.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Januari 30, 2013

Music in Love #8


>>> Flashback <<<


Kyuhyun POV
Seketika mataku membulat saat menyadari kepanjangan dari nama korea Woo adalah…

“ … Choi… Rae-Ki… “
“ Kenapa aku baru menyadari sekarang. Dan itu berarti… perasaanku yang mengatakan bahwa Woo-ya belum meninggal… itu benar. Dan dia muncul di hadapanku dengan nenggunakan nama koreanya. “

OH Tuhan…. Bagaimana bisa aku meragukan perasaanku saat pertama kali melihat Woo datang kembali dengan nama Choi Rae Ki? Nama koreanya.
Berulang kali aku mengutuki diriku sendiri dan air matakupun akhirnya jatuh saat mengingat pertama kali Rae Ki masuk keasrama dan Jonghyun mengerjainya. Dan disaat aku membalas dendam -atas perbuatannya yang menyiramku dengan sisah air toilet- saat di kantin sekolah. Tamparan marahnya dan kata-kata itu :
“ CIH!!! Dan sebelum kau melakukan itu terhadapku, aku juga akan membuatmu menyesali perbuatanmu ini. SEUMUR HIDUPMU!!! Aku akan membuatmu menyesalinya seumur hidupmu!! “

“ Mianhae~~ Jeongmal mianhaeyo, Woo-ya.
Aku menyesali perbuatanku itu…
Mianhae… mianhae… mianhae… Rae Ki-ya. “

>>> FLASHBACK END <<<

èèèèèè MUSIK IN LOVE çççççç
Music in Love
#8


@Hyundai Super Mall
11:05 AM KST

Jiyeon POV
Setelah berputar-putar memilih gaun saat showcase nanti, kami ber-6 –termasuk aku- lantas menuju ke café yang juga terletak di mall ini. Kami sepakat duduk di meja paling pojok di café ini dan langsung memesan makanan serta minuman.

“ Hye In-a, bagaimana kondisi eomma-mu? “ tanya Miran.

“ Eommaneun… gwenchana. Besok dia sudah bisa pulang dari rumah sakit. “

“ Syukurlah kau begitu. “ timpalku sembari mengelus pundak Hye In

“ … Eo… abata.. beberapa terakhir sebelum kita liburan, aku tidak melihat Rae Ki-ya disekolah. Apa dia keluar dari sekolah? “

“ Eo.. benar yang dikatakan Hwayoung-a. aku juga tidak melihat yeoja tanpa ekspresi itu di sekolah. “ timpal Hye In
“ Hey… Park Hyun Young… bukannya kau yang selama ini dekat dengannya. Apa kau tau sesuatu? “

“ … Hah~? … a~ Choi Rae Ki.
Dia tidak keluar dari sekolah, hanya saja… mungkin dalam waktu dekat ini dia akan keluar dari sekolah. “

“ Mwo? Apa maksudmu? “ sambung Jung Young

“ Rae Ki-ya… sepertinya dia sudah menjadi orang lain.
Apa kau tidak mengetahui tentang Rae Ki-ya? “ kami berlima hanya menggelengkan kepala secara bersama sebagai jawaban.
“ Sebenarnya… Rae Ki-ya itu . . .”






Breaking News
Setelah beberapa hari yang lalu canter terdengar kabar pertunangan putri Choi Sang Goo yang selama ini menetap di California dan tidak menampakkan dirinya ke public itu mencuat, akhirnya hari ini Jennifer Ai-Lian Woo serta calon tunangannya bernama Kim Ryeowook mengklarifikasi kabar tersebut benar adanya. Berikut adalah wawancara eksklusif kami dengan Jennifer-ssi dan juga Ryeowook-ssi yang kami liput kemarin.

“ Choi… Rae Ki? “ lirihku


Author POV
Jiyeon, Hye In, Miran, Hwayoung, dan Jung Young menatap berita di televisi itu dengan mimic wajah kaget. Sedangkan Hyun Young hanya menanggapinya santi, karena dia sudah tau identitas Rae Ki yang adalah Jennifer Ai-Lian Woo putri dari pengusaha ternama seatero Korea itu.

“ Bagaimana bisa? “ seru Miran dan masih tetap menyimak wawancara eksklusif itu

“ Choi Rae Ki putri dari Choi Sang Goo “ timpal Hwayoung

“ Mustahil.. “ timpal Hye In dan Jung Young bersamaan

“ Dan itu kenyataanya… “ timpal Hyun Young sembari memulai memotong steak pesanannya yang sudah datang beberapa detik lalu bersama dengan pesanan yang lain.

“ Kau sudah mengetahui ini? “

“ Hm~ Apa kau tidak ingat, beberapa hari yang lalu saat di depan toko buku? “ Hye In hanya menunduk sebentar dan beberapa detik berikutnya langsung melihat kearah Hyun Young.
“ Kau sudah ingat. Aku memanggil Rae Ki-ya dengan nama Jennifer Ai-Lian Woo, saat Rae Ki-ya tidak mengenali namanya sendiri. Nama Jennifer Ai-Lian Woo juga aku dengar saat Rae Ki-ya masuk kedalam ruangan Leeteuk kyowon untuk meminta menggantikan pasangan duetnya. Dan aku mendengar percakapan Rae Ki-ya dan Leeteuk kyowon saat itu. “

“ Mereka membicarakan apa? “ selidik Jung Young

“ … Hm~ hanya Rae Ki-ya yang meminta pasangan duetnya diganti. Itu saja. Dan sepertinya dari awal Leeteuk kyowon merahasiakan identitas asli Rae Ki-ya yang bernama Jennifer itu. Mungkin itu demi keselamatannya sebagai putri Choi Sang Goo atau entah apa itu alasannya. “

“ Aigoo~ sangat sulit dipercaya. Aku kita Rae Ki-ya dari keluarga biasa saja. Karena stylenya yang tidak seperti yeoja dari kalangan pembisnis. “ seru Miran

“ Dan perlu kau ketahui juga, Hye In-a. Julukkan yang kau tunjukkan pada Rae Ki-ya itu salah. Rae Ki-ya sama seperti yeoja pada umumnya. Ya… walaupun terlihat tidak mengeluarkan ekpresi. Tapi disisi lainnya dia seperti kita. Bisa menangis, tersenyum, dan juga marah pada saat yang tidak bisa kita lihat. “

“ Hm~ nde. aku juga pernah memergokinya tersenyum dulu saat menatap pemberitaan tentang Choi Sang Goo yang membuka Hotel barunya di . . . omona~ Rae Ki-ya tersenyum saat melihat ayahnya ternyata. Aku juga mendengar dia berkata “Mianhae” dan “Appa”. Hoohh~ sangat misterius. “ jelas Jiyeon panjang lebar.

Para yeoja it uterus membicarakan tentang Rae Kid an sesekali membuka internet untuk mengorek(?) informasi tentang putri dari Choi Sang Goo itu.


Park Hyun Young POV
Apakah Henry melakukan perkataannya pada Jiyeon kemarin? Sepertinya… IYA. Buktinya wajah Jiyeon senang sekali drai kemarin. Hahh~ bagaimana ini? Aku fikir selama ini Henry menyukaiku dan… aku juga menyukainya saat pertama kali kita latihan. Henry namja yang baik, lembut dan menyenangkan. Kepribadiannya itu yang membuatku jatuh cinta padanya. Dia saelalu sabar melatihkumengucapkan kalimat bahasa inggris. Tapi… semua itu hanya sebuah percobaan belaka.

#Flashback
Author POV
Disaat Hyun Young tengah asyik membaca buku yang ada dihadapannya, tanpa Hyun Young sadari, tepat di belakangnya ada seseorang yang berjalan mengendip-endip.

“ Dooorr “

“ Omona! “ shock Hyun Young dan langsung melihat siapa pelaku yang telah mengusik acara membacanya itu.
“ Henry-ya~ “

Dengan mimic wajah polos dan senyum 3 jari kepada Hyun Young, Henry menyeret sedikit kursi disamping Hyun Young dan duduk disana. Melihat wajah Henry seperti itu, Hyun Young hanya tersenyum dan kembali melanjutkan membacanya. Henry mulai merubah wajahnya menjadi serius dan sekilas berdehem.

“ … Saranghaeyo! “

Seketika Hyun Young berhenti membaca saat setelah mendengar 1 kalimat yang tiba-tiba terlontar dari bibir manis namja yang duduk disampingnya. Perlahan Hyun Young melihat kearah Henry -yang tengah menunggu jawaban darinya- dengan wajah yang terkejut.

“ Apa yang kau katakan? “ selidik Hyun Young untuk memastikan ini bukan khayalannya semata.

“ Saranghaeyo~ “

“ Nde?? “ kejut Hyun Young.

Mendengar 1 kata itu terucap lagi, jantung Hyun Young mulai berdetak tidak semestinya.
Beberapa menit mereka hanya berdiam diri satu sama lain. Dan disaat Hyun Young ingin membuka suara…

“ Arra… aku tau pasti ini akan terjadi saat aku menyatakan perasaanku dengan tiba-tiba padanya. “
“ Tapi… aku hanya berusaha untuk jujur pada perasaanku selama ini. Sebelum aku terlambat untuk mengatakan padanya. “

Wajah yang masih mengekspresikan shock itu kini bercampur dengan ekpresi wajah yang bingung dengan perkataan Henry.

‘ Apa maksud dari kata Padanya? Bukankah aku ada di sini? ‘ tanya Hyun Young pada dirinya sendiri.

“ I…. Love…. Ji-yeon. “ ucap Henry melemah dan menunduk saat mengatakan sebuah nama “Jiyeon”.

Mata shock Hyun Young langsung menatap lurus kerah Henry setelah mendengar sebuah nama -yang bukan namanya-.  Sakit, kecewa dan sekaligus ingin menangis saat ini juga, Hyun Young dengan baik menutupi perasaannya itu.

‘ Tapi… naneun saranghaeyo Henry-ya. ‘ batin Hyun Young.
“ Jadi… itu untuk… Jiyeon-a? “

Henry hanya menganggukkan kepalanya dan kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat Hyun Young. Tepat disaat itu, Hyun Young memalingkan wajahnya untuk menghapus air mata yang jatuh tanpa seijinnya.

“ Waeyo Hyun Young-a? “

“ … Ah~ Aniyo. Hm~ “

Hyun Young kemudian tersenyum kearah Henry dan dib alas juga dengan senyuman oleh Henry.

“ Aku berencana untuk mengatakan ini pada Jiyeon-a tepat saat jam istirahat nanti.
Aku tidak peduli Jiyeon-a menerimaku atau tidak. Yang terpenting aku sudah mengatakan ini padanya. “ antusian Henry dan Hyun Young hanya tersenyum miris melihat namja yang di sukainya.

“ … Se… sejak kapan kau menyukai… Ji-yeon-a? “

“ Saat pertama kali aku masuk kesekolah ini. Dia mengerjai kami.. o maksudku dia mengerjai Youngmin-a saat Youngmin-a bertanya dimana ruang kepala sekolah saat kami pertama kali masuk. Tapi, untungnya kami bertemu Rae Ki-ya dan menunjukkan ruang kepala sekolah dengan benar.
Dan aku masih tidak percaya Jiyeon-a benar-benar mengerjai kami saat itu. Mulai dari situlah aku menyukainya pada pandangan pertama. “ jelas Henry dengan ekpresi wajah bahagia.

#Flashback END (Back To Park Hyun Young POV)

Ini pertama kalinya buatku menyukai seseorang dan ini juga pertama kalinya aku merasakan sakit saat mengetahui Henry ternyata…ternyata dia menyukai sahabatku sendiri, Jiyeon. Oh Tuhan… bahkan rasa sakit itu masih aku rasakan sampai saat ini.

“ Hey~ Park Hyun Young. Waeyo? “ cetus Jiyeon

“ … Hehehe~ aniyo. “ ucapku dan kembali melanjutkan melahap makananku.

Apa aku harus melupakan Henry? Hahh~ mana mungkin itu aku lakukan. Aku sudah sangat mencintainya. Tapi… Henry sudah bersama dengan Jiyeon sekarang. Dan aku mana mungkin merebutnya dari Jiyeon.
Kenapa ini terjadi padaku????


Cho Kyuhyun POV
Selesai memindahkan beberapa pakaianku ke ransel, aku langsung keluar dari kamar dan tidak lupa mengalukan cincin keleherku.

“ Kau mau kemana, Kyuhyunnie? “

“ Aku ingin pergi ke rumah kita yang di Nohwon beberapa hari, Noona. “

“ Tapi kau baru saja pulang. Dan untuk apa kau kesana? “

“ … aku ingin mencari seseorang.
Jangan cemaskan aku, Noona. Nan gwencahana.
Aku pergi!! “ Ucapku dan langsung keluar rumah lalu menaiki mobilku.

Dengan kecepatan rata-rata aku mengemudikan mobilku ini menuju Nohwon.
Akhirnya aku bertemu denganmu Woo. Sebentar lagi aku akan bertemu denganmu. Aku tidak peduli kalau aku harus menelusuri dari rumah ke rumah untuk menemukan rumahmu. Tapi yakin, kita akan bertemu.


@Nohwon
03:05 PM KST

Begitu mobilku terparkir di garasi rumah, aku kemudian keluar dan mulai berjalan menelusuri kompleks. Sesekali aku bertanya kepada orang di jalan tapi kebanyakan dari mereka menanyakan nama orang tuanya dan itu sedikit mempersulitku karena aku tidak mengetahui nama orangtua Woo. Semasa kecil aku memang tidak pernah bermain kerumah Woo dan begitu sebaliknya. Kami hanya bertemu saat sekolah minggu dan di taman.
Tanpa menyerah, aku terus mencoba untuk mencari rumah Woo yang sudah keluar dari komples rumahku. Aku terus mencari hingga langit berumah menjadi semakin orange. Aku lirik jam di ponselku yang sudah menunjukkan pukul 04:01. Ku putuskan untuk kembali berjalan ke arah rumah dan menunda mencari rumah Woo.

“ Sepertinya rumah Woo-ya tidak di kompleks ini. Lantas, eodi? Hahh~ “ ucapku lelah

Sesekali aku memendang batu kecil yang ada di hadapanku saat berjalan sembari memutar otakku untuk mencari cara lain menemukan rumah Woo. Dan tanpa aku sadari, saat aku berhenti, aku tidak berhenti didepan rumahku melainkan ditempat yang tidak asing lagi untukku. Taman. Aku melihat keseluruh taman ini sembari sesekali menghirup udara disini. Tepat disaat mataku terbuka, aku melihat bangku taman tempatku dan Woo duduk dan melihat pemandangan sekitar taman. Perlahan aku berjalan kebangku itu. Kusentuh kepala bangku itu dengan ujung jariku sebelum aku duduk disana. Aku kembali menatap keseluruh taman ini. Taman yang ukurannya memang tidak sebesar taman di Seoul padaumumnya. Jika seperti ini, aku merasakan Woo ada dan duduk disampingku saat ini.

“ Woo-ya~ ndo eodieso? “


è2 hari kemudianç

Author POV
Dengan tekun dan kepercayaan akan bertemu dengan Woo, Cho Kyuhyun terus menelusuri dari kompleks ke kompleks untuk mencari rumah Woo. Tapi hasilnya tetap sama… NIHIL. Setiap kali Kyuhyun bertanya, selalu orang yang Kyuhyun tanyai itu meminta Kyuhyun untuk membertau nama kedua orangtuanya. Memang seperti itu penduduk sekitar komples, mereka lebih menghafalkan nama orangtua ketimbang nama anak.

Sedangkan di Seoul, tepatnya di sebuah café, seorang namja sedang menunggu seseorang yang sebelumnya sudah membuat janji padanya.

“ Hah… hash~ … mianhaeyo. Aku datang terlambat, Wookie oppa. “ sesalnya sembari mengatur nafas

“ … Jenni-ya… (tersenyum)
Gwenchana. Hm~
Omo~ ndo gwenchanayo? Apa kau berlari? “

“ Hah?
Eo… hehehe heee~ nde. Mobilku tiba-tiba mogok tak jauh dari café. Tapi aku sudah menelfon bengkel untuk membawa mobilku dan membetulkannya. Dan… terpaksa aku berlari kesini. Hehehe heee~ “

“ ckckck~ aigoo~ kau bisa menelfonku untuk menjemputmu bukan. Kau ini… “

“ Eo.. abata. Ahahaha haaa~ aku tidak berfikir sampai situ, oppa. Heheheh heee~ “

“ … Kau ini… “ kesal Ryeowook sembari mengacak-ngacak gemas rambut Jennifer (Choi Rae Ki).

Mereka berdua kemudian kembali duduk dan memesan makanan sesuai dengan selera mereka masing-masing.


Choi Rae Ki POV
Aku masih tidak mempercayai kalau namja ini benar-benar tunanganku. Eh.. ralat, maksudku calon tunanganku. Dan sepertinya namja ini namja yang baik dan itu terlihat dari sikapnya yang baik padaku. Memperlakukanku seperti layaknya benda berharga miliknya. Hahh~ dan itu sesekali membuatku tidak nyaman atau lebih tepatnya aku seringkali tidak menyukai sikapnya itu. Aku tau dia sangat mencintaiku dan ingin menjagaku dengan baik, itu yang diucapkannya pada Appa saat dia mengatakan ingin menikah denganku. Tapi itu tidak terjadi padaku saat Wookie mengatakan kalau dia ingin menikah denganku. Karena ini terlalu cepat, Appa meminta kami untuk bertunangan terlebih dahulu dan itu langsung disetujui oleh Wookie. Dan entah kenapa aku merasakan sesuatu yang tidak aku mengerti. Seharusnya kalau ada yeoja yang dilamar oleh namja, yeoja itu harusnya senang.  Mungkin itu karena aku baru pertama kalinya bertemu dengan Wookie. Dan dugaanku itu benar. Tepat disaat kabar pertunaganku tersebar di public, Wookie selalu ada disampingku. Disaat para wartawan memburuku, Wookie selalu ada disana. Dan dari situlah, aku mulai sedikit menyukai kepribadiannya yang lembut.

“ Chagi… eo makssudku . . . “

“ Oppa sepertinya sudah biasa memanggilku Chagiya.
Bukankah aku pernah mengatakan kalau aku tidak suka dipanggil chagiya. “

“ … mianhae. “

“ Bagaimana bisa? Kita baru bertemu dan aku baru mengetaui kalau oppa ternyata temannya Min Ho oppa. Dan secara tiba-tiba oppa langsung meminta ijin pada Appa untuk menikahiku. Apa sebelumnya kita memang sudah bertemu dan berhubungan? “

“ Chagi… ehem… maksudku… Jenni-ya, sudahlah. Jangan menanyai hal-hal sebelumnya. Aku ingin menikah denganmu itu karena aku mencintaimu saat pertama kali kita bertemu di Noh… Rumah sakit. “

“ Jinja? “

“ Hm~ chagi... “

“ Hahhh~ jebal. Aku tidak ingin dipanggil seperti itu. Jika oppa tidak terbiasa memanggilku Jenni-ya, oppa bisa panggil nama belakangku. Woo-ya… “

“ Nde… joha. “

Woo… Woo… kenapa saat mengucapkan Woo bayangan namja itu saat di toko tiba-tiba muncul. Wajah namja itu, kenapa tiba-tiba muncul? Dan seperti tidak asing dimataku. Apa aku memang benar mengenalnya? Kalaupun iya, kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali?

“ Eo.. Woo-ya… setelah selesai makan, kita mempir ketoko ya. “

“ Toko? “

“ Hm~ hari ini cincin pertunangan pesanan kita sudah bisa diambil. “

“ A~ … joha. “


Author POV
Begitu selesai makan, mereka berdua lantas ke toko perhiasan untu mengambil cincin pertunangan mereka. Setelah itu mereka kemudian berjalan-jalan ke Lotte World dan bermain salju buatan disana.
Tanpa mereka sadari, langit sudah berubah menjadi gelap. Disaat Rae Ki sudah mulai terlihat lelah, akhirnya Ryeowook mengantarkan Rae Ki pulang kerumahnya.

“ Gomawoyo, Wookie oppa. “ ucap Rae Ki saat setelah ia turun dari mobil Ryeowook.

“ Hm~
Masuk dan istirahatlah. “

“ Hm~ … annyeong~ “

“ Nde~
Jaljayo~ “

Rae Ki lantas memundurkan dirinya 1 langkah dari mobil Ryeowook dan melihat mobil Ryeowook melaju pergi dan perlahan mulai menghilang dari pandangannya. Melihat Ryeowook sudah pergi, Rae Ki lantas masuk kedalam rumah.

Direbahkan tubuhnya di ranjang empuk begitu masuk kedalam kamarnya. Pandangan Rae Ki kosong menatap langit-langit kamarnya. Hatinya mulai goya kembali tentang acara pertunangannya dengan Ryeowook yang akan di adakan akhir tahun ini. Rae Ki lantas bangkit dan mengambil kotak berisi cincin pertunangannya di kantong berwarna coklat di sampingnya.

“ Yeoppo “ dercak kagum Rae Ki melihat cincin yang di pesan oleh Ryeowook.
“ Seharusnya aku senang. Tapi kenapa aku merasakan sebaliknya? “ ucap Rae Ki lalu menutup kotak kecil berisi cincin itu dan meletakkannya di meja belajarnya.

Alih-alih menghilangkan rasa ragunya, Rae Ki lantas mengambil iPadnya dan mengecek email masuk.

“ o~ ada email masuk dari Mr Charles seongseonim. “


Choi Rae Ki POV
Setelah membaca email dari Mr Charles yang tak lain adalah dosenku, aku lantas melaksanakan tugas yang dibelikannya… yaitu mempelajari buku tentang Bisnis. Aku lantas mulai mencari buku bisnis di rak buku.

“ Dimana buku itu? “ gumamku karena tidak menemukan buku Bisnisku di rak.
“ Eoh~ abata… bukankah buku Bisnisku sedang dipinjam oleh Min Ho oppa. Hhaassshhh~ kenapa aku lupa seperti ini? “

Aku kemudian berjalan menuju kamar Min Ho oppa dan beberapa kali mengetuk pintu kamarnya yang tak kunjung mendapat jawaban. Mulai tidak sabar, aku lantas masuk kedalam kamarnya.

“ Oppa!!!
Min Ho Oppa!!! “

“ eo~ Waeyo? “

“ Eodieso?!! “

“ oppa sedang mandi!! Waeyo?! “

“ Iissshhh~ kebiasaan mandi malam. “
“ Aku ingin mengambil buku bisnisku!!! Oppa letakkan dimana??!!! “

“ A~ nde! Cari saja di rak buku paling atas di meja belajar! “

“ Nde!!! “

Tak membuang waktu, aku lantas mulai mencari buku bisnisku di antara sekian banyak buku dan berkas2 perusahaan. Dan disaat aku menemukan buku bisnisku, aku lantas menariknya dan tepat saat itu selembar amplop yang using melayang jatuh kebawah.

“ Apa ini? “ tanyaku sendiri sembari memungut amplop itu.
“ Jl. Keumni yeonggu no. 13 Gangman – Seoul 13015
Alamat siapa ini? “ gumamku dan melipat amplop itu lalu menyelipkannya di antara buku.

Tepat disaat aku ingin pergi, tanpa sengaja, saat aku melihat di atas meja, aku melihat amplop besar berwarna coklat dan di pojok kanan atas bertuliskan RS Seoul Hospital dan ditengahnya bertuliskan CT Scan dengan font yang di bold hitam.

“ Bukankah ini hasil CT Scanku kemarin saat di rumah sakit. “

Penasaran, aku lantas membuka amplop itu dan membawa isinya. Tepat saat aku membaca hasil diagnosa, kedua mataku perlahan membulat sempurna dan buku bisnisku yang aku pegang perlahan lepas dari genggamanku.

“ Selective amnesia… Nan . . . “

“ Eo Jenni-ya, kau sudah menemukan bu-ku-mu…
Jen . . . “

“ Apa maksud diagnosa ini, oppa? Dan apa itu Selective amnesia?
Amnesia? Aku amnesia? Mana mungkin… aku mengingat kalian semua. Tapi kenapa diagnosa ini menga . . . “

“ Itu bukan punyamu Jen . . . “

“ Jangan berbohong! Aku sudah membaca semuanya. “
“ … Disini jelas tertera nama pasiennya adalah namaku, OPPA!!!!!!!! “ ucapku dengan nada tinggi dan 1bulir air mataku jatuh.
“ Kalian berbohong padaku. Oppa dan eomma berbohong padaku bukan. “

“ Jenni-ya… op . . . “

“ Jangan mendekat! “ cegahku saat melihat Min Hoo oppa hendak berjalan menghampiriku
“ Kalian mengatakan kalau aku baik-baik saja saat setelah keluar dari ruang CT Scan. Dan apa ini? Diagnosa ini mengatakan aku mengalami selective amnesia. Kenapa kalian tidak mengatakan ini padaku? Dan kenapa kalian memili untuk menutupinya wariku? “

“ … Mianhae Jenni-ya… Kami ti . . . “

“ Aku kecewa pada kalian… oppa dan eomma… aku sangat kecewa pada kalian!!! “
“ Kalian sudah membohongiku!!! “ ucapku sembari melempar amplop serta kertas itu kearah Min Ho oppa dan berlari keluar kamar.

Dengan cepat aku menuruni anak tangga dan keluar dari rumah. Langkahku terhenti tepat disaat Appa dan Eomma yang berjalan kearahku.

“ Eo~ chagiya~ kenapa kau menangis? “ Aku hanya menatap eomma dengan kecewa dan langsung melewati mereka berdua.

“ Kau mau kemana Jenn?!! “ cegah Appa sembari memegang lenganku.

Dengan kasar dan masih dilipitu rasa kecewa, aku menghempaskan tangan Appa kasar dari lenganku. Aku melihat eomma kaget melihat perlakuanku dan Mi Ho oppa saat itu tepat berdiri di sisi Appa.

“ Kalian tau sifatku bukan. Aku tidak suka dibohongi seperti ini.
Dan… KENAPA KALIAN MEMBOHONGIKU?!! “

“ Chagiya… kau berkata apa? Siapa yang membohongimu? “

“ Eomma~ … Jebalyo~~ … hiks… hentikan sandiwara eomma. Semuanya telah selesai. Aku sudah mengetahui semuanya eomma. Hasil CT Scan itu. “

Aku melihat eomma shock dan Min Ho oppa sekilas menutup matanya dan memalingkan wajahnya driku. Aku memandang mereka dengan airmata yang masih mengalir dan sesekali aku menghapusnya.

‘ keluargaku ternyata selama ini mereka membohongiku… waeyo? ‘ ucapku kecewa dalam hati.

Aku butuh sendiri saat ini. Hanya itu.
Aku lantas berjalan keluar gerbang dan tidak menghiraukan panggilan Eomma dan Oppa. Tepat di saat aku keluar dari pintu gerbang, ada taxi yang melintas. Tanpa banyak waktu, aku langsung memberhentikan taxi itu dan langsung masuk.

“ Jenni-ya!!! Kau kemana?!!
HYA!! Jenni-ya!!! “ teriak Min Ho oppa sembari menggedor kaca.

“ Ajjusi, jalan sekarang. “ ucapku dan langsung di patuhi oleh supir taxi ini.

Aku berusaha untuk tidak terisak dan menatap pemandangan seoul malam hari. Sebenarnya aku tidak tau harus kemana. Perasaanku masih kecewa dengan tindakkan eomma dan oppa yang sudah membohongiku. Aku sungguh tidak mempercayai ini semua.

“ Yeongseohamnida agashi, tujuan agashi mau kemana? “

“ … Hmm~… Mollayo~ “

“ Nde? “

Sungguh… otakku saat ini sangat buntu dan aku benar-benar tidak tau harus kemana.
Aku tidak begitu paham dengan Seoul dan… aku tidak mempunyai kenalan disini. Eotteokhae?

“ Agashi? “

“ Eo~ … nde? “

“ Tujuan agashi mau kemana? “

“ … … Hmmm~ … Joneun…
Eo! Apakah taxi ini bisa keluar kota? “

“ Mwo? “

“ Nohwon-e. Bisakah taxi ini sampai ke Nohwon? “

“ Hmmm~ Yeongseohamnida agashi… saya hanya supir taxi dalam kota. Jadi saya tidak bisa mengantarkan agashi sampai Nohwon. Atau agashi berhenti di station kereta. Agashi bisa menggunakan kereta untuk ke Nohwon. “

Kereta? Itu sangat berbahaya untukku jika orang-orang tau kalau aku ini anak dari pengusaha Choi Sang Goo. Dan sepertinya supir taxi ini tidak mengenaliku, jadi aku aman. Hhaasshhh~ eotteokhae? Berfikir Jenni-ya~~~ cangkheman!

“ Aku akan membayar berapapun tarifnya asalkan ajjusi mengantarkanku sampi ke Nohwon. “

“ Yeongseo . . . “

“ Jebalyo~ … jebalyo ajjusi~ “ rengekku

“ Jeongmal yeong . . . “

“ 50.000 ribu won “

“ Nde? “

“ Aku akan membayar 50.000 ribu won kalau ajjusi mau mengantarkanku ke Nohwon.
Lagian… ini sudah malam ajjusi. Apa ajjusi tega membiarkan anak gadis sepertiku naik kereta? Bukankah akhir-akhir ini ada banyak penculikan anak gadis sepertiku ini?
Jebalyo~ pikirkan sekali lagi ajjusi. 50.000 ribu won~ Hmm~ “

Aku melihat dari kaca, ajjusi itu sedang berfikir keras dengan ucapanku. Semoga berhasil. Jebalyo~~~~

“ Johayo. Saya akan mengantarkan agashi ke Nohwon. “

“ Jinjayo? Okhae! Gomawo~ “ ucapku penuh dengan kemenangan. Akhirnya negosiasi selesai.


Cho Kyuhyun POV
Aku terus berjalan dan bertanya ke orang-orang yang aku temui di kompleks ini. Ini sudah 3 kompleks dari rumahku. Bahkan aku sudah menelusuri kompleks ini 2x. Hahh~ aku harus mencari kemana lagi rumah Woo?

“ Annyeonghaseo halmeoni? “ sapaku manis kepada ajjuma yang melintas di depanku.

“ Nde. Waeyo? “

“ Hmm~ saya ingin bertanya. Apa di kompleks ini ada anak yang bernama Jennifer Ai-Lian Woo?  “ tanyaku dan mendapati tatapan aneh dari halmeoni.

“ Nuguya? “

“ Naneun Jennifer-ya chingu. Apa halmeoni mengetahui rumahnya? “

“ … jika kau temannya, kenapa kau tidak mengetahui rumahnya? Apa kau ini… komplotan penculik ha? “

“ nde?! Mwoya?!
Hash~ … hya halmeoni… aku bukan komplotan penculik! “ grutuku kesal dan dengan seenaknya halmeoni itu pergi sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

“ Ckckck… kenapa pemuda jaman sekarang begitu aneh? “ lirih halmeoni itu namun bisa ku dengar.

Hhhaassshhh~ seharusnya aku tidak bertanya pada lansia. IQ lansia kan sering eror. Mana bisa untuk mengingat apalagi mengingat nama. Aarrggghh~

“ Mana boleh seperti ini. Agashi harus membayar uang taxi. “

“ Ara… ajjusi tunggu disini. Aku akan mengambil uangnya di rumah. “

“ Saya tidak percaya. Pasti agashi ingin melarikan diri dan tidak membayar argo taxi kan. “

“ Sepertinya ada rebut-ribut. “ gumamku dan berlari kecil kearah orang yang sedang debat itu.
“ Mianhae… ada apa ini? “

“ Ini. Yeoja ini tidak ingin membayar uang taxi. “

“ Hya ajjusi… Saat ini aku tidak memegang uang dan aku bukannya tidak ingin membayar uang taxi. Aku akan membayarnya. Ajjusi tunggu disini, aku akan mengambil uangnya di rumah. Rumahku ada di… “

Mataku seketika membulat sempurna saat yeoja ini dengan cepat menunjuk kearahku dan yang membuatku shock adalah yeoja ini ternyata…

“ Ndo?! “

“ … Woo-ya “

“ Sedang apa kau di . . . “ relfeks aku langsung memeluknya erat membuat ucapannya terpotong oleh aksi tiba-tibaku ini.

“ HYA!! MWOYAJISA?!! HYA!! HYA HYA HYA!!! “

“ Akhirnya aku bertemu denganmu Woo-ya. “ ucapku dan mempererat pelukankku.
“ Bogoshipo Woo-ya… neomu neomu bogoshipo.. “

“ HYA!! Haassshhh!! “ grutunya dan langsung melepas kuat pelukanku hingga terlepas.
“ HYA!! KAU INGIN MEMBUNUHKU HA!! Hah hah hah… hhaaassshhh! “

“ Hey agashi… bagaimana dengan uang taxinya? Saya sudah jauh-jauh mengantarkan agashi dari Seoul. “

“ mwo? “
“ Seoul? “ ucapku tepat melihat kearah Woo yang sedang mengatur nafasnya. Apa pelukanku terlalu erat? O.o
“ Berapa yang harus yeoja ini bayar? “

“ 50.000 won. “

“ NDE?!! 50.000 won?! “

“ nde… itu yang agashi janjikan jika saya mengantarkannya ke Nohwon. “

Sekilas aku menatap Woo dan tepat saat itu Woo memalingkan wajahnya dan berpangku tangan. Melihat supir taxi itu yang berasa dari Seoul dan juga malam semakin larut, aku lantas mengeluarkan dompetku dan mengambil 5 lembar 10.000 won.

“ HYA! Aku tidak menyu . . . “

“ Ini ajjusi. Ajjusi bisa kembali ke Seoul sekarang dan berhati-hatilah mengemudikan mobil ditengah malam. Dan… yeongseohamnida sudah merepotkan ajjusi. “
“ Gamsahabnida~ “ ucapku dan sedikit membungkukkan badanku

“ nde. Saya permisi. “ ucap supir taxi itu dan masuk kedalam mobil.

Sekali lagi aku membunggkukkan tubuhku dansekilas melirik Woo yang masih terlihat kesal. Dengan paksa aku mendorong tubuhnya agar membungkuk dan karena tidak mau, aku lantas mendorong kepalanya dari belakang hingga menunduk sebelum taxi itu melaju pergi.

“ Hya! Mwoyajisa?! “ kesal Woo dan menyingkirkan tanganku kasar.

“ Setidaknya kau membungkukkan badanmu jika kau tidak ingin mengucapkan terimakasi pada ajjusi itu. “ ucapku cepat dan mendapati ekpresi wajah yang muak.

Dan dengan seenaknya, Woo berjalan meniggalkanku tanpa mengucapkan terimakasih. Setidaknya begitu, karena aku sudah membayarkan uang taxinya. Aku lantas mengikutinya dari belakang.

“ HYA! Kenapa kau mengikutiku ha?! “ ucap Woo setelah membalikkan badannya

“ … ckckck.. tidak bisakah kau… “ ucapku terpotong saat Woo tiba-tiba menggeret tanganku dan bersembunyi di balik pintu gerbang rumah.
“ Hya untuk apa . . . . “

“ Sssttttssshhhh~ diamlah. “ peringat Woo sembari membungkan mulutku untuk tidak bersuara.


Choi Rae Ki POV
Hhhaassshhh~ bagaimana bisa oppa menemukanku di Nohwon? Apa dia melacak posisi taxi yang aku naiki tadi dengan GPSnya. Hah~ sudah ku duga sebelumnya. Seharusnya aku tidak ke Nohwon. Tidak mengertikah mereka kalau saat ini aku sedang ingin menenangkan diriku sendiri karena sikap mereka yang sudah dengan teganya membohongiku.

“ &#@(*&% “

“ Kau berkata apa? Aku tidak mengerti? “ tanyaku polos pada namja yang tidak aku kenal ini. Dia hanya melotot kearahku dan sekilas melihat tanganku yang masih membungkam mulutnya. Menyadarinya, aku langsung melepaskan bungkaman tanganku.
“ Mian “ lirihku

“ Untuk apa kita bersembunyi ha? “

‘ hhaasshhh~ cerewet sekali namja ini ‘ gurutu dalam hati.
“ diamlah. “

Aku lantas sedikit mengintip di balik pintu gerbang. Aku melihat Min Ho oppa dan beberapa anak buah Appa turun dan masuk kedalam rumah.

“ Eo.. bukankah itu hyungmu? Dan si . . . “

Dengan cepat aku menarik tubuhnya sebelum suaranya terdengar oleh anak buah Appa yang berada didepan pintu rumahku –yang jaraknya hanya 3 rumah dari rumah tempatku sembunyi-

“ Akh! “ pekiknya tertahan –karena aku menutup mulutnya lagi- saat aku tanpa sengaja membentur keras punggungnya ke tembok dekat pagar.


Author POV
Kedua mata Kyuhyun yang semula tertutup perlahan terbuka dan mempertemukan mata Rae Ki. Seperti terhipnotis satu sama lain, mereka hanya diam dan saling menatap satu sama lain. Tanpa mereka sadari, jantung mereka berdetak sangat cepat saat ini.



>>>>>>  TO BE CONTINNUED <<<<<<

Hhhhaaahhhh~ itu yang terakhir bahasanya GAJE banget dah -_-“ *bow*
Author sendiri aja ribet deskrisikan ke dalam kata-kata yang bisa dimengerti.
Harap di maklumi ya… author lagi mempersiapkan ujian. Jd rada ngeBLENK(?) otaknya…

Dan untuk Saengieneun., Harumi ( Istrinya Henry )…
Mianhae… eonnie kayaknya bakal lama buat FF requesmu. Sumfeh… eonnie harus tau detail dulu komplotan yakuza/apalah itu namanya, eonnie lupa ._. ditambah lagi, eonnie rada nggak bisa online dalam bulan ini. *bow*


Wookhae~ hanya FF MIL #8 ini yang bisa author post. Harap jangan bosan menunggu lanjutan MIL #9 dan FF lanjutan lainnya.


GAMSAHABNIDA~
Thankyu~~ … very very gamsa~~ ^^v


o:2 �Jb p ��] �pZ span>
“ Lihat. Dimasing-masing cincin aku menuliskan 203 day dan inisial nama kita. “ jelas Kyuhyun.

“ CKH? … CRK? … Apa maksud inisial ini, Marcus? “

“ Itu ini sial nama kita. CKH untuk inisial namaku dan CRK untuk inisial namamu. “

“ Hah? Aku tidak mengerti? Bukankah namamu Marcus Cho? Kenapa ditulis CKH? “

“ … Biar itu menjadi rahasiaku. “

“ HYA!! Jadi nama Marcus Cho itu  . . . “

“ Itu nama baratku dan aku memiliki nama korea sendiri. Seperti dirimu. “

“ Mwo?
Jadi… CKH kepanjangan apa? “

“ Tidak akan aku beritau. Karena kau juga beberapa waktu lalu tidak memberitaukanku kepanjangan dari nama koreamu itu. “ cibir Kyuhyun sembari sekilas menjulurkan lidahnya.

“ KAU CURANG! Mana boleh seperti ini!! “

“ Tentu saja boleh. “ ucap Kyuhyun enteng sedangkan yeoja kecil di sampingnya itu sudah mengembungkan kedua pipinya dan menampakkan wajah yang kesal pada Kyuhyun.

#Flashback END (back to Kyuhyun POV)

*Backsound Super Junior M - Blue Tomorrow

Dengan ragu, aku membuka penutup kotak ini dan mengambil cincin itu. aku melihat karya noonaku yang cantik di bagian depan cincin ini. 4 daun semanggi yang memotong garis lengkung. Aku melihat di dalamnya tertulis 203 day dan saat aku memutar cincin itu, aku melihat inisial nama CRK.

“ Untung saja saat itu kau tidak bertanya arti dari 4 daun semanggi ini padaku. Memang benar yang menggambar ini adalah Ahra noona, karena aku tidak berbakat untuk menggambar. Tapi konsepnya berasal dari… hatiku. Cincin ini dan segala goresan di cincin ini memiliki arti tersendiri untukku, walaupun beberapa bagian sudah aku jelaskan padamu. Tapi tidak untuk arti 4 daun semanggi ini dan inisial nama kita yang tergores di masing-masing cincin. “
“ CKH… Cho Kyuhyun.. “
“ CRK… “

Seketika mataku membulat saat menyadari kepanjangan dari nama korea Woo adalah…

“ … Choi… Rae-Ki… “
“ Kenapa aku baru menyadari sekarang. Dan itu berarti… perasaanku yang mengatakan bahwa Woo-ya belum meninggal… itu benar. Dan dia muncul di hadapanku dengan nenggunakan nama koreanya. “

OH Tuhan…. Bagaimana bisa aku meragukan perasaanku saat pertama kali melihat Woo datang kembali dengan nama Choi Rae Ki? Nama koreanya.
Berulang kali aku mengutuki diriku sendiri dan air matakupun akhirnya jatuh saat mengingat pertama kali Rae Ki masuk keasrama dan Jonghyun mengerjainya. Dan disaat aku membalas dendam -atas perbuatannya yang menyiramku dengan sisah air toilet- saat di kantin sekolah. Tamparan marahnya dan kata-kata itu :
“ CIH!!! Dan sebelum kau melakukan itu terhadapku, aku juga akan membuatmu menyesali perbuatanmu ini. SEUMUR HIDUPMU!!! Aku akan membuatmu menyesalinya seumur hidupmu!! “

“ Mianhae~~ Jeongmal mianhaeyo, Woo-ya.
Aku menyesali perbuatanku itu…
Mianhae… mianhae… mianhae… Rae Ki-ya. “



TO BE CONTINNUED


:: AUTHOR NOTE ::
Mianhae kalau ada tulisan yang typo aka salah dan keterlambatan ngepost karena mood author lagi naik turun. Jadi salahkan mood author yaa, jangan authornya :o *loh* -_-“v
Mohon di maafkan sebesar-besarnya *bow* ^^v





Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :