Sorry
and I Love You
#3
Cast :
Cho
Kyuhyun
Choi Yunae
Kim
Hyun Jae
Genre :
Drama,
love, and friendship
@Kyuhyun’s
Room
02:03 AM KST
Choi
Yun Ae POV
“
Yun Ae-ya~~ Ambilkan minum di lemari es! Ppali! “ perintah Kyuhyun lagi saat
aku ingin duduk sejenak disofa
Dengan
kesal aku melihat Kyuhyun yang dengan santainya masih menonton acara TV sembari
tertawa kecil melihat acara TV itu. Hahh~ sunggu menyebalkan! Kenapa aku harus
memberinya janji eo?! HAHHHH!!!
“
Kau duduk saja. Biar eonnie saja yang mengambilkan minum untuk Kyuhyun-a. Kau
pasti lelah disuruh evil itu sejak pagi. Biar eonnie saja. hm~ “ ucap Ahra
eonnie
“
Aniyo eonnie. Biar aku saja. “
“ Ta
. . . “
“
Gwenchana~~ “ ucapku dengan nada tenang sembari senyum tak ikhlas.
Dengan
menahan kesal aku kembali berdiri dan berjalan menuju lemari es setelah itu
mengambilkannya motol air mineral kecil.
“ A…
tuangkan digelas. “
“
HYA CHO KYUHYUN! Kau ini keterlaluan! Sejak kemarin dan sejak tadi pagi sampai
sekarang kau tetap menyuruh Yun Ae-ya terus menerus! Yun Ae-ya itu calon
tunanganmu dan calon istrimu kelak, BUKAN PEMBANTUMU YANG SEENAKNYA KAU SURUH!!
Ndo . . . “
“
Eonnie-ya… tenanglah. Nan gwenchana. “
“ O o
o… lihat. Yun Ae-ya saja tidak mengeluh aku suruh. Kenapa Noona yang marah
padaku eo?
Lagian
juga Yun Ae-ya sendiri yang sudah berjanji akan menebus kesalahannya padaku
karena susah membuatku seperti ini. Jadi Noona jangan ikut campur~ “
“ …
Mm… Mwo? Ber..berjanji? “
“
Yun Ae-ya~~ “
Kalau
seperti ini kejadiannya, aku tak akan mengucapkan janji untuk menebus
kesalahanku. Hahh!! Kau sungguh menyerupai EVIL!! Benar-benar menyerupai evil!!
“ …
Nde, eonnie. 2 hari lalu aku berjanji akan menebus kesalahanku pada Kyuhyun-a.
Dan… ini hukumanku dari Kyuhyun-a. “
“
Hahhh~ konyol sekali kalian berdua eo. Terutama kau Yun Ae-ya. Bagaimana kau mau
jadi pembantu seperti ini eo? Yun Ae-ya Yun Ae-ya ckckck… “
Aku
kembali tertunduk lepas dan sekilas melihat kearah Ahra eonnie yang mebali
membuka majalah fashionnya. Tapi kali ini berbeda, setiap Ahra eonnie membuka
halaman majalah selalu membukanya dengan keras seperti orang yang tengah marah.
“
Oppa~~ “ ucap seseorang dan membuat kami bertiga melihat kearah sang empunya
suara.
Aku
lihat seorang yeoja masuk dengan tiba-tiba dan berlari kecil kearah Kyuhyun. Ku
lihat yeoja itu mencemaskan Kyuhyun yang terbaring sakit.
“
Oppa… dangshineun gwenchanayo? “
‘
Oppa??? Yeoja itu memanggil Kyuhyun-a dengan sebutan… Mwo?? .. oppa?
Siapa
yeoja ini eo? ‘ ucapku dalam hati
Author
POV
Kyuhyun
bingung melihat yeoja yang tak asing dimatanya ini tiba-tiba masuk. Tanpa
disadari, Kyuhyun melihat kearah yeoja yang dihadapannya ini dengan intens
seperti orang menyelidiki sesuatu. Melihat ekpresi wajah Yun Ae yang tidak suka
pada yeoja ini, sekilas terbesit ide lagi di otak evilnya Kyuhyun.
“
Ooo~ Yumi-ya~~ kau datang menjenguk oppa eo? Gomawoyo~~ “ ucap Kyuhyun seraya
memegang tangan yeoja yang dipanggilnya Yumi itu lalu menarikknya kedalam
pelukkan Kyuhyun dan itu sukses membuat Ahra sekaligus Yun Ae kaget. Bukan Cuma
Ahra dan Yun Ae, Yumipun dibuat bingung dengan sikap Kyuhyun.
Sekilas
Yumi tersenyum canggung bercampur bingung saat Kyuhyun melepaskan pelukkannya
dan memperlihatkan senyuman manis dengan deretan giginya.
“
HYA!! Apa-apaan kalian berdua eo? “ ucap Ahra dengan sedikit menaikkan nada
suaranya.
Ahra
menutup buku fashion ditangannya lalu melemparnya kemeja dihadapannya dan itu
membuat Yun Ae juga Yumi tersentak kaget. Dengan gerakan cepat, Ahra langsung
berdiri dan sekilas mengela nafas berat.
“ Ndo
nuguya? Eo!! “ ketus tajam Ahra sembari meletakkan kedua tangannya di
pinggangnya dan menatap Yumi dengan kebencian.
“ …
Ammm~~ .. Abata.. aku lupa mem . . . “
“
Dia teman wanitaku, Noona. Namanya Yumi. Chan Yumi. Aku mengenalnya di tempat
kerjaku yang baru.
Waeyo?
“
Ahra
langsung menatap tajam kearah Chan Yumi, tapi Yun Ae justru sebaliknya. Di
lebih menatap kesal kearah Kyuhyun.
“
Hya! Kau anak kecil! Kka!
Kau
benar-benar meng… “ kalimat Ahra menggantung saat dilihatnya Yun Ae keluar
kamar dan menutup keras pintu kamar.
Kyuhyun
yang melihat gerak-gerik Yun Ae hanya memperlihatkan senyum kemenangannya.
>
Beberapa hari kemudian <
@Seoul
High School
06:45 AM KST
Choi
Yun Ae POV
Aku
berjalan santai memasuki wilayah sekolah dan sesekali menghirup udara dicuaca
yang indah ini dengan mata tertutup. Benar-benar sangat nyaman. Saat aku
membuka mataku, disaat itu juga langkahku terhenti melihat seseorang berdiri di
dekat pintu gerbang sekolah. Bukan kali ini ia berdiri disitu, tapi sudah berkali-kali
ia berdiri di dekat pintu gerbang setiap pagi dan jam pulang sekolah. Tujuannya
datang kesini tetaplah sama. Meminta maaf atas nama Kyuhyun yang sampai saat
ini masih dalam perawatan Rumah Sakit. Bukankah Kyuhyun sudah dewasa, untuk apa
mewakilinya meminta maaf padaku.
“
O.. Yun Ae-ya!! Kau sudah datang eo? “ ucapnya seraya berlari kecil kearahku
dengan senyuman manis yang terlihat diwajah cantiknya.
Aku
kembali berjalan kemudian berjalan melewatinya saat dia ingin memelukku. Jika
tujuannya datang kesini kali ini masih tetap sama, perlakuanku juga masih tetap sama padanya. Tak peduli kalau ia
adalah kakak perempuan Kyuhyun.
“
Eonni akan tetap menunggumu sampai kau pulang sekolah nanti!!! “ teriaknya dan
membuatku menghentikan langkahku detik itu juga.
“
Kalau kau tetap tak memaafkan sikap Kyuhyun-a, eonni akan berdiri disini sampai
kau pulang sekolah nanti. “ ucapnya lagi. Aku berbalik dan melihat kearah Ahra
eonni.
“
Pulanglah eonni-ya. Hari ini aku mengikuti les sampai jam 10 malam. Jika eonni menungguku
disini sampai larut malam, eonni akan terserang flu. Pergilah~~ “ ucapku dan
terpaksa berbohong mengatakan kalau aku akan pulang malam karena ada les yang
sebenarnya tak ada les apapun.
“
Aniyo! “
“ …
Hhhaaahhh~ Ahra eonni! .. Jebalyo… kkayo~ “
“
Aniyooo! “
“
Hhhaaasshhh~… Waeyo?! Kenapa harus eonni yang meminta maaf padaku eo?! Padahal eonni tidak punya salah apapun padaku!
Seharusnya Kyuhyun-a yang meminta maaf padaku bukan Eonni! Dan karena Kyuhyun-a
aku merasa hatiku sakit saat melihatnya dengan yeoja lain!! “ ucapku naik pitam
Aku
mencoba mengatur nafas setelah mengucapkan kata-kata yang aku pendam sejak tadi
dengan 1 tarikkan nafas. Terus mengatur nafas sampai aku merasakan beban yang
beberapa hari ini aku simpan didalam hatiku perlahan lepas.
“ ..
Yun Ae-ya… Choi Yun Ae… Dangshineun… Kyuhyun-a joahaeyo eo? [TR : Yun Ae… Choi
Yun Ae… Kau… menyukai Kyuhyun?] “
DEG!
Pertanyaan
Ahra eonni membuatku memutar balik otakku saat aku mengucapkan kalimat
terakhir. Begitu aku mengingat apa yang aku ucapkan, aku sekilas memalingkan
wajahku dan mengutuk mulutku ini. Tidak seharusnya aku emosi dan memperlihatkan
kecemburuanku tadi >.< Yun Ae pabo!! Seharusnya kau bisa mengatur
emosimu! Bagaimana kalau Ahra eonni menyampaikan ini pada Kyuhyun? Repotasiku
hancur disaat itu juga >,<
‘
Geuraeseo.. [TR : Jadi..] apa aku mulai merasa cemburu eo? Dan… mungkinkah aku
mulai menyukai Kyuhyun-a?
Jeongmal?
‘ tanyaku untuk diriku sendiri
“
Yun Ae saeng… dangshineun wae chimmug? Sinsoghage daedabhaessda. [TR : Adik Yun
Ae… kenapa kau diam? Cepat jawab.] “ ucap Ahra eonni seketika membuyarkan
lamunanku.
Aku
masih diam tak bergutik di depan Ahra eonni. Apa yang harus aku katakan? Yun
Ae… berfikir lahhhh~~
“ Eo
Yun Ae-ya!! “ panggil seseorang membuatku langsung mendongakkan kepalaku.
“ ..
eo.. Hyun Jae-ya.. “
Dengan
kikuk dan terpaksa aku berjalan menuju Hyun Jae serta tersenyum paksa
didepannya. Entah aku harus berterimakasih atau tidak pada Hyun Jae. Yang
terpenting aku bisa lolos dari pertanyaan Ahra eonni.
“
Eo.. kau baru sampai? “
“
Hm.. Ndo? “
“
Nado. Kkaja.. kita masuk bersama hm “ ucapku sedikit gagap.
Di
saat aku berbaik, aku melihat Ahra eonni menatap tajam Hyun Jae. Tanpa aku
perdulikan tatapan Ahra eonni aku terus berjalan sambil menggandeng lengan Hyun
Jae.
Disaat
sudah masuk kedalam gedung sekolah, sekilas aku berbalik dan memastikan Ahra
eonni tidak ada disana dan ternyata terbukti. Aku melihat mobil Ahra eonni
pergi melewati pintu gerbang sekolah kemudian menghilang dari pandanganku.
Didetik itu juga aku perlahan melepaskan tanganku dari lengan Hyun Jae.
“ ..
Gomawoyo. “ ucapku dan Hyun Jae langsung pergi meninggalkanku.
“
Mianhae Hyun Jae-ya!!! “ teriakku tapi Hyun Jae masih tetap memunggungiku.
“ …
Bisakah.. bisakah hubungan kita kembali seperti dulu.
Aku
tak ingin merasa canggung saat bersamamu seperti ini, Hyun Jae-ya. “
Canggung.
Memang benar. Semenjak Hyun Jae mengatakan perasaannya padaku, Hyun Jae selalu
menghindar dariku. Bukan hanya Hyun Jae, akupun juga sama. Haruskah hubungan
persahabatanku ini dengan Hyun Jae pecah hanya karena masalah cinta.
“
Hyun J . . . “ panggilanku terpotong saat orang yang aku panggil justru
mengabaikanku.
Pelajaran
demi pelajaran terus berganti dan selama itu Hyun Jae terus mengabaikanku.
Bahkan disaat seongsonim menyuruhku untuk berdiskusi tentang lukisan jaman
joseon bersama dengan Hyun jae, Hyun jae tetap tidak berbicara denganku.
Berbicara hanya saat aku meminta pendapatnya tentang lukisan joseon dan itu
saja hanya sedikit. Dimatanya seperti tidak adalagi diriku.
Dan
tiba jam pelajaran terakhir yaitu pelajaran olahraga. Dengan malas aku
menggendong tasku dan berjalan menuju loker untuk menaruh tasku disana setelah
berganti pakaian olahraga.
“
Yun Ae-ya!! “ panggil seseorang dan aku melihat kearah sampingku.
“
O.. Min Ri-ya.. “
Taeyang
berlari kecil, memegang pundakku dengan nafas yang tersengal.
“
Wae? “
“ …
hah.. hahh… hahhh… aku fikir anak-anak sudah kelapangan semua… tapi untungnya
hahhh,. Hahhh.. kau ada disini. Hahhhhh~~… kkaja kita kelapangan bersama.. “
ucapnya lalu menggandeng lenganku.
“
CIH! Aku fikir kau sedang dikejar hantu sampai dahimu berkeringat seperti itu.
“
“
HYA!! “
“
kkaja.. “
“
Choi Yun Ae! “ panggil seseorang dan kami langsung menoleh kebelakang.
Min
Ri menarik lenganku dan kami berjalan bersama menuju lapangan tempat biasa
pelajaran olahraga. Seharusnya bertiga, tapi Taeyang hari ini tidak masuk
sekolah karena keluarganya mengajak Taeyang pergi ke Busan menengok neneknya
yang sakit.
“ hei
CHINGUDEUL!!!
Siwon
seongseonim hari ini tidak ada! Jadi kita bebas! Dan jangan ada yang pulang
sampai jam pelajaran selesai! ARASEO! “ jelas
“
NDE ARASEO! “
“
Huhhh~ tau seperti ini aku tidak akan terburu-buru saat berganti pakaian tadi.
“ grutu Min Ri dan langsung duduk dianak tangga dan akupun mengikutinya.
Sedikit
senang kalau jam pelajaran olahraga ini kosong. Karena saat ini aku sangat
tidak mood untuk olahraga.
Tanpa
sengaja pandanganku menangkap Hyun Jae yang sedang bermain bolabasket bersama
teman-temannya.
“
Yun Ae-ya… Apa kau merasakan akhir-akhir ini Hyun Jae-ya mengindar dari kita? “
“ …
Bukan kita, tapi aku. “
“
Dangshineun mueoseul uimihabnikka? (TR : Apa maksudmu? “
Min
Ri sedikit mendorong bahuku dan itu membuat pandanganku teralih kearah Min Ri.
Min Ri melihatku dengan tatapan polosnya yang tak aku mengerti.
“
HYA! Kenapa diam?!
Dangshineun
mueoseul uimihabnikka eo? “
“ …
Mwo? “ ucapku innocent
“ …
Bukan kita, tapi aku.
Apa
maksudmu menjawab seperti itu eo? “
Aku
sedikit mengangkat alisku karena tidak mengerti apa yang sedang Min Ri bahas.
Karena sejak tadi aku melihat kearah Hyun Jae.
“
Memang apa yang kau tanyakan padaku tadi? “
“
HYA! Yun Ae! jadi sejak tadi kau melamun eo! Haaassshhhh~ jinja!!
Lupakan
saja kalau begitu… ISH! “
“
hehehe~ mianhae Min Ri-ya.. “ sesalku
Aku
kembali melihat kearah Hyun Jae. Sepertinya aku harus mencoba lagi berbicara
dengan Hyun Jae. Aku tak ingin persahabatan yang sudah terjalin lama ini
menjadi rusak. Pulang sekolah nanti aku akan mencoba mengajak Hyun Jae
berbicara.
Author
POV
Begitu
jam pelajaran olahraga selesai, semua
anak-anak berhamburan keluar sekolah. Dengan tergesa-gesa Yun Ae berlari menuju
loker setelah selesai berganti pakaian olahraganya dengan seragam lalu berlari
kembali menuju kelas, tapi sesampainya disana tak ada orang yang Yun Ae cari.
“
Hhhaasshhh!! Apa Hyun Jae-ya tak membaca SMSku eo?? Hhaasshhhh!!! “ grutu Yun
Ae lalu kembali berlari keluar sekolah.
Yun
Ae terus mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Hyun Jae di kerumunan
murid-murid yang berlalulalang. Tak menemukan sosok Hyun Jae, Yun Ae putuskan
untuk menghubungi Hyun Jae. Setelah lama menunggu, akhirnya panggilannya
teralih ke mailbox. Yun Ae langsung menutup telfonnya dan kembali melihat
kesekililing. Tepat di saat Yun Ae melihat ke arah kiri, ia menemukan Hyun Jae
sedang berjalan menuju mobil dan masuk. Dengan terburu-buru Yun Ae berlari
kearah mobil Hyun Jae, tapi mobil Hyun Jae terlanjur lewat dengan cepat di
depan Yun Ae.
“
HYUN JAE-YA!!! “ teriak Yun Ae memanggil nama sahabatnya itu.
Tepat
di pintu gerbang sekolah perlahan Yun Ae berhenti berlari mengejar mobil Hyun
Jae. Yun Ae mencoba menormalkan deru nafasnya yang tersengal karena mengejar
mobil Hyun Jae. Akhirnya Yun Ae tertunduk lemas dan sekilas menghela nafas
hingga Yun Ae merasa ada sebuah mobil berhenti di depannya.
“
Akhirnya kau kembali Hyun… “
Senyuman
Yun Ae memudar begitu melihat mobil yang berhenti didepannya bukan mobil Hyun
Jae, melainkan mobil Cho Ahra. Perlahan kaca mobil turun kan memperlihatkan
wajah Ahra.
“
Supir Kim sudah eonni suruh pulang. Kau kali ini pulang bersama eonni. “
Yun
Ae sedikit menggigit bibir bawahnya untuk menahan kekesalannya terhadap Ahra
dan tak menatap kearah Ahra.
“
Kenapa masih berdiri? Cepat masuk . . . “
“
TAXI!! “ panggil Yun Ae saat melihat Taxi.
Yun
Ae berjalan menuju kearah taxi yang berhenti dibelakang mobil Ahra. Belum
sempat menarik knop pintu taxi, Ahra sudah menarik tangan Yun Ae dan disaat itu
juga Yun Ae menepis tangan Ahra.
“
Yeongseohamnida Ahra eonni.
Aku
benar-benar lelah hari ini. Dan yang aku inginkan hanya sendirian. “
“ …
hanya sendirian… “ ulang Yun Ae dengan penekaan.
Perlahan
tangan Ahra terlepas dan Yun Ae langsung masuk kedalam Taxi meninggalkan Ahra
yang mematung.
Begitu
sampai di tempat tujuan, Yun ae menyuruh supir taxi untuk menunggunya kemudian
berlari keluar taxi dan sekilas menetuk beberapa kali pintu rumah.
“
Nugu… O Yun Ae eonni, waeyo? “
“
Apa Hyun Jae-ya berada dirumah? “
“
Eo.. oppa belum pulang. Katanya ia akan pulang terlambat.
Aku
fikir oppa sedang bersama eonni, Min Ri eonni, dan . . . . “
Ucapan
adik Hyun Jae terpotong karena Yun Ae langsung pergi dan masuk kembali kedalam
Taxi. Yun Ae memberi alamat rumahnya dan supir taxi itu langsung mengemudikan
taxi sesuai ucapan Yun Ae.
Begitu
sampai didepan rumahnya, Yun Ae buru-buru membayar taxi langsung masuk kedalam
rumahnya lalu berlari kedalam kamar hanya untuk menaruh tas dan langsung
menyambar kunci mobilny lalu keluar kamar.
“
Yun Ae-ya… Choi Yun Ae~ “ panggil eommanya namun telinga Yun Ae seperti
tertutup sehingga tak mendengar panggilan eomma dan terus melangkah keluar dan
masuk kedalam mobil kemudin melajukan mobilnya.
Tangan
kanan Yun Ae tak henti-hentinya menekan tombol call sambil pandangannya terus
menatap kedepan.
“
Hyun Jae-ya Hyun Jae-ya Hyun Jae-ya~~ ndeo eodiga?!! Angkat telfonku!!
Ppaliwaa!! “ ucap Yun Ae kesal.
Yun
Ae terus mencoba menghubungi Hyun Jae berpuluh-puluh kali, tapi usahanya nihil.
Panggilan telfonnya tak diangkat satupun oleh Hyun Jae. Akhirnya Yun Ae
menepikan mobilnya di pinggir jalan di kawasan Myeondong. Dengan perasaan kesal
bercampur khawatir sekilas Yun Ae membanting setir mobilnya dan tanpa sengaja
menekan tombol klakson membuat beberapa orang yang berjalan dikawasan itu
melihat sekilas mobil Yun Ae.
“
Eodiga?!!
Waeyo?!
Kenapa kau mengacuhkanku, Hyun Jae-ya?!! Pabonikka! Dangshineun pabonikka!! “
ucap Yun Ae frustasi.
Dengan
pasrah Yun Ae menyandarkan punggungnya dan sekilas memijat keningnya. Disaat
matanya menatap kedepan, samar-samar Yun Ae melihat Hyun Jae keluar dengan
lunglai dari bar mini tak jauh dari tempat Yun ae berhenti. Melihat Hyun Jae
lunglai dan beberapa kali menabrak pejalan kaki, Yun Ae dengan segera membuka
sabuk pengamannya dan melesat keluar mobil dan menghampiri Hyun Jae. Disaat
tubuh Hyun Jae hampir terjatuh, Yun Ae dengan sigap langsung memegang kedua
pundak Hyun Jae. Tapi saking beratnya tompangan tubuh Hyun Jae, akhirnya mau tak mau Yun Ae memeluk Hyun
Jae dengan kepala yang bersandar di pundak.
“
Hyun Jae-ya~ “ panggil Yun Ae sembari menggoyangkan pelan tubuh Hyun Jae.
“
Jogiyo~ ada yang bisa saya bantu? “ tawar salah satu namja yang tak lain adalah
pelayan bar
“ …
O.. Eobseo.
Hmmm~
… geugon… temanku membawa mobil dan.. kondisinya sekarang tak memungkinkan
temanku untuk mengendarai mobilnya. Bisakah kau membantuku untuk mengantarkan
mobilnya sampai kerumah temanku? Aku akan menuliskan alamat rumahnya dan akan
membayar jasamu ini.
Sebelumnya…
bisa kau pegang temanku ini, aku akan menuliskan alamat rumahnya. “
Pelayan
itu lalu memegangi tubuh Hyun Jae, tapi itu membuat tingkat kesadaran Hyun Jae
yang masih dalam pengaruh alkohol itu sedikit sadar dan melepaskan tangan
pelayan itu yang memegangi lengannya. Yun Ae yang masih sibuk mengetikkan
alamat rumah Hyun Jae di ponselnya tak menyadari kalau Hyun Jae sudah sedikit
sadar.
“
Tak perlu kau melakukan ini Yun Ae-ya. “ ucap Hyun jae membuat Yun Ae sedikit
kaget.
“
Omo.. kau sudah sadar eo.
Changkkaman,
aku sedang menuliskan alamat ru . . . “
“
Aku masih bisa mengemudikan mobilku.
Sekarang
kau bisa tinggalkan kami berdua? “ ucap Hyun Jae pada pelayan itu dan sekilas
pelayan itu membungkukkan badannya sebelum pergi.
“
Hyun Jae-ya.. kau saat ini sedang ma . . . “
“
Kau tak perlu mencampuri urusanku mulai detik ini. “
“ … Pergilah!
“ sambung Hyun Jae dengan penuh penekaan lalu berbalik berjalan memunggungi Yun
Ae.
Yun
Ae sedikit tersentak dengan ucapan Hyun Jae yang menyuruhnya untuk pergi. Tanpa
Yun Ae sadari, tepat saat itu Yun Ae merasa merasakan sayatan kecil di hatinya.
Airmatanya perlahan menggenang dan pandangannya tak sedikitpun bergeming dari
punggung Hyun Jae.
“
Apa ini akhir dari persahabatan kita yang sudah terjalin lama? “ ucap Yun Ae
membuat Hyun Jae berhenti.
“ … Hanya
karena cinta, persahabatanku hancur. Apa salah jika aku mencintai seseorang?
Hyun
Jae-ya… apa kau sadar… diantara kau, Min Ri-ya, dan Taeyang-a.. kaulah yang
paling dekat denganku. Bukan karena kau laki-laki sendiri, tapi aku merasa… aku
merasa nyaman saat bersamamu. “ jelas Yun Ae membuat Hyun Jae langsung berbalik
setelah mendengar penjelasan Yun Ae.
Hyun
Jae sedikit kaget saat melihat Yun Ae sudah berlinang airmata. Melihat Yun Ae
menangis dihadapannya, membuat hatinya merasa bersalah karena sudah mengacuhkan
Yun Ae selama ini.
“
Kau sudah aku anggap sebagai oppaku sendiri. Disaat aku membutuhkan sahabat
untuk berbagi keluhkesahku.. nama yang pertama kali terlintas adalah… Kim Hyun
Jae, dan aku langsung mencarinya sampai ketemu. Tapi… disaat aku ingin
menceritakan kebingunganku tentang perasaanku ke Kyuhyun-a padamu.. Kau justru
menyatakan perasaanmu padaku. Dan sejak saat itu… kau mulai mengacuhkanku…
menghindariku… dan… tak pernah menganggapku ada.
Apeuda,
Hyun Jae-ya. Neomu apeuda~~ “
“ …
… Jika kau dihadapkan dengan dua pilihan.. mana yang akan kau pilih…
Persahabatan.. atau Cinta?
Dan
jika kau memilih satu… yang satunya lagi pasti akan tersakiti. Dan jika kau
memilih keduanya, maka kau seorang yang egois. “
“ …
Hyun-Jae-ya~~ “
“
Wae? … Tak bisa memilih? “
Hyun
Jae dan Yun Ae sama-sama terdiam satu sama lain. Sembari masih menangis, Yun Ae
mulai memikirkan pertanyaan Hyun Jae tadi. Terlihat jelas dikedua bolamata Yun
Ae yang tampak bingung dengan pertanyaan Hyun Jae, sahabatnya. Sedangkan Hyun
Jae, Hyun Jae mulai merasa muak menunggu jawaban yang akan di lontarkan Yun Ae
lantas kembali berjalan memunggungi Yun Ae.
“ Jika
aku memilih satu maka yang satunya lagi akan tersakiti.
Joah…
jika ini sebuah pilihan, aku akan memilih… “ ucap Yun Ae menggantung
“ …
Persahabatan. “ sambung Yun Ae dan membuat Hyun Jae yang mendengar seketika
berhenti dan langsung berbalik.
“
Aku memilih persahabatan dan.. akan melepaskan Cintaku. Cinta bisa datang dan
pergi sesuka hati, sedangkan sahabat… terutama sahabat sepertimu.. akan sulit
untukku temui untuk kedua kalinya. Sahabat akan selalu ada disaat aku suka,
duka, dan disaat aku membutuhkan sosok orang yang bisa memberiku solusi disaat
aku sulit untuk menyelesaikan masalahku. Mencari sosok orang yang mau
mendengarkan cerita kita itu tidaklah mudah. Bahkan yang setia mendengarkan
atau bahkan diajak untuk berbagi… orang seperti itu mungkin bisa dihitung
dengan jari. Tapi… sejak bertemu denganmu… mengenalmu… dan akhirnya bisa
menjadi sahabat… aku mulai menemukan sosok orang itu didalam dirimu, Hyun Jae-ya.
Jadi…
aku akan memilih perhasabatan daripada cinta. “
Untuk
kesekian kalinya, airmata Yun Ae mulai berjatuhan dari kelopak matanya dan
kepalanya disaat itu juga langsung tertunduk, menyembunyikan airmatanya dari
pandangan Hyun Jae. Sedangkan Hyun Jae, Hyun Jae sekilas memalingkan wajahnya
dan menghapus butiran airmatanya yang akan jatuh. Dan beberapa detik kemudian
Hyun Jae berjalan cepat kearah Yun Ae lalu membawa tubuh Yun Ae kedalam
dekapannya. Disitulah Hyun Jae mulai merasakan penyesalan dan airmatanya pecah
disaat memeluk Yun Ae.
“ …
Mian…
Jeongmal
mianhae Yun Ae-ya~~ “
Bukan
hanya Hyun Jae yang memeluk Yun Ae dengan erat, tapi Yun Ae juga sama. Yun Ae
menambah pelukkannya di tubuh Hyun Jae.
@School
Hari
demi hari berlalu begitu cepat dan tanpa di sadarai Yun Ae selama ini ia tak
bertemu dengan sosok Kyuhyun. Dan selama ini juga hubungan Yun Ae dan Hyun Jae
kembali akrab seperti dulu. Mereka berdua sepakat akan melupakan kejadian
selama mereka berjauhan dan tak mengungkitnya kembali. Mereka berdua juga
sepakat kalau hal ini tak mereka ceritakan pada Min Rin dan Taeyang.
“
Yun Ae-ya!! “ kejut Hyun Jae menepuk keras pundak Yun Ae membuat Yun Ae sedikit
tersentak kaget karena ulang sahabatnya itu. Mereka saling melempar senyuman
dan tawaan kecil. Hyun Jae lalu duduk di samping Yun Ae, dan Yun Ae menutup
buku yang ia baca.
“
Waeyo? Kenapa mengejutkanku eo? “
“ …
Hmm~ eobseoyo. Hanya inginn mengusikmu saat sedang serius membaca buku. “
“
Mwo? … HYA!! Hhaaashhh menyebalkan. “
“ Eo
Yun Ae-ya, apa kau mendengar kabar tentang… Kyuhyun-a? “tanya Hyun Jae perlahan
dan justru membuat Yun Ae langsung melihat kearahnya.
“ …
Mwo? “ tanya Yun Ae dengan mimik wajah serius.
“ …
… Igon… 3 hari lalu… aku mendengar kabar kalau Kyuhyun-a… Kyuhyun-a akan
bersekolah di Jepang. “
DEG!
Yun
Ae merasa waktu berhenti disaat itu juga dan sistem syarafnya mulai lemah
membuat buku yang ia pegang terjatuh. Hyun Jae yang mengerti mimik wajah Yun Ae
hanya diam dan mengambil buku Yun Ae yang jatuh lalu meletakkan kembali di
tangan Yun Ae. Kesadaran Yun Ae kembali saat kulit tangan Hyun Jae memegang
tangannya dan meletakkan buku di tangan Yun Ae.
“
Terjatuh.. “
“ …
O… nde. Gomawo.. Hyun Jae-ya “ ucap Yun Ae gagap dengan mimik wajah bingung
bercampur sedih.
Yun
Ae sekilas memalingkan wajahnya dan menghapus airmatanya yang akan terjatuh dan
kembali melihat Hyun Jae sembari melemparkan senyum dipaksakan. Berbeda dengan
Yun Ae, Hyun Jae justru membalasnya dengan senyuman yang lebih lebar dan
memperlihatkan gummy smilenya.
>>
Malam Harinya <<
08:03 PM KST
@Super
market
Yun Ae
yang disuruh eommanya untuk membelikan beberapa makanan ringan di Supermarket
mau tak mau menuruti perkataan eommanya untuk pergi kesuper market yang tak
jauh dari rumahnya. Tapi sialnya, disaat sedang mengantri untuk membayar
belanjaan, hujan mulai turun dan perlahan mulai deras. Dan kesialan kedua, Yun
Ae tidak membawa payung tapi beruntung Yun Ae membawa ponselnya. Yun Ae
berjalan keluar supermarket dan berdiri ditepi, menghindari tetesan air hujan.
Yun Ae sekilas melihat kelangit kemudian saat ingin menelfon orang rumah, Yun
Ae merasakan seseorang berdiri disampingnya.
“
O.. Kyuhyun-a~ “ ucap Yun Ae begitu mengetahui orang yang tiba-tiba berdiri
disampingnya itu adalah Kyuhyun yang sedang memayunginya.
“
Aku datang.. “ ucap Kyuhyun dan tersenyum.
“
Dan.. aku juga ingin bicara denganmu. “
“
Nde? …
Eo…
sebelum kau berbicara, bolehkah aku berbicara terlebih dahulu? “
“ …
Joah.. mwo? “
“ …
… Benarkah berita itu? … berita yang mengatakan kalau kau kan pindah bersekolah
di Jepang?
Apa
kau benar-benar akan pergi? “
“ …
Hm “ jawab Kyuhyun singkat sembari mengangguk dengan mantap.
“
Kebetulan.. aku juga akan menjelaskan itu padamu, tapi kau sudah menanyakan
tentang kepindahanku.
Dan..
aku juga ingin menjelaskan beberapa hal padamu. “
“
Mwo? “
“ …
Yeoja… yeoja yang menjengukku.. dia adalah partner bernyanyi di café tempat aku
bekerja di malam hari. Mian sudah membuatmu kesal waktu itu.
Selama
ini aku bekerja di 2 tempat dan mendapatkan bayaran yang cukup untuk membeli
barang yang kau inginkan. Tapi… barang itu sudah aku hancurkan karena
kekecewaanku pada waktu itu. Mian.. “
“
Kyu . . . “
“
Dan mengenai pertunangan kita.
Itu…
aku sudah meminta eomma untuk membatalkan. Eomma akan membicarakan pembatalan
pertunangan kita dengan orangtuamu secepatnya. “
“ …
Tapi Kyu . . . “
“
Apa kau senang mendengar ini? … Pasti senang kan. “
“
Kyuhyun-a… “
“ …
Hahhh~ jawabanmu masih terngiang dalam telingaku, Yun Ae-ya. Aku salut dengan
jawabanmu. Dan… aku juga merasa lega sudah mengetahui perasaanmu padaku
sesungguhnya. “
“
Nde?? Apa maksudmu? “
“
Wahh.. Hyun Jae-ya benar-benar membuatmu kebingungan dengan pilihannya. Jika
aku ada diposisimu, mungkin aku tidak akan menjawab karena bingung, karena 2
jawaban itu seperti jebakkan bagiku. “
“ …
gidaryo.. Kyuhyun-a… ndo . . . “
“
Persahabatan… atau cinta.. mana yang akan dipilih. Dan jika memilih satu maka
satunya lagi akan merasa tersakiti. Dan jika memilih keduanya maka dia adalah
seorang yang egois.
Saat
aku mendengar Hyun Jae-ya berkata seperti itu, aku juga ikut berfikir dan
menebak pilihan yang akan kau pilih. Aku fikir kau akan menjawab Cinta, karena
sebelumnya kau mengatakan kau bingung dengan perasaanmu yang menyukaiku. Tapi… kau
justru memberikan jawaban diluar tebakkanku. Dan jawabanmu benar-benar daebak.
Aku salut dengan jawaban yang kau pilih. “
“
Seperti katamu, cinta selalu datang dan pergi sesuka hati. Begitu juga
denganku. Saat ini aku datang menemuimu dan… aku akan pergi ke Jepang. “
“
Ky… kyuu.. kyu-hyun… “ Yun Ae menyebut nama Kyuhyun dengan terbata-bata.
Keduanya
mulai ingin menangis saat kedua mata mereka bertemu cukup lama untuk pertama
kalinya. Perlahan Kyuhyun mulai menyerahkan payung yang sejak tadi ia pegang kepada
Yun Ae. memegang tangan kiri Yun Ae kemudian menyerahkan payungnya untuk
digenggam Yun Ae.
“
Pulanglah dengan memakai payung ini. mian.. aku tak bisa mengantarmu sampai
depan rumah… karena ini terlalu berat untukku. Senang bisa mengetahui kalau kau
menyukaiku. Begitu juga dengan sebaliknya. “ jelas Kyuhyun membuat butiran demi
butiran airmata Yun Ae menetes.
“ …
Jalkeyo… Choi Yun Ae-ssi… Annyeong~ .. “ sambung Kyuhyun dan langsung pergi
begitu saja.
Isakkan
tangis yang Yun Ae umpatkan akhirnya terdengar setelah Kyuhyun-a pergi. Yun Ae
masih diam tak bergeming melihat punggung Kyuhyun sampai pandangan Yun Ae
berubah pada mobil yang melaju kearah Kyuhyun. Wajah yang semula sedih berubah
jadi shock bercampur bingung. Tangan kanan Yun Ae yang sejak tadi memegang
belanjaan seketika lemas disusul dengan tangan kirinya yang memegang payung
pemberian Kyuhyun yang juga jatuh lemas.
Bibirnya
tibe-tibe keluh saat mencoba memanggil nama Kyuhyun. Kepanikkan mulai bertambah
dihati Yun Ae.
“
Andwae!!!!!! “ teriak Yun Ae dan langsung berlari kearah Kyuhyun disaat
menyadari mobil itu melaju lurus menuju Kyuhyun yang sedang menyebrang.
Yun
Ae mendorong tubuh Kyuhyun kedepan dan menggantikan Kyuhyun diposisinya. Yun Ae
sedikit merasakan tubuhnya jatuh dan kepalanya terbentur keras di jalan.
Matanya masih sedikit terbuka dan masih melihat Kyuhyun yang sedang berusaha
berdiri. Yun Ae tersenyum melihat Kyuhyun selamat sebelum akhirnya pandangannya
buram dan menghitam.
Sedangkan
Kyuhyun, Kyuhyun masih terduduk melihat tubuh Yun Ae yang tak berdaya di jalan.
Disisah tenaga yang Kyuhyun punya, Kyuhyun mencoba berdiri dan berjalan
tertatih kearah Yun Ae. Dilihatnya disekeliling kepala Yun Ae yang perlahan
mulai mengeluarkan darah segar.
“ ….
Yun Ae… Yun Ae-ya… Choi Yun Ae!!!!!!!! “ histeris Kyuhyun dan langsung membawa
tubuh Yun Ae kepangkuannya.
Kyuhyun
terus berusaha untuk membangunkan Yun Ae sembari tak henti-hentinya memanggil
nama Yun Ae, mungkin dengan begitu Yun Ae akan sadar. Sedangkan orang-orang
yang berkerumun salah satu dari mereka ada yang memanggil ambulance.
“
Yun Ae-ya~~ Ireonnaaaaaaaaaaaaaaa~~!! Jebalyo Yun Ae-ya!!! “
“ …
Mi… mianhae.. “
“
O.. Yun Ae-ya… kau sadar eo?
Bertahanlah!
“
“
Jogiyo.. bisakah diantara kalian menelfonkan ambulance! Jebalyo~ “
“
Aku sudah menelfon ambulance. Mereka akan segera datang. “ ucap salah satu
krumunan.
“
Nde gamsahabnida “
“
Yun Ae-ya.. kau dengar.. ambulance akan segera datang. Kau harus bertahan eo.
Ara?! Bertahanlah se . . . “
“
Kyu~~ … mi… mianhae.. ak.. aku… sudah… me-nya-kiti…mu.. ak.. aku.. min..ta…
ma..af… “
“
Kau tak boleh banyak bicara dulu~~ Diamlah eo! Jangan membuatku menjadi
takut~~~
Jebal
bertahanlah~ “
“ ..
Kyu~ … mi… mianhae-gwa… sa… sarang-hae~………. (TR : Kyu~ Sorry and… I love you) “
ucap Yun Ae dan pegangan tangan Yun Ae yang menggenggam tangan Kyuhyun seketika itu terlepas.
Kyuhyun
diam shock melihat tangan Yun Ae yang tiba-tiba terlepas dari tangannya.
Pandangannya juga ikut goyang melihat kepala Yun Ae terus mengeluarkan darah di
tangannya. Derasnya hujan mulai menyamai derasnya airmata Kyuhyun. Semua orang
yang mengerumuni Kyuhyun dan Yun Ae hanya terdiam dan wajah mereka yang sedih
melihat kejadian dihadapan mereka.
Tak
selang beberapa menit setelah Yun Ae tak sadarkan diri, sirine mobil ambulance
terdengar. Dengan sigap, 3 orang langsung turun dari belakang mobil ambulance
dan 2 orang membawa tandu dan langsung membaringkan tubuh Yun Ae yang semula
dipangkuan Kyuhyun ke atas tandu dan seorang membawa ke dalam mobil ambulance.
“
Jogiyo.. dangshineun gwenchana? “ tanya salah satu petugas ambulance tapi
Kyuhyun seperti tidak mendengar perkataannya.
Melihat
Kyuhyun hanya diam mematung, petugas itu sekilas menggoyangkan pundak Kyuhyun
dan tingkat kesadaran Kyuhyun kembali.
“
Nde? “ ucap Kyuhyun dengan mimik wajah innocent.
“
Ndo yeoja gwenchana. Kau harus ikut dengan kami ke rumah sakit. Ppaliwa~ “
Petugas
itu lantas membantu Kyuhyun berdiri dan berjalan masuk kedalam mobil ambulance.
Kyuhyun duduk di samping tandu Yun Ae, tapi pandangannya Kyuhyun tak melihat
kearah Yun Ae melainkan menunduk tak berani melihat Yun Ae yang kondisinya
kritis. Kilasan kejadian saat Yun Ae mendorong tubuh Kyuhyun hingga Yun Ae
berlumuran darah itu muncul terus muncul di benak Kyuhyun.
@Hospital
Kyuhyun
masih diam membisu disaat petugas ambulance dengan tergesa-gesa membawa Yun Ae
masuk rumah sakit. Dengan langkah tertatih, Kyuhyun hanya melihat petugas
ambulance itu membawa Yun Ae hingga akhirnya lututnya merasa tak mampu menopang
tubuhnya hingga jatuh berlutut. Pandangan Kyuhyun mulai buram dan tubuhnya
ambruk disaat pandangannya berubah menjadi hitam kelam.
To
Be Continnued >>>>>>>>>>>
Don't Be SILENCE and CoPast please~~ ㄱ.ㄱ
Tidak ada komentar :
Posting Komentar