.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Januari 30, 2013

Thank You For Everything #6

#PREVIEW

Author POV
Perlahan Kyuhyun melepaskan pelukkannya. Mereka hanya saling memandangi satu sama lain dalam keheningan. Bahkan suara hujan dan petir tidak membuat mata mereka berkedip. Setelah itu, Kyuhyun perlahan mendekatkan jawahnya ke wajah Park Hye Moon. Reflex Park Hye Moon memundurkan kepalanya, namun secara tiba-tiba tangan kanan Kyuhyun mencegah kepala Park Hye Moon agar tidak mundur lebih jauh lagi.

‘ ada apa dengannya? ‘ ucap Park Hye Moon di dalam hatinya

Wajah Kyuhyun terus mendekat dan semakin dekat dengan wajah Park Hye Moon. Park Hye Moon hanya langsung memejamkan kedua matanya dan…

Chu~

Tepat disaat bibir Kyuhyun menyentuh bibir Park Hye Moon, kedua mata Park Hye Moon membulat seketika karna kaget dengan apa yang sedang dilakukan Kyuhyun saat ini padanya.


#PREVIEW END

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< 
Thank You For Everything
#6

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min

Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama

èPark Family’s Homeç
08:00 AM KST

Park Hye Moon POV
Dengan malas dan masih sedikit mengantuk, aku menuruni anak tangga satu persatu. Tiba-tiba saja hidungku ini mencium bimbab dan dengan segera aku berlari kecil kearah dapur. Aku melihat eomma dan bibi sedang memasukkan sayuran dan daging kedalam nasi kemudian digelung.

“ Eomma~ “ panggilku lalu memeluk 2 orang yang aku sayangi ini.

“ Kau sudah bangun. Mana suamimu? “ tanya eomma sembari memotong bimbab.

“ Eo.. dia masih tidur. “ jawabku malas dan menyambar 1 potong bimbab.

“ HYA!! Kau bahkan belum menggosok gigimu Moon-a. kenapa kau sudah langsung makan. “ aku hanya tersenyum dan masih mengunyah bimbab.

“ Eomma… Appa, eomeonim dan appanim dimana? Apa mereka belum bangun? “

“ Kalau appa mu baru saja berangkat kekantornya 15 menit yang lalu. Sedangkan mertuamu sudah berpamitan pulang barusan. “
“ Eo… omona~ Bibirmu… kenapa disudut bibirmu ada luka kecil ha? “ kejut eomma saat melihat kearahku

“ O… jinja? “






Aku lantas menyambar pisau potong yang dipegang bibi dan melihat disudut bibirku dari pantulan besi. Iya… ada luka disudut bibirku. Pantas saja saat mengunyah terasa sedikit perih.

‘ Tunggu dulu… luka ini… ‘

“ Kenapa kancing atas baju tidurmu terlepas, Moon-a? dimana kancingnya, biar eomma menjaitkannya untukmu. “

Seketika aku diam dan kembali mengingat kejadian semalam.

#Flashback
Disaat kami cukup lama berciuman, tangan kanan Kyuhyun yang semula menahan tubuhku agar tidak mundur perlahan beralih ingin membuka kancing atas baju tidurku. Menyadari hal itu, aku langsung menyingkirkan tangannya dengan kasar dan menggunakan kesempatan ini untuk menghindar. Tapi naasnya dengan cepat tangan Kyuhyun kembali menekan bahuku agar tidak menjauh dan kembali menciumi bibirku dan ditambah lagi kaki Kyuhyun sengaja dililitkan ke kedua kakiku dan mengunci tubuhku
#Flashback END

Aku sungguh tidak percaya kalau kejadian semalam benar-benar kenyataan. Aku fikir itu hanya mimpiku yang aneh. Mimpi yang sangat aneh. tidak seperti Kyuhyun biasanya? Malam itu Kyuhyun berubah menjadi sedikit agresif.

“ Moon-a, apa kau hari ini sibuk? “ tanya eomma membuat lamunanku jadi buyar.

“ Aniyo. Wae? “

“ Ada beberapa berkas appa yang tertinggal dan akan dipakainya untuk rapat jam 10 pagi ini. Bisakah kau antarkan berkas itu ke perusahaan? “

“ Hm~ Johayo. Aku akan mandi terlebih dahulu setelah itu aku akan mengantarkan berkas appa ke perusahaan. “ seruku sembari menyambar lagi 1 bimbab dan langsung aku melesat menuju kamarku.

Disaat aku hendak membuka pintu kamarku, tiba-tiba Kyuhyun yang terlebih dahulu membuka pintunya dari dalam. Sekitar 2 menit kami mematung canggung dan disaat aku ingin masuk tubuh Kyuhyun tiba-tiba berdiri didepanku. Aku kemudian masuk dari arah lain, tapi disaat itu juga tubuh Kyuhyun berdiri dihadapanku lagi dan itu terjadi sekitas 30 detik. Aku hanya menghela nafas sabar. Aku cukup kesal dengan tingkahnya!! Dengan cepat aku mendongak melihatnya.

“ Mwoya?! “ cetusnya dengan suara serang dan membuat kemarahanku yang seharusnya meluap sekarang jadi seketika hilang.
“ Minggir. Aku mau keluar! “ Kyuhyun lantas menyingkirkan tubuhku dari jalannya dan berjalan menuruni anak tangga.

“ Kenapa jadi dia yang terlihat marah? Seharusnya aku yang marah bukannya kau. Dasar aneh! “ grutuku dan langsung masuk kedalam kamar.

Setelah selesa, aku lantas menghampiri eomma yang kuyakini sedang di dapur dan… dugaanku benar.

“ Eomma~ Mana ber . . . “

Omonganku terpotong seketika saat dengan tiba-tiba Kyuhyun tersedak saat sekilas melihatku.

‘ Ada apa dengannya? Apa penampilanku aneh sampai ia tersedak saat melihatku? ‘ batinku sembari mengecek pakaian yang aku pakai dari ujung kaki sampai bahu.

“ Minumlah air putih ini Kyuhyun-a… “ perintah eomma pada Kyuhyun dan eomma menepuk pundak belakang Kyuhyun pelan saat Kyuhyun selesai meminum.

“ Kau kenapa bisa tersedak seperti itu, Kyu? “

“ Jelas saja Kyuhyun-a tersedak seperti itu melihat penampilanmu yang…
HYA! Apa kau juga di USA mengenakan rok rimple diatas lutut, atasan yang hampir tipis dan hampir memperlihatkan belahan dadamu, dan kau hanya menutupi kedua bahumu dengan blazer seperti itu saat ke Universitas? “

“ Waeyo eomma? Memang ada yang salah dengan pakaianku. Ini wa . . . “

“ HYA!! “ Teriak eomma dan Kyuhyun bebarengan. Apa ada dengan mereka?

“ HYA! Jelas itu salah. Kau ini mau pergi ke perusahan appa bukan ke diskotic.
CEPAT GANTI PAKAIANMU YANG SOPAN!! “ jelas eomma dengan nada tingginya di bagian akhir kalimatnya.
“ Haassshhh~ anak ini mau mencari namja lain dengan gaya busananya atau apa ha? “ grutu eomma

“ Iya iya… aku akan ganti. “ ucapku malas dan kembali masuk kamar.


Cho Kyuhyun POV
Yeoja itu benar-benar… pakaiannya yang.. hmm~ menurutku sudah bisa memikat namja hidungbelang untuk menergapnya. Mungkin kalau ditambah make-up yang berlebihan, mungkin namja hidungbelang sudah benar-benar menergapnya. Sangat diluar pikiranku kalau Moon bisa memakai pakaian sexy seperti itu. Mungkin Moon sudah terpikat dengan gaya pakaian orang USA yang sexy.

“ Eomma… mana berkas appa yang harus aku antar ke perusahaan? “ seru Moon yang tiba-tiba dan duduk di kursi sampingku.

Hakhills yang tidak terlalu tinggi, celana jins yang tidak terlalu ketat, baju longgar berwarna biru muda dengan lengan ¾ yang bertutup, dan rambut yang terbiar terurai. Lebih mending seperti ini, daripada tadi. Menyadari aku menatapnya, dengan cepat aku kembali memakan sarapan buatan eomma dan sekilas aku juga melihat ia kembali menyantap sarapannya.


Shin Jae Mi POV

“ Ini bayaranmu karena semalam kau sudah memuaskanku. “ seru namja bersuara serak itu dan melempar ammplop berisi uang lalu keluar dari kamar hotel.

Aku hanya menunduk dan sekilas melihat amplop yang berada di depanku. Aku menghela nafas berat melihat kondisiku yang seperti ini. Ingin sekali aku berhenti menjadi seorang nappeun yeoja yang melayani namja hidung belang. Tapi… itu sama saja aku membunuh eomma secara perlahan. Dengan berat, aku bangkit dari dudukku dan memungut pakaianku yang berserasakan di lantai hotel lalu menuju kamar mandi.

Aku menghirup udara pagi saat setelah aku keluar dari gedung hotel. Merasakan angin yang membuang semua noda ditubuhku. Menyegarkan. Ketika perasaanku tenang, aku putuskan untuk menjenguk eomma di rumah sakit.

Setibanya sampai di rumah sakit, aku langsung menuju kamar rawat eomma. Senyumku terus mengembang dan sesekali menghirup aroma bunga mawar putih yang aku beli di toko bunga. Sesampainya di kamar eomma, aku melihat ada suster yang baru selesai membersihkan tubuh eomma. Sekilas aku suster itu membungkuk dan keluar dari kamar eomma.

“ Good morning eomma. Aku hari ini membawakan bunga mawar putih untuk eomma. “ ucapku sembari meletakkan bunga mawar putih itu kedalam vas bunga di samping kasur eomma. Kemudian aku duduk di bangku dekat eomma dan memegang tangan eomma.
“ Mianhae eomma… jeongmal mianhae. Hanya dengan cara seperti ini aku bisa membayar semuanya. semoga disaat eomma sadar nanti… eomma bisa mengerti kondisiku. “ aku merasakan dari sudut mataku yang perlahan mengeluarkan air mata.

Aku menangis sembari memegang tangan eomma dan meminta maaf padanya terus menerus. Sejujurnya… dalam hati kecilku ingin sekali berhenti dari pekerjaan ini dan hanya bekerja di café saja. Namun gaji sebagai pelayan part time hanya 2000 wom per minggu. Itu tentu sangat jelas kurang untuk membiayai peralatan eomma. Dan tidak mungkin juga aku meminta uang kepada Kyuhyun terus menerus. Itu yang ada akan membuat Kyuhyun curiga.

“ Kyuhyun oppa… “ lirihku.

Saat terakhir bertemu di café sampai sekarang aku tidak lagi bertemu dengannya. Kyuhyun juga tidak menelfonku sama sekali. Apa dia marah karena aku tidak mengingat hari aniv kita yang ke 2? Semoga tidak. Saat ini aku masih membutuhkannya.
Disaat aku ingin menelfon Kyuhyun, aku mendengar suara pintu terbuka. Dengan cepat aku menghapus air mataku dan melihat siapa yang datang.

“ Shin Jae Mi-ssi… kau ada disini. “ seru dokter yang aku sangat hafal namanya selama 4 tahun belakangan ini, Shin Dong Hee. Sekilas perawat dibelakangnya membungkukkan badan dan aku juga membungkukkan badan.

“ Aku kesini untuk mengecek kondisi eommamu. “

“ A Nde. Silahkan. “

Aku lalu bejalan kedepan ranjang eomma dan melihat dokter  Shindong mengecek denyut nadi sedangkan perawatnya mengecek peralatan medis.

“ Bagaimana kondisi eomma? Dia baik-baik saja bukan? “ tanyaku setelah melihat dokter Shindong selesai memeriksa eomma. Dokter Shindong hanya menghela nafas berat.

“ Tidak ada perubahan, Jae Mi Agassi.
Sama seperti hari sebelumnya. “

‘ Apa sama sekali tidak ada kesempatan untuk eomma menghirup udara bumi ini?
Oh Tuhan… cobaanmu sangat berat. ‘ ucapku dalam hati.

“ Jae Mi Agassi. Bisa kita bicara di ruanganku. “ aku hanya mengangguk kecil dan mengikutinya menuju rungannya.

‘ Perasaanku sedikit tidak enak. ‘ batinku.

Aku lantas duduk di kursi depan meja Dokter Shindong dan Dokter Shindong juga duduk di kursi di hadapanku.

“ Begini, Jae Mi Agassi. Ini mengenai kondisi eommamu.
Kau tau sendiri… kondisi eommamu hanya berjalan ditempat. Yaa walaupun beberapa kali sering drop.
Ini sudah 3 tahun eommamu terbaring koma dan harapan untuk sadar sangat kecil. Benturan di kepala saat kecelakaan, mengakibatkan beberapa system syaraf otaknya tidak berfungsi normal dan mengakibatkan koma. “

“ 2999… kalau dokter Shin mengatakannya 1 kali lagi, genap menjadi 3000 kali Dokter mengatakan itu selama 3 tahun ini.
Aku tau arah pembicaraan dokter Shin. Tapi mian… aku masih ingin eomma berada didunia ini dan aku tetap tidak ingin melepaskan semua peralatan medis yang eomma gunakan.
Saya permisi… “

Disaat aku hendak berdiri tiba-tiba perus kiriku terasa sakit dan membuatku terduduk kembali. Aku mencengkram perut kiriku. Sepertinya mengarah pada ginjal.

“ Jae Mi Agassi… ndo gwenchana? “

Aku terus mencengkram kuat perutku. Kenapa rasa sakit ini muncul lagi? Ini sudah kesekian kalinya aku merasakan ginjalku sakit selama 4bulan belakangan ini.
Aku merasakan tangan Dokter Shin mencengkram kedua bahuku dan mencoba untuk meluruskan tubuhku, tapi aku semakin menunduk.

“ Apa perusmu sakit? “ aku hanya menggangguk cepat.
“ Berbaringlah di ranjang. Aku akan memeriksa kondisimu. “

Dokter Shin lantas menuntunku untuk berbaring di ranjang dan memeriksa kondisiku.

“ Akhhhhh! Appo~~~ “ teriakku saat Dokter Shin menekan perut kiriku.

“ Sepertinya ginjalmu ada masalah.
Bernafaslah secara normal. “ aku menuruti Dokter Shin dan disaat itu tekanan tangan dokter Shin di perurt kiriku terasa 2x lipat sakit.
“ Apa kau sering kesakitan seperti ini? “ tanyanya setelah selesai memeriksaku dan aku hanya berdehem.
“ Sepertinya kau mengalami… gagal ginjal. Tapi untuk pastinya, kau harus CT Scant untuk melihat lebih jelasnya. “ jelasnya dan kembari duduk di kursi dokternya.

Aku perlahan bangkit dari tidurku dan berusaha duduk walaupun rasa sakitnya sedikit berkurang.

“ CT Scant… aku rasa itu tidak perlu. Sebentar lagi juga akan baik-baik saja.
Aku tidak harus melakukan CT Scant, Dok. “

“ Apa kau yakin tidak ingin melakukannya? “ aku menggangguk.
“ Sudah berapa kali kau merasa sakit seperti tadi? “

“ … aku tidak tau berapa kali. Tapi dalam 4 bulan ini sering merasakan sakit seperti ini.. “

“ A~ … tapi, aku sarankan kau melakukan CT Scant. Karena aku takut analisaku yang mengatakan kau gagal ginjal itu salah. Takutnya kau itu menderita penyakit… Kanker serviks. “

“ Kanker Serviks? “

“ Hm~ Aku merasakan pembesaran pada ginjalmu saat pemeriksaan tadi. “

Kanker serviks? Yang benar saja. Dokter Shindong pasti salah menganalisa. Mungkin ini hanya kram karena aku belum sarapan. Gagal ginjal? Apa itu. sangat tidak mungkin.

“ Sudahlah… aku sekarang sudah baik-baik saja.
Aku permisi keluar. “ Dengan berusaha tegap, aku berjalan keluar ruangan.


09:58 AM KST

Park Hye Moon POV
Setelah memarkirkan mobilku, dengan tergesa-gesa aku masuk kedalam perusahaan sembari membawa berkas rapat Appa. Ku putuskan untuk berlari dan masuk kedalam lift. 2 menit lagi rapatnya akan mulai. Setelah mendengar bunyi lift, aku langsung berlari menuju ruang rapat. Karena saking paniknya, aku tidak sengaja menambrak seseorang.

Bbuukkk!!

“ Yeongseohamnida. “ seruku sembari berdiri dan langsung mengambil berkas itu kemudian berlari menuju ruang rapat. Sesampainya di lorong ruang rapa, aku melihat Appa yang hendak masuk ruang rapat.
“ Appa!!!!! “ teriakku dan membuat rekan-rekannya juga melihat kearahku. Aku kemudian berjalan tenang dan menyerahkan document rapat appa.
“ Ini. Appa meninggalkannya di meja. “

“ Gamsahabnida. Pantas saja dokumen yang appa bawa kurang 1.
Kau tau… ini document berisi sketsa bangunan hotel di pulau Jeju. Jika tanpa document ini, Appa pasti tidak akan mengerti dengan jelas saat pembuat sketsa ini menjelaskannya saat rapat. “

Appa lalu memeriksa document itu, dan sekilas aku melihat kearah dokumet itu ternyata… KOSONG.

“ Dimana isi dokumen ini Moon-a? “

Samar-samar kejadian saat aku menabrak seseorang tadi muncul dibenak. Begitu ingat aku memukul kepalaku. Paboya!! Yeoja pabo!! Pasti isi dokumentnya terjatuh disana.

“ Mianhae appa. Tadi saat aku berlari kesini aku tidak sengaja menabrak seseorang. Mungkin sketsanya terjatuh.
Changkkaman, aku akan segera kembali. “

“ Yeongseohamnida… kau tadi menjatuhkan ini agasi. “ seru seseorang dari belakangku. Aku lantas berbalik dan seketika itu juga aku kaget saat menatap orang yang didepanku sekarang. benarkah ini dia?

“ Sungmin-a, sepertinya kau menemukan isi dokumentku. “

“ Eo… Moon-a? “

“ … Kalian saling kenal? “

“ Sunbae… “ lirihku.

“ Eo… Yeongseohamnida sajangnim.
Jadi ini milik sajangnim. Pantas saja.
Ini sajangnim. “ Sungmin lantas memberikan isi document itu pada appa.

“  O nde.
Apa kalian saling kenal? “

“ Nde sajangnim. Dia adalah junior saya saat di Universitas. “

“ Eo nde..
Hmm~ sepertinya rapat akan segera dimulai. Kkaja Sungmin-a. “

Sekilas Sungmin tersenyum kearahku sebelum ia benar-benar hilang dibalik pintu rapat. Sedangkan aku… aku masih belum percaya kalau Sungmin… dia bekerja ditempat appa. Tapi sejak kapan?


Lee Sungmin POV
Begitu rapat usai, semua investor satu per satu keluar dari ruang rapat sedangkan aku masih sibuk membersihkan document2 hotel Pulau Jeju yang telah aku presentasikan tadi. Untungnya semua menyetujui untuk bekerja sama dengan perusahaan. semoga bisnis ini lancar.

“ Sungmin-a… boleh aku menanyakan sesuatu padamu? “ seru sajangnim yang masih membersihkan mejanya dari kertas-kertas document.

“ Nde. Tentu saja boleh. Memang apa yang ingin sajangnim tanyakan padaku? “

“ … Yeoja tadi. Yeoja yang tadi bertemu denganmu di luar.
Apa kalian memiliki hubungan special? Sepertinya tadi kau melihatnya dengan penuh perasaan. “

Benarkah aku melihatnya seperti itu tadi? Memang benar. Entah saat tadi kami bertemu aku ingin sekali memeluknya, aku merindukannya selama 2 bulan ini. suatu hari, aku pernah mencoba untuk menelfonnya tapi selalu dia rijeck. Mungkin saat itu dia sedang sibuk dan tidak mengangkat telfonku. Hari berikutnya, aku juga mencoba menelfonnya lagi tapi tetap sama… selalu dirijeck. Dan saat itu aku putuskan tidak menghubunginya lagi. Saat itu aku benar-benar merindukan sosoknya. Sangat. Kalau saja saat itu sepupunya tidak menganggu acara kami, pasti aku sudah menyatakan perasaanku padanya. Tapi… sepertinya tuhan tidak memberikanku kesempatan.

“ Sungmin-a… “ panggil sajangnim yang seketika membuyarkan lamunanku. Aku lantas melihat kearah sajangnim.
“ Kau belum menjawab pertanyaanku. Apa kau memiliki hubungan special dengan yeoja tadi? “

“ … hmm~ … aniya sajangnim. Kami hanya seorang teman saja.
Waegurae? Apa sajangnim mengenali yeoja tadi? “

“ Jelas saya kenal. Yeoja itu adalah . . . “

Tiba-tiba sajangnim berhenti berbicara saat mendengar ponselku berdering. HhhaassshhH~ Aku lupa mensilence ponselku dan untung saja rapatnya sudah selesai.

“ Yeongseohamnida sajangnim “

“ Nde gwencahana. Angkatlah. Mungkin itu telpon penting.
Lain kali kita berbicara lagi. Saya keluar dulu. “

“ Nde. “ jawabku singkat lalu sekilas membungkukkan badanku pada sajangnim yang bejalan keluar ruang rapat. Sekilas aku melihat kelayar ponsel yang bertulis “ Café “. Kenapa orang café menelfonku?
“ Nde yeobeoseo. Waeyo? “
“ Baiklah. Aku akan ke café sekarang. “


05:55 PM KST
èCho Cropç

Cho Kyuhyun POV
Akhirnya selesai juga semua pekerjaanku. Semua berkas sudah aku tanda tangani sekaligus aku pelajari. Aku rasa tubuhku pegal sekali. Sedaritadi hanya duduk dan rapat. Ku kemudian merenggangkan ototku dan bersandar di punggung kursi.

“ Hhhaaahhh~ “ hembusku dan langsung mengeluarkan ponselku dari saku jas.

Aku kemudian mencari nomor ponsel Jae Mi dan begitu ketemu aku langsung menghubunginya. 1 detik… 2 detik… 25 detik… kuputuskan sabungan telfonnya.

“ Kenapa tidak diangkat? Apa dia sedang sibuk sekarang? “ grutuku.

Aku kemudian kembali menghubunginya dan masih tetap tidak diangkat. Ku putuskan untuk mengiriminya pesan singkat.

Chagiya~ eodieso? Kenapa kau tidak mengangkat telfonku? Apa kau sedang sibuk sekarang?
Eo… kalau kau sibuk, biar aku saja yang menghampirimu ke café tempat kau kerja.
Dimana lokasi café tempat kau kerja?

-Send~

>5 menit kemudian<

Ini tidak seperti biasanya… Jae Mi selalu membalas cepat pesan singkatku. Ada apa dengannya belakangan ini?
Dengan cepat aku berdiri dan menyambar kunci mobilku dan keluar dari ruangan lalu menuju tempat parkir. Selama dalam perjalanan menuju rumah Jae Mi aku terus mencoba menghubunginya namun masih tetap tidak ia angkat. Kenapa aku jadi gelisah seperti ini?
Begitu sampai didepan rumah Jae Mi aku langsung menekan bel. Aku lihat rumahnya sepi dan sedikit berbeda. Terakhir aku kesini cat depan rumahnya berwarna kuning gading, kenapa berubah menjadi putih? Setauku Jae Mi tidak suka warna putih.

“ Maaf, anda siapa ya? Sedang apa berdiri di depan pagar rumahku? “ seru seorang namja dari arah sampingku. Tunggu dulu… dia bilang apa? di depan pagar rumahku?

“ Eo… kau mengatakan apa? rumahku?
Bukankah ini rumah Shin Jae Mi? “

“ Eo… 2 bulan yang lalu memang ini rumah Jae Mi-ya. Tapi sekarang dia sudah menjualnya pada kami. “ jawab yeoja yang berada disamping namja tadi.

Jae Mi pindah rumah? Kenapa ia tidak mengatakannya padaku? lantas sekarang dia tinggal diamana? Bukankah Jae Mi hanya hidup sebatang kara di Seoul semenjak eommanya meninggal 2 tahun lalu.

“ A~
Eo apa kau mengetahui Jae Mi-ya sekarang tinggal dimana? “

“ Mianhae… aku tidak tau mengenai itu.
Tapi,, kau sendiri siapa? apa kau juga clean namja Jae Mi-ya? “

“ Mwo? Apa maksud perkataanmu? “

“ Ini sudah kesekian kalinya rumah kami di kunjungi namja yang mencari Jae Mi-ya.
Dan menurut rumor yang beredar dilingkungan ini, Jae Mi-ya itu seorang yeoja penghibur di sebuah club malam. “ jelas yeoja itu.

“ MWOYA?! Club malam?! “

Mendengar penjelasan yeoja itu, aku merasa tubuhku tidak bertenaga. Aku merasakan namja dan yeoja itu melihatku aneh kemudian masuk kedalam rumah meninggalku yang masih mematung karna perkataan yeoja itu.

‘ Mungkinkah itu… Jae Mi-ya… apa benar yang selama ini eomma katakan mengenai Jae Mi-ya itu sebuah kebenaran? Tapi, bukankah Jae Mi-ya bilang kalau dia bekerja di café sampai jam 6. Mungkinkah setelah itu.. malamnya ia bekerja di… ‘ ucapku dalam hati.
“ Andwaeyo! Jae Mi-ya… dia mana mungkin melakukan hal itu dengan namja lain. Sama sekali tidak mungkin. Aku tidak mungkin terpengaruh dengan kata-kata yeoja itu sebelum aku melihat sendiri dengan mata kepalaku. “

Ku putuskan untuk kembali kerumah dan menenangkan pikiranku. Selama dalam perjalanan, aku mencoba untuk menyambungkan hal-hal yang aneh yang selama ini terjadi. Jae Mi sering sekali tidak menelfonku dan lebih tertutup padaku. dan barusan, dia sama sekali tidak mengangkat telfonku ataupun membalas pesan singkatku. Mungkinkah sekarang Jae Mi sedang melayani seorang namja?

“ HAH! Andwaeyo! Cho Kyuhyun… kau mana boleh berfikir yang tidak-tidak mengenai yeojachingumu. Mana mungkin ia mengkhianatimu seperti ini. “ ucapku dengan penuh kepercayaan.

Beberapa menit setelah aku memarkirkan mobilku di garasi rumah, aku melihat mobil Moon baru sampai dan terparkir tepat didekat mobilku. Aku lantas keluar dari mobil dan tidak lupa mengeset alarm mobil.

“ Eo… kau sudah pulang Kyu. Tumben sekali. Biasanya kau pulang larut malam. “ serunya saat setelah keluar dari mobilnya.

“ Hm~ Hari ini tidak terlalu banyak rapat. Jadi pulang lebih awal. “

“ Eo… Bantu aku membawakan kantong belanjaan. Tadi aku pulang ke rumah eomma, kata eomma kau menitipkan belanjaan kita di rumah saat kau berangkat kerja tadi pagi.
Kenapa kau titipkan pada eomma? Kau kan bisa pulang dulu untuk menaruhnya di rumah? “

“ Aku tidak sempat untuk mampir ke rumah. Aku lupa kalau tadi pagi aku harus rapat. Maka dari itu aku menitipkannya di rumah eomeonim. Mana mungkin aku membawa belanjaamu ke kantor. “ jelasku dengan nada lemah.

“ … Eoh. Ppali… bantu aku membawanya kedalam. “

Dengan lemas aku membawa 2 kantong belanjaan dan Moon membawa 1 kantong belanjaan. Aku lantas berjalan terlebih dahulu menuju rumah.


Park Hye Moon POV
Namja itu kenapa lagi? Kenapa wajahnya tidak bersemangat seperti itu? kalau lelah… kenapa ia membantuku untuk membawa belanjaan? Lihatlah… bahkan berjalanpun sangat lemas. Hhaasssshhh~ Apa dia sedang ada masalah lagi dengan yeojachingunya?
Setelah mengambil kantong belanjaan dari bagasi, aku kemudian menutup dan tak lupa menyetel alat pengaman otomatis pada mobilku kemudian mengekori Kyuhyun. Sesampainya didalam, aku dan Kyuhyun meletakan kantong belanjaan di meja dapur setelah itu Kyuhyun berjalan masuk kedalam kamarnya dan sedikit menutup pintu kamarnya dengan keras. Aku juga kemudian berjalan menuju kamarku untuk mandi.

“ Hhhhhaaasssshhhh! Kenapa ia merusak kunci pintu kamarku separah ini? “ grutuku saat melihat ganggang pintuku rusak total.

Dengan perlahan aku menutup pintu kamarku kemudian mengganjelnya(?) dengan kursi belajarku dari dalam. Aku lantas menuju kamar mandi dan berendam untuk merilekskan tubuhku.
1 jam berendam itu sudah cukup untuk merilekskan tubuhku. Aku lantas keluar dari backup dan mengenakan handuk. setelah itu aku melihat pantulan tubuhku di kaca westafel kemudian mengusapkan penyegar ke wajahku. Selesai. Sekilas aku melihat ke perutku dan mengelusnya.

“ … hah~ bahkan aku lupa kalau aku sedang mengandung seorang bayi.
Soaneun, mianhae. 1 hari ini pasti kau lelah mengikuti eomma yang bekerja dan harus pulang pergi dari kantor ke pabrik. Semoga kau baik-baik saja didalam sana. “ seruku masih tetap mengelus perutku yang masih datar.

Setelah mencuci tangan, aku kemudian keluar dari dalam kamar mandi dan membuka lemari bajuku untuk mencari baju tidur. setelah terpakai, aku lantas keluar dari kamar dan mulai memasukkan belanjaan satu per satu ke lemari es.

“ Kenapa dia belum keluar dari kamarnya? Apa dia tidak lapar? Atau dia sudah makan malam? “ gumamku sembari memasukkan sayuran kedalam lemari es.

Begitu semuanya sudah masuk ke dalam lemari es dan kantong belanjaan sudah aku buang kedalam tempat sampah. Sedikit khawatir dengan tingkah Kyuhyun tadi, aku beranikan untuk menghampiri kamarnya.

Tok tokk tokkk…
“ Kyuhyun-a~ “

Karena tidak ada jawaban, aku lantas masuk kedalam kamarnya. Aku lihat Kyuhyun sedang berbaring di ranjang dan jas kantor serta dasinya berserakan di lantai. Perlahan aku memungut jas dan dasinya. Aku kemudian membuka lemari pakaiannya, mengambil 1 hanger dan mengalungkan jas serta dasinya dan menggantungkannya kembali. Samar-samar aku mendengar Kyuhyun mengigau kecil menyebutkan sebuah nama. Perlahan aku menghampirinya yang sedang tertidur dan duduk perlahan disampingnya. Baru kali ini aku melihat wajahnya yang sedang tertidur. Aku terus melihat wajahnya dengan intens.

‘ eo… kenapa begitu banyak masalah yang ia hadapi? ‘ umpatku dalam hati.

Kata eomma, aku memiliki bakat membaca wajah seseorang yang sedang tertidur. Tapi aku pikir itu bukan sebuah bakat. Karena tanpa kita sadari, sebenarnya semua orang bica membaca wajah seseorang yang sedang tertidur. Karena dengan kita melihat wajah orang yang sedang tertidur, kita bisa melihat seberapa besar masalah yang ia hadapi. Dan wajah Kyuhyun penuh dengan masalah(?). Tanpa ku sadari, tanganku perlahan menghampiri pipi Kyuhyun dan mengelusnya dengan lembut. Aku lantas menjauhkan tanganku saat Kyuhyun menggeliat kecil dan perlahan membuka matanya. Dia terkejut melihatku dikamarnya.

“ Moon-a… “

“ Mi… mianhae… apa aku membangunkanmu? “ tanyaku dengan nada gugup.
“ Kalau begitu aku ke . . . “

“ Moon-a “ panggilnya dan mencegahku untuk berdiri. Dengan gerakan cepat, Kyuhyun menarikku hingga aku mendekap kepelukkannya dan setelah itu Kyuhyun mengangkat  tubuhku hingga naik ke ranjangnya dan tidur di sampingnya.

“ HYA!! MWOYAJISA?!! “ teriakku sembari mencoba melepaskan tubuhku dari dekappannya namun tenaga Kyuhyun lebih besar dari rontaanku.

“ Bisakah kita tidur bersama malam ini? “ perlahan aku berhenti meronta, tapi aku tidak membalas pelukkan Kyuhyun. Kami sama-sama hening.
“ Banyak kejadian yang membuatku bingung. “

“ Araseo. “ Kyuhyun lantas melepaskan pelukkannya dan melihatku dengan wajah bingung.
“ Aku tau itu. aku tau dari wajahmu saat sedang tidur. “

“ Mwoya?
Sepetinya kau berbakat menjadi paranormal. Kau tau semuanya hanya dengan membaca wajah seseorang. “

‘ dia ini sedang memujiku, meledekku, atau menghinaku ha? ‘ pikirku.
“ terserah apa yang kau pikirkan. “ seruku sedikit muak.

“ Memang apa yang kau lihat dari wajahku saat tidur? hmm~ “

“ Semuanya. Aku melihat masalah yang kau hadapi dan… kegelisahanmu. “ ucapku lemah saat mengucapkan kegelisahan. Aku lihat wajah Kyuhyun murung.
“ Kyu… Kalau kau butuh se . . . “

“ Tadi.. tadi aku datang kerumahnya. Tapi dia sudah pindah dan dia tidak memberitahukanku selama ini. dan yang membuatku terkejut adalah kata-kata dari pemilik rumah yang baru. “ Aku melihat Kyuhyun menghela nafas.
“ Yang… yang mengatakan kalau dia seorang… wanita penghibur. Wanita penghibur di sebuah club malam. Dan pemilik rumah baru itu juga mengatakan banyak namja yang datang kerumah dan mencarinya. “ aku melihat mata Kyuhyun memerah menahan tangis sekalikus wajahnya mengekpresikan rasa kecewa. Dan malam ini aku menyadari 1 hal dari Kyuhyun… dia rapuh. Aku fikir Kyuhyun adalah namja kuat dan tidak memperlihatkan kelemahannya pada siapapun, tapi malam ini aku melihat sisi lain dari Kyuhyun.

Mendengar perkataan dan matanya yang merah menahan tangis, aku mulai sedkit tersentuh dan tanpa aku sadari air mataku menetes. Aku beranikan memeluknya dan menyandarkan kepalaku di pundaknya kemudian menepuk pundaknya perlahan. Aku juga merasakan tangan Kyuhyun melingkar di pinggangku dan memelukku erat.

“ 2 tahun aku mempertahankannya. Menentang perintah eomma dan appa hanya untuknya. Berusaha memberikan semuanya untuknya dan menuruti semua yang ia mau. Tapi, mendengar ini dari orang lain tentangnya… membuatku sangat sakit. hatiku seperti di cambuk dengan perkataan itu. Sekuat hati aku berusaha tidak mempercayai perkataan orang itu. Namun itu selalu goyah. “ jelasnya. Aku merasakan pundak Kyuhyun gemetar dan pundakku mulai basah. Apa Kyuhyun menangis?
“ Beberapa hari setelah aku memperkenalkannya pada appa dan eomma dulu, eomma kemudian melarangku dan menyuruhku untuk menjauhinya dan dia langsung dipecat dari perusahaan. aku mecoba bertanya kepada eomma apa sebabnya dan eomma… eomma… eomma juga mengatakan kalau dia seorang wanita malam di club yang bersedia menjual tubuhnya pada namja lain. Eomma pernah memotret dia dengan seorang namja saat masuk kedalam hotel, tapi aku tetap tidak percaya. Aku juga meminta penjelasan darinya, namun dia membantah itu bukan dia. Dan bisa kupastikan kalau saat itu dia tidak  berbohong. “

Sebegitu besarkah rasa cintamu padanya Kyu? Dan kenapa kau memilih menikah denganku kalau kau tau hatimu hanya untuknya? Kau ini sebenarnya bodoh atau apa?
Aku terus menepuk pundaknya pelan dan tiba-tiba ucapan kakek dalam mimpiku itu terngiang di kepalaku. - Suamimu… dia namja yang baik dan setia. Walaupun seringkali tempramentalnya dan perilakunya yang seenaknya itu muncul, tapi dibalik itu semua suamimu adalah namja yang amat baik dan rapuh.
Moon-a~… bantulah suamimu. Sebelum ia terluka lebih dalam karena kesetiannya pada seseorang itu salah. -

“ Sssttttsssss~ Sudahlah Kyuhyun-a. Jika kau belum percaya dengan semuanya, kau bisa menyelidikinya sendiri bukan. Dan bukankah aku pernah mengatakan padamu, jika sebuah hubungan sudah berjalan 2 tahun pasti aka nada rintangan yang menerpa. Dan hanya 1 kuncinya, kau harus percaya padanya begitu juga sebaliknya. “

“ Tapi… kepercayaan itu mulai rapuh, Moon-a. “ serunya sedikit menahan isak tangisnya. Oh~ Kyuhyun kenapa kau rapuh seperti ini?

“ Kalau begitu, tanyakan lagi padanya dengan baik-baik. Mungkin dia bisa menceritakan sebenarnya padamu. “

“ Semoga saja ia mau menceritakan semuanya. “
“ Moon-a… “ panggilnya dan melepas pelukanku. Dengan cepat aku menyeka airmataku dan melihatnya juga menyeka air matanya. Dia benar-benar menangis… seorang Cho Kyuhyun menangis(???)
“ Jangan menceritakan pada siapapun tentang ini dan…. “ ucapnya menggantung dan wajahnya berubah malu. Aigoo~~ Bahkan dia bisa malu seperti ini. suami macam apa dia ha? Eo… aku melihat daun telinganya memerah. Ingin rasanya aku tertawa tapi aku coba untuk menahannya.

“ Ara. Aku tidak akan menceritakan… semuanya. “ ucapku sembari menahan tawa. Lucu sekali wajahnya yang malu seperti ini. Aigoo~~ Kyuhyun. Demi apa aku ingin ketawa saat ini melihat wajahmu itu ditambah telingamu yang memerah karena malu.

Menyadari tatapan Kyuhyun yang berubah menjadi mencengkamkan, aku lantas mencoba menahan ketawaku dengan menggigit lidahku. Sepertinya Kyuhyun sudah tau kalau aku ingin ketawa.

“ Sekalinya kau mengatakan pada orang lain tentang kejadian malam ini dan… me-ner-tawai-ku.. disaat itu aku akan memakanmu hidup-hidup Moon-a~ “ aku menelan ludahku saat mendengar perkataannya dan aku merasa hawa evilnya sangat kuat. Aku hanya mengangguk kecil.

Kyuhyun lantas membelakangiku begitu juga denganku dan disaat itu juga aku tertawa tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Aigoo~ seharusnya aku memotret wajah malunya dan apa tadi… telinga bahkan sampai merah menahan malu. aigoo~ kau lucu sekali Kyuhyun saat sedang malu.
Seketika tawaku memudar saat merasakan sebuah tangan perlahan melingkar di perutku.

“ Bukankah sudah ku katakan padamu tadi. Kalau kau menertawaiku.. disaat itu juga aku akan memakanmu hidup-hidup, Cho Hye Moon~
Atau… kau sengaja menertawaiku agar kau aku makan. Kau pasti taukan arti lain dari kata memakanmu? Hmm~~~ “ ucpanya membuat bulukudukku mrinding dan menelan ludahku lagi. Park Hye Moon… kenapa kau mencari kematianmu sendiri ha?!

Dengan gerakan cepat Kyuhyun membalikkan posisi tubuhku menjadi menghadap padanya. Sekilas tangan kirinya menyingkirkan beberapa helai rambutku yang menutupi wajah dan kemudian tangannya mulai menelungsup(?) di balik punggungku. OMONA! Kenapa jantungku kembali berdetak kencang? Aku tidak ingin mati sekarang?!!!

“ Cho~ Hye~ Moon… kyeoppa~~ “ serunya dengan nada yang membuatku merinding seketika. Dengan cepat Kyuhyun mengarahkan wajahnya ke wajahku dan aku reflex langsung menutup kedua mataku.

‘ Aku mohon jangan menodaiku lagi!!!!!! “ teriakku dalam hati.

Tunggu… aku tidak merasakan Kyuhyun menciumku. Perlahan aku membuka kedua mataku dan melihat wajah Kyuhyun yang sedang… menahan ketawanya. Oh~ Good Job!! Dia mempermainkanku lagi ternyata. SIAL!!

“ Ahahahahaha haaaaa~~~~ Buahahahahahahah ahhaaaaaa~~~ “ ketawanya pecah menggema di kamar saat setelah ia menjauhkan wajahnya dari wajahku dan mengubah posisinya jadi duduk. KURANG AJAR KAU CHO KYUHYUN!!
“ Lihatlah… wajahmu memerah. Wajahmu memerah saat aku sedang menggodamu. Ahahahaha haaaaa~ Sepertinya aku mulai suka menggodamu, Moon-a. buahahahaha haaaa~ ahahahahaha haaaaaa~ Aigoo~ Moon-a… Kau lucu sekali.. “

Ok! Aku marah padamu CHO KYUHYUN!!
Aku langsung bangun dan menjambak rambutnya dengan keras sampai Kyuhyun teriak kesakitan. RASAKAN INI!! Aku lalu menjatuhkan tubuhnya di ranjang dan aku duduk di perutnya sedangkan Kyuhyun masih tertawa terbahak-bahak. SIALAN!! Bahkan tubuhku yang kecil ini sampai terguncang keatas dan kebawah sesuai tertawanya.

“ HYA!! Turun dari atas tubuhku! Kau berat sekali Moon-a!! Ahahaha haaaa~ “

“ BERHENTI MENERTAWAIKU!!!!!!!!! “ teriakku dan Kyuhyun malah menjadi ketawanya.

OK! Cukup! Aku muak melihatnya menertawaiku!
Dengan cepat aku mengambil bantal guling dan memukul wajahnya bertubi-tubi namun tetap saja Kyuhyun tertawa.

“ HYA! Kau itu sedang hamil! Kenapa tenagamu kuat ha!! “
“ HYA! Moon-a!! STOP!! Hentikan!! “

Aku hiraukan perkataannya dan masih tetap memukulinya dengan bantal guling.
INI MEMALUKAN!! KURANG AJAR KAU CHO KYUHYUN!!!!!!!!


>>>>> TO BE CONTINNUED <<<<<
2h �Fh i ��_ ��] otation:-90; flip:x;z-index:251704320' fillcolor="#95b3d7 [1940]" strokecolor="#95b3d7 [1940]" strokeweight="1pt">  





“ cincin? “ bingung Woo

“ Hm~ ini symbol pertemanan.
Eo… aku juga menyuruh nae noona untuk mendesain bagian depannya. “
“ … kau tidak suka? “ ucap Kyuhyun dengan nada melemah

“ A… aniya. Bukan itu. Hanya saja… kenapa harus cincin? “

“ Awalnya aku juga ragu memilih cincin sebagai symbol pertemanan kita. Tapi tidak ada benda lain. Cincin satu-satunya benda yang menurutku mudah sekali untuk di bawa dan cincin juga asesoris yang digemari oleh apara yeoja bukan. Aku hanya ingin memberimu benda yang bisa kau pakai dan membuatmu selalu mengingatkanku. “

“ Marcus-ya… “

“ Kalau kau tidak menyukainya juga tidak apa-apa. “

“ … aniya. Aku menyukainya. Hm~ “ ucap Woo sembari mengeluarkan cincin itu dari tempatnya.

“ Eo… dibagian dalamnya, aku yang mendesainya. “

“ Hah? “

Kyuhyun juga ikut membuka kotaknya dan mengeluarkan cincin yang sama dan mendekatkan kedua cincin itu.

“ Lihat. Dimasing-masing cincin aku menuliskan 203 day dan inisial nama kita. “ jelas Kyuhyun.

“ CKH? … CRK? … Apa maksud inisial ini, Marcus? “

“ Itu ini sial nama kita. CKH untuk inisial namaku dan CRK untuk inisial namamu. “

“ Hah? Aku tidak mengerti? Bukankah namamu Marcus Cho? Kenapa ditulis CKH? “

“ … Biar itu menjadi rahasiaku. “

“ HYA!! Jadi nama Marcus Cho itu  . . . “

“ Itu nama baratku dan aku memiliki nama korea sendiri. Seperti dirimu. “

“ Mwo?
Jadi… CKH kepanjangan apa? “

“ Tidak akan aku beritau. Karena kau juga beberapa waktu lalu tidak memberitaukanku kepanjangan dari nama koreamu itu. “ cibir Kyuhyun sembari sekilas menjulurkan lidahnya.

“ KAU CURANG! Mana boleh seperti ini!! “

“ Tentu saja boleh. “ ucap Kyuhyun enteng sedangkan yeoja kecil di sampingnya itu sudah mengembungkan kedua pipinya dan menampakkan wajah yang kesal pada Kyuhyun.

#Flashback END (back to Kyuhyun POV)

*Backsound Super Junior M - Blue Tomorrow

Dengan ragu, aku membuka penutup kotak ini dan mengambil cincin itu. aku melihat karya noonaku yang cantik di bagian depan cincin ini. 4 daun semanggi yang memotong garis lengkung. Aku melihat di dalamnya tertulis 203 day dan saat aku memutar cincin itu, aku melihat inisial nama CRK.

“ Untung saja saat itu kau tidak bertanya arti dari 4 daun semanggi ini padaku. Memang benar yang menggambar ini adalah Ahra noona, karena aku tidak berbakat untuk menggambar. Tapi konsepnya berasal dari… hatiku. Cincin ini dan segala goresan di cincin ini memiliki arti tersendiri untukku, walaupun beberapa bagian sudah aku jelaskan padamu. Tapi tidak untuk arti 4 daun semanggi ini dan inisial nama kita yang tergores di masing-masing cincin. “
“ CKH… Cho Kyuhyun.. “
“ CRK… “

Seketika mataku membulat saat menyadari kepanjangan dari nama korea Woo adalah…

“ … Choi… Rae-Ki… “
“ Kenapa aku baru menyadari sekarang. Dan itu berarti… perasaanku yang mengatakan bahwa Woo-ya belum meninggal… itu benar. Dan dia muncul di hadapanku dengan nenggunakan nama koreanya. “

OH Tuhan…. Bagaimana bisa aku meragukan perasaanku saat pertama kali melihat Woo datang kembali dengan nama Choi Rae Ki? Nama koreanya.
Berulang kali aku mengutuki diriku sendiri dan air matakupun akhirnya jatuh saat mengingat pertama kali Rae Ki masuk keasrama dan Jonghyun mengerjainya. Dan disaat aku membalas dendam -atas perbuatannya yang menyiramku dengan sisah air toilet- saat di kantin sekolah. Tamparan marahnya dan kata-kata itu :
“ CIH!!! Dan sebelum kau melakukan itu terhadapku, aku juga akan membuatmu menyesali perbuatanmu ini. SEUMUR HIDUPMU!!! Aku akan membuatmu menyesalinya seumur hidupmu!! “

“ Mianhae~~ Jeongmal mianhaeyo, Woo-ya.
Aku menyesali perbuatanku itu…
Mianhae… mianhae… mianhae… Rae Ki-ya. “



TO BE CONTINNUED


:: AUTHOR NOTE ::
Mianhae kalau ada tulisan yang typo aka salah dan keterlambatan ngepost karena mood author lagi naik turun. Jadi salahkan mood author yaa, jangan authornya :o *loh* -_-“v
Mohon di maafkan sebesar-besarnya *bow* ^^v





TYFE #1 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-1.html
TYFE #2 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-2.html
TYFE #3 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-3_8332.html

TYFE #4 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-4.html


TYFE #5 >>> http://choiraeki.blogspot.com/2013/01/thank-you-for-everything-5.html

Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :