.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

April 17, 2013

Not She #2

Not She
#2

Cast :
Henry Lau
Naoumi Hayashi (Choi Mun Hye)

Cast Pendukung:
Cho Yun Ae
Cho Kyuhyun

Genre :
Drama, Comedy, and Abal2(?)



>>>>> 2 BULAN KEMUDIAN <<<<<


Naoumi Hayashi POV
3 bulan sudah aku menetap di Korea dan hingga sekarang Appa sepertinya belum menemukan keberadaanku. Semoga ini bisa bertahan sampai kuliahku selesai. Selama 3 bulan ini aku sudah bisa merasakan hidup mandiri dan mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari serta menyewa apartement yang 1 gedung dengan Yun Ae. Setidaknya aku tidak merepotkan Yun Ae selama aku disini.

Setelah mengunci pintu apartementku, aku lantas berjalan menuju apartement Yun Ae yang jaraknya hanya beberapa langkah saja. Belum sempat aku menekan tombol bel, aku melihat secarik kertas memo yang tertempel di pintu.

-Memo to Naomi-

HYA!! Aku sudah mengetuk pintu apartementmu beberapa kali, tapi kau tidak kunjung keluar juga eo!! Memangnya ini jam berapa ha?! CEPAT BERANGKAT KULIAH!!

“ Cih!! Kenapa aku harus berangkat cepat? Ini kan masih jam 9 dan mata kuliah akan dimulai 15 menit lagi. “ gumamku sembari melihat kearah jam tanganku.

Changkkaman… sepertinya ada yang aneh dengan jam tanganku.
Aku terus memperhatikan jam tanganku dan beberapa detik setelah itu aku menyadari 1 hal.




“ JARUM JAMNYA TIDAK BERGERAK!!! Aaaaaaaaaaaaaaaa!!
Lantas ini jam berapa? Hah~~~ eotteokhae?!! “ panikku dan langsung berlari keluar dari apartement.

Aku terus berlari menuju Kyunghee dan menuju kelasku yang terletak di lantai 2. Saat semua anak tangga sudah aku lewati, sejenak aku berhenti dan mengatur nafasku.

“ Hahh hahh~  aku terlambat lagi~ hahh hahh~ eotteokhae? Semoga seongseonim belum masuk atau datang terlambat. “ ucapku dan kembali berlari menuju kelas.

Setelah sampai didepan pintu, dengan ragu aku mengetuk pintu beberapa kali dan kemudian menyeret pintu kelas kesampaing.

“ Kau lagi… berapa kali kau datang terlambat eo?! “

“ Mian . . . “

“ Gunakan bahasa yang formal!! “

“ … Untuk apa menggunakan bahasa formal. Bukankah kau juga mahasiswa di . . . “

“ Tapi saat ini aku sedang menjadi asisten dosen menggantikan Shindong seongseonim yang tidak hari pagi ini! “

Hahh~ sial sekali. Kenapa aku harus terlambat saat Henry menjadi dosen sementara? Ini sudah ke 6 kalinya aku terlambat dan itu disaat Henry menjadi dosen. Dan yang paling membuatku tidak suka, gayanya yang semenah-menah dan suka membentak. Dasar namja tidak punya perasaan! Pantas semua yeoja menjauhimu karena sifatmu! Cuih!

“ Wae? Kenapa diam?
Kembali ketempat dudukmu dan setelah mata kuliah selesai kau segera menghadap ke ruang kepala universitas. “

Hahhh~ ucapannya yang minggu lalu ternyata bukan gertakkan biasa. Henry serius mengadukanku kepada kepala universitas kalau aku terlambat ke 6 kalinya. Iiiisshhhh~ SIAL!!


@Ruang Kepala Universitas
11.15 AM KST

Dengan malas aku duduk diii kursi setelah Zoumi kyowon menyuruhku untuk duduk.

“ Waeyo? Kenapa akhir-akhir ini kau sering terlambat, Mun Hye-ssi? “

“ Yeongseohamnida, Zoumi kyowon. Beberapa minggu ini saya sering terlambat karena saya bekerja di malam hari. “

“ … Ckckck.. nilai mata kuliahmu juga sangat buruk dan nilai paling buruk ada di mata kuliah olangraga berenang. Aku dengar dari Nami seongseonim, setiap kali mata kuliah olahraga berenang kau selalu mencari alasan untuk tidak mengikutinya. Sebenarnya ada apa? “

“ … hmmm~ … eobseoyo~ “

“ Hahhh~ … johayo… aku akan membrimu kesempatan untuk memperbaiki sikapmu yang selalu datang terlambat. Jika kau terlambat lagi, aku tidak segan-segan memanggil orangtuamu. “
“ Sekarang kau bisa keluar. “

“ Nde~ gomabseumnida~ “ ucapku sembari sedikit membukukkan tubuhku dan berjalan keluar.

Hahh~ Apa aku harus berhenti dari café? Akhir-akhir ini aku selalu ditugaskan di shif malam. Makadari itu aku sering datang terlambat. Dan jika aku terlambat lagi… orangtuaku akan dipanggil. Hahhh~ ini semua gara-gara mulut ember si Henry! Tidak bisakah mulutnya itu di plester agar diam!! Aaarrrgggghhh! SHIREO!!

“ Mun Hye-ya!!!!!!!! “ panggil seseorang saat aku baru saja keluar dari ruang kyowon.
“ Waeyo? Apa kau diberi SP? “

“ Ani, Yun Ae-ya. Zoumi kyowon memberiku kesempatan dan jika aku terlambat lagi… “

“ … Jika kau terlambat lagi… orangtuamu akan dipanggil? “

“ Hm~ … eotteokhae? Mana mungkin aku memanggil appa kesini. Itu sama saja aku mencari mati. Eotteokhae Yun Ae-ya? “

“ … Apa maksudmu… mencari mati? “

“ … … Kau tak mengerti. Didalam hukum Yakuza, jika seseorang berbuat kesalaham maka dia akan kehilangan jarinya dan itu akan terjadi jika aku tertangkap oleh ayahku. “

“ Mwo? Jadi pemotongan jari itu benar-benar dilakukan untuk menebus kesalahan? “

“ Hmm~ “

“ Mana boleh seperti itu? Itu terlalu kejam! “

“ Tapi itu sudah dilakukan sejak dulu, Yun Ae-ya. “

“ … … Kau yeoja nekat, Naoumi-ya. Kalau kau mengetahui ini, kenapa kau nekad pergi ha?! “
“ Lebih baik kau kembali ke jepang dan meminta maaf pada ayahmu. “

“ … Kata maaf tidak berlaku di Yakuza. “


Cho Yun Ae POV
Sekejam itukah Yakuza. Penebusan dosa macam apa itu dengan cara memotong jari. Ini sungguh tidak bisa dipercaya.

“ Apa yang sekarng kalian berdua bicarakan? “ ucap seseorang secara tiba-tiba. Aku dan Naoumi lantas mencari sosok orang itu.

“ … Kyu… Kyuhyun-a “ ucapku terkejut

Dengan tergesa-gesa Kyuhyun mengampiri kami dan langsung menyeretku menjauh dari Naoumi.

“ Kyuhyun-a … se…sejak kapan… kau ber…diri di-sana? “

“ Sudah aku duga sebelumnya kalau ada yang tidak beres saat kau masuk di Kyunghee, Mun Hye-ya. Bermula saat kau terus menerus menghindar dari mata kuliah berenang. Kau selalu absen atau tidak hadir. Dan… aku mengerti sekarang. Ternyata kau takut identitasmu yang sebenarnya terkuak. Benarkan? “
“Dan 1 hal lagi… menjauhlah dari Yun Ae-ya. Aku tidak ingin dia terlibat oleh masalahmu dan berteman dengan yeoja yang berstatus dari keluarga Yazuka. “ sambung Kyuhyun dan langsung membawaku pergi.


Naoumi Hayashi POV
1 orang lagi yang mengetahui identitasku sebagai anak dari keluaraga Yakuza. Untung saja saat ini tidak ada mahasisiwa yang berkeliaran. Mungkinkah setelah Kyuhyun mengetahui identitasku, dia akan menyebarkannya keseluruh universitas dan… aku akan kembali diasingkan oleh orang-orang disekelilingku. Jika aku bisa memilih, aku memilih untuk ilahirkan di keluarga biasa daripada harus dilahirkan di keluarga Yakuza yang dibenci oleh semua rakyat Jepang.

“ Ini semua gara-gara Henry-ya. Jika namja itu tidak mengatakan kalau aku sering terlambat, semuanya akan baik-baik saja dan Kyuhyun-a tidak harus mendengar pembicaraanku dengan Yun Ae-ya. “grutuku sendiri

Sekilas aku menarik nafas berat dan berjalan keluar universitas. Entahlah… aku merasa tidak ada mood untuk mengikuti mata kuliahku yang terakhir.

“ Henry-ya! Nappunaa!!!!! Ashhh~! “ seruku dengan kesal dan langsung menendang kaleng minuman entah kemana

Pletakkk~

“ Akh!
HYA!! MWO… hasshh~ kau lagi. “

‘ Bingo~ kaleng minuman itu mengenai kepala Henry-ya. ‘ batinku senang
“ Ups~ Sorry sengaja “

“ HYA! Jadi kau sengaja melempar kaleng minuman itu ke kepalaku eo!!
A~ .. araseo. Jadi ini semacam balas dendam karena aku mengadukanmu ke kyowon. Cih! “

“ NDE! WAE?!
Hahh! Ini masalah sepele.. hanya aku datang terlambat akhir-akhir ini dan kau..! kau mengadukanku ke kyowon! NAMJA TAK PUNYA PRASAAN!! Pantas saja tidak ada yeoja yang mau dekat denganmu!! “

“ Mwoyajisa?! “

“ Pasti yeojachingumu pergi meninggalkanmu karena kau namja yang tidak punya perasaan! IYA KAN!! CIH! “ ucapku keras dan penuh dengan penekaan di akhir kata.

Eo… kenapa namja ini tiba-tiba diam hah? Bukankah tadi antusias memarahiku. Hah! Pasti dia mulai merasa apa yang aku katakan. Namja tak punya perasan!!
Aku lantas pergi meninggalkan Henry yang diam mematung entah kenapa.


Henry Lau POV
Mungkin perkataan yeoja itu ada benarnya dan… perkataan bahwa aku namja tak punya perasaan itu juga benar. Aku memang nappeun namja dan sudah sepantasnya aku ditinggal pergi oleh Hyun Mi untuk selamanya.

Setelah beberapa menit diam, aku lantas berjalan menuju tempat parkir dan mengendarai mobilku pergi dari universitas. Selama dalam perjalanan pulang menuju apatementku, aku melihat bunga mawar putih yang tertata rapi di balik kaca toko bunga saat aku berhenti di lampu merah. Melihat bunga mawar itu, tiba-tiba saja sebuah keinginanku muncul. Aku lantas menepikan mobilku dan masuk ketoko bunga itu untuk membeli 23 tangkai bunga mawar putih. Setelah membeli bunga mawar, aku lantas kembali kemobil dan melajukan mobilku ini ke sebuah pemakaman yang sudah selama 1 tahun ini aku kunjungi.

Sampai di pemakaman, aku kemudian berjalan sedikit menuju sebuah makam yang tak asing untukku. Aku memandangi sejenak makam sebelum aku menaruh bunga mawar putih di dekat batu nisan.

“ Chagiya~ annyeong… aku datang untuk menjengukmu seperti biasa. Apa kau bahagia disana? Aku harap iya…
Mianata~ chagiya… jeongmal mianhae. Karena aku kau sampai rela mengorbankan nyawamu untuk memberikan jantungmu untukku. Jika aku tau pendonor itu adalah kau… aku tak akan mungkin menerimanya. Jeongmal mianhaeyo~ “



#Flashback 1 tahun lalu
Author POV

“ Kenapa kau baru berkata jujur padaku sekarang, henry-ya? “
“ Apa ini alasanmu memutuskan hubungan kita? “

“ Mianhae~ “

“ Ndo pabo-ya… neomu paboya.
Andwaeyo~ aku tak ingin memutuskan hubungan denganmu hanya karena kau menderita penyakit jantung. Aku ingin terus berada didekatmu dan . . . “

“ HYEMI-A!! JEBALYO!! UMURKU TAK AKAN LAMA LAGI!! “

“ Berhenti bilang kalau nyawamu tak akan lama lagi!! “

“ … hahh~ … nan… aku harus berbuat apa agar kau mau menerima keputusanku untuk mengakhiri hubungan kita eo? “

“ Oppa~ ~ “

Tanpa berkata lagi, Henry lantas pergi meninggalkan Hyemi yang menangis terisak. Sejak saat terakhir mereka bertemu Henry terus menghindar dan berdebat kecil dengan Hyun Mi. Selama itu, Henry terus membuat Hyun Mi kesal dengan melakukan hal-hal yang membuat Hyemin marah. Tapi usaha Henry tak membuahkan hasil. Hyemi terus berada disamping Henry walaupun Henry terus menerus bersikap dingin padanya. Tapi, hingga akhirnya sebuah ide yang mungkin terbilang Gila melesat di pikiran Henry.

Ndo eodie? Datanglah ke café tempat biasa.

Setelah menekan tombol Send, Henry kemudian melajukan mobilnya ke café tempat biasa mereka bertemu.

“ Semoga ini bisa membuatmu menjauh dariku, Hyun Mi -ya. Aku tau kau pasti akan membenciku setelah hari ini. Tapi itu lebih baik. Aku tak ingin menyakitimu lebih jauh lagi karena kepergianku. Mianata~ “

Henry kemudian menambahkan kecepatan mobilnya menuju café. Sedangkan ditempat lain,  Hyun Mi sedang bergegas menstop taxi dan kemudian melaju ke café. Sesampainya di sana, Hyun Mi langsung menuju ke meja yang sering Hyun Mi dan Henry tempati. Tapi beberapa langkah dari meja, langkah Hyun Mi tiba-tiba terhenti melihat pemandangan yang tak mengenakan di hatinya. Saking shocknya, ponsel yang semula di genggam Hyun Mi seketika terlepas dari tangan Hyun Mi.

“ Henry oppa~ “

Mendengar namanya disebut, Henry lantas berhenti berciuman dengan seorang yeoja dan menatap datar ke Hyun Mi.

“ Eo… kau sudah datang. Duduklah… “

“ Ige mwoya? (TR: Apa ini?) “

“ … A~ … aku lupa memperkenalkanmu.
Dia Choi Rae Ki, nan yeojachingu. “

“ Mwo? Oppa~ … hiks hiks… hahh~ apa ini usahamu untuk… hah~ …
Johayo~ … mulai saat ini aku tak lagi mengikutimu dan… aku terima keputusan oppa untuk mengakhiri hubungan kita. “
“ hiks hiks hiks… annyeong~ semoga kau bahagia disisah umurmu. “

Dengan kecewa, Hyun Mi kemudian berlari sembari menghapus air matanya. Sedangkan Henry, perlahan melepaskan tangannya dari pundak yeoja yang bernama Choi Rae Ki.

“ Henry-ya… tak seharusnya kau melakukan ini. “

“ Tapi aku harus melakukannya, noona. Ini satu-satunya cara untuk melepaskan Hyun Mi dari bayang-bayangku sebelum aku pergi. “
“ Noona~… gomawo kau sudah menjadi noona yang baik untukku, walaupun kita bukan saudara kandung. Dan gomawo telah menyempatkan datang kesini. Jebalyo~ jaga eomma dengan baik setelah aku pergi meninggalkan dunia ini. “

“ Henry-ya… kau harus percaya kalau kau akan sembuh. Bukankah penyakitmu itu bisa disembuhkan dengan tlanpastasi jantung. “

“ Hm~ kau benar. Tapi siapa yang mau mendonorkan jantungnya untukku? Kemungkinan hanya 0,0000001%, noona. “

“ Henry-ya~ “

“ Sudahlah… kau tak perlu menangis. Aku akan bahagia disana bersama dengan appa. Kau jaga eomma ne.. “

Melihat noona-nya menangis, Henry lantas memeluk noona-nya dan menenangkannya.

“ Uljima~ “

Beberapa menit kemudian, Ponsel Henry berdering. Setelah melihat layar ponselnya, dengan cepat Henry mengangkat telp itu.

“ Nde, yeoboseo? “
“ Mwo? Sekarang? Harus sekarang juga? “
“ Ne… aku akan mendiskusikan ini pada semuanya. “
“ Ne~ gamsahabnida “ ucap Henry sebelum ia mematikan ponselnya


@Seoul Medical Center
03:00 PM KST

“ Henry-ya… mungkin ini terlalu cepat untukmu. Tapi operasi tranpatasi jantung ini harus segera dilakukan untuk menghindari hal yang buruk. “

“ Tapi… siapa yang mendonorkan jantungnya untukku? Dan… jika pendonor itu memberikan jantungnya untukku… itu berarti dia… “

“ Hm~ … si pendonor itu… meninggal karena kecelakaan saat setelah aku menelfonmu tadi. Di dalam tasnya ada kartu pendonor jantung dan dikartu itu tertulis jika dia menjadi pendonor jantung untukmu. “
“ Jika dilihat dari tanggalnya, dia sudah mendaftarkan dirinya 5 bulan lalu. Apa kau tak mengenalnya? “

“ Molla. “

“ Dok, sudah saatnya operasi dilakukan. Ruang operasi serta peralatan sudah standby. “ timpal susuter yang masuk kedalam kamar Henry

“ Baiklah. “
“ Sudah saatnya. Semoga operasi ini berhasil. “

Henry lantas berbaring diranjang, setelah itu dibawa keruang operasi. Saat keluar dari kamar, Henry melihat noona-nya serta eomma “tiri”nya yang sedang menutupi kesedihan mereka pada Henry.

‘Hyun Mi -ya… doakan semoga operasi transpatasi jantung ini berhasil dan aku akan segera sehat dan memberikan kejutan ini untukmu. Saranghaeyo Hyun Mi-ya ‘ batin Henry

Sudah hamper 3 jam operasi transpatasi berlangsung, namun lampu merah yang berpampang diatas pintu ruang operasi belum berhenti menyala. Sedangkan di luar ruang operasi, dengan cemas serta khawatir Rae Ki serta Ny Choi menunggu Henry serta dokter keluar dari ruang operasi sambil membawa berita baik.
Setelah beberapa menit, akhirnya lampu merah yang menyala itu padam dan setelah itu dokter keluar dari dalam ruang operasi.

“ Eotteokhae? Semua baik-baik saja kan? “

Dokter hanya bisa diam dan melepaskan masker penutup mulut serta menghembuskan nafas berat. Suasana tegang kembali menyelimuti.

“ … Chukkae… operasinya sukses. Henry-ya akan segera dipindahkan kekamar rawat inap. “

Perasaan legapun telah menyelimuti Ny Choi serta Choi Rae Ki setelah hamper 3 jam lebih mereka diselimuti rasa takut, khawatir, dan cemas.

2 bulan sudah perkembangan kesehatan Henry berangsur pulih. Namun itu belum diperbolehkan pulang karena kondisi jantung baru henry masih terus dipantau hingga 2 bulan kemudian.

“ Annyeong~ … bagaimana kondisimu? “

“ Eo annyeong~… hmm~ aku masih sering merasakan nyeri di dada kiriku, Dok. “

“ Hmm~ gwenchana. Itu memang sering terjadi. Setelah 1 tahun pasti akan kembali normal. Eo.. dimana Noona dan eomma-mu? “

“ A~ Noona… dia sedang sibuk mengurus keluarga kecilnya, sedangkan eomma, dia sedang keluar untuk membelikan bubur.
Eo… Dokter Cho, boleh aku menanyakan sesuatu? “

“ Hm~ mwo? “

“ … Bolehkah aku meminta data si pendonor jantung untukku? Aku ingin mengucapkan banyak terimakasih serta ucapan berduka cita pada keluarga si pendonor. “

“ Eo~ … okhae… aku akan memngambil data-datanya. Tunggu sebentar. “

Dokter Cho lantas keluar ruangan. Sedangkan Henry kembali mencoba menghubungi nomer ponsel Hyun Mi yang sejak tadi tak dingkat Hyun Mi.

“Hyun Mi -ya… kenapa kau tak mengangkat telp-nya? Jebalyo~ aku ingin memberitahukanmu kalau aku sudah sembuh. “ gumam Henry

Cklekk~

“ Ige… ini data tentang si pendonor jantung untukmu. “ ucap Dokter Cho sembari memberikan beberapa lembar kertas yang berisi tentang biodata serta formulir pendaftaran transpatasi organ dari si pendonor.

Henry lantas meletakkan ponselnya kemudian mengambil document itu dari Dokter Cho. Lembar demi lembar Henry baca kemudian dengan cepat Henry membuka lembaran demi lembaran dengan tergesa-gesa.
Kedua mata Henry membulat sempurna saat melihat sebuah nama dari si pendonor itu adalah… Park Hyun Mi yang tak lain adalah ex yeojachingunya. Dalam seketika lembaran dokumen itu jatuh berserakkan di lantai, sedangkan Henry diam seribu bahasa. Perlahan demi perlahan airmatanya mulai menggenang dikelopak matanya dan akhirnya mulai tumpah tetes demi setetes dari kelopak matanya.


#Flashback END (Back to Henry POV)

“ Aku memang namja yang tidak memiliki perasaan. Kau mengalami kecelakaan saat pertemuan itu. Dan secara tidak langsung aku sudah membunuhmu dan kau malah memberikan jantungmu untukku. Neo pabonika, Hyun Mi-ya. Paboya. “
“ … Hyun Mi-ya… jeongmal mianhaeyo~ jeongmal mianhae~ … hago (TR: Dan)… Gomawoyo… kau telah memberikanku hidup. Aku tak akan melupakanmu sampai kapanpun. Saranghaeyo~~ “

Aku kemudian memeluk sekilas batu nisan itu dan meninggalkan 1 tetes air mataku disana.

“ Hyun Mi-ya… Mianhae saranghae…
Annyeong~ … aku akan selalu datang membesukmu. “ ucapku lalu mencium batu nisan Hyun Mi sebelum akhirnya aku bangkit berdiri.

Sekilas aku menghapus airmataku sebelum aku kembali berjalan menuju mobilku dan kembali keapartementku.


Naoumi Hayashi POV
Setelah memastikan mobil Henry benar-benar pergi, aku lantas keluar dari tempat persembunyianku. Yaa~ … aku mengikutinya saat beberapa pertanyaan muncul di benakku saat aku melihat Henry membeli bunga mawar putih dan mendengarkan keluh kesah Henry dengan makam yang aku yakini adalah makam yeojachingunya. Itu yang aku dengar. Dan entah perasaan apa yang ada didalam diriku saat aku melihat Henry memeluk lalu mencium batu nisan itu dengan air mata yang mengalir dari kelopak matanya. Aku merasa iba dan bersalah telah mengatainya tadi. Dan ini kali pertamanya aku melihat Henry menangis.

“ Apa sebaiknya aku meminta maaf padanya? Hah! Kalau itu aku lakukan aku merasa harga diriku diinjak-injak.
Aku akan meminta maaf, tapi dengan cara lain. Eo~ sebaiknya aku meminta bantuan pada Yun Ae-ya. Siapa tau dia bisa membantuku. “


9:00 PM KST

15 menit aku menunggu Yun Ae di depan apartementku dan sesekali melihat kearah lift dan saat pintu lift terbuka aku melihat Yun Ae keluar darisana.

“ Ash~! Jam berapa ini eo? Kenapa Yun Ae-ya belum pulang juga. Bukankah dia hari ini tak ambil kerja di café.
Omona~ bukankah Yun Ae-ya terakhir aku lihat dibawa kabur oleh Kyuhyun-a~~ eotteokhae?? Mungkinkah Kyuhyun berbuat yang tidak-tidak pada Yun Ae-ya? Hashhh~ nappeuna! Harusnya aku cegah saat itu. Hhhaaasshhhh~ “ ucapku frustasi sembali mengacak-ngacak rambutku

“ Neo weirae? (TR : Kau kenapa?) “

“ Hasshh~ HYA! Jangan mengagetkanku dengan cara tiba-tiba menepuk pundakku! “

“ ish! … Neo weirago? Kenapa kau seperti orang frustasi? “

“ HYA! Bagaimana aku tidak frustasi ka… eo~ changkkaman…
Neo gwenchana. Kau tak di apa-apakan oleh Kyuhyun-a kan? Eo eo eo~ “ ucapku panic sembari mengecek tubuh Yun Ae

“ HYA! Berhenti memgangku. Nan gwenchana. Kyuhyun-a juga tidak melakukan apapun padaku dan berhentilah berfikir negative! “

“ Hahh~ syukurlah. “

“ … eo~ kau sedang apa berdiri di depan apartementmu eo? “

“ … … hmm~ … aku menunggumu pulang dan… ada sesuatu hal yang ingin aku tanyakan padamu. “

“ .. Johayo. Aku juga belum mengantuk. Kkaja… kita bicara diapartementku saja. “


@Cho Yun Ae’s Apartement

“ MWO?! “

“ Ssstttssss~ pelankan suaramu. “

“ A.. araseo.
Jadi kau mengikuti Henry-ya setengah hari ini? Dan kau melihat Henry-ya menangis sembari memeluk batu nisan? “ aku hanya mengangguk
“ … hmm~ … Aku tak tau banyak tentang Henry-ya. Memang benar aku dan Henry adalah teman sejak kelas 3 SD sampai sekarang. Dan memang benar Henry-ya telah ditinggal pergi oleh yeojachingunya sejak 1 tahun lalu. Tapi aku tidak tau selebihnya. Yang aku tau hanya itu. Tapi… kau bisa menanyakan detailnya pada Kyuhyun-a. Karena mereka adalah sepupu, walaupun sepupu jauh. “

“ Kyuhyun-a??? tak adakah orang lain selain dia?
Eo~ bukankah Kyuhyun-a . . . “

“ Tentang pembicaraan kita yang di dengar Kyuhyun-a tadi siang sudah aku bereskan dan aku berani jamin kalau Kyuhyun-a tak akan mengatakan pada siapapun tentang identitasmu yang sebenarnya. “

“ Jinjayo~? Kau tak melakukan . . . “

“ HYA!! AKU TAK AKAN SUDI MELAKUKAN ITU DENGAN KYUHYUN-A HANYA DEMI MENJAGA IDENTITAS ASLIMU! “

“ Araseo~ kau tak perlu menggunakan nada tinggimu. “
“ hmm~ Yun Ae-ya… ‘

“ Wae? “

“ Bisakah kau berbicara pada Kyuhyun-a tentang Henry-ya? “

“ … Haahhhh~ … sejak tadi kau terus membicarakan tentang Henry-ya, Henry-ya, dan Henry-ya. Bukankah tadi siang kau membencinya, kenapa kau sekarang menjadi tertarik tentang Henry-ya?
A~ .. ehem~ apa kau menyukai Henry-ya? “

Benarkah? Benarkah aku mulai menyukai Henry? Jujur, aku juga merasakan kesedihan mendalam saat melihat Henry di pemakaman. Tapi mungkinkah aku menyukainya?

“ Naoumi-ya… “

“ Nde? .. wae? “

“ Ish! Kau melamun? “

“ … An… Aniya…
Yun Ae-ya… jebalyo~ bantu aku lagi hm~… “

“ Huuhhh~ .. nde nde nde… johayo. Besok akan aku tanyakan pada Kyuhyun-a tentang Henry-ya. “

“ Eo~~~ gomawoyo…
Abata… jangan lupa tanyakan apa saja yang Henry-ya suka ne. “


>>>>> KEESOKKAN HARINYA <<<<<


@Kyunghee Univercity
10:04 AM KST

Cho Yun Ae POV
Aku terus berjalan menuju kearah taman yang berada di samping gedung universitasku. Sesekali aku menarik nafas panjang untuk alih2 menghilangkan debaran jantungku yang berdetak tidak normal sejak tadi. Apa ini karena ada Kyuhyun yang berjalan dibelakangku? Hhhaasshhh~ aniya aniya. Sebelumnya juga tidak seperti ini pada kyuhyun.

“ .. Du… duduklah.. “ ucapku gugup setelah aku duduk di bangku
“ Eh~~ changkkaman… sedikit jauh duduknya. “

“ Wae? “

“ Turuti saja! “

“ Araseo. “
“ Nah sekarang.. apa yang ingin kau bicarakan padaku? “ ucapnya setelah duduk

“ Hmm~ … Hmmm~~ … “
‘ HhhaasshhH~ kenapa detak jantungku belum normal juga ha?? ‘ grutuku dalam hati

“ HYA! Kenapa diam eo? “

‘ Ish! Kalau tidak demi Naoumi-ya mana mau aku menanyakan tentang Henry-ya dan harus bertemu lagi dengan evil ini -_-“ ‘
“ … Kyuhyun-a.. kau tau sendiri aku paling tidak suka berbelit-belit. Jadi aku langsung ke intinya saja. OK. “
“ Bisa kau ceritakan detail tentang Henry-ya. Misalkan… apa makanan atau yang disukai sama Henry-ya. Dan… 1 hal lagi yang aku ingin tanyakan sejak dulu. Apa kau tau penyebab kematian yeojachingu Henry-ya? “


Author POV
Dengan detail dan jelas, Kyuhyun lantas menceritakan semua tentang Henry pada Cho Yun Ae. Semua pertanyaan tentang Henry yang diajukan pada Cho Yun Ae juga sudah dijawab oleh Kyuhyun.

“ Jadi… alasan Henry membolos hampir 1 tahun saat SMA dulu karena ia operasi tranaplatasi jantung dan pendonornya itu Hyun Mi. aku sekarang jadi mengerti kenapa tempramen Henry sangat buruk. Kadang dingin dan penuh dengan amarah. “
“ Joha (TR: Baiklah). Gomawo Kyuhyun-a… kau telah menceritakan semua tentang Henry padaku. Aku harap kau tak salah paham tentang ini. Annyeong~ “ ucap Cho Yun Ae dan langsung berjalan pegri meninggalkan Kyuhyun yang masih mencerta kalimat terakhir yang Cho Yun Ae katakana.

“ Apa maksudnya ‘Aku harap kau tak salah paham tentang ini’??? “ ulang Kyuhyun

@Class Room

“ Kue Mochi???? Jadi dia suka kue mochi? Haahh~ tak sulit untuk membuatnya. Joha! Setelah selesai kuliah aku akan membuat kue mochi. “

“ Membuat kue mochi? Memang kau bisa membuat kue mochi? “

“ Hmmm~ sedikit ragu.. tapi bukankah sekarang teknologi sudah maju. Aku akan mencari resep dan langkah-langkah membuat kue mochi di internet. “

“ … Changkkaman changkkaman… kau ingin membuat kue mochi gara-gara Henry? … Ehem~ araseo. “

“ Araseo?? Memang kau mengerti apa eo? “

“ … Ndeo Henry-ya joayo (TR: Kau menyukai Henry) “

“ HYA! Ja . . . “

“ Araseo.. aku janji tidak akan mengatakan ini pada siapapun. “

“ HYA CHO YUN AE!! “

“ okae! Aku benar2 berjanji. Hm~
Johayo… Choi Mun Hye-ssi FIGHTING! “ ucap Yun Ae sebelum dia pergi keluar dari kelas.

‘ mungkinkah aku menyukai Henry-ya? Tapi jika dilihat belakangan ini… itu tidak mungkin. Aku dan Henry-ya lebih sering bertengkar daripada berdamai. Tapi… ku akui… sepertinya aku mulai menyukai Henry-ya saat aku melihat ia menangis sembari memeluk batu nisan. ‘ fikir Naoumi

Naoumi terus berdiam diri sembari mengoreksi perasaannya pada Henry benar perasaan cinta atau hanya perasaan bersalah sekaligus iba melihat kejadian saat di pemakaman.


TO BE CONTINNUED >>>>>

Tidak ada komentar :