Author
POV
“
Moon-a!! Moon-a!!! Keluarlah!! “ Teriak Kyuhyun
“ HYA!!
Disini tidak ada Moon-a!! “
“ Kau
pasti berbohong!! Aku menemukan signal GPS dari ponsel Moon-a yang menuju
kesini!! “
“ Apa
katamu? Ponsel? “ ucap ulang ajjusi itu dan dibenaknya teringat seseorang yang
memberinya ponsel untuk mengganti uang tarif taxinya.
#PREVIEW END
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Thank You For Everything
#5
Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min
Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama
èJembatan Sungai Hanç
08:20 PM KST
Cho
Kyuhyun POV
Bisa
dibilang ini semua salahku. Ya… ini semua memang salahku. Aku seharusnya tidak
membentaknya dengan emosi dan sampai-sampai Moon berfikir untuk mengakhirinya
secepat ini. Kenapa aku tidak berfikir panjang? Saat itu memang aku emosi dan
memikirkan diriku sendiri. Egois. Benar. Bukan aku saja terpukul mendengar
kalau Moon hamil, ternyata ia juga merasakan hal yang sama. Dan… Aku sama sekali
tidak melakukannya?!!!
Entah
sudah berapa kali aku menghela nafas berat dan sesekali melihat kebawah
tepatnya ke Sungai Han. Aku terus memutarkn ponsel Moon dengan jari-jariku
sembari berfikir. Salah… lebih tepatnya mengingat semua kejadian ini. tapi yang
aku lakukan Nihil. Aku tidak mengingat apapun dan seingatku aku menjalani semua
dengan normal. Tapi kenapa Moon bisa hamil dan ia juga mengatakan kalau dia
tidak bertemu dengan Sungmin sampai saat ini. lalu anak siapa itu!!
“ AAAAAAAAAAAAAAA!!!
HHhhaaassshhhh! “ teriakku sekuat tenaga
(Ponsel
Kyuhyun berdering)
“ Nomer
siapa ini? “ tanyaku dan langsung mengangkat telpnya.
“ Nde
yeobeoseo… “
“ MWO?!
“
Aku
kemudian bergegas jalan menuju mobilku dan mengakhiri sambungan telponnya.
Dengan kecepatan penuh aku mnelajukan mobilku hingga sampai ke Seoul Hospital.
Begitu sampai aku langsung berlari kedalam dan menuju kamar rawat 203. Perasaan
bersalahku kembali kedalam diriku saat aku melihat seseorang berdiri memandangi
keluar jendela dengan tatapan kosong. Dia tersentak kaget saat mendengar pintu
yang aku buka dan sedetik kemudian ia kembali memandang keluar jendela lagi.
Perlahan aku jalan kearahnya dengan ragu.
“ Mo .
. . “
“
Kka(pergi) “
Aku
hanya sekilas memejamkan mata sembari menggumpalkan tanganku menahan perasaan
bersalah ini. Sedetik kemudian aku memberanikan diri untuk memeluknya dari
belakang dan melingkarkan kedua tanganku ke perutnya.
“
Syukurlah kau masih hidup, Moon-a~ “
“ …
jadi kau berharap aku mati. Begitu? “
“ Aku
tau kata maaf tidaklah cukup untuk memperbaiki sikapku.
Aku tau
kau . . . “
“ 21
tahun… seharusnya diusiaku 21 tahun ini aku bisa bebas semauku. Sejak
perjodohan itu terlaksana dan kita menikah secara terpaksa, hidupku seperti
sudah terbelenggu. Dan aku berusaha untuk menerima semuanya. “ jelasnya dan
melepaskan tanganku lalu berbalik menatapku.
“ Tapi…
kenapa sekarang aku harus mengandung anak-mu? “
“
Moon-a… sudah berapa kali aku katakan kalau aku . . . “
“ TAPI
AKU HANYA PERNAH TIDUR DENGANMU!! “ gerangnya sembari menghempaskan tanganku
kasar dan memandangku dengan amarah.
Hanya
pernah tidur denganku? Tapi… aku berani bersumpah bahwa aku tidak melakukan
apapun pada Moon. Atau… aku memang benar melakukannya? Tapi kapan???? Kenapa
otakku jadi pikun seperti ini??????????????
Tok
tokk tokkk..
“
Permisi… Cho Kyuhyun-ssi, dokter Lee ingin berbicara pada anda diruangannya. “
seru suster dari ambang pintu.
‘ ingin
bertemu denganku? Ada apa? ‘ tanyaku dalam hati.
“
Baiklah. “
“
Moon-a… istirahatlah. “ perintahku dan entah sejak kapan Moon sudah berbalik
lagi melihat jendela.
Sebelum
keluar aku menepuk pundaknya pelan dan mengikuti suster yang mengantarkanku
keruang dokter Lee.
>>>>Doctor Lee’s
Room<<<<
“
MWOYA?! “ kejutku saat mendengar Docter Lee mengucapkan kata-kata yang diluar
kepalaku.
“
Asalkan suasana hatinya baik. Moon-a akan cepat sembuh. “
“
Setiap orang pasti mengalami depresi. Tapi depresi yang dialami Moon ini
tergolong biasa. Jiwanya sedikit shock menerima kenyataan hidup yang ia jalani.
“
“ 21
tahun… seharusnya diusiaku 21 tahun ini aku bisa bebas semauku. Sejak
perjodohan itu terlaksana dan kita menikah secara terpaksa, hidupku seperti
sudah terbelenggu. Dan aku berusaha untuk menerima semuanya. Tapi… kenapa
sekarang aku harus mengandung bayi-mu? “ kata-kata itu Moon seketika terngiang
di otakku.
Memang
benar saat Moon mengucapkannya raut wajahnya datar dan airmatanya mengalir.
Aku
keluar dari ruang Dokter Lee dan berjalan menuju kamar rawat Moon dengan
langkah yang lunglai. Jiwanya sedikit tergucang menerima kenyataan hidup yang
ia jalani, kenapa kata-kata dokter Lee juga ikut terngiang di otakku? Sekarang
aku harus apa? Apa yang akan aku katakan kepada Orangtua Moon dan orangtuangku
tentang kondisi Moon sekarang dan kehamilannya? Lalu bagaimana dengan
hubunganku dengan Jae Mi selanjutnya??? Hhhhaaaasssshhhh~
Dddrrrr
dddrrrr ddddrrrrr…
“ Nde
yeoboseo… “
“ Kyuhyunie, kau dimana sekarang?
Eomma tadi mengirim bibi untuk mengantarkan
sop iga sapi kerumahmu. Tapi rumahmu kosong. dangshineun eodieso? “
“ Hmm~
… nan… hmmm~
Eomma…
berjanjilah 1 hal padaku kalau eomma tidak akan terkejut saat aku mengatakan
ini? “
“ Hoh… Memangnya ada apa sebenarnya?
Atau… jangan-jangan… kau menemui nappeun
yeoja itu lagi ha?! “
“ Mwo?
Nappeun yeoja? Maksud eomma? “
“ HYA!! Kau ini benar-benar…
IQmu memang benar melebihi sepupumu, Kim
Kibum. Tapi masalah percintaan… kau 0 besar!
Sekarang jawab! Apa kau bertemu lagi dengan
nappeun yeoja itu ha?! “
“
Hhhaaasssshhh~ nappeun yeoja? Nugu? Siapa yang sedang eomma bicarakan? “
“ Shin Jae Mi. nappeun yeoja itu.. apa kau
masih bertemu dengannya ha?
Berapa kali eomma harus mengatakannya padamu?
Dia itu gadis yang tidak baik. Pekerjaannyapun di bar. Ditambah lagi dia suka bermain
dengan para namja dibelakangmu. Dia itu seorang pe . . . “
“ STOP!
Berhenti
menjelek-jelekkan Jae Mi-ya, eomma! Jae Mi-ya bukanlah yeoja seperti itu! “
teriakku lalu memutus sambungan telpon eomma.
Selalu
seperti ini. Kenapa eomma selalu mengatakan hal sama? menjelek-jelekkan Jae Mi
seperti itu. Aku tau Jae Mi lebih dari 2 tahun. Mana mungkin Jae Mi
mengkhiyanatiku.
Sssrrreeeeekkkkkkk
(anggep aja suara pintu bergeser)
“ Kau…
kau belum istirahat? “ seruku saat mengetahui Moon yang membuka pintu.
“ Ini
sudah jam setengah sepuluh. Kau mau kemana dengan pakaian rapi seperti ini? “
“ … Aku
mau pulang. “ jawabnya datar lalu berjalan melewatiku. Sedetik kemudian aku
melihat suster juga keluar sembari memegang nampan silver yang diatasnya infus
beserta perban. Melihat Moon sudah agak jauh, aku lantas mengejarnya.
“
Moon-a… “ panggilku dan memegang tangan Moon.
“
Kondisi tubuhmu masih lemah. Kau harus dirawat disini dulu. “ Moon berbalik dan
menatapku datar. Sedetik kemudian dia menghempaskan genggamanku dengan kasar
dan kembali berjalan memunggungiku.
Author
POV
Setelah
masalah rumah sakit sudah selesai, Kyuhyun berlari kecil menuju mobil dan
kemudian melajukan mobilnya menuju rumah. Saat dalam perjalanan sampai dirumah,
Park Hye Moon hanya diam membisu dalam keheningan kemudian menghilang di balik
pintu kamarnya. Kyuhyun hanya bisa menghela nafas saat mendengar pintu kamar
terkunci kemudian ia juga masuk kedalam kamarnya, merebahkan tubuhnya keatas
ranjang.
Hari
demi hari hanya ada keheningan antara Kyuhyun dan Park Hye Moon. Park Hye Moon,
dia seringkali menangis hampir disetiap malam dan Kyuhyun mendengar tangisan
itu. Melihat kondisi Moon, akhirnya Kyuhyun memberitahukan yang sebenarnya
kepada orangtua Moon dan kedua orangtuanya. Shock. Itulah yang orangtua Kyuhyun
dan Moon lihatkan saat Kyuhyun memberitahukan kondisi Moon yang sebenarnya.
“ Kalau
Moon-a seperti ini… kasihan dengan bayi yang ia kandung.. “ isak tangis Nyonya
Park di depan pintu kamar Park Hye Moon. Nyonya Cho yang merangkul sejak tadi
hanya bisa menepuk pelan pundak Nyonya Park dan membawa Nyonya Park kembali
duduk di sofa ruang tamu yang disana sudah ada Tuan Park, Tuan Cho, dan
Kyuhyun.
Pada
saat orangtua Moon dan Kyuhyun pamit pulang karna malam sudah terlalu larut,
Kyuhyun lantas mengantarkan mereka sampai halaman depan rumah setelah itu
kembali masuk kedalam rumah.
>>>>
Keesokkan harinya <<<<
08:00 AM KST
Park
Hye Moon POV
Aku
mengerjipkan mataku sekilas lalu mencoba beradaptasi dengan cahaya yang masuk
kedalam gorden yang sudah entah berapa hari selalu aku buka. Aku lantas bangun
dan bersandar di heardboard. Aku merasakan kedua mataku sembab. Pikiranku
kacau. Sangat. Aku belum bisa menerima kehamilanku ini.
“
Moon-a~ “ lirih seseorang dan aku lalu menoleh kesampingku dan seketika mataku
membulat seketika.
“
Haraboji(Kakek) “ kejutku saat mendapati kakek berdiri disampingku dan perlahan
mulai duduk disampingku. Tanpa aku duga, aku mulai merasakan air mataku
mengalir.
“
Moon-a~
Sadarlah…
jangan terlalu lama kau terpuruk dalam keheningan dan kesendirian seperti ini.
“
“ …
hiks hiks… Haraboji, wae? Kenapa kakek tega sekali padaku? kenapa kakek membuat
perjodohan ini? “
“ …Moon-a~
Maafkan kakekmu ini… tidak seharusnya perjodohan ini kau lakukan. “
“ …
hiks hiks hiks… hiks… apa maksud perkataan kakek? “
Kakek
hanya menatapku sayu dan tersenyum kearahku.
“ Suamimu…
dia namja yang baik dan setia. Walaupun seringkali tempramentalnya dan
perilakunya yang seenaknya itu muncul, tapi dibalik itu semua suamimu adalah
namja yang amat baik dan rapuh.
Moon-a~…
bantulah suamimu. Sebelum ia terluka lebih dalam karena kesetiannya pada
seseorang itu salah. Itu semua adalah rekayasa. “
“ ..
Aku tidak mengerti maksud kakek.. “
kakek hanya tersenyum dan entah ini pandanganku atau apa… aku melihat tubuh
kakek perlahan mulai samar-samar. Kakek lalu memegang pipiku. lembut.
“
Sadarlah dan kembalilah menjalani kehidupanmu secara normal, Moon-a.
Beberapa
hari ini kau sudah membuat orang-orang terdekatmu sangat mencemaskan kondisimu.
Ingatlah… dalam tubuhmu ada nyawa yang harus kau jaga dan kau rawat kelak. “
“ Bayi
itu adalah buah cinta kalian. Cobalah untuk meyakinkan pada suamimu. “
Cho
Kyuhyun POV
Aku
terus mengelus pipi kirinya perlahan, namun Moon tetap memejamkan matanya
sembari menggeleng pelan. Sepertinya ia sedang mimpi buruk.
“
Moon-a… ireonaseo~
Moon ireo
. . . “
“
Haraboji! “ Moon bangun dari tidurnya dan nafasnya tersengal. Sedetik kemudian
Moon terkejut saat melihatku duduk disamping ranjangnya.
“
Kenapa bisa kau ada dikamarku? “
“ …
Hmmm~ mianhae. Tadi, saat aku keluar dari kamarku, aku mendengar kau menangis.
Dan aku beberapa kali mengetuk pintu kamarmu. Karna takut terjadi apa-apa, aku…
mendobrak pintu kamarmu. “ Moon hanya sekilas melihat ganggang pintu kamarnya
yang sebol(?) dan kembali menatapku.
“ Aku
akan menyuruh orang untuk memperbaikinya. “ ucapku cepat.
“ Apa
kau sudah sarapan? “
“ Hah..
kau . . . “
“ Aku
akan masak sekarang. “ ucapnya lalu turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar.
Moon-a
sudah kembali? Apa dia sudah sembuh sekarang? Wajahnya juga sudah tidak
terlihat terpuruk lagi.
“ HYA!
Mau sampai kapan kau akan duduk diatas ranjangku ha?!
Ppali!
Bantu aku membuat sarapan! “ serunya dari ambang pintu dan menghilang lagi.
“ Mwo?
Berani sekali dia memerintahkanku untuk membantunya. “ dengusku tidak terima
diperintah dan kemudian berjalan keluar kamar.
Aku
melihat Moon sedang memasak dengan peluh yang memenuhi pipinya. Sepertinya dia
sudah sembuh sekarang?
“
Kenapa kau mematung disana?!
Letakkan
piring, gelas, sendok, sumpit, dan teko di atas meja makan. Ppaliwa. “
‘ kenapa
aku diperintah seperti ini ha? Jangan mentang-mentang dia sudah sembuh jadi dia
seenaknya memerintahku. ‘ kesalku dalam hati. Moon melihat kearahku sembari
melotot dan bibirnya berdumel kesal.
“
Araseo! “
Aku
lantas melaksanakan sesuai perintahnya. Moon hanya masak nasi goreng dengan
kimchi yang terpisah. Begitu semua sudah terhidang di meja makan, aku lantas
duduk sedangkan moon sekilas meneguk air putih dan duduk di kursi depanku.
“ Aku
tau kau tidak suka sayuran. Makadari itu aku hanya membuat kimchi untukku saja.
Kau makan nasi goreng saja yaa… “ ucapnya lalu memasukan 1 sendok nasi goreng
dengan kimchi diatasnya kedalam mulutnya.
“ …
Moon-a~ … apa.. kau sudah sem-buh? “
Sejenak
Moon berhenti mengunyah saat aku bertanya dan beberapa detik kemudian Moon
kembali mengunyah makanannya. Aku lalu mulai menyantap makanannya. Mashita.
“ … eo…
bagaimana setelah ini kita bermain di Lotte World? Hmm~
Mau yaaaaaaaaaa~
“
“ Aku
hari ini ada meet . . . “
“ Aku
akan menelpon appanim supaya kau hari ini tidak kekantor dan menggantikanmu
untuk meeting. “
“ HYA!
Ada apa denganmu hah? Kena . . . “
“ Wae?
Kau tak mau menemaniku? “ Moon menatapku datar. hhhaaassshhH~ kenapa ekpresi
wajah ini lagi yang aku lihat?
Asalkan
suasana hatinya baik. Moon-a akan cepat sembuh.
Kalimat
itu tiba-tiba terngiang di telingku. Hah~ Johayo.
“
Terserah apa yang kau lakukan. “ cetusku pasrah.
“
Jinjayo?
OK! “
senang. Seketika ekpresi wajahnya berubah senang.
>>>> LOTTE WORLD <<<
12:03 PM KST
12:03 PM KST
Park
Hye Moon POV
Aku terus
memaksanya untuk berkeliling melihat-lihat Lotte World. Walaupun seringkali
Kyuhyun menolak untuk berjalan lagi. Hanya cara seperti ini aku meminta maaf.
Membuatnya senang. Tapi sedari tadi aku tidak melihat Kyuhyun tersenyum.
Sepertinya usahaku gagal.
‘
Andwae! Park Hye Moon tidak boleh gagal dalam hal menyenangkan hati orang.
Sebelumnya aku selalu berhasil. Apa caraku ini sudah tidak ampuh pada Kyuhyun-a
ya? Hash~ bagaimanapun caranya harus berhasil. FIGHTING! ‘ semangatku dari
dalam hati.
“
Kyuhyun-a… hmmm~ Bisakah kau belikan aku ice cream di sana? “
“ Apa
kau tidak bisa membelinya sendiri? “
‘ Aura
dinginnya mulai muncul. ‘ batinku.
“
Kakiku terlalu lelah untuk berjalan kekedai ice cream disana. Kau kan namja,
tubuhmu pasti lebih kuat dariku bukan. Aku akan menunggumu di bangku disana.
OK! “
Tanpa
mendengar kata-katanya aku langsung melesat kearah bangku kosong dan duduk
disana. sekilas aku melihat Kyuhyun masuk kekedai Ice Cream. Akhirnya ia
menurutiku juga.
Sembari
menunggu, aku hanya mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru Lotte World. Saat
aku melihat kesampingku, samar-samar aku melihat seorang yeoja dengan seorang
namja yang merangkul pinggangnya dengan mesra yang tak asing dimataku.
“
sepertinya aku pernah bertemu yeoja itu. tapi dimana ya? “ lirihku.
Beberapa
detik kemudian, aku teringat dengan yeoja itu. Dengan segera aku berjalan
menemuinya yang sedang asyik melihat assesoris.
“
Eonnie-ya… annyeonghaseo? “ sapaku ramah. Yeoja itu dan namja yang pasti
namjachingunya lalu melihat kearahku.
“ Nde.
Nuguseo? “
“
Eonnie tidak ingat padaku? “
“
Chagiya~ Apa kau mengenalnya? “ timpal namja itu dan dijawab oleh gelengan
eonnie.
“
Mianhaeyo~ tapi aku tidak ingat denganmu? “
“ Hmmm~
Eherm…
jonenun Park Hye Moon imnida. Jonenun 21sal imnida. bangabseumnida eonnie. “
“ Nde..
Shin Jae Mi imnida. 24sal. Nado bangabseumnida. “
“ Hmm~
Aku tau seharusnya aku mengatakan ini saat bertemu dengan eonnie. “
“
Jeongmal gamsahabnida. Gomawo~ eonnie sudah menyelamatkanku waktu di Jembatan
Sungai Han. Sekali lagi jeongmal Gamsahabnida~ “ ucapku dan membukuk untuk yang
ke 2x-ya.
“ … Eo…
gomawo? Menyelamatkanmu dari jembatan? “ ucapnya mengulai perkataanku. Beberapa
detik kemudian…
“ Aaaa~
Aku ingat sekarang. Kau yeoja yang ingin bunuh diri dengan terjun dari atas
jembatan itu kan? A nde nde nde.. aku ingat kau sekarang. “ aku hanya terkekeh
kecut.
“
Chagiya~ Kkaja… kita kembali ke hotel. Hmm~ “ rengek namja itu manja. Eonnie
terlihat gugup saat sekilas melihatku. Apa hubungan mereka sudah sejauh itu? ke
hotel.
“ Hmm~
Johayo adik kecil. Cheonmaneyo.
Nan..
aku pergi sekarang ya. Annyeong~ “ gugup Eonnie dan berjalan menjauhiku.
“ nde
annyeong~ “ lirihku sembari membungkuk kearah eonnie yang sudah jauh dari
tempatku berdiri.
Dan
disaat aku menegapkan tubuhku, aku terkejut saat seseorang menyodorkan ice
cream di wajahku dan mengenai sedikit di ujung hidungku. Aku lantas mengikuti
tangan panjang itu dan berakhir di… wajah Kyuhyun yang sedang menjilati ice
creamnya.
“ Kau
tadi membungkuk kepada siapa? “
“ ..
Eo.. itu. “ ucapku gantung dan menyambar ice cream dari tangan Kyuhyun dan kami
mulai berjalan santai.
“ Aku
tadi membungkuk kepada eonnie yang menyelamatkanku. “
“
Eonnie? Bukankah kau anak tunggal? “
“
Hhhaassshhh kau ini. aniyo. Dia itu seseorang yang menyelamatkanku. Karna dia
lebih tua dariku, makadari itu aku memanggilnya eonnie. Bukankah sudah
seharusnya kita memanggil orang yang lebih tua dari kita dengan sapaan formal.
“
“
Jinja? Tapi kau tidak pernah memanggilku OP-PA. “ dengus Kyuhyun sembari masih
menikmati ice creamnya dan membuatku berhenti berjalan sedangkan Kyuhyun masih
melanjutkan jalan.
Oppa?
Oppa? Hah~ Benar juga… bahkan aku tidak pernah memanggil Kyuhyun dengan sebutan
oppa. Hanya Sungmin yang aku panggil oppa, tapi dalam hatiku.
Seketika
lamunanku buyar saat Kyuhyun tiba-tiba mengecup ujung hidungku.
“ Sejak
kapan ada ice crem di hidungmu?
Aku
hanya membantu membersihkannya. “ ucapnya santai dan kembali menegakkan
tubuhnya dan kembali menikmati ice creamnya. Apa pipiku memerah sekarang?
Semoga tidak!
“ Eo…
apa kau mengenakan blash-on merah? Pipimu merah. “
Hash~ terjadi.
kenapa pipiku merah? Memalukan sekali. Hanya seperti ini pipiku langsung
memerah. Betapa malunya diriku!!!
“
Kkkka…kaja. Ki..kita pergi ke Super market sekarang. Pesediaan di kulkas sudah
hampir habis. Setelah itu kita mampir ke rumah eomma. “ ucapku gugup.
“ Apa
kau sedang malu padaku ha? “
“ Mwo?
“
“
Aigoo~ Ternyata kau malu.
Aku tau
kau tidak suka memakai make-up. Yang dipipimu… itu merah alami karna malu kan~?
Iya kan iya kan~ “
“ HYA!!
Mm..mmw… mwoya? “
“
Pipimu memerah saat setelah aku mengecup hidungmu. Awalnya memang merah
sedikit, tapi saat aku menegakkan tubuhku merah dipipimu semakin jelas. “
“ Kau…
tak perlu malu seperti itu, nae ane~ “ sambungnya dengan nada yang menggoda
sembari menepuk pelan pundakku.
Sedetik
kemudian Kyuhyun mendekatkan wajahnya kewajahku. Aku lantas mengambil
ancang-ancang(?) dan beberapa detik setelah wajah Kyuhyun di hadapanku
sempurna…
Buk!
“ AKH!
HYA! Kenapa kau membenturkan kepalamu dengan keras kekeningku?
Hhhaassshhh~
Kepalamu itu terbuat dari apa ha?! Appooo~ “ ucapnya sembari mengusap keningnya
dengan tangan kirinya.
“
Kkaja… Kita ke Super market sekarang, namja yedong! “ cetusku yang masih kesal
dan berjalan terlebih dahulu.
“ Yeoja
itu benar-benar… hhhaassshhh~ appooooo~ “ aku hanya tersenyum kecil mendengar
grutuannya.
02:06 PM KST
Setelah
selesai berbelanja di Super Market dan membelikan eomma buahan-buahan serta
daging, aku kemudian berjalan menuju tempat parkir. Saat aku membuka pintu
mobil, ternyata pintu mobilnya terkunci dan aku melihat Kyuhyun sedang… TIDUR.
“ Namja
ini benar-benar keterlaluan. Sudah tidak mau membantu berbelanja, dan sekarang
apa? jadi ini alasannya dia tidak mau ikut berbelanja. Tidur di dalam mobil. “
grutuku marah.
Tok
tokk tokk..
“ Kyu~ …
ireonaseo… “ teriakku dari luar. Kenapa namja ini kalau sudah tidur paling
susah untuk dibangunkan?
Sedetik
kemudian aku menemukan ide untuk membangunkannya. Dengan cepat aku mengambil
ponselku dari saku jaketku dan memencet deal 3. Deal 1 nomor ponsel appa dan
deal 2 nomor ponsel eomma.
Aku
melihat Kyuhyun menggeliat dan dengan mata yang masih tertutup ia langsung
mencari ponsel di sakunya. Dan saat Kyuhyun mengangkatnya…
“ CEPAT
BUKA PINTUNYA BABO!! “ tubuh Kyuhyun langsung terpental duduk dan ia langsung
melihat kesampingnya dan membukakan pintu mobil.
“ Sudah
berapa lama kau diluar? “ ucapnya saat selah aku duduk dan menaruh belanjaanku
di kursi belakang.
“ Cukup
lama. Kau tau… cuaca hari ini sangat dingin. “
“ jinja?
Aku tidak merasakan dingin. “ cetusnya santai dan menjalankan mobil.
“ Kau
sudah menelfon appanim dan eomeonim? “
“ Hmm~
saat setelah aku menelfonnya mereka langsung menuju kerumah eomeonim. Mungkin
sekarang mereka sudah sampai.
Eo… untuk apa kau mengumpulkan mereka di rumah eomeonim? “
Eo… untuk apa kau mengumpulkan mereka di rumah eomeonim? “
“ …
Hmmm~ Kyuhyun-a, besok kan hari sabtu dan minggu. Kau juga sudah pergi ke
Kyunghee untuk absensi…
Eo..
abata! Absensiku? “
“
Tenanglah… selama kau sakit, aku yang selalu mengisi absensimu dan beberapa
tugas yang di kirim dosen dari emailmu.
Jadi,
berterimakasihlah padaku. “
“
Jinjayo? Tapi… darimana kau mengetahui katasandi emailku? “
“ … itu
mudah sekali. Para yeoja suka memakai tanggal ulangtahun mereka sebagai kata
sandi. Dan tak ku sangka kau juga sama. “
“
hhhuuuhhhhh… kau pintar sekali tuan Cho. “
03:00 PM KST
Cho
Kyuhyun POV
Begitu
mobilku sudah terparkir rapi bersama dengan mobil yang kuyakini itu milik appa,
aku lantas membantu Moon membawakan kantong belanjaannya yang sudah
dipersiapkan untuk Eomma. Sepertinya akan ada pesta.
Ting
tongggg~ ting tonggggg~
Sedetik
kemudian Eomeonim membukakan pintu dan langsung memeluk Moon dengan erat. Aku
juga melihat Appaim, Appa, dan Eomma di belakang.
“
Moon-a~ “
“
Eomma~ mianhae telah membuatmu khawatir dengan kondisiku. “
“
Gwenchana chagiya~
gwenchanayo~~~
“
Moon
kemudian melepas pelukannya dari eommeonim dan Moon satu per satu memeluk
Appanim, Appa, dan eomenim sekaligus meminta maaf. Kami semua akhirnya masuk
kedalam rumah.
“
Bibi~~ “ seru manja Moon saat melihat bibi hendak pergi kedapur dan langsung
melebur memeluk bibi. Manja sekali gadis ini?
“ Owh~
Agasi… “
“
Bogoshipoyo~~~ “ seru Moon manja sembari menempelkan pipinya ke pipi bibi. Aku
baru melihat Moon bersikap manja seperti ini?
“ Bibi…
dia sudah sangat dekat dengan Moon sejak ia masih duduk dibangku SD. “ seru
Eomenim yang entah sejak kapan berdiri disampingku.
“ Moon-a
lebih sering terlihat manja pada bibi daripada aku, eommanya sendiri.
Hah~
aku iri setiap kali melihat kedekatan mereka. “ protes eomenim dan aku
tersenyum kecil.
“ Eo…
kau membawa apa? “ ucap eomenim saat menyadari aku membawa banyak sekali
kantong belanjaan di kedua tanganku.
“ A..
ini… ini belanjaan untuk eomenim. sebelum kami kesini, kami berbelanja si Super
market, eomeonim. “
“ owh~
Kyuhyun-a, kau tidak perlu repot seperti itu. “
“ Kami?
Hey!
Tuan Cho… kau bilang kami? Aku yang belanja sendirian tadi saat di Super
Market. Kau lupa hah? “ sambung Moon tiba-tiba.
“ Eomma,
2 hari ini tidak ada waktu kan?
Bagaimana
kalau kita semua 2 hari ini berlibur ke china? Hm~ mau yaaaa~~ “
Bibi
yang menyadari aku membawa kantong belanjaan langsung menawarkan bantuan dan
dengan senang hati aku terima dan bibi lalu kembali kedapur sembari membawa kantong
belanjaan.
“
ckckck… sifatmu masih belum berubah Moon-a. Kau masih tetap sama, saat kau
melakukan kesalahan kau pasti selalu mengajak orang itu pergi ke suatu tempat
dan membuatnya senang dan tersenyum. “
“
Eomma~ Kau begitu memahamiku. “
“ Kau
itu anak eomma.
Hm~ kau
perlu senyuman kan? Baiklah… “ eommeonim lantas tersenyum manis di depan Moon.
Bukan hanya eomenim, mereka semua yang ada disini juga tersenyum. Dan hanya aku
saja yang masih belum mengerti tentang ini?
“ Eomma
sudah memaafkanmu sekarang. Apa sekarang kau sudah merasa tenang sekarang? “
“ Hmm~
eomma. “
“
Sekali lagi yeongseohamnida yeoreobun telah membuat kalian khawatir. “ Moon
sekilas membungkuk. Sepertinya hanya aku saja yang merasa sangat bodoh disini.
“ Malam
ini, kita pesta babarque!! OK! Aku sudah menyiapkan semua keperluannya. “ seru
Moon dengan semangat 45.
09:00 PM KST
Aku,
Appa, dan Appanim bertugas untuk memanggang stek, sedangkan para yeoja bertugas
untuk mengoleskan mentega dan menusukkan daging ke tusukan seperti sate.
Suasana seperti ini… suasana seperti ini yang sangat aku rindukan. Sejak saat
kejadian dimana eomma melarangku berhubungan dengan Jae Mi, kami semua jarang
melakukan kegiatan keluarga bersama. Jadi ini maksud Moon mengumpulkan mereka semua
disini. Tapi, aku masih belum mengerti perkataan eomeonim tadi siang.
“
Appanim… boleh aku bertanya sesuatu pada appanim? “
“ hmm~
Memang kau mau menanyakan apa Kyuhyun-a? “
“ …
hmmmmm~ … maksud perkataan eomenim pada Moon yang mengatakan, saat kau
melakukan kesalahan kau pasti selalu mengajak orang itu pergi ke suatu tempat
dan membuatnya senang.. “
“ Eoh
yang itu.
… Moon-a… setiap ia melakukan kesalahan pada
seseorang, dia selalu meminta maaf terlebih dahulu dan setelah itu membuat
orang itu tersenyum dengan mengajak seseorang itu pergi ketempat hiburan,
berpergian ke pulau atau Negara, pokoknya asalkan Moon dapat membuat seseorang
itu tersenyum hatinya sudah tenang. “
“ Bagi
Moon-a kata maaf tidaklah berarti tanpa adanya sebuah tindakkan. Maka dari itu
kami tadi tersenyum pada Moon-a agar ia bisa yakin kalau kami semua sudah
memaafkannya dengan tulus. “
Senyuman?
Apa ini alasannya mengapa Moon mengajakku ke Lotte Word? Membuat ku tersenyum
senang. Tapi, 1 hari ini aku tidak menunjukkan senyuman di hadapan Moon.
Sekilas
aku melihat Moon yang sedang tertawa dengan Eomma dan Eomenim. Tertawa lepas
dan senang, itulah yang aku lihat dari ekpresi wajahnya sekarang.
Park
Hye Moon POV
Akhirnya
mereka semua tersenyum. Aku bisa lega sekarang. Tapi,, tugasku belum selesai. 1
orang yang belum tersenyum, yaitu… makhluk penggemar PSP itu. sepertinya akan
sulit membuatnya tersenyum. Setelah acara ini aku akan meminta maaf padanya
karna sudah merepotkannya selama aku sakit.
JedeRR!!!!!!!
(efek petir)
Perlahan
setetes air hujan turun dan kemudian menjadi lebat mengguyur halaman ini. Kami
semua langsung masuk kedalam dengan baju yang hampir seluruhnya basah terguyur
air hujan. SIAL!
“
Hhhaaaasssshhh~ kenapa malam ini turun hujan? “ grutuku kesal sembari menggertakkan
kedua kakiku. Gatot!!! Gagal Total!!
Aku
melihat hujannya semakin deras disertakan petir yang menyambar. Sepertinya
hujan ini akan lama berhentinya?
“
Hujannya sangat deras. Kalian menginaplah disini? Akan aku siapkan kamar untuk
kalian. “
“ Hyun
In-a. Tidak usah repot-repot. Setelah hujannya reda kami akan pulang. “
“
Hhhaaiiissshhh~ Kita kan besan, Hana-ya.
Tak
apa. lagian ini juga sudah malam bukan. Tidak baik mengendarai mobil dicuaca
seperti ini. Kalian berdua juga menginap disini ya? “
“
Mwoya?! “ kejutku sembari membulatkan mataku.
“ Kami
berdua? 1 kamar?
Aaaniyo.
“
‘ Yang
benar saja eomma. ‘ sambungku dalam hati.
“
Waeyo? Bukankah tidak ada masalah. Bukankah kalian juga 1 kamar kan? Kenapa
terkejut seperti itu Moon-a? “
Abata…
aku lupa kalau orang tua kami tidak mengetahui kalau selama ini kami tidur
terpisah. Tapi bagaimana ini? kalau Kyuhyun melakukan apa-apa denganku,
eotteokahe??????
“ Johayo,
Hyun In-ya. Tapi, Biar aku bantu membereskan kamar ya. “
“ A
aaaa ani . . . “
“ Gwenchana.
Kkaja… “ Eomma dan eomeonim lantas pergi.
“ Hay!
Bagaimana kalau kita bermain catur? “
Ajak
Appa.
“ Joha.
Sudah lama kita tidak bermain catur.
Kkaja…
“ Appanim langsung merangkul pundak appa dan pergi meninggalkanku dan Kyuhyun
dengan suasana canggung. Kenapa semuanya meninggalkan kami???!!
“ Hmmm~
Dimana kamarmu? “ gagap Kyuhyun dan sedikit mengejutkanku. Aku melihat
kearahnya sekilas dan mendapati bajunya yang sudah basah dibagian pundak sampai
lengan. Dengan ragu aku melangkahkan kakiku menuju kamarku di lantai 2 dan
melihat Kyuhyun mengusap kedua pundaknya dengan tangan. Sepertinya kedinginan.
“
Kyuhyun-a… ini pakailah piyama appanim. Cepat mandi ya dan keramasi rambutmu.
Jaljayo~
“ seru eomma saat sebelum kami masuk kedalam kamar dan kembali menuruni tangga.
“
Gamsahabnida eomenim. “
“ Jadi…
ini kamrmu? “ aku hanya menggangguk kecil. Tanpa aku persilahkan Kyuhyun
langsung masuk kedalam kamarku dan menuju kamar mandi.
“
benar-benar tidak sopan. “ lirihku dan masuk kedalam kamar dan duduk diranjang
sembari mengeringkan rambutku dengan handuk.
Aku
lalu duduk di ranjang kesayanganku. Hah~ berapa bulan aku tidak melihat kamarku
dan mereba ranjang kesayanganku ini.
Cklek~
Reflek
aku melihat kearah pintu kamar mandi yang disana ada Kyuhyun sedang
mengeringkan rambutnya. Aku menahan tawaku saat melihat piyama appa yang ia
pakai terlihat kebesaran di tubuh Kyuhyun. Aku menggigit bibir bawahku agar
tawaku tidak keluar.
“ Kalau
ingin tertawa, tertawalah. Jangan ditahan seperti itu. bibirmu akan sakit. “
seru Kyuhyun dan sedetik kemudian aku langsung tertawa terbahak-bahak.
Bbukk!
“ HYA!
“ teriakku sembari membuang handuk yang di lemparkan Kyuhyun tepat kewajahku.
Dia tidak marah? Tuben tempramennya tidak keluar.
“ Mandi
sana. Lihatlah… bajumu juga basah. “ perintahnya dan aku langsung berjalan
menuju lemari setelah itu melewati Kyuhyun yang masih berdiri didepan kamar
mandi. kali ini hanya tersenyum kecil sembari menahan tawa.
Begitu
selesai mandi, aku melihat Kyuhyun sudah terlelap di alam mimpinya. Berendam 1
jam memang sangat menyenangkan.
Setelah
kurasa mengeringkan rambut sudah cukup, aku lantas menggantungkannya di dekat pintu
kamar mandi dan mulai perlahan tidur diranjang tanpa mengganggu Kyuhyun.
“
Kenapa kau mengendip-ngendip seperti itu? “ ucap Kyuhyun tiba-tiba dan
membuatku terkejut. Kyuhyun lantas membalikkan tubuhnya.
“ Kau…
kukira sudah tidur. “ cetusku dan menutupi tubuhku dengan badcover.
“ Aku
tadi sudah tidur di dalam mobil. Jadi akan sulit kalau tidur lagi. Mungkin aku
akan tidur tengah malam. atau mungkin tidak tidur sampai besok. “
Kebetulan
sekali dia tidak tidur. Mungkin saatnya aku meminta maaf padanya. Berharap saja
kalau ia akan tersenyum saat mengatakan gwenchana. Dengan begitu aku sudah
tidak mempunyai hutang maaf pada siapapun.
“
Katakan saja… “ ucapnya saat aku ingin membuka suara.
“ …
Mianhae~ … Karna aku sudah merepotkanmu selama beberapa hari ini.
Dan…
gomawoyo, kau sudah mau mengerjakan tugas serta absensiku. “
“ Hm~
cheonmaneyo… “ cetusnya datar tanpa ekpresi senyum. Aku tertunduk lemas.
Sepertinya kali ini aku gagal.
“ Dan…
gwenchana Moon-a. “ sambungnya sembari menunjukkan deretan giginya. Tersenyum?
Dia tersenyum hah?
“ Apa
kau sudah merasa tidak bersalah lagi? Aku sudah memberikanmu senyuman
termanisku. “ cetusnya penuh percaya diri dan membuatku juga ikut tersenyum.
“ Hm~ nde.
“
Jeedddeeeeeeeerrrr!!
Reflek
aku langsung memeluk Kyuhyun erat karena kaget dengan suara petir yang
tiba-tiba muncul. Aku bahkan bisa mendengar detak jantungnya sekarang. Eo…
kenapa jantungku juga berdetak sekencang ini? eotteokhaejo?
‘
semoga Kyuhyun tidak mendengar atau merasakannya. ‘ harapku dalam hati dan aku perlahan
menjauhkan tubuh Kyuhyun kedua tanganku ke dada Kyuhyun agar ia benar-benar
tidak merasakan detak jantungku.
“
Gwenchana. Kau tak perlu takut. Ada aku disini.” ucap Kyuhyun dan aku merasakan
tangan Kyuhyun menepuk pundak belakangku. Seperti mengerti ketakutanku.
Perlahan
Kyuhyun melepaskan pelukkannya dan membuat saat ini kami hanya diam dan saling
menatap satu sama lain dengan jarak dekat. Dan perlahan juga wajah Kyuhyun
mendekat kewajahku. Reflex aku memundurkan wajahku namun tangan kanan Kyuhyun
mencegah kepalaku agar tidak mundur lebih jauh lagi.
‘ ada
apa dengannya? ‘ tanyaku dalam hati.
Wajahnya
terus semakin dekat, aku hanya bisa memejamkan mataku. Dan…
Chu~
Seketika
aku membuka kedua mataku dan melihat matanya yang tertutup secara dekat dan
jelas. Kyuhyun… dia menciumku saat ini. OMG!!
>>>>>
TO BE CONTINNUED <<<<<
TYFE #1 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-1.html
TYFE #2 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-2.html
TYFE #3 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-3_8332.html
TYFE #4 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-4.html
Don't Be SILENCE and CoPast
Tidak ada komentar :
Posting Komentar