.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Januari 30, 2013

Thank You For Everything #4

#PREVIEW

Author POV

“ Nae anae.. “ panggil Kyuhyun dalam keadaan mabuk dan memasang senyum evilnya.
“ Kka~ Kita tidur bersama. Hm~ “

“ Mwoya?! “ kejut Park Hye Moon dan seketika itu juga, dengan perasaan marah Park Hye Moon mendorong kepela Kyuhyun dampai ia tertidur disofa.
“ DASAR NAMJA MESUM! “

Setelah membentak Kyuhyun, Park Hye Moon langsung melangkahkan kakinya menuju kedalam kamar.


#PREVIEW END

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< 
Thank You For Everything
#4

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min

Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama








èSoul café clubç
12:00 AM KST

Shin Jae Mi POV
Inilah aku… setiap hari aku harus bekerja siang dan malam. Pukul 9 pagi sampai 6 sore aku bekerja di café dan pukul 9 malam, aku bekerja di club malam dan… menghibur para tamu dan tamu VIP yang berkunjung disini, apapun permintaan mereka. Apapun. Pekerjaan ini sudah aku tekuni selama 3 tahun. aku hanya bisa istirahat 3 jam dalam 1 hari. kalau di club sudah tidak ada pelanggan atau aku sudah melaksanakan kemauan pelanggan itu, aku langsung segera pulang. Bahkan aku bisa melayani mereka sampai subuh menjelang.
Ya… kalimat yang ada di fikiran kalian memang benar. Memang benar pekerjaanku ini sangat buruk, bahkan jauh lebih buruk. Ini semua aku lakukan untuk… membiayai eomma yang koma 3 tahun ini. Apapun akan aku lakukan, asalkan alat bantu eomma tidak terlepas dari tubuhnya. Bahkan sekalipun aku menjatuhkan hargadiriku dan kehilangan harga yang sangat berharga dalam diriku, aku akan melakukannya demi eomma. Hanya demi eomma. Walaupun kemungkinan eomma sadar sangatlah kecil. Dibawah 10%.
Kyuhyun. Dia sama sekali tidak mengetahui kehidupanku yang sebenarnya. Dia namja yang menurutku gampang sekali untuk di perdaya hanya dengan bermodalkan… cinta. Walapun kami sudah 2 tahun bersama, namun selama itu aku hanya menganggapnya tak lebih sebagai mesin uangku, yang setiap saat bisa aku ambil uangnya. Kyuhyun, dia hanya mengetahui aku adalah yeoja yang polos. Tapi, otakku tak sepolos yang ia kira. Dan bodohnya dia, dia sama sekali tidak menyadari kalau aku sudah memperalatnya hanya sekedar untuk mengambil hartanya.
Aku kenal Kyuhyun dari salah satu temanku yang juga bekerja di club malam dan 1 universitas dengan Kyuhyun. Darinya, aku tau kalau Kyuhyun adalah pewaris dari Cho Crop yang terkenal seatero Korea Selatan. Maka dari itu aku mendekatinya. Bahkan aku mengkamuflase semua kejadian saat pertama kali kami bertemu. Dari saat aku menolongnya yang saat itu sedang dibully oleh orang-orang yang tak lain adalah orang suruhanku. Sejak saat itu Kyuhyun terpikat padaku sampai sekarang. Namun, sejak Kyuhyun memperkenalkanku dengan orangtuanya semuanya berubah. Orangtua Kyuhyun tidak menyetujui kami. Walaupun saat pertama kami bertemu sikap mereka biasa saja, namun wajah ketidaksukaan mereka sangat jelas di wajah masing-masing. Sampai akhirnya aku mencoba untuk bekerja sebagai sekertaris di perusahaan appa Aku perlahan mulai mencari perhatian orangtua Kyuhyun. Awalnya aku heran, kenapa dengan mudahnya Appa Kyuhyun menerimaku sebagai sekertaris? Dan tak selang aku bekerja di Cho crop selama 6 bulan terakhir, aku mengetahui jabawan dari pertanyaanku itu. Appa Kyuhyun menyuruh orang untuk menyelidiki latar belakang keluargaku. Bahkan sampai pekerjaanku malam hari. Dan saat itu juga eomma Kyuhyun menemuiku di perusahaan, memakiku di depan semua karyawan dan aku di pecat dan orangtua Kyuhyun menyuruh Kyuhyun untuk tidak menemuiku. Tapi, Kyuhyun orangnya sangat keras kepala, dia tetap menemuiku secara diam-diam hingga sekarang kami masih menjalin hubungan di belakang orangtuanya.
Namun semua itu tidaklah penting buatku. Kyuhyun yang selama ini mengejarku. Aku sebagai yeoja harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Aku harus mempertahankan Kyuhyun. Kyuhyun adalah mesin pencetak uang bagiku.


07:15 AM KST

Cho Kyuhyun POV
Dengan hati-hati, aku meletakan mangkuk sup dan menyediakan di meja makan. Entahlah… hari ini suasana hatiku sangat senang. Sepertinya akan ada hal baik yang terjadi denganku hari ini. Bahkan aku bangun pagi hari dan memasak. Ini seperti bukan diriku. Biasanya aku akan bangun siang di hari Minggu. Hhhhaaaahhhh~

“ Hhhaaassshhh~ yeoja itu kenapa? Biasanya dia bangun lebih dulu dariku. “ grutuku sebal dan berjalan menuju kamarnya.

Tok tokk tokkk…
“ Moon-a! “ panggilku dari luar kamarnya.
“ Ada apa dengannya? Tidak seperti biasanya dia malas untuk bangun pagi. “ lirihku.

Kemudian aku mengetuk pintunya kembali dan tetap tidak mendapat jawaban. beberapa detik kemudian, aku samar-samar mendengar suara dari dalam kamarnya. Salah, lebih tepatnya seseorang yang sedang muntah. Untuk memperjelas, aku lalu menempelkan telingaku ke pintu dan kembali mengeteuk pintu.

“ Moon-a! Kau kenapa?!
HYA!! Buka pintunya!! “ teriakku khawatir sembari menggedor pintu kamarnya yang ternyata terkunci.

Setelah beberapa detik aku terus menggedor pintunya, aku mendengar suara kunci terbuka dan Moon keluar dari balik pintu dengan wajah yang sedikit pucat.

“ HYA! Gwenchanayo? “ tanyaku cemas.

Moon hanya mengangguk kecil namun sedetik kemudian wajahnya kembali ingin muntah dan langsung berlari kekamar mandi.

“ Hhhuuueeekkkkkkkkk! “

Dengan segera aku mengikutinya lalu membantu menepuk pundak belakangnya. Sekilas aku teringat dengan kejadian pagi hari saat di hotel, Moon yang saat itu juga sedang muntah seperti ini. Apa dia minum alcohol lagi? Tapi, hidungku sedaritadi tidak mencium bau alcohol di kamarnya.

“ Gwenchanayo? “ tanyaku lagi dan dijawab dengan anggukan kecil.

Aku melihat di westafel tidak ada apapun yang tertampung aliat bersih. Moon muntah, tapi tidak mengeluarkan apapun. Aneh.

“ Kau kenapa? “

Perlahan Moon berhenti muntah, mencuci mulutnya, dan mengelap dengan tissue gelung di sampingnya.

“ Molla. Tiba-tiba aku merasa mual. “ jawabnya lemas.

“ Apa kau minum alcohol lagi?
HYA! Sudah be . . . “

“ Aniyo. Sejak saat di jeju, aku tidak lagi minum alcohol. Bukankah kau juga melarangku untuk meminumnya. “

Berbagai pertanyaan langsung menghinggap di kepalaku. Kalau Moon tidak meminum alcohol, lantas kenapa dia muntah dan lagi muntahnya tidak mengeluarkan apapun dari dalam perutnya? Apa dia masuk angin?

“ Uh! Bau aroma apa ini? seperti masakan. “ cetus Moon dengan hidung melacaknya.
“ Kau masak? “

“ Eo~
Abata… nde. Waeyo? “

“ Kau me… masak? “

“ Kalau iya memangnya kenapa ha?! “
“ Kkaja! Kita sarapan. “ kataku lagi dan menggandeng tangan Moon sampai kemeja makan.
“ Duduklah.. “ perintahku dan Moon langsung duduk dikursi yang sebelumnya sudah aku tarik, sedangkan aku duduk didepan mejanya. (Auhtor : bisa bayangin nggak? Bisa yaa~ ^^)

“ Ini… benar kau yang memasak semua ini, Kyu? “

“ Aneh ya?
Memang aneh. aku sendiri juga tidak mengerti. Tiba-tiba aku bangun pagi hari dan ingin sekali memasak.
Eo.. aku juga memasak sup bayam untukmu? “

“ Sup bayam? “

“ Hm~ Bukankah itu sup kesukaanmu? “
“ Aku tau dari eomeonim. “ potongku sebelum Moon berbicara. Moon hanya sekilas melihat semua masakan yang aku hidangkan di meja dengan ragu kemudian memalingkan wajahnya.

“ Aku tidak suka sayuran? Terutama sup bayam itu. “

“ Mwo? Bukankah kau menyukai segala macam sayuran. “

“ Itu memang benar dan… entahlah.. saat ini aku sedang tidak ingin makan sayuran. “

“ Mwoya?! HYA! Aku sudah membuatkan sup bayam ini untukmu dan kau… kau bilang sedang tidak ingin makan sayuran!! “

“ … Lagian.. siapa suruh kau memasakan sup bayam untukku?
Kalau begitu… buanglah. “

“ … hah! Kau bilang buang!
Sup ini dibeli dengan uang! Dan kau seenaknya ingin membuangnya! Hhhaaassshhhhh~ jinja jinja… “ ucapku dengan penuh amarah. Aku lalu menuangkan sup kedalam mangkukku dan memakannya dengan lahap.

“ Kyu~ “

“ APA LAGI?! KALAU KAU TIDAK INGIN MEMAKANNYA BIAR AKU YANG MEMAKANNYA!! “

“ … hmmm~ Kyu, bukannya kau… tidak suka… sayuran. “

“ HYA! . . . . “
‘ eoh… benar juga. Bukannya aku tidak suka memakan segala macam sayuran. Tapi… tapi kenapa aku… makan sup bayam ini? apa yang terjadi denganku? ‘ umpatku dalam hati sembari memandangi mangkuk supku dan meletakkannya di meja.

“ Sepertinya… kau sakit Kyu.
Buktinya sikapmu aneh sekali. Biasanya di hari minggu kau bangun siang, tapi kau malah bangun pagi ditambah lagi kau memasak dan makan sayuran.
Gwenchanayo Kyuhyun-a? “


Park Hye Moon POV
Apa ini efek dari semalam ia minum alcohol terlalu banyak, jadi otaknya sedikit aneh atau miring? Seorang Cho Kyuhyun yang aku ketahui tidak pandai memasak, tidak suka makan sayur, dan paling susuh untuk bangun pagi disaat hari minggu/libur, sekarang… 180 drajat sangat berbeda.

“ Kyu~ “ panggilku dan memukul pelan pundaknya yang membuatnya terkejut. Sepertinya daritadi ia melamun.
“ Gwenchana? “

“ Hm~
 Kalau kau tidak ingin makan sup ini, lalu kau mau makan apa? “ cetusnya datar sembari menjauhkan mangkuk sarapannya.

“ Hmmmm~ Jajangmyeon. “

“ Hah?! Jajangmyeon? “

“ Hm~ Waeyo? “

“ … Aneh sekali. Kau kan tidak suka Jajangmyeon dan kuah tinta cuminya yang amis, kenapa tau tau ingin makan Jajangmyeon? “

“ Mollayo. Tiba-tiba aku ingin sekali memakan Jajangmyeon. “
“ Hmmm~ Bagaimana kalau kita membelinya di tempat biasa kau membeli Jajangmyeon? “

“ Mwo? “

“ Kkaja~ Aku akan mandi, setelah itu kita pergi ketempat biasa kau membeli jajangmyeon.
OK! “ setelah itu aku berlari kekamar dan mandi.


èJajangmyeon restoç
10:00 AM KST

Cho Kyuhyun POV
Yeoja ini lapar atau apa? Kenapa ia makan lahap sekali? Ini sudah yang ke 3x-nya yeoja ini memakan 3 mangkuk Jajangmyeon. Bahkan aku 1 mangkuk saja tidak habis. Mungkin ini karna tadi dirumah aku yang memakan masakanku sendiri, jadi aku tidak bernafsu untuk memakan Jajangmyeon ini. Oh~ jajangmyeon mianhae~

“ Kyu~ “

“ Hm~ Waeyo? “

“ Biasanya kau makan Jajangmyeon dengan lahap, tapi kenapa daritadi aku perhatikan kau hanya memutar-mutar sumpitmu? “

“ … Perutku sudah penuh karna aku menghabiskan makanan rumah tadi. “
“ Cepat habiskan makananmu. “ suruhku dan Moon kembali menyantap Jajangmyeon.

Sesekali aku melihat kearah Moon yang tengah menikmati Jajangmyeonnya dan akhirnya aku putuskan melihat ke arah Moon.

‘ Yeoja ini… wajahnya kadang polos dan lugu dan kadang sangat mengerikan jika sedang marah. Sifatnya sama sekali tidak bisa ditebak. Sedikit naïf dan baik hati. Awalnya memang kesal saat kami tiba-tiba menikah dengan mendadak.Tapi, mau bagaimana lagi?  Nenek dan kakek kita yang sudah membuat perjodohan ini. aku juga terpaksa menerima pernikahan ini agar warisan nenek tidak berpindah tangan. Dan kami juga sepakat untuk menjadi seorang sepupu dan merahasiakan status kami sebagai suami istri kepada semua orang. ‘ ucapku dalam hati.

“ Kyu~ ” panggil Moon sembari mengibaskan tangannya di wajahku dan membuatku terkejut.
“ Kau melamun? “

“ … Ha.. eo aniyo. “ cetusku datar dan kembali memandangi jalanan dari luar jendela.

“ Jinjayo~~~?
Tapi kenapa kau melamunnya kearahku?
Waeyo~? Ha ha ha. “ serunya dengan nada yang menggoda.

“ Ck! Kau ini . . . “

“ Heeemmm~ Kyuhyun-a, geojismalhaji masibsio [TR : Jangan berbohong padaku]. Kau itu tidak pandai berbohong.
Setiap kau berbohong pasti kedua matamu selalu menatap kearah lain. “

“ Aigoo~ Moon-a, sepertinya kau sudah mengerti diriku. “

“ HAH! Mulai deh tingkat percaya dirimu meninggi. “

Suasana yang semula hanya biasa, sekarang menjadi ceria karna kami berdua tertawa bersama. Baru kali ini aku melihat Moon tertawa.


Park Hye Moon POV
Apa ini…? Kyuhyun tertawa? Hah~ ini kali pertamanya aku melihatnya tertawa kecil seperti ini. eo… kenapa dengan jantungku? Kenapa tiba-tiba berdetak kencang seperti ini saat melihat Kyuhyun tertawa?

“ Ahahah haaa~ hah hah..
Eo Moon-a.. Ada apa denganmu? Kenapa kau memegangi dadamu?
Gwenchana? Apa dadamu sakit? “ seru Kyuhyun saat mengetahui ekpresi wajahku yang perlahan berubah datar.

“ … hah.. naneun gwenchana. Hanya saja jantungku… “
‘ mana mungkin aku mengatakan, -jantungku berdetak tidak normal saat melihatmu-. Hhhaaaassshhh~ Bisa-bisa tingkat percaya dirinya berubah menjadi 2000x lipat. Andwae! Mungkin ini karna aku belum minum. Ya.. aku belum minum air. ‘ sambungku dalam hati dan langsung meneguk ½ gelas air.

“ Aneh sekali kau ini… “ gumamnya lirih dan aku hanya tersenyum canggung.

Hum! Ini… kenapa perutku terasa eneg sekali? Rasanya ingin muntah. Eotteokhae?
Sebelum aku benar-benar muntah, aku langsung bergegas menuju kamar mandi resto ini tanpa memperdulikan Kyuhyun yang memanggilku. Begitu sampai aku langsung mengunci pintu kamar mandi ini dan langsung memuntahkan semua isi perutku.

“ Hhhuuueeekkkkkkkkkkk!!! Hhhhhhhuuuuuuuuueeeeeeeekkkkkkkkk! “

Mungkin ini karna aku memakan banyak Jajangmyeon, jadi perutku terasa mual sekaligus eneg.

“ Moon-a… Gwenchanayo? “ teriak Kyuhyun dari luar kamar mandi.

Ini bukan seperti biasanya aku memakan Jajangmyeon. Aku sama sekali tidak suka dengan masakan mie dengan tinta cumi itu. Tapi kenapa aku hari ini ingin memakan makanan itu? hhaaassshhhh~ Ada apa denganku?
Setelah kurasa aku tidak ingin muntah lagi, aku lantas membersihkan mulutku dengan air. Disaat aku berbarik membuka pintu, tiba-tiba tubuhku sedikit lunglai, kepala terasa sakit dan pandanganku kabur. Untung disaat aku mau jatuh tanganku sudah bertumpu di westafel, namun apa dayaku, aku tidak kuat dan akhirnya semua… gelap.


Seoul Hospitel
01:00 PM KST

Cho Kyuhyun POV
Aku hanya bisa menatap wajahnya yang sedang tidur dengan pergelangan tangan yang tertancap jarum infus. Wajahnya sudah sedikit membaik, tidak sepucat saat aku melihatnya tergeletak di lantai kamar mandi. Tapi… bagaimana ini terjadi? Aku tidak mengerti sama sekali. Ini terlalu mendadak.


#Flashback
Author POV
Saat Kyuhyun mendengar suara dari dalam kamar mandi, dengan sekuat tenaga ia langsung mendobrak pintu kamar yang sengaja terkunci Park Hye Moon dari dalam. Namun pintu tidak mau terbuka. Kyuhyun dengan cepat mencari pelayan resto dan meminta kunci cadangan kamar mandi. saat setelah pintu terbuka, Kyuhyun melihat Park Hye Moon sudah pingsan. Ditepuknya kedua pipinya perlahan agar sadar, tapi usahanya nihil. Khawatir terjadi apa-apa, Kyuhyun langsung membopong Park Hye Moon menuju mobil dan langsung melaju ke rumah sakit.

Setelah menunggu 30 menit pemeriksaan di luar ruang dokter, dokter yang memeriksa Park Hye Moon akhirnya keluar dari ruang pemeriksaan dengan senyuman yang mengembang. Kyuhyun langsung bangkit berdiri menyusul dokter.

“ eotteokhae? Dia baik-baik saja kan? “

“ Hm~ Istri dalam keadaan baik, tuan. “

“ Hah~ Syukurlah~ “

“ … Istri anda hanya sedikit kelelahan saja. Tubuhnya sedikit melemah. Maka dari itu ia pingsan. Dan ini sudah biasa terjadi dengan ibu muda yang sedang hamil. “ jelas sang Dokter dengan tetap tersenyum lebar kearah Kyuhyun. Namun tidak dengan Kyuhyun. Matanya membulat, mulutnya sedikit terbuka, dan wajahnya terlihat kaget.
“ Chukkae… kandungan istri anda sudah memasuki minggu ke 7, tuan.
A~ Perawat akan memindahkan istri anda di kamar rawat. “ lanjut sang dokter sembari menepuk pelan pundak Kyuhyun setelah itu meninggalkan Kyuhyun yang masih shock.

#Flashback END


Cho Kyuhyun POV
Bagaimana bisa Moon hamil? Dokter itu pasti berbohong. Mana mungkin… itu sama sekali tidak mungkin. Aku… bahkan aku sama sekali tidak pernah menyentuhnya sedikitpun. Bahkan kami tidur di kamar berbeda dan Moon selalu mengunci pintunya setiap kali sedang dikamar. Lantas.. bagaimana Moon bisa.. hamil?
Berbagai pertanyaan mengenai kehamilan Moon terus berterbangan di otakku. Beberapa detik kemudian, aku teringat hal-hal yang sedikit mengganjal yang terjadi. Saat Di Jeju, Moon muntah dipagi hari dan tidak mengeluarkan apapun dari mulutnya dan mengeluh sakit pada kepalanya. Jika itu disebabkan karna alcohol, seharusnya Moon saat itu memuntahkan semuanya dari dalam perut. Dan tadi pagi… hal yang sama juga terjadi pada Moon. Apa… Moon benar-benar hamil? Lalu dengan siapa? Hhhaassshhhh!! Ini sungguh membuatku sakit kepala!!

Aku lantas mengacak-ngacak rambutku karna berbagai pertanyaan didalam otakku ini. Rasanya kepalaku seperti bom waktu yang siap meledak. Aaarrrrggggghhhhh!!!! Ini buruk!! SANGAT BURUK!!!!!!!!!!

“ Kyu… “ kejutku dengan suara serak Moon
“ Kenapa kau mengacak-ngacak rambutmu seperti itu? Ada apa denganmu? “

Pasti!! Anak yang ada dalam perutnya itu pasti bukan anakku!! Itu mustahil! Sangat!
Mungkin anak itu anak Moon dengan namja lain. Ya… pasti. Lee Sungmin. Namja itu… bukankah namja itu yang disukai Moon. Pasti anak dalam kandungan Moon adalah anak Sungmin.

“ Eoh… rumah sakit? apa aku sedang dirumah sakit?
Kenapa bisa aku di rumah sakit? “ tanyanya panjang lebar sembari melihat kesekelilingnya mencoba mencari kebohongan kalau saat ini ia sedang tidak di rumah sakit.
“ Aaa… aku ingat sekarang. Aku pingsan di kamar mandi.
Hah~ lagi lagi aku pingsan. Kenapa tubuhku lemah sekarang? “

Tunggu… apa maksud ucapannya “ lagi lagi aku pingsan “? Bukankah ini kali pertamanya ia pingsan?

“ Apa maksudmu? Apa sebelumnya kau sering pingsan? “ selidikku

“ Hm~ “ jawabnya dengan deheman sembari bangun dari tidurnya.
“ Kalau dihitung… ini sudah yang ke 3 kalinya aku pingsan. Pertama aku pingsan saat hari pertama aku bekerja. Tepatnya saat setelah aku selesai interview. Ke dua, saat semua karyawan baru dari kantorku berkunjung ke pabrik untuk pertama kalinya, 1 minggu lalu. Dan yang ke tiga, yaaa tadi.
Seingatku… aku tidak mempunyai penyakit anemia? “ ucapnya dengan wajah menerka-nerka. Dan beberapa menit kemudian…
“ Eo! Kebetulan aku berada dirumah sakit. Kenapa tidak sekalian saja aku menjalani pemeriksaan kesehatan? Semoga tidak terjadi apapun denganku. “ ucapnya semangat.

“ Moon-a… “ cegahku sembari memegang pudaknya saat sebelum moon turun dari kasur.
“ Ada… yang ingin… ku tanyakan. “ sambungku dengan hati-hati.

“ Wae? Waeyo? Apa yang ingin kau tanyakan? “

“ Hmmm~ apa kau tau… Sungmin-a dimana? “ ucapku lalu disambut dengan wajah kaget dari Moon.

“ Sungmin sunbae?
Kenapa kau menanyakan keberadaan Sungmin sunbae padaku?
Sejak saat terakhir aku bertemu dengannya di Pantai, aku tidak melihatnya lagi sampai sekarang. Wae? “

Tidak bertemu? Sampai sekarang? HAH! Lucu sekali! Kalau tidak bertemu lalu… Andwae!! Itu bukan anakku!! ANIYO!! Aniyo!! Aku tidak merasa melakukannya pada Moon!!


Park Hye Moon POV
Ada apa dengannya? Kenapa tiba-tiba menanyakan keberadaan Sungmin oppa padaku?

“ Geojismalhaji masibsio. “ ucapnya menekan.

“ Apa maksudmu? “

Aku melihat kedua tangan Kyuhyun perlahan menggumpal dan gemetar. Seperti seseorang yang sedang menahan amarahnya. Dan dengan sigap Kyuhyun berdiri dan memandangiku dengan tatapan marah.

” GEOJISMALHAJI MASIBSIO!!!! “ teriaknya dan mebuatku tersentak kaget.

“ Kenapa kau tiba-tiba berteriak padaku?
Siapa yang sedang berbohong?! Aku sama sekali tidak berbohong padamu!! Aku sama sekali tidak tau kebera . . . “

“ LANTAS!!! ANAK SIAPA YANG BERADA DALAM PERUTMU SEKARANG HA??!! “

Dduuaaarrrrrr…
Perkataannya seketika membuat jantungku serasa berhenti dan otakku seketika mati. Apa maksud perkataannya barusan? Anak? Didalam perutku? Sekarang? Mana mungkin aku…

“ WAE? KENAPA KAU DIAM HAH?!!
BENAR!! KALIMAT YANG ADA DI OTAKMU BENAR!! “

“ … hamil? Naega? “ gumamku lirih.

“ NDE! KAU HAMIL!! “

“ Tapi… bagaimana bisa ak . . . “

“ JELAS BISA!! BUKANKAH KAU MELAKUKANNYA DENGAN SUNGMIN-A!! “

PLAK!!

“ HYA!! MWOYAJISA?!!!!
DASAR YEOJA KOTOR!! “

PLAKKK!!!

“ HYA!! “

“ Kau bilang apa tadi? Yeoja kotor? “

“ NDE! WAE? ITU KENYATAANNYA!! “

“ BERHENTI BERTERIAK DI HADAPANKU!!!! “
“ Dan berhenti menuduhku yang tidak-tidak dengan Sungmin oppa.
Aku sama sekali tidak melakukan apapun dengan Sungmin oppa. “ sambungku dengan kata-kata melemah.

“ LANTAS!! ANAK SIAPA YANG KAU KANDUNG?!
NAEGA?! CIH! MANA MUNGKIN!! AKU SAMA SEKALI TIDAK MELAKUKAN HAL ITU PADAMU!! “

“ DAN AKU JUGA TIDAK MELAKUKAN HAL ITU PADA SUNGMIN OPPA!!!!!!!! BERHENTI MENUDUHKU YANG BUKAN-BUKAN!! “
“ Bukankah sudah ku katakan tadi!! 2 bulan ini… aku sama sekali belum pertemu LAGI dengan Sungmin oppa! “

“ BUKANKAH KALIAN BERTEMU DAN JALAN-JALAN DI JEJU!! “

“ Nde! Kami memang bertemu dan berjalan-jalan saat di Jeju. Tapi kami hanya sekedar jalan-jalan. Makan, melihat-lihat barang khas pulau Jeju, dan terakhir kami memandangi matahari terbenam. Hanya itu! Dan saat itu sampai sekarang aku tidak bertemu lagi dengannya. “ jelasku panjang lebar dan perlahan menundukkan kepalaku lalu sedetik kemudian aku merasakan air mataku terjun bebas dari kelopak mataku.

Ini terlalu mendadak. Aku bahkan belum siap untuk ini semua. Kenapa ini bisa terjadi padaku disaat usiaku masih 21 tahun? aku belum siap menerima orang baru dalam tubuhku.
Kalau Kyuhyun tidak melakukannya, lantas siapa? selama ini aku hanya tidur dengan Kyuhyun dan itupun hanya sekali saat di Jeju setelah itu kami tidur terpisah. Lantas bagaimana bisa aku hamil?
Terlalu banyak pertanyaan di kepalaku. Aku butuh ketenangan sembari mengingat kejadian 2 bulan ini. Dengan cepat aku langsung mencabut jarum infus dari kulitku yang langsung disambut darah segar yang mencuat keatas.

“ akh! “ pekikku lalu berdiri dari dudukku

“ HYA! Mwoyajisa?! “

“ LEPAS!!
Kau benar… mungkin aku memang yeoja kotor seperti dugaanmu. “

“ HYA! Tanganmu mengeluarkan darah! “

“ BIARKAN SAJA!! APA PEDULIMU HA!! “ brontakku dan mengibaskan kasar pegangan tangan Kyuhyun lalu berlari keluar dari kamar rawat. Tak sampai beberapa langkah dari luar kamar, tiba-tiba Kyuhyun memegang tanganku lagi.
“ AKU BILANG LEPAS!! “

“ Kau mau kemana hah?! Jangan melakukan hal bodoh! “

“ APA PEDULIMU?! KAU BUKAN SIAPA-SIAPA!!
TERSERAH AKU MAU MELAKUKAN HAL BODOH ATAU TIDAK!! INI SAMA SEKALI BUKAN URUSANMU, TUAN CHO KYUHYUN!! “
“ SEKARANG LEPASKAN TANGANMUUU!!! “ ucapku sembari berusaha melepas genggaman tangannya yang terlalu kuat menggenggam tanganku. Begitu aku melepaskan peganggannya aku langsung mendorong Kyuhyun sampai ia jatuh lalu berlari secepat mungkin.

Aku terus berlari menerobos orang-orang yang berlalulalang tanpa mendengar panggilan Kyuhyun yang mengejarku. Bisaku rasakan darah segar menetes dari jari-jari tangan kananku dan terjatuh di lantai rumah sakit ini. Namun itu tidak membuatku berhenti berlari dan saat setelah keluar rumah sakit aku langsung menaikku taxi yang saat itu baru menurunkan penumpangnya.

“ HYA!! MOON-AA!! BUKA! “ Teriak Kyuhyun sembari menggedor kaca jendela.

“ Ajjusi cepat jalan sekarang. “ pintaku dan langsung dijalankan oleh supir taxi.


Cho Kyuhyun POV
Perlahan lariku semakin lambat dan nafasku juga bersengal mengejar taxi yang dinaiki Moon. Kuputuskan untuk berhenti mengejarnya dan mencoba mengatur nafasku.
Saat aku mengatur nafasku, tiba-tiba ponselku berbunyi..

From : Moon Sachon
Hamil… Hanya kata itu saja sudah membuat system otakku kongslet seketika dan membuatku tidak bisa berfikir jernih saat ini.
Kau benar… aku sudah menjadi yeoja kotor. Bahkan aku tidak tau siapa yang mengotoriku. Hanya ada 2 namja yang ada didalam hidupku selain Appa. Sungmin sunbae dan kau. Dan 1 hal yang perlu kau ketahui, Kyu. Aku hanya pernah tidur sekali dengan namja. dan itu kau.
Kau tidak menginginkan bayi ini bukan? Sama. Aku juga tidak menginginkannya. Ini terlalu cepat buatku untuk menjadi seorang eomma. Tenanglah… aku tidak menggugurkannya. Aku sudah menemukan cara agar kandungan ini tidak merasa kesepian saat aku melepaskannya.
Jangan mencariku… kau pasti tidak akan menemukanku.
Annyeong~

Setelah membaca pesan itu, 1 kalimat yang terlintas dalam otakku… Jangan sampai Moon berfikir untuk bunuh diri.

“ Hhhhaaaasssshhhh~ Yeoja babo!!! Baboya!!!!!!!!! “

Tanpa membuang waktu lebih banyak, aku langsung berlari menuju tempat parkir dan masuk kedalam mobilku. Dalam perjalanan entah kemana, aku terus mencoba menghubungi ponsel Moon tapi tidak di angkat. Dan sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padaku, saat aku mencoba melacak dengan signal GPS tiba-tiba ponselku mati.

“ SIAL!!! Kenapa disaat seperti ini ponselku lowbet?!! Aaaarrrrgggghhhh!! Nappuna! “ grutuku kesal.

Dengan cepat aku mengambil charger di dosboard lalu mengcharger ponselku. Aku terus menekan tombol On tapi ponselku tidak mau menyala. Sial!

“ Hhhhaaaasssshhhh~ Pikiranmu sangat dangkal sekali.  Yeoja babo! “


Park Hye Moon POV
Aku terus memandangi jembatan sungai han ini dan tanpa ku sadari aku tidak membawa uang untuk membayar taxi ini. sekilas aku melihat argo yang terpampang jelas angkanya di bawah type taxi ini. 15.000 Won. Hah~ bagaimana aku membayarnya?

“ Ajjusi, aku turun disini saja. “

“ Tapi Agassi, kendaraan dilarang untuk berhenti di jembatan sungai Han. “

“ Eo… kalau begitu berhenti di ujung jembatan ini. “

“ Nde. Araseumnida. “

Saat setelah melalui jembatan sungai Han, taxi ini langsung menepi. Kuputuskan untuk membayar taxi ini dengan ponselku. Awalnya memang ajjusi itu tidak mau menerima pembayaran taxi dengan barang, tapi aku terus memohon padanya dan akhirnya ajjusi itu setuju.
Begitu turun dari taxi, aku lantas berjalan kembali sembari memegang besi pembatas jembatan ini. Dengan ragu aku mulai memegang perutku dan tetap berjalan menulusuri jembatan ini.

‘ tidak ada yang menginginkanmu di dunia ini. Bahkan aku… eomamu sendiri… juga tidak menginginkanmu. Usiaku masih 21 tahun. Aku belum siap mengeluarkanmu di usia yang masih 21 tahun.
Bagaimana kau bisa muncul dalam diriku? Seingatku aku tidak melakukan hal itu dengan Kyuhyun-a. bahkan Kyuhyun-a juga mengatakan hal itu.
Dengan kehadiranmu, aku berani jamin tidak ada namja yang menginginkanku bahkan Sungmin oppa sekalipun. Mana mungkin ia menyukai wanita hamil.Tapi… kalau di lihat lihat nasip kita sama. tidak ada yang menginginkan kita di dunia ini. Walaupun aku kejam, tapi aku tidak ingin membiarkanmu sendirian. Eomma… akan ikut denganmu kembali pada penciptamu.
Jeongmal mianhae nae soa. Aku harap kau mengerti posisi eommamu saat ini. ‘ ucapku dalam hari sembari terisak.

Perlahan aku berhenti dan menatap sungai han dari jembatan ini dengan terjangan angin yang lumayan besar.


Shin Jae Mi POV
Aku terus melajukan mobilku dengan santai menuju apartementku sembari menikmati alunan music dari aerphoneku dan pemandangan sungai han dari jembatan. Mataku yang semula tertuju pada jalan raya teralih kepada sosok yeoja yang mengenakan pakaian rumah sakit. Ku perlambat laju mobilku saat melintas dibelakangnya.

“ Apa yang akan yeoja itu lakukan? “

Omona! Darah! Mataku seketika tertuju pada pergelangan tangan kanannya. Disana aku melihat darah segar menetes dan melumuri jari-jarinya. Apa mungkin yeoja itu akan… andwae! Aku kemudian melihat kearah kaca spion dan… benar dugaanku, yeoja itu sedang mengambil ancang-ancang(?) untuk naik ke besi pembatas dan tubuh yeoja itu juga mulai oleng. Dengan cepat aku langsung menepikan mobilku dan saat aku keluar dari mobil, membalikkan tubuhku disaat itu tubuh yeoja itu hampir jatuh kedepan.

“ ANDWAE!! “ teriakku dan dengan cepat aku berlari kearah yeoja yang kukira masih berumur belasan tahun itu.

Bbukkk!

“ Akh! “ pekikku sakit saat aku menarik tubuh yeoja ini sampai terjatuh tepat diatasku.

Dengan susah payah aku duduk dan memposisikan tubuh yeoja ini dipangkuanku. Namun yeoja ini pingsan dengan raut wajah yang putih pucat dan di punggung tangan kanannya yang terus mengeluarkan banyak darah. Inisiatif aku langsung mengeluarkan saputanganku dari saku dan melilitkan di tangan kanannya.
Karna panic dan takut menyelimutiku, aku langsung memapah tubuh yeoja ini ke mobil dan membawanya menuju apartement. Sesampainya di apartement, aku menyuruh salah satu pelayan untuk membantuku membawakan tubuh yeoja ini keapartementku. Dibaringkannya tubuh yeoja ini di ranjangku oleh pelayan yang kusuruh tadi.

“ Ini tips untukmu. “ seruku sembari memberi uang 2000 Won untuk tips.

“ Gamsahabnida agasi. “ balasnya lalu keluar dari apartementku.


08:00 PM KST

Entah sudah berapa jam yeoja ini pingsan dan sedangkan aku… aku hanya bisa panic sedari tadi. Aku tidak tau harus berbuat apa. sekilas aku melihat wajah yeoja ini tidak sepucat tadi siang. Apa ini tandanya ia membaik? Entahlah… aku bingung sekarang. Aku hanya mondar-mandir tidak jelas dan sesekali melihat kearah yeoja ini. ini kali pertamanya aku merasa takut… takut yeoja ini tiba-tiba meninggal. Hash! Berfikir apa aku ini.
Aku terdiam melihat kearah yeoja ini dan memperhatikan detail baju pasien yang ia gunakan.

“ Sepertinya aku mengenali baju pasien ini. “

Kemudian aku duduk disampingnya dan mencari sesuatu identitas dari baju pasien ini. Tapi perlahan aku melihat mata yeoja ini bergerak dan perlahan terbuka. Matany mengerjip beberapa kali sebelum akhirnya terbuka namun sayu.

“ Kau sudah sadar? Syukurlah~ “ ucapku plong(?)

“ Nan… eodieso? “ ucapnya serak.

“ Kau berada diapartementku sekarang.
Saat aku menolongmu, seharusnya aku membawamu ke rumah sakit tapi aku terlalu panic dan takut. Makadari itu aku membawamu keapartementku. Mianhae… “ jelasku panjang lebar dan hanya disambut dengan tatapan lemah yeoja ini.

“ Eo… sikutmu… “

“ Ah… ini.. gwenchana. Sudah aku obtain..
Mungkin ini karna aku tadi menarikmu sampai kau menimpaku dan kita terjatuh.
Heheheh heee~ “

Untuk beberapa saat kami hanya saling diam dan kemudian yeoja ini menyingkirkan badcover dari tubuhnya.

“ Bolehkah aku menumpang ke toiletmu? “

“ Haa… o.. nde.
Biar aku membantumu, tubuhmu kelihatannya masih lemas. “ tawarku lalu mengenggam tangannya.

“ Gomawo eonnie-ya. “

“ Eoh… kau… “

“ Sepertinya kau lebih tua dariku. makadari itu aku memanggilmu eonnie. “ jelasnya dan aku tersenyum canggung.

‘ Eonnie.. yeoja ini memanggilku eonnie. Dan.. Kenapa perasanku jadi gembira saat yeoja ini memanggilku eonnie? ‘ batinku.

 Aku lantas memapahnya menuju toilet. Tak selang beberapa langkah, tiba-tiba yeoja ini kembali pingsan.

“ Hey… kau kenapa? Hey… yodongsaeng~ “ ucapku panic dan sekilas aku melihat tulisan yang ada di bawah saku bajunya. Seoul Hospital.

Dengan cepat aku memencet tombol # yang langsung tersambung ke reseptionis dan menyuruhnya untuk memanggil pelayan ke apartementku.


08:15 PM KST

Cho Kyuhyun POV
Entahlah… perasaanku sedaritadi tidak tenang. Aku masih terus mencari Moon sepanjang kota Seoul, berharap aku bisa menemukannya. Namun, setiap kali aku bisa melacak signal GPSnya dan menghampirinya, tanda hijau itu kemudian kembali bergerak dengan cepat. Semoga ada seseorang yang mencegahnya untuk melakukan hal konyol dan bodoh itu.

“ Moon-a… kenapa kau berfikir sedangkal itu ha?!! “ ucapku kesal dan memukul stir mobilku.

Dan disaat aku melihat ponselku kembali, signal GPS dari ponsel Moon berhenti. Tanpa pikir panjang aku langsung menuju kesana. Aku lalu memperbesar tampilan GPSku untuk melihat detail posisinya dan ternyata tak jauh sini. dengan cepat aku melajukan mobilku kearah signal GPS itu.
Begitu berhasil kutemukan, aku melihat sebuah rumah yang sederhana dan didepannya terparkir mobil taxi.

“ Kenapa Moon-a bisa disini? Rumah siapa ini?
Itu tak penting… yang terpenting kau masih hidup. “

Aku lalu mematikan mesin mobil dan langsung berjalan menuju kedalam rumah. Ku gedor pintu rumah itu keras dan berteriak memanggil nama Moon. Tak selang beberapa detik, seseorang membukakan pintu.

“ HYA! Kenapa kau menggedor rumah orang seenaknya?! “ protes ajjusi.

“ Moon. Edieso? “

“ HYA! Kau siapa? “

“ Aku suaminya. Apa Moon-a ada didalam?!
Moon-a… Moon-aa!! “

“ HYA HYA HYA!! Moon-a? Nugu? Kenapa kau mencari istrimu kesini? “

“ Yeobeo… nugu? “ timpal seorang yeoja yang kuyakini itu istrinya.

“ Molla. Sepertinya dia tidak waras. Sudahlah kita masuk saja. “

“ HYA! Ajjusi! Aku ini masih normal!! “ Protesku.
“ Moon-a!! Moon-a!!! Keluarlah!! “

“ HYA!! Disini tidak ada Moon-a!! “

“ Kau pasti berbohong!! Aku menemukan signal GPS dari ponsel Moon-a yang mengarah kesini!! “

“ Apa katamu? Ponsel? “ ulang ajjusi dengan wajah yang mencoba mengingat sesuatu.


>>>>> TO BE CONTINNUED <<<<<



TYFE #1 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-1.html
TYFE #2 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-2.html
TYFE #3 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-3_8332.html


Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :