.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Mei 24, 2014

Thank You For Everyting #14

Thank You For Everything #14


Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min
Lee Donghae



Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama








Author POV
Dengan membawa secarik kertas di tangannya, wanita parubaya itu melihat kamar yang tertulis sebuah nama kamar VIP sesuai dengan yang ada di kertas itu. Dengan teliti, wanita parubaya itu melihat hampir semua kamar di koridor sampai ia temukan kamar dengan nama kamar yang sesuai di kertas dan dibawahnya tertera nama Park Hye Moon. Wanita itu sekilas melihat dari kaca pintu kamar dan melihat yeoja sedang asyik bermain dengan 2 orang anak kecil. Sekilas wanita itu mengetuk pintu dan perlahan masuk kedalam.

“ Annyeonghaseyo~ “ sapa wanita itu pada pemilik kamar inap

“ Nde~ Annyeonghaseyo~
Eo… bukankah anda… Eommanya Sungmin-ssi? “

“ Ah~ nde. Kita pernah bertemu di koridor dulu saat aku sedang chekup disini. “

“ .. A~~ Nde.
Silahkan duduk ajjuma. “

“ Nde~ “

Ny Lee lantas duduk di sofa, sedangkan Hye Moon perlahan turun dari ranjangnya. Melihat Hye Moon agak susah, Ny Lee kemudian membaru Hye Moon untuk duduk.

“ O~ Gomawo ajjuma. “

“ Jangan sungkan.
Lebih baik duduk disini. Ajjuma dengar kau baru melakukan operasi? Jeongmal? “

“ Nde. Operasi ringan saja. “

“ Hyun Soo-ya, bisa tolong eomma? “

“ Nde~ “

“ Bisa tolong ambilkan minuman di dalam lemari es untuk ajjuma? “

“ Nde, eomma. Araseumnida~ “ jawab Hyun Soo penuh dengan kesopanan dan turun mengambil munuman serta makanan ringan. Ditaruhnya minuman serta makanan ringan di nampan, kemudian menghidangkan di meja dekat ranjang Hye Moon.

“ Gomawoyo Hyun  Soo-ya~ “ ucap Ny Lee sembari mencubit gemas pipi Hyun Soo yang tembem.

“ Ur welcome~ ^^ “

“ Eo.. Yun Ae saengi, kajja. Kita keluar. Eomma sedang ada tamu. “ ajak Hyun Soo dan Tun Ae yang mengertipun langsung turun dan mengikuti oppanya keluar.

“ O.. kenapa mereka keluar? “

“ Tak apa, ajjuma. Mereka sedang bermain PSP di luar. Mereka kalau bermain PSP suka berisik. Karena melihat ajjuma disini, mereka memilih bermain di luar. “

“ PSP?? Diusianya yang masih kecil mereka bisa bermain PSP? “

“ Nde. Bahkan mereka sudah bisa bermain game diusianya masih 2 tahun. “

“ Wah~~ sepertinya anakmu sangat pintar. “ puji Ny Lee membuat Hye Moon tersenyum.


Ny Lee terus melihat Hye Moon yang sedang tersenyum dan hatinya merasa damai saat Hye Moon tersenyum. Entah kenapa Ny Lee merasa Hye Moon mirip dengan anak perempuannya yang telah meninggal. Tanpa Ny Lee sadari, tangannya perlahan memegang lembut pipi Hye Moon. Membuat Hye Moon yang melihatnya bingung.

“ Jika Sung Hwa-ya masih hidup.. mungkin usianya sama sepertimu Hye Moon-a. “ lirih Ny Lee

“ Eo.. Hye Moon-a… ndo gwenchanayo? “

“ Hm~ seperti yang ajjusi lihat sekarang. Nan gwenchanayo~ “

“ Syukurlah~ Teruslah sehat dan tersenyum seperti ini~ “



Park Hye Moon POV
Kenapa perasaanku jadi tenang saat ajjuma membelai wajahku? Bahkan rasanya jauh lebih nyaman dari tangan eomma. Saat pertama kali bertemu entah kenapa aku berasa sesuatu yang aneh. Hahh~ berfikir apa aku ini. Kenapa aku jadi membandingnya ajjuma dengan eomma? Eommalah yang paling nyaman untukku.
Samar-samar aku mendengar Hyun Soo berteriak Appa. Aku sedikit menengok ke pintu dan benar Kyuhyun langsung masuk kedalam bersama si kembar.

“ Kau sudah datang… “

“ Hm.. Mian sedikit lama. Ada rapat mendadak tadi di kantor. “ jelas Kyuhyun sembari meletakkan ranselnya di sofa

“ Nugu? “

“ Ah.. ini… dia adalah eomma dari… Sungmin-ssi. “ jelasku dan ekspresi wajah Kyuhyun berubah menjadi tak suka.

“ Annyeonghaseyo~
Saya adalah eomma dari Sungmin-a. “

“ Nde annyeonghaseyo.
Saya adalah suami Hye Moon-a. bangabseumnida. “

“ Nde~ nado bangabseumnida Kyuhyun-ssi. “

“ Hmm~ .. yeongseohamnida.. sepertinya jam berkunjung di Rumah Sakit ini sudah selesai. “

“ A… Eo… nde… sepertinya kau benar.
Hye Moon-a, ajjuma pulang dulu ne. “

“ Tapi ajjuma.. tak bisakah disini lebih lama lagi? Tak apa. Disini siapapun bebas berkunjung. Tak ada jam batasnya. “

“ Aniya Hye Moon-a~ kau juga pasti membutuhkan banyak istirahat.
Cha~ ajjuma pulang dulu ne.
Annyeong~ “ ucap ajjuma dan pergi keluar

“ Hati-hati dijalan~ “

“ HYA! Kenapa kau harus mengatakan seperti itu . . . “

/Brukk

Ucapanku terpotong karena Kyuhyun sudah masuk kedalam kamar mandi. Haaassshhh~ benar-benar menyebalkan! Selalu seperti itu.

“ Eomma~ Kenapa eomma berteriak pada Appa seperti itu? Eomma marah pada Appa? “ tanya Yun Ae dengan wajah lugunya.

‘ kenapa aku lupa dengan keberadaan mereka yang sedang duduk di sofa -_-“ “ grutuku

“ Aniyo~ eomma tidak marah pada Appa. Justru sebaliknya.. eomma sayyyaaannnggg sekali sama Appa. “ ucapku penuh dengan keyakinan dan tepat disaat itu Kyuhyun keluar dari dalam kamar mandi.

“ Waeyo? Kenapa melihatku seperti itu? Aku tak mendengar apapun. “ ucap Kyuhyun tiba-tiba tanpa memberikanku waktu untuk bicara lalu melangkahkan kakinya untuk duduk di sofa bersama anak-anak, sedangkan aku masih diam mematung karena shock.

‘ Apa benar Kyuhyun-a tak mendengar ucapanku itu? Jeongmal? Hah eotteokhae! ‘ umpatku dalam hati sembari memukul pelan kepalaku.



8:00 PM KST
@Park's House

Author POV
Ny Park terus mondar mandir di ruang tengah, menunggu orang suruhannya datang membawakan hasil investigasinya selama beberapa ini. Karena sebelumnya orang suruhan Ny Park aka dedective itu menelfon kalau dia sudah mendapar petunjuk dari apa yang Ny Park suruh untuk menyelidiki.

“ Annyeonghaseyo Ny Park. “ ucap dedective itu membuat Ny Park sedikit terkejut.

“ Eotteokhae? Kau menemukan keluarga Hye Moon-a? eo? “ tanya Ny Park langsung

“ Sudah. Tapi saya kehilangan jejak mereka. Menurut investigasi yang saya lakukan, mereka pindah keluar negeri semenjak Appa kandung Hye Moon-ssi meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Tapi… “

“ Tapi? Wae? Waeyo? Ppali! Cepat katakan! “

“ Menurut info yang saya dapatkan dari penduduk yang tinggal disekitar rumah.. ternyata Hye Moon-ssi mempunyai 2 saudara laki-laki. “ jelas Dedective itu.

Wajah Ny Park yang semula terlihat cemas seketika berubah tersenyum, karena itu berarti Hye Moon masih memiliki kesempatan hidup dari kakak laki-lakinya ini.

“ Hahh~ syukurlah` dengan seperti ini Hye Moon-a bisa hidup~ “ ucap Ny Park dengan lega.

“ Tapi Nyonya… sepertinya keluarga kandung Hye Moon-ssi tidak mengetahui kalau Hye Moon-ssi masih hidup. “

“ Mwo? Apa maksudmu? “

“ … 23 tahun yang lalu… menyebar kabar kalau keluarga Hye Moon-ssi memperingati hari kematian Hye Moon-ssi pasca 3 hari melakukan pencarian di laut dan pihak polisi tidak menemukan apapun. Sejak saat itu penyakit Ayah kandung Hye Moon-ssi semakin memburuk dan menyebabkan beliau meninggal dan sekeluarga pergi ke luar negeri. Penyakit Ayah kandung Hye Moon-ssi… penyakit yang diderita beliau juga sama seperti yang diderita Hye Moon-ssi saat ini. “

“ Ige Mwoyeyo?!! “ shock Ny Park dan tubuhnya jatuh di kursi.

“ Jadi… ini penyakit turunan. Hye Moon-a menderita penyakit ini karena riwayat keluarganya juga ada yang menderita penyakit ini yaitu ayah kandung Hye Moon-a. Omona~~ “ ucap Ny Park sembari menepuk kecil dada kirinya yang mulai sedikit terasa berat.

“ … Nyonya~ … aku juga ingin melaporkan hasil investigasiku yang lain. Mengenai namja yang berada di Jeju saat Hye Mooon-ssi beserta suami pergi berbulan madu… saya mengetahui namja ini. “

“ Kau… sudah menyelidiki ini. Nugu? Siapa namja itu eo? “

“ … Dia adalah senior Hye Moon-ssi saat Hye Moon-ssi kuliah di luar negeri. Namanya adalah… Lee Sungmin. Profesinya saat ini adalah seorang arsitek, design interior, dan dia juga membuka café. Sungmin-ssi ini juga yang membuat hotel di Jeju untuk perusahaan Tuan. Dia bukan pekerja tetap di perusahaan Tuan, Nyonya. “

Ny Park hanya diam membenarkan hasil investigasi dedective suruhannya ini. Merasa sudah cukup, Ny Park menyuruh dedectivenya ini untuk pergi bertugas melanjutkan pekerjaannya untuk mencari tau keberadaan keluarga kandung Hye Moon.



>>> Keesokkan Harinya <<<

@RS SEOUL
12:00 AM KST


Donghae POV
Aku terus mencermati hasil operasi anginia milik Hye Moon sekaligus mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam waktu dekat ini. Baru kali ini aku menangani pasien jantung koroner yang sudah kronis masih bisa bertahan seperti orang yang tidak menderita penyakit ini. Ku akui Hye Moon sangat kuat. Tapi… mungkin setelah operasi ini tubuhnya akan mengalami kemunduran dan aku sebagai dokternya harus bisa bertindak tepat waktu. Telat sedikit saja akan berakibat fatal.

“ Dokter Lee… Ini ada faxs dari RS Singapore. “ ucap suster membuatku tersadar dari melamun.

“ A Nde~ gomabseumnida. “ ucapku lalu membaca isi faxs itu.

Senyumanku seketika mengembang saat membaca surat persetujuanku di terima oleh pihak RS Singapore. Surat persetujuan pindah rawat untuk Jae Mi. Dengan seperti ini aku bisa mengobati Jae Mi secepat mungkin sebelum serviksnya semakin parah. Tapi… Jae Mi masih bersikeras untuk tidak berobat ke Singapore. Apa yang harus aku lakukan untuk membujuknya?
Pikiranku seketika teralih ke getaran yang dibuat ponselku. Sekilas aku melihat kearah layar ponsel sebelum aku mengangkat sambungan telfon.

“ Jae Mi-ya wae . . . “

“ Mwo?! “

“ Araseo! Kirimkan alamat hotel. Aku akan segera kesana. “ ucapku kemudian bergegas menuju mobil.

Ditengah perjalanan, orang yang menelfonku dengan menggunakan nomer Jae Mi mengirim alamat lengkap hotel itu. Segera aku menambahkan kecepatan mobilku menuju ke Hotel. Sesampainya disana, aku segera mencari nomer hotel sembari sesekali melihat pesan singkat yang dikirimkan oleh pelayan hotel itu. Tak perlu memerlukan waktu lama untuk menemukan kamar Jae Mi.

“ Apa yang terjadi? “ tanyaku langsung pada pelayan hotel yang masih menunggu didalam kamar

“ Nado mollayo, tuan.
Saat saya datang kesini untuk mengingatkan kalau jam check out sudah habis, agashi tidak keluar ataupun menjawab. Akhirnya dengan terpaksa saya masuk dan menemukan agashi pingsan di bethup serta lantai kamar mandi berserakkan botol minuman alkohol beserta… obat. Lalu saya bergegas membawa agashi keluar kan memakaikan agashi pakaian. “ jelas pelayan wanita itu.

“ Kau bilang botol alkohol dan… obat? “

“ Nde.. dugaan saya… mungkin agashi… over dosis. Tapi jantung dan nadinya masih berdetak. “ jelasnya
lagi dan aku mulai membenarkan dugaannya ini.

“ Ppali! Bantu aku membawanya kedalam mobil. “ ucapku cepat dan langsung menggendong Jae Mi menuju ke mobil.

Didepan mobilku, pelayan itu membukakan pintu mobil dan membantuku memasukkan Jae Mi kedalam.

“ Gomawo~ “ ucapku berterimakasih pada pelayan itu dan langsung naik kedalam mobil menuju rumah sakit.

Dalam perjalanan menuju Rumah Sakit sesekali aku melihat kearah Jae mi yang wajahnya tampak pucat dengan bibir yang mulai sedikit membiru. Dengan cepat aku menghubungi rumah sakit untuk membantuku menyiapkan tandu begitu aku sampai.

“ Jae Mi-ya~ jebalyo~ … kenapa kau kembali seperti ini eo? Aku tak ingin kau kenapa-napa. Bertahanlah~ jebal~~ “ ucapku dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.

Sesampainya di depan pintu Rumah Sakit, 2 orang perawat langsung menghampiriku dengan membawa tandu. Aku langsung bergegas keluar dan membaringkan Jae Mi ke tandu kemudian membawanya ke ruang UGD. Didalam ruang UGD aku langsung mempersiapkan semua peralatan untuk mengeluarkan obat yang aku yakini racun di dalam perut Jae Mi.



Park Hye Moon POV
Kalau dilihat-lihat.. sepertinya Dokter Lee memiliki kedekatan pribadi dengan Jae Mi eonni. Setiap Jae Mi eonni masuk kerumah sakit, selalu Dokter Lee yang menanganinya. Ah~ mana mungkin. Bukankah Dokter Lee itu dokter terkenal di Rumah Sakit Seoul ini, wajar kalau selalu dia yang menangani pasien. Tapi… bukankah Dokter Lee itu dokter spesialis penyakit dalam. Apa mungkin… Jae Mi eonni mempunyai penyakit dalam? Ya. Jika dilihat Jae Mi eonni juga sering bolak balik rumah sakit ini dan dokter yang menanganinya adalah dokter Lee.

/Cklekk

Lamunanku seketika buyar saat mendengar pintu kamar terbuka. Aku melihat Kyuhyun masuk dan langsung berbaring di sofa setelah melempar jas kantornya dengan sembarangan. Sekilas aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 12:15 dan itu bukan waktu untuk orang kantor semacam Kyuhyun untuk pulang.

“ Hei Cho Kyuhyun~ … kenapa jam segini sudah pulang? “ tanyaku tapi tidak dijawab.
Kuputuskan untuk turun dari kasur dan berjalan pelan kearah Kyuhyun. Aku memposisikan tiang infusku disebelah kiri dan duduk dimeja depan sofa yang Kyuhyun tempati untuk berbaring.

“ Hei Kyuhyun-a~ … Cho Kyuhyun~~ “ panggilku dan memindahkan tangan Kyuhyun yang semula berada di kening.

“ Kau tidur… pantas saja kau tak menjawabku. “ ucapku pelan sembari meletakkan tangan Kyuhyun perlahan kesamping dan kembali melihat ke wajah Kyuhyun yang terlihat lelah.

“ Mianhae Kyuhyun-a… mian sudah merepotkanmu selama aku berada di rumah sakit. Kau pasti sangat lelah. Pagi kau mengantarkan anak-anak ke sekolah setelah itu kau berangkat ke kantor. Mian aku tidak bisa melakukan apapun untuk membantumu. Bahkan aku tak bisa membuatkan sarapan pagi untukmu dan juga anak-anak. Sebagai seorang… istri dan ibu… aku benar-benar merasa bersalah pada kalian. “
‘ Kurang lebih 3 bulan waktuku yang tersisah dan selama itu juga aku akan merepotkanmu, Kyuhyun-a. Aku hanya bisa mengucapkan terimakasih dan maaf padamu. ‘ ucapku dalam hati.

Pandanganku terus bergerak kearah bawah, dari mata, hidung dan berakhir di… bibir. Saat aku melihat ke bibir Kyuhyun, kilasan saat Kyuhyun membawaku kerumah sakit saat aku koleps kembali muncul. Samar-samar aku merasakan disaat aku sulit untuk bernafas, Kyuhyun dengan wajah yang panik memberiku nafas buatan. Itu kali pertamanya aku melihat Kyuhyun benar-benar panik dan bingung akan melakukan apa saat aku koleps.

/Chup~

“ Lagi-lagi kau melamun sambil melihatku “ ucapnya santai saat setelah menciumku.

“ Wae? … Katakan apa yang ingin kau katakan. “ sambungnya dengan mimik wajah yang serius

“ .. Mwo? Eobseoyo~ “

“ Jinja? “

“ Hm~ … eobseoyo. “

“ Joah. Biar aku yang berbicara sekarang. “

Kyuhyun kemudian bangun dan mengubah posisinya menjadi duduk berhadapan denganku, menatapku dengan wajah serius dan tangannya perlahan menggenggam tanganku. Entah apa yang aku rasakan melihatnya seperti ini dan ini juga sedikit aneh buatku. Tak seperti biasanya Kyuhyun ingin berbicara dengan seserius ini.

“ Hye Moon-a… sebelumnya… aku ingin mengatakan… mianhaeyo atas semua yang terjadi selama ini. Dan… ak.. aku.. “

“ Dan?? Mwo? “

“ … Hmmm~ … Hye Moon-a… Bisakah kita melupakan semua yang terjadi dan memulai lembaran yang baru? Lupakan apa yang dulu pernah kita sepakati saat di awal pernikahan. Mulai detik ini… aku, Cho Kyuhyun, menerimamu seutuhnya menjadi pendamping hidupku seumur hidup sampai maut memisahkan kita. Apapun yang menjadi urusanmu, itu adalah urusanku. Penderitaanmu adalah penderitaanku. Dan aku, Cho Kyuhyun, membatalkan seluruh kesepakatan yang dulu aku buat. Dan kau, istriku, Cho Hye Moon, maukah kau menerima Cho Kyuhyun yang baru ini? “

“ … … Kyu . . . “

“ Saranghae Cho Hye Moon “

Shock. Itu yang aku rasakan sekarang setelah mendengar perkataan Kyuhyun. Tapi aku mencoba untuk tidak larut dalam perasaan ini yang mungkin saja Kyuhyun saat ini sedang bercanda denganku. Aku tetap bersikap biasa dan melihat mata Kyuhyun untuk mencari sebongkah kebohongan disana. Tapi itu nihil. Tak ada kebohongan disana. Yang aku lihat hanya mata Kyuhyun yang menatapku dengan serius.

“ Kyuhyun-a jebal jangan bercanda “ ucapku sembari mengalihkan pandanganku kearah lain.

“ Saat ini aku sedang tidak bercanda “

Aku kembali menatap Kyuhyun yang masih menatapku dengan tatapan yang belum berubah. Tapi beberapa
menit menatapnya justru membuat air mataku keluar. Bukannya aku terharu dengan pernyataannya, tapi… aku kembali sadar akan waktuku yang tersisah di dunia ini. Jika Kyuhyun benar mencintaiku, maka daftar orang yang menangis karena kepergianku bertambah satu orang.

“ … Kyuhyun-a… jebalyo… aku mohon kau jangan mencintaiku. “

“ … … Waeyo? Kenapa aku tidak boleh mencintaimu? “

“ Aku mohon jangan mencintaiku, Kyuhyun-a~ “

“ Wae . . . “

“ Karena aku tak ingin menyakitimu!! “

“ … Mwoya? “

“ … aku hanya tak ingin menyakiti perasaanmu, Kyuhyun-a. Aku hanya tak ingin menyakiti perasaanmu untuk kedua kalinya. Nan araseo… jeongmal araseoyo… aku mengerti bagaimana rasanya orang yang kita cintai menyakiti perasaan kita. Nan jeongmal araseoyo, Kyuhyun-a.
Jae Mi eonni… dia sudah menyakiti perasaanmu dan aku… aku tak ingin perasaanmu tersakiti lagi karena ku. Jadi aku mohon, Kyuhyun-a. Aku mohon jangan mencintaiku. “

“ Tapi aku akan mencoba mencintaimu. “

“ Kyu~~ Jebal. Don’t love me~! “

“ … kenapa aku tak boleh mencintaimu? “

“ Hahhh~ Kyuhyun-a bukankah tadi su . . . “

“ Kenapa aku tidak boleh mencintaimu?!  Aku tak peduli kau membalas perasaanku atau tidak! Aku hanya ingin mencoba untuk mencintai istriku! Aku sadar… sangat-sangat sadar kalau aku selama 3 tahun ini menyia-nyiakanmu! Tak mengerti apa yang kau rasakan! Dan aku hanya mementingkan diriku sendiri! Sibuk dengan urusanku tanpa memperhatikanmu! … “ ucap Kyuhyun dengan satu tarikkan nafas.

Aku tercengang mendengar penjelasan Kyuhyun dan aku juga melihat apa yang akhir-akhir ini jarang aku lihat. Terakhir aku melihat ini 3 tahun lalu. Disaat Kyuhyun menceritakan tentang yeojachingunya. Dan sekarang aku melihatnya didepan mataku. Aku melihat… Kyuhyun meneteskan air matanya tepat didepanku.

“ Bagi seorang orangtua hal terpenting selama pernikahan adalah melihat sang buah hati lahir di dunia ini. Dan aku melewatkan itu karena saat itu aku belum seutuhnya bisa menerima kenyataan kalau bayi yang kau lahirkan adalah darah dagingku sendiri. Bukan hanya kelahiran mereka, tapi aku juga menyesali melewatkan tumbuh kembang mereka selama 3 tahun ini secara langsung. Mendengar mereka menyebutku Appa disaat mereka berlatih berbicara untuk pertama kalinya. Aku benar-benar melewatkan semua itu. Jangan kau fikir aku tak memikirkan semua hal itu. Justru hampir setiap saat aku mengecewakan hal-hal yang seharusnya aku lewatkan. “ jelas Kyuhyun membuat air mataku juga pecah.
Tak kuat melihat Kyuhyun menangis, akupun menundukkan kepalaku dan disaat itu juga aku menumpahkan air mataku. Mendengarkan semua yang di ucapkan kyuhyun itu membuat dadaku sakit. Bahkan aku sama sekali tak menduga kalau Kyuhyun juga merasakan itu. Mendengarnya mengatakan semuanya… itu justru membuatku menyesali tindakkanku, karena sudah memisahkan anak dari appanya selama 3 tahun demi kepentinganku sendiri. Hanya karena aku malu kalau Sungmin oppa melihatku dengan keadaanku yang hamil dan dengan begitu cepat aku memutuskan untuk melahirkan di California, bahkan aku sama sekali tak merundingkan masalah ini dengan Kyuhyun. Saat iyu aku hanya mementingkan diriku sendiri.

“ … Jadi… Hiduplah lebih lama lagi bersamaku, Hye Moon-a~ “ ucap Kyuhyun membuat isakkan tangisku berhenti dan kembali menatap kearah Kyuhyun.

“ … Apa yang… apa yang sedang kau… kau ucapkan, Kyuhyun-a? “ tanyaku dengan tertatih

“ Jika tak ada yang bisa menyelamatkan nyawamu… Aku bersumpah akan memberikan nyawaku untukmu.

“ jawab Kyuhyun dan langsung berdiri kemudian berjalan pergi.

Otakku terus berputar dan mencerna setiap perkataan yang barusan Kyuhyun katakan sampai aku menemukan maksud dari perkataannya itu.

“ … Changkkaman Cho Kyuhyun! “

Perlahan aku berdiri dan membalikkan tubuhku mengarah pada Kyuhyun yang saat itu juga berbalik mengarah padaku. Dengan tertatih aku berjalan menghampiri Kyuhyun sampai langkahku berhenti tepat di saat aku berada dihadapannya. Kontak mata kami saling bertemu untuk beberapa saat.

“ … Maraebwa… (TR : Katakan… ) Apa kau… mengetahui sesuatu tentangku? “

Saat aku bertanya pandangan Kyuhyun langsung beralih kearah lain. Bahkan Kyuhyun tak berani melihatku. Jika tingkahnya seperti ini, berarti Kyuhyun tau tentang penyakitku. Tapi bagaimana bisa Kyuhyun mengetahui pernyakitku? Apa Dokter Lee yang memberitahukan pada Kyuhyun? Ah~ aku rasa tak mungkin. Dokter Lee sudah berjanji padaku tak akan memberitahukan tentang penyakitku pada siapapun tanpa terkecuali.

“ Kyuhyun-a~~ maraebwa~ apa ada yang kau ketahui . . . “

“ Mian… Aku lupa ada rapat siang ini.
Aku kembali kekantor dulu ne~ “ potong Kyuhyun dan dengan cepat keluar dari kamar.
Aku menyusul keluar kamar dan saat aku ingin memanggilnya lagi, aku lihat Kyuhyun berlari. Dalam diam aku melihat punggung Kyuhyun dengan kelopak mata yang mulai menampung air mataku.

“ Apa kau mengetahui semuanya, Kyu? Apa kau sudah tau penyakit yang aku derita ini eo? Sepertinya kau sudah mengetahui semuanya. Mianhae… maaf sudah menyimpan ini darimu. Maaf jika pada akhirnya kau mengetahui ini bukan dariku. “ ucapku dengan suara bergetar



Lee Donghae POV
Entah sudah berapa jam aku berdiri disini sembari menatap Jae Mi yang kembali terbaring kaku di tempat tidur. Apa yang harus aku lakukan lagi agar Jae Mi mau berobat ke Singapore? Serviksnya semakin menyebar di mulut rahimnya. Jika seperti ini bisa saja rahimnya diangkat dan juga bisa mengamcam keselamatan Jae Mi. aku harus melakukan sesuatu. Dan… Bisakah Kyuhyun menolongku untuk membujuk Jae Mi? Hahh~ tidak bisa tidak bisa. Saat ini yang membutuhkan Kyuhyun hanya Hye Moon. Dan mengenai Hye Moon… bagaimana dengan penyakitnya yang lambat laun akan membunuhnya secara perlahan? Sampai saat ini tak ada pendonor jantung untuknya. Bagaimana kalau sampai akhir ia juga belum mendapatkan pendonor? Aku tidak bisa membayangkan tentang hal yang buruk yang akan menimpanya?

“ Aku tidak boleh mementingkan 1 orang saja. Dia membutuhkan pendonor. Sebagai Dokter aku harus membantu untuk menemukan pendonor untuknya. Tapi… bagaimana caranya? Apa aku harus mencari pendonor dari rumah sakit lainnya? … Ya.. aku akan mencoba setelah ini. “ lirihku.



>>>>> KEESOKKAN HARINYA <<<<<



Dimulai dari pagi ini aku mendatangi salah satu rumah sakit. Beruntung kalau aku memiliki banyak teman dokter spesialis penyakit dalam di hampir rumah sakit sekorea selatan. Setidaknya ini sedikit mempermudah untukku mencari pendonor jantung untuk Hye Moon. Sekilas aku melihat jam tanganku yang menunjukkan pukul 8 pagi. Mungkin aku membuat janji dengan dokter Choi terlalu pagi.

“ O… kau sudah datang. Maaf sedikit terlambat. “ ucapnya begitu melihatku duduk di café yang sudah aku janjikan.

“ Hahaha~ gwenchana. Aku yang sepertinya terlalu pagi untuk bertemu. Maaf jika aku mengganggung pekerjaanmu, Dokter Choi Siwon. “

“ Aniya aniya.
O.. bagaimana kabarmu saar ini, Dokter Lee Donghae? “

“ Baik.
Sekarang aku bekerja di RS Seoul. Hmm~ Siwon-ssi… kau tau sendiri aku tak suka basa basi jika dalam situasi mendesak. “

“ Hm. Geuraeseo… kau ingin aku membantumu apa? “

“ .. Baguslah kalau kau mengerti.
Saat ini aku sedang menangani pasien yang mengidap penyakit Jantung koroner dan usianya tak lebih dari 2 bulan. Di RS Seoul tak ada pendonor untuknya, sedangkan penyakitnya ini harus segera ditangani. Beberapa hari lalu pasienku ini menjalani operasi anginia karena otot jantungnya mengalami penyempitan dan aku sendiri takut kalau sewaktu-waktu penyempitan otot jantungnya ini terulang kembali. Makadari itu aku harus menemukan pendonor jantung yang pas untuknya dengan segera.
Apa di RS tempatmu bekerja ada yang mendonorkan jantungnya? “

Aku lihat Siwon menghela nafas berat dan dari situ aku sudah tau jawaban siwon adalah… Nihil alias tak ada. Akupun juga sama, menghirup nafas berat. Terlalu dini untuk menyerah sekarang. Ini baru pertama dan aku belum mencoba bertanya ke RS tempat para teman-temanku bekerja. Mungkin disalah satu RS mereka ada seseorang yang menyumbangkan jantungnya untuk orang yang membutuhkan.

“ Araseo. Kalau begitu aku pergi dulu ne.
Gomabta~ annyeong~ “

“ Hm~ … mianhae Donghae-ssi aku tak bisa membantumu. “

“ Gwenchana~ ok.
Bye~ “ ucapku dan bergegas pergi menuju ke mobil.

Sembari menyetir mobil aku mencoba menghubungi teman-temanku satu per satu dan mengajak mereka untuk bertemu untuk menanyakan hal yang sama seperti yang aku tanyakan pada Siwon tadi. Dan itu semua nihil. Hingga menjelang sorepun aku masih tidak menemukan pendonor jantung untuk Hye Moon. Hampir seluruh rumah sakir di Seoul aku datangi dan disana tak ada yang mendonorkan Jantung untuk orang yang membutuhkan. Dan lebih parahnya lagi ada RS yang tak menerima orang untuk mendonorkan organ tubuhnya itu. Hahhh aku mulai kewalahan mencari pendonor untuk Hye Moon.



Shin Jae Mi POV
Aku mulai merasakan hidupku ini menjadi bosan sejak penyakitku ini. Tapi bukankah ini yang aku inginkan, menyusul eomma ke surga. Hah! Surga. Yeoja sepertiku ini tak mungkin masuk ke sana. Ujung-ujungnya paling di neraka. Itu pasti untuk nappeun yeoja sepertiku ini.

/Tokk tokkk tokkk

“ O Dong.. a~ suster. “

“ Annyeonghaseyo Jae Mi-ssi. “

“ Waeyo Jae Mi-ssi? Kenapa wajah Jae Mi-ssi terlihat murung? “ tanya suster begitu melihat aku murung karena yang masuk bukan orang yang aku tunggu melainkan suster. Dan tumben sekali sejak pagi hingga sore aku tak melihatnya masuk kedalam kamarku untuk memeriksa kesehatanku.

“ Aaaaa~~ Aku tau. Apa Jae mi-ssi menunggu Dokter Lee? “

“ Hmmm~ … Mwo? Aniya. Siapa juga yang menunggunya? Cih! “ elakku yang sebenarnya memang benar orang yang aku tunggu sejak aku bangun tidur adalah Dokter Lee. Tak aku pungkiri. Setidaknya setiap kali aku melihatnya ada perasaan nyaman di hatiku.

“ Jangan mengelak, Jae Mi-ssi~ … terlihat jelas dari raut wajahmu.
Dokter Lee sejak tadi pagi tak datang karena Dokter sedang mencari pendonor untuk pasiennya yang lain. “

“ … Pasien lain? Apa mungkin itu… pasien Hye Moon-a? “ tebakku

“ O~ Bagaimana bisa kau tau? Apa kau mengenal pasien Hye Moon-ssi?
Kasihan sekali ibu muda itu. Hidupnya tak lama lagi. “

“ Mwo?!! “ ucapku shock

“ Cha~ tugasku selesai.
Kalau begitu aku pergi memeriksa pasien lain dulu ne.
Semoga lekas sembuh Jae Mi-ssi. “ ucap suster sembari merapikan nampan silvernya dan pergi keluar kamar meninggalkanku dan sejuta pertanyaan tentang ucapannya barusan.
Hidupnya tak lama lagi, apa maksudnya suster berkata seperti itu? Dan apakah Hye Moon menderita penyakit serius? Jika dilihat sejak pertama kali aku masuk RS ini, Hye Moon juga sudah masuk ke RS ini. Ditambah lagi hingga sekarang aku kembali masuk ke RS ini Hye Moon masih disini. Apa sejak dulu sampai sekarang Hye Moon dirawat disini? Itu lama dan itu berarti Hye Moon memiliki penyakit yang serius. Hah! Peduli apa dengan yeoja itu. Dia sudah memiliki segalanya. Uang, kebahagian, bahkan orang yang selalu berada disampingku juga yeoja itu rebut. Aku tak peduli dengan hidupnya yang tak lama lagi itu. Syukur kalau dia juga akan meninggal sama sepertiku. Dengan begitu tak ada satupun yang memiliki Kyuhyun. Apapun yang dulu menjadi milikiku, tak ada seorangpun yang bisa memilikinya. Tapi… waeyo??? Kenapa Donghae harus terlibat?! Haassshhhh nappeun! Apa yeoja itu juga berniat untuk mengalihkan kepedulian Donghae padanya eo?! Tak bisakah hanya Kyuhyun saja yang ia rebut dari sisiku eo?!
Dengan kesal aku menjatuhkan gelas hingga pecah berkeping-keping di lantai kemudian aku beranjak turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar Hye Moon yang masih aku hafal.

“ NDO?! “ teriakku begitu masuk kedalam kamar Hye Moon

“ Sebenarnya apa yang kau inginkan eo?! “

“ Jae Mi eonni, ap . . . “

“ BERHENTI MEMANGGILKU EONNI!!!!! AKU BUKAN EONNIMU!! “

“ … Jae… Jae Mi-ssi.. ak . . . “

“ Sebenarnya apa maumu eo?
Tak bisakah kau enyah dari kehidupanku setelah kejadian di café eo?! Tak bisakah kau enyah dari dunia ini sekarang!!! Kau!! … bukankah kau masih memiliki orangtua, keluarga, bahkan kau sudah memiliki Kyuhyun-a APA ITU MASIH BELUM CUKUP SAMPAI KAU JUGA INGIN MEREBUT DONGHAE-YA DARIKU EO?!! “ ucapku marah dan berusaha mengatur nafasku yang tersengal

“ Nae Eomma… nae eomma sudah tidak ada lagi didunia ini dan hidupku juga hancur. Tak ada siapapun didunia ini yang aku miliki setelah Kyuhyun-a kau rebut dariku!! Dan sejak bertemu dengan Donghae-ya dan ia merawatku, setidaknya aku memiliki secercah keinginan untuk hidup! Tapi APA!!! Donghae-ya lebih mementingkanmu dan mencari pendonor untukmu sejak pagi hingga sekarang!!! Hah hah hah… hahhH~ tak bisakah kau membiarkanku hidup dengan tenang!!! Mengertilah~~ jebalyo~~ aku tak ingin melihatmu lagi di dunia ini, Hye Moon-ssi!!! Pergilah kau dari dunia ini HYE MOON-SSI!!!  dan jangan lagi kau muncul dihadapan Donghae-ya ataupun AKU!!!! “



Park Hye Moon POV
Aku masih diam dan tercengang dengan apa yang aku dengar dari bibir Jae Mi eonni. Awalnya aku tak tau kedatangannya menemuiku saat ini hingga saat aku diam dan mendengarkan teriakkannya, ternyata Jae Mi eonni datang menemuiku karena merasa aku sudah merebut Dokter Lee darinya. Jae Mi eonni saat ini merasa cemburu denganku, itu yang aku lihat dari sorot matanya yang menatapku dengan penuh amarah serta cemburu. Jika aku berada diposisinya, mungkin aku akan marah dengan dunia ini yang tak berpihak padaku. Disaat aku sakit, eomma juga sudah tiada, serta orang yang memperdulikanku pergi, dan Dokter Lee lebih mementingkan pasien lainnya, mungkin aku juga akan bersikap semarah Jae Mi eonni barusan.
Aku melihat Jae Mi eonni keluar dari kamarku dengan menutup pintu kamarku dengan keras sampai aku tersentak kaget.

“ Mianhae eonni… jeongmal mianhae… aku sama sekali tak merebut apapun darimu. Kyuhyun-a… dia pergi karena sikap nappeunmu dan Dokter Lee… aku sama sekali tak ingin merebut Dokter Lee darimu, eonni. Jeongmal mianhae sudah membuat eonni semarah itu padaku. Dan… setidaknya ada orang yang bahagia atas meninggalnya diriku nanti. Tanpa eonni meminta aku untuk meninggalkan dunia ini, aku juga akan meninggalkan dunia ini eonni. Dan sampai kapanpun aku akan memanggilmu eonni. Entah kau suka atau tidak, walaupun eonni bukan eonni kandungku, aku akan tetap memanggilmu eonni. Entah sudah berapa banyak kau membenciku, aku akan tetap memanggilmu eonni, Jae Mi eonni. “
Sekilas aku mengusap air mataku yang hendak jatuh kemudian kembali berbaring. Aku menatap langit-langit kamar sembari mengusap pelan dada kiriku yang sedikit terasa sakit.

“ Untuk apa Dokter Lee mencarikan donor jantung untukku? “ gumamku.
Aku kemudian meraih tombol alarm dan menekan tombol merah sampai akhirnya seorang suster masuk kedalam kamar rawatku.

“ Suster check out sekaligus membayar administrasi selama di rawat disini. “

“ Check out? Tapi aggashi, kondisi agashi masih belum seutuhnya stabil dan Dokter Lee juga belum memperbolehkan agasi untuk pergi. “

“ Aku sudah merasa jauh lebih baik, Suster. Dan masalah Dokter Lee… aku sudah menelfonnya tadi dan Dokter Lee memperbolehkanku untuk dirawat dirumah. Suster tak perlu khawatir. “

“ Joahyo kalau Dokter Lee sudah memperbolehkan agasi untuk dirawat dirumah, saya tak akan melarang agasi lagi. Dan masalah pembayaran selama agasi dirawat semuanya sudah dibayar lunas sampai bulan ini oleh Tuan Cho Kyuhyun. “

“ O.. begitu~ …
Joah.. hmm~ bisakah suster membantuku mengemasi barang dan memanggilkan taxi. “

“ Nde agasi~ “



Author POV
Suster itu kemudian membantu Hye Moon sesuai apa yang diucapkan Hye Moon. Setelah semua barang sudah berjajar rapi di meja dan infus di tangan Hye Moon sudah lepas dan juga berganti pakaian, Hye Moon dengan dibantu Suster keluar dengan membawa barang menuju ke Taxi yang sudah menunggu didepan pintu RS.

“ Gamsahabnida suster~ “ ucap Hye Moon setelah semua barang masuk kedalam bagasi.

“ Nde~ jangan lupa istirahat secara teratur, jangan stres, dan minum obat sesuai anjuran.
Semoga lekas sembuh agasi~ “

“ Nde~~ aku tak akan lupa itu semua.
Gamhasabnida~ “ ucap Hye Moon lagi kemudian masuk kedalam Taxi.

Mobil taxi itu kemudian pergi setelah Hye Moon memberikan alamat rumah orangtuanya. Karena Hye Moon ingin memberi kejutan pada eommanya kalau dia sudah merasa sehat. Dalam perjalanan menuju rumah orangtuanya, perkataan dengan suara tinggi Jae Mi tadi tiba-tiba saja terngiang dikedua telinganya. Perasaan sedikit bersalah karena merebut Kyuhyun dari Jae Mi sedikit dirasakan Hye Moon. Makadari itu Hye Moon langsung check out dari rumah sakit agar Jae Mi bisa berobat dengan tenang di Rumah Sakit tanpa melihatnya.
Sesampainya didepan pintu rumah orangtuanya, Hye Moon menyuruh supir taxinya untuk menunggu beberapa menit setelah itu Hye Moon masuk kedalam rumah.

“ Dan.. apakah kau sudah menemukan keluarga kandungnya yang berada di Amerika? “
Samar-samar Hye Moon mendengar suara eommanya dari ruang tamu. Perlahan Hye Moon melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dan dilihatnya eommanya sedang menelfon dengan posisi memunggungi Hye Moon.

“ Secepatnya… kau harus menemukan secepatnya keluarga kandung Hye Moon-a yang berada di Amerika agar aku bisa menyelamatkan nyawa Hye Moon-a yang hanya tinggal 2 bulan ini. Araseo? “

DEG!!

Seketika Hye Moon merasakan sakit di jantungnya dan langsung mencengkram kuat dada kirinya. Keseimbangan Hye Moon mulai goyah dan disaat tubuhnya hampir jatuh Hye Moon dengan cepat memegang meja di sebelahnya tapi naasnya tangannya justru menyenggol vas kaca dan membuat Ny Choi terburu-buru memutus sambungan telfon kemudian berbalik.

“ … hy… hye… hye mo… hye moon-a~ … ndo.. “ panggil Ny Choi terbata

“ omo Hye Moon-a~~ “ ucap Ny Choi panik saat melihat Hye Moon hampir pingsan.

“ JANGAN MENDEKAT!!! Hahh hahh hahhhh~ … aku bilang jangan mendekat! “

“ Hye Moon-a~~ … se…sejak… sejak kapan kau… disini? “ suara Ny Choi mulai bergetar karena takut jika Hye Moon mendengar percakapannya dengan didektif suruhannya.

“ … Cukup.. lama.. sampai kau… menutup telfonmu.. “ jawab Hye Moon sembari menahan sakit di jantungnya dan membuat Ny Choi shock.

Tubuh Hye Moon masih sedikit membungkuk dengan tangan yang bersandar di meja sekedar untuk menopak tubuhnya agar tidak jatuh. Sekuat tenaga, Hye Moon mencoba menatap kearah Ny Choi.

“ … Jelaskan… jelaskan maksud dari perkatanmu di telfon tadi?
Apa maksudnya dengan keluarga kandungku di Amerika? Bukankah aku…
Apa maksud dari semua ini?!! Jelaskan padaku EOMMA!!!!!!!!!! “

“ Hye Moon-a… tenanglah… kau tak boleh banyak stres dulu. Mengenai percakapan eomma tadi saat ini itu tidak penting. Yang terpenting hanya kau harus sembuh. “

“ Mwo?! Tidak penting?! Eomma bilang itu tidak penting?! Itu tidak penting bagi eomma tapi bagiku itu penting karena menyangkut statusku!!!!!!!! … hahhh hahhh hahh~…
Geuraeseo… maraebwa eomma.. benarkah aku bukan putri kandungmu? “

Ny Choi diam tak bisa mengatakan apapun pada Hye Moon. Tapi justru sikap Ny Choi diam itu yang membuat semua pertanyaan di kepala Hye Moon terjawab semuanya. Merasa sakit sudah dibohongi selama ini, Hye Moon dengan sisah tenaganya langsung keluar rumah dan masuk kedalam taxi tak lupa mengunci pintu taxi.

“ Kita pergi sekarang, ajjusi. “ perintah Hye Moon

Hye Moon tak memperdulikan panggilan Ny Choi dari luar taxi, bahakn tak melihat sedikitpun kearah Ny Choi. Yang Hye Moon rasakan hanya… sakit di batin dan di jantungnya. Butiran aitrmatanya mulai berjatuhkan dari kelopak mata. Wajahnya nampak mulai putih pucat serta keringat dingin yang mulai terlihat di keningnya. Nafasnya mulai sedikit tersengal dan jantungnya bertambah sakit.

“ Agashi, apakah sebaiknya kita kembali ke Rumah Sakit Seoul? “

“ Aniyo~ … andwae.
Bawa… aku… ke Rumah Sakit lain… asal jangan… di RS Seoul… juseyo~ “ ucap Hye Moon dengan nafas yang tersengal.

Selama supir taxi mencari RS terdekat, Hye Moon hanya bisa menahan rasa sakit di jantungnya yang menjalar sampai tulang belakangnya dan mengunci seluruh sistem gerak. Jika tubunnya bergerak sedikit, maka sekujur tubuhnya akan terasa sangat sakit. Hye Moon perlahan bersandar dan mengambil udara melalui hidungnya kemudian dibuang melalui mulut. Hye Moon melakukan berulang-ulang dan perlahan. Tapi tiba-tiba saja Hye Moon merasakan ingin mual. Disaat Hye Moon ingin muntah, dengan cepat tangan kanannya membungkam mulutnya untuk mencegah ia muntah. Jantung yang sakit, keringat yang bercucuran, dan mual yang hanya bisa ditahan membuat Hye Moon tambah panik. Sebelum akhirnya rasa mual yang ditahannya seketika keluar semua. Dan Hye Moon untuk kesekian kalinya dalam fase kritis karena memutahkan darah yang tak sedikit.



TO BE CONTINNUED >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

7 komentar :

Anonim mengatakan...

hyaaaaaa,,,,, sedih banget ceritanya uniiiieee,,, nyesek mulai dari awal baca story inii,, hiks hiks hiks,,,

uniiii part 15 nyaa belummm ada yaaa?? aku penasaran banget ama kelanjutan hidupnya hye moon,,,

Anonim mengatakan...

whoa,,,, ceritanya keren banget,,
eonni, part 15 nya belum di post? aku harap eonni bisa bikin part 15 nya yang seru~~ semangat yah eonni bikin ff nya^^

Unknown mengatakan...

Eonniiii part 15 nya kapan ya... Gag sabar eonniiii... Seru banget T O P Dah eonniii^^

Unknown mengatakan...

Whoa,, sedih banget ceritanya
Eonniii part 15 belum ad yahh,
Aku penasaran kelanjutannya kaya gimana.
Semangat yah Eonniii buat ngelanjutin partnya :-)

Anonim mengatakan...

Eonni aku usa nunggu 2tahun tapi ending nya g ada. Kenapa ga di terusin... hiks hiks hiks...

Unknown mengatakan...

Kak... Knpa nggk dilanjut lg...??? Udah baper bngt pdhl....

Dewi halima mengatakan...

2019 masi nunggu kanjutan eps 15 loh minn.. Tolong tolooong aku baca 100 kali ini udah.. Tetep aja ga bosen