>>> Flashback <<<
Kyuhyun
POV
Seketika
mataku membulat saat menyadari kepanjangan dari nama korea Woo adalah…
“
… Choi… Rae-Ki… “
“
Kenapa aku baru menyadari sekarang. Dan itu berarti… perasaanku yang mengatakan
bahwa Woo-ya belum meninggal… itu benar. Dan dia muncul di hadapanku dengan
nenggunakan nama koreanya. “
OH
Tuhan…. Bagaimana bisa aku meragukan perasaanku saat pertama kali melihat Woo
datang kembali dengan nama Choi Rae Ki? Nama koreanya.
Berulang
kali aku mengutuki diriku sendiri dan air matakupun akhirnya jatuh saat
mengingat pertama kali Rae Ki masuk keasrama dan Jonghyun mengerjainya. Dan
disaat aku membalas dendam -atas perbuatannya yang menyiramku dengan sisah air
toilet- saat di kantin sekolah. Tamparan marahnya dan kata-kata itu :
“ CIH!!!
Dan sebelum kau melakukan itu terhadapku, aku juga akan membuatmu menyesali
perbuatanmu ini. SEUMUR HIDUPMU!!! Aku akan membuatmu menyesalinya seumur
hidupmu!! “
“
Mianhae~~ Jeongmal mianhaeyo, Woo-ya.
Aku
menyesali perbuatanku itu…
Mianhae…
mianhae… mianhae… Rae Ki-ya. “
>>> FLASHBACK END <<<
èèèèèè MUSIK IN LOVE çççççç
Music in Love
#8
@Hyundai
Super Mall
11:05 AM KST
Jiyeon
POV
Setelah
berputar-putar memilih gaun saat showcase nanti, kami ber-6 –termasuk aku-
lantas menuju ke café yang juga terletak di mall ini. Kami sepakat duduk di
meja paling pojok di café ini dan langsung memesan makanan serta minuman.
“ Hye
In-a, bagaimana kondisi eomma-mu? “ tanya Miran.
“ Eommaneun…
gwenchana. Besok dia sudah bisa pulang dari rumah sakit. “
“
Syukurlah kau begitu. “ timpalku sembari mengelus pundak Hye In
“ … Eo…
abata.. beberapa terakhir sebelum kita liburan, aku tidak melihat Rae Ki-ya
disekolah. Apa dia keluar dari sekolah? “
“ Eo..
benar yang dikatakan Hwayoung-a. aku juga tidak melihat yeoja tanpa ekspresi
itu di sekolah. “ timpal Hye In
“ Hey…
Park Hyun Young… bukannya kau yang selama ini dekat dengannya. Apa kau tau
sesuatu? “
“ …
Hah~? … a~ Choi Rae Ki.
Dia
tidak keluar dari sekolah, hanya saja… mungkin dalam waktu dekat ini dia akan
keluar dari sekolah. “
“ Mwo?
Apa maksudmu? “ sambung Jung Young
“ Rae
Ki-ya… sepertinya dia sudah menjadi orang lain.
Apa kau
tidak mengetahui tentang Rae Ki-ya? “ kami berlima hanya menggelengkan kepala
secara bersama sebagai jawaban.
“
Sebenarnya… Rae Ki-ya itu . . .”
Breaking News
Setelah beberapa hari yang lalu canter
terdengar kabar pertunangan putri Choi Sang Goo yang selama ini menetap di
California dan tidak menampakkan dirinya ke public itu mencuat, akhirnya hari
ini Jennifer Ai-Lian Woo serta calon tunangannya bernama Kim Ryeowook
mengklarifikasi kabar tersebut benar adanya. Berikut adalah wawancara eksklusif
kami dengan Jennifer-ssi dan juga Ryeowook-ssi yang kami liput kemarin.
“ Choi…
Rae Ki? “ lirihku
Author POV
Jiyeon,
Hye In, Miran, Hwayoung, dan Jung Young menatap berita di televisi itu dengan
mimic wajah kaget. Sedangkan Hyun Young hanya menanggapinya santi, karena dia
sudah tau identitas Rae Ki yang adalah Jennifer Ai-Lian Woo putri dari
pengusaha ternama seatero Korea itu.
“
Bagaimana bisa? “ seru Miran dan masih tetap menyimak wawancara eksklusif itu
“ Choi
Rae Ki putri dari Choi Sang Goo “ timpal Hwayoung
“
Mustahil.. “ timpal Hye In dan Jung Young bersamaan
“ Dan
itu kenyataanya… “ timpal Hyun Young sembari memulai memotong steak pesanannya
yang sudah datang beberapa detik lalu bersama dengan pesanan yang lain.
“ Kau
sudah mengetahui ini? “
“ Hm~
Apa kau tidak ingat, beberapa hari yang lalu saat di depan toko buku? “ Hye In
hanya menunduk sebentar dan beberapa detik berikutnya langsung melihat kearah
Hyun Young.
“ Kau
sudah ingat. Aku memanggil Rae Ki-ya dengan nama Jennifer Ai-Lian Woo, saat Rae
Ki-ya tidak mengenali namanya sendiri. Nama Jennifer Ai-Lian Woo juga aku
dengar saat Rae Ki-ya masuk kedalam ruangan Leeteuk kyowon untuk meminta
menggantikan pasangan duetnya. Dan aku mendengar percakapan Rae Ki-ya dan
Leeteuk kyowon saat itu. “
“
Mereka membicarakan apa? “ selidik Jung Young
“ … Hm~
hanya Rae Ki-ya yang meminta pasangan duetnya diganti. Itu saja. Dan sepertinya
dari awal Leeteuk kyowon merahasiakan identitas asli Rae Ki-ya yang bernama
Jennifer itu. Mungkin itu demi keselamatannya sebagai putri Choi Sang Goo atau
entah apa itu alasannya. “
“
Aigoo~ sangat sulit dipercaya. Aku kita Rae Ki-ya dari keluarga biasa saja.
Karena stylenya yang tidak seperti yeoja dari kalangan pembisnis. “ seru Miran
“ Dan
perlu kau ketahui juga, Hye In-a. Julukkan yang kau tunjukkan pada Rae Ki-ya
itu salah. Rae Ki-ya sama seperti yeoja pada umumnya. Ya… walaupun terlihat
tidak mengeluarkan ekpresi. Tapi disisi lainnya dia seperti kita. Bisa
menangis, tersenyum, dan juga marah pada saat yang tidak bisa kita lihat. “
“ Hm~ nde.
aku juga pernah memergokinya tersenyum dulu saat menatap pemberitaan tentang
Choi Sang Goo yang membuka Hotel barunya di . . . omona~ Rae Ki-ya tersenyum
saat melihat ayahnya ternyata. Aku juga mendengar dia berkata “Mianhae” dan
“Appa”. Hoohh~ sangat misterius. “ jelas Jiyeon panjang lebar.
Para
yeoja it uterus membicarakan tentang Rae Kid an sesekali membuka internet untuk
mengorek(?) informasi tentang putri dari Choi Sang Goo itu.
Park
Hyun Young POV
Apakah
Henry melakukan perkataannya pada Jiyeon kemarin? Sepertinya… IYA. Buktinya
wajah Jiyeon senang sekali drai kemarin. Hahh~ bagaimana ini? Aku fikir selama
ini Henry menyukaiku dan… aku juga menyukainya saat pertama kali kita latihan.
Henry namja yang baik, lembut dan menyenangkan. Kepribadiannya itu yang
membuatku jatuh cinta padanya. Dia saelalu sabar melatihkumengucapkan kalimat
bahasa inggris. Tapi… semua itu hanya sebuah percobaan belaka.
#Flashback
Author
POV
Disaat
Hyun Young tengah asyik membaca buku yang ada dihadapannya, tanpa Hyun Young
sadari, tepat di belakangnya ada seseorang yang berjalan mengendip-endip.
“
Dooorr “
“
Omona! “ shock Hyun Young dan langsung melihat siapa pelaku yang telah mengusik
acara membacanya itu.
“
Henry-ya~ “
Dengan
mimic wajah polos dan senyum 3 jari kepada Hyun Young, Henry menyeret sedikit
kursi disamping Hyun Young dan duduk disana. Melihat wajah Henry seperti itu,
Hyun Young hanya tersenyum dan kembali melanjutkan membacanya. Henry mulai
merubah wajahnya menjadi serius dan sekilas berdehem.
“ …
Saranghaeyo! “
Seketika
Hyun Young berhenti membaca saat setelah mendengar 1 kalimat yang tiba-tiba
terlontar dari bibir manis namja yang duduk disampingnya. Perlahan Hyun Young
melihat kearah Henry -yang tengah menunggu jawaban darinya- dengan wajah yang
terkejut.
“ Apa
yang kau katakan? “ selidik Hyun Young untuk memastikan ini bukan khayalannya
semata.
“
Saranghaeyo~ “
“ Nde??
“ kejut Hyun Young.
Mendengar
1 kata itu terucap lagi, jantung Hyun Young mulai berdetak tidak semestinya.
Beberapa
menit mereka hanya berdiam diri satu sama lain. Dan disaat Hyun Young ingin
membuka suara…
“ Arra…
aku tau pasti ini akan terjadi saat aku menyatakan perasaanku dengan tiba-tiba
padanya. “
“ Tapi…
aku hanya berusaha untuk jujur pada perasaanku selama ini. Sebelum aku
terlambat untuk mengatakan padanya. “
Wajah
yang masih mengekspresikan shock itu kini bercampur dengan ekpresi wajah yang
bingung dengan perkataan Henry.
‘ Apa
maksud dari kata Padanya? Bukankah aku ada di sini? ‘ tanya Hyun Young pada
dirinya sendiri.
“ I….
Love…. Ji-yeon. “ ucap Henry melemah dan menunduk saat mengatakan sebuah nama
“Jiyeon”.
Mata
shock Hyun Young langsung menatap lurus kerah Henry setelah mendengar sebuah
nama -yang bukan namanya-. Sakit, kecewa
dan sekaligus ingin menangis saat ini juga, Hyun Young dengan baik menutupi
perasaannya itu.
‘ Tapi…
naneun saranghaeyo Henry-ya. ‘ batin Hyun Young.
“ Jadi…
itu untuk… Jiyeon-a? “
Henry
hanya menganggukkan kepalanya dan kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat
Hyun Young. Tepat disaat itu, Hyun Young memalingkan wajahnya untuk menghapus
air mata yang jatuh tanpa seijinnya.
“ Waeyo
Hyun Young-a? “
“ … Ah~
Aniyo. Hm~ “
Hyun
Young kemudian tersenyum kearah Henry dan dib alas juga dengan senyuman oleh
Henry.
“ Aku
berencana untuk mengatakan ini pada Jiyeon-a tepat saat jam istirahat nanti.
Aku
tidak peduli Jiyeon-a menerimaku atau tidak. Yang terpenting aku sudah
mengatakan ini padanya. “ antusian Henry dan Hyun Young hanya tersenyum miris
melihat namja yang di sukainya.
“ … Se…
sejak kapan kau menyukai… Ji-yeon-a? “
“ Saat
pertama kali aku masuk kesekolah ini. Dia mengerjai kami.. o maksudku dia
mengerjai Youngmin-a saat Youngmin-a bertanya dimana ruang kepala sekolah saat
kami pertama kali masuk. Tapi, untungnya kami bertemu Rae Ki-ya dan menunjukkan
ruang kepala sekolah dengan benar.
Dan aku
masih tidak percaya Jiyeon-a benar-benar mengerjai kami saat itu. Mulai dari
situlah aku menyukainya pada pandangan pertama. “ jelas Henry dengan ekpresi
wajah bahagia.
#Flashback
END (Back To Park Hyun Young POV)
Ini
pertama kalinya buatku menyukai seseorang dan ini juga pertama kalinya aku
merasakan sakit saat mengetahui Henry ternyata…ternyata dia menyukai sahabatku
sendiri, Jiyeon. Oh Tuhan… bahkan rasa sakit itu masih aku rasakan sampai saat
ini.
“ Hey~
Park Hyun Young. Waeyo? “ cetus Jiyeon
“ …
Hehehe~ aniyo. “ ucapku dan kembali melanjutkan melahap makananku.
Apa aku
harus melupakan Henry? Hahh~ mana mungkin itu aku lakukan. Aku sudah sangat
mencintainya. Tapi… Henry sudah bersama dengan Jiyeon sekarang. Dan aku mana
mungkin merebutnya dari Jiyeon.
Kenapa
ini terjadi padaku????
Cho
Kyuhyun POV
Selesai
memindahkan beberapa pakaianku ke ransel, aku langsung keluar dari kamar dan
tidak lupa mengalukan cincin keleherku.
“ Kau
mau kemana, Kyuhyunnie? “
“ Aku
ingin pergi ke rumah kita yang di Nohwon beberapa hari, Noona. “
“ Tapi
kau baru saja pulang. Dan untuk apa kau kesana? “
“ … aku
ingin mencari seseorang.
Jangan
cemaskan aku, Noona. Nan gwencahana.
Aku
pergi!! “ Ucapku dan langsung keluar rumah lalu menaiki mobilku.
Dengan
kecepatan rata-rata aku mengemudikan mobilku ini menuju Nohwon.
Akhirnya
aku bertemu denganmu Woo. Sebentar lagi aku akan bertemu denganmu. Aku tidak
peduli kalau aku harus menelusuri dari rumah ke rumah untuk menemukan rumahmu.
Tapi yakin, kita akan bertemu.
@Nohwon
03:05 PM KST
Begitu
mobilku terparkir di garasi rumah, aku kemudian keluar dan mulai berjalan
menelusuri kompleks. Sesekali aku bertanya kepada orang di jalan tapi
kebanyakan dari mereka menanyakan nama orang tuanya dan itu sedikit
mempersulitku karena aku tidak mengetahui nama orangtua Woo. Semasa kecil aku
memang tidak pernah bermain kerumah Woo dan begitu sebaliknya. Kami hanya
bertemu saat sekolah minggu dan di taman.
Tanpa
menyerah, aku terus mencoba untuk mencari rumah Woo yang sudah keluar dari
komples rumahku. Aku terus mencari hingga langit berumah menjadi semakin
orange. Aku lirik jam di ponselku yang sudah menunjukkan pukul 04:01. Ku
putuskan untuk kembali berjalan ke arah rumah dan menunda mencari rumah Woo.
“
Sepertinya rumah Woo-ya tidak di kompleks ini. Lantas, eodi? Hahh~ “ ucapku
lelah
Sesekali
aku memendang batu kecil yang ada di hadapanku saat berjalan sembari memutar
otakku untuk mencari cara lain menemukan rumah Woo. Dan tanpa aku sadari, saat
aku berhenti, aku tidak berhenti didepan rumahku melainkan ditempat yang tidak
asing lagi untukku. Taman. Aku melihat keseluruh taman ini sembari sesekali
menghirup udara disini. Tepat disaat mataku terbuka, aku melihat bangku taman
tempatku dan Woo duduk dan melihat pemandangan sekitar taman. Perlahan aku
berjalan kebangku itu. Kusentuh kepala bangku itu dengan ujung jariku sebelum
aku duduk disana. Aku kembali menatap keseluruh taman ini. Taman yang ukurannya
memang tidak sebesar taman di Seoul padaumumnya. Jika seperti ini, aku
merasakan Woo ada dan duduk disampingku saat ini.
“ Woo-ya~
ndo eodieso? “
è2 hari kemudianç
Author
POV
Dengan
tekun dan kepercayaan akan bertemu dengan Woo, Cho Kyuhyun terus menelusuri
dari kompleks ke kompleks untuk mencari rumah Woo. Tapi hasilnya tetap sama…
NIHIL. Setiap kali Kyuhyun bertanya, selalu orang yang Kyuhyun tanyai itu
meminta Kyuhyun untuk membertau nama kedua orangtuanya. Memang seperti itu
penduduk sekitar komples, mereka lebih menghafalkan nama orangtua ketimbang
nama anak.
Sedangkan
di Seoul, tepatnya di sebuah café, seorang namja sedang menunggu seseorang yang
sebelumnya sudah membuat janji padanya.
“ Hah…
hash~ … mianhaeyo. Aku datang terlambat, Wookie oppa. “ sesalnya sembari
mengatur nafas
“ …
Jenni-ya… (tersenyum)
Gwenchana.
Hm~
Omo~
ndo gwenchanayo? Apa kau berlari? “
“ Hah?
Eo…
hehehe heee~ nde. Mobilku tiba-tiba mogok tak jauh dari café. Tapi aku sudah
menelfon bengkel untuk membawa mobilku dan membetulkannya. Dan… terpaksa aku
berlari kesini. Hehehe heee~ “
“
ckckck~ aigoo~ kau bisa menelfonku untuk menjemputmu bukan. Kau ini… “
“ Eo..
abata. Ahahaha haaa~ aku tidak berfikir sampai situ, oppa. Heheheh heee~ “
“ … Kau
ini… “ kesal Ryeowook sembari mengacak-ngacak gemas rambut Jennifer (Choi Rae
Ki).
Mereka
berdua kemudian kembali duduk dan memesan makanan sesuai dengan selera mereka
masing-masing.
Choi
Rae Ki POV
Aku
masih tidak mempercayai kalau namja ini benar-benar tunanganku. Eh.. ralat,
maksudku calon tunanganku. Dan sepertinya namja ini namja yang baik dan itu
terlihat dari sikapnya yang baik padaku. Memperlakukanku seperti layaknya benda
berharga miliknya. Hahh~ dan itu sesekali membuatku tidak nyaman atau lebih
tepatnya aku seringkali tidak menyukai sikapnya itu. Aku tau dia sangat
mencintaiku dan ingin menjagaku dengan baik, itu yang diucapkannya pada Appa
saat dia mengatakan ingin menikah denganku. Tapi itu tidak terjadi padaku saat
Wookie mengatakan kalau dia ingin menikah denganku. Karena ini terlalu cepat,
Appa meminta kami untuk bertunangan terlebih dahulu dan itu langsung disetujui
oleh Wookie. Dan entah kenapa aku merasakan sesuatu yang tidak aku mengerti.
Seharusnya kalau ada yeoja yang dilamar oleh namja, yeoja itu harusnya senang. Mungkin itu karena aku baru pertama kalinya
bertemu dengan Wookie. Dan dugaanku itu benar. Tepat disaat kabar pertunaganku
tersebar di public, Wookie selalu ada disampingku. Disaat para wartawan memburuku,
Wookie selalu ada disana. Dan dari situlah, aku mulai sedikit menyukai
kepribadiannya yang lembut.
“
Chagi… eo makssudku . . . “
“ Oppa
sepertinya sudah biasa memanggilku Chagiya.
Bukankah
aku pernah mengatakan kalau aku tidak suka dipanggil chagiya. “
“ …
mianhae. “
“
Bagaimana bisa? Kita baru bertemu dan aku baru mengetaui kalau oppa ternyata
temannya Min Ho oppa. Dan secara tiba-tiba oppa langsung meminta ijin pada Appa
untuk menikahiku. Apa sebelumnya kita memang sudah bertemu dan berhubungan? “
“
Chagi… ehem… maksudku… Jenni-ya, sudahlah. Jangan menanyai hal-hal sebelumnya.
Aku ingin menikah denganmu itu karena aku mencintaimu saat pertama kali kita
bertemu di Noh… Rumah sakit. “
“
Jinja? “
“ Hm~
chagi... “
“
Hahhh~ jebal. Aku tidak ingin dipanggil seperti itu. Jika oppa tidak terbiasa
memanggilku Jenni-ya, oppa bisa panggil nama belakangku. Woo-ya… “
“ Nde…
joha. “
Woo…
Woo… kenapa saat mengucapkan Woo bayangan namja itu saat di toko tiba-tiba
muncul. Wajah namja itu, kenapa tiba-tiba muncul? Dan seperti tidak asing
dimataku. Apa aku memang benar mengenalnya? Kalaupun iya, kenapa aku tidak
mengingatnya sama sekali?
“ Eo..
Woo-ya… setelah selesai makan, kita mempir ketoko ya. “
“ Toko?
“
“ Hm~
hari ini cincin pertunangan pesanan kita sudah bisa diambil. “
“ A~ …
joha. “
Author
POV
Begitu
selesai makan, mereka berdua lantas ke toko perhiasan untu mengambil cincin
pertunangan mereka. Setelah itu mereka kemudian berjalan-jalan ke Lotte World
dan bermain salju buatan disana.
Tanpa
mereka sadari, langit sudah berubah menjadi gelap. Disaat Rae Ki sudah mulai
terlihat lelah, akhirnya Ryeowook mengantarkan Rae Ki pulang kerumahnya.
“
Gomawoyo, Wookie oppa. “ ucap Rae Ki saat setelah ia turun dari mobil Ryeowook.
“ Hm~
Masuk
dan istirahatlah. “
“ Hm~ …
annyeong~ “
“ Nde~
Jaljayo~
“
Rae Ki
lantas memundurkan dirinya 1 langkah dari mobil Ryeowook dan melihat mobil
Ryeowook melaju pergi dan perlahan mulai menghilang dari pandangannya. Melihat
Ryeowook sudah pergi, Rae Ki lantas masuk kedalam rumah.
Direbahkan
tubuhnya di ranjang empuk begitu masuk kedalam kamarnya. Pandangan Rae Ki
kosong menatap langit-langit kamarnya. Hatinya mulai goya kembali tentang acara
pertunangannya dengan Ryeowook yang akan di adakan akhir tahun ini. Rae Ki
lantas bangkit dan mengambil kotak berisi cincin pertunangannya di kantong
berwarna coklat di sampingnya.
“
Yeoppo “ dercak kagum Rae Ki melihat cincin yang di pesan oleh Ryeowook.
“
Seharusnya aku senang. Tapi kenapa aku merasakan sebaliknya? “ ucap Rae Ki lalu
menutup kotak kecil berisi cincin itu dan meletakkannya di meja belajarnya.
Alih-alih
menghilangkan rasa ragunya, Rae Ki lantas mengambil iPadnya dan mengecek email
masuk.
“ o~
ada email masuk dari Mr Charles seongseonim. “
Choi
Rae Ki POV
Setelah
membaca email dari Mr Charles yang tak lain adalah dosenku, aku lantas
melaksanakan tugas yang dibelikannya… yaitu mempelajari buku tentang Bisnis.
Aku lantas mulai mencari buku bisnis di rak buku.
“ Dimana
buku itu? “ gumamku karena tidak menemukan buku Bisnisku di rak.
“ Eoh~
abata… bukankah buku Bisnisku sedang dipinjam oleh Min Ho oppa. Hhaassshhh~
kenapa aku lupa seperti ini? “
Aku
kemudian berjalan menuju kamar Min Ho oppa dan beberapa kali mengetuk pintu
kamarnya yang tak kunjung mendapat jawaban. Mulai tidak sabar, aku lantas masuk
kedalam kamarnya.
“
Oppa!!!
Min Ho
Oppa!!! “
“ eo~
Waeyo? “
“
Eodieso?!! “
“ oppa
sedang mandi!! Waeyo?! “
“
Iissshhh~ kebiasaan mandi malam. “
“ Aku
ingin mengambil buku bisnisku!!! Oppa letakkan dimana??!!! “
“ A~
nde! Cari saja di rak buku paling atas di meja belajar! “
“
Nde!!! “
Tak
membuang waktu, aku lantas mulai mencari buku bisnisku di antara sekian banyak
buku dan berkas2 perusahaan. Dan disaat aku menemukan buku bisnisku, aku lantas
menariknya dan tepat saat itu selembar amplop yang using melayang jatuh
kebawah.
“ Apa
ini? “ tanyaku sendiri sembari memungut amplop itu.
“ Jl.
Keumni yeonggu no. 13 Gangman – Seoul 13015
Alamat
siapa ini? “ gumamku dan melipat amplop itu lalu menyelipkannya di antara buku.
Tepat
disaat aku ingin pergi, tanpa sengaja, saat aku melihat di atas meja, aku
melihat amplop besar berwarna coklat dan di pojok kanan atas bertuliskan RS
Seoul Hospital dan ditengahnya bertuliskan CT Scan dengan font yang di bold
hitam.
“
Bukankah ini hasil CT Scanku kemarin saat di rumah sakit. “
Penasaran,
aku lantas membuka amplop itu dan membawa isinya. Tepat saat aku membaca hasil diagnosa,
kedua mataku perlahan membulat sempurna dan buku bisnisku yang aku pegang
perlahan lepas dari genggamanku.
“ Selective
amnesia… Nan . . . “
“ Eo
Jenni-ya, kau sudah menemukan bu-ku-mu…
Jen . .
. “
“ Apa
maksud diagnosa ini, oppa? Dan apa itu Selective amnesia?
Amnesia?
Aku amnesia? Mana mungkin… aku mengingat kalian semua. Tapi kenapa diagnosa ini
menga . . . “
“ Itu
bukan punyamu Jen . . . “
“
Jangan berbohong! Aku sudah membaca semuanya. “
“ … Disini
jelas tertera nama pasiennya adalah namaku, OPPA!!!!!!!! “ ucapku dengan nada
tinggi dan 1bulir air mataku jatuh.
“
Kalian berbohong padaku. Oppa dan eomma berbohong padaku bukan. “
“
Jenni-ya… op . . . “
“
Jangan mendekat! “ cegahku saat melihat Min Hoo oppa hendak berjalan
menghampiriku
“
Kalian mengatakan kalau aku baik-baik saja saat setelah keluar dari ruang CT
Scan. Dan apa ini? Diagnosa ini mengatakan aku mengalami selective amnesia.
Kenapa kalian tidak mengatakan ini padaku? Dan kenapa kalian memili untuk
menutupinya wariku? “
“ …
Mianhae Jenni-ya… Kami ti . . . “
“ Aku
kecewa pada kalian… oppa dan eomma… aku sangat kecewa pada kalian!!! “
“
Kalian sudah membohongiku!!! “ ucapku sembari melempar amplop serta kertas itu
kearah Min Ho oppa dan berlari keluar kamar.
Dengan
cepat aku menuruni anak tangga dan keluar dari rumah. Langkahku terhenti tepat
disaat Appa dan Eomma yang berjalan kearahku.
“ Eo~
chagiya~ kenapa kau menangis? “ Aku hanya menatap eomma dengan kecewa dan
langsung melewati mereka berdua.
“ Kau
mau kemana Jenn?!! “ cegah Appa sembari memegang lenganku.
Dengan
kasar dan masih dilipitu rasa kecewa, aku menghempaskan tangan Appa kasar dari
lenganku. Aku melihat eomma kaget melihat perlakuanku dan Mi Ho oppa saat itu
tepat berdiri di sisi Appa.
“
Kalian tau sifatku bukan. Aku tidak suka dibohongi seperti ini.
Dan…
KENAPA KALIAN MEMBOHONGIKU?!! “
“
Chagiya… kau berkata apa? Siapa yang membohongimu? “
“
Eomma~ … Jebalyo~~ … hiks… hentikan sandiwara eomma. Semuanya telah selesai.
Aku sudah mengetahui semuanya eomma. Hasil CT Scan itu. “
Aku
melihat eomma shock dan Min Ho oppa sekilas menutup matanya dan memalingkan
wajahnya driku. Aku memandang mereka dengan airmata yang masih mengalir dan
sesekali aku menghapusnya.
‘
keluargaku ternyata selama ini mereka membohongiku… waeyo? ‘ ucapku kecewa
dalam hati.
Aku
butuh sendiri saat ini. Hanya itu.
Aku
lantas berjalan keluar gerbang dan tidak menghiraukan panggilan Eomma dan Oppa.
Tepat di saat aku keluar dari pintu gerbang, ada taxi yang melintas. Tanpa
banyak waktu, aku langsung memberhentikan taxi itu dan langsung masuk.
“
Jenni-ya!!! Kau kemana?!!
HYA!!
Jenni-ya!!! “ teriak Min Ho oppa sembari menggedor kaca.
“
Ajjusi, jalan sekarang. “ ucapku dan langsung di patuhi oleh supir taxi ini.
Aku
berusaha untuk tidak terisak dan menatap pemandangan seoul malam hari.
Sebenarnya aku tidak tau harus kemana. Perasaanku masih kecewa dengan tindakkan
eomma dan oppa yang sudah membohongiku. Aku sungguh tidak mempercayai ini
semua.
“
Yeongseohamnida agashi, tujuan agashi mau kemana? “
“ …
Hmm~… Mollayo~ “
“ Nde?
“
Sungguh…
otakku saat ini sangat buntu dan aku benar-benar tidak tau harus kemana.
Aku
tidak begitu paham dengan Seoul dan… aku tidak mempunyai kenalan disini.
Eotteokhae?
“
Agashi? “
“ Eo~ …
nde? “
“
Tujuan agashi mau kemana? “
“ … …
Hmmm~ … Joneun…
Eo!
Apakah taxi ini bisa keluar kota? “
“ Mwo?
“
“
Nohwon-e. Bisakah taxi ini sampai ke Nohwon? “
“ Hmmm~
Yeongseohamnida agashi… saya hanya supir taxi dalam kota. Jadi saya tidak bisa
mengantarkan agashi sampai Nohwon. Atau agashi berhenti di station kereta.
Agashi bisa menggunakan kereta untuk ke Nohwon. “
Kereta?
Itu sangat berbahaya untukku jika orang-orang tau kalau aku ini anak dari
pengusaha Choi Sang Goo. Dan sepertinya supir taxi ini tidak mengenaliku, jadi
aku aman. Hhaasshhh~ eotteokhae? Berfikir Jenni-ya~~~ cangkheman!
“ Aku
akan membayar berapapun tarifnya asalkan ajjusi mengantarkanku sampi ke Nohwon.
“
“
Yeongseo . . . “
“
Jebalyo~ … jebalyo ajjusi~ “ rengekku
“
Jeongmal yeong . . . “
“
50.000 ribu won “
“ Nde?
“
“ Aku
akan membayar 50.000 ribu won kalau ajjusi mau mengantarkanku ke Nohwon.
Lagian…
ini sudah malam ajjusi. Apa ajjusi tega membiarkan anak gadis sepertiku naik
kereta? Bukankah akhir-akhir ini ada banyak penculikan anak gadis sepertiku
ini?
Jebalyo~
pikirkan sekali lagi ajjusi. 50.000 ribu won~ Hmm~ “
Aku
melihat dari kaca, ajjusi itu sedang berfikir keras dengan ucapanku. Semoga
berhasil. Jebalyo~~~~
“
Johayo. Saya akan mengantarkan agashi ke Nohwon. “
“
Jinjayo? Okhae! Gomawo~ “ ucapku penuh dengan kemenangan. Akhirnya negosiasi
selesai.
Cho
Kyuhyun POV
Aku
terus berjalan dan bertanya ke orang-orang yang aku temui di kompleks ini. Ini
sudah 3 kompleks dari rumahku. Bahkan aku sudah menelusuri kompleks ini 2x.
Hahh~ aku harus mencari kemana lagi rumah Woo?
“
Annyeonghaseo halmeoni? “ sapaku manis kepada ajjuma yang melintas di depanku.
“ Nde.
Waeyo? “
“ Hmm~
saya ingin bertanya. Apa di kompleks ini ada anak yang bernama Jennifer Ai-Lian
Woo? “ tanyaku dan mendapati tatapan
aneh dari halmeoni.
“ Nuguya?
“
“
Naneun Jennifer-ya chingu. Apa halmeoni mengetahui rumahnya? “
“ …
jika kau temannya, kenapa kau tidak mengetahui rumahnya? Apa kau ini… komplotan
penculik ha? “
“ nde?!
Mwoya?!
Hash~ …
hya halmeoni… aku bukan komplotan penculik! “ grutuku kesal dan dengan
seenaknya halmeoni itu pergi sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
“
Ckckck… kenapa pemuda jaman sekarang begitu aneh? “ lirih halmeoni itu namun
bisa ku dengar.
Hhhaassshhh~
seharusnya aku tidak bertanya pada lansia. IQ lansia kan sering eror. Mana bisa
untuk mengingat apalagi mengingat nama. Aarrggghh~
“ Mana
boleh seperti ini. Agashi harus membayar uang taxi. “
“ Ara…
ajjusi tunggu disini. Aku akan mengambil uangnya di rumah. “
“ Saya
tidak percaya. Pasti agashi ingin melarikan diri dan tidak membayar argo taxi
kan. “
“
Sepertinya ada rebut-ribut. “ gumamku dan berlari kecil kearah orang yang
sedang debat itu.
“
Mianhae… ada apa ini? “
“ Ini.
Yeoja ini tidak ingin membayar uang taxi. “
“ Hya
ajjusi… Saat ini aku tidak memegang uang dan aku bukannya tidak ingin membayar
uang taxi. Aku akan membayarnya. Ajjusi tunggu disini, aku akan mengambil
uangnya di rumah. Rumahku ada di… “
Mataku
seketika membulat sempurna saat yeoja ini dengan cepat menunjuk kearahku dan
yang membuatku shock adalah yeoja ini ternyata…
“ Ndo?!
“
“ …
Woo-ya “
“
Sedang apa kau di . . . “ relfeks aku langsung memeluknya erat membuat
ucapannya terpotong oleh aksi tiba-tibaku ini.
“ HYA!!
MWOYAJISA?!! HYA!! HYA HYA HYA!!! “
“
Akhirnya aku bertemu denganmu Woo-ya. “ ucapku dan mempererat pelukankku.
“
Bogoshipo Woo-ya… neomu neomu bogoshipo.. “
“ HYA!!
Haassshhh!! “ grutunya dan langsung melepas kuat pelukanku hingga terlepas.
“ HYA!!
KAU INGIN MEMBUNUHKU HA!! Hah hah hah… hhaaassshhh! “
“ Hey
agashi… bagaimana dengan uang taxinya? Saya sudah jauh-jauh mengantarkan agashi
dari Seoul. “
“ mwo?
“
“
Seoul? “ ucapku tepat melihat kearah Woo yang sedang mengatur nafasnya. Apa
pelukanku terlalu erat? O.o
“
Berapa yang harus yeoja ini bayar? “
“
50.000 won. “
“
NDE?!! 50.000 won?! “
“ nde…
itu yang agashi janjikan jika saya mengantarkannya ke Nohwon. “
Sekilas
aku menatap Woo dan tepat saat itu Woo memalingkan wajahnya dan berpangku
tangan. Melihat supir taxi itu yang berasa dari Seoul dan juga malam semakin larut,
aku lantas mengeluarkan dompetku dan mengambil 5 lembar 10.000 won.
“ HYA!
Aku tidak menyu . . . “
“ Ini
ajjusi. Ajjusi bisa kembali ke Seoul sekarang dan berhati-hatilah mengemudikan
mobil ditengah malam. Dan… yeongseohamnida sudah merepotkan ajjusi. “
“
Gamsahabnida~ “ ucapku dan sedikit membungkukkan badanku
“ nde.
Saya permisi. “ ucap supir taxi itu dan masuk kedalam mobil.
Sekali
lagi aku membunggkukkan tubuhku dansekilas melirik Woo yang masih terlihat
kesal. Dengan paksa aku mendorong tubuhnya agar membungkuk dan karena tidak
mau, aku lantas mendorong kepalanya dari belakang hingga menunduk sebelum taxi
itu melaju pergi.
“ Hya!
Mwoyajisa?! “ kesal Woo dan menyingkirkan tanganku kasar.
“
Setidaknya kau membungkukkan badanmu jika kau tidak ingin mengucapkan
terimakasi pada ajjusi itu. “ ucapku cepat dan mendapati ekpresi wajah yang
muak.
Dan
dengan seenaknya, Woo berjalan meniggalkanku tanpa mengucapkan terimakasih.
Setidaknya begitu, karena aku sudah membayarkan uang taxinya. Aku lantas mengikutinya
dari belakang.
“ HYA!
Kenapa kau mengikutiku ha?! “ ucap Woo setelah membalikkan badannya
“ …
ckckck.. tidak bisakah kau… “ ucapku terpotong saat Woo tiba-tiba menggeret
tanganku dan bersembunyi di balik pintu gerbang rumah.
“ Hya
untuk apa . . . . “
“
Sssttttssshhhh~ diamlah. “ peringat Woo sembari membungkan mulutku untuk tidak
bersuara.
Choi
Rae Ki POV
Hhhaassshhh~
bagaimana bisa oppa menemukanku di Nohwon? Apa dia melacak posisi taxi yang aku
naiki tadi dengan GPSnya. Hah~ sudah ku duga sebelumnya. Seharusnya aku tidak
ke Nohwon. Tidak mengertikah mereka kalau saat ini aku sedang ingin menenangkan
diriku sendiri karena sikap mereka yang sudah dengan teganya membohongiku.
“
&#@(*&% “
“ Kau
berkata apa? Aku tidak mengerti? “ tanyaku polos pada namja yang tidak aku
kenal ini. Dia hanya melotot kearahku dan sekilas melihat tanganku yang masih
membungkam mulutnya. Menyadarinya, aku langsung melepaskan bungkaman tanganku.
“ Mian
“ lirihku
“ Untuk
apa kita bersembunyi ha? “
‘
hhaasshhh~ cerewet sekali namja ini ‘ gurutu dalam hati.
“
diamlah. “
Aku
lantas sedikit mengintip di balik pintu gerbang. Aku melihat Min Ho oppa dan
beberapa anak buah Appa turun dan masuk kedalam rumah.
“ Eo..
bukankah itu hyungmu? Dan si . . . “
Dengan
cepat aku menarik tubuhnya sebelum suaranya terdengar oleh anak buah Appa yang
berada didepan pintu rumahku –yang jaraknya hanya 3 rumah dari rumah tempatku
sembunyi-
“ Akh!
“ pekiknya tertahan –karena aku menutup mulutnya lagi- saat aku tanpa sengaja
membentur keras punggungnya ke tembok dekat pagar.
Author
POV
Kedua
mata Kyuhyun yang semula tertutup perlahan terbuka dan mempertemukan mata Rae
Ki. Seperti terhipnotis satu sama lain, mereka hanya diam dan saling menatap
satu sama lain. Tanpa mereka sadari, jantung mereka berdetak sangat cepat saat
ini.
>>>>>>
TO BE CONTINNUED <<<<<<
Hhhhaaahhhh~
itu yang terakhir bahasanya GAJE banget dah -_-“ *bow*
Author
sendiri aja ribet deskrisikan ke dalam kata-kata yang bisa dimengerti.
Harap
di maklumi ya… author lagi mempersiapkan ujian. Jd rada ngeBLENK(?) otaknya…
Dan
untuk Saengieneun., Harumi ( Istrinya Henry )…
Mianhae…
eonnie kayaknya bakal lama buat FF requesmu. Sumfeh… eonnie harus tau detail
dulu komplotan yakuza/apalah itu namanya, eonnie lupa ._. ditambah lagi, eonnie
rada nggak bisa online dalam bulan ini. *bow*
Wookhae~
hanya FF MIL #8 ini yang bisa author post. Harap jangan bosan menunggu lanjutan
MIL #9 dan FF lanjutan lainnya.
GAMSAHABNIDA~
Thankyu~~
… very very gamsa~~ ^^v
Follow
Me >>>>>>> http://www.twitter.com/imRaeKi_Choi/
“
Lihat. Dimasing-masing cincin aku menuliskan 203 day dan inisial nama kita. “
jelas Kyuhyun.
“
CKH? … CRK? … Apa maksud inisial ini, Marcus? “
“
Itu ini sial nama kita. CKH untuk inisial namaku dan CRK untuk inisial namamu.
“
“
Hah? Aku tidak mengerti? Bukankah namamu Marcus Cho? Kenapa ditulis CKH? “
“
… Biar itu menjadi rahasiaku. “
“
HYA!! Jadi nama Marcus Cho itu . . . “
“
Itu nama baratku dan aku memiliki nama korea sendiri. Seperti dirimu. “
“
Mwo?
Jadi…
CKH kepanjangan apa? “
“
Tidak akan aku beritau. Karena kau juga beberapa waktu lalu tidak
memberitaukanku kepanjangan dari nama koreamu itu. “ cibir Kyuhyun sembari
sekilas menjulurkan lidahnya.
“
KAU CURANG! Mana boleh seperti ini!! “
“
Tentu saja boleh. “ ucap Kyuhyun enteng sedangkan yeoja kecil di sampingnya itu
sudah mengembungkan kedua pipinya dan menampakkan wajah yang kesal pada
Kyuhyun.
#Flashback
END (back to Kyuhyun POV)
*Backsound Super
Junior M - Blue Tomorrow
Dengan
ragu, aku membuka penutup kotak ini dan mengambil cincin itu. aku melihat karya
noonaku yang cantik di bagian depan cincin ini. 4 daun semanggi yang memotong
garis lengkung. Aku melihat di dalamnya tertulis 203 day dan saat aku memutar
cincin itu, aku melihat inisial nama CRK.
“
Untung saja saat itu kau tidak bertanya arti dari 4 daun semanggi ini padaku.
Memang benar yang menggambar ini adalah Ahra noona, karena aku tidak berbakat
untuk menggambar. Tapi konsepnya berasal dari… hatiku. Cincin ini dan segala
goresan di cincin ini memiliki arti tersendiri untukku, walaupun beberapa
bagian sudah aku jelaskan padamu. Tapi tidak untuk arti 4 daun semanggi ini dan
inisial nama kita yang tergores di masing-masing cincin. “
“
CKH… Cho Kyuhyun.. “
“
CRK… “
Seketika
mataku membulat saat menyadari kepanjangan dari nama korea Woo adalah…
“
… Choi… Rae-Ki… “
“
Kenapa aku baru menyadari sekarang. Dan itu berarti… perasaanku yang mengatakan
bahwa Woo-ya belum meninggal… itu benar. Dan dia muncul di hadapanku dengan
nenggunakan nama koreanya. “
OH
Tuhan…. Bagaimana bisa aku meragukan perasaanku saat pertama kali melihat Woo
datang kembali dengan nama Choi Rae Ki? Nama koreanya.
Berulang
kali aku mengutuki diriku sendiri dan air matakupun akhirnya jatuh saat
mengingat pertama kali Rae Ki masuk keasrama dan Jonghyun mengerjainya. Dan
disaat aku membalas dendam -atas perbuatannya yang menyiramku dengan sisah air
toilet- saat di kantin sekolah. Tamparan marahnya dan kata-kata itu :
“
CIH!!! Dan sebelum kau melakukan itu terhadapku, aku juga akan membuatmu
menyesali perbuatanmu ini. SEUMUR HIDUPMU!!! Aku akan membuatmu menyesalinya
seumur hidupmu!! “
“
Mianhae~~ Jeongmal mianhaeyo, Woo-ya.
Aku
menyesali perbuatanku itu…
Mianhae…
mianhae… mianhae… Rae Ki-ya. “
TO BE CONTINNUED
::
AUTHOR NOTE ::
Mianhae
kalau ada tulisan yang typo aka salah dan keterlambatan ngepost karena mood
author lagi naik turun. Jadi salahkan mood author yaa, jangan authornya :o
*loh* -_-“v
Mohon
di maafkan sebesar-besarnya *bow* ^^v
Don't Be SILENCE and CoPast
Tidak ada komentar :
Posting Komentar