.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Januari 23, 2014

Thank You For Everything #13

Thank You For Everything #13


Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min
Lee Donghae


Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama



@Sungmin’s Apartement
08:00 AM KST

Sungmin POV
Tidak seperti biasanya aku sarapan dengan perasaan secanggung ini. Mungkin ini karena aku baru bertemu dengan Eomma dan Sungjin, makanya aku sedikit canggung dengan mereka. Terlebih dengan Eomma. Entah sudah berapa tahun aku tidak memakan masakan eomma yang lezat ini.

“ Sungmin-a.. wae? Kenapa kau tak memakan sarapanmu? Apa masakkan eomma tidak cocok dengan seleramu hm? “ ucap eomma membuat buyar lamunanku.

“ .. Aniyo Eomma.
Aku hanya sedang memikirkan seseorang dan bukan tak mau makan masakan eomma. “

“ Memikirkan seseorang? Mungkinkah kau… memikirkan yeoja yang kau temui di Rumah Sakit itu?? “

“ Nde??... a~~ aniya eomma. Bukan dia. “ elakku dan terpaksa bohong.

“ Tapi Sungmin-a… Eomma… eomma merasa…
Ah sudahlah.. ini hanya perasaan eomma saja. kembali makan sarapanmu. “ ucap eomma dengan terbata

Aku melihat wajah eomma sedikit gelisah dan sepertinya eomma ingin berbicara tapi ia tak ingin aku dan Sungjin tau. Ada apa dengan eomma? Sejak pertama bertemu dgn Hye Moon, eomma selalu menanyakan tentang Hye Moon. Ini membuatku sedikit aneh.


Shin Jae Mi POV
Mencium aroma masakkan, dengan enggan aku membuka mataku. Saat bangun aku terkejut dengan diriku yang entah sejak kapan sudah berada diatas ranjang. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh sudut dan menemukan bingkai foto di meja TV depanku.

“ Mungkinkah… ini kamar Donghae-ya? “ lirihku begitu melihat foto dalam bingkai itu Donghae.

Ckleekkk

“ O.. Omo~ .. mianhae.. aku tak bermaksud mengganggumu? “ ucap Donghae hanya memperlihatkan kepalanya saja dari balik pintu.

“ Gwenchana~ aku juga sudah bangun sejak tadi. “

Donghae sedikit ragu melihatku dan hanya berdiri diambang pintu tanpa mengatakan sepatah katapun.

“ O.. Donghae-ya… apa kau yang… menggendongku… kekamar? “ tanyaku dengun ragu dan aku melihat Donghae terkejut mendengarnya dan sedikit salah tingkah.

“ .. Ammm.. nde. Aku hanya tidak tega melihat yeoja tidur di ruang tamu. Maka dari itu aku.. menggendongmu kesini. “
“ Abata.. aku sudah memasak sarapan pagi.
Kkaja kita makan bersama. “ sambungnya dan kemudian pergi terlebih dahulu.

Dengan enggan aku turun dari ranjang dan keluar dari kamar. Aku sedikit bingung dengan denah apartement ini. Tidak terlalu besar dan minimalis.

“ Jae Mi-ya~ Disebelah sini! “ ucap Donghae saat aku sedang mencari ruang makan. Aku benar-benar tidak tau - -“

Aku lantas berjlan menuju ruang makan dan Donghae mempersilhkanku duduk dikursi yang sudah dia tarikkan untukku sebelum duduk. Donghae sekilas tersenyum kearahku sebelum akhirnya dia kembali duduk di kursi dekatku. Seperti kataku, disini serba minimalis. Meja makan hanya ada 1 dengan kursi yang mengelilingi meja, ruang TV yang berdempetan dengan ruang tamu, dan ruang makan yang menyatu dengan dapur. Inilah apartement  seorang dokter specialis seperti Donghae. Sempat terfikir kalau Donghae tinggal di rumah bukan di apartemen seperti ini. Bukankah kebanyakkan Dokter seperti itu.

“ Waeyo? Kenapa melihat apartementku seperti itu? “

“ .. A.. aniya.
Aku hanya… O Donghae-ya.. bukankah kemarin ada seorang namja lagi?
Kenapa aku tak melihatnya? “

“ namja??? A~~~ pasti yang kau maksudkan Eunhyuk-a.
Nde. Dia pergi pagi-pagi buta tadi “

“ Pergi? Maksudmu? Meninggalkan apartement ini?
Donghae-ya, mianhaeyo. Lebih baik aku saja yang pergi dari sini. Hm~
Aku ti . . . “

“ Apa maksudmu?
Eunhyuk-a hanya pergi berjoging. “ jelas Donghae sembari tetap melahap makannannya.
“ Ah sudahlah.. tak perlu sungkan. Ppali ppali ppali… makanlah. Masakkanku ini sangat enak. Aku berani jamin kau pasti ketagihan dan melahap semua masakanku ini. “ sambungnya sembari mengambilkanku 1 mangkuk nasi beserta lauk pauk yang ia masakkan dan menyajikannya di depanku.
“ Ppali.. makanlah. “ ucapnya lagi dengan mulut dipenuhi nasi.

Aku lalu mengambil sendok di samping mangkuk dan mulai menyantap masakan yang sudah diambilkan oleh Donghae. Benar yang dikatakannya… masakkannya memang enak.

“ Eotteokhae?? Mashitayo? “ tanyanya dan aku hanya mengangguk pelan dan Donghae kembali menyantap makanannya.

Cklekk

“ Aku pulang~! “

Sembari tetap mengunyah, aku melihat namja yang tadi aku tanyakan keberadaannya pada Donghae itu muncul dengan celana pendek dan kaos oblong(?). Aku melihat namja bernama Eunhyuk itu berjalan menuju lemari es dan meneguk habis 1 botol kecil air mineral. Ku perhatikan wajahnya terus menerus saat aku merasa pernah bertemu sebelumnya dengan Eunhyuk.

“ O Jae Mi-ya, siang nanti temui aku di Rumah Sakit Seoul dan kita akan keapartementmu untuk mengambil barang-barang yang kau perlukan. “ ucap Donghae membuat arah pandangku menuju kearahnya.

“ .. Mwo? Maksudnya? Aku tak ingin tinggal disini! “

“ Araseo~!
Aku akan menyewakan rumah disekitar sini. Kau bisa menempatinya. “

“ Mwo? ANIYO!
Aku tak butuh rumah! Aku masih punya ap . . . “

“ BAGAIMANA KALAU NAMJA-NAMJA YANG KAU LAYANI ITU MENEMUIMU?! KAU HARUS INGAT KONDISIMU YANG SAKIT PARAH! “ bentak Donghae dan membuatku sedikit kaget mendengar suarahnya yang penuh dengan amarah.

Aku sedikit menggigit bibir bawahku dari dalam saat Donghae mengingatkanku lagi dengan penyakit yang aku derita sekarang. Padahal aku sudah sedikit bisa melupakan penyakitku ini.

“ Kalau kau tak ingin tinggal di rumah yang aku sewa ataupun apartementtku ini, akan aku pastikan kau akan ke Singapura besok. Sesampainya di Rumah Sakit Seoul, aku akan meng . . . “

Braakkk

“ Apa kau mengancamku? Sekali aku bilang tidak ya TIDAK!
Aku tak ingin berobat ataupun menuruti semua yang kau ucapkan. Duniaku adalah duniaku. Dan duniamu adalah duniamu. Jangan pernah menyatukan duniamu dengan duniaku. Dan jangan pernah mengaturku! “ ketusku dingin lalu berdiri dari dudukku.
“ Terimakasih atas sarapan paginya. Aku pergi! “ sambungku dan langsung pergi keluar Apartement.


Donghae POV
Kutaruh  kasar sendokku di atas meja dan ku sandarkan punggungku ke sandaran kursi. Sekilas aku memijat keningku yang sedikit berdenyut karena Jae Mi. Sepertinya Jae Mi benar-benar tidak bisa di.

 “ Donghae-ya.. sebenarnya Jae Mi-ya mengidap penyakit apa eo sampai-sampai ia harus ke Singapura untuk berobat? “ tanya Eunhyuk begitu ia duduk diu kursi hadapanku.

Aku mengacuhkannya dan langsung menyambar kunci mobilku di meja lalu keluar. Aku berlari kesana kemari mencari Jae Mi hingga keluar gedung apartement dan akhirnya aku melihat Jae Mi berjalan keluar menuju kearah jalan raya. Dengan segera aku berlari cepat kearahnya dan langsung menghentikannya untuk masuk kedalam taxi.

“ Ajjusi.. yeongseohamnida. Yeoja ini tidak jadi naik taxi. “ ucapku pada supir taxi.

“ HYAAAAAAA~~!! NDO PICHEOSEO!!
LEPASKAN TANGANMU! “

Aku melepaskan genggamanku saat melihat taxi yang Jae Mi hentikan itu pergi. Jae Mi memalingkan wajahnya tak ingin melihatku.

“ Jae Mi-ya~ “ panggilku tapi Jae Mi masih tetap memalingkan wajahnya.
“ Ja . . . “

“ Untuk apa kau mengorek kehidupanku eo? “ ucapnya dan langsung menatapku tajam
“ Namja yang bernama Eunhyuk. Aku ingat dia sekarang. Apa kau menyuruh Eunhyuk-a untuk memata-matai kehidupan malamku eo?
Perlu kau ingat. Kau tak lebih dari seorang namja dari masa laluku. Kenapa kau justru ikut campur dengan kehidupanku eo? “ ucap jae Mi panjang lebar sedangkan aku hanya diam menatapnya yang kini sedang mearah.
“ Apa ku melakukan ini semua karena kau menyukai ku eo?
Jika seorang namja menyukai yeoja pasti akan mencaritau tentang si yeoja. Jeongmal? Apa kau benar-benar menyukaiku sampai-sampai kau  . . . “

“ Nde.
Saranghagi daemune, Jae Mi-ya. Naneun dangshineun saranghaeyo. “

Menyadari aku mengucapkan kalimat yang tak seharusnya aku ucapkan sekarang, itu membuatku sedikit memalingkan wajahku melihat ekpresi wajah Jae Mi yang terlihat kaget mendengar ucapanku itu. Aku terus mengutuki diriku sendiri atas ucapanku barusan. Hhhaasshhhh! Bagaimana bisa aku keceplosan eo???

“ Sejak kapan kau mulai menyukaiku? “

“ … Sejak di bangku SMA.
Jae  . . . “

“ Dangshineun pabonikka? Namja pabo!
Begitu banyak yeoja diluar sana yang jauh lebih sempurna daripada aku, tapi kenapa kau justru menyukaiku!
Bahkan kau sudah tau aku ini… aku ini… “ ucap Jae Mi menggantung dan tiba-tiba saja berjongkok

“ Jae Mi-ya waeyo? Gwenchana? “ ucapku panik sembari mensejajarkan tubuhku dengan Jae Mi

“ … Akh! “ pekiknya dan langsung meremas pundakku.

Menyadari tangan Jae Mi memegang perutnya, dengan segera aku berdiri dan langsung menghentikan taxi yang kebetulan saat itu lewat. Dengan cepat aku membopong Jae Mi dan memasukkannya kedalam taxi.

“ Ajjusi segera ke Rumah Sakit Seoul segera!! Ppaliwa! “ ucapku dan langsung dilaksanakan oleh supir taxi.

Aku melihat Jae Mi masih merengkuh kesakitan dan masih mencengkram kuat perutnya. Bulir-bulir keringatnyapun mulai muncul dikening.

“ Bertahanlah Jae Mi-ya! “

Aku ambil ponselku dan langsung menelfon Rumah Sakit Seoul untuk menyiapkan perawat serta tandu di depan pintu rumah sakit  saat aku datang.
Dan benar. Begitu sampai, 2 orang perawat langsung berlari kearahku sembari menggeret tandu. Dengan segera aku membaringkan tubuh Jae Mi ke atas tandu dan langsung membawanya menuju ke ruang IGD.


Park Hye Moon POV
Aku perlahan duduk di bangku yang tersedia didepan kamar inapku dengan dibantu Kyuhyun yang duduk di sebelah kiriku. Walaupun suster menyuruhku untuk berbaring pasca operasi, tapi aku tidak menuruti perkataan suster itu. Aku merasa bosan kalau setiap pagi harus berdiam diri didalam kamar. Awalnya aku meminta ijin pada suster untuk ketaman, tapi suster lagi lagi melarangku. Setidaknya dengan duduk di luar kamar bisa membuat stressku hilang. Kebetulan juga eomma hari ini akan datang bersama dengan si kembar.

“ Kalau kau merasakan sesuatu, bilang padaku. Ara? “

“ .. ndee.. araseo, Kyuhyun-a~ “

“ ish! Op-pa~ “

“ Ara ara.. Kyuhyun oppa.. “

“ Nah begitu seharusnya.. “ ucap Kyuhyun sembari mengacak-ngacak rambutku.

“ O.. kau bilang eommeoni akan datang kesini? Kenapa belum datang? “

“ Mollayo “

Aku lantas membalikkan arah pandangku ke samping kanan untuk melihat apakah eomma sudah datang, tapi aku tak melihat sosok eomma melainkan Dongter Lee yang sedang tergesa-gesa dengan pasien yang terlihat kesakitan diatas tandu. Aku membulatkan kedua mataku seketika saat tau pasien yang kesakitan itu adalah… Jae Mi. Dokter Le serta 2 perawat itu melintas didepanku dan membuat arah pandangku mengikuti mereka dan berakhir kewajah Kyuhyun yang entah sejak kapan ekpresi wajah Kyuhyun seperti kaget dengan tatapan kosong.

“ … Jjj.. jae.. “ lirih Kyuhyun namun bisa aku dengar kalau ia sedang ingin memanggil nama Jae Mi.

Bukan hanya aku yang kaget, sepertinya Kyuhyun juga sama. Bahkan aku lihat ia sedang bingung bercampur khawatir.

“ Ky . . . “ ucapanku terpotong saat tiba-tiba saja Kyuhyun langsung berlari mengikuti Dokter Lee hingga akhirnya aku tak melihat mereka yang berbelok menuju ruang IGD.

Panik. Itu yang aku lihat dari wajah Kyuhyun saat sebelum ia pergi tadi. Bahkan kepanikkannya ini jauh melebihi saat aku sedang koleps kemarin. Apa Kyuhyun masih menyimpan perasaan pada Jae Mi? pasti. Bukankah mereka sudah berpacaran sangat lama. Mana mungkin Kyuhyun dengan mudahnya melupakan Jae Mi. Kebencian Kyuhyun pada Jae Mi saat itu hanya bersifat sementara.

“ Eommaaaaaaaaaaaaa~~~~~ “ teriak seseorang yang sudah aku tau pemilik suara itu. Aku berbalik dan melihat Yun Ae berlari kecil kearahku lalu memelukku.

DEG!
Sakit. Entah Yun Ae menubrukkan tubuhnya saat memelukku terlalu keras atau gimana. Aku merasakan rasa nyeri di dada kiriku/ lebih tepatnya luka operasi. Sebisa mungkin aku tidak menempakkan rasa sakitku ini.

“ Eomma~ kenapa eomma duduk disini? Eomma kan masih sakit. Seharusnya berbaring di ranjang. “ nasehat Yun Ae padaku

“ Yang dikatakan putrimu benar, Hye Moon-a. kenapa kau duduk di luar kamarmu hm? “

“ Nde. Eomma. Aku hanya sedang menghirup udara segar saja.
Ini aku akan kembali masuk kedalam kamar. “

“ Eomma~ biar aku bantu berdiri.. “ tawar Hyun Soo lalu memegang tangan kananku sedangkan Yun Ae juga membantuku memegang tangan kiriku.

Dengan perlahan aku mulai memberdirikan tubuhku. Belum mengambil langkah,tiba-tiba saja rasa nyeri di operasiku terasa lagi.

“ Hye Moon-a, gwenchani? “

“ … Nde eomma. Gwenchanayo.. “ panik eommeoni sembari memegang bahuku.

“ Eomma panggilkan suster sebentar.. “

“ Aniya aniya… tak apa, eomma. “
“ Cha~ bantu eomma berdiri lagi ya.. “ ucapku pada Hyun  Soo dan juga Yun Ae kemudian mereka kembali memegangi tanganku.

Lagi.. aku perlahan berdiri dan beberapa detik mencoba untuk tegap. Disaat aku mengambil langkah, untuk kedua kalinya aku merasakan rasa sakit dan disaat tubuhku ingin terjatuh seseorang memegangi kedua bahuku.

“ Gwenchana? “ ucapnya dan membuatku sedikit membulatkan mataku karena shock dengan kehadirannya yang tiba-tiba.

“ O.. ajjusi.. Ajjusi yang menolong eomma dan aku sewaktu kecelakaan bukan? “ ucap Yun Ae

“ Jadi… kau yang membawa mereka ke rumah sakit? “ timpal eomma.

“ … A… a nde.. nde, ajjuma. “ gagap Sungmin kemudian melepaskan tangannya dari bahuku
“ Annyeonghasimnika. Joneun Sungmin-imnida. Joneun Hye Moonrago sunbaenim. Bangabseumnida. “

“ Sunbaenim?? Apa kau namja . . . “

“ Aniya eomma. “ potongku dan sekarang aku mulai merasa eomma sedikit mencurigai Sungmin atas kejadian dulu saat di Jeju. Jangan sampai eomma tau Sungmin yang mengajakku jalan-jalan di Jeju dulu.
“ Sungmin sunbae aniya. ini tak ada kaitannya kejadian di Jeju dulu dengan Sungmin sunbae. “

“ Jinja? “ tanya eomma dengan nada menyelidik

“ … Ndee… Aku memanggilnya sunbae.. karena… Ammm.. Sungmin sunbae… karena Sungmin sunbae adalah karyawan Appa diperusahaan. Ya… karyawan diperusahaan appa. “

“ … Oooo~~ nde. Jadi kau karyawan perusahaan.
Kau bekerja di bagian mana? “

“ Saya di bagian ar . . . “

“ Promosi!
Sungmin sunbae ini yang mempromosikan hotel-hotel kita di beberapa negara eomma. Ya.. seperti itu. “

“ … O… “ ucap singkat eomma tapi matanya masih menarap Sungmin dengan curiga.

Semoga saja eomma percaya dengan ucapanku. Dan kenapa juga eomma masih mengingat kejadian di Jeju? Hhhaasshhh~

“ Eomma~ kkaja kita masuk kedalam. Eomma harus istirahat. “

Hyun Soo dan juga Yun Ae lalu membantuku berjalan masuk kedalam kamar sampai aku duduk di ranjangku.

“ Geudae Hye Moon-a… dimana suamimu? “ ucap eomma sembari menghidangkan minuman di meja depan Sungmin.

“ .. Ammm… Kyuhyun.. Kyuhyun-a.. dia sedang pergi sebentar, eomma.
Nanti juga akan kembali. “ ucapku lalu memalingkan wajahku agar eomma tak melihat mataku yang berbohong.
‘ atau mungkin dia tak akan kembali kesini. ‘ sambungku dalam hati


Author POV
Sedangkan di kamar rawat tak jauh dari kamar rawat Hye Moon, Kyuhyun dengan wajah yang masih khawatir dengan kondisi yeoja yang kini terbaring lemah di ranjang. Kyuhyun masih memegang tangan yeoja yang tertidur itu hingga akhirnya seseorang masuk kedalam kamar dan seketika membuat tangan Kyuhyun mau tak mau melepaskan genggamannya.

“ Kyuhyun-ssi, bisa kita bicara sebentar? “

“ … nde??
A.. nde. Kebetulan ada yang ingin aku bicarakan juga padamu, Dokter Lee. “

“ Johayo. Lebih baik kita bicara di ruangan kerja saya. “


@Doctor Lee Donghae’s Room

“ Sebenarnya… Jae Mi-ya mengidap penyakit apa? “ ucap Kyuhyun setelah melihat Dokter Lee duduk di kursinya.

“ … Kanker Serviks… Ada kanker di mulut rahimnya. Dan itu sudah… parah. “

“ Mwo?? “

“ .. Ada 1 cara penyembuhannya. Jae Mi-ya harus segera berobat di Singapore sebelum cancernya lebih parah dan merenggut nyawanya. “

“ MWO?! “
“ hya~ kalau kau sudah tau yang terbaik, kenapa tidak menyuruhnya pergi? “

“ Sudah aku lakukan. Tapi… dia memilih untuk… tidak berobat. “

“ .. hhaasshhh~ yeoja ituu benar-benar.. “ grutu Kyuhyun dengan pelan
“ Aku akan bicara dengan Jae Mi-ya supaya ia mau berobat. “ ucap Kyuhyun cepat dan langsung berdiri dari kursinya. Belum sempat Kyuhyun memengang knop pintu..

“ Kau tak seharusnya mencemaskan Jae Mi-ya seperti ini, Kyuhyun-ssi. “ ucap Dokter Lee membuat Kyuhyun melepaskan tangannya dari knop lalu menatap bingung kearah Dokter Lee
“ … Mungkin aku akan berdosa telah membongkar rahasia… Hye moon-ssi, istrimu. “

“ … Mem.. membongkar rahasia Hye Moon-a? … apa maksudmu? “

“ Saat ini.. aku sarankan kau lebih menghawatirkan istrimu daripada orang yang bukan siapa-siapa. “

Dokter Lee sekilas menghela nafas dan masih merasa tak habis pikir dengan sikap Kyuhyun yang lebih memilih yeoja lain daripada istrinya sendiri. Jika Hye Moon tak meminta Dokter Lee untuk merahasiakan penyakitnya dari siapapun, pasti sudah daritadi Dokter Lee membongkar rahasia Hye Moon yang menderita PJK (Penyakit Jantung Koroner) stadium akhir. Dokter Lee sadar kalau dia hampir membongkar rahasia Hye Moon an disaat itu juga Dokter Lee mengutuki dirinya sendiri atas kelalaiannya yang hampir membongkar rahasia Hye Moon.

“ Bukankah kau bilang kondisi Hye Moon-a baik-baik saja. “
“ Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan eo? Kenapa bicaramu berbelit-belit? Rahasia Hye Moon-a apa maksudmu? “

“ … Mianhae.. tidak seharusnya aku mencampuri urusan rumah tanggamu.
kau boleh pergi sekarang. “

“ Dokter Lee Donghae! … hah!
Aku tak habis pikir dengan Dokter seperimu. Kau jelas-jelas mengetahui kalau Jae Mi-ya akan meninggal karena penyakitnya ini. Kenapa kau tak  . . . “

“ Haruskah aku mengulang perkataanku lagi! Kau tak perlu mengkhakatirkan Jae Mi-ya! Yang harus kau khawatirkan adalah Hye Moon-ssi yang umurnya tak lebih dari 2 bulan!! “ ucap Donghae hanya dengan 1 tarikkan nafas dan nada menekan bercampur sedikit emosi dan itu membuat Kyuhyun terdiam shock.

“ … Mmm… mwoya? “ ucap Kyuhyun tertatih

“ Untuk saat ini memang aku katakan Hye Moon-ssi baik-baik saja setelah operasi anginia. Tapi.. entah besok, lusa, minggu depan, atau bulan depan… aku tak menjamin penyempitan otot jantung Hye Moon-ssi akan kembali menyempit karena kinerja jantung Hye Moon-ssi lemah. “

“ … Sebenarnya Dokter sedang bicara apa eo? … Jebal… dokter jangan berbicara berbelit-belit. Sebenarnya kenapa Hye moon-a? dan kenapa kau mengatakan umur Hye Moon-a tak lebih dari 2 bulan? “

“ … … PJK... Penyakit Jantung Koroner… stadium akhir… penyakit itu yang sedang bersarang di jantung istrimu… Hye Moon-ssi. “

DEG!
Kyuhyun merasa jantungnya berhenti disaat itu juga. Kyuhyun terlihat shock dan perlahan berjalan kembali kearah Dokter Lee dan jatuh terduduk di kursi yang sebelumnya ia duduki.

“ Apa Dokter… sedang bercanda? Kenapa dokter seenaknya memvonis orang hah?!! “
“ Hye Moon-a… kenapa kau mengatakan Hye Moon-a mengidap penyakit PJK disaat kau lihat ia dalam kondisi tidak seperti orang penderita PJK?! “

“ … … Batuk disertakan darah… Muntah darah yang sangat hebat… pingsan… suhu tubuh yang dingin membeku saat malam hari… pasti kau pernah menemukan gejala itu pada Hye Moon-ssi bukan? “

DEG!
Kini Kyuhyun benar-benar berada diambang kebingungan. 2 orang yeoja yang berada disisinya kini sedang melawan penyakit mereka masing-masing. Tanpa Kyuhyun rasakan, tiba-tiba saja 1 butir air matanya terjatuh dari ujung kelopak matanya.

“ Katakan kalau Dokter Lee sekarang sedang bercanda? “

“ … Inilah yang sebenarnya terjadi, Kyuhyun-ssi. Hye Moon-ssi memintaku untuk merahasia . . . “

“ Pasti ada cara untuk menyembuhkannya bukan? “

“ … hm!
Hanya dengan cangkok jantung Hye Moon-ssi akan hidup lebih lama. “

“ Kalau begitu lakukan sekarang. “ ucap Kyuhyun dingin

“ Tak  semudah itu melakukan pencangkokkan jantung. Kita harus mencocokkan jantung dan di rumah sakit ini belum ada yang mendon . . . “

“ Ambil jantungku.
Kalau begitu ambil jantungku sekarang. “ ketus Kyuhyun

“ Kyuhyun-ssi. Bukankah aku sudah meng . . . “

“ AMBIL JANTUNGKU SEKARANG! “

“ Kyuhyun-ssi~ “

“ … Waeyo~~?! “ ucap Kyuhyun dengan nada mulai bergetar
“ … Sesulit itukah mencari pendonor jantung!
Aku bersedia mendonorkan jantungku untuk Hye Moon-a! Mungkin dengan cara seperti ini, Hye Moon-a akan bahagia dan aku tak merasa bersalah karena sudah tidak memperdulikannya selama ini. “

“ … Kalaupun jantungmu cocok, pasti akan ada baktery yang menyerang Hye Moon-ssi.
Lebih baik Hye Moon-ssi mendapatkan jantung dari saudara/keluarganya. Itu lebih baik dan tidak menimbulkan baktery didalam tubuh Hye Moon-ssi. “

“ … Hhhaahhhh! Kenapa harus sesulit itu menyembuhkannya~~? “

“ … Kau bilang… akan membahagiakan Hye Moon-ssi bukan?
Temanilah Hye Moon-ssi disaat terakhirnya ini. “

Kyuhyun menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Perasaannya kini benar-benar bingung. Airmatanya semakin deras mengalir. Ditundukkan kepalanya dibawah dengan perasaan menyesal.


Park Hye Moon POV
Aku melihat Yun Ae dan Hyun Soo tertawa bahagia bermain dengan Sungmin. Entah apa yang sedang mereka tertawakan saat ini dan itu membuatku tersenyum melihat mereka.

Srrreekkkkk

Aku melihat eomma masuk dengan wajah yang lesuh dan seperti kehilangan arah kemudian melihatku lalu berjalan menghampiriku.

“ Gwenchani? “ ucap eomma saat ia duduk didepanku dan itu membuatku sadar kalau kedua mata eomma sembab. Apa eomma menangis? Kenapa?

“ Eom . . . “

“ Mianhaeyo… Jeongmal mianhaeyo, Hye Moon-a. “ ucap eomma dan langsung memelukku dengan erat. Dapat aku merasakan pundakku basah. Apa eomma menangis? Sebenarnya eomma kenapa? Kenapa aneh seperti ini?

Eomma kemudian melepaskan pelukkannya dan sekilas menghapus air matanya dengan berbalik tak melihatku. Eomma tersenyum sembari memegang wajahku lembut.

“ Eomma~ kau kenapa eo? “

“ … eobseo.
Hmm.. sepertinya eomma harus pulang sekarang. Eomma akan mengajak si kembar pulang. “
“ Hye Moon-a.. maafkan eomma. “ sambungnya

“ Tapi eomma baru saja da . . . “

“ Yun Ae-ya Hyun Soo-ya, kkaja. Sudah saatnya kalian sekolah. Nanti sajangnim akan marah kalau kalian terlambat hm~
Kkaja… cium tangan eomma dulu. “

“ Ajjusi… kami berangkat sekolah dulu ne. kalau bertemu lagi kita lanjutkan main arsiteknya. Ok “ ucap Hyun Soo pada Sungmin.

“ Ok, anak manis. “ sahut Sungmin sembari mencubit pipi Hyun Soo.

“ Eomma… kami berangkat sekolah ne. “

“ Nde Yun Ae-ya~~
Belajar yang baik ne. ara? “

“ Hm! “

Yun Ae mencium tanganku dan disusul Hyun Soo. Eomma lalu menggandeng mereka dan keluar dari kamar.

“ Pasti kau bahagia memiliki mereka.
Wahh~ senangnya kalau kelak aku memiliki anak kembar seperti mereka. “ puji Sungmin dan membuatku tersenyum kecil.

Sssrrreeekkkkkk

Aku melihat Kyuhyun masuk dan menatapku sendu. Matanyapun juga sembab seperti eomma. Sebenarnya mereka ini kenapa eo?

“ Sedang apa kau disini eo? “ ketus Kyuhyun dingin menatap Sungmin yang sedang duduk.
“ Ndo kka! “ sambung Kyuhyun dengan nada menekan dan membuatku aneh dengan sikapnya

“ Kyu . . . “

“ Mianhae kalau kedatanganku membuatmu tidak suka. Tapi ak . . . “

“ Aku memang tidak menyukai kehadiranmu sejak awal. Jadi… “ jelas Kyuhyun lalu membuka pintu kamar
“ … Ndo kkayo! “

“ Kyunhyun oppa! ada apa denganmu eo? Kenapa sikapmu se . . . “

“ Ppaliwa! Cepat kau keluar selagi aku bisa bersabar. “ potong Kyuhyun dan mengacuhkanku.

“ … Johayo. Sekali lagi aku minta maaf kalau kehadiranku membuatmu tidak suka..
Hye Moon-a aku pergi dulu. Dan cepat sembuh ne. “

“ Kau tak perlu mengkhawatirkan istriku seperti itu. “

Dalam keheningan Sungmin keluar dari kamar dan Kyuhyun menatap Sungmin sinis saat Sungmin lewat dihadapannya. Kyuhyun menutup pintu kamar dan sekilas menunduk sebelum akhirnya ia duduk di sofa dekat ranjangku. Aku terus menatap Kyuhyun dengan wajah kesal dan Kyuhyun menyadari tatapanku padanya. Dengan suasana hati yang masih kesal aku lantas berbaring dan langsung menutup seluruh tubuhku dengan selimut.


Author POV
Sedangkan ditempat lain, seusainya Ny Park mengantar cucunya hingga masuk kedalam kelas, Ny Park bergegas kembali masuk kedalam mobilnya.

“ Pak Kim, kita ke kantor Tuan. “

“ Nde araseumnida. “

Ny Park kemudian menelfon suaminya untuk mengatakan bahwa ia sekarang dalam perjalanan ke kantor. Selama perjalanan menuju kantor, kedua tangan Ny Park tak berhenti-hentinya saling menggenggam satu sama lain. Ny Park terlihat cemas, takut, dan resah. Setibanya didepan pintu  masuk, Ny Park langsung berlari kecil menuju ruangan suaminya.

“ Yeobo~~ “ ucap Ny Park begitu masuk kedalam ruangan kerja Tn Park

“ Waeyo? Kenapa kau.. waeyo? Duduklah.. “ ajak Tn Park

Tn Park melihat Ny Park dengan bingung karena tak seperti biasanya Ny Park datang dengan menangis terisak seperti ini.

“ Tenangkan dirimu dulu.. baru setelah itu kau ucapkan apa yang ingin kau katakan. “

Ny Park mencoba untuk tenang dan menghilangkan isakkan serta tangisannya yang sudah pecah saat menelfon Tn Park tadi. Tn Park dengan sabar dan wibawanya yang tenang dengan pelan menepuk pelan pundak istrinya.

“ Yeobo~ … hiks hiks… Kita harus mencari orangtuanya sebelum terlambat. Kita harus mencari kedua orangtuanya~~ hiks hiks… “

“ Anae.. apa maksudmu? Orangtuanya? Orangtua siapa yang kau maksud? Aku tak mengerti dengan ucapanmu. Sebelum terlambat apa?  “

“ … hiks hiks… secepatnya… kita harus menemukan orangtua kandungnya secepatnya! Aku tak ingin hal buruk itu terjadi! Aku tak ingin ia pergi!! Yeobo~~ “ histeris Ny Park sembari mengguncang pelan kedua pundak Tn Park yang menatap bingung.

Perkataan Ny Park mulai dimengerti oleh Tn Park. Dengan perlahan Tn Park memeluk Ny Park yang masih histeris dan tanpa terasa air mata Tn Park ikut terjatuh.

“ Tenanglah~ … Tenanglah~ … Bukankah kau dulu tak ingin mencari orangtua kandungnya. Dan kenapa sekarang kau ingin mencari mereka? “

“ … … Hye Moon-a… Uri Hye Moon-a… hiks hiks… ia difonis hanya bisa bertahan 2 bulan… Uri Hye Moon-a… mengidap penyakit… jantung koroner~~ hiks hiks… dan… satu-satunya cara… menyelamatkan… hiks hiks… uri Hye Moon-a… hanya transplantasi jantung… hiks hiks.. dari keluarga hiks hiks.. “

“ Mwo? Jantung koroner? 2 bulan? “ shock Tn Park dan langsung memeluk erat Ny Park
“ Omona~~ kenapa ini harus terjadi padanya? Waeyo? Waeyo?! “

Dalam tangis mereka saling berpelukkan. Difikiran mereka saat ini hanya ada bagaimana cara menemukan orangtua sebenarnya dari Hye Moon.


> Malam Harinya<
09:00 PM KST


@Lee’s Home

Sungmin POV

“ Huuaaa Hyung! Akhirnya kau mau pindah kerumah lagi~! “ sambut Sungjin begitu membukakan pintu rumah dan langsung berhambur memelukku.

“ … Kau sudah pulang. “ ucap seseorang yang suaranya sudah aku kenali sejak dulu.

“ Nde.. eomma. “

“ Akhirnya kau menuruti kata-kata eomma untuk pindah ke rumah ini< Sungmin-a. “

Eomma berjalan mendekatiku dan membawaku kedalam pelukkannya. Entah sudah berapa tahun eomma tidak memelukku lembut seperti ini setelah meninggalnya Sung Hwa, aku tak mengingatnya. Aku merasakan pelukkan eomma semakin erat dan seperti orang yang sedang takut.

“ Eomma.. waeyo? “

“ … Entahlah… eomma merasa gelisah sejak kemarin. Perasaan eomma… perasaan eomma… benar-benar tidak tenang. Eomma merasa akan kehilangan sesuatu. Mungkin eomma merasa kehilanganmu. “

“ Eomma~ .. “ aku perlahan melepaskan pelukkan eomma dan menatapnya sembari tersenyum kecil.

“ … Apa eomma sakit? “ timpal Sungjin namun dijawab eomma dengan gelengan kepalanya.

“ … … Entah kenapa.. eomma tiba-tiba saja teringat Sunghwa-ya. “ ucap eomma dan itu justru membuat memori dulu kembali terbuka dan dengan kata lain, eomma masih membenciku karena peristiwa itu.

Ku coba untuk tidak menampakkan wajah bersalahku di hadapan eomma, namun aku tidak bisa.

“ Eomma… ini sudah 20 tahun.. cobalah untuk mengikhlas . . . “

“ Sunghwa-ya… dia belum meninggal. Jasadnya belum ditemukan sampai sekarang bukan~~ “

“ .. Eomma~~ … tak mungkin ada orang yang selamat jatuh dari atas tebing dengan laut dibawahnya~ Dan… dan..
Berhenti membuatku terus menerus menyalahkan diriku sendiri atas kematian Sunghwa-ya! Eomma. Terimalah takdir. Sunghwa-ya sudah meninggal. Eomma tak boleh seperti ini~~ “ ucapku tanpa kusadari menitihkan air mata.

Eomma menatapku kasihan lalu  kembali memelukku. Bukan hanya eomma, aku juga merasakan Sungjin memelukku.

‘ bukan hanya eomma yang kehilangan Sunghwa-ya. Tapi aku juga merasakan apa yang kau rasakan, eomma. Kehilangan dan… rasa bersalah yang besar. ‘ ucapku dalam hati.


Kyuhyun POV
Selesai memarkirkan mobilku, aku lalu membuka pintu bagasi dan mengambil kantong belanjaan berisi makanan, 1 koper standart yang berisi baju serta selimut, dan juga tas mini milik Hyun Soo dan Yun Ae yang berisi game mereka.

“ Appa sini biar aku menggendong tas milikku. “ ucap Yun Ae manis

“ Aku juga. Biar Appa tak kesusahan membawa koper & kantong belanjaan itu. “ timpal Hyun Soo.

“ Aigoo~~ kalian memang anak-anak appa yang perhatian. “ ucapku sembari mencubit pipi mereka yang seperti labu.
“ Cha~ ini tas milik Hyun Soo-ya. Dan ini… tas milik Yun Ae-ya.
Kkaja.. kita masuk. Pasti eomma senang melihat kalian disini. “

“ hm! “ ucap Hyun Soo dan Yun Ae bebarengan.

Aku lantas menutup pintu bagasi, dan disaat aku berbalik ternyata mereka sudah berlari kecil masuk kedalam rumah sakit. Tak lupa aku mengset lock mobil sebelum aku berjalan menyusul mereka.

“ ish~ anak-anak itu.. “ gumamku sembari tetap mengawasi mereka yang sudah agak jauh dariku.

“ Kyuhyun oppa.. “ panggil seseorang dari arah belakangku dan membuatku menghentikan langkahku lalu berbalik.

“ … Jjj.. jae.. Jae Mi-ya.. “ gagapku


@Lobi Rumah Sakit.

Kami tetap diam satu sama lain. Tak ada yang berani membuka pembicaraan. Sesekali aku melihat kearah Jae Mi yang menampakkan wajah pucatnya. Melihatnya sakit seperti ini mengingatkanku saat kejadian pertama kali Jae mi jatuh pingsan. Ingin sekali aku memeluknya, tapi… sekarang aku sudah memiliki keluarga dan kejadian di club dulu kembali muncul. Perkataan jae mi yang sengaja memanfaatkanku dan.. ah sudahlah. Aku tak ingin mengingatnya.

“ Aku akan berobat ke Singapore. “ ucapnya memecah keheningan.

“ Baguslah. “

“ … Mianhaeyo… “ ucapnya dan membuatku sekilas kembali melihat Jae Mi.
“ Maaf atas semua kesalahanku padamu. Kondisi saat itu yang membuatku memanfaatkan hartamu. Aku terlalu haus akan harta ditambah lagi eomma yang koma dan membutuhkan banyak dana. Kondisi saat itu juga yang membuatku terjun ke dunia hiburan malam. Kehilangan harta yang sangat berharga bagi seorang wanita hanya untuk membiayai hidup dan juga biaya eomma. Setelah eomma tiada dan aku menderita penyakit ini, aku mulai menyesali semuanya. Kehilangan eomma dan… kehilangan orang yang selalu ada untukku. Menyakitkan memang. Tapi inilah balasanku. “
“ … Sekali lagi aku minta maaf padamu, Kyuhyun oppa. “ sambungnya dan menatapku.

Waeyo? Kenapa perasaanku jadi seperti ini pada Jae Mi? perasaan ini… lebih baik aku buang jauh-jauh. Aku harus membuang semua kenanganku dengan Jae Mi. Untuk saat ini, aku membenarkan perkataan Dokter Lee. Aku harus lebih banyak memikirkan Hye Moon yang sakit parah, bukan memikirkan atau mengkhawatirkan Jae Mi. ya.. aku harus bisa melupakan Jae Mi.

Grebb

Dengan tiba-tiba saja Jae Mi memelukku, sedangkan aku diam tak membalas pelukkannya. Beberapa detik kemudian aku merasakan pundak Jae Mi bergetar. Apa dia menangis? Oh Tuhan.. jangan! Aku tak bisa melihatnya menangis.

“ Ikutlah bersamaku, oppa.
Kalau aku boleh jujur. Aku takut pergi ke Singapore sendirian. Bisakah kau ikut bersamaku? “

“ … Jae Mi-ya… “ aku lantas melepas paksa pelukkan Jae Mi
“ … Saat ini… istriku jauh membutuhkanku daripada kau yang bukan siapa-siapa lagi untukku. Kau bisa berobat dan.. bahkan bisa sembuh.
Pergilah sendiri. Dan… aku harap kau bisa menemukan namja yang baik agar bisa melupakanku. Menghilanglah dari dunia malam. Jalani hidupmu sebagai wanita yang baik dari nol. Dan hapuskan semua memori tentangku. Mulai detik ini… aku benar-benar melepasmu pergi. “ Aku berdiri dan berjalan menjauhi Jae Mi.

“ Apa ini artinya oppa tidak memaafkanku? “

“ Kau yang memulai ini dan kau juga yang harus menyelesaikannya. “ ucapku lalu berbalik melihat kearah Jae Mi yang sudah bercucuran air mata.
“ … Aku memaafkanmu, Jae Mi-ya. Aku sudah memaafkanmu. “ sambungku lagi dan pergi meninggalkan Jae Mi.

Sesampainya didepan pintu kamar inap Hye moon, sekilas aku menata perasaanku kembali normal lalu masuk kedalam. Aku melihat Hye Moon sedang bermain bersama Yun ae dan Hyun Soo yang berada disisi kiri kanannya.

“ O~ Appa! “ panggil Hyun Soo lalu turun dari ranjang dan langsung menghambur di pelukkanku.
“ Kenapa Appa lama sekali? “

“ .. A~ … itu… Saat berjalan kesini.. Appa bertemu dengan teman lama dan kami berbincang-bincang sebentar. “ jelasku lalu melihat kearah Hye Moon yang entah sejak kapan menatapku.
“ Hyun Soo-ya, Yun Ae-ya, sudah saatnya kalian tidur.
Kkaja~! Bantu Appa untuk memompa kasur angin ini. ppali~ “

Aku menaruh tas belanjaan di atas meja lalu mengambil 2 tas mini berisi kasur angin beserta pompa yang sudah tersedia di samping tasnya. Dengan senang Hyun Soo dan Yun Ae membantuku memompa kasur angin ini hingga benar-benar besar. Aku sengaja membawa 2 mini kasur angin ini untuk tempat tidur mereka. Setidaknya mereka tidak tidur di sofa yang tepat diatasnya ada AC.

“ Eomma akan membantu kalian “

“ Aniyo eomma. Eomma tetap berbaring saja di ranjang.
Yun Ae, come here. Help me please~ “

“ Ok~ “

“ … Yang dikatakan Hyun Soo-ya benar. Lebih baik kau istirahat saja. araseo? “

“ Ndeeeee~~ Arayo~~ “

Aku lantas kembali memompa dan begitu selesai kami langsung terlentang diatas kasur angin ini. ahhh~ rasanya benar-benar empuk. Disaat aku menengok ke arah samping, aku melihat Hyun Soo dan Yun Ae tertidur bersama entah sejak kapan. Aku terus menatap mereka dengan tatapan innocent.

‘ Waeyo? … kenapa dulu aku bisa meragukan mereka sebagai anakku sendiri? Terlepas dari kapan aku melakukannya dengan Moon-a, aku sudah tidak memikirkan hal itu. Yang terpenting sekarang aku bisa menerima seutuhnya kehadiran mereka di tengah-tengah aku dan Moon-a setelah melakukan tes DNA. ‘ batinku

Aku lantas bangun kemudian berdiri dan mengambil kantong belanjaan lalu memasukkan satu per satu isinya kedalam kulkas mini.


Park Hye Moon POV
Perlahan aku membuka mataku dan tanpa sengaja melihat Kyuhyun yang sedang sibuk memasukkan belanjaanya kedalam kulkas. Kyuhyun bilang tadi ia bertemu dengan teman lamanya. Mungkinkah itu Jae Mi eonni? Sebenarnya… saat sebelum Hyun Soo dan Yun Ae datang, Jae Mi eonni datang menemuiku. Dia hanya mengatakan kalau ia ingin pergi dan makadari itu sebelum ia pergi ia menemuiku terlebih dahulu untuk meminta maaf. Entah apa yang aku harus maafkan. Pada kenyataannya, akulah yang seharusnya meminta maaf pada Jae Min eonni karena sudah merebut Kyuhyun darinya. Tapi tidak aku pungkiri, perasaan marahku saat mendengar pengakuan Jae Mi eonni yang mengatakan ia hanya memanfaatkan Kyuhyun selama ini masih ada dalam diriku. Nappeun yeoja… Apa ia tak merasakan cinta yang diberikan Kyuhyun padanya selama mereka bersama? Hahh~ Jinja nappeun yeoja. Saat ia meminta maaf, aku hanya diam tak menjawabnya. Jae Mi eonni sudah mengetahui jawaban yang ia kira sendiri adalah jawabanku. Aku tidak memaafkannya, itu yang dikira Jae Mi eonni sebagai jawabanku.

“ O.. Kau bangun Hye Moon-a. “ ucap Kyuhyun memuyarkan semuanya

“ … O.. Kau terlalu brisik saat memasukkan minuman kaleng ke dalam kulkas. “ ucapku asal.

“ .. A.. jinja? Perasaan tadi aku menaruhnya pel…
Ah mianhae. Aku sudah menganggu tidurmu. “

Kyuhyun berjalan kearahku dan sekilas memegang keningku. Aku hanya melihatnya dengan tatapan tak mengerti.

“ Hya~ kau mau apa eo? “ ucapku saat Kyuhyun tiba-tiba saja membuka selimut yang aku pakai dan sedang berancang-ancang untuk naik ke ranjangku.

“ Geserlah sedikit. Seharian ini aku sangat lelah dan aku ingin tidur. “ ucapnya dengan suara lemah

“ Mwo? Di sin . . . “ ucapku terpotong saat tanpa seijinku Kyuhyun  langsung naik dan berbaring disampingku lalu menghadap kearahku dengan tangan kirinya yang ia jadikan bantal. Aku sedikit menggeser tubuhhku agar jauh.

“ Wae? Kenapa menjauh? “

“ … Eobseo. Bukankah kau tadi menyuruhku untuk menggeser tubuhku agar kau bisa tidur. Aku hanya menuruti kata-katamu. “ ucapku dan Kyuhyun hanya senyum remeh

“ Tumben kau mau menuruti kata-kata suamimu eo. “
“ Cha! Kalau begitu ikuti kata-kataku.
Kemarilah.. Biar aku memelukmu. “

“ Mwo?! “

Kyuhyun langsung menarik tubuhku ke dalam dekapannya. Awalnya biasa, tapi lama kelamaan aku merasakan pelukkan Kyuhyun  sedikit lebih erat di pundak belakangku. Kyuhyun juga membenarkan selimut yang kami pakai.

“ Hya~ Cho Kyuhyun~… disini ada anak-anak. Lepaskan pelukkanmu sekarang! “

“ Sssttttzzz… mereka sudah tidur nyenyak. Aku berani jamin itu. “ ucapnya santai dan menambah erat pelukkannya.
“ Kau dinginan dan aku harus menghangatkanmu. “

“ .. Hah! memangnya kau itu penghangat eo. Kau jauh lebih dingin. Ara!
Eo abata.. kau kan evil. Jadi hawamu itu panas. “ ledekku

“ Hya Cho Hye Moon! “

“ Sssttttzzz.. pelankan suaramu. “ Kyuhyun sekilas berdesis.
“ … eo… Kyuhyun-a… Jae Mi eonni . . . “ dan seketika Kyuhyun langsung melepaskan pelukkannya dan menatapku.

“ Waeyo? Ada apa dengan Jae Mi-ya eo? Dia datang menemuimu? Apa dia memarahimu lagi eo? Katakan! Ppali! “ tanya Kyuhyun dengan cepat dan aku sekilas menghirup oksigen sebanyak-banyaknya dari hidung.

“ … Hm. Jae Mi eonni menemuiku tadi. “
“ Dan dia hanya ingin meminta maaf dan berpamitan saja. “ sambungku cepat saat Kyuhyun ingin berbicara.

Kyuhyun terus menatap mataku, seperti sedang mencari kebohongan dari kata-kataku tadi. Dan setelah itu Kyuhyun kembali memelukku lagi.

“ Kau harus menemuinya, Kyu. “

“ … Dia sudah menemuiku dan berpamitan padaku tadi. Kami tak sengaja bertemu saat aku berjalan kesini. “

> hening <

“ Kyu~ “ panggilku lalu perlahan melepaskan pelukkannya.
“ Sebenarnya apa yang terjadi pada Jae Mi eonni? Kenapa ia tiba-tiba berpamitan? “

“ Dia akan berobat ke Singapura. “

“ Berobat? Jae Mi eonni sakit? Sakit apa? “

“ … hanya penyakit ringan yang bisa disembuhkan. “

“ Kalau penyakit ringan, kenapa harus ber . . . “

“ Bisakah kita jangan membicarakan nappeun yeoja itu? “

“ Aku hanya ing . . . “

“ Sekali lagi kau berbicara aku akan benar-benar membungkam bibirmu agar kau tak berbicara tentang Nappeun yeoja itu. “ ancamnya

“ Kyu . . . “

Ucapanku langsung terpotong. Kyuhyun benar-benar membungkam bibirku. Kyuhyun membungkam bibirku dengan bibirnya dan itu membuatku sedikit shock.

‘ Nappeun yeoja… Bahkan Kyuhyun-a memanggil Jae Mi eonni dengan napeun yeoja. Apakah Kyuhyun-a benci pada Jae Mi eonni. Entahlah~ .. tapi jika dilihat sikapnya yang langsung berlari begitu melihat Jae Mi eonni kesakitan diatas tandu, sepertinya Kyuhyun-a masih menyukai Jae Mi eonni. ‘terkaku dalan hati





TO BE CONTINNUED >>>>>>>>>>




Don't Be SILENCE and CoPast please~~ ㄱ.ㄱ

5 komentar :

Anonim mengatakan...

annyeong chingu..
aku reader baru. mian aku komennya disini, aku suka ceritanya :)

udah mau end ya critanya?? smoga Jaemi dan Hye Moon bisa sembuh.

ceritanya TOP deh..

Daisy mengatakan...

A~~ nde annyeonghaseo chinguya ~ •^⌣^•
waahh reader baru. Welcome at my blog \^⌣^/
Gwenchanayo. Lebih baik coment di FF yg disuka/tidak disukai langsung biar jelas ^-^

Iya.
Tinggal beberapa episode lagi akan berakhir.
Amien~ semoga sembuh.


Gamsahamnida~~ •^⌣^•

Ditunggu next episodenya ya chinguya ^_~
Mianhae ∂ĸϋ baru bisa balas komentarnya hari ini /bow/

Mannaseo bangawoyo~~
(TR : Nice too meet you~~)

Unknown mengatakan...

Annyeong ffnya bagus hehe aku suka bgt tapi part 14 knp gak bisa dibuka ya

Unknown mengatakan...

Annyeong eonniii ...
Qwu sampek nangis hiks hiks hiks...

Dewi halima mengatakan...

Kak...ko cerita ini ga di lanjuutt.. Akhirnya masi nggantung..
Padahal aku selalu baca cerita ini bahkan sampai sekarang..
Entah suda berapa ratus kali ku ulang sejak taun di terbitkannya ff ini hiks. .Lanjutin lah kaaaak plis