.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

November 24, 2013

Heart #1

Heart #1
Cast
Lee Sungmin
Shin Hana
Cho Kyuhyun

Cameo :
Choi Rae Ki

Genre
Love Story and Tragedy





Author POV
Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi, mungkin istilah kalimat ini memang cocok untuk seorang yeoja yang saat ini sedang mendengarkan lagu mellow dari boyband yang ia sukai… Super Junior. Dibawah pohon yang rindang serta angin yang sejuk, yeoja ini menghayati dari lagu yang ia dengarkan melalui iPhone sembari memejamkan kedua matanya. Taman belakang Universitasnya ini memang sudah menjadi tempat sehari-harinya yeoja ini disaat waktu ia ada luang.

Shin Hana POV
Coagulation… lagu yang bisa membuat butir-butir air mataku jatuh perlahan dari kelopak mataku. Lagu ini mengingatkanku akan namja chinguku yang sudah menyelamatkan jiwaku dari kecelakaan naas 2 tahun yang lalu.


===( Flashback (===

2 TAHUN LALU

" Chagiya, setelah ini kita mau kemana? "

" Terserah kau, Yoochun oppa. "

" Bagaimana kalau kita makan seafood? Aku tau restoran yang seafoodnya terkenal enak dan lezat. "

" Hmm~ "

Hari ini adalah hari jadi kami yang ke 2 tahun. Kami hanya merayakannya dengan bersenang-senang di Lotte Word dan setelah itu pergi sarapan. Saat kami dalam perjalanan menuju restoran, tiba-tiba ada mobil box yang melaju didepan mobil kami. Yoochun terus berusaha mengklakson, tapi mobil itu terus melaju tanpa terkendali dan akhirnya menghantam mobil kami sampai terguling beberapa km. Aku merasa tubuhku terlempar dari mobil dan terseret. Disekujur tubuhku terasa sangat sakit. Saat aku membuka mata. Aku melihat mobil yang aku dan Yoochun tumpangi terbalik. Aku juga melihat disekeliling mobil kami ada percikan api dan didalam mobil itu ada seseorang yang aku cintai… Yoochun. Dengan menahan rasa sakit yang ada ditubuhku, aku berusaha untuk berdiri dan menolong Yoochun yang sedang mencoba membuka sabuk pengamannya yang sedaritadi tidak bisa terlepas dari tubuhnya.

" Yoochun oppa~ "

" Hana-ya, kenapa kau mendekat kemari? Pergi! PPALI KA!! Mobil ini sebentar lagi meledak. "

" Mwo? "

Tanpa pikir panjang, aku mengambil balok kayu yang tak jauh dari mobil dan memecahkan kaca mobilnya.

" HYA! Shin Hana, apa yang kau lakukan? Menyingkirlah! "

" Aniyo. Aku akan berusaha menyelamatkan oppa. "


*Ppppyyyyyyyyaaaaaaaarrrrr…


Setelah kaca mobil berhasil aku pecahkan, aku kemudian masuk. Saat aku masuk, lengan kananku terkena sayatan kaca pecah. Tapi aku tidak memperdulikan darah segar yang mengalir dilenganku. Aku lalu mencari ponselku yang ada di dalam tas setelah ketemu aku kemudian memanggil pemadam kebakaran untuk segera datang ditempat kecelakaan sedangkan Yoochun berusaha melepaskan sabuk pengaman yang acet. Setelah selesai menelfon aku lalu membantu Yoochun melepaskan sabuk pengaman. Kami terus berusaha membukanya, tapi entah kenapa susah sekali untuk dibuka.

" Hana-ya, berhenti! "

Aku terus berusaha membuka sabuk pengaman itu dan sampai akhirnya Yoochun menggenggam kedua tanganku dan wajahnya terlihat… pasrah.

" Hana-ya, berjanjilah padaku satu hal. Carilah namja yang mengerti dan memahamimu seutuhnya. Hmm~ "

" Aniyo. "

" Hana-ya, terimakasih kau sudah mengisi hari demi hari selama 2 tahun ini bersamaku. Sebenarnya aku ingin… melamarmu setelah pulang dari restoran. Tapi Tuhan berkata lain. Mungkin ini sudah takdir yang harus kita jalani. "

" Oppa~ "

" Aku akan selalu berada disisimu. Aku harap setelah insiden ini kau selalu ceria dan berhenti menangisiku. Berbahagialah dengan namja yg mencintaimu. "

" Yoochun oppa, aku tidak akan membiarkanmu mati ditempat seperti ini. "

" Hana-ya… Saranghae. "

" … … Na… na-do saranghae, oppa. "

Yoochun kemudian mencium bibirku dengan lembut dan aku bisa merasakan darah yang mengalir dari kening mengalir kebibirnya. Yoochun perlahan melepaskan ciumannya dan kembali berusaha melepas sabuk pengamannya. Tak selang beberapa detik, 1 mobil pemadam kebakaran datang. salah seorang pemadam itu menemukan kami sedang berada didalam mobil.

" Nona, cepat keluar sekarang. "

" Aniyo. Aku harus menyelamatkannya terlebih dahulu. "

" Hana-ya, pergilah. '

" Ani ani ani. "

" Nona, maafkan saya. Saya harus menarikmu keluar. "

Aku merasakan tangan pemadam itu menggeret tanganku. Aku terus berteriak tidak ingin keluar, tapi pemadam itu tidak mendengarkanku. Tanganku terus menggenggam tangan Yoochun, sampai akhirnya genggamanku terlepas dan aku berhasil keluar. Aku melihat senyuman Yoochun yang sangat aku sukai dan tidak akan pernah aku lupakan. Naasnya saat aku sudah keluar dari dalam mobil, mobil yang kami tumpangi meledak seketika.

" …. Hah.. andwae~ .. hiks hiks… ANDWAE!!! ANDWAEYO!!! HAHHHHHHHHHHHHHH!!! YOOCHUN OPPA!!!!!!!!!!!!!! ANNDDDWWWAAAAAEEEEEEE!! "

Aku terus menangis sembari melihat mobil kami terbakar dan yoochun ada didalamnya.


===( Flashback End (===

Mungkin itu ciuman terakhir dari Yoochun serta senyuman terakhir. Sejak saat itu selama beberapa bulan aku menutup diri dari semua orang. Kedua orang tuakupun menangis melihat kondisiku yang buruk. Tapi, sekarang aku mulai berangsur-angsur pulih dan mulai bergaul dengan orang-orang. Mungkin kalau untuk namja,  aku cenderung protectif untuk menjadikannya namja chingu. Sampai saat ini aku masih menempatkan Yoochun diposisi pertama di hatiku.

" Oppa… saranghaeyo… " lirihku sembari melihat kelangit.

Tiba-tiba ponselku berdering…

*Layar ponsel
Min Ri calling…
" Yeoboseo.. "

" Hana-ya, apa kau sekarang berada ditaman belakang? "

" Nde. Waeyo? "

" HYA! Kau ini baru berusia 23 tahun, kenapa daya ingatmu lemah. Kau hari ini ada jadwal kelas piano. Apa kau ingin bolos dimata pelajaran yang kau sukai ini? "

" Ooo… mianhae. Aku benar-benar lupa.
Joha. Aku akan segera kesana. "

"Ppali! "

Aku lalu menutup ponselku dan memasukkan iPhoneku kedalam tas setelah itu aku berlari menuju kelas music.


Lee Sungmin POV
Aku dan Kyuhyun saat ini sedang bersantai sembari mendengarkan alunan nada yang terdengar dari kelas music. Kyuhyun yang sibuk dengan PSPnya mungkin tidak akan mendengarkan alunan merdu dari kelas music. Namun, disaat aku sedang menikmati music, tiba-tiba saja music berhenti dan terdengar lagi dengan alunan nada dari piano.

" Ooo… Sungmin hyung, apa kau mendengarkannya? "

" Hmm~ Dia sangat baik memainkan nada dari pianonya.
Tunggu… bukannya itu nada lagu Coagulation. "

" Hmm~ Kau benar, hyung. orang ini memainkannya dengan penuh perasaan sedih dan sangat kehilangan. Aku bisa merasakannya. "

" CIH! Kenapa kata-katamu melankolis. "

" Hyung-aa, ayo kita mengintip kesana. Aku penasaran siapa yang sedang memainkan piano itu. Kaja! "

" HYA! Kau ingin kita ketahuan. "


Kyuhyun langsung menggeret pergelangan tanganku dan mengajakku untuk mengintip dari jendela kelas music. Perlahan kami mengintip dari jendela dan melihat seorang yeoja sedang memainkan pianonya.

" Hyung-aa, ternyata dia yeoja. "

" Mataku ini masih normal, Kyu. Aku juga melihatnya. "

Saat kami tengah asyik mengintip, tiba-tiba Kyuhyun bersin dan membuat yeoja itu berhenti memainkan pianonya dan sekilas melihat kearah kami. Dengan cepat aku kenundukkan kepala Kyuhyun kebawah jendela.

" Pabo! Kenapa kau bersin, ha?! "

" Mianhae, hyung-aa.
Ayo kita mengintip lagi. "

Aku dan Kyuhyun kemudian kembali melanjutkan aksi kami. Tapi saat kami melihat keruangan music, disana tidak ada siapapun. Bahkan yeoja itu tidak memainkan music lagi.

" Sungmin hyung, kenapa tidak ada orang? "

" Molla, Kyuhyun-aa. "

Saat mata kami melihat keseluruh penjuru kelas, tanpa diduga tiba-tiba yeoja yg memainkan piano itu berdiri dihadapan kami. Aku dan Kyuhyun sontak terkejut dan sedikit salah tingkah.

" Kalian sedang apa mengintip kelas music? "

" Hmm~ itu…. Hmmm~ … iii…ttuu. "

" Bicaralah yang jelas. Jangan gagap seperti itu.
Tapi tunggu, bukannya kau ini Lee Sungmin dan kau ini Cho Kyuhyun dari jurusan seni. "

" Ooo… kau mengenal kami. " sambung Kyuhyun

" Siapa yang tidak kenal orang yg pandai bela diri dan Matematika di Universitas ini? Semua mahasiswa disini juga pasti tau. "

Aku dan Kyuhyun hanya tersenyum kecil dan sedikit dibuat-buat.


Cho Kyuhyun POV
Yeoja ini… yeoppo. Kenapa jantungku berdekup dengan kencang saat yeoja ini menatapku? Mungkinkah aku menyukainya? Tapi… mana mungkin. Aku baru melihatnya sekarang.

" Lantas? Untuk apa kalian mengintip? "

" Ooo… itu karna kami penasaran siapa yang memainkan piano sebagus tadi. Ternyata kau.
Jadi, siapa namamu? "

" Haa~
Jonenun Shin Hana imnida.
Memang kalian tidak ada mata pelajaran? "

" Kalaupun ada aku dan Sungmin hyung tidak akan ada disini. "

" … hmmm~ Benar juga.
Eo..Aku pergi dulu.
Annyeong… "


Author POV
Shin Hana kemudian berjalan keluar dari kelas music sedangkan Sungmin dan Kyuhyun hanya berdiri diposisinya. Saat Shin Hana berjalan keluar Universitas, Shin Hana merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Sesekali Shin Hana melihat kearah belakang, tapi tidak ada seorangpun disana. Shin Hana terus berjalan. Ditengah perjalanannya, Shin Hana dihadang 3 orang preman. 3 preman itu lalu memutari Shin Hana sembari melihat kearah Shin Hana dengan tatapan yang ingin menergapnya.

" Kangin hyung, kita dapat mangsa sekarang. "

" Nde. Kita apakan yeoja cantik ini Eunhyuk-a"

" Bagaimana kalau kita bersenang-senang dengan yeoja ini? "

" Benar sekali kau, Donghae-ya. Tuben kau pintar. "

" HYA! Kalian jangan macam-macam denganku! " Seru Shin Hana.

" Chagi-ya, mari kita bersenang-senang. " seru Eunhyuk.

Dengan cepat Donghae memegang tangan kanan Shin Hana dan Eunhyuk memegang tangan kiri Shin Hana.

" HYA! LEPASKAN! Apa yang akan kalian lakukan,HA?! "


Shin Hana POV
Sungguh… saat ini aku benar-benar sangat takut. 3 preman ini sebenarnya mau apa?? Aku benar-benar sangat ketakutan sekarang. Genggaman tangan kedua preman ini sangat membuat tanganku sakit. Aku terus berusaha menggertak.

" LEPASKAN AKU SEKARANG!!! ATAU KALIAN AKAN KU LAPORKAN PADA POLISI!! "

" CIH! Polisi? Dimana? Kantor polisipun jauh dari sini.
Ayolah chagiya, kita bersenang-senang 1 hari ini. "

Dengan cepat bos dari preman itu langsung memelukku. Aku hanya bisa berteriak minta tolong dan kedua tanganku masih dipegang oleh anak buahnya. Tapi tak selang beberapa detik, tiba-tiba ada 2 namja yg menolongku dan mereka adalah… Sungmin dan Kyuhyun? Sungmin lalu melepaskan pelukan preman yang aku yakinin bernama Eunhyuk itu, 2 preman yang memegang tanganku kemudian melepaskan gengamannya dari tanganku dan langsung mengeroyok Kyuhyun. Setelah membereskan boss mereka, Sungmin lalu membantu Kyuhyun.



Author POV


*Bbbuuuuuuukkkkkkkkk…


1 tinju dari Eunhyuk mengenai pipi kiri Kyuhyun. Dengan cepat Sungmin memukul Eunhyuk.

*Bbbbbbbbbuuuuuuukkkkkkk…


" Kyuhyun-aa, cepat bawa lari Hana-ya. Ppali. Biar aku yang membereskan mereka. "

" Nde. "

Kyuhyun kemudian menggenggam tangan Shin Hana dan pergi duluan sedangkan Sungmin membereskan Kangin dan Donghae. Setelah mereka berdua tergeletak ditanah, Sungmin lalu berlari meninggalkan mereka dan menyusul Kyuhyun dan Shin Hana. Mereka bertiga tidak tau harus berlari kemana. Karna rasa takut yang masih menyelimuti mereka, mereka kemudian manaikki bis yang sedang berhenti di Halte. Mereka tampak lelah berlarian sampai halte bis. Mereka kemudian menaiki bis dan duduk di kursi paling belakang.

" Gomawo, Sungmin sunbaegwa Kyuhyun sunbae. "

" Cheonmaneyo… "

Mereka saling melemparkan senyum satu sama lain dengan deru nafas yang tersengal efek dari mereka berlari.



@Kyunghee Univercity
10:45 AM KST

Beberapa minggu berlalu. Sejak kejadian itu, hati Shin Hana mulai sedikit terbuka dengan keberadaan 2 orang namja ini. Namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam, hanya ada Yoochun disana. Hanya Yoochun.

" Hana-ya, kau kenapa? Kenapa kau hanya mengaduk-aduk mie-mu dengan sumpit seperti itu?
Ndeo waeyo? (TR : Kau kenapa? ) "

" .. Nan gwenchana. " elak Shin Hana dan kemudian menyantap ramen yang sudah ia pesan.

" A~ .. johayo…
Eo… abata.. kemarin, Kyuhyun sunbae mencarimu.
Ehemmmm~ sepertinya… hatimu mulai terbuka untuk namja.. "


Shin Hana POV
Hatiku mulai terbuka untuk namja?? mungkinkah itu.. tapi aku tidak menyadarinya. Dan saat ini bukan itu yang aku pikirkan. Saat ini aku memikirkan Yoochun oppa. Hanya Yoochun oppalah yang aku punya, walaupun aku sadari di sampingku masih ada orangtua yang mengadopsiku sejak umurku 10 tahun.

Ya… aku seorang gadis yatimpiatu. Orangtua kandungku sudah meninggal. Appa meninggal karena penyakit jantung kronis yg sudah diturunkan dari haraboji, sedangkan eomma… eomma meninggal saat dalam perjalanan pesawat dari Amerika-Seoul. Dulu, kehidupan keluargaku sangat sederhana. Karena itu, eomma pergi ke Amerika untuk mencari pekerjaan yang sesuai dalam bidang kulinernya. Dan.. sejak mereka pergi, aku di taruh di Panti asuhan. Selang 3 tahun, ada keluarga yang mengadopsiku. Alasan mereka mengadopsiku Karena mereka ingin memiliki anak perempuan. Sebenarnya… aku memiliki oppa. Dia bernama Choi Siwon. Walaupun kami tidak memiliki hubungan darah sama sekali, tapi Siwon oppa menganggapku sebagai adik perempuannya. Selama aku hidup bersama dengan keluarga Choi, aku sama sekali tidak mengganti margaku. Margaku tetap Shin, walaupun dalam akte keluarga namaku sudah dirubah menjadi Choi hana. Dan aku bersyukur kalau orangtua angkatku ini tidak menyetujui margaku tidak berubah, hanya berubah di akte saja. Aku juga berterimakasih pada keluarga Choi sudah memperkenalkanku dengn Yoochun oppa yang notabennya adalah anak dari keluarga Corp departemen store sejak aku diadopsi.

" Hana-ya, kita sudah berteman sejak kita masih di SMA dulu sampai sekarang.
Sebagai temanmu… aku mengerti apa yang sedang kau rasakan. Tapi… tidak seharusnya kau menenggelamkan dirimu kedalam kesedihan sepeninggal Yoochun oppa. Kau harus mencoba melupakannya, walaupun berat. Masadepanmu masih panjang, Hana-ya. Disana… Yoochun oppa pasti melihatmu dengan khawatir. Kau terlalu mengunci rapat hatimu selama ini. "

Perkataan Min Ri… perkataan min Ri aku rasa ada benarnya. Tapi… mungkinkah aku bisa melupakan Yoochun oppa? Seandainya saat itu kami tidak pergi, mungkin sekarang aku dan Yoochun oppa sudah menikah. Tapi… aku tak boleh menyalahkan takdir dan… aku akan mencoba untuk mmelupakan Yoochun oppa secara perlahan walaupun aku sendiri tidak yakin bisa menghilangkannya dari hatiku.


*Dddrrrrrrrrr
*Ddddrrrrrr

#layar ponsel#
1 new message

- Sungmin sunbae -
" Datanglah sekarang ditaman belakang. Aku sudah membuatkan sarapan untukmu.
Mari kita makan bersama. Aku melihat, kau sedang tidak enak sarapan di kantin. Mungkin saja setelah melihat bekal yang aku bawa, selera makanmu akan kembali.
Ppaliwa~~~~~ ^^ "


" Nugu? " tanya Min Ri dan membuat lamunanku buyar

" .. A.. geugon (TR: Ini)… eobseoyo.
Aku pergi dulu ne..
Annyeong~ " ucapku terburu-buru sebelum Min Ri menambah pertanyaannya.

Sekiranya sudah jauh dari kantin, aku melihat Min Ri tidak mengejarku. Huhh~ syukurlah…
Aku kemudian berjalan santai menuju taman belakang universitas dan menemukan Sungmin sunbae dan Kyuhyun sunbae sedang bercandagurau.

" Eo… kau sudah datang.
Kemarilah.. " ucap Sungmin sunbae saat melihatku dan aku kemudian duduk disebelah Sungmin sunbae.

Aku melihat Sungmin sunbae mengeluarkan satupersatu kotak bekal dari tasnya dan meletakkan 1 kotak bekal berwarna blue di pangkuanku.

" Sandwich? "

" Hm~
Apa kau tidak menyukai sandwich? "

" Eo.. aniyo. Bukan itu maksudku.
Justru sebaliknya. Aku menyukai… sandwich. "

' Sandwich. Ini adalah makanan kesukaan Yoochun oppa dan aku juga sering membawakan sandwich tanpa sayuran ini setiap pagi untuk Yoochun oppa. Hahh~ kenapa harus sandwich? Kenapa disaat aku ingin melupakan Yoochun oppa kenangan itu muncul kembali. Yoochun oppa, bogoshipo. ' ucapku dalam hati dan dengan segera mengapus airmataku sebelum menetes.

" CHA! Dan kotak bekal berwarna hijau ini untuk Kyuhyunie. Aku menyiapkan sandwich special untukmu. Sandwich tanpa sayuran. Hanya menggunakan roti dan daging saja. "

" Mwo?
Sandwich tanpa sayuran? " ucapku tersentak kaget dan melihat kearah Kyuhyun.

" Hm~ Waeyo? Kenapa kau menatapku kaget seperti itu? "

" … Omo~ … mianhae Kyuhyun sunbae. "

" Kyu~ kau tak lupa kan kalau kau mesti harus mengontrol jantungmu sekali lagi hari ini? "

" Aigo~ abata. Hari ini bukankah hari terakhirku untuk mengontrol jantungku.
Hhhaahhh~ akhirnya selesai juga.
Hya! Sungmin-a… kau mengantarkanku kan? "

" Hm… johayo. Asalkan kau tidak membeli game baru setelah pulang dari RS.
Kantongku hampir habis setiap kali aku menemanimu ke RS. "

" Ish! Perlukah kau mengatakan itu didepan Hana-ya.
Aku terlihat seperti preman yang selalu mencuri uangmu! Haasshhh jinja.. "

" … ckckck…
Eo… Sungmin sunbae. Apa maksudmu mengontrol jantung? Apa Kyuhyun sunbae menderita penyakit jantung? "

" Hm~ tapi itu dulu.
Kyuhyunnie… 2 tahun lalu menjalani transplatasi jantung dan selama 2 tahun terakhir ini dia harus sering mengontrol jantungnya agar tidak terjadi apapun yang tidak kita hendaki. "

" hya Kyuhyunnie, apa kau su . . . "

" HYA!! Berhenti memanggilku Kyuhyunie!! Itu seperti kau sedang memanggil seorang yeoja! Ish! " protes Kyuhyun sunbae dengan mulut yang masih mengunyah sandwich dari Sungmin sunbae.

" Araseo araseo~~ kau tak perlu protes dengan mulut yang dipenuhi sandwich seperti itu.
Kyuhyun-a, apa kau sudah menanyakan keanehan yang terjadi pada dirimu 1 tahun terakhir ini? "

" Belum. Aku belum menanyakan pada dokter.
Mungkin saat pemeriksaan nanti aku akan menanyakannya. Itupun jika aku ingat. "

" … Mian… memang keanehan apa maksudnya? "

" A Mianhae kalau aku sering bertanya. Jeongmal yeongseohamnida. "

" A~ Gwenchana, Hana-ya. "

" Jadi 1 tahun terakhir ini Kyuhyun sedikit berubah. Contohnya… pola makannya.
Dia dulu sangat menggemari sayuran dan semua jenis buah-buahan. Tapi 1 tahun terakhir ini Kyuhyun-a menjadi tidak menyukai sayuran, bahkan buah-buahan saja Kyuhyun-a harus pilih-pilih. Banyak sekali perubahan pada diri Kyuhyun-a yang aku bahkan orangtuanya juga merasa aneh dengan sikapnya Kyuhyun-a. "

" Ooo~~ "

" Hya! Lee Sungmin~~ Apa kau sudah selesai mendiskripsikan tentangku eo? Dan kau… Hana-ya… apa semua pertanyaan yang ada didalam otakmu sudah terjawab semuanya? Kenapa kau terus bertanya tentangku eo? " seru Kyuhyun sunbae dengan nada yang aku deskripsikan kalau nada itu seperti nada orang yang sedang kesal.

" Aku ada kelas matematika. Aku pergi duluan. " sambung Kyuhyun sunbae dan langsung meninggalkanku dengan Sungmin sunbae dengan mimik tidak suka.

" Sunbae… apa Kyuhyun sunbae marah padaku? "

" … Gwenchana. Dan ini juga salah satu dari bentuk keanehan Kyuhyun-a yang lain. Tempramentnya selalu cepat naik. Biasanya dia selalu senang jika ada orang yang bertanya tentang kehidupannya. Tapi sekarang justru kebalikkannya.
Kau tak perlu merasa bersalah. 1 atau 2 hari pasti akan kembali semula. Gwenchana~~ hm. "

Bahkan tempramen Yoochun oppa sama persis dengan Kyuhyun sunbae. Kenapa mereka bisa mirip?
Hahh~ Mungkin ini hanya sekedar kebetulan belaka. Tempramen seperti ini bukankah banyak dimiliki orang. Ini umum. Tapi kenapa aku merasakan akhir-akhir ini sikap Kyuhyun terlihat sedikit mirip dengan Yoochun oppa?


12:45 PM KST


Kyuhyun POV
Sudah berapa kali aku mencoba menelfon Sungmin tapi tidak diangkat juga. Sebenarnya kemana namja aegyo itu eo? Tidak seperti biasanya. Kalau dia selesai kelas pasti menungguku didepan kelasku. Tapi kenapa ini tidak ada? Bukankah dia sudah mengatakan akan menemaniku ke RS. Hhaaasshhh~~ sepupu macam apa dia hah -.-"

" Aigo~~ sudah siang. Aku harus ke RS sekarang. Bukankah jadwal controlku jam 1.
Tapi… Sungmin-a eotteokhae? Mungkin dia belum selesai kuliahnya atau dia ada urusan lain. Haashhh! Sudahlah… lebihbaik aku langsung ke RS sebelum Dokter Shin pergi untuk pindah praktek ke RS lain. "

Akhirnya aku putuskan untuk meninggalkan Sungmin dan menuju ke RS Seoul tempat yang sudah memberiku nyawa lagi. Dan sesampainya disana, aku kemudian mengurus surat registrasi setelah itu proses control jantungku terlaksana selama 15 menit.

" Eotteokhae? Tidak ada gejala yang serius dengan jantung baruku ini kan?? "

" … Hm! Jantung barumu ini sudah sempurna beradaptasi dengan tubuhmu.
Chukkhae.
Eo… kau juga tak perlu lagi bolak balik datang ke RS untuk mengontrol jantung barumu. "

" Eo~~ Araseoyo.
A changkkamanyo Dokter Shin. Apa aku boleh menanyakan sesuatu tentang orang yang mendonorkan jantung untukku? Sebenarnya siapa arang itu? Setidaknya aku ingin mengucapkan terimakasih pada keluarganya. "

" hmm~ begini…
Sejak kejadian anaknya mengalami kecelakaan mobil sampai usai pemakaman, keluarga itu pindah ke luar negri hingga sekarang. Jadi… mianhae.. aku tidak bisa membantumu untuk bertemu dengan mereka. Tapi jika saya menemukan informasi tentang keluarga mereka, saya akan menghubungimu. "

" Jinja? gamsahabnida~ "

" Abata.. Dokter Shin, ada 1 hal yang ingin aku tanyakan lagi.
Sejak 1 tahun lalu, entah kenapa ada sesuatu yang terjadi pada diriku. Seperti bukan aku.
Haasshh~ bagaimana aku harus menjelaskannya padamu Dokter? " sambungku dengan nada bingung.

" .. Ara~ aku mengerti apa yang kau ucapkan.
Maksudmu prilaku, temperament, ataupun polamakanmu bukan.
Umumnya.. seseorang yang mendapatkan donor jantung dari oranglain pasti mengalami perubahan yang sama persis dengan si pendonor jantung. "

" eoo~~ nde nde..
Aku merasa 1 tahun belakangan ini aku menjadi tidak menyukai sayuran, padahal sebelumnya aku sangat menyukai sayuran. Dan juga prilaku. Jadi semua itu karena jantung baruku ini dan makadariitu sikapku berubah seperti si pendonor jantung. "

" Nde.. "

" Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan? "

" A~ aniyo.
Gamsahabnida Dokter Shin.
Saya permisi. "

" nde~ eo gidaryeo… kau harus tetap meminum obat dari resep biasa. "

" OK. "
Aku lantas keluar dari ruangan dan menebus resep obat di apotik dekat rumah sakit. Setelah memberikan resep obat dari Dokter Shin, aku lantas duduk sembari menunggu obat pesananku jadi.

' Jadi ini semua ada sangkutpautnya dengan pendonor jantung untukku.
Hahh~ setidaknya aku sudah tau penyebab sikapku yang berubah 1 tahun ini. Geurae.. aku masih memiliki niat untuk bertemu dengan keluarga dari si pendonor jantungku ini. Bagaimana aku menemukan keluarganya? ' ucapku dalam hati


*Ponsel berdering*
*Layar ponsel*

Eomma calling

" nde eomma~ "
" Nde~ eobseoyo. Tidak ada yang terjadi dengan jantungku ini. Dokter Shin bahkan sudah tidak menyuruhku untuk control lagi setelah ini. "
" Hmm~ "
" Annyeong~ "

" Cho Kyuhyun-ssi " panggil suster
Aku kemudian menutup ponselku dan menghampiri suster yang memanggilku tadi.

" Ini obat Cho Kyuhyun-ssi.
Diminum seperti biasa sesuai perintah Dokter Shin. "

" A~ nde… " ucapku mengerti lalu membayar obat itu.

" Gamsahabnida~ " sambungku kemudian pergi.


*Ponsel berdering*
*Layar ponsel*

Sungmin calling
" Nde yeoboseo~ "
" Aku sudah selesai mengontrolkan jantungku. "
" MWO? Kau pergi dengan Hana-ya?!
HYA! Bukankah kau berjanji akan menemaniku control hari ini eo! Kenapa kau justru pergi dengan… haasshhh! Jinja jinja!! Menyebalkan!! "
" Nan.. aku baru selesai menebus obatku di apotik dekat rumah sakit. "
" Hah? Lotte World? Hya Lee Sungmin! Aku bukan anak kecil yang sudah bermain icesketing di Lotte World!! "
" .. Araseo. Nde~… "

Setelah menutup telfon dari Sungmin, aku kemudian menyusul mereka ke Lotte World.



@Lotte World


Lee Sungmin POV
Apakah aku harus mengatakan tentang perasaanku pada Hana saat pertama kali bertemu hingga detik ini? Bagaimana kalau Hana menolaknya? Jika dilihat sikap Hana padaku hanya sebatas sunbae. Kami memang 1 universitas, tapi aku baru melihatnya saat di kelas music itu. Saat itu juga aku merasa kalau aku menyukainya. Bisa dibilang aku jatuh cinta pada Hana pada pandangan pertama. Hahhh~ akan aku coba.

" Hana-ya.. " panggilku dan Hana lalu menoleh kearahku.

" Waeyo Sungmin sunbae? "

" … hmmm~ … hmmm~ … geugon (TR: itu)… hmmm~ …
Saranghaeyo Hana-ya~ "

" .. Mwo?!
Sunbae,  monjo goryouhamyoun jokkessoyo (TR: senior, sebaiknya pertimbangkanlah terlebih dahulu). "

" Aku sudah mempertimbangkannya sejak kemarin dan ini hasilnya.
Waeyo? Dangshineun joahae anieyo? (TR: Kenapa? Kau tidak menyukaiku?) "



Author POV
Dari kejauhan, Kyuhyun –yang 5 menit lalu sudah tiba dan mendengarkan percakapan antara Sungmin dan Hana- hanya memandangi Sungmin dan Hana dalam diam. Kyuhyun yang masih terlihat shock dan juga marah seketika itu juga langsung pergi.

" Sungmin hyung… dia juga menyukai Hana-ya.
Haruskah aku bersaing dengan sepupuku sendiri? " gumam Kyuhyun
Perlahan Kyuhyun memundurkan langkahnya menjauh dari Sungmin dan Hana. Namun saking fokusnya Kyuhyun melihat kearah Sungmin dan Hana, Kyuhyun tanpa sengaja menabrak yeoja yang melintas dibelakangnya dan membuat seragam yeoja itu basah karena minuman yang dia pegang tersenggol Kyuhyun.

" Yeongseohamnida~ Aku benar-benar tidak sengaja! jeongmal mianhaeyo~~ " ucap Kyuhyun secara berulang dan membantu yeoja itu membersihkan minuman yang tumpah di baju lalu membantunya berdiri.

" Nan gwenchana. Aku yang salah karena tidak melihat orang didepanku. "

" Jeong . . . "

" Kyuhyun-a, kau sudah sampai " potong seseorang dan membuat Kyuhyun salah tingkah.

" O.. Sung,, Sungmin-a.. nde.. aku baru saja sampai. " jawab Kyuhyun dengan gagap.
Sungmin dan Hana sekilas melihat yeoja yang berdiri disamping Kyuhyun yang sedang sibuk membersihkan tumpahan minuman di seragamnya.

" Kyuhyun-a.. Nugu? "

Kyuhyun kemudian mengikuti arah pandang Sungmin yang tertuju kepada yeoja yang ia tabrak. Menyadari sedang dilihat, yeoja itu berhenti dari acara membersihkan seragamnya dan perlahan mendangakkan kepalanya melihat kearah Sungmin dan Hana.

" Eo.. nan.. aku ha . . . "

" Nan yeojachingu. " potong Kyuhyun cepat kemudian merangkul pundak yeoja yang tidak ia kenal itu dan sukses membuat Hana membulatkan matanya.

" MWO?! " ucap Sungmin serta yeoja itu secara bebarengan

Kyuhyun sekilas memejamkan matanya sembari menggigit bibir bawahnya seperti orang yang salah sebut dan detik selanjutnya memperlihatkan wajah biasanya. Yeoja yang kini di rangkul Kyuhyun hanya diam shock.

" Jin… jinjayo? Geugon jinjayo? "

" Jelas benar. Mianhae aku tak sempat memberitahukanmu, Sungmin-a. karena menurutku ini bersifat pribadi walaupun statusmu sepupuku. "

" O… Sungmin-a,, perkenalkan ini… " sambung Kyuhyun menggantung. Kyuhyun terlihat bingung memperkenalkan nama yeoja itu karena Kyuhyun sendiri tidak mengetahui nama dari yeoja yang diakuinya sebagai yeojachingu itu.

Bukan Kyuhyun namanya kalau tidak memakai otak. Disaat Kyuhyun mencari petunjuk, tanpa sengaja Kyuhyun melihat papan nama di baju seragam yeoja itu.

" Choi Rae Ki..
O Sungmin-a… perkenalkan. Dia Rae Ki-ya dan Rae Ki-ya perkenalkan dia Sungmin-a, sepupuku. "
Yeoja yang bernama Choi Rae Ki itu kini melihat Kyuhyun dengan tampang tidak percaya dan mimik wajah yang kaget. Beberapa kali Rae Ki memiringkan kepalanya dan otaknya terus berfikir tentang gimana bisa yeoja yang tidak ia  kenal mengetahui namanya. Sedangkan Kyuhyun hanya menatap Hana dingin. Hana yang meras dilihat Kyuhyun langsung melihat kearah lain. Sungmin yang menyadari tatapan itu hanya bisa diam dan melihat Hana dengan wajah kasihan.

" Berhubung kita di depan Icesketing, bagaimana kalau kita bermain wahana icesketing?
Dan merayakan kecil-kecilan atas kesembuhanku. OK!
Kkaja! " ucap Kyuhyun semangat dan langsung berjalan menuju tempat icesketing dengan menggandeng tangan Rae Ki.

Sungmin yang masih memperhatikan tatapan hana pada Kyuhyun hanya bisa diam tak bicara.

" Hana-ya… Gwenchana? " ucap Sungmin membuat Hana sedikit kaget dan langsung menatap Sungmin dengan bingung.

" … Nde??
A~~ .. gwenchana, sunbae. Kkaja.. kita juga harus bermain icesketing sebagai merayakan kesembuhan Kyuhyun sunbae. "

" Hana-ya… kalau kau tidak suka, jangan dipaksakan. Aku bisa bilang pada Kyu . . . "

" Aniya.. nan joahaeyo.
Kkaja~ "

Sedangkan Kyuhyun, Kyuhyun sibuk memakai peralatan pelindung untuk icesketing tanpa memperhatikan Rae Ki yang masih tetap diam disampingnya sembari menatap kearah Kyuhyun dengan aneh.

" hya~~ ndo… nuguya? " ketus Rae Ki membuat Kyuhyun berhenti membenarkan  sepatu icesketingnya.

Kyuhyun perlahan melihat kearah Rae Ki dan menegakkan badannya. Dilihatnya tak jauh dari tempatnya duduk, Sungmin sedang membantu hana memakaikan sarung tangan dan membenarkan sepatu icesketing Hana. Dan itu membuat Kyuhyun marah.

" Orang yang bertanya padamu tadi berada dihadapanmu. Kenapa kau melihat kearah lain? " ketus rae Ki lagi dan membuat Kyuhyun langsung menatap kearahnya.

" Kau siapa? Bagaimana bisa kau tau namaku secara lengkap eo? "
Kyuhyun tetap diam bingung dan pandangan mereka saling metap satusama lain.

" O.. Rae Ki-ya, kau belum menggunakan peralatan icesketingmu? " tanya Sungmin begitu berdiri didepan Kyuhyun dan Rae Ki membuat pandangan mereka melihat kearah lain.

" Aigoo~ chagiya.. kau belum menggunakan peralatan icesketingmu~
Sini.. aku akan membantumu. "

Kyuhyun kemudian berlutut dan mulai mengganti sepatu sekola Rae Ki dengan sepatu icesketing. Tapi disaat Kyuhyun ingin memasang pelindung di lutut Rae Ki, dengan cepat Rae Ki menjauhkan kakinya dan langsung melepaskan kedua sepatu icesketing dari kakinya membuat Sungmin dan Hana melihatnya aneh.

" Aku tak mengenalmu… dan kau bukan nan namjachingu. Ara? " ucap Rae Ki dengan nada ditinggikan.

Dengan kesal Rae Ki mengambil kedua sepatunya lalu pergi tanpa memakai terlebih dahulu sepatunya. Sedangkan Kyuhyun masih diam berlutut.

" Sebenarnya ada apa ini, kyuhyun-a? "

Kyuhyun menghembuskan nafas berat. Dengan cepat Kyuhyun melepas kedua sepatu icesketingnya dan langsung berdiri untuk mengejar Rae Ki yang beum jauh. Rae Ki berhenti saat Kyuhyun berdiri dihadapannya sembari memegang kedua pundaknya.

" … Jebal… bantu aku, Rae Ki-ssi. " ucap Kyuhyun setelah beberapa saat hening.

Tatapan Rae Ki semakin aneh pada Kyuhyun sekarang. Kyuhyun sekilas melihat kearah Sungmin dan Hana yang saat ini sedang menatap kearahnya dengan mimik wajah yang sama anehnya dengan Rae Ki. Kyuhyun mulai sedkit bingung dan tanpa seijin Rae Ki, Kyuhyun langsung memeluk Rae Ki.

" Aku menyukai yeoja yang berada di samping Sungmin-a…
Tapi ia menyukai Sungmin-a...
Dan aku ingin melupakannya … Jadi… Jebalyo, Rae Ki-ssi. Bantu aku.. hm~ " jelas Kyuhyun dengan nada yang hampir menyerupai bisikkan di telinga Rae Ki.



TO BE CONTINNUED>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Tidak ada komentar :