.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Januari 30, 2013

Thank You For Everything #5

#PREVIEW

Author POV

“ Moon-a!! Moon-a!!! Keluarlah!! “ Teriak Kyuhyun

“ HYA!! Disini tidak ada Moon-a!! “

“ Kau pasti berbohong!! Aku menemukan signal GPS dari ponsel Moon-a yang menuju kesini!! “

“ Apa katamu? Ponsel? “ ucap ulang ajjusi itu dan dibenaknya teringat seseorang yang memberinya ponsel untuk mengganti uang tarif taxinya.


#PREVIEW END

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< 
Thank You For Everything
#5

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min

Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama



èJembatan Sungai Hanç
08:20 PM KST

Cho Kyuhyun POV
Bisa dibilang ini semua salahku. Ya… ini semua memang salahku. Aku seharusnya tidak membentaknya dengan emosi dan sampai-sampai Moon berfikir untuk mengakhirinya secepat ini. Kenapa aku tidak berfikir panjang? Saat itu memang aku emosi dan memikirkan diriku sendiri. Egois. Benar. Bukan aku saja terpukul mendengar kalau Moon hamil, ternyata ia juga merasakan hal yang sama. Dan… Aku sama sekali tidak melakukannya?!!!

Entah sudah berapa kali aku menghela nafas berat dan sesekali melihat kebawah tepatnya ke Sungai Han. Aku terus memutarkn ponsel Moon dengan jari-jariku sembari berfikir. Salah… lebih tepatnya mengingat semua kejadian ini. tapi yang aku lakukan Nihil. Aku tidak mengingat apapun dan seingatku aku menjalani semua dengan normal. Tapi kenapa Moon bisa hamil dan ia juga mengatakan kalau dia tidak bertemu dengan Sungmin sampai saat ini. lalu anak siapa itu!!

“ AAAAAAAAAAAAAAA!!! HHhhaaassshhhh! “ teriakku sekuat tenaga

(Ponsel Kyuhyun berdering)

“ Nomer siapa ini? “ tanyaku dan langsung mengangkat telpnya.
“ Nde yeobeoseo… “
“ MWO?! “






Aku kemudian bergegas jalan menuju mobilku dan mengakhiri sambungan telponnya. Dengan kecepatan penuh aku mnelajukan mobilku hingga sampai ke Seoul Hospital. Begitu sampai aku langsung berlari kedalam dan menuju kamar rawat 203. Perasaan bersalahku kembali kedalam diriku saat aku melihat seseorang berdiri memandangi keluar jendela dengan tatapan kosong. Dia tersentak kaget saat mendengar pintu yang aku buka dan sedetik kemudian ia kembali memandang keluar jendela lagi. Perlahan aku jalan kearahnya dengan ragu.

“ Mo . . . “

“ Kka(pergi) “

Aku hanya sekilas memejamkan mata sembari menggumpalkan tanganku menahan perasaan bersalah ini. Sedetik kemudian aku memberanikan diri untuk memeluknya dari belakang dan melingkarkan kedua tanganku ke perutnya.

“ Syukurlah kau masih hidup, Moon-a~ “

“ … jadi kau berharap aku mati. Begitu? “

“ Aku tau kata maaf tidaklah cukup untuk memperbaiki sikapku.
Aku tau kau . . . “

“ 21 tahun… seharusnya diusiaku 21 tahun ini aku bisa bebas semauku. Sejak perjodohan itu terlaksana dan kita menikah secara terpaksa, hidupku seperti sudah terbelenggu. Dan aku berusaha untuk menerima semuanya. “ jelasnya dan melepaskan tanganku lalu berbalik menatapku.
“ Tapi… kenapa sekarang aku harus mengandung anak-mu? “

“ Moon-a… sudah berapa kali aku katakan kalau aku . . . “

“ TAPI AKU HANYA PERNAH TIDUR DENGANMU!! “ gerangnya sembari menghempaskan tanganku kasar dan memandangku dengan amarah.

Hanya pernah tidur denganku? Tapi… aku berani bersumpah bahwa aku tidak melakukan apapun pada Moon. Atau… aku memang benar melakukannya? Tapi kapan???? Kenapa otakku jadi pikun seperti ini??????????????

Tok tokk tokkk..
“ Permisi… Cho Kyuhyun-ssi, dokter Lee ingin berbicara pada anda diruangannya. “ seru suster dari ambang pintu.

‘ ingin bertemu denganku? Ada apa? ‘ tanyaku dalam hati.
“ Baiklah. “
“ Moon-a… istirahatlah. “ perintahku dan entah sejak kapan Moon sudah berbalik lagi melihat jendela.

Sebelum keluar aku menepuk pundaknya pelan dan mengikuti suster yang mengantarkanku keruang dokter Lee.


>>>>Doctor Lee’s Room<<<<

“ MWOYA?! “ kejutku saat mendengar Docter Lee mengucapkan kata-kata yang diluar kepalaku.

“ Asalkan suasana hatinya baik. Moon-a akan cepat sembuh. “
“ Setiap orang pasti mengalami depresi. Tapi depresi yang dialami Moon ini tergolong biasa. Jiwanya sedikit shock menerima kenyataan hidup yang ia jalani. “

“ 21 tahun… seharusnya diusiaku 21 tahun ini aku bisa bebas semauku. Sejak perjodohan itu terlaksana dan kita menikah secara terpaksa, hidupku seperti sudah terbelenggu. Dan aku berusaha untuk menerima semuanya. Tapi… kenapa sekarang aku harus mengandung bayi-mu? “ kata-kata itu Moon seketika terngiang di otakku.
Memang benar saat Moon mengucapkannya raut wajahnya datar dan airmatanya mengalir.
Aku keluar dari ruang Dokter Lee dan berjalan menuju kamar rawat Moon dengan langkah yang lunglai. Jiwanya sedikit tergucang menerima kenyataan hidup yang ia jalani, kenapa kata-kata dokter Lee juga ikut terngiang di otakku? Sekarang aku harus apa? Apa yang akan aku katakan kepada Orangtua Moon dan orangtuangku tentang kondisi Moon sekarang dan kehamilannya? Lalu bagaimana dengan hubunganku dengan Jae Mi selanjutnya??? Hhhhaaaasssshhhh~

Dddrrrr dddrrrr ddddrrrrr…

“ Nde yeoboseo… “

“ Kyuhyunie, kau dimana sekarang?
Eomma tadi mengirim bibi untuk mengantarkan sop iga sapi kerumahmu. Tapi rumahmu kosong. dangshineun eodieso? “

“ Hmm~ … nan… hmmm~
Eomma… berjanjilah 1 hal padaku kalau eomma tidak akan terkejut saat aku mengatakan ini? “

“ Hoh… Memangnya ada apa sebenarnya?
Atau… jangan-jangan… kau menemui nappeun yeoja itu lagi ha?! “

“ Mwo? Nappeun yeoja? Maksud eomma? “

“ HYA!! Kau ini benar-benar…
IQmu memang benar melebihi sepupumu, Kim Kibum. Tapi masalah percintaan… kau 0 besar!
Sekarang jawab! Apa kau bertemu lagi dengan nappeun yeoja itu ha?! “

“ Hhhaaasssshhh~ nappeun yeoja? Nugu? Siapa yang sedang eomma bicarakan? “

“ Shin Jae Mi. nappeun yeoja itu.. apa kau masih bertemu dengannya ha?
Berapa kali eomma harus mengatakannya padamu? Dia itu gadis yang tidak baik. Pekerjaannyapun di bar. Ditambah lagi dia suka bermain dengan para namja dibelakangmu. Dia itu seorang pe . . . “

“ STOP!
Berhenti menjelek-jelekkan Jae Mi-ya, eomma! Jae Mi-ya bukanlah yeoja seperti itu! “ teriakku lalu memutus sambungan telpon eomma.

Selalu seperti ini. Kenapa eomma selalu mengatakan hal sama? menjelek-jelekkan Jae Mi seperti itu. Aku tau Jae Mi lebih dari 2 tahun. Mana mungkin Jae Mi mengkhiyanatiku.

Sssrrreeeeekkkkkkk (anggep aja suara pintu bergeser)

“ Kau… kau belum istirahat? “ seruku saat mengetahui Moon yang membuka pintu.
“ Ini sudah jam setengah sepuluh. Kau mau kemana dengan pakaian rapi seperti ini? “

“ … Aku mau pulang. “ jawabnya datar lalu berjalan melewatiku. Sedetik kemudian aku melihat suster juga keluar sembari memegang nampan silver yang diatasnya infus beserta perban. Melihat Moon sudah agak jauh, aku lantas mengejarnya.

“ Moon-a… “ panggilku dan memegang tangan Moon.
“ Kondisi tubuhmu masih lemah. Kau harus dirawat disini dulu. “ Moon berbalik dan menatapku datar. Sedetik kemudian dia menghempaskan genggamanku dengan kasar dan kembali berjalan memunggungiku.


Author POV
Setelah masalah rumah sakit sudah selesai, Kyuhyun berlari kecil menuju mobil dan kemudian melajukan mobilnya menuju rumah. Saat dalam perjalanan sampai dirumah, Park Hye Moon hanya diam membisu dalam keheningan kemudian menghilang di balik pintu kamarnya. Kyuhyun hanya bisa menghela nafas saat mendengar pintu kamar terkunci kemudian ia juga masuk kedalam kamarnya, merebahkan tubuhnya keatas ranjang.
Hari demi hari hanya ada keheningan antara Kyuhyun dan Park Hye Moon. Park Hye Moon, dia seringkali menangis hampir disetiap malam dan Kyuhyun mendengar tangisan itu. Melihat kondisi Moon, akhirnya Kyuhyun memberitahukan yang sebenarnya kepada orangtua Moon dan kedua orangtuanya. Shock. Itulah yang orangtua Kyuhyun dan Moon lihatkan saat Kyuhyun memberitahukan kondisi Moon yang sebenarnya.

“ Kalau Moon-a seperti ini… kasihan dengan bayi yang ia kandung.. “ isak tangis Nyonya Park di depan pintu kamar Park Hye Moon. Nyonya Cho yang merangkul sejak tadi hanya bisa menepuk pelan pundak Nyonya Park dan membawa Nyonya Park kembali duduk di sofa ruang tamu yang disana sudah ada Tuan Park, Tuan Cho, dan Kyuhyun.

Pada saat orangtua Moon dan Kyuhyun pamit pulang karna malam sudah terlalu larut, Kyuhyun lantas mengantarkan mereka sampai halaman depan rumah setelah itu kembali masuk kedalam rumah.


>>>> Keesokkan harinya <<<<

08:00 AM KST

Park Hye Moon POV
Aku mengerjipkan mataku sekilas lalu mencoba beradaptasi dengan cahaya yang masuk kedalam gorden yang sudah entah berapa hari selalu aku buka. Aku lantas bangun dan bersandar di heardboard. Aku merasakan kedua mataku sembab. Pikiranku kacau. Sangat. Aku belum bisa menerima kehamilanku ini.

“ Moon-a~ “ lirih seseorang dan aku lalu menoleh kesampingku dan seketika mataku membulat seketika.

“ Haraboji(Kakek) “ kejutku saat mendapati kakek berdiri disampingku dan perlahan mulai duduk disampingku. Tanpa aku duga, aku mulai merasakan air mataku mengalir.

“ Moon-a~
Sadarlah… jangan terlalu lama kau terpuruk dalam keheningan dan kesendirian seperti ini. “

“ … hiks hiks… Haraboji, wae? Kenapa kakek tega sekali padaku? kenapa kakek membuat perjodohan ini? “

“ …Moon-a~ Maafkan kakekmu ini… tidak seharusnya perjodohan ini kau lakukan. “

“ … hiks hiks hiks… hiks… apa maksud perkataan kakek? “

Kakek hanya menatapku sayu dan tersenyum kearahku.

“ Suamimu… dia namja yang baik dan setia. Walaupun seringkali tempramentalnya dan perilakunya yang seenaknya itu muncul, tapi dibalik itu semua suamimu adalah namja yang amat baik dan rapuh.
Moon-a~… bantulah suamimu. Sebelum ia terluka lebih dalam karena kesetiannya pada seseorang itu salah. Itu semua adalah rekayasa. “

“ .. Aku tidak mengerti maksud kakek..  “ kakek hanya tersenyum dan entah ini pandanganku atau apa… aku melihat tubuh kakek perlahan mulai samar-samar. Kakek lalu memegang pipiku. lembut.

“ Sadarlah dan kembalilah menjalani kehidupanmu secara normal, Moon-a.
Beberapa hari ini kau sudah membuat orang-orang terdekatmu sangat mencemaskan kondisimu. Ingatlah… dalam tubuhmu ada nyawa yang harus kau jaga dan kau rawat kelak. “
“ Bayi itu adalah buah cinta kalian. Cobalah untuk meyakinkan pada suamimu.  “


Cho Kyuhyun POV
Aku terus mengelus pipi kirinya perlahan, namun Moon tetap memejamkan matanya sembari menggeleng pelan. Sepertinya ia sedang mimpi buruk.

“ Moon-a… ireonaseo~
Moon ireo . . . “

“ Haraboji! “ Moon bangun dari tidurnya dan nafasnya tersengal. Sedetik kemudian Moon terkejut saat melihatku duduk disamping ranjangnya.
“ Kenapa bisa kau ada dikamarku? “

“ … Hmmm~ mianhae. Tadi, saat aku keluar dari kamarku, aku mendengar kau menangis. Dan aku beberapa kali mengetuk pintu kamarmu. Karna takut terjadi apa-apa, aku… mendobrak pintu kamarmu. “ Moon hanya sekilas melihat ganggang pintu kamarnya yang sebol(?) dan kembali menatapku.
“ Aku akan menyuruh orang untuk memperbaikinya. “ ucapku cepat.

“ Apa kau sudah sarapan? “

“ Hah.. kau . . . “

“ Aku akan masak sekarang. “ ucapnya lalu turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar.

Moon-a sudah kembali? Apa dia sudah sembuh sekarang? Wajahnya juga sudah tidak terlihat terpuruk lagi.

“ HYA! Mau sampai kapan kau akan duduk diatas ranjangku ha?!
Ppali! Bantu aku membuat sarapan! “ serunya dari ambang pintu dan menghilang lagi.

“ Mwo? Berani sekali dia memerintahkanku untuk membantunya. “ dengusku tidak terima diperintah dan kemudian berjalan keluar kamar.

Aku melihat Moon sedang memasak dengan peluh yang memenuhi pipinya. Sepertinya dia sudah sembuh sekarang?

“ Kenapa kau mematung disana?!
Letakkan piring, gelas, sendok, sumpit, dan teko di atas meja makan. Ppaliwa. “

‘ kenapa aku diperintah seperti ini ha? Jangan mentang-mentang dia sudah sembuh jadi dia seenaknya memerintahku. ‘ kesalku dalam hati. Moon melihat kearahku sembari melotot dan bibirnya berdumel kesal.
“ Araseo! “

Aku lantas melaksanakan sesuai perintahnya. Moon hanya masak nasi goreng dengan kimchi yang terpisah. Begitu semua sudah terhidang di meja makan, aku lantas duduk sedangkan moon sekilas meneguk air putih dan duduk di kursi depanku.

“ Aku tau kau tidak suka sayuran. Makadari itu aku hanya membuat kimchi untukku saja. Kau makan nasi goreng saja yaa… “ ucapnya lalu memasukan 1 sendok nasi goreng dengan kimchi diatasnya kedalam mulutnya.

“ … Moon-a~ … apa.. kau sudah sem-buh? “

Sejenak Moon berhenti mengunyah saat aku bertanya dan beberapa detik kemudian Moon kembali mengunyah makanannya. Aku lalu mulai menyantap makanannya. Mashita.

“ … eo… bagaimana setelah ini kita bermain di Lotte World? Hmm~
Mau yaaaaaaaaaa~ “

“ Aku hari ini ada meet . . . “

“ Aku akan menelpon appanim supaya kau hari ini tidak kekantor dan menggantikanmu untuk meeting. “

“ HYA! Ada apa denganmu hah? Kena  . . . “

“ Wae? Kau tak mau menemaniku? “ Moon menatapku datar. hhhaaassshhH~ kenapa ekpresi wajah ini lagi yang aku lihat?

Asalkan suasana hatinya baik. Moon-a akan cepat sembuh.
Kalimat itu tiba-tiba terngiang di telingku. Hah~ Johayo.

“ Terserah apa yang kau lakukan. “ cetusku pasrah.

“ Jinjayo?
OK! “ senang. Seketika ekpresi wajahnya berubah senang.


>>>> LOTTE WORLD <<<
12:03 PM KST

Park Hye Moon POV
Aku terus memaksanya untuk berkeliling melihat-lihat Lotte World. Walaupun seringkali Kyuhyun menolak untuk berjalan lagi. Hanya cara seperti ini aku meminta maaf. Membuatnya senang. Tapi sedari tadi aku tidak melihat Kyuhyun tersenyum. Sepertinya usahaku gagal.

‘ Andwae! Park Hye Moon tidak boleh gagal dalam hal menyenangkan hati orang. Sebelumnya aku selalu berhasil. Apa caraku ini sudah tidak ampuh pada Kyuhyun-a ya? Hash~ bagaimanapun caranya harus berhasil. FIGHTING! ‘ semangatku dari dalam hati.
“ Kyuhyun-a… hmmm~ Bisakah kau belikan aku ice cream di sana? “

“ Apa kau tidak bisa membelinya sendiri? “

‘ Aura dinginnya mulai muncul. ‘ batinku.
“ Kakiku terlalu lelah untuk berjalan kekedai ice cream disana. Kau kan namja, tubuhmu pasti lebih kuat dariku bukan. Aku akan menunggumu di bangku disana. OK! “

Tanpa mendengar kata-katanya aku langsung melesat kearah bangku kosong dan duduk disana. sekilas aku melihat Kyuhyun masuk kekedai Ice Cream. Akhirnya ia menurutiku juga.
Sembari menunggu, aku hanya mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru Lotte World. Saat aku melihat kesampingku, samar-samar aku melihat seorang yeoja dengan seorang namja yang merangkul pinggangnya dengan mesra yang tak asing dimataku.

“ sepertinya aku pernah bertemu yeoja itu. tapi dimana ya? “ lirihku.

Beberapa detik kemudian, aku teringat dengan yeoja itu. Dengan segera aku berjalan menemuinya yang sedang asyik melihat assesoris.

“ Eonnie-ya… annyeonghaseo? “ sapaku ramah. Yeoja itu dan namja yang pasti namjachingunya lalu melihat kearahku.

“ Nde. Nuguseo? “

“ Eonnie tidak ingat padaku? “

“ Chagiya~ Apa kau mengenalnya? “ timpal namja itu dan dijawab oleh gelengan eonnie.

“ Mianhaeyo~ tapi aku tidak ingat denganmu? “

“ Hmmm~
Eherm… jonenun Park Hye Moon imnida. Jonenun 21sal imnida. bangabseumnida eonnie. “

“ Nde.. Shin Jae Mi imnida. 24sal. Nado bangabseumnida. “

“ Hmm~ Aku tau seharusnya aku mengatakan ini saat bertemu dengan eonnie. “
“ Jeongmal gamsahabnida. Gomawo~ eonnie sudah menyelamatkanku waktu di Jembatan Sungai Han. Sekali lagi jeongmal Gamsahabnida~ “ ucapku dan membukuk untuk yang ke 2x-ya.

“ … Eo… gomawo? Menyelamatkanmu dari jembatan? “ ucapnya mengulai perkataanku. Beberapa detik kemudian…
“ Aaaa~ Aku ingat sekarang. Kau yeoja yang ingin bunuh diri dengan terjun dari atas jembatan itu kan? A nde nde nde.. aku ingat kau sekarang. “ aku hanya terkekeh kecut.

“ Chagiya~ Kkaja… kita kembali ke hotel. Hmm~ “ rengek namja itu manja. Eonnie terlihat gugup saat sekilas melihatku. Apa hubungan mereka sudah sejauh itu? ke hotel.

“ Hmm~ Johayo adik kecil. Cheonmaneyo.
Nan.. aku pergi sekarang ya. Annyeong~ “ gugup Eonnie dan berjalan menjauhiku.

“ nde annyeong~ “ lirihku sembari membungkuk kearah eonnie yang sudah jauh dari tempatku berdiri.

Dan disaat aku menegapkan tubuhku, aku terkejut saat seseorang menyodorkan ice cream di wajahku dan mengenai sedikit di ujung hidungku. Aku lantas mengikuti tangan panjang itu dan berakhir di… wajah Kyuhyun yang sedang menjilati ice creamnya.

“ Kau tadi membungkuk kepada siapa? “

“ .. Eo.. itu. “ ucapku gantung dan menyambar ice cream dari tangan Kyuhyun dan kami mulai berjalan santai.
“ Aku tadi membungkuk kepada eonnie yang menyelamatkanku. “

“ Eonnie? Bukankah kau anak tunggal? “

“ Hhhaassshhh kau ini. aniyo. Dia itu seseorang yang menyelamatkanku. Karna dia lebih tua dariku, makadari itu aku memanggilnya eonnie. Bukankah sudah seharusnya kita memanggil orang yang lebih tua dari kita dengan sapaan formal. “

“ Jinja? Tapi kau tidak pernah memanggilku OP-PA. “ dengus Kyuhyun sembari masih menikmati ice creamnya dan membuatku berhenti berjalan sedangkan Kyuhyun masih melanjutkan jalan.

Oppa? Oppa? Hah~ Benar juga… bahkan aku tidak pernah memanggil Kyuhyun dengan sebutan oppa. Hanya Sungmin yang aku panggil oppa, tapi dalam hatiku.
Seketika lamunanku buyar saat Kyuhyun tiba-tiba mengecup ujung hidungku.

“ Sejak kapan ada ice crem di hidungmu?
Aku hanya membantu membersihkannya. “ ucapnya santai dan kembali menegakkan tubuhnya dan kembali menikmati ice creamnya. Apa pipiku memerah sekarang? Semoga tidak!
“ Eo… apa kau mengenakan blash-on merah? Pipimu merah. “

Hash~ terjadi. kenapa pipiku merah? Memalukan sekali. Hanya seperti ini pipiku langsung memerah. Betapa malunya diriku!!!

“ Kkkka…kaja. Ki..kita pergi ke Super market sekarang. Pesediaan di kulkas sudah hampir habis. Setelah itu kita mampir ke rumah eomma. “ ucapku gugup.

“ Apa kau sedang malu padaku ha? “

“ Mwo? “

“ Aigoo~ Ternyata kau malu.
Aku tau kau tidak suka memakai make-up. Yang dipipimu… itu merah alami karna malu kan~? Iya kan iya kan~ “

“ HYA!! Mm..mmw… mwoya? “

“ Pipimu memerah saat setelah aku mengecup hidungmu. Awalnya memang merah sedikit, tapi saat aku menegakkan tubuhku merah dipipimu semakin jelas. “
“ Kau… tak perlu malu seperti itu, nae ane~ “ sambungnya dengan nada yang menggoda sembari menepuk pelan pundakku.

Sedetik kemudian Kyuhyun mendekatkan wajahnya kewajahku. Aku lantas mengambil ancang-ancang(?) dan beberapa detik setelah wajah Kyuhyun di hadapanku sempurna…

Buk!

“ AKH! HYA! Kenapa kau membenturkan kepalamu dengan keras kekeningku?
Hhhaassshhh~ Kepalamu itu terbuat dari apa ha?! Appooo~ “ ucapnya sembari mengusap keningnya dengan tangan kirinya.

“ Kkaja… Kita ke Super market sekarang, namja yedong! “ cetusku yang masih kesal dan berjalan terlebih dahulu.

“ Yeoja itu benar-benar… hhhaassshhh~ appooooo~ “ aku hanya tersenyum kecil mendengar grutuannya.

02:06 PM KST

Setelah selesai berbelanja di Super Market dan membelikan eomma buahan-buahan serta daging, aku kemudian berjalan menuju tempat parkir. Saat aku membuka pintu mobil, ternyata pintu mobilnya terkunci dan aku melihat Kyuhyun sedang… TIDUR.

“ Namja ini benar-benar keterlaluan. Sudah tidak mau membantu berbelanja, dan sekarang apa? jadi ini alasannya dia tidak mau ikut berbelanja. Tidur di dalam mobil. “ grutuku marah.

Tok tokk tokk..
“ Kyu~ … ireonaseo… “ teriakku dari luar. Kenapa namja ini kalau sudah tidur paling susah untuk dibangunkan?

Sedetik kemudian aku menemukan ide untuk membangunkannya. Dengan cepat aku mengambil ponselku dari saku jaketku dan memencet deal 3. Deal 1 nomor ponsel appa dan deal 2 nomor ponsel eomma.
Aku melihat Kyuhyun menggeliat dan dengan mata yang masih tertutup ia langsung mencari ponsel di sakunya. Dan saat Kyuhyun mengangkatnya…

“ CEPAT BUKA PINTUNYA BABO!! “ tubuh Kyuhyun langsung terpental duduk dan ia langsung melihat kesampingnya dan membukakan pintu mobil.

“ Sudah berapa lama kau diluar? “ ucapnya saat selah aku duduk dan menaruh belanjaanku di kursi belakang.

“ Cukup lama. Kau tau… cuaca hari ini sangat dingin. “

“ jinja? Aku tidak merasakan dingin. “ cetusnya santai dan menjalankan mobil.

“ Kau sudah menelfon appanim dan eomeonim? “

“ Hmm~ saat setelah aku menelfonnya mereka langsung menuju kerumah eomeonim. Mungkin sekarang mereka sudah sampai.
Eo… untuk apa kau mengumpulkan mereka di rumah eomeonim? “

“ … Hmmm~ Kyuhyun-a, besok kan hari sabtu dan minggu. Kau juga sudah pergi ke Kyunghee untuk absensi…
Eo.. abata! Absensiku? “

“ Tenanglah… selama kau sakit, aku yang selalu mengisi absensimu dan beberapa tugas yang di kirim dosen dari emailmu.
Jadi, berterimakasihlah padaku. “

“ Jinjayo? Tapi… darimana kau mengetahui katasandi emailku? “

“ … itu mudah sekali. Para yeoja suka memakai tanggal ulangtahun mereka sebagai kata sandi. Dan tak ku sangka kau juga sama. “

“ hhhuuuhhhhh… kau pintar sekali tuan Cho. “


03:00 PM KST

Cho Kyuhyun POV
Begitu mobilku sudah terparkir rapi bersama dengan mobil yang kuyakini itu milik appa, aku lantas membantu Moon membawakan kantong belanjaannya yang sudah dipersiapkan untuk Eomma. Sepertinya akan ada pesta.

Ting tongggg~ ting tonggggg~

Sedetik kemudian Eomeonim membukakan pintu dan langsung memeluk Moon dengan erat. Aku juga melihat Appaim, Appa, dan Eomma di belakang.

“ Moon-a~ “

“ Eomma~ mianhae telah membuatmu khawatir dengan kondisiku. “

“ Gwenchana chagiya~
gwenchanayo~~~ “

Moon kemudian melepas pelukannya dari eommeonim dan Moon satu per satu memeluk Appanim, Appa, dan eomenim sekaligus meminta maaf. Kami semua akhirnya masuk kedalam rumah.

“ Bibi~~ “ seru manja Moon saat melihat bibi hendak pergi kedapur dan langsung melebur memeluk bibi. Manja sekali gadis ini?

“ Owh~ Agasi… “

“ Bogoshipoyo~~~ “ seru Moon manja sembari menempelkan pipinya ke pipi bibi. Aku baru melihat Moon bersikap manja seperti ini?

“ Bibi… dia sudah sangat dekat dengan Moon sejak ia masih duduk dibangku SD. “ seru Eomenim yang entah sejak kapan berdiri disampingku.
“ Moon-a lebih sering terlihat manja pada bibi daripada aku, eommanya sendiri.
Hah~ aku iri setiap kali melihat kedekatan mereka. “ protes eomenim dan aku tersenyum kecil.
“ Eo… kau membawa apa? “ ucap eomenim saat menyadari aku membawa banyak sekali kantong belanjaan di kedua tanganku.

“ A.. ini… ini belanjaan untuk eomenim. sebelum kami kesini, kami berbelanja si Super market, eomeonim. “

“ owh~ Kyuhyun-a, kau tidak perlu repot seperti itu. “

“ Kami?
Hey! Tuan Cho… kau bilang kami? Aku yang belanja sendirian tadi saat di Super Market. Kau lupa hah? “ sambung Moon tiba-tiba.
“ Eomma, 2 hari ini tidak ada waktu kan?
Bagaimana kalau kita semua 2 hari ini berlibur ke china? Hm~ mau yaaaa~~ “

Bibi yang menyadari aku membawa kantong belanjaan langsung menawarkan bantuan dan dengan senang hati aku terima dan bibi lalu kembali kedapur sembari membawa kantong belanjaan.

“ ckckck… sifatmu masih belum berubah Moon-a. Kau masih tetap sama, saat kau melakukan kesalahan kau pasti selalu mengajak orang itu pergi ke suatu tempat dan membuatnya senang dan tersenyum. “

“ Eomma~ Kau begitu memahamiku. “

“ Kau itu anak eomma.
Hm~ kau perlu senyuman kan? Baiklah… “ eommeonim lantas tersenyum manis di depan Moon. Bukan hanya eomenim, mereka semua yang ada disini juga tersenyum. Dan hanya aku saja yang masih belum mengerti tentang ini?
“ Eomma sudah memaafkanmu sekarang. Apa sekarang kau sudah merasa tenang sekarang? “

“ Hmm~ eomma. “
“ Sekali lagi yeongseohamnida yeoreobun telah membuat kalian khawatir. “ Moon sekilas membungkuk. Sepertinya hanya aku saja yang merasa sangat bodoh disini.
“ Malam ini, kita pesta babarque!! OK! Aku sudah menyiapkan semua keperluannya. “ seru Moon dengan semangat 45.

09:00 PM KST

Aku, Appa, dan Appanim bertugas untuk memanggang stek, sedangkan para yeoja bertugas untuk mengoleskan mentega dan menusukkan daging ke tusukan seperti sate. Suasana seperti ini… suasana seperti ini yang sangat aku rindukan. Sejak saat kejadian dimana eomma melarangku berhubungan dengan Jae Mi, kami semua jarang melakukan kegiatan keluarga bersama. Jadi ini maksud Moon mengumpulkan mereka semua disini. Tapi, aku masih belum mengerti perkataan eomeonim tadi siang.

“ Appanim… boleh aku bertanya sesuatu pada appanim? “

“ hmm~ Memang kau mau menanyakan apa Kyuhyun-a? “

“ … hmmmmm~ … maksud perkataan eomenim pada Moon yang mengatakan, saat kau melakukan kesalahan kau pasti selalu mengajak orang itu pergi ke suatu tempat dan membuatnya senang.. “

“ Eoh yang itu.
 … Moon-a… setiap ia melakukan kesalahan pada seseorang, dia selalu meminta maaf terlebih dahulu dan setelah itu membuat orang itu tersenyum dengan mengajak seseorang itu pergi ketempat hiburan, berpergian ke pulau atau Negara, pokoknya asalkan Moon dapat membuat seseorang itu tersenyum hatinya sudah tenang. “
“ Bagi Moon-a kata maaf tidaklah berarti tanpa adanya sebuah tindakkan. Maka dari itu kami tadi tersenyum pada Moon-a agar ia bisa yakin kalau kami semua sudah memaafkannya dengan tulus. “

Senyuman? Apa ini alasannya mengapa Moon mengajakku ke Lotte Word? Membuat ku tersenyum senang. Tapi, 1 hari ini aku tidak menunjukkan senyuman di hadapan Moon.
Sekilas aku melihat Moon yang sedang tertawa dengan Eomma dan Eomenim. Tertawa lepas dan senang, itulah yang aku lihat dari ekpresi wajahnya sekarang.


Park Hye Moon POV
Akhirnya mereka semua tersenyum. Aku bisa lega sekarang. Tapi,, tugasku belum selesai. 1 orang yang belum tersenyum, yaitu… makhluk penggemar PSP itu. sepertinya akan sulit membuatnya tersenyum. Setelah acara ini aku akan meminta maaf padanya karna sudah merepotkannya selama aku sakit.

JedeRR!!!!!!! (efek petir)

Perlahan setetes air hujan turun dan kemudian menjadi lebat mengguyur halaman ini. Kami semua langsung masuk kedalam dengan baju yang hampir seluruhnya basah terguyur air hujan. SIAL!

“ Hhhaaaasssshhh~ kenapa malam ini turun hujan? “ grutuku kesal sembari menggertakkan kedua kakiku. Gatot!!! Gagal Total!!

Aku melihat hujannya semakin deras disertakan petir yang menyambar. Sepertinya hujan ini akan lama berhentinya?

“ Hujannya sangat deras. Kalian menginaplah disini? Akan aku siapkan kamar untuk kalian. “

“ Hyun In-a. Tidak usah repot-repot. Setelah hujannya reda kami akan pulang. “

“ Hhhaaiiissshhh~ Kita kan besan, Hana-ya.
Tak apa. lagian ini juga sudah malam bukan. Tidak baik mengendarai mobil dicuaca seperti ini. Kalian berdua juga menginap disini ya? “

“ Mwoya?! “ kejutku sembari membulatkan mataku.
“ Kami berdua? 1 kamar?
Aaaniyo. “
‘ Yang benar saja eomma. ‘ sambungku dalam hati.

“ Waeyo? Bukankah tidak ada masalah. Bukankah kalian juga 1 kamar kan? Kenapa terkejut seperti itu Moon-a? “

Abata… aku lupa kalau orang tua kami tidak mengetahui kalau selama ini kami tidur terpisah. Tapi bagaimana ini? kalau Kyuhyun melakukan apa-apa denganku, eotteokahe??????

“ Johayo, Hyun In-ya. Tapi, Biar aku bantu membereskan kamar ya. “

“ A aaaa ani . . . “

“ Gwenchana. Kkaja… “ Eomma dan eomeonim lantas pergi.

“ Hay! Bagaimana kalau kita bermain catur? “
Ajak Appa.

“ Joha. Sudah lama kita tidak bermain catur.
Kkaja… “ Appanim langsung merangkul pundak appa dan pergi meninggalkanku dan Kyuhyun dengan suasana canggung. Kenapa semuanya meninggalkan kami???!!

“ Hmmm~ Dimana kamarmu? “ gagap Kyuhyun dan sedikit mengejutkanku. Aku melihat kearahnya sekilas dan mendapati bajunya yang sudah basah dibagian pundak sampai lengan. Dengan ragu aku melangkahkan kakiku menuju kamarku di lantai 2 dan melihat Kyuhyun mengusap kedua pundaknya dengan tangan. Sepertinya kedinginan.

“ Kyuhyun-a… ini pakailah piyama appanim. Cepat mandi ya dan keramasi rambutmu.
Jaljayo~ “ seru eomma saat sebelum kami masuk kedalam kamar dan kembali menuruni tangga.

“ Gamsahabnida eomenim.  “
“ Jadi… ini kamrmu? “ aku hanya menggangguk kecil. Tanpa aku persilahkan Kyuhyun langsung masuk kedalam kamarku dan menuju kamar mandi.

“ benar-benar tidak sopan. “ lirihku dan masuk kedalam kamar dan duduk diranjang sembari mengeringkan rambutku dengan handuk.

Aku lalu duduk di ranjang kesayanganku. Hah~ berapa bulan aku tidak melihat kamarku dan mereba ranjang kesayanganku ini.

Cklek~

Reflek aku melihat kearah pintu kamar mandi yang disana ada Kyuhyun sedang mengeringkan rambutnya. Aku menahan tawaku saat melihat piyama appa yang ia pakai terlihat kebesaran di tubuh Kyuhyun. Aku menggigit bibir bawahku agar tawaku tidak keluar.

“ Kalau ingin tertawa, tertawalah. Jangan ditahan seperti itu. bibirmu akan sakit. “ seru Kyuhyun dan sedetik kemudian aku langsung tertawa terbahak-bahak.

Bbukk!

“ HYA! “ teriakku sembari membuang handuk yang di lemparkan Kyuhyun tepat kewajahku. Dia tidak marah? Tuben tempramennya tidak keluar.

“ Mandi sana. Lihatlah… bajumu juga basah. “ perintahnya dan aku langsung berjalan menuju lemari setelah itu melewati Kyuhyun yang masih berdiri didepan kamar mandi. kali ini hanya tersenyum kecil sembari menahan tawa.

Begitu selesai mandi, aku melihat Kyuhyun sudah terlelap di alam mimpinya. Berendam 1 jam memang sangat menyenangkan.
Setelah kurasa mengeringkan rambut sudah cukup, aku lantas menggantungkannya di dekat pintu kamar mandi dan mulai perlahan tidur diranjang tanpa mengganggu Kyuhyun.

“ Kenapa kau mengendip-ngendip seperti itu? “ ucap Kyuhyun tiba-tiba dan membuatku terkejut. Kyuhyun lantas membalikkan tubuhnya.

“ Kau… kukira sudah tidur. “ cetusku dan menutupi tubuhku dengan badcover.

“ Aku tadi sudah tidur di dalam mobil. Jadi akan sulit kalau tidur lagi. Mungkin aku akan tidur tengah malam. atau mungkin tidak tidur sampai besok. “

Kebetulan sekali dia tidak tidur. Mungkin saatnya aku meminta maaf padanya. Berharap saja kalau ia akan tersenyum saat mengatakan gwenchana. Dengan begitu aku sudah tidak mempunyai hutang maaf pada siapapun.

“ Katakan saja… “ ucapnya saat aku ingin membuka suara.

“ … Mianhae~ … Karna aku sudah merepotkanmu selama beberapa hari ini.
Dan… gomawoyo, kau sudah mau mengerjakan tugas serta absensiku. “

“ Hm~ cheonmaneyo… “ cetusnya datar tanpa ekpresi senyum. Aku tertunduk lemas. Sepertinya kali ini aku gagal.
“ Dan… gwenchana Moon-a. “ sambungnya sembari menunjukkan deretan giginya. Tersenyum? Dia tersenyum hah?
“ Apa kau sudah merasa tidak bersalah lagi? Aku sudah memberikanmu senyuman termanisku. “ cetusnya penuh percaya diri dan membuatku juga ikut tersenyum.

“ Hm~ nde. “

Jeedddeeeeeeeerrrr!!

Reflek aku langsung memeluk Kyuhyun erat karena kaget dengan suara petir yang tiba-tiba muncul. Aku bahkan bisa mendengar detak jantungnya sekarang. Eo… kenapa jantungku juga berdetak sekencang ini? eotteokhaejo?

‘ semoga Kyuhyun tidak mendengar atau merasakannya. ‘ harapku dalam hati dan aku perlahan menjauhkan tubuh Kyuhyun kedua tanganku ke dada Kyuhyun agar ia benar-benar tidak merasakan detak jantungku.

“ Gwenchana. Kau tak perlu takut. Ada aku disini.” ucap Kyuhyun dan aku merasakan tangan Kyuhyun menepuk pundak belakangku. Seperti mengerti ketakutanku.

Perlahan Kyuhyun melepaskan pelukkannya dan membuat saat ini kami hanya diam dan saling menatap satu sama lain dengan jarak dekat. Dan perlahan juga wajah Kyuhyun mendekat kewajahku. Reflex aku memundurkan wajahku namun tangan kanan Kyuhyun mencegah kepalaku agar tidak mundur lebih jauh lagi.

‘ ada apa dengannya? ‘ tanyaku dalam hati.

Wajahnya terus semakin dekat, aku hanya bisa memejamkan mataku. Dan…

Chu~

Seketika aku membuka kedua mataku dan melihat matanya yang tertutup secara dekat dan jelas. Kyuhyun… dia menciumku saat ini. OMG!!


>>>>> TO BE CONTINNUED <<<<<




TYFE #1 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-1.html
TYFE #2 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-2.html
TYFE #3 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-3_8332.html

TYFE #4 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-4.html


Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :