Author
POV
Perlahan
Kyuhyun melepaskan pelukkannya. Mereka hanya saling memandangi satu sama lain
dalam keheningan. Bahkan suara hujan dan petir tidak membuat mata mereka
berkedip. Setelah itu, Kyuhyun perlahan mendekatkan jawahnya ke wajah Park Hye
Moon. Reflex Park Hye Moon memundurkan kepalanya, namun secara tiba-tiba tangan
kanan Kyuhyun mencegah kepala Park Hye Moon agar tidak mundur lebih jauh lagi.
‘ ada
apa dengannya? ‘ ucap Park Hye Moon di dalam hatinya
Wajah
Kyuhyun terus mendekat dan semakin dekat dengan wajah Park Hye Moon. Park Hye
Moon hanya langsung memejamkan kedua matanya dan…
Chu~
Tepat
disaat bibir Kyuhyun menyentuh bibir Park Hye Moon, kedua mata Park Hye Moon
membulat seketika karna kaget dengan apa yang sedang dilakukan Kyuhyun saat ini
padanya.
#PREVIEW END
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Thank You For Everything
#6
Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min
Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama
èPark Family’s Homeç
08:00 AM KST
Park
Hye Moon POV
Dengan
malas dan masih sedikit mengantuk, aku menuruni anak tangga satu persatu.
Tiba-tiba saja hidungku ini mencium bimbab dan dengan segera aku berlari kecil
kearah dapur. Aku melihat eomma dan bibi sedang memasukkan sayuran dan daging
kedalam nasi kemudian digelung.
“
Eomma~ “ panggilku lalu memeluk 2 orang yang aku sayangi ini.
“ Kau
sudah bangun. Mana suamimu? “ tanya eomma sembari memotong bimbab.
“ Eo..
dia masih tidur. “ jawabku malas dan menyambar 1 potong bimbab.
“ HYA!!
Kau bahkan belum menggosok gigimu Moon-a. kenapa kau sudah langsung makan. “
aku hanya tersenyum dan masih mengunyah bimbab.
“
Eomma… Appa, eomeonim dan appanim dimana? Apa mereka belum bangun? “
“ Kalau
appa mu baru saja berangkat kekantornya 15 menit yang lalu. Sedangkan mertuamu
sudah berpamitan pulang barusan. “
“ Eo…
omona~ Bibirmu… kenapa disudut bibirmu ada luka kecil ha? “ kejut eomma saat
melihat kearahku
“ O…
jinja? “
Aku
lantas menyambar pisau potong yang dipegang bibi dan melihat disudut bibirku
dari pantulan besi. Iya… ada luka disudut bibirku. Pantas saja saat mengunyah
terasa sedikit perih.
‘
Tunggu dulu… luka ini… ‘
“
Kenapa kancing atas baju tidurmu terlepas, Moon-a? dimana kancingnya, biar
eomma menjaitkannya untukmu. “
Seketika
aku diam dan kembali mengingat kejadian semalam.
#Flashback
Disaat
kami cukup lama berciuman, tangan kanan Kyuhyun yang semula menahan tubuhku
agar tidak mundur perlahan beralih ingin membuka kancing atas baju tidurku.
Menyadari hal itu, aku langsung menyingkirkan tangannya dengan kasar dan
menggunakan kesempatan ini untuk menghindar. Tapi naasnya dengan cepat tangan
Kyuhyun kembali menekan bahuku agar tidak menjauh dan kembali menciumi bibirku
dan ditambah lagi kaki Kyuhyun sengaja dililitkan ke kedua kakiku dan mengunci
tubuhku
#Flashback END
Aku
sungguh tidak percaya kalau kejadian semalam benar-benar kenyataan. Aku fikir
itu hanya mimpiku yang aneh. Mimpi yang sangat aneh. tidak seperti Kyuhyun
biasanya? Malam itu Kyuhyun berubah menjadi sedikit agresif.
“
Moon-a, apa kau hari ini sibuk? “ tanya eomma membuat lamunanku jadi buyar.
“
Aniyo. Wae? “
“ Ada
beberapa berkas appa yang tertinggal dan akan dipakainya untuk rapat jam 10
pagi ini. Bisakah kau antarkan berkas itu ke perusahaan? “
“ Hm~
Johayo. Aku akan mandi terlebih dahulu setelah itu aku akan mengantarkan berkas
appa ke perusahaan. “ seruku sembari menyambar lagi 1 bimbab dan langsung aku
melesat menuju kamarku.
Disaat
aku hendak membuka pintu kamarku, tiba-tiba Kyuhyun yang terlebih dahulu
membuka pintunya dari dalam. Sekitar 2 menit kami mematung canggung dan disaat
aku ingin masuk tubuh Kyuhyun tiba-tiba berdiri didepanku. Aku kemudian masuk
dari arah lain, tapi disaat itu juga tubuh Kyuhyun berdiri dihadapanku lagi dan
itu terjadi sekitas 30 detik. Aku hanya menghela nafas sabar. Aku cukup kesal
dengan tingkahnya!! Dengan cepat aku mendongak melihatnya.
“ Mwoya?!
“ cetusnya dengan suara serang dan membuat kemarahanku yang seharusnya meluap
sekarang jadi seketika hilang.
“
Minggir. Aku mau keluar! “ Kyuhyun lantas menyingkirkan tubuhku dari jalannya
dan berjalan menuruni anak tangga.
“
Kenapa jadi dia yang terlihat marah? Seharusnya aku yang marah bukannya kau.
Dasar aneh! “ grutuku dan langsung masuk kedalam kamar.
Setelah
selesa, aku lantas menghampiri eomma yang kuyakini sedang di dapur dan…
dugaanku benar.
“
Eomma~ Mana ber . . . “
Omonganku
terpotong seketika saat dengan tiba-tiba Kyuhyun tersedak saat sekilas
melihatku.
‘ Ada
apa dengannya? Apa penampilanku aneh sampai ia tersedak saat melihatku? ‘
batinku sembari mengecek pakaian yang aku pakai dari ujung kaki sampai bahu.
“
Minumlah air putih ini Kyuhyun-a… “ perintah eomma pada Kyuhyun dan eomma
menepuk pundak belakang Kyuhyun pelan saat Kyuhyun selesai meminum.
“ Kau
kenapa bisa tersedak seperti itu, Kyu? “
“ Jelas
saja Kyuhyun-a tersedak seperti itu melihat penampilanmu yang…
HYA!
Apa kau juga di USA mengenakan rok rimple diatas lutut, atasan yang hampir
tipis dan hampir memperlihatkan belahan dadamu, dan kau hanya menutupi kedua
bahumu dengan blazer seperti itu saat ke Universitas? “
“ Waeyo
eomma? Memang ada yang salah dengan pakaianku. Ini wa . . . “
“ HYA!!
“ Teriak eomma dan Kyuhyun bebarengan. Apa ada dengan mereka?
“ HYA!
Jelas itu salah. Kau ini mau pergi ke perusahan appa bukan ke diskotic.
CEPAT
GANTI PAKAIANMU YANG SOPAN!! “ jelas eomma dengan nada tingginya di bagian
akhir kalimatnya.
“
Haassshhh~ anak ini mau mencari namja lain dengan gaya busananya atau apa ha? “
grutu eomma
“ Iya
iya… aku akan ganti. “ ucapku malas dan kembali masuk kamar.
Cho
Kyuhyun POV
Yeoja
itu benar-benar… pakaiannya yang.. hmm~ menurutku sudah bisa memikat namja
hidungbelang untuk menergapnya. Mungkin kalau ditambah make-up yang berlebihan,
mungkin namja hidungbelang sudah benar-benar menergapnya. Sangat diluar
pikiranku kalau Moon bisa memakai pakaian sexy seperti itu. Mungkin Moon sudah
terpikat dengan gaya pakaian orang USA yang sexy.
“
Eomma… mana berkas appa yang harus aku antar ke perusahaan? “ seru Moon yang
tiba-tiba dan duduk di kursi sampingku.
Hakhills
yang tidak terlalu tinggi, celana jins yang tidak terlalu ketat, baju longgar
berwarna biru muda dengan lengan ¾ yang bertutup, dan rambut yang terbiar
terurai. Lebih mending seperti ini, daripada tadi. Menyadari aku menatapnya,
dengan cepat aku kembali memakan sarapan buatan eomma dan sekilas aku juga
melihat ia kembali menyantap sarapannya.
Shin
Jae Mi POV
“ Ini
bayaranmu karena semalam kau sudah memuaskanku. “ seru namja bersuara serak itu
dan melempar ammplop berisi uang lalu keluar dari kamar hotel.
Aku
hanya menunduk dan sekilas melihat amplop yang berada di depanku. Aku menghela
nafas berat melihat kondisiku yang seperti ini. Ingin sekali aku berhenti menjadi
seorang nappeun yeoja yang melayani namja hidung belang. Tapi… itu sama saja
aku membunuh eomma secara perlahan. Dengan berat, aku bangkit dari dudukku dan
memungut pakaianku yang berserasakan di lantai hotel lalu menuju kamar mandi.
Aku
menghirup udara pagi saat setelah aku keluar dari gedung hotel. Merasakan angin
yang membuang semua noda ditubuhku. Menyegarkan. Ketika perasaanku tenang, aku
putuskan untuk menjenguk eomma di rumah sakit.
Setibanya
sampai di rumah sakit, aku langsung menuju kamar rawat eomma. Senyumku terus
mengembang dan sesekali menghirup aroma bunga mawar putih yang aku beli di toko
bunga. Sesampainya di kamar eomma, aku melihat ada suster yang baru selesai
membersihkan tubuh eomma. Sekilas aku suster itu membungkuk dan keluar dari
kamar eomma.
“ Good
morning eomma. Aku hari ini membawakan bunga mawar putih untuk eomma. “ ucapku
sembari meletakkan bunga mawar putih itu kedalam vas bunga di samping kasur
eomma. Kemudian aku duduk di bangku dekat eomma dan memegang tangan eomma.
“
Mianhae eomma… jeongmal mianhae. Hanya dengan cara seperti ini aku bisa
membayar semuanya. semoga disaat eomma sadar nanti… eomma bisa mengerti
kondisiku. “ aku merasakan dari sudut mataku yang perlahan mengeluarkan air
mata.
Aku
menangis sembari memegang tangan eomma dan meminta maaf padanya terus menerus.
Sejujurnya… dalam hati kecilku ingin sekali berhenti dari pekerjaan ini dan
hanya bekerja di café saja. Namun gaji sebagai pelayan part time hanya 2000 wom
per minggu. Itu tentu sangat jelas kurang untuk membiayai peralatan eomma. Dan
tidak mungkin juga aku meminta uang kepada Kyuhyun terus menerus. Itu yang ada
akan membuat Kyuhyun curiga.
“
Kyuhyun oppa… “ lirihku.
Saat
terakhir bertemu di café sampai sekarang aku tidak lagi bertemu dengannya.
Kyuhyun juga tidak menelfonku sama sekali. Apa dia marah karena aku tidak
mengingat hari aniv kita yang ke 2? Semoga tidak. Saat ini aku masih
membutuhkannya.
Disaat
aku ingin menelfon Kyuhyun, aku mendengar suara pintu terbuka. Dengan cepat aku
menghapus air mataku dan melihat siapa yang datang.
“ Shin
Jae Mi-ssi… kau ada disini. “ seru dokter yang aku sangat hafal namanya selama
4 tahun belakangan ini, Shin Dong Hee. Sekilas perawat dibelakangnya
membungkukkan badan dan aku juga membungkukkan badan.
“ Aku
kesini untuk mengecek kondisi eommamu. “
“ A
Nde. Silahkan. “
Aku
lalu bejalan kedepan ranjang eomma dan melihat dokter Shindong mengecek denyut nadi sedangkan
perawatnya mengecek peralatan medis.
“
Bagaimana kondisi eomma? Dia baik-baik saja bukan? “ tanyaku setelah melihat
dokter Shindong selesai memeriksa eomma. Dokter Shindong hanya menghela nafas
berat.
“ Tidak
ada perubahan, Jae Mi Agassi.
Sama
seperti hari sebelumnya. “
‘ Apa
sama sekali tidak ada kesempatan untuk eomma menghirup udara bumi ini?
Oh
Tuhan… cobaanmu sangat berat. ‘ ucapku dalam hati.
“ Jae
Mi Agassi. Bisa kita bicara di ruanganku. “ aku hanya mengangguk kecil dan
mengikutinya menuju rungannya.
‘
Perasaanku sedikit tidak enak. ‘ batinku.
Aku
lantas duduk di kursi depan meja Dokter Shindong dan Dokter Shindong juga duduk
di kursi di hadapanku.
“
Begini, Jae Mi Agassi. Ini mengenai kondisi eommamu.
Kau tau
sendiri… kondisi eommamu hanya berjalan ditempat. Yaa walaupun beberapa kali
sering drop.
Ini
sudah 3 tahun eommamu terbaring koma dan harapan untuk sadar sangat kecil.
Benturan di kepala saat kecelakaan, mengakibatkan beberapa system syaraf
otaknya tidak berfungsi normal dan mengakibatkan koma. “
“ 2999…
kalau dokter Shin mengatakannya 1 kali lagi, genap menjadi 3000 kali Dokter
mengatakan itu selama 3 tahun ini.
Aku tau
arah pembicaraan dokter Shin. Tapi mian… aku masih ingin eomma berada didunia
ini dan aku tetap tidak ingin melepaskan semua peralatan medis yang eomma
gunakan.
Saya
permisi… “
Disaat
aku hendak berdiri tiba-tiba perus kiriku terasa sakit dan membuatku terduduk
kembali. Aku mencengkram perut kiriku. Sepertinya mengarah pada ginjal.
“ Jae
Mi Agassi… ndo gwenchana? “
Aku
terus mencengkram kuat perutku. Kenapa rasa sakit ini muncul lagi? Ini sudah kesekian
kalinya aku merasakan ginjalku sakit selama 4bulan belakangan ini.
Aku
merasakan tangan Dokter Shin mencengkram kedua bahuku dan mencoba untuk
meluruskan tubuhku, tapi aku semakin menunduk.
“ Apa
perusmu sakit? “ aku hanya menggangguk cepat.
“
Berbaringlah di ranjang. Aku akan memeriksa kondisimu. “
Dokter
Shin lantas menuntunku untuk berbaring di ranjang dan memeriksa kondisiku.
“
Akhhhhh! Appo~~~ “ teriakku saat Dokter Shin menekan perut kiriku.
“
Sepertinya ginjalmu ada masalah.
Bernafaslah
secara normal. “ aku menuruti Dokter Shin dan disaat itu tekanan tangan dokter
Shin di perurt kiriku terasa 2x lipat sakit.
“ Apa
kau sering kesakitan seperti ini? “ tanyanya setelah selesai memeriksaku dan
aku hanya berdehem.
“
Sepertinya kau mengalami… gagal ginjal. Tapi untuk pastinya, kau harus CT Scant
untuk melihat lebih jelasnya. “ jelasnya dan kembari duduk di kursi dokternya.
Aku
perlahan bangkit dari tidurku dan berusaha duduk walaupun rasa sakitnya sedikit
berkurang.
“ CT
Scant… aku rasa itu tidak perlu. Sebentar lagi juga akan baik-baik saja.
Aku
tidak harus melakukan CT Scant, Dok. “
“ Apa
kau yakin tidak ingin melakukannya? “ aku menggangguk.
“ Sudah
berapa kali kau merasa sakit seperti tadi? “
“ … aku
tidak tau berapa kali. Tapi dalam 4 bulan ini sering merasakan sakit seperti
ini.. “
“ A~ …
tapi, aku sarankan kau melakukan CT Scant. Karena aku takut analisaku yang
mengatakan kau gagal ginjal itu salah. Takutnya kau itu menderita penyakit…
Kanker serviks. “
“
Kanker Serviks? “
“ Hm~
Aku merasakan pembesaran pada ginjalmu saat pemeriksaan tadi. “
Kanker
serviks? Yang benar saja. Dokter Shindong pasti salah menganalisa. Mungkin ini
hanya kram karena aku belum sarapan. Gagal ginjal? Apa itu. sangat tidak
mungkin.
“
Sudahlah… aku sekarang sudah baik-baik saja.
Aku
permisi keluar. “ Dengan berusaha tegap, aku berjalan keluar ruangan.
09:58 AM KST
Park
Hye Moon POV
Setelah
memarkirkan mobilku, dengan tergesa-gesa aku masuk kedalam perusahaan sembari
membawa berkas rapat Appa. Ku putuskan untuk berlari dan masuk kedalam lift. 2
menit lagi rapatnya akan mulai. Setelah mendengar bunyi lift, aku langsung
berlari menuju ruang rapat. Karena saking paniknya, aku tidak sengaja menambrak
seseorang.
Bbuukkk!!
“
Yeongseohamnida. “ seruku sembari berdiri dan langsung mengambil berkas itu
kemudian berlari menuju ruang rapat. Sesampainya di lorong ruang rapa, aku
melihat Appa yang hendak masuk ruang rapat.
“
Appa!!!!! “ teriakku dan membuat rekan-rekannya juga melihat kearahku. Aku
kemudian berjalan tenang dan menyerahkan document rapat appa.
“ Ini.
Appa meninggalkannya di meja. “
“
Gamsahabnida. Pantas saja dokumen yang appa bawa kurang 1.
Kau
tau… ini document berisi sketsa bangunan hotel di pulau Jeju. Jika tanpa
document ini, Appa pasti tidak akan mengerti dengan jelas saat pembuat sketsa
ini menjelaskannya saat rapat. “
Appa
lalu memeriksa document itu, dan sekilas aku melihat kearah dokumet itu
ternyata… KOSONG.
“
Dimana isi dokumen ini Moon-a? “
Samar-samar
kejadian saat aku menabrak seseorang tadi muncul dibenak. Begitu ingat aku
memukul kepalaku. Paboya!! Yeoja pabo!! Pasti isi dokumentnya terjatuh disana.
“
Mianhae appa. Tadi saat aku berlari kesini aku tidak sengaja menabrak
seseorang. Mungkin sketsanya terjatuh.
Changkkaman,
aku akan segera kembali. “
“
Yeongseohamnida… kau tadi menjatuhkan ini agasi. “ seru seseorang dari
belakangku. Aku lantas berbalik dan seketika itu juga aku kaget saat menatap
orang yang didepanku sekarang. benarkah ini dia?
“
Sungmin-a, sepertinya kau menemukan isi dokumentku. “
“ Eo…
Moon-a? “
“ …
Kalian saling kenal? “
“
Sunbae… “ lirihku.
“ Eo…
Yeongseohamnida sajangnim.
Jadi
ini milik sajangnim. Pantas saja.
Ini
sajangnim. “ Sungmin lantas memberikan isi document itu pada appa.
“ O nde.
Apa
kalian saling kenal? “
“ Nde
sajangnim. Dia adalah junior saya saat di Universitas. “
“ Eo
nde..
Hmm~
sepertinya rapat akan segera dimulai. Kkaja Sungmin-a. “
Sekilas
Sungmin tersenyum kearahku sebelum ia benar-benar hilang dibalik pintu rapat.
Sedangkan aku… aku masih belum percaya kalau Sungmin… dia bekerja ditempat
appa. Tapi sejak kapan?
Lee
Sungmin POV
Begitu
rapat usai, semua investor satu per satu keluar dari ruang rapat sedangkan aku
masih sibuk membersihkan document2 hotel Pulau Jeju yang telah aku
presentasikan tadi. Untungnya semua menyetujui untuk bekerja sama dengan
perusahaan. semoga bisnis ini lancar.
“
Sungmin-a… boleh aku menanyakan sesuatu padamu? “ seru sajangnim yang masih
membersihkan mejanya dari kertas-kertas document.
“ Nde.
Tentu saja boleh. Memang apa yang ingin sajangnim tanyakan padaku? “
“ …
Yeoja tadi. Yeoja yang tadi bertemu denganmu di luar.
Apa
kalian memiliki hubungan special? Sepertinya tadi kau melihatnya dengan penuh
perasaan. “
Benarkah
aku melihatnya seperti itu tadi? Memang benar. Entah saat tadi kami bertemu aku
ingin sekali memeluknya, aku merindukannya selama 2 bulan ini. suatu hari, aku
pernah mencoba untuk menelfonnya tapi selalu dia rijeck. Mungkin saat itu dia
sedang sibuk dan tidak mengangkat telfonku. Hari berikutnya, aku juga mencoba
menelfonnya lagi tapi tetap sama… selalu dirijeck. Dan saat itu aku putuskan
tidak menghubunginya lagi. Saat itu aku benar-benar merindukan sosoknya.
Sangat. Kalau saja saat itu sepupunya tidak menganggu acara kami, pasti aku
sudah menyatakan perasaanku padanya. Tapi… sepertinya tuhan tidak memberikanku
kesempatan.
“
Sungmin-a… “ panggil sajangnim yang seketika membuyarkan lamunanku. Aku lantas
melihat kearah sajangnim.
“ Kau
belum menjawab pertanyaanku. Apa kau memiliki hubungan special dengan yeoja
tadi? “
“ …
hmm~ … aniya sajangnim. Kami hanya seorang teman saja.
Waegurae?
Apa sajangnim mengenali yeoja tadi? “
“ Jelas
saya kenal. Yeoja itu adalah . . . “
Tiba-tiba
sajangnim berhenti berbicara saat mendengar ponselku berdering. HhhaassshhH~
Aku lupa mensilence ponselku dan untung saja rapatnya sudah selesai.
“
Yeongseohamnida sajangnim “
“ Nde
gwencahana. Angkatlah. Mungkin itu telpon penting.
Lain
kali kita berbicara lagi. Saya keluar dulu. “
“ Nde.
“ jawabku singkat lalu sekilas membungkukkan badanku pada sajangnim yang
bejalan keluar ruang rapat. Sekilas aku melihat kelayar ponsel yang bertulis “
Café “. Kenapa orang café menelfonku?
“ Nde
yeobeoseo. Waeyo? “
“
Baiklah. Aku akan ke café sekarang. “
05:55 PM KST
èCho Cropç
Cho
Kyuhyun POV
Akhirnya
selesai juga semua pekerjaanku. Semua berkas sudah aku tanda tangani sekaligus
aku pelajari. Aku rasa tubuhku pegal sekali. Sedaritadi hanya duduk dan rapat.
Ku kemudian merenggangkan ototku dan bersandar di punggung kursi.
“
Hhhaaahhh~ “ hembusku dan langsung mengeluarkan ponselku dari saku jas.
Aku
kemudian mencari nomor ponsel Jae Mi dan begitu ketemu aku langsung menghubunginya.
1 detik… 2 detik… 25 detik… kuputuskan sabungan telfonnya.
“
Kenapa tidak diangkat? Apa dia sedang sibuk sekarang? “ grutuku.
Aku
kemudian kembali menghubunginya dan masih tetap tidak diangkat. Ku putuskan
untuk mengiriminya pesan singkat.
Chagiya~ eodieso? Kenapa kau tidak mengangkat
telfonku? Apa kau sedang sibuk sekarang?
Eo… kalau kau sibuk, biar aku saja yang
menghampirimu ke café tempat kau kerja.
Dimana lokasi café tempat kau kerja?
-Send~
>5
menit kemudian<
Ini
tidak seperti biasanya… Jae Mi selalu membalas cepat pesan singkatku. Ada apa
dengannya belakangan ini?
Dengan
cepat aku berdiri dan menyambar kunci mobilku dan keluar dari ruangan lalu
menuju tempat parkir. Selama dalam perjalanan menuju rumah Jae Mi aku terus
mencoba menghubunginya namun masih tetap tidak ia angkat. Kenapa aku jadi
gelisah seperti ini?
Begitu
sampai didepan rumah Jae Mi aku langsung menekan bel. Aku lihat rumahnya sepi
dan sedikit berbeda. Terakhir aku kesini cat depan rumahnya berwarna kuning
gading, kenapa berubah menjadi putih? Setauku Jae Mi tidak suka warna putih.
“ Maaf,
anda siapa ya? Sedang apa berdiri di depan pagar rumahku? “ seru seorang namja
dari arah sampingku. Tunggu dulu… dia bilang apa? di depan pagar rumahku?
“ Eo…
kau mengatakan apa? rumahku?
Bukankah
ini rumah Shin Jae Mi? “
“ Eo… 2
bulan yang lalu memang ini rumah Jae Mi-ya. Tapi sekarang dia sudah menjualnya
pada kami. “ jawab yeoja yang berada disamping namja tadi.
Jae Mi
pindah rumah? Kenapa ia tidak mengatakannya padaku? lantas sekarang dia tinggal
diamana? Bukankah Jae Mi hanya hidup sebatang kara di Seoul semenjak eommanya
meninggal 2 tahun lalu.
“ A~
Eo apa
kau mengetahui Jae Mi-ya sekarang tinggal dimana? “
“
Mianhae… aku tidak tau mengenai itu.
Tapi,,
kau sendiri siapa? apa kau juga clean namja Jae Mi-ya? “
“ Mwo?
Apa maksud perkataanmu? “
“ Ini
sudah kesekian kalinya rumah kami di kunjungi namja yang mencari Jae Mi-ya.
Dan
menurut rumor yang beredar dilingkungan ini, Jae Mi-ya itu seorang yeoja penghibur
di sebuah club malam. “ jelas yeoja itu.
“
MWOYA?! Club malam?! “
Mendengar
penjelasan yeoja itu, aku merasa tubuhku tidak bertenaga. Aku merasakan namja
dan yeoja itu melihatku aneh kemudian masuk kedalam rumah meninggalku yang
masih mematung karna perkataan yeoja itu.
‘ Mungkinkah
itu… Jae Mi-ya… apa benar yang selama ini eomma katakan mengenai Jae Mi-ya itu
sebuah kebenaran? Tapi, bukankah Jae Mi-ya bilang kalau dia bekerja di café
sampai jam 6. Mungkinkah setelah itu.. malamnya ia bekerja di… ‘ ucapku dalam
hati.
“ Andwaeyo!
Jae Mi-ya… dia mana mungkin melakukan hal itu dengan namja lain. Sama sekali
tidak mungkin. Aku tidak mungkin terpengaruh dengan kata-kata yeoja itu sebelum
aku melihat sendiri dengan mata kepalaku. “
Ku
putuskan untuk kembali kerumah dan menenangkan pikiranku. Selama dalam
perjalanan, aku mencoba untuk menyambungkan hal-hal yang aneh yang selama ini
terjadi. Jae Mi sering sekali tidak menelfonku dan lebih tertutup padaku. dan
barusan, dia sama sekali tidak mengangkat telfonku ataupun membalas pesan singkatku.
Mungkinkah sekarang Jae Mi sedang melayani seorang namja?
“ HAH!
Andwaeyo! Cho Kyuhyun… kau mana boleh berfikir yang tidak-tidak mengenai
yeojachingumu. Mana mungkin ia mengkhianatimu seperti ini. “ ucapku dengan
penuh kepercayaan.
Beberapa
menit setelah aku memarkirkan mobilku di garasi rumah, aku melihat mobil Moon
baru sampai dan terparkir tepat didekat mobilku. Aku lantas keluar dari mobil
dan tidak lupa mengeset alarm mobil.
“ Eo…
kau sudah pulang Kyu. Tumben sekali. Biasanya kau pulang larut malam. “ serunya
saat setelah keluar dari mobilnya.
“ Hm~
Hari ini tidak terlalu banyak rapat. Jadi pulang lebih awal. “
“ Eo…
Bantu aku membawakan kantong belanjaan. Tadi aku pulang ke rumah eomma, kata
eomma kau menitipkan belanjaan kita di rumah saat kau berangkat kerja tadi
pagi.
Kenapa
kau titipkan pada eomma? Kau kan bisa pulang dulu untuk menaruhnya di rumah? “
“ Aku
tidak sempat untuk mampir ke rumah. Aku lupa kalau tadi pagi aku harus rapat.
Maka dari itu aku menitipkannya di rumah eomeonim. Mana mungkin aku membawa
belanjaamu ke kantor. “ jelasku dengan nada lemah.
“ …
Eoh. Ppali… bantu aku membawanya kedalam. “
Dengan
lemas aku membawa 2 kantong belanjaan dan Moon membawa 1 kantong belanjaan. Aku
lantas berjalan terlebih dahulu menuju rumah.
Park
Hye Moon POV
Namja
itu kenapa lagi? Kenapa wajahnya tidak bersemangat seperti itu? kalau lelah…
kenapa ia membantuku untuk membawa belanjaan? Lihatlah… bahkan berjalanpun
sangat lemas. Hhaasssshhh~ Apa dia sedang ada masalah lagi dengan
yeojachingunya?
Setelah
mengambil kantong belanjaan dari bagasi, aku kemudian menutup dan tak lupa
menyetel alat pengaman otomatis pada mobilku kemudian mengekori Kyuhyun.
Sesampainya didalam, aku dan Kyuhyun meletakan kantong belanjaan di meja dapur
setelah itu Kyuhyun berjalan masuk kedalam kamarnya dan sedikit menutup pintu
kamarnya dengan keras. Aku juga kemudian berjalan menuju kamarku untuk mandi.
“
Hhhhhaaasssshhhh! Kenapa ia merusak kunci pintu kamarku separah ini? “ grutuku
saat melihat ganggang pintuku rusak total.
Dengan
perlahan aku menutup pintu kamarku kemudian mengganjelnya(?) dengan kursi
belajarku dari dalam. Aku lantas menuju kamar mandi dan berendam untuk
merilekskan tubuhku.
1 jam
berendam itu sudah cukup untuk merilekskan tubuhku. Aku lantas keluar dari
backup dan mengenakan handuk. setelah itu aku melihat pantulan tubuhku di kaca
westafel kemudian mengusapkan penyegar ke wajahku. Selesai. Sekilas aku melihat
ke perutku dan mengelusnya.
“ …
hah~ bahkan aku lupa kalau aku sedang mengandung seorang bayi.
Soaneun,
mianhae. 1 hari ini pasti kau lelah mengikuti eomma yang bekerja dan harus
pulang pergi dari kantor ke pabrik. Semoga kau baik-baik saja didalam sana. “
seruku masih tetap mengelus perutku yang masih datar.
Setelah
mencuci tangan, aku kemudian keluar dari dalam kamar mandi dan membuka lemari
bajuku untuk mencari baju tidur. setelah terpakai, aku lantas keluar dari kamar
dan mulai memasukkan belanjaan satu per satu ke lemari es.
“
Kenapa dia belum keluar dari kamarnya? Apa dia tidak lapar? Atau dia sudah
makan malam? “ gumamku sembari memasukkan sayuran kedalam lemari es.
Begitu
semuanya sudah masuk ke dalam lemari es dan kantong belanjaan sudah aku buang
kedalam tempat sampah. Sedikit khawatir dengan tingkah Kyuhyun tadi, aku
beranikan untuk menghampiri kamarnya.
Tok
tokk tokkk…
“
Kyuhyun-a~ “
Karena
tidak ada jawaban, aku lantas masuk kedalam kamarnya. Aku lihat Kyuhyun sedang
berbaring di ranjang dan jas kantor serta dasinya berserakan di lantai.
Perlahan aku memungut jas dan dasinya. Aku kemudian membuka lemari pakaiannya,
mengambil 1 hanger dan mengalungkan jas serta dasinya dan menggantungkannya
kembali. Samar-samar aku mendengar Kyuhyun mengigau kecil menyebutkan sebuah
nama. Perlahan aku menghampirinya yang sedang tertidur dan duduk perlahan
disampingnya. Baru kali ini aku melihat wajahnya yang sedang tertidur. Aku
terus melihat wajahnya dengan intens.
‘ eo…
kenapa begitu banyak masalah yang ia hadapi? ‘ umpatku dalam hati.
Kata
eomma, aku memiliki bakat membaca wajah seseorang yang sedang tertidur. Tapi
aku pikir itu bukan sebuah bakat. Karena tanpa kita sadari, sebenarnya semua
orang bica membaca wajah seseorang yang sedang tertidur. Karena dengan kita
melihat wajah orang yang sedang tertidur, kita bisa melihat seberapa besar
masalah yang ia hadapi. Dan wajah Kyuhyun penuh dengan masalah(?). Tanpa ku
sadari, tanganku perlahan menghampiri pipi Kyuhyun dan mengelusnya dengan
lembut. Aku lantas menjauhkan tanganku saat Kyuhyun menggeliat kecil dan
perlahan membuka matanya. Dia terkejut melihatku dikamarnya.
“
Moon-a… “
“ Mi…
mianhae… apa aku membangunkanmu? “ tanyaku dengan nada gugup.
“ Kalau
begitu aku ke . . . “
“
Moon-a “ panggilnya dan mencegahku untuk berdiri. Dengan gerakan cepat, Kyuhyun
menarikku hingga aku mendekap kepelukkannya dan setelah itu Kyuhyun
mengangkat tubuhku hingga naik ke
ranjangnya dan tidur di sampingnya.
“ HYA!!
MWOYAJISA?!! “ teriakku sembari mencoba melepaskan tubuhku dari dekappannya namun
tenaga Kyuhyun lebih besar dari rontaanku.
“
Bisakah kita tidur bersama malam ini? “ perlahan aku berhenti meronta, tapi aku
tidak membalas pelukkan Kyuhyun. Kami sama-sama hening.
“
Banyak kejadian yang membuatku bingung. “
“
Araseo. “ Kyuhyun lantas melepaskan pelukkannya dan melihatku dengan wajah
bingung.
“ Aku
tau itu. aku tau dari wajahmu saat sedang tidur. “
“
Mwoya?
Sepetinya
kau berbakat menjadi paranormal. Kau tau semuanya hanya dengan membaca wajah
seseorang. “
‘ dia
ini sedang memujiku, meledekku, atau menghinaku ha? ‘ pikirku.
“
terserah apa yang kau pikirkan. “ seruku sedikit muak.
“
Memang apa yang kau lihat dari wajahku saat tidur? hmm~ “
“
Semuanya. Aku melihat masalah yang kau hadapi dan… kegelisahanmu. “ ucapku
lemah saat mengucapkan kegelisahan. Aku lihat wajah Kyuhyun murung.
“ Kyu…
Kalau kau butuh se . . . “
“
Tadi.. tadi aku datang kerumahnya. Tapi dia sudah pindah dan dia tidak
memberitahukanku selama ini. dan yang membuatku terkejut adalah kata-kata dari
pemilik rumah yang baru. “ Aku melihat Kyuhyun menghela nafas.
“ Yang…
yang mengatakan kalau dia seorang… wanita penghibur. Wanita penghibur di sebuah
club malam. Dan pemilik rumah baru itu juga mengatakan banyak namja yang datang
kerumah dan mencarinya. “ aku melihat mata Kyuhyun memerah menahan tangis
sekalikus wajahnya mengekpresikan rasa kecewa. Dan malam ini aku menyadari 1
hal dari Kyuhyun… dia rapuh. Aku fikir Kyuhyun adalah namja kuat dan tidak
memperlihatkan kelemahannya pada siapapun, tapi malam ini aku melihat sisi lain
dari Kyuhyun.
Mendengar
perkataan dan matanya yang merah menahan tangis, aku mulai sedkit tersentuh dan
tanpa aku sadari air mataku menetes. Aku beranikan memeluknya dan menyandarkan
kepalaku di pundaknya kemudian menepuk pundaknya perlahan. Aku juga merasakan
tangan Kyuhyun melingkar di pinggangku dan memelukku erat.
“ 2
tahun aku mempertahankannya. Menentang perintah eomma dan appa hanya untuknya.
Berusaha memberikan semuanya untuknya dan menuruti semua yang ia mau. Tapi,
mendengar ini dari orang lain tentangnya… membuatku sangat sakit. hatiku
seperti di cambuk dengan perkataan itu. Sekuat hati aku berusaha tidak
mempercayai perkataan orang itu. Namun itu selalu goyah. “ jelasnya. Aku
merasakan pundak Kyuhyun gemetar dan pundakku mulai basah. Apa Kyuhyun
menangis?
“
Beberapa hari setelah aku memperkenalkannya pada appa dan eomma dulu, eomma
kemudian melarangku dan menyuruhku untuk menjauhinya dan dia langsung dipecat
dari perusahaan. aku mecoba bertanya kepada eomma apa sebabnya dan eomma… eomma…
eomma juga mengatakan kalau dia seorang wanita malam di club yang bersedia
menjual tubuhnya pada namja lain. Eomma pernah memotret dia dengan seorang
namja saat masuk kedalam hotel, tapi aku tetap tidak percaya. Aku juga meminta
penjelasan darinya, namun dia membantah itu bukan dia. Dan bisa kupastikan
kalau saat itu dia tidak berbohong. “
Sebegitu
besarkah rasa cintamu padanya Kyu? Dan kenapa kau memilih menikah denganku
kalau kau tau hatimu hanya untuknya? Kau ini sebenarnya bodoh atau apa?
Aku
terus menepuk pundaknya pelan dan tiba-tiba ucapan kakek dalam mimpiku itu
terngiang di kepalaku. - Suamimu… dia namja yang baik dan setia. Walaupun
seringkali tempramentalnya dan perilakunya yang seenaknya itu muncul, tapi
dibalik itu semua suamimu adalah namja yang amat baik dan rapuh.
Moon-a~…
bantulah suamimu. Sebelum ia terluka lebih dalam karena kesetiannya pada
seseorang itu salah. -
“
Sssttttsssss~ Sudahlah Kyuhyun-a. Jika kau belum percaya dengan semuanya, kau
bisa menyelidikinya sendiri bukan. Dan bukankah aku pernah mengatakan padamu,
jika sebuah hubungan sudah berjalan 2 tahun pasti aka nada rintangan yang
menerpa. Dan hanya 1 kuncinya, kau harus percaya padanya begitu juga
sebaliknya. “
“ Tapi…
kepercayaan itu mulai rapuh, Moon-a. “ serunya sedikit menahan isak tangisnya.
Oh~ Kyuhyun kenapa kau rapuh seperti ini?
“ Kalau
begitu, tanyakan lagi padanya dengan baik-baik. Mungkin dia bisa menceritakan
sebenarnya padamu. “
“
Semoga saja ia mau menceritakan semuanya. “
“
Moon-a… “ panggilnya dan melepas pelukanku. Dengan cepat aku menyeka airmataku
dan melihatnya juga menyeka air matanya. Dia benar-benar menangis… seorang Cho
Kyuhyun menangis(???)
“
Jangan menceritakan pada siapapun tentang ini dan…. “ ucapnya menggantung dan
wajahnya berubah malu. Aigoo~~ Bahkan dia bisa malu seperti ini. suami macam
apa dia ha? Eo… aku melihat daun telinganya memerah. Ingin rasanya aku tertawa
tapi aku coba untuk menahannya.
“ Ara.
Aku tidak akan menceritakan… semuanya. “ ucapku sembari menahan tawa. Lucu sekali
wajahnya yang malu seperti ini. Aigoo~~ Kyuhyun. Demi apa aku ingin ketawa saat
ini melihat wajahmu itu ditambah telingamu yang memerah karena malu.
Menyadari
tatapan Kyuhyun yang berubah menjadi mencengkamkan, aku lantas mencoba menahan
ketawaku dengan menggigit lidahku. Sepertinya Kyuhyun sudah tau kalau aku ingin
ketawa.
“
Sekalinya kau mengatakan pada orang lain tentang kejadian malam ini dan… me-ner-tawai-ku..
disaat itu aku akan memakanmu hidup-hidup Moon-a~ “ aku menelan ludahku saat
mendengar perkataannya dan aku merasa hawa evilnya sangat kuat. Aku hanya
mengangguk kecil.
Kyuhyun
lantas membelakangiku begitu juga denganku dan disaat itu juga aku tertawa
tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Aigoo~ seharusnya aku memotret wajah
malunya dan apa tadi… telinga bahkan sampai merah menahan malu. aigoo~ kau lucu
sekali Kyuhyun saat sedang malu.
Seketika
tawaku memudar saat merasakan sebuah tangan perlahan melingkar di perutku.
“
Bukankah sudah ku katakan padamu tadi. Kalau kau menertawaiku.. disaat itu juga
aku akan memakanmu hidup-hidup, Cho Hye Moon~
Atau…
kau sengaja menertawaiku agar kau aku makan. Kau pasti taukan arti lain dari
kata memakanmu? Hmm~~~ “ ucpanya membuat bulukudukku mrinding dan menelan
ludahku lagi. Park Hye Moon… kenapa kau mencari kematianmu sendiri ha?!
Dengan
gerakan cepat Kyuhyun membalikkan posisi tubuhku menjadi menghadap padanya.
Sekilas tangan kirinya menyingkirkan beberapa helai rambutku yang menutupi
wajah dan kemudian tangannya mulai menelungsup(?) di balik punggungku. OMONA!
Kenapa jantungku kembali berdetak kencang? Aku tidak ingin mati sekarang?!!!
“ Cho~
Hye~ Moon… kyeoppa~~ “ serunya dengan nada yang membuatku merinding seketika.
Dengan cepat Kyuhyun mengarahkan wajahnya ke wajahku dan aku reflex langsung
menutup kedua mataku.
‘ Aku
mohon jangan menodaiku lagi!!!!!! “ teriakku dalam hati.
Tunggu…
aku tidak merasakan Kyuhyun menciumku. Perlahan aku membuka kedua mataku dan
melihat wajah Kyuhyun yang sedang… menahan ketawanya. Oh~ Good Job!! Dia
mempermainkanku lagi ternyata. SIAL!!
“
Ahahahahaha haaaaa~~~~ Buahahahahahahah ahhaaaaaa~~~ “ ketawanya pecah menggema
di kamar saat setelah ia menjauhkan wajahnya dari wajahku dan mengubah
posisinya jadi duduk. KURANG AJAR KAU CHO KYUHYUN!!
“
Lihatlah… wajahmu memerah. Wajahmu memerah saat aku sedang menggodamu.
Ahahahaha haaaaa~ Sepertinya aku mulai suka menggodamu, Moon-a. buahahahaha
haaaa~ ahahahahaha haaaaaa~ Aigoo~ Moon-a… Kau lucu sekali.. “
Ok! Aku
marah padamu CHO KYUHYUN!!
Aku langsung
bangun dan menjambak rambutnya dengan keras sampai Kyuhyun teriak kesakitan.
RASAKAN INI!! Aku lalu menjatuhkan tubuhnya di ranjang dan aku duduk di
perutnya sedangkan Kyuhyun masih tertawa terbahak-bahak. SIALAN!! Bahkan
tubuhku yang kecil ini sampai terguncang keatas dan kebawah sesuai tertawanya.
“ HYA!!
Turun dari atas tubuhku! Kau berat sekali Moon-a!! Ahahaha haaaa~ “
“
BERHENTI MENERTAWAIKU!!!!!!!!! “ teriakku dan Kyuhyun malah menjadi ketawanya.
OK!
Cukup! Aku muak melihatnya menertawaiku!
Dengan
cepat aku mengambil bantal guling dan memukul wajahnya bertubi-tubi namun tetap
saja Kyuhyun tertawa.
“ HYA!
Kau itu sedang hamil! Kenapa tenagamu kuat ha!! “
“ HYA!
Moon-a!! STOP!! Hentikan!! “
Aku
hiraukan perkataannya dan masih tetap memukulinya dengan bantal guling.
INI
MEMALUKAN!! KURANG AJAR KAU CHO KYUHYUN!!!!!!!!
>>>>>
TO BE CONTINNUED <<<<<
2h
�Fh i ��_ ��] otation:-90;
flip:x;z-index:251704320' fillcolor="#95b3d7 [1940]" strokecolor="#95b3d7 [1940]"
strokeweight="1pt">
“
cincin? “ bingung Woo
“
Hm~ ini symbol pertemanan.
Eo…
aku juga menyuruh nae noona untuk mendesain bagian depannya. “
“
… kau tidak suka? “ ucap Kyuhyun dengan nada melemah
“
A… aniya. Bukan itu. Hanya saja… kenapa harus cincin? “
“
Awalnya aku juga ragu memilih cincin sebagai symbol pertemanan kita. Tapi tidak
ada benda lain. Cincin satu-satunya benda yang menurutku mudah sekali untuk di
bawa dan cincin juga asesoris yang digemari oleh apara yeoja bukan. Aku hanya
ingin memberimu benda yang bisa kau pakai dan membuatmu selalu mengingatkanku.
“
“
Marcus-ya… “
“
Kalau kau tidak menyukainya juga tidak apa-apa. “
“
… aniya. Aku menyukainya. Hm~ “ ucap Woo sembari mengeluarkan cincin itu dari
tempatnya.
“
Eo… dibagian dalamnya, aku yang mendesainya. “
“
Hah? “
Kyuhyun
juga ikut membuka kotaknya dan mengeluarkan cincin yang sama dan mendekatkan
kedua cincin itu.
“
Lihat. Dimasing-masing cincin aku menuliskan 203 day dan inisial nama kita. “
jelas Kyuhyun.
“
CKH? … CRK? … Apa maksud inisial ini, Marcus? “
“
Itu ini sial nama kita. CKH untuk inisial namaku dan CRK untuk inisial namamu.
“
“
Hah? Aku tidak mengerti? Bukankah namamu Marcus Cho? Kenapa ditulis CKH? “
“
… Biar itu menjadi rahasiaku. “
“
HYA!! Jadi nama Marcus Cho itu . . . “
“
Itu nama baratku dan aku memiliki nama korea sendiri. Seperti dirimu. “
“
Mwo?
Jadi…
CKH kepanjangan apa? “
“
Tidak akan aku beritau. Karena kau juga beberapa waktu lalu tidak
memberitaukanku kepanjangan dari nama koreamu itu. “ cibir Kyuhyun sembari
sekilas menjulurkan lidahnya.
“
KAU CURANG! Mana boleh seperti ini!! “
“
Tentu saja boleh. “ ucap Kyuhyun enteng sedangkan yeoja kecil di sampingnya itu
sudah mengembungkan kedua pipinya dan menampakkan wajah yang kesal pada
Kyuhyun.
#Flashback
END (back to Kyuhyun POV)
*Backsound Super
Junior M - Blue Tomorrow
Dengan
ragu, aku membuka penutup kotak ini dan mengambil cincin itu. aku melihat karya
noonaku yang cantik di bagian depan cincin ini. 4 daun semanggi yang memotong
garis lengkung. Aku melihat di dalamnya tertulis 203 day dan saat aku memutar
cincin itu, aku melihat inisial nama CRK.
“
Untung saja saat itu kau tidak bertanya arti dari 4 daun semanggi ini padaku.
Memang benar yang menggambar ini adalah Ahra noona, karena aku tidak berbakat
untuk menggambar. Tapi konsepnya berasal dari… hatiku. Cincin ini dan segala
goresan di cincin ini memiliki arti tersendiri untukku, walaupun beberapa
bagian sudah aku jelaskan padamu. Tapi tidak untuk arti 4 daun semanggi ini dan
inisial nama kita yang tergores di masing-masing cincin. “
“
CKH… Cho Kyuhyun.. “
“
CRK… “
Seketika
mataku membulat saat menyadari kepanjangan dari nama korea Woo adalah…
“
… Choi… Rae-Ki… “
“
Kenapa aku baru menyadari sekarang. Dan itu berarti… perasaanku yang mengatakan
bahwa Woo-ya belum meninggal… itu benar. Dan dia muncul di hadapanku dengan
nenggunakan nama koreanya. “
OH
Tuhan…. Bagaimana bisa aku meragukan perasaanku saat pertama kali melihat Woo
datang kembali dengan nama Choi Rae Ki? Nama koreanya.
Berulang
kali aku mengutuki diriku sendiri dan air matakupun akhirnya jatuh saat
mengingat pertama kali Rae Ki masuk keasrama dan Jonghyun mengerjainya. Dan
disaat aku membalas dendam -atas perbuatannya yang menyiramku dengan sisah air
toilet- saat di kantin sekolah. Tamparan marahnya dan kata-kata itu :
“
CIH!!! Dan sebelum kau melakukan itu terhadapku, aku juga akan membuatmu
menyesali perbuatanmu ini. SEUMUR HIDUPMU!!! Aku akan membuatmu menyesalinya
seumur hidupmu!! “
“
Mianhae~~ Jeongmal mianhaeyo, Woo-ya.
Aku
menyesali perbuatanku itu…
Mianhae…
mianhae… mianhae… Rae Ki-ya. “
TO BE CONTINNUED
::
AUTHOR NOTE ::
Mianhae
kalau ada tulisan yang typo aka salah dan keterlambatan ngepost karena mood
author lagi naik turun. Jadi salahkan mood author yaa, jangan authornya :o
*loh* -_-“v
Mohon
di maafkan sebesar-besarnya *bow* ^^v
TYFE #1 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-1.html
TYFE #2 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-2.html
TYFE #3 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-3_8332.html
TYFE #4 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-4.html
TYFE #5 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-5.html
Don't Be SILENCE and CoPast
Tidak ada komentar :
Posting Komentar