.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Januari 29, 2013

The Endless love in Hospital #1


The Endless love
in Hospital
Part 1

Cast :
Cho Kyuhyun
Shin Hye Min


Genre :
Love Blues, Pathetic, And Cry.

Note : Anggap saja waktu Kyuhyun dkk kecelakaan itu di tahun 2011.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 






19 April 2011
*Now Play in iPhone Sometimes I Cry Alone – Kim Yeon Woo ( OST Bad Boy )

Shin Hye Min POV
Suasana malam yang sangat indah dan ribuan bintang-bintang yang menghiasi awan hitam. Duduk di sebuah kursi roda otomatis sembari mendengarkan lagu dari iPhoneku dan melihat beberapa orang yang sedang berjalan santai dengan warna pakaian yang sama seperti pakaian yang aku kenakan selama 1 tahun terakhir ini. Pakaian yang berwarna biru muda ini sudah aku kenakan 1 tahun terakhir. Ya… aku adalah seorang pasien di RS Seoul ini. Sudah 1 tahun aku menghuni RS Seoul karna penyakitku yang lambat laun menggerogoti tubuhku. Dokter bahkan memfonis hidupku tidak akan lama lagi. Seandainya aku mengetahui penyakitku ini sejak dini, pasti penyakitku ini bisa terobati. Tapi sayangnya, aku terlambat.
Aku sudah mengidap penyakit Leukemia atau Kanker Darah sejak 1,5 tahun lalu. Tapi aku baru mengetahui dan melakukan terapi 1 tahun di RS Seoul ini. Aku anak tunggal di keluarga. Kedua orangtuaku memilih kerja di luar negeri untuk biaya RS dan kemoterapi. Mereka sering menjengukku 1 bulan sekali. 2 hari yang lalu mereka baru saja kembali ke Amerika untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

“ Annyeonghaseo Hye Min-ssi… “

“ Annyeonghaseo Suster Kim…” sapaku.

Walaupun kedua telingaku ini tertutup oleh aerphone, tapi aku memasang volume yang tidak begitu keras.
Oya, aku pasien yang paling lama disini, makadari itu semua suster dan perawat mengetahui namaku. Kebanyakan pasien disini hanya di opnam selama 6 bulan dan tidak ada yang sampai 1 tahun sepertiku. Bahkan aku hafal detail RS Seoul saking aku lamanya disini. Baiklah, sepertinya angin malam sudah terasa dingin. Saatnya aku kembali ke kamarku.

*sound End

Kyuhyun POV
Tubuhku terasa sakit. seluruh tubuhku terasa sakit. Aku kenapa?
Aku mencoba untuk membuka mataku, aku menemukan diriku tergeletak di jalan. Saat mendapat kesadaran kembali, aku menyadari bahwa mobil yang aku naiki bersama Teukie hyung, Shindong hyung, Eunhyuk hyung dan 2 Manager hyung itu terjatuh. Aku mencoba untuk bangkit dan berlutut di tanah. Tapi, tiba-tiba pandangan mataku seketika buyar, dan segalanya mulai tak nyata di benakku. Aku berusaha untuk bangun sekuat tenaga, tapi tiba-tiba ada cahaya putih melesat di depan mataku dan semuanya terlihat bergerak seperti rol film. Flashback gambar-gambar dari saat pertama aku masuk bangku sekolah, adegan berlibur bersama keluarga, kali pertamanya aku bernyanyi diatas panggung… apakah aku akan meninggal secepat ini? Mungkin seperti inikah yang dirasakan sebelum ajal menjemput?


Shin Hye Min POV

* Now Play in iPhone Sung Si Kyung - You're My Spring ( OST Secret Garden )

Aku kemudian menuju ke kamarku tanpa melepas aerphoneku. Untung kursi rodaku ini otomatis, jadi aku tidak perlu mendorong kursi rodaku ini dengan kedua tanganku. Enak bukan… ahahahah haaa~
Saat dalam perjalanan menuju kamar, tanpa sengaja aku berhenti disebuah kamar. Dengan tidak sopan, aku melihat kedalam kamar dan orang2 didalamnya menangis. Tak selang beberapa detik, Dokter Lee keluar dari dalam kamar.

“ Dokter Lee… Biar aku tebak, pasti pasien itu meninggal? “

“ Nde. Tebakkanmu benar Hye Min-aa. “

“ Lagi lagi… 1 lagi ciptaannya yang pulang. Sebentar lagi juga aku akan menyusul. Iya kan? “

“ Hye Min-aa, kau ti . . . “

“ Dokter Lee… Tolong selamatkan pasien ini. Dia dan 5 orang temannya mengalami kecelakaan parah. Jebal.. “

“ O Nde… “

Dokter Lee kemudian menyusul ke ruang UGD. Aku melihat banyak orang yang mengerumuni 3 korban kecelakaan itu. Tunggu… bukan 3, tapi 6 orang yang kecelakaan dan… kenapa ada wartawan yang terus mengshoot pasien yang masuk terakhir ke ruang UGD itu? Apa orang2 yang kecelakaan itu adalah orang terkenal? Sudahlah… lebih baik aku segera kembali ke kamar.

*sound End

==è PAGI HARINYA ç==
Author POV
Saat Suster Kim membuka gorden jendela kamar Hye Min, saat itu juga cahaya matahari menyinari langsung ke wajah Hye Min dan membuat Hye Min bangun dari tidurnya.

“ Selamat pagi, Shin Hye Min. “

“ Selamar pagi, Suster Kim.
Huuuaammm~ Ternyata tuhan masih memberiku waktu untuk menghirup oksigen di bumi ini. “

“ Hye Min-aa, kau pasti akan sembuh. Percayalah… “

“ Suster Kim sudah mengatakan kalimat itu beribu-ribu kali padaku. tapi nyatanya, penyakitku ini semakin berkembang dan membuatku susah bernafas. “

“ Hye Min-aa, kau memang anak yang tegar. Mana mungkin kau meninggalkan dunia ini begitu cepat. “

“ Sudahlah, Suster Kim.
Aku ingin ketaman. “

“ Biar suster Kim temani ya… “

“ Aniyo. Aku ingin sendiri saja. “

“ Joha. Suster Kim bantu duduk di kursi roda ya… “

“ Nde. “


Shin Hye Min POV
Setelah suster Kim membantuku untuk duduk dikorsi roda, aku kemudian keluar kamar. Saat aku berjalan di lorong kamarku, aku melihat Dokter Lee.

“ Dokter Lee… “

Langkah dokter Lee seketika berhenti, aku kemudian menyusul Dokter Lee yang sebenarnya mau masuk ke dalam ruang ICU.

“ Dokter ingin memeriksa pasien di ruang ICU ini? “

“ Nde. Apa kau ingin membantuku, Hye Min-aa? “

“ O… bolehkah? “

“ Tentu saja boleh. Sekalian aku ingin mengajarimu menjadi dokter. “

“ Hm~ Johayo. “

“ Pakailah baju ICU ini. “

“ Nde. “

Setelah aku memakai baju yg dikhususkan untuk ruang ICU, Aku dan Dokter Lee kemudian masuk kedalam. Oya, Dokter Lee ini dokter spesialis penyakit apapun. Dokter Lee juga dokter bedah wajah. Beliau bisa menormalkan wajah pasien yang semula rusak menjadi normal kembali seperti tidak terkena apa-apa. Kali ini, sepertinya Dokter Lee membenarkan wajah orang ini. buktinya, wajah pasien ini seluruhnya diperban dan menyisahkan kedua matanya, mulut dan 2 lubang hidungnya

“ Hye Min-aa, apa kau bisa memeriksa denyut nadinya? “

“ Ooo… bisa. Serahkan padaku Dokter Lee. “

Aku lalu memposisikan kursi rodaku ke tangan pasien ini dan memegang denyut nadinya sembari melihat kearah jam dinding yang menempel di tembok.

“ 1 2 3 4 5…
Denyut nadinya normal, Dokter. “

“ Syukurlah kalau kondisinya sudah mulai membaik. “

“ Memang sebelumnya kondisinya memburuk, Dok? “

“ Hm~. Namja ini yang paling parah kondisinya saat kecelakaan. Bahkan aku mengira namja ini nyawanya tidak tertolong lagi. Pita suaranya rusak saat kecelakaan kemarin malam. Tapi untungnya tidak parah. Dia masih bisa bernyanyi namun untuk sementara dia tidak bisa berbicara. “

“ A~
O.. Bernyanyi? Apa namja ini seorang penyanyi? “

“ Mollayo. “ sembari mengangkat kedua bahunya

“ Haa~ Molla? “

“ Molla. Karna saat aku ingin mengoprasi lehernya untuk melihat serusak apa pita suaranya, ayah namja ini tidak setuju dan meminta untuk mengoprasi dengan cara lain. Maka dari itu aku mengoperasi dari dada sampai perutnya. “

“ Iiiiihhh…. Sangat menyeramkan kondisinya. Sudahlah dokter jangan diteruskan ceritanya. “

“ Ahahah haa~
Hye Min-aa, kenapa kau sering bangun pagi? Ini kan baru jam 6. “

“ Ingin membersihkan paru-paruku dengan udara yang masih bersih. Maka dari itu aku selalu bangun jam 6 pagi untuk menghirup udara. “

“ Hmmm~ Hye Min-aa, apa kau bisa membantu pekerjaanku? “

“ Mwoya? “

“ Kau kan sering bangun jam 6 pagi. Bisakah kau sebelum pergi ketaman, kau cek denyut nadi dan infus pasienku ini? “

“ Ha~ Kenapa tidak menyuruh suster Kim saja? Dia juga sering membangunkanku jam 6 pagi. “

“ Tapi Suster Kim setelah itu juga mengecek kondisi pasien lainnya. Pasti dia sibuk. Jadi aku memintamu jadi suster disini? “

Apa aku bisa? Setiap pagi kekamar namja ini dan mengecek kondisinya? Hye Min… aku harus menolak atau menerima tawaran Dokter Lee?

“ Hye Min-aa, kau mau kan membantuku? Nanti setelah kau cek kondisinya, kau kasih buku catatan pasien ini padaku. araseo? “ seru dokter Lee sembari memberikan buku catatan kecil dari saku jas dokternya.

“ Nde. Araseo, Dokter Lee. “ jawabku ragu.

“ Joha. Aku harus mengecek kondisi pasienku yang lain.
Kau mau disi . . . “

“ Aku mau pergi ke taman.
Bye Dokter Lee. “

==è6 hari kemudianç==
Shin Hye Mi POV
Sudah 6 hari berlalu, tapi pasien ini belum sadar juga. Betah sekali ia tidur dan tidak makan selama 6 hari? Daebak!!
Aku kemudian mulai melakukan rutunitas pagiku selama 6 hari ini yaitu mengecek kondisinya dan mencatatnya di buku pasien ini setelah itu mengasihkan buku ini ke dokter Lee.

“ 1… 2… 3… Joha. Seperti biasa denyut nadinya normal.
Hmm~ Sampai kapan aku setiap pagi pergi kesini? Apa sampai aku mati?
Dokter Lee, Dokter Lee… Kenapa menyuruhku untuk mengecek kondisi pasienmu ini? Sudahlah… hitung-hitung menambah pahala sebelum ajalku tiba. “

Sesekali aku melihat kearah wajah namja ini. walaupun wajahnya masih diperban seperti mumi. Ahahah haa~ Mumi bisu. Kata Dokter Lee namja ini tidak bisa berbicara sementara waktu. Malang sekali nasibnya.

“ Ooo… Nuguseo?
Sedang apa kau disini? “

Pandanganku kemudian beralih ke sang empunya suara itu. OMO~ Lagi lagi aku menemukan namja yang menjenguk pasien ini. Kemarin, namja memakai baju pink dan namja yg berwajah seperti yeoja (Heechul). Kenapa sekarang namjanya berbeda lagi? Apa jangan-jangan, pasien ini…abnormal?

“ HYA! Kau ini siapa? dan sedang apa kau di ruang ICU ini? “

“ … Kau tidak liat seragam pasienku ini? Aku ini pasien disini. “

“ Lalu, untuk apa kau disini? “

Iiisshhhh…. Bisakah bertanyanya pelan-pelan. Kenapa mulutnya seperti mulut ikan? Tidak bisa tertutup. Dia ini mau bertanya atau mau mengintrogasiku sih?

“ HYA! Sudahlah. Tugasku sudah selesai disini.
Aku mau pergi.
Permisi… “

Author POV
Saat Hye Min melewati ranjang Kyuhyun, perlahan kedua mata Kyuhyun terbuka. Donghae yang melihat Kyuhyun siuman kemudian menghampiri Kyuhyun.

“ Kyuhyun-aa… kau sudah sadar? Syukurlah…
Mana yang sakit? bicaralah padaku… “

“ Dia… untuk sementara ini tidak dapat berbicara. Pita suaranya mengalami kerusakan sedikit. Tapi dia masih bisa bernyanyi. Itu yang dikatakan Dokter Lee. “ sambung Hye Min dan kemudian pergi keluar.

“ Siapa yeoja itu? CIH! “

Kyuhyun POV
Dimana aku? Apa aku sudah berada dialam berbeda? Rasa sakit ditubuhku juga sudah tidak sesakit kemarin. Donghae hyung? kenapa hyung ada disini? Hyungkan tidak ada dalam kecelakaan itu? Apa mungkin… aku masih dibumi? Jadi, aku belum meninggal.

“ Kyuhyun-aa,,, “

Wae? Kenapa suaraku tidak bisa keluar? Andwae!! Dengan sekuat tenaga, aku berusaha mengeluarkan suaraku. Tapi… nihil. Aku tidak bisa berbicara.

“ Kyuhyun-aa, bicaralah. “

‘ Hyung. aku tidak bisa berbicara. ‘ jawabku dalam hati.

“ Jadi benar yang dikatakan Hye Min-aa, kalau kau sudah sadar. “ seru seorang Dokter yang berjalan kearahku.

“ Dokter, kebetulan dokter disini.
Kyuhyun-aa, dia kenapa tidak berbicara dari tadi? “

“ Apa asistenku tidak memberi tahukanmu? “

“ Asisten? Mian. “

“ Nde. Asisten.
O… itu dia asistenku. “

Aku dan Donghae lalu melihat yeoja yang duduk di korsi roda otomatis dekat Dokter itu berdiri.

“ Jadi, kau ini asistennya dokter? “

“ Nde. Yeoja ini pasien sekaligus asisten yg membantuku untuk mengecek kondisi temanmu ini selama 6 hari terakhir.
Joha. Aku cek lagi kondisi temanmu ini. “

“ A~ Silahkan, dok. “

Pandanganku sedari tadi terus menatap kearah yeoja yang duduk di kursi roda otomatis itu. Jadi, suara yang selalu mengajakku berbicara setiap pagi itu bukan suara malaikat, melainkan suara yeoja ini. suara yang indah.

“ Hye Min-aa, mana buku pasien ini? aku ingin lihat kondisi yang sudah kau tulis di buku catatan pasien ini? “

“ O~ Nde. Ini, Dok. “

Hye Min. Jadi namanya Hye Min. Apa dia mengenalku? Sepertinya tidak. Kalau Hye Min mengenalku, pasti saat bertemu Donghae hyung Hye Min sudah heboh seperti ELF yang setiap kali bertemu dengan kami.

Shin Hye Min POV
Kenapa pasien ini menatapku terus? Apa ada yang aneh denganku?
Aku lalu melihat detail keseluruh tubuhku. Tapi aku tidak melihat keanehan pada diriku. Lantas… kenapa pasien ini melihat kearahku?

“ Joha. Kondisimu berangsur pulih.
Kau sudah bisa dipindahkan ke kamar. “

“ Kalau begitu, pindahkan Kyuhyun ke kamar VVIP, Dok. “

“ Baiklah. Aku akan panggil perawat.
Oya, kondisi ke 5 temannya juga sudah membaik. Bahkan mereka besok sudah boleh pulang. “

“ Jinjayo?
Syukurlah… Aku akan menyampaikan kabar baik ini pada mereka. “

Senang. Terlihat sangat jelas diwajah teman pasien ini. Matanya menjadi sipit saat ia tersenyum.

“ Chukkae. “ seruku pada teman pasien ini.

“ Gomawo. “

“ Dokter Lee, aku akan memanggil beberapa perawat untuk membantu memindahkan pasien ini ke kamar VVIP. “

“ Aniyo. Biar aku saja…
Kau kembalilah kekamar dan istirahat. “

“ Aniyo. Biar aku saja.
Sekalian aku ingin ketaman RS. “

“ Hye Min-aa, tapi penyakitmu . . . “

“ Naneun gwenchana.
Aku pergi. “

Setelah memberi salam, aku lalu pergi keluar kamar ICU dan memanggil perawat setelah itu seperti biasa ke taman RS.
Sesampainya aku di taman RS, aku berhenti ditempat biasa dan memandangi seluruh taman. Aku kemudian mengeluarkan iPhone dan memasang headset di kedua telingaku dan memutar music.

* Now Play in iPhone Lee Sun Hee - Fox rain (My girlfriend is a Gumiho Ost)

Aku cenderung sering mendengarkan OST Drama Korea ketimbang lagu BB dan GB Korea. Bahkan aku tidak kenal BB dan GB Korea saat ini.
Saat iringan music mulai terdengar ditelingaku, aku perlahan memejamkan kedua mataku dan menikmati music ini. lagu yang membuatku ingin meneteskan air mata setiap kali mendengarkan.
Perlahan aku menegakkan tubuhku dan mulai menghirup udara pagi hari yang masih bersih ini. Sempat aku berfikir untuk menghentikan rutinitasku setiap pagi seperti ini. Setiap hari harus membersihkan paru-paru dengan oksigen yang alami dan bersih. Ini semacam terapi untuk paru-paruku agar aku tidak sering sesak nafas. Aku lelah kalau setiap pagi harus seperti ini dan penyakitku ini juga tak ada perubahan sedikitpun. Sewaktu-waktu aku bisa mimisan, pingsan, sesak nafas, dan melakukan terapi sumsum tulang belakang. Aku merasa kesakitan setiap kali menjalankan kemoterapi untuk penyakitku ini. Kalau seperti ini terus… lebih baik aku memilih untuk berbaring dikamar.

“ Hye Min-aa, sudah saatnya kau di kemoterapi.
Kau sudah 2 jam di taman. “

Aku hafal dengan suara ini. Ini suara Suster Lee. Suster Lee yang setiap saat menemaniku untuk kemoterapi.

“ Nde, suster. “ jawabku sembari membuka mata.

“ Kaja. “

Suster Lee kemudian membawaku masuk kedalam RS dan menuju ruang kemoterapi.

*sound End
Author POV

*backsound Various Artists - No Eul (Dialogue)  (OST Secret Garden)

“ Annyeonghaseo Hye Min-aa. “

“ … Annyeonghaseo dokter Lee. “

“ Kita kemoterapi dulu ya… “

“ Nde. “

Suster Lee membantuku untuk berbaring di kasur dan memposisikan tubuhku agar miring.

“ Tenanglah. Suster Lee akan berdiri dan mengenggam tanganmu disini sampai kau selesai kemoterapi. “

“ Hm~ Gomawo.
Pegang terus tanganku, Suster. “

“ Joha. “

“ Kita mulai ya Hye Min-aa. “

“ Hm~ “

Perlahan jarum suntik menembus ke sumsum tulang belakang Hye Min dan disaat itu Hye Min menggenggam erat tangan Suster Lee.

“ Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!! Sakit!!!!! “ rengek Hye Min dan air matanya mulai mengalir bebas.

“ Hye Min-aa, tenang. Tahan ya…  “

“ Suster Lee, appoooooo!!!!!!!! Aaaaaaaaaa!!!!!!! “

“ Shin Hye Min… Uljima. Tahan rasa sakitnya. “

“ Aaaaaaaaaa!!! Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!! “

Hye Min terus menangis sembari memegang tangan Suster Lee dengan kuat. Selama proses kemoterapi, Hye Min terus menangis dan berteriak kesakitan.
Hampir 15 menit Hye Min menjalani kemoterapi cuci darah. Setelah selesai cuci darah, Hye Mi kembali ke kamarnya.

*backsound End
==èMalam Harinyaç==
08:00 PM

Shin Hye Min POV
Setelah selesai membantuku makan malam dan meminum obat, suster Lee kemudian membersihkan meja dekat ranjangku.

“ Gomawo Suster Lee. “

“ Cheonmaneyo. Kalau butuh sesuatu tekan alarmnya.
Suster Lee keluar dulu. Istirahatlah. “

“ Nde.
Annyeong. “

“ Annyeong, Hye Min-aa. “

Aku terus melihat Suster Lee sampai keluar dan menutup pintu kamarku. Oya, bagaimana kondisi pasien itu? Apa dia sudah berangsur pulih? Sepertinya tidak secepat itu kondisinya membaik. Lebih baik aku menjenguknya sebentar.
Aku perlahan bangun dari tempat tidurku dan duduk di kursi roda otomatisku. Untung Suster Lee meletakkan kursi rodanya tak jauh dari ranjangku. Setelah aku bertanya kamar pasien itu kepada perawat Kim, aku kemudian menelusuri lorong kamar VVIP dan ternyata kamar VVIPnya tak jauh dari kamarku. Hanya selisih 6 kamar.
Aku perlahan membuka pintu kamarnya dan seperti biasa tidak ada siapa2. Hanya namja itu yang sedang berbaring. Aku kemudian mengecek selang infusnya. Sepertinya dia sudah tidur. baiklah… aku tidak akan menganggunya. Aku hanya ingin mengecek kondisinya saja.
Setelah memastikan kondisinya, aku lalu menatap wajah namja ini yg masih seperti mumi dan sedang tidur.

“ Chukkae, kau sudah siuman.
Selamat datang kembali ke dunia ini. “ lirihku.

Saat aku ingin keluar dari kamar, disaat itu juga seorang namja yang berpakaian pasien masuk kedalam kamar.

“ OMO~ Nuguseo? “

OMO~ Lagi lagi namja. Kenapa yang membesuk pasien ini namja semua? Mencurigakan. Tunggu… bukannya dia pasien juga. Kepalanya saja diperban seperti itu dan menenteng infus? Apa dia juga korban kecelakaan?

“ Aku pasien di RS ini. “

“ Lalu kenapa kau bisa disini? “

“ Dan aku assisten Dokter Lee. Aku kesini hanya mengecek kondisinya saja.
OMO~ Cepat angkat infusmu lebih tinggi. Darahmu keluar dari infus. “

“ O… OMO~ Eotthokae? “

“ Cepat letakkan infusmu di tiang infus. “

Dengan cepat namja itu menggantungkan infusnya di tiang infus dekat ranjang. Aku kemudian menggeret kursi agar namja itu duduk.

“ Duduklah. Jangan berdiri. Dan rendahkan tanganmu kebawah anggar infusnya tidak menyedot darahmu. “

“ O “

“ Kau terlalu rendah memegang infusnya. Jadi darahmu keluar dan disedot oleh infus.
Sebentar lagi juga akan kembali normal. “

“ O
Gomawo. “

“ Chonmaneyo. “

“ Leeteuk imnida. 24yo. “

“ O Nde.. Shin Hye Min imnida. 18yo. Bangapseumnida oppa. “

Kyuhyun POV
Sepertinya ada seseorang yang sedang berbicara. Bukannya Siwon hyung dan KiBum hyung sudah pulang dari tadi. Tunggu… aku mendengar kata Hye Min. Apa dia disini?
Aku perlahan membuka mataku dan benar… itu Hye Min. Kenapa dia bebicara dengan Teukkie hyung?

“ O Kau bangun. Mianhae. Kalau aku mengganggu tidurmu. “

‘ Aniyo Hye Min-aa. ‘ jawabku dalam hati.

“ Kyuhyun-aa, kau terbangun. Mianhae.
Oya, dia Shin Hye Min. Yeoja ini tadi membantuku untuk menormalkan infusku yang mengeluarkan darah. Tapi tenanglah, nan gwenchana. “

“ Jadi, namamu Kyuhyun.
Annyeonghaseo Kyuhyun-aa. Joneun Shin Hye Min imnida. Joneun 18sal imnida. Bangaseumnida. Sepertinya kita seumuran. “

‘ Aniyo. Seharusnya kau memanggilku oppa karna aku lebih tua 1 tahun darimu. ‘ gumamku dalam hati.

“ Hye Min-aa, jadi kau baru tau kalau namanya Kyuhyun? “

“ Nde. Waeyo Leeteuk oppa? “

“ Aku fikir kau . . .
Tunggu, kau tau siapa aku? “

“ Bukannya oppa pasien disini? Memang oppa siapa? “

“ Kau benar-benar tidak tau siapa kami?
Ahahah haa~ Syukurlah. “

“ Ha~ Memang kalian siapa? Siluman? “

“ Ahahaha haa~ kalau kami siluman kami tidak akan dirawat disini.
Kami ya pasien disini. Ahahahah haaa~
Sama sepertimu. “

“ Ha~ Leeteuk oppa aneh…
Ahahahah haa~ “

Hye Min… dia tertawa didepanku. Ingin rasanya tertawa bersama. Tapi, wajahku masih dalam pemulihan dari operasi.
Syukurlah kalau Hye Min tidak mengenal Super Junior. Masa Hye Min tidak kenal Super Junior?

“ A~ Kyuhyun-aa, kau beruntung sekali bisa selamat dari maut. Bagaimana rasanya? “

“ Kyuhyun-aa? Kau memanggilnya apa tadi… Kyuhyun-aa?
Ahahaha haaa~ Kalau Kyuhyun-aa sembuh pasti dia akan langsung menjitakmu karna kau memanggilnya hanya menggunakan namanya saja. “

“ Berhentilah menertawaiku oppa.
Waeyo? Bukannya aku dan Kyuhyun seumuran? “

“ Kyuhyun-aa itu lebih tua darimu 1 tahun. Jadi kau memanggilnya oppa. sama sepertiku. “

“ OMO~ Mianhae. Aku tidak tau kalau usiamu 1 tahun lebih tua dariku.
Jeongmal mianhae Kyuhyun oppa. “


Shin Hye Min POV
Apa semua teman-teman Kyuhyun oppa ramah seperti Leeteuk oppa? aku berharap seperti itu. Akhirnya aku mempunyai teman di RS ini selain Suster Lee dan Suster Kim.

“ Leeteuk oppa, Kyuhyun oppa, aku kembali ke kamarku dulu ya. Ini sudah malam. Oya, besok pagi seperti biasa aku akan mengecek kondisimu, Kyuhyun oppa. “

“ Aku juga kembali ke kamar dulu, Kyuhyun-aa.
Baik-baik ya. Istirahatlah.
Kaja Hye Min-aa. “

“ Tunggu sebentar. “

Aku lalu menekan salah satu tombol di kursi rodaku dan perlahan tiang untuk menggantungkan infus keluar dari samping belakang kursi rodaku.

“ Gantungkan infus Leeteuk oppa disini. Biar aku antar Leeteuk oppa kekamar dulu setelah itu aku kembali kekamarku. “

“ Ooo… aniyo Hye Min-aa. Aku bisa kembali kekamarku sendiri. “

“ Gwenchana. Leeteuk oppa kan tidak membawa tiang yg untuk menggantungkan infus. Aku bantu oppa. jebal. “

“ Kau yakin ingin membantuku? “

“ Nde. Kaja. “

Leeteuk oppa kemudian menggantungkan infusnya.

“ Kami pergi dulu, Kyuhyun-aa. Istirahatlah.
Annyeong. “

“ Annyeong Kyuhyun oppa. “

Aku dan Leeteuk kemudian keluar dari kamar Kyuhyun. Setelah mengantarkan Leeteuk kekamarnya, aku kemudian kembali ke kamarku dan berbaring di ranjang.


===è35 hari berlaluç===
07:16 AM

Author POV
Sudah 1 bulan Hye Min mengecek kondisi Kyuhyun setiap pagi. Hye Min juga sudah mulai akrab dengan semua personil Super Junior. Walaupun Hye Min tidak tau kalau mereka Super Junior. BB yang saat ini sedang naik daun. Hye Min terlalu tidak menyukai BB/GB maka dari itu Hye Min tidak mengenal personil BB/GB Korea. Walaupun mereka sudah sedikit akrab, namun anggota Super Junior tidak mengetahui tentang penyakit yang diderita Hye Min selama 1 tahun ini.

“ Annyeonghaseo Kyuhyun oppa.
Mianhae aku terlambat mengecek kondisimu 1 jam. Akhir-akhir ini aku susah sekali bangun pagi dan selalu bangun jam 7 lebih. “

Hye Min kemudian mulai mengecek denyut nadi Kyuhyun sembari melihat jam dinding.

“ Seperti biasa. Kondisimu baik-baik saja oppa. “



Kyuhyun POV
Apa ini saatnya aku berbicara dengan Hye Min? sebenarnya suaraku sudah kembali normal 1 minggu lalu. Tapi, aku takut saat Hye Min mendengar suaraku, dia akan mengenali suaraku.
Masa bodolah… Pada akhirnya juga Hye Min akan tau sebenarnya.

“ Gomawo Hye Min-aa. “

“ OMO~ Oppa sudah bisa berbicara sekarang? “

“ Nde. Annyeonghaseo. “

“ O… Annyeonghaseo oppa.
Wah suara oppa ternyata bagus. Tidak salah kalau oppa seorang penyanyi. “

Mwo? Hye Min bilang apa? Tidak salah kalau aku seorang penyanyi. Apa Hye Min sudah mengetahui kalau aku ini anggota Super Junior? Dari mana dia mengetahuinya?

“ Hye Min-aa, darimana kau tau kalau aku ini seorang penyanyi? “

“ Dokter Lee yang bilang dan dokter Lee tau dari appa Kyuhyun oppa. “

“ Apa kau mengenali Super Junior? “

“ Super Junior?
Nugu? “

Sepertinya Hye Min tidak mengetahui Super Junior. Lebih baik aku tidak memberitaunya sekarang. Aku akan memberitahunya setelah perban diwajahku ini dibuka.

“ A… Aniyo.
Oya, Hye Min-aa, boleh aku bertanya padamu? “

“ Nde. Mwoya oppa? “

“ Kau sudah lama di rumah sakit ini? “

“ Nde. Sudah 1 tahun lebih aku menjadi pasien disini. “

“ 1 tahun ya…
Memangnya kau sakit apa? Apa penyakitmu itu belum kunjung sembuh? “

“ Penyakitku ini tidak mungkin disembuhkan dan belum ada orang yang sembuh dari penyakit ini. “

“ Mwo? Maksudnya.. belum ada orang yang sembuh dari penyakit ini? “

“ Yaa… orang yang menderita penyakit ini pasti akan meninggal. “

“ Memangnya, kau menderita penyakit apa? “

“ … Leukemia stadium akhir. “

Wajahnya berubah menjadi sedih saat menjawab pertanyaanku. Seharusnya aku tidak pertanya tentang penyakitnya. Hhhaassshhh… dasar babo!!! Baboya!!


Shin Hye Min POV
Kenapa air mataku keluar lagi? Aku kan sudah berjanji pada diriku sendiri tidak akan menangis lagi?

“ Hye Min-aa… Mianhae. Seharusnya aku tidak berta . . . “

“ Gwenchana oppa. “

“ … Uljima Hye Min-aa. “

Aku bisa merasakan tangan Kyuhyun yang menyeka air mataku. Lembut.

“ Uljima… “

“ Hye Min-aa? Kau kah itu?
Suster Lee cari di kamar tidak ada. Ternyata kau disini. “ seru Suster Lee sembari menghampiriku.

“ Ada apa Suster Lee mencariku? “ tanyaku sembari mengusap air mataku.

“ Sudah saatnya kau untuk kemoterapi. “

“ Lagi? Sampai kapan aku terus menjalani… kemoterapi cuci darah, Suster? “ seruku bebarengan dengan air mataku yang kembali menetes.

“ Hye Min-aa… Kita sudah ditunggu dokter Lee di ruang kemoterapi.
Kaja. “

*backsound Lee Sang Gon - My Tears [Ost. BBF Vol.2]

Aku lalu mengalihkan pandanganku kearah lain agar Kyuhyun tidak melihatku menangis. Setelah ku rasa perasaanku lebih tenang, aku kemudian menyeka air mataku dan melihat kearah Kyuhyun.

“ Oppa. aku pergi dulu..
Oppa istirahatlah kembali. “

“ Nde. “

Aku kemudian menyusul Suster Lee yang sudah keluar kamar terlebih dahulu. Sepanjang lorong menuju ruang kemoterapi aku terus diam walaupun Suster Lee terus menghiburku.

Kyuhyun POV

*Backsound Charles Bridge - Eh Sarang (OST Secret Garden)

Aku hanya bisa melihatnya dari balik jendela ruang kemoterapi. Aku merasakan air mataku menetes saat aku melihat Hye Min merengek kesakitan. Bahkan teriakannya terdengar sampai telingaku.

“ Kyuhyun-aa… “ seru Sungmin yang berdiri disampingku.

Untung ada Sungmin yang menjengukku tepat waktu. Saat Hye Min keluar dari kamarku, disaat itu juga Sungmin masuk dan aku langsung menyuruhnya untuk membantuku duduk dikursi roda lalu mengikuti Hye Min.

“ Kita kembali kedalam kamar saja. Hye Min-aa… dia pasti baik-baik saja. “

“ Aniyo, hyung. Aku ingin disini sampai Hye Min-aa selesai kemoterapi. “

“ Suster Lee!!! Appppoooo!!! Neomu neoumu appooooo!!!
Aaaaaaaaaaaa!!! “ teriak Hye Min dari dalam ruang terapi.

“ Kasihan Hye Min-aa… Setiap 2 hari sekali dia harus rutin melakukan cuci darah. “

“ Darimana hyung tau? “

“ Saat kau belum sadar dulu, Hye Min-aa selalu melakukan terapi sesudah mengecek kondisimu. Aku sering melihatnya seperti ini. Teriak kesakitan dan menangis sambil mengeggam erat tangan Suster disampingnya. “

Berteriak kesakitan? Ya Tuhan… Kenapa kau memberi penyakit Leukemia pada Hye Min??
Aku terus melihat Hye Min dari balik kaca ruang kemoterapi. Wajahnya basah karna keringat dan matanya terus mengeluarkan air mata karna rasa sakit.

“ Hye Min-aa, bertahanlah dan percaya kalau kau pasti sembuh. “ lirihku.


TO BE CONNTINUED >>>>>

Mianhae… kalau ceritanya kepanjangan. Seharusnya ini jadi cerpen, tapi lagi lagi author nggak bisa buat cerpen. Padahal pengin bgt buat cerpen…
Lain kali di coba lah…

Tolong tinggalkan jejak ya…
Gomawo ^_~>



Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :