai habis?
“ Lepaskan aku! “ serunya dan langsung melepaskan tangannya yang sengaja aku gantungkan di belakang pundakku.

Bbukkk…

“ Auwhh~ “ pekiknya yang jatuh duduk di lantai.

“ Moon-a.. “ panggilku sembari mencoba mengalungkan kembali tangannya dibelakang pundakku.

“ Wae? “ ucapnya dan melepaskan kembali tangannya dari belakang pundakku.
“ Waeyo? Kenapa kau tau perasaanku padanya? Bahkan aku belum memberimu jawaban dia yeoja atau namja. kenapa kau tau itu? “

“ Hhhaassshhh~ Kau sudah mabuk Moon-a. kkaja.. aku akan memapahmu berbaring diranjang. “

“ 3tahun… selama 3 tahun ini, aku ingin sekali menyatakan perasaanku. Tapi kau… orang yang tiba-tiba datang ke kehidupanku dan dengan sekejap menjadi suamiku dan aku baru melihatmu tidak kurang dari 6 jam yang lalu tau kalau aku menyukai orang itu. waeyo?!! Kenapa dia tidak peka dengan perasaanku selama ini ha?!! “ jelasnya panjang lebar dan aku hanya berjongkok(?) disampingnya tertegun. Perlahan kepalanya menunduk dan aku melihat kelantai ada butiran airmata yang jatuh beberapa kali. Yeoja ini… menangis?

“ Moon… “ panggilku dan perlahan memegang pundaknya dan tiba-tiba…

Bbuuukkk…

Tubuhnya terjatuh ke lantai dan diiringi air matanya yang juga ikut terjatuh. Sedikit ragu, aku lalu mengangkat tubuhnya dan membaringkannya di ranjang lalu menyelimutinya sampai bahunya.

“ … Umin oppa~ … Sungmin oppa~ … Lee Sungmin~ sarang… hae~ “ igaonya dan kembali meneteskan airmata.

“ Lee Sungmin… jadi, nama namja yang disukai yeoja ini… Lee Sungmin. “




>>>>>TO BE CONTINNUED<<<<<



Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :