Heart
#2
Cast
Lee
Sungmin
Shin
Hana
Cho
Kyuhyun
Choi
Rae Ki
Genre
Love
Story and Tragedy
Shin
Hana POV
Aku
melihat kabut putih dihadapanku ini semakin tebal. Ku kibaskan tanganku agar
pandanganku tidak tertutupi kabut putih ini. Kakiku ini terus berjalan entah
kemana sampai perlahan kabut putih itu semakin tipis dan memperlihatkan sebuah
bangku panjang yang disebelahnya berdiri seorang namja dengan pakaian serba
putih. Aku tak dapat melihat wajahnya karena tubuhnya yang membelakangiku.
Tapi… aku mulai sedikit mengenali punggung namja yang ada dihadapanku.
“ …
Yoo-chun… op-pa… “ lirihku
Entah
namja itu mendengar atau tidak, aku melihat tubuh namja itu perlahan berbalik
dan aku terkejut dengan apa yang aku lihat. Bisaku rasakan genangan airmataku ini
di kelopak mataku ini hingga akhirny aku merasakan butiran air emngalir
mengikuti paras pipiku. Aku melihatnya tersenyum, sedangkan aku dengan enggan
mulai berjalan kearahnya.
“ Op…
op… oppa~ “ ucapku terbata sembari tetap berjalan kearahnya yang sedang
tersenyum melihatku.
Disni.
Tepat disini air mataku mengalir begitu deras. Dihadapannya. Hampir 2 tahun aku
merindukan senyumannya ini. Aku merasakan tangan kiriku dipegang oleh Yoochun
dan ditariknya perlahan tanganku ini mengikuti arah jalan Yoochun hingga duduk
di bangku. Yoochun masih tetap melihatku dengan senyum yang belum pudar.
“
Annyeong~ “ sapanya dan sukses membuat airmataku semakin deras mengalir.
“ …
Bagaimana . . . “ ku potong ucapannya dengan pelukkanku.
Aku
menangis terisak dipelukkannya. Terus dan terus menangis sebelum akhirnya
Yoochun secara perlahan melepaskan pelukkanku. Aku tak merasakan apapun saat
tangan Yoochun menghapus air mataku ini. apa sebenarnya ini?
“ Ini
kali pertama dan terakhir aku melihatmu, Hana-ya.
Kau tak
menuruti perkataanku untuk hidup bahagia sepeninggalku. Wae? “
“ …
hiks hiks… Aku sudah mencobanya… hiks hiks… tapi nihil… “
“ Kau
memang sudah mencoba. Tapi kau juga terus mengingat kenangan kita dulu. Jika
seperti itu kau tak akan hidup bahagia. “
“ …
Bawa aku pergi… hiks hiks hiks… Bawa aku pergi bersamamu, oppa… hiks hiks hiks…
Aku ingin selalu bersamamu… “
“ Aku
akan menemuimu dengan wujud yang berbeda tepat dihari kematianku ke 2 tahun.
Aku harap kau sedikit bersabar menunggu hari itu. Dan aku juga berharap kau tak
membenciku dengan wujudku sekarang. “ ucapnya dan membuatku tak mengerti
“
Nuneul gamgo dangshinui maeumeul ttaleusibsio (TR : Close your eyes and follow
your heart.) “
“ Apa
maksudmu, oppa? “
Yoochun
tak menjawab dan ia semakin memperlebar senyumannya. Masih tersenyum, Yoochun
membawaku untuk berdiri dan perlahan tangan kanan Yoochun menutupi kedua bola
mataku. Bayangan yang aku lihat putih perlahan menjadi memerah. Aku merasakan
sesuatu yang menyilaukan menyorot ke mataku. Perlahan aku membuka mataku dan
aku sedikit menutup mataku kembali karena cahaya yang menyilaukan. Setelah
menyesuaikan, aku baru menyadari kalau saat ini aku sedang terbaring di
ranjangku ini.
“ Jadi…
itu hanya mimpi… hahhh~ … “
Choi
Rae Ki POV
Beberapa
kali aku melihat layar ponselku yang terus menerus berkedip. Melihat layar
ponselku redup, aku kemudian mengambilnya dan memasukkan password ponselku ini.
- Layar
Ponsel –
*99x
Panggilan Tak Terjawab
*88x
Pesan Masuk
Mulutku
seketika terbuka sedikit saat melihat layar karena kaget. Benar-benar tak habis
pikir aku dengan namja satu ini. Padahal notabennya kita belum saling mengenal.
Kalau seperti ini, aku menyesal memberikan nomer telfonku.
“
Sekali lagi kau menelfonku, aku benar-benar akan mengganti nomer pon . . . “
ucapanku terpotong saat tiba-tiba saja namja itu kembali menelfonku.
Dengan
malas aku melempar ponselku ke meja depan dan kembali melanjutkan acaraku
menonton doraemon di Minggu pagi yang cerah dan leih cerah lagi kalau namja itu
tak menelfonku sampai 100x.
“ Hya
Rae Ki-ya, kau tak anggkat ponselku eo? “
“ Aniyo
eomma. Nomer tak dikenal. “ jawabku asal.
“ Tapi
setidaknya kau silence. Suara ponselmu benar-benar berisik! “ teriak eomma dari
dapur yang aku acuhkan.
“ HYA
CHOI RAE KI!! “ teriak eomma lagi dan aku acuhkan.
Aku
lihat eomma berjalan kearahku dan langsung mengambil ponselku. Tapi disaat
eomma baru menempelkan ponselku ketelinganya, saat itu juga eomma menjauhkan
ponselku dari telinganya dan sekilas mengorek-ngorek telinganya.
“ HYA!
BERANI SEKALI KAU BERTERIAK DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA EO?! DAN BERHENTI
MENELFON KE PONSEL RAE KI-YA!! “ teriakkan eomma menggema keseluruh rumah besar
ini.
“ Mwo?
… Ndo Nugu? .. Nam-ja-chin-gu? “ eomma langsung menatapku dengan tajam dan
mematikan ponselku.
Pletakkkk
“ Akh!
Apauda eomma~! “ rengekku dan mengelus kepalaku yang dijitak eomma
“ Ndo!!
Hhhaassshhh~ /tonyor/
Kau
mulai berpacaran eo? /tonyor/
Sudah
mulai berpacaran eo? /tonyor/
Sejak
kapan? Hah! /tonyor/ “
“ Eomma
berhenti mentonyor kepalaku~` “
“ Eomma
bilang sejak kapan hah? /tonyor/ “
“ HYA!!
“ teriakku reflek menepis tangan eomma yang akan mentonyorku lagi.
“ Dia
bukan namjachinguku, eomma! Dia itu orang gila! “
“ Heh!
Mana mungkin orang gila bisa menelfonmu eo? “
“ jinja
eomma~
Dia itu
orang gila. Benar-benar orang gila. Aku saja tak mengenalnya! Isshhh! “
“ …
Hhhaassshhh~ NDO!!
Kalau
kau berani berpacaran sebelum kau diwisuda dan mendapat gelar S2 Management,
eomma pastikan kau tak mendapat 1%pun saham diperusahaan Ayahmu! Araci? “
ancamnya dan dengan santainya berlenggak(?) berjalan menuju kamar.
“ Hya!
… hya hya eomma! Kenapa kau seperti ibu tiri eo?!
Aku harus dapat setidaknya 50% saham di perusahaan KARENA AKU PUTRIMU!!! “
Aku harus dapat setidaknya 50% saham di perusahaan KARENA AKU PUTRIMU!!! “
“
Bersiap-siaplah sekarang. Siang nanti kita akan pergi kepemakaman untuk
memperingati 2 tahun sepupumu meninggal. “
“ HYA
EOMMA!!!!! “ teriakku frustasi.
Dengan
masih emosi, aku menyambar ponselku dan mengerim pesan singkat ke namja tengik
itu. Cukup! Karena namja ini kepalaku di tonyor berkali-kali oleh eomma.
Masalah ini harus diluruskan!
@Mouse & Rabbit
10:03 AM KST
Aku
mencari sosok namja tengik itu keseluruh penjuru caffe, tapi aku tak
melihatnya. Mungkin ini karena aku lupa memakai softlenku. Saat seseorang
melambaikan tangan kearahku, aku sedikit menyipitkan mataku setelah tau itu
siapa aku lalu menghampiri mejanya.
“
Berikan ponselmu “ ucapku tanpa basa basi tepat dihadapannya sembari
menyodorkan tanganku.
“ Untuk
apa? “
“
Berikan ponselmu~ “ ucapku lagi dengan nada yang lebih tinggi.
Beberapa
menit menunggu namja ini memberikan ponselnya, akhirnya namja ini meletakkan
ponselnya di uluran tanganku. Dengan gerakkan cepat aku membuka kunci pengamanyang
tak menggunakan password dan saat membuka kontak munculnya kata sandi.
“ Hya~!
Kau mengunci kontak ponselmu dengan password eo? “
“
Kontak ponsel?? … Aaa~ itu kar… Changkkamanyo~ untuk apa kau membuka kontak
ponselku hah?
Hya!
Aku mengerti sekarang. “ ucapnya dan langsung merebut ponselnya dari tanganku.
“ Kau
akan menghapus kontak ponselmu kan?
Ish!
Ckckck… waeyo? “
“
Waeyo? … hah! … kau bilang kenapa?
Kau
tau! Ucapanmu di telfon hampir membuat otakku ini keluar dari kepalaku! “
“ …
mwo? Wae? “ ucapnya dengan wajah innocent.
“
Ucapanmu! Ucapanmu yang mengatakan kalau kau adalah namjachinguku! Itu justru
membuat eomma murka padaku! Dia memukul kepalaku dan terus mentonyor kepalaku!
Apa kau tau eo?! “ ucapku dengan frustasi tanpa memperdulikan pandangan
pengunjung café ini.
“
Kenapa ndo eomma melakukan itu padamu? “
“ …
Hhhhaaaaahhhhh~~ sudahlah.
Percuma
aku marah-marah padamu. “ ucapku dengan lemah
“
Johayo. Kalau kau tak mau menghapus nomer ponselku dari kontakmu… Aku akan.. “
ucapku menggantung dan langsung memasukkan ponselnya didalam gelas
“ HYA!!!
MWOYAJI . . . “
“
Jangan menemuiku dan muncul dihadapanku lagi. Kita tidak saling kenal.
Kau
bukan nae namjachingu dan aku bukan ndo yeojachingu. Ok! ARASEO?!
Annyeong~
“ ucapku panjang dan langsung pergi dari hadapannya.
Author
POV
Kyuhyun
kemudian berdiri dan langsung mengejar Rae Ki. Disaat Rae Ki menarik knop
mobilnya, Kyuhyun dengan cepat megang tangan Rae Ki sebelum Rae Ki masuk
kedalam mobilnya.
“ Tapi
kau sudah sepakat akan berpura-pura menjadi nae yeojachingu. “ ucap Kyuhyun dan
justru membuat Rae Ki langsung menepis kasar tangan Kyuhyun
“ Kapan
aku bilang sepakat? Aku sama sekali tidak bilang sepakat. Kau yang menarikku
kedalam masalah cintamu dengan yeoja yang kau sukai dan mengatakan kalau aku
adalah yeojachingumu demi membuat yeoja yang kau cintai itu cemburu tanpa
PER-SE-TU-JU-AN-KU! “ ucap Rae Ki dengan penuh penekaan.
Kyuhyun
diam tapi matanya masih menatap mata Rae Ki yang menatapnya marah. Teringat Rae
Ki ada acara, Rae Ki langsung masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan
Kyuhyun.
“
Kata-kata yeoja itu benar. Dia tak bilang sepakat dan aku memaksanya untuk
masuk kedalam perasaanku ini pada Hana-ya. Hahhh~ sudahlah. “
“ Jadi…
ini semua sudah berakhir.. “
Dengan
lemas Kyuhyun masuk kedalam mobilnya dan kembali kerumahnya. Setibanya disana,
Kyuhyun melihat ada mobil terparkir didepan rumahnya. Kyuhyun turun dan masuk
kedalam rumahnya.
“ Eo
Kyuhyun-a, kau sudah pulang. “ ucap Ibunya saat melihat putranya berjalan masuk
rumah.
“ Nde
eomma. “
“ Eo,
dokter. Untuk apa dokter datang kerumahku? “
“
Kyuhyun-a, kenapa ponselmu tak bisa aku hubungi eo? “
“ …
Aaaa~ itu… sudahlah. Dokter tak perlu tau.
Waeyo?
Dokter menghubungi ponselku eo? “
“ Aku
sudah menemukan data keluarga dari pendonor jantung untukmu 2 tahun lalu. “
Kyuhyun
terdiam dan matanya kosong. Dia bingung harus senang atau takut saat bertemu
keluarga si pendonor jantung untuknya. Memang ini yang Kyuhyun inginkan sejak
ia dinyatakan sembuh. Kyuhyun ingin bertemu keluarga dari si pendonor jantung
dan mengucapkan banyak terimakasih karena sudah mendonorkan organ yang paling
penting dari manusia.
“ Hari
ini… hari ini adalah hari peringatan ke 2 tahun pendonor jantungmu meninggal.
Jika
kau masih ingin menemui mereka . . . “
“
Bisakah Dokter mengantarkanku kesana? “
“ Tapi
Kyu . . . “ ucapan Dokter terpotong saat Kyuhyun tiba-tiba saja pergi keluar.
“
Ajjuma tenanglah disini. Biar aku mengejar Kyuhyun-a. “ sambung Dokter dan
dengan cepat menyusul Kyuhyun pergi keluar.
“
BAIKLAH AKU AKAN MENGANTARKANMU! “ teriak Dokter membuat Kyuhyun berhenti
berjalan.
Dalam
diam Dokter berjalan masuk kedalam mobilnya, disusul Kyuhyun yang masuk kedalam
mobil Dokter yang memantau kondisinya selama 2 tahun itu. Selama dalam
perjalanan, mereka sama-sama saling diam satu sama lain, hingga akhirnya salah
satu dari mereka berbicara.
“ …
Tapi Kyuhyun-a… untuk saat ini lebih baik jangan dulu. Ini hari peringatan
kematiannya. Ditambah lagi pendonor jantungmu ini adalah pendonor privad. Ia
menjadi pendonor jantung atas keinginannya sendiri tanpa persetujuan pihak
keluarga. Awalnya pihak rumah sakit menolak, tapi ia bersikeras memaksa untuk
memasukkan datanya sebagai pendonor jantung. “
“ Mwo?
Pendonor privad? Apa maksud dokter? “
“ …
Yeongseohamnida… aku baru mengatakan ini padamu.
Jadi…
pendonormu ini ingin merahasiakan data dirinya darisiapapun termasuk
keluarganya. Bahkan dia mengatakan, kelak saat ada orang yang sedang
membutuhkan jantung, berikan jantungnya detik itu juga saat ia meninggal. Bersyukurlah
kalau jantungnya masih bisa dikatakan baik dan bisa diberikan untukmu saat kau
koleps. Kami para dokter saat itu langsung mengambil tindakkan operasi
transplantasi jantung disaat jenazah pendonormu ini sampai dirumah sakit. “
“ … lalu…
apa penyebab kematiannya? “
“ …
Kecelakaan mobil.
Mobilnya
lepas kendali saat ia menghindar dari mobil didepannya. Mobilnya berbalik
sebelum akhirnya meledak. Tubuhnya hangus terbakar, tapi jantungnya masih bisa
diselamatkan. “ jelas Dokter membuat Kyuhyun kembali mematung.
Kyuhyun
POV
Dan
disinilah aku. Ditempat peristirahatan terakhir seluruh manusia di muka bumi
ini. Tempat pemakaman yang bisa dibilang pemakaman elit. Masih berada didalam
mobil Dokter, aku melihat sekerumunan orang berpakaian hitam serta berpayung
hitam mengerumuni 1 tempat peristirahatan terakhir yang aku yakini adalah
tempat dikuburnya jenazah pendonorku. Mataku tertuju pada seorang wanita yang
berlutut sembari menangis terisak memeluk batu nisan. Aku melihatnya terus
sampai aku tak merasa airmataku jatuh. Kerena anaknyalah aku kembali menghirup
oksigen di bumi ini. Bagaimanapun juga aku harus berani menemui mereka untuk
mengatakan rasa terimakasihku.
Sekilas
aku memegang dada kiriku dan perlahan mulai keluar dari mobil tanpa menggunakan
payung, karena saat ini sedang turun hujan.
“
Kyuhyun-a! HYA CHO KYUHYUN! Ndo picheoseo hah! kembali masuk kedalam mobil
sekarang!
HYA CHO
KYUHYUN! “ panggil dokter tanpa aku perdulikan.
Aku
berjalan lunglai dan mulai masuk kedalam kerumunan orang yang hadir diacara pemakaman
ini. Mataku masih tak berhenti memandang wanita yang aku yakini eomma dari
pendonor jantung untukku. Entah apa yang membuat wanita itu melihatku saat aku
berada dibarisan depan. Dan entah kenapa aku merasakan dadaku ini sesak
melihatnya menangis seperti itu. Mungkin pemilik jantungku ini merasa sesak
melihat eommanya menangis seperti ini. Aku merasakan kakiku ini tak sanggup
berdiri dan akhirnya aku berlutut dan menangis didepan makam pendonor jantung
untukku ini. Sekilas aku melihat batu nisan bertuliskan nama Park Yoochun
dengan sebuah foto tepat dibawah nama itu.
“ …
Gamsahabnida~ … Jeongmal gamsahabnida~~ … Yeongseohamnida, ajjuma. “ ucapku tak
berani menatapnya.
“ …
Ndo… nuguya? “
“ … …
Karena putramulah… aku kembali hidup… putramu… dia menyelamatkanku…
Sekali
lagi aku ucapkan… gamsahabnida~ jeongmal gamsahabnida~ “
Aku
langsung melakukan bow berkali kali tanpa menghentikan air mataku yang
mengalir.
“ Apa
yang sedang kau katakan anak muda? “
“ …
Yeongseohamnida~ … perkenalkan aku Dokter Shin. Aku adalah Dokter specialis
jantung. “
“ Specialis
jantung?
Sebenarnya
ada apa ini? “
“ …
Putra anda… mendonorkan jantungnya untuk namja ini tepat 2 tahun lalu saat
putra anda meninggal dalam insiden kecelakaan mobil. Beberapa bulan sebelumnya,
putra anda mendaftarkan diri menjadi pendonor jantung untuk orang yang
membutuhkan. “
“
MWO?!! “
“ …
Yeongseohamnida~ … aku tak bisa menceritakan banyak pada anda. Tapi… beberapa
hari setelah putra anda mendaftarkan diri sebagai pendonor jantung, ia
memberikan sebuah kaset video kepadaku dan ia memintaku untuk memberikan kaset
ini pada anda. Mungkin didalam kaset ini, putra anda menjelaskan semuanya. “
Aku
mengangkat kepalaku dan melihat Dokter Shin mengeluarkan sebuah kaset dari
jasnya dan memberikan pada ajjuma. Dengan enggan ajjuma mengambil kaset itu dan
detik itu juga ajjuma menatapku dengan mata yang tajam. Tanpa aku sengaja, aku
menangkap sosok yeoja dan namja berdiri bersebelahan tak jauh dari ajjuma.
Yeoja itu terlihat kaget dan matanya berkaca-kaca, begitu pula namja yang
memegang payung disebelahnya.
‘
Hana-ya… Sungmin-a… kenapa mereka ada disini? ‘ tanyaku dalam hati
Pandanganku
teralih melihat ajjuma berdiri dan berjalan kearahku.
Pppplllaaakkkkkkkkkkk
Tamparan
yang bisa aku terima dari seorang eomma yang sedang berduka atas kematian
putranya. Dan tak selang beberapa detik ajjuma menamparku lagi dan aku masih
terus mengutuki diriku sendiri.
“ Apa
kau manusia tak memiliki perasaan eo?!!
Kenapa
kau mengatakan ini semua saat aku sedang berduka atas meninggalnya putraku
hah?!!!!!!
Aku
tidak terima jantung putraku diberikan padamu! AKU MENOLAKNYA!!
Sekarang
kembalikan jantung putraku!!! KEMBALIKANNNN!!! “ ucap ajjuma dan terlihat
sangat marah.
Ajjuma
kembali membukul tubuhku dan aku juga merasakan Dokter Shin melindungiku dengan
mencoba menghentikan pukulan ajjuma. Bukan hanya Dokter Shin, orang parubaya
yang bersama ajjuma dan aku yakini itu suaminya juga ikut menghentikan ajjuma
yang tengah marah.
“
KEMBALIKAN JANTUNG PUTRAKU!!!!!!! AKU TAK INGIN ORGAN TUBUH PUTRAKU DIAMBIL!!
AKU MENOLAK JANTUNG PUTRAKU DIBERIKAN PADA NAMJA ITU!!! “
Aku
masih diam dan menangis melihat ajjuma seperti ini, menangis histeris ditengah
hujan lebat. Dan untuk kedua kalinya aku melihat yeoja itu berjalan lunglai
keajahku.
“ Apa
maksud semua ini? … apa maksud semua ini, Kyuhyun-a?! “
“ …
Hana-ya… “
“ Kau
mengambil jantung dari nae namjachingu. Jeongmalayo? “
Untuk
kesekian kalinya pandanganku kembali kosong. Jadi… kenyataan lain yang aku
terima yaitu.. pendonor jantung untukku adalah namjachingu Shin Hana. Shin
Hana… yeoja yang aku sukai. Apa-apan ini?
“ KEMBALIKAN
JANTUNG PUTRAKUUU!!! “
“ Anak
muda, lebih baik kau pergi sebelum istriku bertindak diluar dugaan.
Dokter
saya minta bawa namja itu pergi dari ini. “
“ Kyuhyun-a,
kkaja. “ ajak Dokter Shin namun aku tepis tangannya dari pundakku.
“
Aniyo! Ajjuma belum bisa memaafkanku! “
“
Kyuhyun-a~! Kau jangan bodoh! Berdirilah~ Kita pergi dari sin . . . “
“
ANIYO!! Aku tak ingin berdiri sebelum . . . “ ucapanku terpotong saat seseorang
memaksaku berdiri dan menarikku pergi dari kerumunan pelayat.
Yeoja
ini menarikku kemudian membuka pintu mobilnya dan mendorongku masuk kedalam
mobilnya dengan kasar. Ia berlari kecil kearah pintu mobil kemudian masuk
kedalam dan melajukan mobil dari tempat pemakaman.
“
Hentikan mobilmu “ ketusku tapi tak digubris.
“ CHOI
RAE KI-SSI HENTIKAN MOBILMU SEKARANG!!! “ teriakku dan dengan tiba-tiba ia
menginjak rem keras saat menepikan mobilnya dan membuat kepalaku ini terbentur
ke kaca pintu.
Sekilas
aku mengusap-usap keningku yang mungkin memar karena benturan tadi. Disaat aku
menarik knop mobil, tiba-tiba saja pintu mobil terkunci.
“ Hya~
buka kunci pintunya~ “
“ Wae?
Kau ingin kembali kesana eo? “
“ Itu
bukan urusanmu, Rae Ki-ssi. Sekarang buka kunci pintu mobilnya! “
“ ..
Rasa sakit di keningmu itu tak sebanding dengan rasa sakit batin ajjuma setelah
mendengar penjelasanmu tadi.
Kau
bodoh atau apa eo? Apakah harus sekarang kau menjelaskan semuanya? menjelaskan
semuanya tepat disaat seluruh keluarga sedang mengenang Yoochun oppa!
Gunakanlah akal sehatmu, Kyuhyun-a~~
Ibu
mana yang tidak marah kalau anaknya mendonorkan organ tubuhnya tanpa
sepengetahuannya. Pukulan ajjuma tadi mungkin bisa bertambah dan bahkan ajjuma
bisa bertindak diluar nalar kita setelah mendengar penjelasanmu. “
“ …
Waeyo? … Kenapa kau tak ikut marah seperti ibumu eo? “
“
Hhhaaaasshhhh~~!!! Namja tengik! NDE! Aku juga ingin memukul kepalamu saat ini
juga! Tapi… aku merasa kasian melihatmu dipukul nae ajjuma tadi. Dan kau juga
ternyata BODOH! Kau bilang ibumu… dia bukan ibuku. Dia nae ajjuma. Aku dan Yoochun oppa adalah sepupu. “
Pletakk
“ Akh!
HYA!!
Kenapa kau menjitak kepalaku hah?! Kau berani main tangan denganku sekarang
eo?! “
“ Nde
wae? Siapa yang menyuruhmu menjelaskan kau ini siapanya dari pendonor jantung
untukku hah! Dan dengan alasan apa aku tidak berani memukul bocah SMA sepertimu
ini eo! “
“
Mwoya?! Bocah SMA!
HAH!! …
CIH!! Kau bilang aku bocah SMA! HYA!! Perlu diketahui olehmu kalau aku ini
MA-HA-SIS-WI jurusan MANAGEMENT di Seoul National University yang sebentar lagi
akan mendapat gelar S2! Araci! “ jelasnya membuatku sedikit tercengang
mendengar fakta tentangnya.
“
Waeyo? Kenapa menatapku kaget seperti itu eo? Kau terkejut mendengar kalau aku
ini mahasiswi hah? “
“ …
Berapa usiamu? Apa kau lebih tua dariku? “
“ 21
Tahun. Waeyo? “
“
Nde?!! 21 Tahun?
Di
usiamu yang 21 tahun kau… hahh~ daebak.. bagaimana bisa kau… hahhh sulit
dicerna..
Kau
sedang tak bercanda kan? “
“ …
Disaat seperti ini aku tak mungkin bercanda.
Aku
melewatkan masa SMAku 3 tahun. Diusiaku yang ke 15 tahun, aku sudah masuk ke bangku
universitas dan selama kuliah aku mengambil SP sampai dengan S2ku ini. “
“
Changkkaman~ … kenapa aku harus menjelaskan tentang diriku pada orang asing
sepertimu eo?
A~ ..
sudahlah! Aku tak ingin melihatmu setelah ini! jadi enyahnya dari hadapanku.
Dan… bukankah kau ingin kembali kepemakaman? “
Aku
diam tak menjawab dan aku mendengar kunci pintu mobil terbuka tanda Rae Ki
sudah membukanya.
“
Silahkan pergi, Cho Kyuhyun-ssi. “
Aku
masih tetap diam sembari tetap melihatnya. Yeoja dihadapanku ini… bagaimana
bisa ia mengalahkanku? Usiaku saja masih 23 tahun dan S1ku juga belum selesai.
Tapi dalam waktu tahun ini aku akan mendapat gelar S1 seni music. Tapi tetap
saja yeoja ini… hahhh~ aku malas mengakui kalau yeoja dihadapanku ini pintar.
Hah~ pasti yeoja ini berbohong! Bukankah pertama kali aku bertemu dengannya ia
memakai seragam pelajar menengah atas.
“ Hya~
kenapa masih diam menatapku seperti itu eo? Kkayo~! Ppaliwa! “
“ … Kau
tak liat diluar masih hujan.
Kau
membawaku dan menarikku masuk kedalam mobilmu, seharusnya kau juga
mengantarkanku pulang. “
“ ANIYO!!
“
Aku
lihat Rae Ki merogoh kantung dibelakang kursi dan langsung meletakkan payung
tak terlalu besar di pangkuanku.
“ Aku
lihat beberapa taxi mondar mandir di jalan ini.
Tunggulah
disini.. “
“ Mwo?
Maksudnya aku pulang menggunakan taxi eo? “
“ Hm~ …
kalau kau tak dapat taxi kosong, kau bisa menumpang truk. “ ucapnya santai
tanpa sedikitpun bersimpati denganku.
“ Kau
tak lihat tubuhku basah eo? “
“ Dan
akupun juga basah, Kyuhyun-ssi.
Jadi…
jangan banyak bicara. Segeralah turun dari mobilku agar aku bisa pulang kerumah
dan memakai baju kering serta minum minuman hangat. Ara~~ Ppali kka! “
“ …
Iiisshhh! .. Kau serius menurunkanku disini eo? “
“ Why
not? “ ucapnya dengan tampang innocent.
“ …
JOHAYO!!
Dasar
yeoja tak mempunyai perasaan! Ish! “ kesalku dan mendapat juluran lidah dari
yeoja ini.
Segera
aku buka pintu mobil dan juga membuka payungnya
lalu turun kemudian menurup pintu mobilny dengan keras. Peduli apa dengan pintu
mobilnya yang mungkin rusak. Aku lihat mobilnya benar-benar pergi.
“
Hhhaaaasshhh~ benar-benar sial aku bertemu dengan yeoja bersifat setan seperti
itu eo. Ckckck… “ ucapku masih menatap kesal mobil Rae Ki.
Tak
selang beberapa menit, aku melihat taxi dan langsung saja aku menghentikan taxi
itu.
>>>>
Keesokkan harinya <<<<
@Universitas
10:00 AM KST
Sungmin
POV
Hari
ini aku sengaja menunggu Hana didepan ruang kelasnya. Beberapa menit setelah menunggu,
aku lihat pintu ruang kelasnya terbuka dan dosen serta mahasiswa yang mengikuti
mata pelajaran itu keluar satu per satu. Beerapa detik kemudian aku melihat
Hana keluar bersama dengan temannya. Segera aku menghampirinya, tapi belum
sempat mendekat, Hana yang sekilas melihatku langsung berlari menghindar
dariku.
“
Kenapa Hana-ya menghindariku? “ tanyaku pada diriku sendiri.
Segera
aku berlari mengejarnya yang berlari tak terlalu cepat sembari beberapa kali
memanggilnya dan menyuruhnya untuk berhenti.
“ Shin
Han… “ panggilku menggantung saat melihat Hana terjatuh saat setelah menabrak
Kyuhyun yang saat itu berjalan berlawanan arah yang sedang membaca buku.
Aku
menghampiri Hana dan membantunya mengambil buku-bukunya yang jatuh berserakkan
di tanah. Kyuhyun juga ikut membantu, tapi saat sebelum menyentuh buku, tangan
Kyuhyun langsung ditepis Hana. Aku juga melihat Hana menatap Kyuhyun dengan
kebencian. Selesai memungut bukunya, Hana langsung pergi.
“
Biarkan dia, Kyu. “ cegahku saat melihat Kyuhyun ingin menyusul Hana
“ Bukan
hanya kau… sepertinya Hana-ya memang sedang menghindari kita setelah ia tau kejadian
di Pemakaman kemarin. “
Pandangan
Kyuhyun sekilas menatapku dan kemudian kembali menatap Hana yang pergi.
“ Oiya…
bisakah kau menceritakan kembali semuanya?
Bagaimana
bisa kau tau pendonor jantung untukmu? “
Kyuhyun
diam tak menjawab pertanyaanku dan kemudian berjalan melewatiku. Langkahnya
lunglai dan aku hanya mengikutinya dari belakang. Kyuhyun sampai disebuah
bangku lalu duduk disana, begitu juga denganku yang kemudian duduk
disebelahnya. Aku melihat Kyuhyun menghela nafas berat. Kepalanya beberapa kali
tertunduk kebawah.
“
Ceritakan padaku, Kyuhyunnie. “
{beberapa
menit hening}
“ Jadi…
seperti yang sudah hyung ketahui kemarin saat di pemakaman.
Dokter
Shin menemuiku di rumah dan memberitaukan informasi tentang keberadaan keluarga
pendonorku. Aku langsung meminta Dokter Shin mengantarku saat itu juga untuk menemui
keluarganya. Saat diperjalanan, Dokter Shin menceritakan yang ia tau tentang
pendonorku, hyung. Dokter Shin bilang kalau pendonorku ini adalah pendonor
privad dan pihak keluarganya tidak mengetahui kalau ia sebagai pendonor jantung
di Rumah Sakit. Dan itu kenapa ajjuma memekuliku dan langsung murka saat
menyetahui putranya meninggal tanpa jantung didalam tubuhnya. “
“
Araseo. Neomu araseoyo~ (TR : Aku juga sangat mengerti).. mengerti dengan
perasaan ajjuma, maka dari itu saat ajjuma memukuliku aku hanya diam pasrah. “
“
Kyuhyun-a~ “
“ … Eo…
Hyung. Kenapa kau datang saat pemakaman itu? Apa hubunganmu dengan Hana-ya
semakin dekat? “
“ Nde?
Hubungan apa maksudmu, Kyu? “
“
Bukankah kau menyukai Hana-ya “
Aku
diam dan beberapa pertanyaan mulai muncul di otakku.
‘ Apa
Kyuhyun mengetahui perasaanku sebenarnya pada Hana? Sejak kapan? Aku bahkan tak
menceritakan tentang ini pada Kyuhyun. Eotteokhae? Bukan seperti ini ceritanya.
Benarku akui aku memang menyukai Hana, tapi . . . ‘
“
Hyung!! “
“ Nde??
“
“ Kau
melamun? Waeyo? “
“ …
Nde?? … eo.. eobseoyo. “
“ A..
Kyu… “ ucapanku menggantung saat aku melihat Kyuhyun untuk kesekian kalinya
melihat jam tangannya.
“
Waeyo? Apa kau ada janji? “
“ Hah??
.. eo.. nde.
Hmm~
Sungmin hyung, bukankah mahasiswi Seoul National University pulang jam segini?
“
“ ..
Mollayo. Kenapa kau menanyakan ini padaku? “
“ ..
O.. .. aniya. eobseo..
Hhhmmm~
kalau begitu aku pergi dulu ne. annyeong “ ucapnya dan langsung berlari pergi.
Sejenak
aku diam melihat Kyuhyun pergi. Bagaimana kalau ia mengetahui perasaan
sebenarnya Hana padaku? Akankah Kyuhyun memutuskan hubungan dengan
yeojachingunya? Sepenglihatku, Kyuhyun memang menyukai Hana sejak kami bertemu
di kelas musik. Tapi… dilihat dari sikap Hana pada Kyuhyun belakangan ini yang
selalu acuh… ah aniya.. aku tak boleh berfikir seperti ini. Kyuhyun harus
mengetahui semuanya. ya.. Kyuhyun harus tau sebenarnya. Tapi… jika aku
menceritakan yang sebenarnya tentang perasaan Hana pada Kyuhyun, bagaimana
dengan hubungan Kyuhyun dengan yeoja itu? Pasti yeoja itu akan tersakiti.
Atau.. aku menceritakan ini terlebih dahulu pada yeoja itu. Hahh~ aniya! yeoja
itu tak ada kaitannya dengan ini. ya.. Kyuhyun harus tau ini.
Choi
Rae Ki POV
‘ YES!!
Kuliah hari ini selesai!! Hahhh! Senangnya~~ ‘ ucapku dalam hati dengan hati
yang berbunga-bunga
“ Eo
Rae Ki-ya, sepertinya ada orang yang mencarimu didepan universitas. “
“ Nde
sunbaenim? Nuguyo? “
“
Mollayo. Saat aku sedang berjalan keluar kampus, dia bertanya padaku, apa aku
kenal dengan yeoja bernama Choi Rae Ki dari jurusan management dan ak . . . “
“
Lantas sunbaenim menjawab apa? “
“
Disaat aku menanyakan angkatan tahun berapa, namja itu tak tau. karena nama
Choi Rae Ki di jurusan Management setauku ada 2. Pertama kau dan angkatan tahun
kemarin. “
‘
Sebenar-nya siapa yang mencariku eo? Setauku.. aku tak begitu populer di
universitas. Lalu… siapa yang mencariku? ‘ pikirku
”
Joahyo.. aku coba bertemu dengan namja ini. mungkin dia mencariku. “
“ Hm..
sebaiknya seperti itu.
Ah~
terakhir aku lihat dia berdiri di depan universitas. Entah sekarang dimana.
Semoga masih disitu. “
“ ..
O.. Oke. Gamsahabnida sunbaenim. “
“ Hm!
Annyeong~ “
“ Nde~~
“
Aku
lantas meresleting tasku kemudian menggendongnya dan berjalan keluar kelas. Selama
berjalan menuju keluar universitas, otakku terus berfikir siapa namja yang
mencariku itu. Mungkinkah eomma? Ah niya.. eomma yeoja bukan namja. atau…
Aboji? Ah aniya… untuk urusan penting apa sampai Aboji datang keuniversitas.
Kalaupun Aboji/eomma datang, pasti menelfonku bukan bertanya-tanya seperti itu
pada mahasiswa disini.
“
Changkkaman… “ ucapku pada dirisendiri dan berhenti. Kilasan ucapanku yang
mengatakan kalau aku ini seorang mahasisiwi di SNU jurusan Management pada
Kyuhyun terlintas.
“
Namja? … sunbaenim bilang yang mencariku seorang namja. mungkinkah itu… “ ucapa
ku menggantung tak berani menebak terlalu jauh.
Entahlah…
aku mulai sedikit takut kalau seandainya tebakkan siapa namja yang mencariku
ini benar, hingga kecemasaanku berlipat saat aku menyadari aku sudah berdiri
diluar pintu universitas. Dengan keberanian kecil aku mencoba mengedarkan
pandanganku secara perlahan dari arah kiri dan disaat aku mengedarkan
pandanganku ke kanan, aku melihat seorang namja sedang bersandar di tembok
dengan tangan yang memutar-mutarkankan ponselnya dan sesekali melempar kecil
ponselnya keatas.
“
Ponsel itu… apa namja ini mencariku untuk meminta ganti rugi karena ponselnya
aku taruh didalam gelas berisi air? Ahhh~ eotteokhae? “
Aku
mulai bingung bercampur takut saat berhadapan dengan namja gila itu. Bagaimana
kalau ia merah-marah tak jelas eo? Apa yang akan dipikirkan mahasiswi disini
kalau aku dibentak-bentak namja? pasti aneh. O.. apa sebaiknya aku menghindar.
Yahh.. menghindar sebelum namja gila itu melihatku.
Perlahan
aku memundurkan jalanku sembari pandanganku yang tak lepas dari namja gila itu
hanya untuk memastikan ia tak melihatku. Beberapa langkah berhasil aku lewati
sampai akhirnya aku belihat namja itu melihat kearahku dan tepat disaat itu aku
berbalik. Dalam hati aku terus berdoa semoga namja gila itu tak melihatku. Dan
ditengah doaku, aku merasakan ada tangan yang memegang pundakku dari belakang
membuatku sedikit tersentak kaget.
‘ Rae
Ki-ya… bersiap-siaplah dimarahi oleh namja gila itu ‘ ucapku pasrah dalam hati.
>>>>>>>>>>
TO BE CONTINNUED
Don't Be SILENCE and CoPast please~~ ㄱ.ㄱ
Tidak ada komentar :
Posting Komentar