.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Februari 21, 2014

Sorry and I Love You #3

Sorry and I Love You
#3

Cast :
Cho Kyuhyun
Choi Yunae
Kim Hyun Jae

Genre :
Drama, love, and friendship




@Kyuhyun’s Room
02:03 AM KST


Choi Yun Ae POV

“ Yun Ae-ya~~ Ambilkan minum di lemari es! Ppali! “ perintah Kyuhyun lagi saat aku ingin duduk sejenak disofa

Dengan kesal aku melihat Kyuhyun yang dengan santainya masih menonton acara TV sembari tertawa kecil melihat acara TV itu. Hahh~ sunggu menyebalkan! Kenapa aku harus memberinya janji eo?! HAHHHH!!!

“ Kau duduk saja. Biar eonnie saja yang mengambilkan minum untuk Kyuhyun-a. Kau pasti lelah disuruh evil itu sejak pagi. Biar eonnie saja. hm~ “ ucap Ahra eonnie

“ Aniyo eonnie. Biar aku saja. “

“ Ta . . . “

“ Gwenchana~~ “ ucapku dengan nada tenang sembari senyum tak ikhlas.

Dengan menahan kesal aku kembali berdiri dan berjalan menuju lemari es setelah itu mengambilkannya motol air mineral kecil.

“ A… tuangkan digelas. “

“ HYA CHO KYUHYUN! Kau ini keterlaluan! Sejak kemarin dan sejak tadi pagi sampai sekarang kau tetap menyuruh Yun Ae-ya terus menerus! Yun Ae-ya itu calon tunanganmu dan calon istrimu kelak, BUKAN PEMBANTUMU YANG SEENAKNYA KAU SURUH!! Ndo . . . “

“ Eonnie-ya… tenanglah. Nan  gwenchana. “

“ O o o… lihat. Yun Ae-ya saja tidak mengeluh aku suruh. Kenapa Noona yang marah padaku eo?
Lagian juga Yun Ae-ya sendiri yang sudah berjanji akan menebus kesalahannya padaku karena susah membuatku seperti ini. Jadi Noona jangan ikut campur~ “

“ … Mm… Mwo? Ber..berjanji? “
“ Yun Ae-ya~~ “

Kalau seperti ini kejadiannya, aku tak akan mengucapkan janji untuk menebus kesalahanku. Hahh!! Kau sungguh menyerupai EVIL!! Benar-benar menyerupai evil!!

“ … Nde, eonnie. 2 hari lalu aku berjanji akan menebus kesalahanku pada Kyuhyun-a. Dan… ini hukumanku dari Kyuhyun-a. “

“ Hahhh~ konyol sekali kalian berdua eo. Terutama kau Yun Ae-ya. Bagaimana kau mau jadi pembantu seperti ini eo? Yun Ae-ya Yun Ae-ya ckckck… “

Aku kembali tertunduk lepas dan sekilas melihat kearah Ahra eonnie yang mebali membuka majalah fashionnya. Tapi kali ini berbeda, setiap Ahra eonnie membuka halaman majalah selalu membukanya dengan keras seperti orang yang tengah marah.

“ Oppa~~ “ ucap seseorang dan membuat kami bertiga melihat kearah sang empunya suara.

Aku lihat seorang yeoja masuk dengan tiba-tiba dan berlari kecil kearah Kyuhyun. Ku lihat yeoja itu mencemaskan Kyuhyun yang terbaring sakit.

“ Oppa… dangshineun gwenchanayo? “

‘ Oppa??? Yeoja itu memanggil Kyuhyun-a dengan sebutan… Mwo?? .. oppa?
Siapa yeoja ini eo? ‘ ucapku dalam hati


Author POV
Kyuhyun bingung melihat yeoja yang tak asing dimatanya ini tiba-tiba masuk. Tanpa disadari, Kyuhyun melihat kearah yeoja yang dihadapannya ini dengan intens seperti orang menyelidiki sesuatu. Melihat ekpresi wajah Yun Ae yang tidak suka pada yeoja ini, sekilas terbesit ide lagi di otak evilnya Kyuhyun.

“ Ooo~ Yumi-ya~~ kau datang menjenguk oppa eo? Gomawoyo~~ “ ucap Kyuhyun seraya memegang tangan yeoja yang dipanggilnya Yumi itu lalu menarikknya kedalam pelukkan Kyuhyun dan itu sukses membuat Ahra sekaligus Yun Ae kaget. Bukan Cuma Ahra dan Yun Ae, Yumipun dibuat bingung dengan sikap Kyuhyun.
Sekilas Yumi tersenyum canggung bercampur bingung saat Kyuhyun melepaskan pelukkannya dan memperlihatkan senyuman manis dengan deretan giginya.

“ HYA!! Apa-apaan kalian berdua eo? “ ucap Ahra dengan sedikit menaikkan nada suaranya.

Ahra menutup buku fashion ditangannya lalu melemparnya kemeja dihadapannya dan itu membuat Yun Ae juga Yumi tersentak kaget. Dengan gerakan cepat, Ahra langsung berdiri dan sekilas mengela nafas berat.

“ Ndo nuguya? Eo!! “ ketus tajam Ahra sembari meletakkan kedua tangannya di pinggangnya dan menatap Yumi dengan kebencian.

“ … Ammm~~  .. Abata.. aku lupa mem . . . “

“ Dia teman wanitaku, Noona. Namanya Yumi. Chan Yumi. Aku mengenalnya di tempat kerjaku yang baru.
Waeyo? “

Ahra langsung menatap tajam kearah Chan Yumi, tapi Yun Ae justru sebaliknya. Di lebih menatap kesal kearah Kyuhyun.

“ Hya! Kau anak kecil! Kka!
Kau benar-benar meng… “ kalimat Ahra menggantung saat dilihatnya Yun Ae keluar kamar dan menutup keras pintu kamar.

Kyuhyun yang melihat gerak-gerik Yun Ae hanya memperlihatkan senyum kemenangannya.



> Beberapa hari kemudian <

@Seoul High School
06:45 AM KST


Choi Yun Ae POV
Aku berjalan santai memasuki wilayah sekolah dan sesekali menghirup udara dicuaca yang indah ini dengan mata tertutup. Benar-benar sangat nyaman. Saat aku membuka mataku, disaat itu juga langkahku terhenti melihat seseorang berdiri di dekat pintu gerbang sekolah. Bukan kali ini ia berdiri disitu, tapi sudah berkali-kali ia berdiri di dekat pintu gerbang setiap pagi dan jam pulang sekolah. Tujuannya datang kesini tetaplah sama. Meminta maaf atas nama Kyuhyun yang sampai saat ini masih dalam perawatan Rumah Sakit. Bukankah Kyuhyun sudah dewasa, untuk apa mewakilinya meminta maaf padaku.

“ O.. Yun Ae-ya!! Kau sudah datang eo? “ ucapnya seraya berlari kecil kearahku dengan senyuman manis yang terlihat diwajah cantiknya.

Aku kembali berjalan kemudian berjalan melewatinya saat dia ingin memelukku. Jika tujuannya datang kesini kali ini masih tetap sama, perlakuanku juga  masih tetap sama padanya. Tak peduli kalau ia adalah kakak perempuan Kyuhyun.

“ Eonni akan tetap menunggumu sampai kau pulang sekolah nanti!!! “ teriaknya dan membuatku menghentikan langkahku detik itu juga.
“ Kalau kau tetap tak memaafkan sikap Kyuhyun-a, eonni akan berdiri disini sampai kau pulang sekolah nanti. “ ucapnya lagi. Aku berbalik dan melihat kearah Ahra eonni.

“ Pulanglah eonni-ya. Hari ini aku mengikuti les sampai jam 10 malam. Jika eonni menungguku disini sampai larut malam, eonni akan terserang flu. Pergilah~~ “ ucapku dan terpaksa berbohong mengatakan kalau aku akan pulang malam karena ada les yang sebenarnya tak ada les apapun.

“ Aniyo! “

“ … Hhhaaahhh~ Ahra eonni! .. Jebalyo… kkayo~ “

“ Aniyooo! “

“ Hhhaaasshhh~… Waeyo?! Kenapa harus eonni yang meminta maaf padaku eo?!  Padahal eonni tidak punya salah apapun padaku! Seharusnya Kyuhyun-a yang meminta maaf padaku bukan Eonni! Dan karena Kyuhyun-a aku merasa hatiku sakit saat melihatnya dengan yeoja lain!! “ ucapku naik pitam

Aku mencoba mengatur nafas setelah mengucapkan kata-kata yang aku pendam sejak tadi dengan 1 tarikkan nafas. Terus mengatur nafas sampai aku merasakan beban yang beberapa hari ini aku simpan didalam hatiku perlahan lepas.

“ .. Yun Ae-ya… Choi Yun Ae… Dangshineun… Kyuhyun-a joahaeyo eo? [TR : Yun Ae… Choi Yun Ae… Kau… menyukai Kyuhyun?] “

DEG!
Pertanyaan Ahra eonni membuatku memutar balik otakku saat aku mengucapkan kalimat terakhir. Begitu aku mengingat apa yang aku ucapkan, aku sekilas memalingkan wajahku dan mengutuk mulutku ini. Tidak seharusnya aku emosi dan memperlihatkan kecemburuanku tadi >.< Yun Ae pabo!! Seharusnya kau bisa mengatur emosimu! Bagaimana kalau Ahra eonni menyampaikan ini pada Kyuhyun? Repotasiku hancur disaat itu juga >,<

‘ Geuraeseo.. [TR : Jadi..] apa aku mulai merasa cemburu eo? Dan… mungkinkah aku mulai menyukai Kyuhyun-a?
Jeongmal? ‘ tanyaku untuk diriku sendiri

“ Yun Ae saeng… dangshineun wae chimmug? Sinsoghage daedabhaessda. [TR : Adik Yun Ae… kenapa kau diam? Cepat jawab.] “ ucap Ahra eonni seketika membuyarkan lamunanku.

Aku masih diam tak bergutik di depan Ahra eonni. Apa yang harus aku katakan? Yun Ae… berfikir lahhhh~~

“ Eo Yun Ae-ya!! “ panggil seseorang membuatku langsung mendongakkan kepalaku.

“ .. eo.. Hyun Jae-ya.. “

Dengan kikuk dan terpaksa aku berjalan menuju Hyun Jae serta tersenyum paksa didepannya. Entah aku harus berterimakasih atau tidak pada Hyun Jae. Yang terpenting aku bisa lolos dari pertanyaan Ahra eonni.

“ Eo.. kau baru sampai? “

“ Hm.. Ndo? “

“ Nado. Kkaja.. kita masuk bersama hm “ ucapku sedikit gagap.

Di saat aku berbaik, aku melihat Ahra eonni menatap tajam Hyun Jae. Tanpa aku perdulikan tatapan Ahra eonni aku terus berjalan sambil menggandeng lengan Hyun Jae.
Disaat sudah masuk kedalam gedung sekolah, sekilas aku berbalik dan memastikan Ahra eonni tidak ada disana dan ternyata terbukti. Aku melihat mobil Ahra eonni pergi melewati pintu gerbang sekolah kemudian menghilang dari pandanganku. Didetik itu juga aku perlahan melepaskan tanganku dari lengan Hyun Jae.

“ .. Gomawoyo. “ ucapku dan Hyun Jae langsung pergi meninggalkanku.
“ Mianhae Hyun Jae-ya!!! “ teriakku tapi Hyun Jae masih tetap memunggungiku.
“ … Bisakah.. bisakah hubungan kita kembali seperti dulu.
Aku tak ingin merasa canggung saat bersamamu seperti ini, Hyun Jae-ya. “

Canggung. Memang benar. Semenjak Hyun Jae mengatakan perasaannya padaku, Hyun Jae selalu menghindar dariku. Bukan hanya Hyun Jae, akupun juga sama. Haruskah hubungan persahabatanku ini dengan Hyun Jae pecah hanya karena masalah cinta.

“ Hyun J . . . “ panggilanku terpotong saat orang yang aku panggil justru mengabaikanku.

Pelajaran demi pelajaran terus berganti dan selama itu Hyun Jae terus mengabaikanku. Bahkan disaat seongsonim menyuruhku untuk berdiskusi tentang lukisan jaman joseon bersama dengan Hyun jae, Hyun jae tetap tidak berbicara denganku. Berbicara hanya saat aku meminta pendapatnya tentang lukisan joseon dan itu saja hanya sedikit. Dimatanya seperti tidak adalagi diriku.
Dan tiba jam pelajaran terakhir yaitu pelajaran olahraga. Dengan malas aku menggendong tasku dan berjalan menuju loker untuk menaruh tasku disana setelah berganti pakaian olahraga.

“ Yun Ae-ya!! “ panggil seseorang dan aku melihat kearah sampingku.

“ O.. Min Ri-ya.. “

Taeyang berlari kecil, memegang pundakku dengan nafas yang tersengal.

“ Wae? “

“ … hah.. hahh… hahhh… aku fikir anak-anak sudah kelapangan semua… tapi untungnya hahhh,. Hahhh.. kau ada disini. Hahhhhh~~… kkaja kita kelapangan bersama.. “ ucapnya lalu menggandeng lenganku.

“ CIH! Aku fikir kau sedang dikejar hantu sampai dahimu berkeringat seperti itu. “

“ HYA!! “
“ kkaja.. “

“ Choi Yun Ae! “ panggil seseorang dan kami langsung menoleh kebelakang.

Min Ri menarik lenganku dan kami berjalan bersama menuju lapangan tempat biasa pelajaran olahraga. Seharusnya bertiga, tapi Taeyang hari ini tidak masuk sekolah karena keluarganya mengajak Taeyang pergi ke Busan menengok neneknya yang sakit.

“ hei CHINGUDEUL!!!
Siwon seongseonim hari ini tidak ada! Jadi kita bebas! Dan jangan ada yang pulang sampai jam pelajaran selesai! ARASEO! “ jelas

“ NDE ARASEO! “

“ Huhhh~ tau seperti ini aku tidak akan terburu-buru saat berganti pakaian tadi. “ grutu Min Ri dan langsung duduk dianak tangga dan akupun mengikutinya.

Sedikit senang kalau jam pelajaran olahraga ini kosong. Karena saat ini aku sangat tidak mood untuk olahraga.
Tanpa sengaja pandanganku menangkap Hyun Jae yang sedang bermain bolabasket bersama teman-temannya.

“ Yun Ae-ya… Apa kau merasakan akhir-akhir ini Hyun Jae-ya mengindar dari kita? “

“ … Bukan kita, tapi aku. “

“ Dangshineun mueoseul uimihabnikka? (TR : Apa maksudmu? “

Min Ri sedikit mendorong bahuku dan itu membuat pandanganku teralih kearah Min Ri. Min Ri melihatku dengan tatapan polosnya yang tak aku mengerti.

“ HYA! Kenapa diam?!
Dangshineun mueoseul uimihabnikka eo? “

“ … Mwo? “ ucapku innocent

“ … Bukan kita, tapi aku.
Apa maksudmu menjawab seperti itu eo? “

Aku sedikit mengangkat alisku karena tidak mengerti apa yang sedang Min Ri bahas. Karena sejak tadi aku melihat kearah Hyun Jae.

“ Memang apa yang kau tanyakan padaku tadi? “

“ HYA! Yun Ae! jadi sejak tadi kau melamun eo! Haaassshhhh~ jinja!!
Lupakan saja kalau begitu… ISH! “

“ hehehe~ mianhae Min Ri-ya.. “ sesalku

Aku kembali melihat kearah Hyun Jae. Sepertinya aku harus mencoba lagi berbicara dengan Hyun Jae. Aku tak ingin persahabatan yang sudah terjalin lama ini menjadi rusak. Pulang sekolah nanti aku akan mencoba mengajak Hyun Jae berbicara.


Author POV
Begitu jam pelajaran olahraga selesai,  semua anak-anak berhamburan keluar sekolah. Dengan tergesa-gesa Yun Ae berlari menuju loker setelah selesai berganti pakaian olahraganya dengan seragam lalu berlari kembali menuju kelas, tapi sesampainya disana tak ada orang yang Yun Ae cari.

“ Hhhaasshhh!! Apa Hyun Jae-ya tak membaca SMSku eo?? Hhaasshhhh!!! “ grutu Yun Ae lalu kembali berlari keluar sekolah.

Yun Ae terus mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Hyun Jae di kerumunan murid-murid yang berlalulalang. Tak menemukan sosok Hyun Jae, Yun Ae putuskan untuk menghubungi Hyun Jae. Setelah lama menunggu, akhirnya panggilannya teralih ke mailbox. Yun Ae langsung menutup telfonnya dan kembali melihat kesekililing. Tepat di saat Yun Ae melihat ke arah kiri, ia menemukan Hyun Jae sedang berjalan menuju mobil dan masuk. Dengan terburu-buru Yun Ae berlari kearah mobil Hyun Jae, tapi mobil Hyun Jae terlanjur lewat dengan cepat di depan Yun Ae.

“ HYUN JAE-YA!!! “ teriak Yun Ae memanggil nama sahabatnya itu.

Tepat di pintu gerbang sekolah perlahan Yun Ae berhenti berlari mengejar mobil Hyun Jae. Yun Ae mencoba menormalkan deru nafasnya yang tersengal karena mengejar mobil Hyun Jae. Akhirnya Yun Ae tertunduk lemas dan sekilas menghela nafas hingga Yun Ae merasa ada sebuah mobil berhenti di depannya.

“ Akhirnya kau kembali Hyun… “

Senyuman Yun Ae memudar begitu melihat mobil yang berhenti didepannya bukan mobil Hyun Jae, melainkan mobil Cho Ahra. Perlahan kaca mobil turun kan memperlihatkan wajah Ahra.

“ Supir Kim sudah eonni suruh pulang. Kau kali ini pulang bersama eonni. “

Yun Ae sedikit menggigit bibir bawahnya untuk menahan kekesalannya terhadap Ahra dan tak menatap kearah Ahra.

“ Kenapa masih berdiri? Cepat masuk . . . “

“ TAXI!! “ panggil Yun Ae saat melihat Taxi.

Yun Ae berjalan menuju kearah taxi yang berhenti dibelakang mobil Ahra. Belum sempat menarik knop pintu taxi, Ahra sudah menarik tangan Yun Ae dan disaat itu juga Yun Ae menepis tangan Ahra.

“ Yeongseohamnida Ahra eonni.
Aku benar-benar lelah hari ini. Dan yang aku inginkan hanya sendirian. “
“ … hanya sendirian… “ ulang Yun Ae dengan penekaan.

Perlahan tangan Ahra terlepas dan Yun Ae langsung masuk kedalam Taxi meninggalkan Ahra yang mematung.

Begitu sampai di tempat tujuan, Yun ae menyuruh supir taxi untuk menunggunya kemudian berlari keluar taxi dan sekilas menetuk beberapa kali pintu rumah.

“ Nugu… O Yun Ae eonni, waeyo? “

“ Apa Hyun Jae-ya berada dirumah? “

“ Eo.. oppa belum pulang. Katanya ia akan pulang terlambat.
Aku fikir oppa sedang bersama eonni, Min Ri eonni, dan . . . . “

Ucapan adik Hyun Jae terpotong karena Yun Ae langsung pergi dan masuk kembali kedalam Taxi. Yun Ae memberi alamat rumahnya dan supir taxi itu langsung mengemudikan taxi sesuai ucapan Yun Ae.
Begitu sampai didepan rumahnya, Yun Ae buru-buru membayar taxi langsung masuk kedalam rumahnya lalu berlari kedalam kamar hanya untuk menaruh tas dan langsung menyambar kunci mobilny lalu keluar kamar.

“ Yun Ae-ya… Choi Yun Ae~ “ panggil eommanya namun telinga Yun Ae seperti tertutup sehingga tak mendengar panggilan eomma dan terus melangkah keluar dan masuk kedalam mobil kemudin melajukan mobilnya.

Tangan kanan Yun Ae tak henti-hentinya menekan tombol call sambil pandangannya terus menatap kedepan.

“ Hyun Jae-ya Hyun Jae-ya Hyun Jae-ya~~ ndeo eodiga?!! Angkat telfonku!! Ppaliwaa!! “ ucap Yun Ae kesal.

Yun Ae terus mencoba menghubungi Hyun Jae berpuluh-puluh kali, tapi usahanya nihil. Panggilan telfonnya tak diangkat satupun oleh Hyun Jae. Akhirnya Yun Ae menepikan mobilnya di pinggir jalan di kawasan Myeondong. Dengan perasaan kesal bercampur khawatir sekilas Yun Ae membanting setir mobilnya dan tanpa sengaja menekan tombol klakson membuat beberapa orang yang berjalan dikawasan itu melihat sekilas mobil Yun Ae.

“ Eodiga?!!
Waeyo?! Kenapa kau mengacuhkanku, Hyun Jae-ya?!! Pabonikka! Dangshineun pabonikka!! “ ucap Yun Ae frustasi.

Dengan pasrah Yun Ae menyandarkan punggungnya dan sekilas memijat keningnya. Disaat matanya menatap kedepan, samar-samar Yun Ae melihat Hyun Jae keluar dengan lunglai dari bar mini tak jauh dari tempat Yun ae berhenti. Melihat Hyun Jae lunglai dan beberapa kali menabrak pejalan kaki, Yun Ae dengan segera membuka sabuk pengamannya dan melesat keluar mobil dan menghampiri Hyun Jae. Disaat tubuh Hyun Jae hampir terjatuh, Yun Ae dengan sigap langsung memegang kedua pundak Hyun Jae. Tapi saking beratnya tompangan tubuh Hyun  Jae, akhirnya mau tak mau Yun Ae memeluk Hyun Jae dengan kepala yang bersandar di pundak.

“ Hyun Jae-ya~ “ panggil Yun Ae sembari menggoyangkan pelan tubuh Hyun Jae.

“ Jogiyo~ ada yang bisa saya bantu? “ tawar salah satu namja yang tak lain adalah pelayan bar

“ … O.. Eobseo.
Hmmm~ … geugon… temanku membawa mobil dan.. kondisinya sekarang tak memungkinkan temanku untuk mengendarai mobilnya. Bisakah kau membantuku untuk mengantarkan mobilnya sampai kerumah temanku? Aku akan menuliskan alamat rumahnya dan akan membayar jasamu ini.
Sebelumnya… bisa kau pegang temanku ini, aku akan menuliskan alamat rumahnya. “

Pelayan itu lalu memegangi tubuh Hyun Jae, tapi itu membuat tingkat kesadaran Hyun Jae yang masih dalam pengaruh alkohol itu sedikit sadar dan melepaskan tangan pelayan itu yang memegangi lengannya. Yun Ae yang masih sibuk mengetikkan alamat rumah Hyun Jae di ponselnya tak menyadari kalau Hyun Jae sudah sedikit sadar.

“ Tak perlu kau melakukan ini Yun Ae-ya. “ ucap Hyun jae membuat Yun Ae sedikit kaget.

“ Omo.. kau sudah sadar eo.
Changkkaman, aku sedang menuliskan alamat ru . . . “

“ Aku masih bisa mengemudikan mobilku.
Sekarang kau bisa tinggalkan kami berdua? “ ucap Hyun Jae pada pelayan itu dan sekilas pelayan itu membungkukkan badannya sebelum pergi.

“ Hyun Jae-ya.. kau saat ini sedang ma . . . “

“ Kau tak perlu mencampuri urusanku mulai detik ini. “
“ … Pergilah! “ sambung Hyun Jae dengan penuh penekaan lalu berbalik berjalan memunggungi Yun Ae.

Yun Ae sedikit tersentak dengan ucapan Hyun Jae yang menyuruhnya untuk pergi. Tanpa Yun Ae sadari, tepat saat itu Yun Ae merasa merasakan sayatan kecil di hatinya. Airmatanya perlahan menggenang dan pandangannya tak sedikitpun bergeming dari punggung Hyun Jae.

“ Apa ini akhir dari persahabatan kita yang sudah terjalin lama? “ ucap Yun Ae membuat Hyun Jae berhenti.
“ … Hanya karena cinta, persahabatanku hancur. Apa salah jika aku mencintai seseorang?
Hyun Jae-ya… apa kau sadar… diantara kau, Min Ri-ya, dan Taeyang-a.. kaulah yang paling dekat denganku. Bukan karena kau laki-laki sendiri, tapi aku merasa… aku merasa nyaman saat bersamamu. “ jelas Yun Ae membuat Hyun Jae langsung berbalik setelah mendengar penjelasan Yun Ae.

Hyun Jae sedikit kaget saat melihat Yun Ae sudah berlinang airmata. Melihat Yun Ae menangis dihadapannya, membuat hatinya merasa bersalah karena sudah mengacuhkan Yun Ae selama ini.

“ Kau sudah aku anggap sebagai oppaku sendiri. Disaat aku membutuhkan sahabat untuk berbagi keluhkesahku.. nama yang pertama kali terlintas adalah… Kim Hyun Jae, dan aku langsung mencarinya sampai ketemu. Tapi… disaat aku ingin menceritakan kebingunganku tentang perasaanku ke Kyuhyun-a padamu.. Kau justru menyatakan perasaanmu padaku. Dan sejak saat itu… kau mulai mengacuhkanku… menghindariku… dan… tak pernah menganggapku ada.
Apeuda, Hyun Jae-ya. Neomu apeuda~~  “

“ … … Jika kau dihadapkan dengan dua pilihan.. mana yang akan kau pilih… Persahabatan.. atau Cinta?
Dan jika kau memilih satu… yang satunya lagi pasti akan tersakiti. Dan jika kau memilih keduanya, maka kau seorang yang egois. “

“ … Hyun-Jae-ya~~ “

“ Wae? … Tak bisa memilih? “

Hyun Jae dan Yun Ae sama-sama terdiam satu sama lain. Sembari masih menangis, Yun Ae mulai memikirkan pertanyaan Hyun Jae tadi. Terlihat jelas dikedua bolamata Yun Ae yang tampak bingung dengan pertanyaan Hyun Jae, sahabatnya. Sedangkan Hyun Jae, Hyun Jae mulai merasa muak menunggu jawaban yang akan di lontarkan Yun Ae lantas kembali berjalan memunggungi Yun Ae.

“ Jika aku memilih satu maka yang satunya lagi akan tersakiti.
Joah… jika ini sebuah pilihan, aku akan memilih… “ ucap Yun Ae menggantung
“ … Persahabatan. “ sambung Yun Ae dan membuat Hyun Jae yang mendengar seketika berhenti dan langsung berbalik.
“ Aku memilih persahabatan dan.. akan melepaskan Cintaku. Cinta bisa datang dan pergi sesuka hati, sedangkan sahabat… terutama sahabat sepertimu.. akan sulit untukku temui untuk kedua kalinya. Sahabat akan selalu ada disaat aku suka, duka, dan disaat aku membutuhkan sosok orang yang bisa memberiku solusi disaat aku sulit untuk menyelesaikan masalahku. Mencari sosok orang yang mau mendengarkan cerita kita itu tidaklah mudah. Bahkan yang setia mendengarkan atau bahkan diajak untuk berbagi… orang seperti itu mungkin bisa dihitung dengan jari. Tapi… sejak bertemu denganmu… mengenalmu… dan akhirnya bisa menjadi sahabat… aku mulai menemukan sosok orang itu didalam dirimu, Hyun Jae-ya.
Jadi… aku akan memilih perhasabatan daripada cinta. “

Untuk kesekian kalinya, airmata Yun Ae mulai berjatuhan dari kelopak matanya dan kepalanya disaat itu juga langsung tertunduk, menyembunyikan airmatanya dari pandangan Hyun Jae. Sedangkan Hyun Jae, Hyun Jae sekilas memalingkan wajahnya dan menghapus butiran airmatanya yang akan jatuh. Dan beberapa detik kemudian Hyun Jae berjalan cepat kearah Yun Ae lalu membawa tubuh Yun Ae kedalam dekapannya. Disitulah Hyun Jae mulai merasakan penyesalan dan airmatanya pecah disaat memeluk Yun Ae.

“ … Mian…
Jeongmal mianhae Yun Ae-ya~~ “

Bukan hanya Hyun Jae yang memeluk Yun Ae dengan erat, tapi Yun Ae juga sama. Yun Ae menambah pelukkannya di tubuh Hyun Jae.

@School
Hari demi hari berlalu begitu cepat dan tanpa di sadarai Yun Ae selama ini ia tak bertemu dengan sosok Kyuhyun. Dan selama ini juga hubungan Yun Ae dan Hyun Jae kembali akrab seperti dulu. Mereka berdua sepakat akan melupakan kejadian selama mereka berjauhan dan tak mengungkitnya kembali. Mereka berdua juga sepakat kalau hal ini tak mereka ceritakan pada Min Rin dan Taeyang.

“ Yun Ae-ya!! “ kejut Hyun Jae menepuk keras pundak Yun Ae membuat Yun Ae sedikit tersentak kaget karena ulang sahabatnya itu. Mereka saling melempar senyuman dan tawaan kecil. Hyun Jae lalu duduk di samping Yun Ae, dan Yun Ae menutup buku yang ia baca.

“ Waeyo? Kenapa mengejutkanku eo? “

“ … Hmm~ eobseoyo. Hanya inginn mengusikmu saat sedang serius membaca buku. “

“ Mwo? … HYA!! Hhaaashhh menyebalkan. “

“ Eo Yun Ae-ya, apa kau mendengar kabar tentang… Kyuhyun-a? “tanya Hyun Jae perlahan dan justru membuat Yun Ae langsung melihat kearahnya.

“ … Mwo? “ tanya Yun Ae dengan mimik wajah serius.

“ … … Igon… 3 hari lalu… aku mendengar kabar kalau Kyuhyun-a… Kyuhyun-a akan bersekolah di Jepang. “

DEG!
Yun Ae merasa waktu berhenti disaat itu juga dan sistem syarafnya mulai lemah membuat buku yang ia pegang terjatuh. Hyun Jae yang mengerti mimik wajah Yun Ae hanya diam dan mengambil buku Yun Ae yang jatuh lalu meletakkan kembali di tangan Yun Ae. Kesadaran Yun Ae kembali saat kulit tangan Hyun Jae memegang tangannya dan meletakkan buku di tangan Yun Ae.

“ Terjatuh.. “

“ … O… nde. Gomawo.. Hyun Jae-ya “ ucap Yun Ae gagap dengan mimik wajah bingung bercampur sedih.

Yun Ae sekilas memalingkan wajahnya dan menghapus airmatanya yang akan terjatuh dan kembali melihat Hyun Jae sembari melemparkan senyum dipaksakan. Berbeda dengan Yun Ae, Hyun Jae justru membalasnya dengan senyuman yang lebih lebar dan memperlihatkan gummy smilenya.

>> Malam Harinya <<
08:03 PM KST

@Super market

Yun Ae yang disuruh eommanya untuk membelikan beberapa makanan ringan di Supermarket mau tak mau menuruti perkataan eommanya untuk pergi kesuper market yang tak jauh dari rumahnya. Tapi sialnya, disaat sedang mengantri untuk membayar belanjaan, hujan mulai turun dan perlahan mulai deras. Dan kesialan kedua, Yun Ae tidak membawa payung tapi beruntung Yun Ae membawa ponselnya. Yun Ae berjalan keluar supermarket dan berdiri ditepi, menghindari tetesan air hujan. Yun Ae sekilas melihat kelangit kemudian saat ingin menelfon orang rumah, Yun Ae merasakan seseorang berdiri disampingnya.

“ O.. Kyuhyun-a~ “ ucap Yun Ae begitu mengetahui orang yang tiba-tiba berdiri disampingnya itu adalah Kyuhyun yang sedang memayunginya.

“ Aku datang.. “ ucap Kyuhyun dan tersenyum.
“ Dan.. aku juga ingin bicara denganmu. “

“ Nde? …
Eo… sebelum kau berbicara, bolehkah aku berbicara terlebih dahulu? “

“ … Joah.. mwo? “

“ … … Benarkah berita itu? … berita yang mengatakan kalau kau kan pindah bersekolah di Jepang?
Apa kau benar-benar akan pergi? “

“ … Hm “ jawab Kyuhyun singkat sembari mengangguk dengan mantap.
“ Kebetulan.. aku juga akan menjelaskan itu padamu, tapi kau sudah menanyakan tentang kepindahanku.
Dan.. aku juga ingin menjelaskan beberapa hal padamu. “

“ Mwo? “

“ … Yeoja… yeoja yang menjengukku.. dia adalah partner bernyanyi di café tempat aku bekerja di malam hari. Mian sudah membuatmu kesal waktu itu.
Selama ini aku bekerja di 2 tempat dan mendapatkan bayaran yang cukup untuk membeli barang yang kau inginkan. Tapi… barang itu sudah aku hancurkan karena kekecewaanku pada waktu itu. Mian.. “

“ Kyu . . . “

“ Dan mengenai pertunangan kita.
Itu… aku sudah meminta eomma untuk membatalkan. Eomma akan membicarakan pembatalan pertunangan kita dengan orangtuamu secepatnya. “

“ … Tapi Kyu . . . “

“ Apa kau senang mendengar ini? … Pasti senang kan. “

“ Kyuhyun-a… “

“ … Hahhh~ jawabanmu masih terngiang dalam telingaku, Yun Ae-ya. Aku salut dengan jawabanmu. Dan… aku juga merasa lega sudah mengetahui perasaanmu padaku sesungguhnya. “

“ Nde?? Apa maksudmu? “

“ Wahh.. Hyun Jae-ya benar-benar membuatmu kebingungan dengan pilihannya. Jika aku ada diposisimu, mungkin aku tidak akan menjawab karena bingung, karena 2 jawaban itu seperti jebakkan bagiku. “

“ … gidaryo.. Kyuhyun-a… ndo . . . “

“ Persahabatan… atau cinta.. mana yang akan dipilih. Dan jika memilih satu maka satunya lagi akan merasa tersakiti. Dan jika memilih keduanya maka dia adalah seorang yang egois.
Saat aku mendengar Hyun Jae-ya berkata seperti itu, aku juga ikut berfikir dan menebak pilihan yang akan kau pilih. Aku fikir kau akan menjawab Cinta, karena sebelumnya kau mengatakan kau bingung dengan perasaanmu yang menyukaiku. Tapi… kau justru memberikan jawaban diluar tebakkanku. Dan jawabanmu benar-benar daebak. Aku salut dengan jawaban yang kau pilih. “
“ Seperti katamu, cinta selalu datang dan pergi sesuka hati. Begitu juga denganku. Saat ini aku datang menemuimu dan… aku akan pergi ke Jepang. “

“ Ky… kyuu.. kyu-hyun… “ Yun Ae menyebut nama Kyuhyun dengan terbata-bata.

Keduanya mulai ingin menangis saat kedua mata mereka bertemu cukup lama untuk pertama kalinya. Perlahan Kyuhyun mulai menyerahkan payung yang sejak tadi ia pegang kepada Yun Ae. memegang tangan kiri Yun Ae kemudian menyerahkan payungnya untuk digenggam Yun Ae.

“ Pulanglah dengan memakai payung ini. mian.. aku tak bisa mengantarmu sampai depan rumah… karena ini terlalu berat untukku. Senang bisa mengetahui kalau kau menyukaiku. Begitu juga dengan sebaliknya. “ jelas Kyuhyun membuat butiran demi butiran airmata Yun Ae menetes.
“ … Jalkeyo… Choi Yun Ae-ssi… Annyeong~ .. “ sambung Kyuhyun dan langsung pergi begitu saja.

Isakkan tangis yang Yun Ae umpatkan akhirnya terdengar setelah Kyuhyun-a pergi. Yun Ae masih diam tak bergeming melihat punggung Kyuhyun sampai pandangan Yun Ae berubah pada mobil yang melaju kearah Kyuhyun. Wajah yang semula sedih berubah jadi shock bercampur bingung. Tangan kanan Yun Ae yang sejak tadi memegang belanjaan seketika lemas disusul dengan tangan kirinya yang memegang payung pemberian Kyuhyun yang juga jatuh lemas.
Bibirnya tibe-tibe keluh saat mencoba memanggil nama Kyuhyun. Kepanikkan mulai bertambah dihati Yun Ae.

“ Andwae!!!!!! “ teriak Yun Ae dan langsung berlari kearah Kyuhyun disaat menyadari mobil itu melaju lurus menuju Kyuhyun yang sedang menyebrang.

Yun Ae mendorong tubuh Kyuhyun kedepan dan menggantikan Kyuhyun diposisinya. Yun Ae sedikit merasakan tubuhnya jatuh dan kepalanya terbentur keras di jalan. Matanya masih sedikit terbuka dan masih melihat Kyuhyun yang sedang berusaha berdiri. Yun Ae tersenyum melihat Kyuhyun selamat sebelum akhirnya pandangannya buram dan menghitam.
Sedangkan Kyuhyun, Kyuhyun masih terduduk melihat tubuh Yun Ae yang tak berdaya di jalan. Disisah tenaga yang Kyuhyun punya, Kyuhyun mencoba berdiri dan berjalan tertatih kearah Yun Ae. Dilihatnya disekeliling kepala Yun Ae yang perlahan mulai mengeluarkan darah segar.

“ …. Yun Ae… Yun Ae-ya… Choi Yun Ae!!!!!!!! “ histeris Kyuhyun dan langsung membawa tubuh Yun Ae kepangkuannya.

Kyuhyun terus berusaha untuk membangunkan Yun Ae sembari tak henti-hentinya memanggil nama Yun Ae, mungkin dengan begitu Yun Ae akan sadar. Sedangkan orang-orang yang berkerumun salah satu dari mereka ada yang memanggil ambulance.

“ Yun Ae-ya~~ Ireonnaaaaaaaaaaaaaaa~~!! Jebalyo Yun Ae-ya!!! “

“ … Mi… mianhae.. “

“ O.. Yun Ae-ya… kau sadar eo?
Bertahanlah! “
“ Jogiyo.. bisakah diantara kalian menelfonkan ambulance! Jebalyo~ “

“ Aku sudah menelfon ambulance. Mereka akan segera datang. “ ucap salah satu krumunan.

“ Nde gamsahabnida “
“ Yun Ae-ya.. kau dengar.. ambulance akan segera datang. Kau harus bertahan eo. Ara?! Bertahanlah se . . . “

“ Kyu~~ … mi… mianhae.. ak.. aku… sudah… me-nya-kiti…mu.. ak.. aku.. min..ta… ma..af… “

“ Kau tak boleh banyak bicara dulu~~ Diamlah eo! Jangan membuatku menjadi takut~~~
Jebal bertahanlah~ “

“ .. Kyu~ … mi… mianhae-gwa… sa… sarang-hae~………. (TR : Kyu~ Sorry and… I love you) “ ucap Yun Ae dan pegangan tangan Yun Ae yang menggenggam tangan Kyuhyun  seketika itu terlepas.

Kyuhyun diam shock melihat tangan Yun Ae yang tiba-tiba terlepas dari tangannya. Pandangannya juga ikut goyang melihat kepala Yun Ae terus mengeluarkan darah di tangannya. Derasnya hujan mulai menyamai derasnya airmata Kyuhyun. Semua orang yang mengerumuni Kyuhyun dan Yun Ae hanya terdiam dan wajah mereka yang sedih melihat kejadian dihadapan mereka.

Tak selang beberapa menit setelah Yun Ae tak sadarkan diri, sirine mobil ambulance terdengar. Dengan sigap, 3 orang langsung turun dari belakang mobil ambulance dan 2 orang membawa tandu dan langsung membaringkan tubuh Yun Ae yang semula dipangkuan Kyuhyun ke atas tandu dan seorang membawa ke dalam mobil ambulance.

“ Jogiyo.. dangshineun gwenchana? “ tanya salah satu petugas ambulance tapi Kyuhyun seperti tidak mendengar perkataannya.

Melihat Kyuhyun hanya diam mematung, petugas itu sekilas menggoyangkan pundak Kyuhyun dan tingkat kesadaran Kyuhyun kembali.

“ Nde? “ ucap Kyuhyun dengan mimik wajah innocent.

“ Ndo yeoja gwenchana. Kau harus ikut dengan kami ke rumah sakit. Ppaliwa~ “

Petugas itu lantas membantu Kyuhyun berdiri dan berjalan masuk kedalam mobil ambulance. Kyuhyun duduk di samping tandu Yun Ae, tapi pandangannya Kyuhyun tak melihat kearah Yun Ae melainkan menunduk tak berani melihat Yun Ae yang kondisinya kritis. Kilasan kejadian saat Yun Ae mendorong tubuh Kyuhyun hingga Yun Ae berlumuran darah itu muncul terus muncul di benak Kyuhyun.

@Hospital

Kyuhyun masih diam membisu disaat petugas ambulance dengan tergesa-gesa membawa Yun Ae masuk rumah sakit. Dengan langkah tertatih, Kyuhyun hanya melihat petugas ambulance itu membawa Yun Ae hingga akhirnya lututnya merasa tak mampu menopang tubuhnya hingga jatuh berlutut. Pandangan Kyuhyun mulai buram dan tubuhnya ambruk disaat pandangannya berubah menjadi hitam kelam.





To Be Continnued >>>>>>>>>>>


Don't Be SILENCE and CoPast please~~ ㄱ.ㄱ

Tidak ada komentar :