.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Januari 30, 2013

MUSIC IN LOVE # 5


>>> Flashback <<<


èChoi’s Homeç

Author POV
Deru nafas Choi Minho terus terpatah-patah dan menahan rasa sakit di wajahnya akibat dipukuli 2 bodyguard dari Ayahnya.

“ CEPAT KATAKAN DIMANA ADIK PEREMPUANMU BERADA SEKARANG!!! “ teriak Choi Sang Goo, Ayahnya.

“ Aboji… biarkan dia mencari jalannya sendiri… “

“ MWORAGO?!
BERANI-BERANINYA KALIAN BERKOMPLOT MEMBOHONGI AYAH KALIAN HA!!
CEPAT KATAKAN DIMANA JENNIFER!! “

“ … hah! Aku tidak akan mengatakannya. Aku tidak ingin impiannya hancur karenamu.
Sudah cukup aku berdiam diri dan menuruti semua perkataanmu! Aku sudah MUAK!
Aboji… Aku tau kau adalah ayahku. Maka dari itu aku menurutimu untuk menggeluti dunia bisnis dan membuang impianku sebagai seorang pianis. Hah hah hah~ “
“ Dan aku tidak akan mengulangi kesalahan lagi pada Jenni-ya untuk kedua kalinya! Aku ingin Jenni-ya menggapai impiannya menjadi seorang penyanyi! “

“ DIAM KAU BOCAH TENGIK!! “

Bbbbuukkkk
Bbbbuuukkk

Setelah dihajar habis-habisan oleh bodyguard ayahnya, pada akhirnya Choi Min Ho menyerah dan mengatakan dimana Choi Rae Ki berada saat ini.
Dengan menahan rasa sakit akibat pukulan 2 bodyguard ayahnya, Choi Min Ho serta 2 bodyguard lain lantas melaju ke asrama. Sesampainya di sana, Choi Min Ho menelfon Choi Rae Ki dan memintanya untuk keluar. Berhasil membuat Choi Rae Ki keluar dari asrama dan melihat kondisinya yang babakbelur. Khawatir, Choi Rae Ki lantas berlari kearah Choi Min Ho dan beberapa detik kemudian 2 bodyguard turun dari mobil Choi Min Ho dan menyeret tubuh Choi Rae Ki agar masuk kedalam mobil. Tidak tinggal dian, Choi Rae Ki memberontak dan disaat berhasil memberontak Choi Rae Ki langsung berlari. Namun naasnya ke 2 bodyguard itu berhasil mencengkram kedua pergelangan tangan Choi Rae Ki. Insiden tarik menarik terjadi hingga akhirnya berhenti sesaat saat Kyuhyun datang dan mencoba untuk menolong Choi Rae Ki. Tapi, saat Chi Rae Ki mengetahui salah satu bodyguard ayahnya ingin memukul Kyuhyun dengan balok kayu, dengan cepat Choi Rae Ki mendorong tubuh Kyuhyun dan pukulan keras dari bodyguard itu menghantam keras di kepala Choi Rae Ki hingga tubuhnya tergeletak dan kepalanya perlahan mengeluarkan darah segar.


>>> FLASHBACK END <<<


èèèèèè MUSIK IN LOVE çççççç
Music in Love
#5






èUKSç
08:55 AM

Kyuhyun POV
Aku terus duduk diam diatas ranjang sembari mengingat kejadian semalam, dimana aku sampai pingsan setelah di kroyok 2 orang yang ingin membawa Choi Rae Ki pergi secara paksa. Untung saja ada Jonghyun yang melihatku tergeletak tak berdaya di luar asrama dan membawaku langsung ke UKS. Entah ia mendapat tenaga darimana sampai ia kuat menggendongku ke UKS yang jaraknya lumayan jauh dari tempatku pingsan. Tapi… saat sebelum jatuh pingsan, ia mengulurkan tangannya kearahku dan samar-samar ia mengucap kata dengan nada lirih. Apa yang sebenarnya Choi Rae Ki ucapkan saat itu?

“ Eo.. kau sudah sadar Kyuhyun-a.. “

Aku lantas melihat kearah pintu UKS dan melihat Jonghyun, Joong Wook, dan Siwon masuk secara bergantian.

“ Bagaimana kondisimu? “ seru Jonghyun lagi saat setelah ia menaruh kursi didekat ranjangku dan duduk.

“ … Gwenchana. “

“ Kyuhyun-a… sebenarnya apa yang terjadi denganmu? Kenapa kau babakbelur dipukuli seperti ini ha? “

Mana mungkin aku mengatakan kalau aku babakbelur seperti ini karena menolong Choi Rae Ki dari 2 orang namja tak dikenal. Bisa bisa aku menjadi bulan-bulanannya mereka.

“ hmm~ Aku… aku hanya… semalam saat aku pulang ke Asrama… aku melihat ada yeoja yang… yeoja yang… yang ingin diculik. Sebagai namja, tentu saja aku tidak bisa berpangku tangan. Maka dari itu aku menolong yeoja itu, walaupun akhirnya aku kena pukulan dari penculik itu dan  . . . “

“ Pingsan. Dongshineun paboya (Kau Bodoh). Neomu neomu paboya (sangat sangat bodoh). Kau tau… usahamu sia-sia menolong yeoja itu. Kau pingsan dan yeoja itu di culik. Hhaaassshhhh~ aku tak habis pikir denganmu, Kyu. Seorang yang memiliki IQ setinggi kau bisa tiba-tiba pabo seperti itu. “ caci Jonghyun dengan nada tingginya dan aku hanya diam mendengar omelannya yang menurutku benar. Kalau saja aku tidak pingsan, pasti aku bisa menolong Choi Rae Ki.

Tapi tunggu… jonghyun bilang apa tadi. Aku pingsan dan yeoja itu di culik…

“ HYA! Jonghyun-a, dari mana kau tau kalau yeoja itu berhasil diculik? “

“ HYA HYA HYA!! Kyuhyun Pabo! Kalau yeoja itu tidak diculik, pasti ia berteriak mencari bantuan saat kau pingsan. Tapi saat aku menolongmu, aku tidak melihat siapapun! TAK SE-O-RANG-PUN! “

Tak seorangpun… itu berarti… Choi Rae Ki benar-benar di bawa oleh 2 namja itu. hhhaaaasssshhhH~ andwae! Andwae andwae andwae!

“ HYA! Jonghyun-a… apa tadi kau melihat Rae Ki-ya di sekolah??! “

“ Kenapa kau tiba-tiba menanyakan Rae Ki-ya? “ sela Joon Wook

“ HYA! Joon-a… apa kau melihat Rae Ki-ya tadi? Eoh! “

“ Ani. Aku tidak melihatnya di sekolah. “ jawab Joon Wook sembari mengangkat kedua bahunya.

Mana boleh seperti ini. Aku fikir 2 namja itu mengurungkan niat menculik Rae Ki saat aku mengetahui aksi mereka. Ini tidak boleh terjadi!!!

“ Kau ingin kemana? “ cegah Siwon saat melihatku hendak turun dan melepas jarum infuse dari pergelangan tanganku.

Aku tidak memperdulikan cegahan mereka bertiga dan langsung melepas jarum infuse dan keluar UKS dan menuju ke Asrama.

“ Rae Ki-ya… buka pintunya! HYA CHOI RAE KI!! “ panggilku sembari menggedor gedor pintu kamarnya. Entah kenapa… aku merasa ada kekhawatiran pada Rae Ki sejak semalam. Aku terus menggedor gedor pintu kamarnya namun tidak ada jawaban sama sekali.

‘ Aku mohon buka pintunya Rae Ki-ya! Jebalyo~ buka pintu kamarmu… ‘ ucapku dalam hati.

Entah ini perasaanku atau tidak… tapi aku merasa… aku merasa kesedihan ini muncul kembali. Kesedihan saat kehilangan Woo… kenapa aku merasakannya lagi? Dan ini sungguh sangat sakit.

“ Kyuhyun-a… hah hah hash… ada apa denganmu? Kenapa kau mengkha . . . “

“ Siwon-a… perasaan ini muncul lagi padaku. Perasaan kehilangannya… muncul lagi padaku. Kenapa disaat aku mengkhawatirkan Rae Ki-ya perasaan kehilangan yang aku rasakan padanya dulu kembali aku rasakan sekarang. Eotteokhae? “ ucapku panjang lebar dan air mataku kembali menetes tepat aku memeluk Siwon.
“ Bahkan… aku merasa… ini jauh lebih sakit lagi dapipada saat aku mendengar kabar kematiannya. “

Untung saat ini Asrama sedang sepi karena semua murid sedang berlatih. Jadi aku tidak merasa malu menangis seperti ini. Tapi… aku tidak memperdulikan itu semua jika murid-murid disini melihatku seperti ini. Aku juga manusia yang memiliki perasaan.
Inilah sisi lain dariku yang hanya Siwon saja yang mengetahuinya.


>>> Ditempat Lain <<<

èSeoul Hospitalç
09:00 AM KST

Choi Min Ho POV
Semalaman aku tidak tidur dan terjaga di samping tubuhnya yang terbaring pingsan dengan kepala yang berbalut perban dan jarum infuse yang menembus ke kulit tangannya.
Oppa macam apa aku ini sampai-sampai tega mencelakai yodongsaengku hingga seperti ini. Seharusnya aku melindunginya dan menjaganya, bukan menjerumuskan ke dalam jebakan Appa. Aku tau sifatnya. Dia sama sekali tidak suka pemaksaan. Seharusnya kau menuruti kata-kataku dan kejadian seperti ini tidak akan terjadi.
Tapi,, siapa namja yang Jenni lindungi itu? Sepertinya aku pernah bertemu dengannya. Apa aku mengenalinya?

“ Akh~ “ pekik Jenni.

“ Eo… Jenni-ya… kau siuman?
Kau sadar eoh… “
“ Eomma eomma… jenni-ya… dia siuman.. “ sambungku dan membangunkan eomma yang sedang tertidur di sofa.

Eomma lantas langsung menghampiri Jenni dan menggenggam tangan Jennie rat. Sedangkan aku terus menekan tombol alarm.

“ Chagiya… omona~ akhirnya kau sadar…
Eoh.. eomma mencemaskanmu… “ seru eomma dan menangis terisak saat memeluk Jenni.

Beberapa detik kemudian Dokter dan seorang suster masuk kedalam kamar dan langsung memeriksa kondisi Jenni.

“ Kondisinya sudah berangsur membaik. 2 – 3 hari baru boleh pulang. “ ucap Dokter setelah selesai memeriksa kondisi Jenni.

“ Jenni-ya… Gwenchanayo? Hm~ “

“ … hm~ hanya sedikit sakit di kepala.
Eo… naneun eodieso? “

“ Kau berada dirumah sakit seoul, Jenni-ya. “

“ Mwo? Eomma bilang apa… Rumah sakit Seoul?
Seoul?? Bukankah aku sekarang sedang di California? “

“ … Jenni-ya… kau sudah pulang ke Korea 3 bulan lalu.
Kau tidak ingat? “ tanyaku

“ Jinjayo? Tapi, bukankah passport dan visaku di sita oleh Appa. Bagaimana bisa aku kembali ke Korea? “

Ini tidak mungkin kan… mana mungkin Jenni… Andwae!! Kalau sampai itu terjadi, aku bersumpah tidak akan memaafkan diriku sendiri seumur hidup.
Aku melihat eomma kembali terisak dan menangis. Air matakupun entah sejak kapan mengalir.

“ Jenni-ya… katakan..
Apa kau mengingatku dan eomma? “

“ .. hah! Pertanyaan macam apa yang kau lontarkan oppa.
Jelas aku mengingatmu, Appa, dan eomma. “
“ Eo… omona~ wajahmu kenapa oppa? Apa kau berkelahi?
Omona~~ “ ucap Jenni panic.

“ Jenni-ya… katakan sekali lagi…
Apa kau mengingat tentang Seoul Music High School? “

“ … Seoul Music High School?? … …. Aniyo.
Hya oppa, sejak kapan kau menjadi cerewet seperti ini eoh? “

“ .. Andwae~ Andwaeyo!
Dokter!! Kenapa dia tidak mengingat apapun yang dialami selama ini?! “

“ … hmm~ … tenanglah… aku sendiri tidak tau.
Mungkin kita harus melakukan CT Scan. “


èCT Scan Roomç

Author POV
Setelah seluruh tubuh Choi Rae Ki masuk sempurna di alat CT Scan, Dokter langsung mengambil beberapa foto bagian tubuh Choi Rae Ki dan mulai menganalisanya.

“ Semuanya normal. Hanya saja… “ ucap Dokter menggantung.

“ Hanya saja? Katakan dengan jelas, Dok. “ seru Nyonya Choi.

“ …Putri anda… dia mengalami amnesia ringan atau selective amnesia. “

Mendengar pernyataan dari Dokter bagaikan petir yang tiba-tiba muncul di pagi hari yang cerah. Perlahan air mata Choi Min Ho serta Nyonya Choi mengalir untuk kesekian kalinya. Daya keseimbangan tubuh Nyonya Choi mulai goyah dan akhirnya terjatuh duduk di lantai sedangkan Choi Min Ho… di benaknya dia terus menyalahkan dirinya sendiri atas insiden yang menimpa yodongsaengnya.

“ Tapi,,, dia mengingat kami? Bagaimana ini bisa terjadi? “ ucap Choi Min Ho ditengah tangisnya.

“ Biar saya jelaskan sedikit.
Selective amnesia yaitu amnesia hanya kepada orang tertentu yang disebabkan oleh peristiwa yang menyedihkan atau membuat trauma si penderita. Sebagian dari memory masa lalunya sampai sekarang mungkin ada yang tidak di ingatnya. Tapi syukurlah kalau agashi bisa mengingat keluarganya. “


èChoi Rae Ki’s Roomç

Choi Rae Ki POV
Kenapa setelah keluar dari ruang CT Scan tadi mata mereka menjadi sembab? Eomma… dia juga tidak berhenti meneteskan air matanya walaupun eomma mencoba untuk menyembunyikan air matanya itu dari pandanganku. Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Dan ini aneh… kenapa aku bisa kembali ke Korea? Bukankah aku sedang memasuki bangku kuliah di California. Dan kenapa aku bisa masuk rumah sakit dan kepalaku diperban seperti ini? Haaahh~ ini menganehkan…
Seseorang, ada yang bisa menjelaskan ini padaku?

“ Eomma… oppa… sebenarnya kalian kenapa? Apa yang terjadi padaku?
Kenapa kalian menjadi diam 1000 bahasa setelah keluar dari ruang CT Scan? “

“ … Eoh… kau tidak apa-apa. Hm~
Chagiya, apa kau lapar? Masakan di RS kan tidak enak. Eomma belikan makanan di luar saja ya… “

“ Eomma… jangan berbohong padaku. Katakan yang sebenarnya apa yang terjadi. “

“ Eobseoyo chagiya (tidak ada sayang). Semua baik-baik saja. Hasil CT Scanmu juga normal. Hm~
Eomma pergi untuk membelikanmu sarapan dulu yaa.. “ seru eomma dan langsung mengambil tas kecilnya dan menghilang dari balik pintu. Tapi… sedetik kemudian..

“ Chagiya~ dangshineun gwenchanayo? Hm~ mana yang sakit? Kenapa bisa seperti ini?
Hya Min Ho hyung, bagaimana bisa ini terjadi pada Jenni-ya? Jebalyo.. ceritakan detail padaku.. “ ucap seorang namja yang tiba-tiba masuk dan sekilas memelukku itu.

“ Oppa… dangshineun nuguya? “ tanyaku dan dijawab dengan tatapan kaget dari Min Ho Oppa dan namja itu.

“ Chagiya~ … kau tidak… mengenalku? “ tanyanya dan aku jawab dengan gelengan kepala.

“ … Jenni-ya… kau tidak… mengingat Ryeowook-ya? “

“ Ryeowook-ya?
Hmmmm~ … aniyo.
Memang siapa Ryeowook itu? “

“ Nan (aku)… Ryeowook-ya.
Jebal chagiya… jangan bercanda dan berpura-pura tidak mengingatku… “ seru namja itu sedikit berteriak dan mencengkram kedua bahuku.

Aku menatap bola matanya yang perlahan mengeluarkan air mata. Terlihat kesedihan, ketakutan, dan kekhawatir di bola matanya. Merasa sakit di kedua bahuku, aku lantas segera melepaskan kedua tangannya.
Sebenarnya namja ini siapa? Kenapa dia begitu mengkhawatirkanku seperti ini?

“ Ryeowook-ya… ikut denganku sebentar. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. “ ucap Min Ho oppa sembari membalikkan tubuh namja itu agar mengikutinya namun pandangan namja itu masih terus melihat kearahku hingga pintu kamar tertutup kembali.

“ chagiya? Dia memanggilku chagiya?
Apa dia namja chinguku? Tapi aku tidak merasa memiliki namja chingu.. “

Hash~ sudahlah. Untuk apa dipikirkan.


Author POV
Tubuh Kim Ryeowook terjatuh terduduk di kursi saat setelah Choi Minho menceritakan apa yang terjadi dengan Choi Rae Ki saat ini. Mata Kim Ryeowook seketika memerah menahan tangis namun usahanya gagal dan air matanyapun tidak bisa di bendung lagi.

“ Ini semua salahku… semua ini salahku… aku yang membuat Jenni-ya seperti ini… “ seru Choi MinHo berulang kali.

Dari kejauhan, seorang namja parubaya serta beberapa bodyguard di belakangnya  berjalan menuju Choi Minho. Melihat namja parubaya itu yang tak lain adalah Appanya, Choi Min Ho lantas memberdirikan tubuhnya dan mencegak appanya untuk masuk kedalam kamar Choi Rae Ki.

“ Apa aboji puas sekarang?! Melihat putrimu satu-satunya seperti ini!! Eoh!! “

Seakan mengerti lirikan Choi Sang Soo, 2 bodyguard itu langsung menyingkirkan tubuh Choi Minho dari depan pintu dan 1 bodyguard lain membukakan pintu kamar Choi Rae Ki.

“ Eo Appa… “ seru Choi Rae Ki saat mengetahui yang masuk kedalam adalah Appanya.
“ Eo Oppa… “ sambung Choi Rae Ki saat melihat Choi Min Ho tiba-tiba juga masuk.

“ Jadi selama ini, aku meninggalkan bangku universitas dan kembali ke korea hanya untuk bersekolah si Seoul Music High School? “ ucap Choi-ssi namun dengan nada bicara yang sedikit tinggi.

“ Apa yang kau ucapkan, Appa? Meninggalkan bangku universitas?
Siapa yang mengatakan itu? Aku sama sekali tidak . . . “

“ Lantas… kenapa selama ini kau bersembunyi dari appa? Apa hanya karena cita-cita konyol yang ingin kau wujudkan? Hah! “

“ Appa… sungguh. Aku tidak mengerti dengan perkataan Appa.
Apa yang Appa maksud dengan cita-cita konyolku? “

“ Jangan berpura-pura tidak mengerti, Jenn!
Cita-cita konyolmu sebagai penyanyi! “

“ hah~ Penyanyi?
Appa… jangan bercanda. Bukankah Appa tau aku tidak bisa bernyanyi. Bahkan Appa bilang kalau suaraku itu jelek. “

Mendengar pernyataan Choi Rae Ki, Choi Minho kembali menyalahkan dirinya sendiri –lagi-. Airmatanya kembali pecah tanda sepengetahuan Choi Rae Ki dan Appanya.

“ Cukup!! Aku mohon cukup!! “ teriak Choi Minho tiba-tiba.
“ Wookie-ya… ajak Jenni-ya keluar kamar sekarang. “

“ Oppa, aku tidak ingin keluar kamar. “

“ Jenni-ya, oppa ingin berbicara dengan Appa.
Kau keluar dan jalan-jalanlah dengan Wookie-ya. “

“ Tapi oppa. Kena . . . “

“ JENN! “ teriak Choi Minho dan Choi Rae Ki kemudian menurut dengan ucapan oppanya.

Kim Ryeowook lantas membantu Choi Rae Ki untuk berdiri dari ranjang dan membawakan tiang infuse sampai mereka berdua keluar kamar.

“ Selective amnesia… “ ucap Choi Minho setelah beberapa saat diam.
“ Jenni-ya… dia mengalami selective amnesia. “

“ Mwo? Selective amnesia? “

“ … haaahhh nde. Dia hanya akan mengingat beberapa orang saja dan… sebagian memory otaknya juga ada yang ia lupakan. Dia tidak mengingat semua kejadian selama 3 bulan ini di Korea. Bahkan dia tidak mengingat Ryeowook-ya, namjachingunya. “
“ Dan… bahkan dia tidak mengingat cita-citanya menjadi seorang penyanyi “

“ … Itu baik. “

“ Mwoya? “

“ Itu lebih baik. Dengan begitu Jann akan focus dengan kuliahnya di USA selama ingatannya tentang cita-citanya itu hilang dari otak. “

Kedua mata Choi Minho seketika membulat sempurna mendengar perkataan dari Appanya itu. Kaget dan tidak percaya, itulah ekpresi wajah Choi Minho saat ini.

“ Aboji “ panggil Minho saat Choi-ssi hendak keluar kamar
“ Apa aboji belum cukup… menghancurkan impianku? “ Choi-ssi lantas berbalik melihat kearah MinHo.
“ Jebalyo~ … jangan hanya karna ego aboji, aboji sampai tega menghancurkan impian Jenni-ya. Sudah cukup aboji menghancurkan impianku. Cukup hanya aku yang mengikuti semua keinginan aboji untuk meneruskan perusahan keluarga. Jebalyo aboji~ hiks hiks hiks… jebalyo~ “

“ Jangan berbicara omong kosong.
Siapa yang menghancurkan impian kalian ha?! Aboji hanya ingin melakukan yang terbaik untuk kalian! Aboji hanya ingin melindungi kalian dari tidak keadilan dunia Entertaiment! “

“ Araseoyo aboji. Aku mengerti perkataan aboji.
Tapi… bukankah dulu aboji juga seorang penyanyi? Dan apa yang dimaksud aboji tentang ketidak adilan dunia entertainment itu dikeluarkanya si arti karena memiliki penyakit kanker service pada tenggorokannya? “ Choi-ssi hanya menampakkan wajah shocknya.
“ Jenni-ya. Dia yang mengatakan ini padaku dulu. Dia melihat riwayat hidupmu yang memiliki penyakit kanker service tenggorokan. Untuk itu, Jenni-ya terus mempertahankan impian sebagai penyanyi karena ingin melanjutkan impianmu sebagai penyanyi yang tertunda itu. “
“ Apa kau tidak melihat perjuangannya mempertahankan impiannya itu?
Saat di USA, dia meminta tolong padaku untuk membuatkannya lagi passport dengan identitas barunya dan kembali ke korea dan masuk ke Seoul Music High School. 3 bulan ia mendapat pengajaran tentang dunia entertainment dan… tepat saat natal di sekolahnya akan mengadakan showcase. “
“ Tidakkah aboji bangga terhadap putrimu. Hanya dalam kurang dari 4 bulan dia bisa debut. Bukankah itu suatu kebanggaan untukmu, Aboji. “

Selama beberapa menit mereka hanya diam 1000 bahasa. Choi-ssi diam karena ia sedang menyeresapi setiap perkataan dari putranya itu sedangkan Choi Minho.. dia diam karena ia merasa sudah lega mengeluarkan semua yang ingin diucapkannya dari dulu itu pada Appanya.

“ Aboji datang kesini bukan untuk mendengarkanmu bercerita.
Setelah Jenni-ya diperbolehkan untuk pulang, saat itu juga aboji akan mengembalikannya ke USA dan melanjutkan kuliahnya. “ ucap Choi-ssi setelah itu berjalan keluar kamar dan disaat itu tubuh Choi Min Ho jatuh berlutut.



>>>>>> 3 Hari Kemudian <<<<<<

èSeoul Hospitalç

Choi Rae Ki POV
Setelah mengganti bajuku, aku lantas membantu eomma yang sedang memasukkan baju-bajuku ke dalam tas. Sekilas aku dan eomma saling melempar senyum sembari memasukkan baju-bajuku selama aku di rawat disini.

“ Mianhae… apa oppa terlambat? “ aku lantas berbalih melihat Min Ho oppa yang baru saja masuk kedalam kamar.

“ Aniyo, oppa. “ ucapku sembari menutup resleting tas.
“ Kau tepat waktu. Bantu aku membawakan tasku ini ya? “

“ OK! “ seru Min Hoo oppa dan menjinjing tas berisi baju-bajuku.

“ Annyeonghaseo~ “ sapa seseorang dari ambang pintu dan ternyata dia Ryeowook oppa.

3 hari ini dia selalu rutin datang menjengukku. Padahal sudah berapa kali aku mengusirnya. Tentu saja mengusir secara halus. Selama aku dirawat, dia juga yang selalu menyiampan keperluanku. Saat stock baju yang eomma bawakan kurang, dialah yang mengambilkan beberapa baju di rumah. Dia namja yang sangat baik. Tapi kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali?

“ Kau datang lagi… berapa kali aku harus mengusirmu untuk tidak lagi datang menjengukku? “ cibirku

“ Chagiya~ kau tak boleh bersikap seperti itu pada Wookie-ya. Hm~ “

“ Araseo, eomma.
Oppa… apa oppa sudah membelikanku tiket kembali ke USA? “

“ A~ Abata… eomma lupa memberitahukanmu.
Appa… dia mengabulkan permintaan eomma untuk mengijinkanmu tinggal di Seoul sampai akhir bulan ini. “

“ Mwo? Eomma… tapi, bagaimana dengan . . . “

“ Kuliahmu untuk sementara via online. Seperti homeschooling. Jadi kau masih bisa tetap kuliah selama 1 bulan ini. “

“ … Tapi… eomma… bagaimana bisa Appa menyutujui permintaan eomma?
Bukankah Appa bersikeras untukku kembali ke USA dan melanjutkan kuliahku yang terbengkalai(?)? “

“ … hmm~ mungkin hati Appamu sudah mulai sedikit terbuka. “

“ Semoga “ sahut Min Ho oppa

Entah ini perasaanku atau bukan, aku merasa dua orang dihadapanku ini menyembunyikan sesuatu dariku. Dari saat aku tersadar, Min Ho oppa memberiku pertanyaan yang.. aku sendiri tidak habis pikir pertanyannya. Apa aku mengingatnya, eomma, dan appa? Jelas aku ingat mereka bertiga. Tapi, saat Min Hoo oppa menanyaiku tentang Seoul Music Hihg School itu… aku merasa ada hal yang aku ingat. Tapi aku tidak tau pasti apa itu.

“ Eo.. oppa… aku… aku ingin bertanya satu hal padamu? “

“ Wae? “

“ Kenapa aku bisa berada di Rumah sakit Seoul? Sedangkan setauku aku masih di California? Ini sungguh membuatku… sedikit aneh. “

Aku melihat mereka bertiga saling melempar pandangan satu sama lain. Apa benar dugaanku, kalau mereka menyembunyikan sesuatu dariku?


Choi Min Ho POV
Apa yang harus ku katakana sebagai jawaban atas pertanyaanmu itu? Aku takut jika aku katakan, kau kembali mengingat semuanya dan itu bisa mempengaruhi memory otakmu.

#Flashback (Author : perasaan ini FF banyak Flashbacknya deh o.O)
Saat aku masuk ke Rumah Sakit, aku melihat Dokter yang menangani Jenn. Terbesit pertanyaan di otakku, aku lantas menghampirinya yang sedang mengobrol dengan suster di depan ruang kemoterapi.

“ Annyeonghaseo~ “ sapaku

“ Eo bukannya kau oppanya Jennifer agashi?
Suster, tolong cek semuanya ya. “

“ baik, Dok. “ jawab suster itu kemudian berjalan pergi.

“ Eo.. ada apa mencariku? “

“ Hmm~ … ini tentang Jenni-ya.
Apa ingatannya bisa kembali pulih sempurna? “

“ Kembali pulih sempurna itu sudah pasti. Tapi sepenglihatku, itu memakan waktu sedikit lama. Tapi saya harap pihak keluarga bisa membantu Jennifer agashi untuk mengingatkan memory ingatanya yang hilang dan jangan di paksakan. Saya takutnya, jika Jennifer agashi dipaksakan untuk mengingat sesuatu hal… itu bisa menyebabkan dia merasa sakit yang hebat di kepalanya dan pingsan setelah itu… tidak mengingat siapapun. Tapi saya harap itu tidak akan terjadi. “

#Flashback END

Itulah sebabnya. Aku tidak ingin mengingatkan Jenn dengan masa dimana ia pulang ke Seoul dan masuk ke Seoul Music. Aku takut dia akan terus mencoba mengingatnya dan pada akhirnya ia tidak mengenal kami semuanya. Hah~ ini tidak boleh terjadi. Biarkan Jenn mengingatnya perlahan.

“ Kenapa Min Hoo oppa diam? Sebenarnya apa yang terjadi padaku? “ serunya membuat lamunanku seketika buyar.

“ Hmmm~ … Jelas saja kau merindukan kami semua disini. Maka dari itu kau pulang ke Korea dan memintaku untuk mengatakan pada Aboji agar memperbolehkanmu pulang. Dan… Aboji setuju dan memulangkanmu ke Korea.
Hahhh… iya begitu.. “

“ Jinja? Lantas.. kenapa aku masuk rumah sakit? “

“ A~ itu… itu… karena saat kau dan oppa dalam perjalanan pulang dari bandara… mobil yang kita tumpangi tertabrak dan hampir kecelakaan. Lalu… kau pingsan dan oppa membawamu ke rumah sakit. “

“ A~ begitu.
Lalu mengenai Seoul Music . . . “

“ Jenni-ya, bagaimana kalau kita jalan-jalan? Pasti selama 3 hari ini kau bosan dengan suasana rumah sakit bukan.. “

“ Hmm~ eo… OK! “

“ Hya Wookie-ya, kau juga ikut dengan kami ya… “

“ … hmm~ … ta . . . “

“ Kenapa dia harus ikut dengan kita, oppa?
Aku tidak menyukainya! “

“ Jenni-ya~ kau mana boleh seperti ini pada wook . . . “

“ Hyung-a, gwenchana.
Hmm~ aku baru saja ingat, aku ada janji  . . . . “

“ Tidak ada penolakkan. Kau harus ikut. Ara! “

“ … Sepertinya eomma tidak bisa ikut dengan kalian semua? Eomma masih ada urusan di panti asuhan. “ seru eomma

“ Yaaa~ eomma… kenapa eomma selalu mementingkan panti asuhan? Ayolah~ eomma ikut bersama kami. Masa hanya aku yang yeoja sendiri. “ rajuk Jenni

“ Tidak bisa, chagiya. Mianhae~
Kalian bersenang-senanglah. Hm~ “

“ Ah eomma~ …
Yasudahlah.. eomma memang selalu sibuk dari dulu. Huft~ “

“ Kkaja~ kita pergi sekarang…” ajakku.

Kami semua lantas keluar dari kamar dan menuju tempat parkir. Setelah mengantarkan eomma masuk kedalam mobil, aku dan Jenn lantas masuk kedalam mobilku. Sedangkan Ryeowook memilih untuk menggunakan mobilnya sendiri. Aku tau, situasi ini sangat buruk untuknya. Aku saja tidak habis pikir kalau Jenn tidak mengingat Ryeowook.

“ Oppa… kita mampir ke took buku dulu ya~
Aku ingin membeli buku tentang bisnis untuk kuliahku. “

“ Baiklah. “


>> Ditempat Lain <<
èToko Bukuç

Author POV
Kyuhyun, Jonghyun, Choi Hye In, dan Park Hyun Young sibuk mencari buku yang mereka cari masing-masing. Mereka terus sibuk mencari buku masing-masih sampai tidak memperhatikan bahwa salah satu pengunjung yang baru masuk adalah teman mereka yang tiba-tiba menghilang.


Kim Jonghyun POV
Sepertinya yeoja ini sibuk sekali membaca buku yang ia pegang. Sedikit penasaran, perlahan aku mengubah posisi berdiriku sedikit merapat ke Hye In dan sekilas melirik kea rah buku yang dibaca Hye In.

“ Waeyo? “ seru Hye In tiba-tiba dan langsung menutup buku yang ia baca tadi.

“ Ani. “

“ Iisshhh~ pergi sana.. “

“ Hya.. kenapa kau mengusirku? Ini tempat umum.. “
“ eh changkaman.. “ cegahku saat Hye In ingin pergi

“ Ada apa lagi?! “

“ Hya! Kau ini kenapa ha? Kenapa akhir-akhir ini kau menjauh dariku? “
‘ hhassshhh~ kenapa aku mengatakan seperti itu? ‘ umpatku dalam hati

“ Bukankah dari dulu aku menjauhimu… kau saja yang baru menyadarinya. “

“ Ani. Saat kita masih di kelas 1A sikapmu tidak seperti ini padaku.
Katakan.. sebenarnya ada apa denganmu ha? “

“ Tidak ada apapun! “ ucapnya dan langsung pergi. Saat aku ingin menyusulnya tiba-tiba saja Kyuhyun muncul.

“ Hya Jonghyun-a, bagaimana komik ini? Bagus bukan? “

Aku tidak mendengarkan perkataan Kyuhyun dan pandanganku masih tertuju pada Hye In yang menyusul Hyun Young. Hhaassshhh~ sebenarnya ada apa dengan Hye In akhir-akhir ini? Aku merasa ia menjauh dariku.


Kyuhyun POV
Sialan bocah ini! Jadi dari tadi aku meminta pendapatnya tentang komik yang akan ku beli ini dia tidak mendengarkanku. Hash! Benar benar keterlaluan.
Saat aku ingin memarahi Jonghyun, aku baru menyadari kalau pandangannya sedang tertuju pada seseorang. Aku lantas mengikuti pandangannya hingga berakhir ke arah… Choi Hye In. hah! Jadi sedari tadi ia mengacuhkanku dan sibuk melihat kearah Hye In.

Ppplllaaakkk

“ HYA! Kyuhyun-a.. Mwoyajisa?! Eo! “ ucapnya garang saat aku sengaja menepuk mukanya dengan komik yang aku pegang. Rasakan!

“ Jadi kau sedari tadi tidak kmendengar perkataanku dan malah sibuk memandangi Hye In-ya?
Ehem… apa kau menyukai Hye In-a? “ selidikku dan wajah Jonghyun seketika berubah menjadi merah.

“ … itu… hmm~ … tentu saja  . . . “

“ iya kan? “

“ HYA! Jangan asal motong pembicaraanku!
Jelas tentu saja aku tidak menyukai… yeoja itu.
Hah sudahlah… “
“ Eo… lebih baik kita beli game saja. Kembalikan komikmu itu. “

“ Kau mentraktirku membeli game baru? “

“ CIH! Siapa yang bilang?! Eo!
Beli sendiri! Aku hanya mengajakmu beli bukan mentraktirmu beli game. Kkaja! “

“ Baiklah. Aku kembalikan komik ini dulu. “

Dan disaat aku membalikkan badanku tanpa sengaja aku menubruk seseorang dan membuatnya terjatuh kelantai.

“ eo… yeongseohamnida. “ ucapku

Mataku seketika membulat saat mengetahui seseorang yang aku tabrak adalah… Choi Rae Ki.

“ nde. Gwenchana. Aku yang salah tadi karena sibuk melihat komik ini. “ ucapny saat setelah berdiri dan menunjukkan komik yang sama seperti komik kesukaanku… Dedektive Conan(?) (Kyuhyun : Sejak kapan aku suka komik Dedektive Conan? O.o ngarangnya terlalu banget. “ | Author : Diem deh ya~ jangan protes. Itu komic kesukaan author. Jadi terima aja. -_-“ “)

“ Rae Ki-ya?? “ lirihku

“ Hah~ Mian… kau bilang apa tadi? “

“ Dangshineun gwenchanayo? 2 namja itu tidak menyakitimu kan?
Selama ini kenapa kau tidak terlihat disekolah eo? “

“ … mianhae… kau siapa ya? “

“ Kau tak mengenalku, Rae Ki-ya? “

“ Hah? kau memanggilku apa? Rae Ki-ya?
Mianhaeyo sepertinya kau salah orang. Namaku bukan Rae Ki-ya, tapi . . . “

“ Jenni-ya… sudah saatnya kita kembali pulang.. “ potong seorang namja

Dan disaat aku melihat kearah namja itu, untuk kedua kalinya mataku membulat sempurna. Namja yang wajahnya sampai sekarang tidak aku lupakan. Namja yang memberikan berita yang bagai petir untukku. Namja yang membuatku tak percaya oleh kenyataan dan menerima kenyataan itu.


TO BE CONTINNUED 




Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :