Not She
#2
Cast :
Henry Lau
Naoumi Hayashi (Choi Mun Hye)
Cast Pendukung:
Cho Yun Ae
Cho Kyuhyun
Genre :
Drama, Comedy, and Abal2(?)
>>>>> 2 BULAN KEMUDIAN <<<<<
Naoumi
Hayashi POV
3 bulan sudah
aku menetap di Korea dan hingga sekarang Appa sepertinya belum menemukan
keberadaanku. Semoga ini bisa bertahan sampai kuliahku selesai. Selama 3 bulan
ini aku sudah bisa merasakan hidup mandiri dan mencari uang untuk kebutuhan
sehari-hari serta menyewa apartement yang 1 gedung dengan Yun Ae. Setidaknya
aku tidak merepotkan Yun Ae selama aku disini.
Setelah
mengunci pintu apartementku, aku lantas berjalan menuju apartement Yun Ae yang
jaraknya hanya beberapa langkah saja. Belum sempat aku menekan tombol bel, aku
melihat secarik kertas memo yang tertempel di pintu.
-Memo to Naomi-
HYA!! Aku sudah mengetuk pintu apartementmu
beberapa kali, tapi kau tidak kunjung keluar juga eo!! Memangnya ini jam berapa
ha?! CEPAT BERANGKAT KULIAH!!
“ Cih!!
Kenapa aku harus berangkat cepat? Ini kan masih jam 9 dan mata kuliah akan
dimulai 15 menit lagi. “ gumamku sembari melihat kearah jam tanganku.
Changkkaman…
sepertinya ada yang aneh dengan jam tanganku.
Aku terus
memperhatikan jam tanganku dan beberapa detik setelah itu aku menyadari 1 hal.
“ JARUM
JAMNYA TIDAK BERGERAK!!! Aaaaaaaaaaaaaaaa!!
Lantas ini
jam berapa? Hah~~~ eotteokhae?!! “ panikku dan langsung berlari keluar dari
apartement.
Aku terus
berlari menuju Kyunghee dan menuju kelasku yang terletak di lantai 2. Saat
semua anak tangga sudah aku lewati, sejenak aku berhenti dan mengatur nafasku.
“ Hahh
hahh~ aku terlambat lagi~ hahh hahh~
eotteokhae? Semoga seongseonim belum masuk atau datang terlambat. “ ucapku dan
kembali berlari menuju kelas.
Setelah
sampai didepan pintu, dengan ragu aku mengetuk pintu beberapa kali dan kemudian
menyeret pintu kelas kesampaing.
“ Kau lagi…
berapa kali kau datang terlambat eo?! “
“ Mian . . .
“
“ Gunakan
bahasa yang formal!! “
“ … Untuk apa
menggunakan bahasa formal. Bukankah kau juga mahasiswa di . . . “
“ Tapi saat
ini aku sedang menjadi asisten dosen menggantikan Shindong seongseonim yang
tidak hari pagi ini! “
Hahh~ sial
sekali. Kenapa aku harus terlambat saat Henry menjadi dosen sementara? Ini sudah
ke 6 kalinya aku terlambat dan itu disaat Henry menjadi dosen. Dan yang paling
membuatku tidak suka, gayanya yang semenah-menah dan suka membentak. Dasar
namja tidak punya perasaan! Pantas semua yeoja menjauhimu karena sifatmu! Cuih!
“ Wae? Kenapa
diam?
Kembali
ketempat dudukmu dan setelah mata kuliah selesai kau segera menghadap ke ruang
kepala universitas. “
Hahhh~
ucapannya yang minggu lalu ternyata bukan gertakkan biasa. Henry serius
mengadukanku kepada kepala universitas kalau aku terlambat ke 6 kalinya.
Iiiisshhhh~ SIAL!!
@Ruang Kepala
Universitas
11.15 AM KST
Dengan malas
aku duduk diii kursi setelah Zoumi kyowon menyuruhku untuk duduk.
“ Waeyo?
Kenapa akhir-akhir ini kau sering terlambat, Mun Hye-ssi? “
“
Yeongseohamnida, Zoumi kyowon. Beberapa minggu ini saya sering terlambat karena
saya bekerja di malam hari. “
“ … Ckckck..
nilai mata kuliahmu juga sangat buruk dan nilai paling buruk ada di mata kuliah
olangraga berenang. Aku dengar dari Nami seongseonim, setiap kali mata kuliah
olahraga berenang kau selalu mencari alasan untuk tidak mengikutinya. Sebenarnya
ada apa? “
“ … hmmm~ …
eobseoyo~ “
“ Hahhh~ …
johayo… aku akan membrimu kesempatan untuk memperbaiki sikapmu yang selalu
datang terlambat. Jika kau terlambat lagi, aku tidak segan-segan memanggil
orangtuamu. “
“ Sekarang
kau bisa keluar. “
“ Nde~
gomabseumnida~ “ ucapku sembari sedikit membukukkan tubuhku dan berjalan
keluar.
Hahh~ Apa aku
harus berhenti dari café? Akhir-akhir ini aku selalu ditugaskan di shif malam.
Makadari itu aku sering datang terlambat. Dan jika aku terlambat lagi… orangtuaku
akan dipanggil. Hahhh~ ini semua gara-gara mulut ember si Henry! Tidak bisakah
mulutnya itu di plester agar diam!! Aaarrrgggghhh! SHIREO!!
“ Mun
Hye-ya!!!!!!!! “ panggil seseorang saat aku baru saja keluar dari ruang kyowon.
“ Waeyo? Apa
kau diberi SP? “
“ Ani, Yun
Ae-ya. Zoumi kyowon memberiku kesempatan dan jika aku terlambat lagi… “
“ … Jika kau
terlambat lagi… orangtuamu akan dipanggil? “
“ Hm~ …
eotteokhae? Mana mungkin aku memanggil appa kesini. Itu sama saja aku mencari
mati. Eotteokhae Yun Ae-ya? “
“ … Apa
maksudmu… mencari mati? “
“ … … Kau tak
mengerti. Didalam hukum Yakuza, jika seseorang berbuat kesalaham maka dia akan
kehilangan jarinya dan itu akan terjadi jika aku tertangkap oleh ayahku. “
“ Mwo? Jadi
pemotongan jari itu benar-benar dilakukan untuk menebus kesalahan? “
“ Hmm~ “
“ Mana boleh
seperti itu? Itu terlalu kejam! “
“ Tapi itu
sudah dilakukan sejak dulu, Yun Ae-ya. “
“ … … Kau
yeoja nekat, Naoumi-ya. Kalau kau mengetahui ini, kenapa kau nekad pergi ha?! “
“ Lebih baik
kau kembali ke jepang dan meminta maaf pada ayahmu. “
“ … Kata maaf
tidak berlaku di Yakuza. “
Cho Yun Ae
POV
Sekejam
itukah Yakuza. Penebusan dosa macam apa itu dengan cara memotong jari. Ini
sungguh tidak bisa dipercaya.
“ Apa yang
sekarng kalian berdua bicarakan? “ ucap seseorang secara tiba-tiba. Aku dan
Naoumi lantas mencari sosok orang itu.
“ … Kyu…
Kyuhyun-a “ ucapku terkejut
Dengan
tergesa-gesa Kyuhyun mengampiri kami dan langsung menyeretku menjauh dari
Naoumi.
“ Kyuhyun-a …
se…sejak kapan… kau ber…diri di-sana? “
“ Sudah aku
duga sebelumnya kalau ada yang tidak beres saat kau masuk di Kyunghee, Mun
Hye-ya. Bermula saat kau terus menerus menghindar dari mata kuliah berenang.
Kau selalu absen atau tidak hadir. Dan… aku mengerti sekarang. Ternyata kau
takut identitasmu yang sebenarnya terkuak. Benarkan? “
“Dan 1 hal
lagi… menjauhlah dari Yun Ae-ya. Aku tidak ingin dia terlibat oleh masalahmu
dan berteman dengan yeoja yang berstatus dari keluarga Yazuka. “ sambung
Kyuhyun dan langsung membawaku pergi.
Naoumi
Hayashi POV
1 orang lagi
yang mengetahui identitasku sebagai anak dari keluaraga Yakuza. Untung saja
saat ini tidak ada mahasisiwa yang berkeliaran. Mungkinkah setelah Kyuhyun
mengetahui identitasku, dia akan menyebarkannya keseluruh universitas dan… aku
akan kembali diasingkan oleh orang-orang disekelilingku. Jika aku bisa memilih,
aku memilih untuk ilahirkan di keluarga biasa daripada harus dilahirkan di
keluarga Yakuza yang dibenci oleh semua rakyat Jepang.
“ Ini semua
gara-gara Henry-ya. Jika namja itu tidak mengatakan kalau aku sering terlambat,
semuanya akan baik-baik saja dan Kyuhyun-a tidak harus mendengar pembicaraanku
dengan Yun Ae-ya. “grutuku sendiri
Sekilas aku
menarik nafas berat dan berjalan keluar universitas. Entahlah… aku merasa tidak
ada mood untuk mengikuti mata kuliahku yang terakhir.
“ Henry-ya!
Nappunaa!!!!! Ashhh~! “ seruku dengan kesal dan langsung menendang kaleng
minuman entah kemana
Pletakkk~
“ Akh!
HYA!! MWO…
hasshh~ kau lagi. “
‘ Bingo~
kaleng minuman itu mengenai kepala Henry-ya. ‘ batinku senang
“ Ups~ Sorry
sengaja “
“ HYA! Jadi
kau sengaja melempar kaleng minuman itu ke kepalaku eo!!
A~ .. araseo.
Jadi ini semacam balas dendam karena aku mengadukanmu ke kyowon. Cih! “
“ NDE! WAE?!
Hahh! Ini
masalah sepele.. hanya aku datang terlambat akhir-akhir ini dan kau..! kau
mengadukanku ke kyowon! NAMJA TAK PUNYA PRASAAN!! Pantas saja tidak ada yeoja
yang mau dekat denganmu!! “
“ Mwoyajisa?!
“
“ Pasti
yeojachingumu pergi meninggalkanmu karena kau namja yang tidak punya perasaan!
IYA KAN!! CIH! “ ucapku keras dan penuh dengan penekaan di akhir kata.
Eo… kenapa
namja ini tiba-tiba diam hah? Bukankah tadi antusias memarahiku. Hah! Pasti dia
mulai merasa apa yang aku katakan. Namja tak punya perasan!!
Aku lantas
pergi meninggalkan Henry yang diam mematung entah kenapa.
Henry Lau POV
Mungkin
perkataan yeoja itu ada benarnya dan… perkataan bahwa aku namja tak punya
perasaan itu juga benar. Aku memang nappeun namja dan sudah sepantasnya aku
ditinggal pergi oleh Hyun Mi untuk selamanya.
Setelah
beberapa menit diam, aku lantas berjalan menuju tempat parkir dan mengendarai
mobilku pergi dari universitas. Selama dalam perjalanan pulang menuju
apatementku, aku melihat bunga mawar putih yang tertata rapi di balik kaca toko
bunga saat aku berhenti di lampu merah. Melihat bunga mawar itu, tiba-tiba saja
sebuah keinginanku muncul. Aku lantas menepikan mobilku dan masuk ketoko bunga
itu untuk membeli 23 tangkai bunga mawar putih. Setelah membeli bunga mawar,
aku lantas kembali kemobil dan melajukan mobilku ini ke sebuah pemakaman yang
sudah selama 1 tahun ini aku kunjungi.
Sampai di
pemakaman, aku kemudian berjalan sedikit menuju sebuah makam yang tak asing
untukku. Aku memandangi sejenak makam sebelum aku menaruh bunga mawar putih di
dekat batu nisan.
“ Chagiya~
annyeong… aku datang untuk menjengukmu seperti biasa. Apa kau bahagia disana?
Aku harap iya…
Mianata~
chagiya… jeongmal mianhae. Karena aku kau sampai rela mengorbankan nyawamu
untuk memberikan jantungmu untukku. Jika aku tau pendonor itu adalah kau… aku
tak akan mungkin menerimanya. Jeongmal mianhaeyo~ “
#Flashback 1
tahun lalu
Author POV
“ Kenapa kau
baru berkata jujur padaku sekarang, henry-ya? “
“ Apa ini
alasanmu memutuskan hubungan kita? “
“ Mianhae~ “
“ Ndo
pabo-ya… neomu paboya.
Andwaeyo~ aku
tak ingin memutuskan hubungan denganmu hanya karena kau menderita penyakit
jantung. Aku ingin terus berada didekatmu dan . . . “
“ HYEMI-A!!
JEBALYO!! UMURKU TAK AKAN LAMA LAGI!! “
“ Berhenti
bilang kalau nyawamu tak akan lama lagi!! “
“ … hahh~ …
nan… aku harus berbuat apa agar kau mau menerima keputusanku untuk mengakhiri
hubungan kita eo? “
“ Oppa~ ~ “
Tanpa berkata
lagi, Henry lantas pergi meninggalkan Hyemi yang menangis terisak. Sejak saat
terakhir mereka bertemu Henry terus menghindar dan berdebat kecil dengan Hyun
Mi. Selama itu, Henry terus membuat Hyun Mi kesal dengan melakukan hal-hal yang
membuat Hyemin marah. Tapi usaha Henry tak membuahkan hasil. Hyemi terus berada
disamping Henry walaupun Henry terus menerus bersikap dingin padanya. Tapi,
hingga akhirnya sebuah ide yang mungkin terbilang Gila melesat di pikiran
Henry.
Ndo eodie? Datanglah ke café tempat biasa.
Setelah
menekan tombol Send, Henry kemudian melajukan mobilnya ke café tempat biasa
mereka bertemu.
“ Semoga ini
bisa membuatmu menjauh dariku, Hyun Mi -ya. Aku tau kau pasti akan membenciku
setelah hari ini. Tapi itu lebih baik. Aku tak ingin menyakitimu lebih jauh
lagi karena kepergianku. Mianata~ “
Henry
kemudian menambahkan kecepatan mobilnya menuju café. Sedangkan ditempat
lain, Hyun Mi sedang bergegas menstop
taxi dan kemudian melaju ke café. Sesampainya di sana, Hyun Mi langsung menuju
ke meja yang sering Hyun Mi dan Henry tempati. Tapi beberapa langkah dari meja,
langkah Hyun Mi tiba-tiba terhenti melihat pemandangan yang tak mengenakan di
hatinya. Saking shocknya, ponsel yang semula di genggam Hyun Mi seketika
terlepas dari tangan Hyun Mi.
“ Henry oppa~
“
Mendengar
namanya disebut, Henry lantas berhenti berciuman dengan seorang yeoja dan
menatap datar ke Hyun Mi.
“ Eo… kau
sudah datang. Duduklah… “
“ Ige mwoya?
(TR: Apa ini?) “
“ … A~ … aku
lupa memperkenalkanmu.
Dia Choi Rae
Ki, nan yeojachingu. “
“ Mwo? Oppa~
… hiks hiks… hahh~ apa ini usahamu untuk… hah~ …
Johayo~ …
mulai saat ini aku tak lagi mengikutimu dan… aku terima keputusan oppa untuk
mengakhiri hubungan kita. “
“ hiks hiks
hiks… annyeong~ semoga kau bahagia disisah umurmu. “
Dengan
kecewa, Hyun Mi kemudian berlari sembari menghapus air matanya. Sedangkan
Henry, perlahan melepaskan tangannya dari pundak yeoja yang bernama Choi Rae
Ki.
“ Henry-ya…
tak seharusnya kau melakukan ini. “
“ Tapi aku
harus melakukannya, noona. Ini satu-satunya cara untuk melepaskan Hyun Mi dari
bayang-bayangku sebelum aku pergi. “
“ Noona~…
gomawo kau sudah menjadi noona yang baik untukku, walaupun kita bukan saudara
kandung. Dan gomawo telah menyempatkan datang kesini. Jebalyo~ jaga eomma
dengan baik setelah aku pergi meninggalkan dunia ini. “
“ Henry-ya…
kau harus percaya kalau kau akan sembuh. Bukankah penyakitmu itu bisa
disembuhkan dengan tlanpastasi jantung. “
“ Hm~ kau
benar. Tapi siapa yang mau mendonorkan jantungnya untukku? Kemungkinan hanya
0,0000001%, noona. “
“ Henry-ya~ “
“ Sudahlah…
kau tak perlu menangis. Aku akan bahagia disana bersama dengan appa. Kau jaga
eomma ne.. “
Melihat
noona-nya menangis, Henry lantas memeluk noona-nya dan menenangkannya.
“ Uljima~ “
Beberapa
menit kemudian, Ponsel Henry berdering. Setelah melihat layar ponselnya, dengan
cepat Henry mengangkat telp itu.
“ Nde,
yeoboseo? “
“ Mwo?
Sekarang? Harus sekarang juga? “
“ Ne… aku
akan mendiskusikan ini pada semuanya. “
“ Ne~
gamsahabnida “ ucap Henry sebelum ia mematikan ponselnya
@Seoul
Medical Center
03:00 PM KST
“ Henry-ya…
mungkin ini terlalu cepat untukmu. Tapi operasi tranpatasi jantung ini harus
segera dilakukan untuk menghindari hal yang buruk. “
“ Tapi… siapa
yang mendonorkan jantungnya untukku? Dan… jika pendonor itu memberikan
jantungnya untukku… itu berarti dia… “
“ Hm~ … si
pendonor itu… meninggal karena kecelakaan saat setelah aku menelfonmu tadi. Di
dalam tasnya ada kartu pendonor jantung dan dikartu itu tertulis jika dia
menjadi pendonor jantung untukmu. “
“ Jika
dilihat dari tanggalnya, dia sudah mendaftarkan dirinya 5 bulan lalu. Apa kau
tak mengenalnya? “
“ Molla. “
“ Dok, sudah
saatnya operasi dilakukan. Ruang operasi serta peralatan sudah standby. “
timpal susuter yang masuk kedalam kamar Henry
“ Baiklah. “
“ Sudah
saatnya. Semoga operasi ini berhasil. “
Henry lantas
berbaring diranjang, setelah itu dibawa keruang operasi. Saat keluar dari
kamar, Henry melihat noona-nya serta eomma “tiri”nya yang sedang menutupi
kesedihan mereka pada Henry.
‘Hyun Mi -ya…
doakan semoga operasi transpatasi jantung ini berhasil dan aku akan segera
sehat dan memberikan kejutan ini untukmu. Saranghaeyo Hyun Mi-ya ‘ batin Henry
Sudah hamper
3 jam operasi transpatasi berlangsung, namun lampu merah yang berpampang diatas
pintu ruang operasi belum berhenti menyala. Sedangkan di luar ruang operasi,
dengan cemas serta khawatir Rae Ki serta Ny Choi menunggu Henry serta dokter
keluar dari ruang operasi sambil membawa berita baik.
Setelah
beberapa menit, akhirnya lampu merah yang menyala itu padam dan setelah itu
dokter keluar dari dalam ruang operasi.
“ Eotteokhae?
Semua baik-baik saja kan? “
Dokter hanya
bisa diam dan melepaskan masker penutup mulut serta menghembuskan nafas berat.
Suasana tegang kembali menyelimuti.
“ … Chukkae…
operasinya sukses. Henry-ya akan segera dipindahkan kekamar rawat inap. “
Perasaan
legapun telah menyelimuti Ny Choi serta Choi Rae Ki setelah hamper 3 jam lebih
mereka diselimuti rasa takut, khawatir, dan cemas.
2 bulan sudah
perkembangan kesehatan Henry berangsur pulih. Namun itu belum diperbolehkan
pulang karena kondisi jantung baru henry masih terus dipantau hingga 2 bulan
kemudian.
“ Annyeong~ …
bagaimana kondisimu? “
“ Eo
annyeong~… hmm~ aku masih sering merasakan nyeri di dada kiriku, Dok. “
“ Hmm~
gwenchana. Itu memang sering terjadi. Setelah 1 tahun pasti akan kembali
normal. Eo.. dimana Noona dan eomma-mu? “
“ A~ Noona…
dia sedang sibuk mengurus keluarga kecilnya, sedangkan eomma, dia sedang keluar
untuk membelikan bubur.
Eo… Dokter
Cho, boleh aku menanyakan sesuatu? “
“ Hm~ mwo? “
“ … Bolehkah
aku meminta data si pendonor jantung untukku? Aku ingin mengucapkan banyak
terimakasih serta ucapan berduka cita pada keluarga si pendonor. “
“ Eo~ …
okhae… aku akan memngambil data-datanya. Tunggu sebentar. “
Dokter Cho
lantas keluar ruangan. Sedangkan Henry kembali mencoba menghubungi nomer ponsel
Hyun Mi yang sejak tadi tak dingkat Hyun Mi.
“Hyun Mi -ya…
kenapa kau tak mengangkat telp-nya? Jebalyo~ aku ingin memberitahukanmu kalau
aku sudah sembuh. “ gumam Henry
Cklekk~
“ Ige… ini
data tentang si pendonor jantung untukmu. “ ucap Dokter Cho sembari memberikan
beberapa lembar kertas yang berisi tentang biodata serta formulir pendaftaran
transpatasi organ dari si pendonor.
Henry lantas
meletakkan ponselnya kemudian mengambil document itu dari Dokter Cho. Lembar
demi lembar Henry baca kemudian dengan cepat Henry membuka lembaran demi
lembaran dengan tergesa-gesa.
Kedua mata
Henry membulat sempurna saat melihat sebuah nama dari si pendonor itu adalah… Park
Hyun Mi yang tak lain adalah ex yeojachingunya. Dalam seketika lembaran dokumen
itu jatuh berserakkan di lantai, sedangkan Henry diam seribu bahasa. Perlahan
demi perlahan airmatanya mulai menggenang dikelopak matanya dan akhirnya mulai
tumpah tetes demi setetes dari kelopak matanya.
#Flashback
END (Back to Henry POV)
“ Aku memang
namja yang tidak memiliki perasaan. Kau mengalami kecelakaan saat pertemuan
itu. Dan secara tidak langsung aku sudah membunuhmu dan kau malah memberikan
jantungmu untukku. Neo pabonika, Hyun Mi-ya. Paboya. “
“ … Hyun
Mi-ya… jeongmal mianhaeyo~ jeongmal mianhae~ … hago (TR: Dan)… Gomawoyo… kau
telah memberikanku hidup. Aku tak akan melupakanmu sampai kapanpun.
Saranghaeyo~~ “
Aku kemudian
memeluk sekilas batu nisan itu dan meninggalkan 1 tetes air mataku disana.
“ Hyun Mi-ya…
Mianhae saranghae…
Annyeong~ …
aku akan selalu datang membesukmu. “ ucapku lalu mencium batu nisan Hyun Mi
sebelum akhirnya aku bangkit berdiri.
Sekilas aku
menghapus airmataku sebelum aku kembali berjalan menuju mobilku dan kembali
keapartementku.
Naoumi
Hayashi POV
Setelah
memastikan mobil Henry benar-benar pergi, aku lantas keluar dari tempat
persembunyianku. Yaa~ … aku mengikutinya saat beberapa pertanyaan muncul di
benakku saat aku melihat Henry membeli bunga mawar putih dan mendengarkan keluh
kesah Henry dengan makam yang aku yakini adalah makam yeojachingunya. Itu yang
aku dengar. Dan entah perasaan apa yang ada didalam diriku saat aku melihat
Henry memeluk lalu mencium batu nisan itu dengan air mata yang mengalir dari
kelopak matanya. Aku merasa iba dan bersalah telah mengatainya tadi. Dan ini
kali pertamanya aku melihat Henry menangis.
“ Apa
sebaiknya aku meminta maaf padanya? Hah! Kalau itu aku lakukan aku merasa harga
diriku diinjak-injak.
Aku akan
meminta maaf, tapi dengan cara lain. Eo~ sebaiknya aku meminta bantuan pada Yun
Ae-ya. Siapa tau dia bisa membantuku. “
9:00 PM KST
15 menit aku
menunggu Yun Ae di depan apartementku dan sesekali melihat kearah lift dan saat
pintu lift terbuka aku melihat Yun Ae keluar darisana.
“ Ash~! Jam
berapa ini eo? Kenapa Yun Ae-ya belum pulang juga. Bukankah dia hari ini tak
ambil kerja di café.
Omona~
bukankah Yun Ae-ya terakhir aku lihat dibawa kabur oleh Kyuhyun-a~~
eotteokhae?? Mungkinkah Kyuhyun berbuat yang tidak-tidak pada Yun Ae-ya?
Hashhh~ nappeuna! Harusnya aku cegah saat itu. Hhhaaasshhhh~ “ ucapku frustasi
sembali mengacak-ngacak rambutku
“ Neo weirae?
(TR : Kau kenapa?) “
“ Hasshh~
HYA! Jangan mengagetkanku dengan cara tiba-tiba menepuk pundakku! “
“ ish! … Neo
weirago? Kenapa kau seperti orang frustasi? “
“ HYA!
Bagaimana aku tidak frustasi ka… eo~ changkkaman…
Neo gwenchana.
Kau tak di apa-apakan oleh Kyuhyun-a kan? Eo eo eo~ “ ucapku panic sembari
mengecek tubuh Yun Ae
“ HYA!
Berhenti memgangku. Nan gwenchana. Kyuhyun-a juga tidak melakukan apapun padaku
dan berhentilah berfikir negative! “
“ Hahh~
syukurlah. “
“ … eo~ kau
sedang apa berdiri di depan apartementmu eo? “
“ … … hmm~ …
aku menunggumu pulang dan… ada sesuatu hal yang ingin aku tanyakan padamu. “
“ .. Johayo.
Aku juga belum mengantuk. Kkaja… kita bicara diapartementku saja. “
@Cho Yun Ae’s
Apartement
“ MWO?! “
“ Ssstttssss~
pelankan suaramu. “
“ A.. araseo.
Jadi kau
mengikuti Henry-ya setengah hari ini? Dan kau melihat Henry-ya menangis sembari
memeluk batu nisan? “ aku hanya mengangguk
“ … hmm~ …
Aku tak tau banyak tentang Henry-ya. Memang benar aku dan Henry adalah teman
sejak kelas 3 SD sampai sekarang. Dan memang benar Henry-ya telah ditinggal
pergi oleh yeojachingunya sejak 1 tahun lalu. Tapi aku tidak tau selebihnya.
Yang aku tau hanya itu. Tapi… kau bisa menanyakan detailnya pada Kyuhyun-a.
Karena mereka adalah sepupu, walaupun sepupu jauh. “
“
Kyuhyun-a??? tak adakah orang lain selain dia?
Eo~ bukankah
Kyuhyun-a . . . “
“ Tentang
pembicaraan kita yang di dengar Kyuhyun-a tadi siang sudah aku bereskan dan aku
berani jamin kalau Kyuhyun-a tak akan mengatakan pada siapapun tentang
identitasmu yang sebenarnya. “
“ Jinjayo~?
Kau tak melakukan . . . “
“ HYA!! AKU TAK AKAN SUDI MELAKUKAN ITU DENGAN KYUHYUN-A HANYA DEMI MENJAGA IDENTITAS ASLIMU! “
“ HYA!! AKU TAK AKAN SUDI MELAKUKAN ITU DENGAN KYUHYUN-A HANYA DEMI MENJAGA IDENTITAS ASLIMU! “
“ Araseo~ kau
tak perlu menggunakan nada tinggimu. “
“ hmm~ Yun
Ae-ya… ‘
“ Wae? “
“ Bisakah kau
berbicara pada Kyuhyun-a tentang Henry-ya? “
“ … Haahhhh~
… sejak tadi kau terus membicarakan tentang Henry-ya, Henry-ya, dan Henry-ya.
Bukankah tadi siang kau membencinya, kenapa kau sekarang menjadi tertarik tentang
Henry-ya?
A~ .. ehem~
apa kau menyukai Henry-ya? “
Benarkah?
Benarkah aku mulai menyukai Henry? Jujur, aku juga merasakan kesedihan mendalam
saat melihat Henry di pemakaman. Tapi mungkinkah aku menyukainya?
“ Naoumi-ya…
“
“ Nde? ..
wae? “
“ Ish! Kau
melamun? “
“ … An…
Aniya…
Yun Ae-ya…
jebalyo~ bantu aku lagi hm~… “
“ Huuhhh~ ..
nde nde nde… johayo. Besok akan aku tanyakan pada Kyuhyun-a tentang Henry-ya. “
“ Eo~~~
gomawoyo…
Abata… jangan
lupa tanyakan apa saja yang Henry-ya suka ne. “
>>>>> KEESOKKAN HARINYA <<<<<
@Kyunghee
Univercity
10:04 AM KST
Cho Yun Ae
POV
Aku terus
berjalan menuju kearah taman yang berada di samping gedung universitasku.
Sesekali aku menarik nafas panjang untuk alih2 menghilangkan debaran jantungku
yang berdetak tidak normal sejak tadi. Apa ini karena ada Kyuhyun yang berjalan
dibelakangku? Hhhaasshhh~ aniya aniya. Sebelumnya juga tidak seperti ini pada
kyuhyun.
“ .. Du…
duduklah.. “ ucapku gugup setelah aku duduk di bangku
“ Eh~~
changkkaman… sedikit jauh duduknya. “
“ Wae? “
“ Turuti
saja! “
“ Araseo. “
“ Nah
sekarang.. apa yang ingin kau bicarakan padaku? “ ucapnya setelah duduk
“ Hmm~ …
Hmmm~~ … “
‘ HhhaasshhH~
kenapa detak jantungku belum normal juga ha?? ‘ grutuku dalam hati
“ HYA! Kenapa
diam eo? “
‘ Ish! Kalau
tidak demi Naoumi-ya mana mau aku menanyakan tentang Henry-ya dan harus bertemu
lagi dengan evil ini -_-“ ‘
“ …
Kyuhyun-a.. kau tau sendiri aku paling tidak suka berbelit-belit. Jadi aku
langsung ke intinya saja. OK. “
“ Bisa kau
ceritakan detail tentang Henry-ya. Misalkan… apa makanan atau yang disukai sama
Henry-ya. Dan… 1 hal lagi yang aku ingin tanyakan sejak dulu. Apa kau tau
penyebab kematian yeojachingu Henry-ya? “
Author POV
Dengan detail
dan jelas, Kyuhyun lantas menceritakan semua tentang Henry pada Cho Yun Ae.
Semua pertanyaan tentang Henry yang diajukan pada Cho Yun Ae juga sudah dijawab
oleh Kyuhyun.
“ Jadi…
alasan Henry membolos hampir 1 tahun saat SMA dulu karena ia operasi
tranaplatasi jantung dan pendonornya itu Hyun Mi. aku sekarang jadi mengerti
kenapa tempramen Henry sangat buruk. Kadang dingin dan penuh dengan amarah. “
“ Joha (TR:
Baiklah). Gomawo Kyuhyun-a… kau telah menceritakan semua tentang Henry padaku.
Aku harap kau tak salah paham tentang ini. Annyeong~ “ ucap Cho Yun Ae dan
langsung berjalan pegri meninggalkan Kyuhyun yang masih mencerta kalimat
terakhir yang Cho Yun Ae katakana.
“ Apa
maksudnya ‘Aku harap kau tak salah paham tentang ini’??? “ ulang Kyuhyun
@Class Room
“ Kue
Mochi???? Jadi dia suka kue mochi? Haahh~ tak sulit untuk membuatnya. Joha! Setelah
selesai kuliah aku akan membuat kue mochi. “
“ Membuat kue
mochi? Memang kau bisa membuat kue mochi? “
“ Hmmm~
sedikit ragu.. tapi bukankah sekarang teknologi sudah maju. Aku akan mencari
resep dan langkah-langkah membuat kue mochi di internet. “
“ …
Changkkaman changkkaman… kau ingin membuat kue mochi gara-gara Henry? … Ehem~
araseo. “
“ Araseo??
Memang kau mengerti apa eo? “
“ … Ndeo
Henry-ya joayo (TR: Kau menyukai Henry) “
“ HYA! Ja . .
. “
“ Araseo..
aku janji tidak akan mengatakan ini pada siapapun. “
“ HYA CHO YUN
AE!! “
“ okae! Aku
benar2 berjanji. Hm~
Johayo… Choi
Mun Hye-ssi FIGHTING! “ ucap Yun Ae sebelum dia pergi keluar dari kelas.
‘ mungkinkah aku
menyukai Henry-ya? Tapi jika dilihat belakangan ini… itu tidak mungkin. Aku dan
Henry-ya lebih sering bertengkar daripada berdamai. Tapi… ku akui… sepertinya
aku mulai menyukai Henry-ya saat aku melihat ia menangis sembari memeluk batu
nisan. ‘ fikir Naoumi
Naoumi terus
berdiam diri sembari mengoreksi perasaannya pada Henry benar perasaan cinta
atau hanya perasaan bersalah sekaligus iba melihat kejadian saat di pemakaman.
TO BE
CONTINNUED >>>>>
Tidak ada komentar :
Posting Komentar