.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Mei 24, 2014

Heart #4

#PREVIEW

Author POV
Dalam perjalanan pulang ke rumah setelah berkunjung ke rumah sunbaenya “Kim Soo Hyun”, Rae Ki mengemudikan mobilnya dengan santai selama perjalanan pulang. Tapi saking santainya, Rae Ki sampai kehilangan konsentrasinya menyetir mobil hingga insiden kecelakaanpuun terjadi.
“ AAAAAAAAAAAAAA EOMMMMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!! “ terik histeris Rae Ki dan akhirny mobil Rae Ki menabrak pembatas jalan dan bamper depan mobilnya mulai mengeluarkan asap.

Rae Ki merasa sekujur tubuhnya terasa sakit, terlebih bagian kepalanya yang terbentur dahsyat ke stir mobilnya. Pandangan Rae Ki mulai sedikit kabur dan matanya beberapa kali terpejam dan kembali terbuka. Rae Ki merasakan ada yang mengalir dari keningnya diikuti pusing. Perlahan Rae Ki memegang kening kirinya dan sekilas memekik sakit saat jarinya menyentuh kening. Samar-samar Rae Ki melihat jarinya yang sebelumnya memegang kening terlihat warna merah dan setelah pandangannya normal Rae Ki terlihat shock saat menyadari cairan di jarinya itu tak lain adalah darah. Disisah tenaganya, Rae Ki mencoba untuk merogoh sakunya untuk mengambil ponsel. Tanpa melihat layar ponsel, Rae Ki menekan dial nomer 2 yang tak lain dial ponsel eommanya. Panggilan tersambung, tapi tak diangkat. Rae Ki menjadi panik disaat ia melihat asap hitam yang muncul dari mesin mobilnya. Dengan lemas Rae Ki berusaha melepas sabuk pengamannya, tapi karena panik Rae Ki tidak menekan tombol press untuk melepaskan pengait sabuk pengamannya.

“ Hahh~ … kenapa tidak bisa lepas? .. hah hah hah… eomma~~ hiks hiks hiks… kenapa jalanan sepi? Tak adakah mobil lewat? Hah hah hah hahh~ … jebal… kenapa sabuk pengamannya tidak bisa lepas!!! “ ucap Rae Ki frustasi dan menahan sakit di kepala serta sekujur tubuhnya.

Rae Ki terus meronta menarik-narik sabuk pengamannya dengan tinggkat kepanikkan yang bertambah 2x lipat saat Rae Ki mulai merasa tak oksigen bersih didalam mobilnya. Rae Ki mulai menangis panik dan sesekali batuk. Ia terus menarik sabuk pengamannya dengan sisah tenaganya dan tanpa disadari jari tangan Rae Ki menekan press dan akhirnya pengait sabuk pengaman terlepas. Tanpa membuang waktu dan asap mulai keluar dari dalam mobil, Rae Ki langsung keluar dari mobil. Tepat disaat itu percikkan api mulai terlihat. Rae Ki berusaha berjalan menjauh dari mobilnya dengan tubuh lunglai sembari masih menahan sakit. Tenaga Rae Ki mulai melemah dan akhirnya jatuh ambruk di jalan.

“ … Eom… eomma~ eomma~~ eommaaa~ … “ panggil Rae Ki lemah dengan isakkannya.
Rae Ki merasa dirinya tak akan selamat jika dilihat jalanan tempatnya sekarang sepi dan tak ada satupun mobil bahkan manusia melintas. Rae Ki kembali menekan dial di phonselnya namun bukan dial nomer ponsel eommanya melainkan… Kyuhyun. Beberapa detik menunggu sebelum akhirnya sambungan terlfon terhubung.

“ Eomma~ . . . “ ucap Rae Ki terakhir sebelum ia kehilangan kesadaran diri. Phonselnya jatuh dari telinganya dan tepat disaat itu mobilnya meledak dan terbakar.

#FLASHBACK END


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>





Heart #4


Cast
Lee Sungmin
Shin Hana
Cho Kyuhyun
Choi Rae Ki



Genre
Love Story and Tragedy



Shin Hana POV
Semuanya sudah kembali normal. Hatiku kembali kosong sekarang. Memang benar apa yang dikatakan orang kebanyakkan mengenai cinta pertama. Perkataan orang-orang yang mengatakan kalau cinta pertama sulit untuk dilupakan untuk seorang yeoja itu memang benar. Contohnya aku… sampai saat ini aku tak bisa melupakan cinta pertamaku… Yoochun oppa… yang sudah pergi meninggalkanku untuk selamanya.
“ Boommmmmmm “ kejut Min Ri mengagetkanku yang beberapa detik yang lalu sedang melamun.
“ Di tempat ini lagi.
Hei Shin Hana~ apa kau tak bosan berada di tempat ini? Taman belakang universitas, bangku yang berada tepat dibawah pohon rindang, dan… membaca novel. Apa kau tak bosan melakukan ini selama 2 tahun ini? “
“ … 2 tahun.. kau benar.. sudah 2 tahun aku seperti ini.. mengikuti cara nyaman membaca buku ala Yoochun oppa. Hah~ bahkan aku tak merasa ini sudah 2 tahun. “
“ Hana-ya~ … “
“ Nan gwenchanayo~
Hanya sedikit teringat Yoochun oppa saja. “ ucapku dengan nada lemah.
“ … Hahhhh~ Min Ri-ya… kau tau, saat seseroang pergi meninggalkanmu, yang tersisa hanyalah kepedihan. Kau hidup tapi secara bersamaan kau merasa mati. Itu yang hampir 2 tahun menyelimutiku. Dan aku merasa menyesal tak bisa menyelamatkannya. “
“ Hana-ya… Mianhae… maaf bukannya aku mengingatkanmu kembali pada Yoochun oppa. Jeongmal mianhae, Hana-ya.. “ ucap Min Ri dan langsung memelukku.
Penyesalan. Itu yang aku rasakan setiap kali tanpa sadar mengingat hari dimana kecelakaan itu terjadi. Menyesal karena aku tak bisa menyelamatkan Yoochun oppa. Kalau saja ajjusi pemadam kebakaran itu tak menarikku keluar dan meninggalkan Yoochun oppa didalam mobil yang akan meledak, mungkin Yoochun oppa bisa aku selamatkan. Aku benar-benar merasa menyesal tidak bisa menuruti perkataannya yang menginginkanku bahagia sepeninggalannya.
“ Hana-ya … perlu kau ketahui.. sejujurnya, obat terbaik dari sebuah penyesalan bukanlah waktu, melainkan seseorang yang tepat sebagai pengganti.
Mianhae Hanya-ya~ jeongmal… “
@Daegu Hospital
08:00 AM KST
Author POV
Terlihat seorang wanita parubaya duduk dengam wajah yang mulai pucat didekat ranjang putrinya yang terbaring koma selama 8 hari itu. Tangannya selalu menggenggam erat putri satu-satunya yang sedang terbaring lemah dengan alat bantu oksigen yang menutupi setengah wajahnya itu. Setiap kali memandangi wajah putrinya, ia selalu teringat percakapan mereka sebelum kecelakaan yang hamoir merenggut nyawa putrinya itu terjadi.
#Flashback
@Ruang makan rumah keluarga Choi
“ Aegineun~~ sarapanmu sudah eomma siapkan. Ppaliwa~ “ ucap Ny Choi pada putrinya yang masih tengah asyik menonton film kartun.
“ Mwo? Aegineun??? HYA eomma! Kenapa eomma memanggilku dengan sebutan itu eo?! Sudah berapa kali aku bilang jangan memanggilku dengan sebutan aegi lagi, eomma~~ Aku bukan bayi dan aku sudah dewasa. “ protes putrinya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar kaca.
“ .. Isshhh~ araseo araseo~
Cha~ datanglah ke meja makan dan makan sarapanmu, Rae Ki-ya~~ “
Putri semata wayangnya, Rae Ki, dengan cepat menatap eommanya kesal tapi beberapa detik setelah itu iya tersenyum mendengar eommanya tak memanggilnya dengan sebutan aegi. Rae Ki lalu berjalan keruang makan setelah mematikan TV. Rae Ki duduk di kursi sedangkan eommanya menghidangkan menu sarapan pagi kesukaannya setelah itu duduk di kursi berhadapan dengan Rae Ki.
“ Rae Ki-ya… bagaimana dengan kuliahmu? “
“ Its OK dan no problem. Aku hanya tinggal menunggu diwisuda 2 bulan lagi. “ jawab Rae Ki dengan mulut yang mengunyah pelan sarapan paginya.
“ Jeongmal?! Kalau begitu kau… wahhh~ akhirnya kau mendapat gelar S2mu.
Cha~ Hadiah apa yang kau inginkan untuk kelulusanmu? Biar eomma membelikannya untukmu. “
“ … Hadiah kelulusan? Hmmm~ … eobseoyo. Aku tak menginginkan hadiah kelulusan. Cukup hadiah yang appa dan eomma belikan saat kelulusan S1ku. Di kelulusan S2ku ini, aku tak menginginkan hadiah. Yang aku inginkan hanya Appa dan Eomma bisa hadir diacara wisuda S2ku 2 bulan lagi. “
“ Oh aegi~ kata-katamu sangat menyentuh eomma. Appa dan eomma janji akan menghadiri acara wisudamu. “
“ Tapi… kau yakin tak menginginkan hadia apapun di kelulusanmu ini? “
“ Eobseoyo, eommeoni~~ cukup mobil yang eomma berikan sebagai hadiah S1ku. Aku tak menginginkan hadiah. “
“ Johayo~ … lalu… setelah kau lulus, apa kau mengambil tawaran appamu untuk menggantikannya menjadi direktur CEO di perusahaan? “ tanya Ny Choi membuat Rae Ki menghentikan memakan sarapannya.
“ … Aku belum siap mengelola perusahaan, eomma. Mungkin aku akan melanjutkan S3 di London atau Paris. “
“ … Hahhhh~ Rae Ki-ya… S2mu sudah cukup bisa mengelolah perusahaan Appamu. Tak perlu kau melanjutkan S3 sampai ke London atau Paris. “
“ Eomma~~~ aku ingin menambah pengalaman hidup. Aku ingin menjajal kemandirianku dengan meneruskan S3 di luar negeri. “
“ Kalau alasanmu ingin mandiri, kau tak perlu meneruskan kuliahmu ke luar negeri. Kau kan bisa melanjutkan ke universitas yang sama. “
“ …. Aniyo eomma. S3ku kali ini aku ingin lulus dari universitas di London. Aku dengar program S3 di London hanya 2 tahun. Bukankah itu sebentar, eomma. “
“ Tapi eomma tak ingin sedetikpun jauh darimu, Rae Ki-ya. “
“ Eomma~~~ “
Suasana terasa sedih mendengar keinginan Rae Ki untuk meneruskan S3nya di luar negeri. Ny Choi tak mampu bahkan tak bisa jika Rae Ki jauh darinya. Bahkan ini sampai 2 tahun mereka akan terpisah oleh jarak yang sangat jauh. Tapi apa boleh buat, Ny Choi tau sifat anak perempuannya itu. Jika ia sudah memantapkan keinginannya, maka tak ada satu orangpun yang bisa menghentikannya.
“ Rae Ki-ya… setelah eomma pikir… mungkin ini sudah saatnya untukmu. “
“ Maksudnya eomma? “
“ … Kau… selain memikirkan melanjutkan kuliahmu di London… apa tak terbesit di fikiranmu untuk mencari seorang namja? “ tanya Ny Choi dengan hati-hati.
Rae Ki kembali menghentikan memakan sarapan paginya kemudian meneguk air putih dan mengelap mulutnya dengan lap makan.
“ Rae~~ “
“ Kenapa eomma tiba-tiba menanyakan itu? Bukankah perjanjian kita aku tak boleh berpacaran sampai kuliahku selesai~ “
“ Hm. Kau benar. Eomma melarangmu untuk berpacaran sebelum gelar S2mu kau dapatkan dan sekarang kau sudah mendapatkan gelar S2mu. Dan larangan itu sudah tak berlaku lagi sekarang, aegineun. “
“ Tapi eomma… aku belum menyelesaikan S2ku dan  . . . “
“ Tapi kau akan di wisuda dan mendapat gelas S2mu. Lebih cepat 2 bulan itu tak apa kan.
Jadi… apa kau tak berfikir untuk mencari namjachingu? Apa selama kau kuliah kau tak menyukai seorang namja? “
“ … … Hmmmm~ … sebenarnya… ada 1 namja yang aku sukai, eomma. “
“ Nugu? Apa namja yang dulu pernah melefonmu itu? “
“ … Maybe. Aku tidak tau perasaan apa ini, eomma. Kami bertemu tanpa sengaja dan dia tiba-tiba memintaku untuk berpura-pura jadi yeojachingunya di hadapan yeoja yang ia sukai. “
“ Mwo? Kenapa kedengarannya kau jadi pelarian perasaan namja yang kau sukai itu? “
“ … Eomma melihatnya seperti itu? … nado. Kata-kata eomma memang benar. Aku merasa… aku hanya menjadi yeoja pelariannya semata. Bertemu bahkan mengobrolpun juga hampir tidak pernah. Tapi… wajahnya saat aku pertama kali bertemu selalu muncul di benakku, eomma. Dan entah kenapa… disaat dia menyuruhku, aku selalu menurutinya. Eomma tau kan sifatku yang paling tidak suka di perintah~
Ini membuatku bingung, eomma. Hahh~~ “
#Flashback End
Air matanya semakin deras menetes tatkala Ny Choi mengingat hari dimana Rae Ki untuk pertama kalinya menceritakan perasaan sukanya terhadap seorang nampa pada Ny Choi. Mengingat percakapan mereka, Ny Choi kembali menyesal. Ny Choi menyesal telah membuat peraturan konyol untuk Rae Ki yang melarangnya berpacaran sampai menamatkan S2nya. Tapi Ny Choi memiliki alasan mengapa ia membuat peraturan larangan itu. Ny Choi hanya ingin putrinya fokus pada pendidikkannya dan tak memikirkan namja.
“ Aegineun~ … cepatlah sadar~ dan bawalah namja yang kau sukai itu ke hdapan eomma. Hm~
Hiks hiks… kau senang? Eomma rasa kau senang mendengar ini. Ya~ … hiks hiks hiks… bawalah namja itu kehadapan eomma. Dan untuk membawanya kehadapan eomma, kau tentu harus sadar terlebih dahulu. Hiks hiks hiks~ … jebal aegineun~ … hiks hiks hiks… jebalyo~ bangunlah dari tidur panjangmu sebelum eomma berubah pikiran. Hm~ … hiks hiks hiks… jebalyo~ “
Ny Choi menundukkan kepalanya dan masih menangis tanpa melepaskan genggamannya dari tangan Rae Ki. Suasanya kembali hening. Hanya menyisahkan detakkan jantung Rae Ki dari monitor pedetak jantung di sisi kanan tempat tidur Rae Ki.
>> Keesokkan harinya <<
Kyuhyun POV
Untuk kedua kalinya aku datang ke Universitas Seoul hanya untuk melihat wajah Rae Ki yang selama 2 minggu lebih tidak menjawab bahkan membalas pesan singkatku. Sejak terakhir kali ia menelfonku hingga sekarang, ponselnya tak aktif. Aku fikir ponselnya mungkin lowbet dan aku menelfonnya lagi esok harinya, tapi tetap saja tidak aktif. Akhirnya aku mengalihkan fikiranku ke game agar tidak memikirkan Rae Ki lagi. Dan itu berhasil hanya sesaat. Hari ini aku putuskan untuk menemuinya secara diam-diam di unibersitasnya. Tapi aku tidak melihat batang hidungnya sampai siang ini. Ini aneh… sejak hari dimana aku mengatakan kalau Hana menerimaku pada Rae Ki, tiba-tiba saja Rae Ki hilang ditelan bumi dan tiba-tiba menelfonku mengatakan ‘ eomma ‘ setelah itu ponselnya tak pernah aktif hingga 2 minggu lebih.
“ .. Rae Ki-ya.. dangshineun eodiyo? (TR : Kau dimana?) “ ucapku lirih
“ Jogiyo~ … hmm~ apa kau mengenal mahasiswi S2 jurusan Management yang bernama Choi Rae Ki? “ tanyaku pada mahasiswa yang lewat didepanku.
“ … Nde. Kebetulan aku teman sekelasnya. Apa yang kau cari Choi Rae Ki-ssi yang usianya 21 tahun? Soalnya di jurusan Management mahasiswi yang bernama Choi Rae Ki-ssi ada 2. “
“ A nde. Kau benar. Dia berusia 21 tahun dan aku tau dia mahasiswi termuda. “
“ Oooo~ tak salah lagi. Dia teman sekelasku. Tapi… yeongseohamnida… dangshineun nuguyo? Sepertinya kau bukan mahasiswa disini? “
“ … hmm~ itu… nde. Aku memang bukan mahasiswa disini dan aku adalah… Rae Ki chingu.
Geuraeseo~ bisakah aku bertemu dengan Rae Ki-ya? Apa kau tau sekarang dia berada dimana? “
“ Kau tak bisa menemuinya. Sudah hampir 15 hari ini dia ijin. “
“ ijin? Wae? “
“ … Rae Ki-ya mengalami kecelakaan 15 hari yang lalu di Daegu. Mobilnya hangus terbakar dan sekarang dia mengalami koma. “ jelas mahasiswa itu membuatku shock mendengarnya.
“ … M.. Mwo? … Apa kau tau Rae Ki-ya dirawat di Rumah Sakit mana? “
“ Aku dengar-dengar, Rae Ki-ya sudah dipindahkan ke RS Seoul 3 hari lalu. “
“ Ok… gomawo~ “ ucapku cepat dan langsung masuk kedalam mobil menuju RS Seoul
Dengan kecepatan penuh, aku melajukan mobilku ini ke RS Seoul. Setibanya disana, aku memarkirkan mobil dan berlari masuk kedalam rumah sakit.
“ Jogiyo~ pasien bernama Choi Rae Ki-ssi dirawat dimana ya? “
“ Choi Rae Ki-ssi? Gidaryo~ saya akan mencari datanya… “
{Setelah beberapa menit searching}
“ Choi Rae Ki aggasi dirawat di kamar VVIP III. Dari sini anda lurus, belok ke kanan setelah itu ikuti koridor sampai ujung, kemudian belok kearah kanan. Pintu nomer 2 disebelah kiri adalah kamar rawat Choi Rae Ki aggasi. “ jelas suster.
“ O nde~ gamsahamnida~ “ ucapku cepat dan langsung berlari kembali sesuai petunjuk arah dari suster itu.
Aku terus berlari hingga sampai akhirnya aku berhenti tepat didepan pintu kamar rawat. Perlahan aku mendekat kearah pintu dan memegang knop pintu kemudian bersiap untuk mendorong pintu itu tapi…
“ Suster… naikkan voltasenya. “
“ Baik, dokter. “
Itu percakapan yang aku dengar. Perlahan aku sedikit membuka pintu dan melihat 2 orang yang aku yakini kedua orangtua Rae Ki sedang menangis. Pandanganku perlahan teralih pada dokter dan suster yang terlihat panik. Aku lihat dokter terus menyetrum dada Rae Ki dengan alat pacu jantung dan aku juga mendengar suara beep yang semakin melemah dari monitor kecil. Aku melihat angka di monitor yang semakin menurun, menurun dan menurun angkanya.
“ Suster… tambahkan voltasenya lagi! Pasien kritis! “
Aku merasakan waktu sepertinya berhenti berjalan. Pandanganku terlihat blur karena mataku tertutupi dengan air mata. Jantungku berdegup kencang. Kritis… mungkinkah… Rae Ki…
“ Andwaeyo~~~!!!!!!! “ teriak histeris eomma Rae Ki.
Tepat disaat itu, pendengaranku mendengar bunyi yang cukup nyaring dan disaat aku melihat kembali layar detak jantung… grafiknya sudah berubah menjadi lurus dan dipojok monitor terlihat angka 0.
“ … Suster, catat waktu kematiannya. “
Author POV
Tubuh Kyuhyun seketika itu juga lunglai. Kakinya seketika tidak bisa menopang tubuhnya. Merasa tubuhny akan jatuh, Kyuhyun segera memegang tembok dan sedikit bersandar.  Tn Choi yang merasakan kehadiran orang asing langsung melihat kearah Kyuhyun.
“ Nu… “ ucap Tn Choi menggantung saat menyadari pandangan mata Kyuhyun menatap lurus kearah Rae Ki dengan mata yang basah.
Dengan tertatih, Kyuhyun mencoba berjalan ke arah Rae Ki. Dokter, Suster, dan Ny Choi yang menyadari keberadaan Kyuhyun hanya bisa diam. Ny Choi melihat kearah Kyuhyun sekilas kemudian kembali menangis di samping tubuh Rae Ki. Dengan tangan yang bergetar, Kyuhyun mencoba memegang tangan Rae Ki. Dingin… itu yang dirasakan Kyuhyun saat menyentuh jemari tangan Rae Ki. Tetesan demi tetesan mulai menetes dari kelopak mata Kyuhyun.
“ … Rae Ki-ssi…. Ppali ireona. Ireonaseo~ … ada yang ingin aku katakan padamu. Jadi kau harus bangun Rae Ki-ssi agar bisa mendengar apa yang ingin aku katakan padamu. “
“ … Aegineun~~!!! “ teriak Ny Choi histeris.
“ Johayo~ … kalau kau tak ingin bangun. Aku akan tetap mengatakannya padamu.
Aku ingin mengatakan… Mianhae…. Mianhae… Mianhae… “ ucap Kyuhyun dan sekilas menghapus airmatanya.
“ Mianhae~ … Mian aku sudah menyeretmu kedalam urusanku… Mian kalau selama ini kau selalu menuruti perkataanku… Mian jika selama ini aku sudah membuatmu kesal… Mian kalau selama ini sudah merepotkanmu… dan… Mian aku sudah mengatakan kebohongan padamu… … Sebenarnya aku dan Hana-ya tidak berpacaran. Aku mengatakan itu agar kau dengan mudah menjauh dariku. Hikss~~~ … Aku fikir kau yeoja yang pintar, tapi nyatanya justru sebaliknya. Aku menyuruhmu menjauhiku… tapi kau sekarang… sekarang kau… hiksss~ … “ Kyuhyun mulai merasa tak bisa mengungkapan kata-kata lagi.
“ Hahhhh~ … Choi Rae Ki-ssi… Rae Ki-ya… kau masih mendengarkanku kan?
Ppali ireona~! Jebal ireonnaseo~!! Rae Ki-ya ireonna~!!! Hiks hiks hiks~ … Bukankah selama ini kau selalu menuruti perkataanku eo? Sekarang kau harus menuruti perkataanku~ .. aku menyuruhmu untuk bangun sekarang~!! Ireonna Rae Ki-ya~!!!! “
“ Anak muda, tenangkan dirimu dan ikhlaskan dia pergi eo.. “ ucap Dokter.
“ Pergi?! Dokter bilang pergi?! Rae Ki-ya masih disini! Dia tidak akan pergi kemana-mana! ARSAEO!! “
“ … Rae Ki-ya~~ Ireonna!!! … hiks hiks…. Jebal kajima~~ haaaa~~ Kajima Rae Ki-ya~~!!! “ ucap Kyuhyun mulai histeris.
Kyuhyun dengan pelan mengguncangkan tubuh Rae Ki yang sudah tak bernyawa lagi.
>Alam bawah sadar<
Choi Rae Ki POV
‘ Eodiga? Aku sekarang dimana? Kenapa begitu banyak kabut putih disini eo? Sebenarnya tempat apa ini? ‘ tanyaku pada diri sendiri.
Aku terus melihat kesekelilingku yang penuh dengan kabut putih ini. Aku terus berjalan dan berjalan sampai kabut putih ini perlahan semakin menipis dan memberlihatkan hamparan danau dengan air yang berwarna biru, pepohonan yang asri, dan bertebangan burung merpati.
“ Waahhhh kwiyeopta~~ “ dertakku kagum melihat panorama danau yang sangat luar biasa indahnya.
Tempat seperti ini yang aku ingin kunjungi sejak kecil. Tempat dimana ada danau besar dengan air yang berwarna biru pepohonan yang masih hijau nan asri, berterbangan burung merpati serta burung-burung kecil, dan yang paling penting… disini sunyi, hanya terdengar kicauan indah burung lain.
Aku menghirup udara sebanyak-banyaknya dan aku hembuskan melalui mulutku dengan perlahan. Sangat nyaman. Dan aku betah berlama-lama disini. Aku langsung duduk di rumput dan kembali manghirup uadara sebanyak-banyaknya lalu ku hembuskan perlahan melalui mulutku.
“ Rae Ki-ya~~ “
Mendengar seseorang memanggil namaku, mau tak mau aku menoleh kearah sumber suara yang memanggil namaku itu. Setelah aku menoleh, aku terkejut saat tau yang memanggilku tadi adalah… Yoochun oppa. Beberapa kali aku mengucek kedua mataku ini hanya sekedar untuk memastikan pandanganku masih normal. Dan ternyata… pandanganku masih normal, saat ini aku melihat Yoochun oppa.
“ … Op… Oppa? “ ucapku terbata
Changkkamanyo. Tempat ini… tak ada tempat seperti ini di bumi. Lantas dimana ini? Apa aku sudah meninggal? Bagaimana bisa aku melihat Yoochun yang sudah meninggal 2 tahun silam detik ini juga?
Aku melihat Yoochun oppa berjalan kearahku dan duduk tepat disampingku. Sedangkan aku masih melihatnya tak percaya. Wajahnya sama sekali tak berubah 2 tahun ini.
“ Berhenti memandangiku seperti itu. Ini memang benar aku, Rae Ki-ya. “
“ … Op… oppa… tapi oppa, kau . . . “
“ Aku mendengar semua cerita yang kau ceritakan setiap kali datang menemuiku. “
“ Mwo? Jeongmal? “
“ Hm.. Apa kau ingat janji yang aku ucapkan saat kita masih kecil dulu?
Aku berjanji akan membantumu mendapatkan namjachingu kelak saat kau diperbolehkan ajjuma untuk berpacaran dan tadir berkata lain… Aku meninggal. “
“ Oppa~ aku fikir kau hanya bercanda waktu itu. “
“ Aniyo~ dan itu janjiku sebagai seorang oppa, bukan sachon.
Rae Ki-ya… apa kau ingat perkataanku 2 tahun lalu saat sebelum aku meninggal, disaat keluarga besar berlibur ke Pulau Nami? “
“ … Hmmm~ sepertinya ku sedikit.. lupa. Mian “
“ Saat itu kita duduk seperti ini. Hanya saja dengan pemandangan berbeda karena saat itu turun salju.
… aku mengatakan padamu kalau aku bermimpi tentang… kematianku sendiri. “ “ Kau sudah ingat “ sambung Yoochun oppa begitu melihat ekspresi wajahku.
“ Aku bermimpi… tapi aku merasa berada disana. Aneh memang. Karena itu kali pertamanya aku bermimpi melihat kematianku sendiri. Makadari itu aku menjadi pendonor jantung. Karena aku ingin disisah umurku aku bisa membantu orang lain. Dan tak aku sangka, namja penerima jantungku adalah… Dangshineun cheos sarang (Tr : Your first love).
Saat mendengar kau bercerita didepan makamku, aku jadi bisa menepati janjiku untuk membantumu mendapatkan org yang kau cintai.
Sebelum itu… aku ingin mengatakan maaf padamu. Rae Ki-ya~ … Mianhaeyo~ … Sejujurnya… aku yang memaksa dia untuk mencintai wanitaku melalui detakkan jantung yang berdebar cepat saat dia melihat wanitaku. Setiap kali ia bertemu dengan wanitaku, aku selalu mendetakkan jantungku yang ada didalam dirinya. Aku kira dia akan mengatakan kalau dia mencintai wanitaku dan akan selalu berasa disamping wanitaku. Tapi… justru wanitaku ingin menghapus semua kenangan kita dulu dan memulai lembaran baru seperti perintahku padanya sebelum meninggal. Disaat aku mengetahui itu, aku tak mendetakkan jantungku dengan cepat. Tapi aku mendetakkan jantungku disaat dia mengetahui kau… kecelakaan. “
“ … Kecelakaan? … nan? … jadi sekarang… ak… aku… benarkah ak . . . “
“ Rae Ki-ya… kau itu beruntung. Sangat sangat beruntung. “
“ Maksud Yoochun oppa? “
“ … Rae Ki-ya… aku minta maaf sudah membuat namjamu mencintai wanitaku. Aku fikir dengan kehadirannya disisi wanitaku, aku bisa dekat dengan wanitaku. Dan aku mulai berfikir, aku tak bisa seperti ini terus. Memaksakan perasaan yang bukan sebenarnya.
Rae Ki-ya… Cintai orang yang kau sayangi sesukamu selagi kau masih hidup. Kematian akan seperti ini. Kau tidak dapat pergi bersamanya kemanapun kau mau. Kau tidak dapat menyentuh dirinya, juga tidak dapat mengatakan betapa sayangnya kau pada dirinya. Jadi, selagi kau masih bernafas, cintai orang yang kau sayangi sesukamu. Pergilah ke tempat-tempat yang kau sukai. Tanyakan semua hal yang ingin kau tanyakan satu sama lain. Jika kau mencintainya, katakan semua perasaanmu padanya lagi dan lagi. Katakan sampai orang yang kau cintai bosan mendengarkanmu mengatakan hal yang sama. Jadi Rae Ki-ya… kembalilah selagi kau mempunyai kesempatan untuk melakukan yang ingin kau lakukan. Kembali sekarang sebelum terlambat. “
“ Dan disaat kau kembali, tolong sampaikan kata-kataku ini pada wanitaku.
Aku melepasmu sekarang. Hiduplah bahagia dan membuat keluarga kecil bersama namja yang mencintaimu dan kau cintai. Jangan mengingatku terus menerus. Aku sudah nyaman sekarang dan seharusnya kau juga nyaman setelah kau memutuskan untuk memulai hidupmu kembali tanpaku. “
“ … Yoochun oppa… apa yang sedang kau katakan.. aku sama sekali tak me . . . “
“ Tutup matamu dan ikuti suara yang sedang memanggilmu. “
“ Tap . . . “
“ Tak ada waktu lagi. Tutup matamu sekarang. “
“ Sekarang~ “ sambung Yoochun oppa sebelum aku mengeluarkan suaraku.
Aku lantas menuruti perkataan Yoochun untuk memejamkan mataku. Tak sela beberapa detik aku mendengar suara seseorang memanggil namaku dengan isakkan tangis. Suara itu semakin jelas aku dengar.
Author POV
Tn Choi terus memeluk Ny Choi sembari mengusap punggung Ny Choi agar lebih tenang melihat suster sedang melepas semua peralatan yang sudah membantu Rae Ki selama ia koma 15 hari terbaring koma satu per satu. Sedangkan Kyuhyun masih diam tak bergeming duduk di samping Rae Ki.
‘ Aku yakin kau masih disini. Kembalilah Rae Ki-ya…
Kajimayo~ ‘ batin Kyuhyun berkata.
Tutt tuttt tutttt tutttt
Layar monitor tiba-tiba berbunyi saat suster ingin mencabut kabel mendeteksi detak jantu dari dada Rae Ki. Bukan cuma Suster yang terlihat shock mendengar bunyi monitor yang tiba-tiba saja menandakan kembalinya detak jantung Rae Ki. Dokter yang melihat keanehan langsung memastikan sendiri kalau monitor pendeteksi detak jantung itu tak rusak. Dan benar… sama sekali tidak rusak ataupun error. Angka detak jantungpun semakin meningkat dari 0 perlahan meningkat 50. Ny Choi yang juga melihat kejadian langka itu langsung menghampiri tubuh Rae Ki. Disaat Kyuhyun masih tidak bisa mencerna kejadian saat ini, tiba-tiba saja tangan Kyuhyun yang masih menggenggam tangan Rae Ki merasakan jari-jari tangan Rae Ki bergerak membalas genggaman Kyuhyun.
“ O… Tangan Rae Ki-ya bergerak “ ucap Kyuhyun shock.
“ Oh.. aegineun~ kau mendengar eomma eo? Buka matamu, chagiyaaa~ “ ucap Ny Choi dengan suara yang paruh dan bergetar
Dokter yang menangani Rae Kipun langsung bertindak memeriksa kondisi Rae Ki. Dokter langsung menempelkan stetoskop ke dada kiri Rae Ki untuk mendengarkan detak jantung Rae Ki yang bertambah cepat sembari melihat kearah monitor.
“ Suster! Pasang kembali infus dan periksa denyut nadinya! Ppaliwa~! “
“ Baik, Dok. “
Dengan segera Suster kembali memasang infus di tangan kanan Rae Ki kemudian memeriksa denyut nadi Rae Ki yang sedang dalam tahap menuju normal. Dokter dan Suster menangangi Rae Ki dengan cekatan hingga detak jantung dan denyut nadi berdetak stabil.
“ Ini sulit dipercaya… Ini benar-benar keajaiban dari Tuhan kalau Choi Rae Ki-ssi telah kembali. Choi Rae Ki-ssi melewati masa kritisnya setelah sempat meninggal selama beberapa menit. Choi Rae Ki-ssi telah kembali.. “ ucap Dokter takjub membuat kedua orangtua Rae Ki dan Kyuhyun merasa lega.
Choi Rae Ki POV
Perlahan aku membuka kedua mataku dan melihat pemandangan yang terlihat dari jendela yang gordennya sudah terbuka. Aku masih bertanya-tanya dimana aku sekarang dan kilasan saat kecelakaanpun melintas di benakku. Apakah aku sekarang sudah meninggal???
“ Akh~!! “ pekikku saat merasakan sakit di kepalaku dan aku baru menyadari kalau kepalaku diperban.
Aku mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan ini sampai akhirnya apandanganku berhenti pada seseorang yang tertidur duduk di sofa. Melihatnya tertidur seperti itu membuatku sedikit bertanya-tanya. Aku melihat orang itu mengeluh dan membuka matanya.
“ Omo~ Akhirnya kau sudah sadar “ ucapnya dan aku memilih diam.
Orang itu berdiri lalu berjalan menghampiriku kemudian duduk di sampingku dan sekilas memegang keningku. Dia kembali diam dan akupun juga diam. Karena tak ada yang harus aku bicarakan atau omongkan padanya. Sampai akhirnya seseorang membuka pintu kamarku dan masuk.
“ Bibi Park… “ lirihku.
Tatapan mereka saling bertemu untuk kedua kalinya. Tapi anehnya kali ini Bibi Park tak menatap penuh dengan kebencian dan amarah.
“ Kau sudah sadar, Rae Ki-ya? “ ucapnya menanyakan kondisiku.
“ Kalaupun aku belum sadar, saat ini aku tak mungkin melihatmu Bibi Park. “ ucapku sinis.
“ Kyuhyun-a… keluarlah… aku ingin berbicara dengan Bibi Park. “
“ Wae? Kenapa menyuruh Kyuhyun-a untuk keluar? “
“ Kyuhyun-a kka~
Dan aku harap kau jangan berdiri ataupun duduk di depan pintu. Pergi yang jauh. “
Untung saja Kyuhyun tak banyak bicara dan kemudian menuruti kataku untuk keluar. Setelah Kyuhyun keluar, Bibi Park berjalan menghampiriku.
“ Kedatangan Bibi kesini hanya untuk memastikan kau masih hidup atau tidak.
Dan ternyata kau masih hidup. “ ucapnya dan membuatku menaikkan 1 alisku.
“ Kenapa Bibi . . . “
“ Beberapa menit lalu bibi mendengar kau dinyatakan meninggal… tapi kenapa kau hidup kembali
Apa kau memiliki 9 nyawa seperti kucing eo? “ ucapnya dan lagi-lagi aku tak mengerti ucapan Bibi Park
“ Bukankah kepalamu masih terasa sakit saat meminum kafein? “
“ hm~ dan itu membuatku kehilangan konsentrasi.
Bibi Park… apa yang sedang Bibi Park katakan padaku sekarang?
Changkkaman . . . “
“ Saat sebelum kecelakaan… apa kau meminum minuman berkafein? “
Sesaat aku diam dan mencoba mengingat kejadian sebelum kecelakaan. Aku ingat sepulangnya aku dari rumah Soo Hyun sunbae untuk berdiskusi tentang drama musical yg akan ditampilkan saat hari wisuda, aku berhenti di pom bensin karena bensin mobilku hampir habis dan setelah itu aku diberi segelas kecil susu coklat dari pegawai pom bensin. Changkkaman… aku meminum habis gelas kecil berisi susu coklat itu. Tapi.. bukankah susu tidak ada kafeinnya. Atau jangan jangan…
“ Jika kau ingin menyingkirkan Raja, maka mau harus terlebih dahulu menyingkirkan pengawal yang melindungi raja itu. “ ucap Bibi Park dan aku mengerti apa yang Bibi Park katakan.
Apakah dia benar-benar Bibi Park? Kenapa sekarang aku tak mengenalnya? Bibi Park sudah dibutakan dengan rasa bencinya pada Kyuhyun sampai Bibi ingin membunuh Kyuhyun bahkan sekarang… dia juga ingin menyingkirkanku. Apa yang harus aku lakukan? Ini tak bisa teru-terus terjadi.
“ Bibi Park… alasan Bibi membunuh Kyuhyun-a… bukankah hanya untuk mengambil jantung Yoochun oppa?
Apa dengan Bibi Park melakukan ini semua Yoochun oppa akan bahagia disana? Tidak, Bi. Justru Bibi akan dibenci oleh Yoochun oppa karena sudah membunuh orang. “
“ … Hah! Anak kecil.. kau tau apa eo.. Jelas Yoochun-a disana . . . “
“ Aku bertemu dengan Yoochun oppa saat sebelum aku tersadar dari maut. “
“ … Mwo? … CIH! Mana mungkin . . . “
“ Jadi berhentilah, Bi. Berhenti mengincar nyawa Kyuhyun-a. Kyuhyun-a sama sekali tidak bersalah. Dia hanya penerima donor. Mungkin kalau Kyuhyun-a tau si pendonor jantung untuknya ini adalah pendonor prived, dia mungkin akan berfikir 2x untuk menerimanya. Perlu bibi ketahui, sejak pengoprasian transplantasi jantung selesai di lakukan, Kyuhyun-a terus berusaha mencari tau keluarga si pendonor yang tak lain adalah Bibi Park hanya untuk mengucapkan terimakasih telah membuatnya hidup kembali di dunia ini. Dan… saat Kyuhyun-a menemukan Bibi Park, justru sikap Bibi Park yang… arogan itu yang keluar. Bibi tak mandang itikat baik dari Kyuhyun-a. 2 tahun Kyuhyun-a mencari keluarga pendonor jantungnya dan begitu bertemu justru ia di pukuli. Apa yang Kyuhyun-a rasakan saat itu? Pasti sakit, Bi. Dan tentunya merasa bersalah karena sudah membuat Bibi Park kehilangan Yoochun oppa. Tapi inilah takdir antara Yoochun oppa dan Kyuhyun-a. Yoochun oppa meninggal dan disaat itu juga Yoochun oppa memberikan nyawanya pada Kyuhyun-a sehingga ia hidup kembali sampai sekarang. Seharusnya Bibi Park bangga dengan sikap Yoochun oppa yang mendonorkan jantungnya untuk orang yang membutuhkan sebelum ia meninggal. Bukan bersikap sebaliknya. Walaupun cara Yoochun oppa salah karena tidak memberitahukannya terlebih dahulu pada Bibi.
Geuraeseo… terimalah takdir, Bibi Park. Waktu tidak mungkin bisa terulang lagi. Bibi harus bisa menerima semuanya. Dan satu hal yg harus Bibi ketahui. Saat sebelum aku tersadar, Yoochun oppa menceritakan kenapa ia menjadi pendonor jantung. Alasan yang menurutku simple dan awal yg bisa dibilang tak bisa dinalar. Yoochun oppa… oppa bermimpi melihat kematiannya sendiri. Makadari itu oppa ingin didetik-detik terakhirnya hidup ia bisa menolong nyawa seseorang dengan mendonorkan jantungnya. Bukankah ini perbuatan baik, Bibi? Seharusnya kau bangga memiliki putra yang peduli dengan sesama. “
“ … Lelucon apa yang sedang kau katakan eo.
Yoochun-a tak memiliki spiritual seperti itu. Tak mungkin bisa ia melihat hal seperti itu  “
“ Kalaupun tak bisa, apa alasannya Yoochun oppa menjadi pendonor. Ini tak mungkin kebetulan belaka. Yoochun oppa harus mempunyai alasan. Dan mimpi itulah mejadi alasannya. Bukankah saat di pemakaman Bibi Park menerima sebuah VCD. Cobalah untuk menonton isi dari VCD itu. “
“ Dan… Jebal Bibi Park~ hentikan semuanya~
Berfikirlah dampak dari semua perbuatan Bibi park dan… Dan pasti Yoochun oppa akan merasa malu memiliki eomma seorang… pembunuh. Bukankah Bibi tak ingin membuat Yoochun oppa kecewa pada Bibi? “
“ … Tekad Bibi tak akan pernah goyah, Rae Ki-ya. “ jawab Bibi dengan nada angkuh.
“ Changkkamanyo! “ cegahku saat Bibi hendak keluar.
“ … jeongmal… Benarkah kau adalah Bibi Park-ku? … Bibi Park-ku tak sejahat ini. Dia sangat baik dan lembut. “
“ … Bibi tak ada waktu untuk melihat anak kecil sepertimu menangis.. “ ketus Bibi
“ Kau tau tugas pengawal raja selain melindungi rajanya? … Tugas lain dari pengawal selain melindungi rajanya yaitu… mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi sang raja.
Joah~ disaat kau membunuh Kyuhyun-a, disaat itu pula kau mendengar kabar kematianku. “
Author POV
Kedua mata Bibi Park membulat sempura karena kaget mendengar perkataan Rae Ki. Namun beberapa detik kemudian Bibi Park kembali bersikap normal dan terlihat angkuh dihadapan Rae Ki.
“ … Kau tak bisa menggertak Bibi Park, Rae Ki-ya. “ tegas Bibi Park dan langsung pergi.
Saat beberapa langkah menjauh dari kamar rawat Rae Ki, tubuh Bibi Park goyah dan hampir saja jatuh kalau seandainya di sebelahnya tak ada tembok untuk bersandar. Bahunya sedikit bergetar dan satu bulir air matanya mulai jatuh. Kepalanya menunduk menangis sembari mencengkram kuat dadanya yang serasa sesak.
“ … Sungguh… Bibi tak setega itu merenggut nyawa keponakkan kesayangan Bibi sendiri. Saat Bibi mendengar kau koma tak sadarkan diri… disaat itu juga Bibi merasa… tindakkan Bibi berlebihan. Bibi hanya membuatmu kecelakaan sedikit sebagai pelajaran untukmu agar tak mencampuri urusan Bibi dengan penerima jantung dari Yoochun-a. Jika kau kecelakaan, maka kau tak bisa berada disampingnya dan Bibi bisa menghabisi namja itu. Tapi… justru kau mengalami koma selama 2 minggu lebih dan… meninggal. Disaat Bibi mendengarkan kabar kematianmu, Bibi langsung terbang dari Jeju ke Seoul hanya untuk memastikan kabar itu salah. Dalam perjalanan Bibi terus menyalahkan diri bibi sendiri karena sudah membuatmu meninggal. Dan saat Bibi sampai di bandara, Bibi mendengar kau kembali ke dunia ini lagi. Bibi senang dan gembira mendengar kabar itu dan langsung pergi kerumah sakit. Dan benar… kau kembali ke dunia ini lagi. “ ucap Bibi Park sembari berderai air mata
“ Maafkan Bibi Park yang hampir merenggut nyawamu, Rae Ki-ya. Jeongmal mianhae~~ “ Ucap Bibi Park lagi dan mulai berjalan tertatih.
Tanpa Bibi Park ketahui, ternyata Rae Ki mendengar jelas apa yang di ucapkan semuanya oleh Bibi Park. Di depan pintu terbuka, Rae Ki yang duduk di kursi roda tanpa sengaja saat ingin keluar mendengar semua perkataan Bibi Park. Bukan hanya Bibi Park yang menangis, Rae Kipun yang mendengarkan pengakuan Bibinya juga menangis.
“ Hoh Rae Ki-ya.. Kau mau kemana? “
“ O.. Kyuhyun-a.. hmm aniyo. Hanya ingin membuka buka pintu agar udara bisa masuk kedalam kamar. “
“ .. Isshh~ bukan pintu yang kau buka, seharusnya jendela kamarmu yang dibuka agar udara segar bisa masuk kedalam kamar.
Kkaja~ kita masuk sekarang. Kau harus banyak istirahat supaya cepat pulih. “
Rae Ki sedikit menengok keluar hanya untuk memastikan Bibi Park sudah benar-benar pergi sebelum Kyuhyun mendorong masuk kedalam kamar. Dibuka satu per satu jendela kamar oleh Kyuhyun.
“ sejuknya~ “ lirih Kyuhyun begitu membuka jendela terakhir.
Rae Ki masih diam sembari melihat Kyuhyun yang memunggunginya. Kata-kata Bibi Park sesekali terngiang di telinga Rae Ki dan membuat Rae Ki memikirkan sesuatu.
“ Cha! Sekarang kau harus istirahat. Aku akan membantumu berbaring. “
“ Aniyo! “ tolak Rae Ki cepat sebelum Kyuhyun mendorong kursi rodanya menuju tenpat tidur.
“ Duduklah… aku ingin berbicara denganmu, Kyuhyun-a. “
Kyuhyun diam tapi masih berdiri didepan Rae Ki. Melihat Kyuhyun tak kunjung duduk, Rae Ki lantas memegang tangan kanan Kyuhyun dan sedikit menarik tangan Kyuhyun agar Kyuhyun duduk di sofa.
“ Jangan menatapku seperti itu, Kyuhyun-a.
Duduklah. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Tak mungkinkan aku berbicara sembari mendangak seperti ini. Leherku akan sakit. Jika kau duduk akan terasa enak aku melihatmu. Ppali “
Seperti tersadar dari lamunan singkatnya, Kyuhyun lantas duduk di sofa sedangkan Rae Ki mengubah posisi kursi rodanya menghadap Kyuhyun.
“ Apa yang ingin kau bicarakan? “
“ … hmmm~ … sepulangnya aku dari rumah sakit ini… kkaja.. kita pergi ke Pulau nami. “
“ Mwo? Ki-ta? “ tanya kyuhyun dengan mimik wajah antara kaget dan tak percaya jika Rae ki mengajaknya pergi.
“ Nde. Hanya kau dan aku.
Apa terdengar aneh? Sepertinya begitu. Entahlah… tiba-tiba saja aku ingin ke sana. Terakhir kali kesana saat keluarga besarku berlibur 2 tahun lalu. Mungkin saat ini aku merindukan suasana disana. Bukankah cuaca sedang baik untuk berlibur ke Pulau Nami. “
“ Nde. Tapi… nan wae? Kau bisa mengajak temanmu un . . . “
“ Bukankah kau juga temanku.
Waeyo? Kau tak ingin berlibur bersamaku? Hanya 3 hari. Ah.. itu mungkin terlalu lama. Hmm… kita berlibur hanya sehari. Hm.. “
“ …. Chin-gu. Yah benar… aku juga temanmu.. ya~ hanya temanmu. “
“ Jadi~~ apa kau mau berlibur bersamaku ke Pulau Nami, Kyuhyun-a?? Hm hm hm~~ “ ucap Rae ki sembari memperlihatkan muka aegyonya untuk pertama kali di hadapan Kyuhyun.
Kyuhyun diam sembari menatap wajah Rae Ki yang masih memperlihatkan muka aegyonya. Matanya bergantian menatap mata Rae Ki untuk mencari tau maksud lain dari Rae Ki mengajaknya pergi. Tapi Kyuhyun bukanlah Edward Cullent yang bisa membaca fikiran seseorang melalui mata. Kyuhyun tiba-tiba tersenyum sekilas saat dilihatnya wajah aegyo Rae Ki terlihat lucu jika dilihat terus menerus.
“ Waeyo? Kenapa kau tersenyum seperti itu eo? “ Rae Ki mulai sedikit kesal.
“ Aniya. Hanya saja… jika terus dilihat.. kau tak pantas memasang wajah aegyo seperti tadi, Rae ki-ya. “
“ HYAAA CHO KYUHYUN! “ kesal Rae Ki dan langsung mengalihkan pandanganya kearah lain.
Dan untuk kedua kalinya Kyuhyun tersenyum melihat tinggkah yeoja yang dihadapannya ini hampir menyerupai tingkah seorang anak kecil yang keinginannya tidak dikabulkan.
“ Joahyo, Rae Ki-ya~~
Kita berlibur ke Pulau Nami sesuai permintaanmu. “
“ Jinja? “ ucap Rae ki dan langsung menatap kembali kearah Kyuhyun.
“ Hm~ “
“ Hanya kau dan aku? “
“ Kenapa harus kau dan aku? Kenapa tidak mengajak yang lain? Misalnya mengajak orangtuamu untuk berlibur bersama. “
“ Mereka selalu sibuk. Buktinya sekarang mereka tak ada dikamar ini. “
“ Atau… kita bisa mengajak Sungmin hyung dan Hana-ya untuk berli . . . “
“ Andwae andwae andwae~!! ANDWAE!! “
“ … Hhhhhaaassshhhh~~ … Rae Ki-ya.. begini… kau itu yeoja sedangkan aku namja dan kita tak terikat apapun. Kita hanya…chingu. Seharusnya kalau berlibur setidaknya mengajak seseorang lagi. Apa kau tak takut hanya berlibur denganku? “
“ Aniyo. Untuk apa aku takut berlibur denganmu, Kyuhyun-a.
Aku juga tak membutuhkan meraka semua. “
“ … Tak membutuhkan mereka semua???
Hei hei hei~ kau sedang tak merencanakan apapun terhadapku kan? “
“ … Eobseo~~ merencanakan apa. hanya berlibur. Itu saja~ tak ada yang lain “
“ Cha! Aku ingin istirahat agar aku bisa keluar dari RS ini. Bantu aku berbaring. Ppaliwa~! “
“ Ishh kau ini. Tadi kau menolak aku bantu, sekarang kau meminta tolong untuk berbaring. Kau ini.. benar-benar yeoja yang . . . “
“ Ahhh kepalaku pusing mendengar kau berbicara. Ppaliwa~ dorong aku sampai ke tempat tidur setelah itu bantu aku untuk berbaring. Ppali ppali “
“ Kepalamu pusing karena kau terlalu banyak berbicara, bukan karena mendengarkanku. Issshh~ jinja jinja… “ ucap heran Kyuhyun dan langsung berdiri kemudian membantu Rae Ki untuk berbaring di tempat tidurnya.
>> 2 Bulan berlalu <<
@Choi’s Home
10:00 PM KST
2 bulan berlalu begitu cepat dan Rae Ki sudah diperbolehkan untuk pulang karena kesehatannya sudah normal kembali. Kyuhyun yang sudah mengIYAkan permintaan Rae Kipun juga harus ditepati. Selang 3 hari keluar, hari ini mereka berangkat menuju Pulau Nami.
“ Rae Ki-ya, dia belum datang kah? “
“ Belum eomma. Sepertinya terlambat. “ jawab Rae Ki sembari duduk di kursi teras rumah dan sesekali pandangannya melihat kearah gerbang.
“ … Hmmm~ kau yakin dengan apa yang kau lakukan? Tak bisakah kau memikirkan ulang lagi? Kau tak ingin mengikuti acara wisudamu? “
“ Ini sudah bulat. Lagian juga aku bosan dengan acara wisuda yang sama seperti wisuda S1ku dulu. Hanya ada pementasan drama. Syukur aku mengalami kecelakaan, jadi aku tak harus ikutserta lagi dalam drama musikal tahun ini. ‘
“ HYA!! Jadi kau bersyukur kalau kau kecelakaan eo? Begitu!
Perlu kau ketahui, saat kau dinyatakan meninggal setelah koma hampir 2 minggu eomma rasanya mati disaat itu juga! Eomma tak merasakan detakkan jantung eomma sendiri!! Bahkan eomma hampir gila saat kau meninggal!! Begitu juga dengan namja itu!! Tapi kau malah bersyukur kau mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawamu hanya karena kau tak ingin tampil lagi di drama musikal hah!! Kau ini benar-benar gadis keterlaluan! “ kesal Ny Choi
“ Isshhh eomma~ kau tak perlu meninggikan suaramu seperti itu. Hhhaassshhh~ membuat jantungku hampir lari saja karena kaget. “
“ Geuraeseo… eomma bilang apa tadi?  Begitu juga dengan namja itu, apa maksudnya? Namja siapa yang eomma maksud? “
“ Jelas namja yang akan berlibur bersamamu sekarang~ Ish! “
“ Mwo? Mak..maksudnya.. Kyu-Hyun? “
“ O… apa itu mobilnya? Sepertinya iya. “ gumam Ny Choi melihat ada mobil berwarna silver masuk ke halaman rumah dan mengalihkan pertanyaan putrinya.
“ Yeongseohamnida~ aku terlambat “ ucap Kyuhyun begitu turun dari mobilnya sembari bow.
“ Aku fikir kau kesasar saat kesini.
Kkaja~ kita berangkat sekarang. “ ketus Rae Ki.
Kyuhyun dengan sigap membawakan koper Rae Ki dan menaruhnya di dalam bagasi belakang.
“ Eomma~ aku berangkat.
Annyeong~ “ pamit Rae Ki dan sekilas memeluk eommanya sebelum masuk ke dalam mobil.
“ Kalau begitu, kami berangkat dulu ajjuma. “ pamit Kyuhyun kemudian masuk kedalam mobil.
Dalam perjalanan menuju Nami, mereka lebih memilih diam satu sama lain. Kyuhyun lebih fokus pada pengemudinya, sedangkan Rae Ki lebih fokus pada layar tabletnya.
“ A Kyuhyun-a, sesampainya di Nami, kita cari penginapan dulu. Aku sudah menemukan penginapan yang cocok.
Ok~ “
“ .. penginapan? Bukankah hanya sehari kita berlibur? “
“ Memang sehari. Tapi aku butuh istirahat Kyuhyun-a. Mana mungkin istirahat di dalam mobil. Kita menginap di kota Nami baru kita berlibur ke Pulau Nami. “
“ Joah~~ terserah apa katamu. “
“ Ok. “
Sesampainya mereka di kota Chuncheonsi setelah menempuh jarak 1,5 jam, mereka terlebih dahulu melewati pihak imigrasi dengan cara membeli tiket masuk seharga 5.000 won (Rp 40.000,-) dan setelah itu menuju ke alamat penginapan yang tak jauh dari Dermaga Gapyeong.
“ Pasang ini di jari manismu. “
“ … Nde? Cincin? Untuk apa? “
“ Pakai saja. Hanya saat didalam penginapan. “
“ … Kau sangat aneh, Rae Ki-ya. “
“ Ssstttssss… kkaja kita turun. Kakiku sakit kalau terlalu lama di dalam mobil.
Bukakan bagasi belakang. “ ucap Rae Ki lalu turun dari mobil dan membuka bagasi belakang untuk mengambil kopernya setelah itu mereka masuk kedalam penginapan.
“ Jogiyo~ disini masih ada kamar kosong? “ tanya Kyuhyunn pada pemilik penginapan.
“ Nde. Karena disini sering kedatangan turis, jadi kamar banyak yang penuh. Tapi hanya tersisah 1 kamar saja. “
“ O~ kalau begitu kami ti . . . “
“ Ambil kamarnya. “ potong Rae Ki.
“ Joahyo.
Tapi sebelumnya, apakah kalian… pasangan suami-istri? “
“ .. Hah?? An . . . “
“ Nde. Kedatangan kami kesini juga dalam rangka berbulanmadu ke Pulau Nami. Awalnya kami tidak berniat menginap, tapi karena aku membutuhkan istirahat dan melihat ada penginapan dekat dermaga jadi kami putuskan beristirahat disini. “
“ O.. ini bukti kami sudah menikah “ ucap Rae Ki lagi sembari menunjukkan jari tangan Kyuhyun dan jari tangannya yang melingkar sepasang cincin yang sama.
“ Hmmm~ … apakah 1 kamar yang tersisah itu… kamar VIP? “
“ Nde. Kebetulan kamar yang kosong adalah kamar VIP. “
“ Joahyo~ kami ambil kamar itu. “
“ Nde~
Sebelumnya silahkan isi registrasi dan beberapa data terlebih dahulu. “
“ Nde~ “
Kyuhyun dan Rae Ki sama-sama diam tak ada yang memegang bolfoin untuk mengisi data yang di minta peminik penginapan. Melihat tak ada respon dari Kyuhyun, Rae Ki kedikit menginjak kaki Kyuhyun sampai Kyuhyun menatap Rae Ki tak mengerti. Dengan senyuman terpaksa Rae Ki juga melihat kearah Kyuhyun yang meringis kesakitan.
“ Yeobo~~ kau harus mengisi datanya~~ hehehe “ ucap Rae Ki dan kembali melihat kedepan kemudian tersenyum manis pada pemilik penginapan yang memperlihatkan muka curiga pada Kyuhyun dan Rae Ki.
“ mwo? Yeo.. ahhh~ nde. Abata.. hehehe “
Dengan kikuk Kyuhyun mengisi data di buku tebal dan sekilas Kyuhyun berhenti menulis saat dilihatnya kolom berisi status. Dengan terpaksa Kyuhyun mengisi “suami-istri” di kolom status itu, setelah selesai mengisi semuanya Kyuhyun mengeluarkan dompet dari dalam saku dan memberikan kartu kredit beserta lembar registrasi kepada pemilik penginapan. Setelah semua selesai, pemilik penginapan itu menyuruh karyawannya untuk mengantar ke kamar dan serta membawakan koper Rae Ki.
“ Ini kamar anda beserta istri dan ini kunci kamarnya.
Bersenang-senanglah~~ “ ucap karyawan itu kemudian pergi meninggalkan Kyuhyun dan Rae Ki didepan kamar.
“ Hya! Kenapa diam? Buka pintunya~~ kau yang memegang kuncinya, Kyu. “
“ Nde?? O.. nde. Joah. “ ucap Kyuhyun gugup dan salah tingkah kemudian membuka pintu kamar
“ Ishh kenapa sikapmu jadi kikuk seperti itu, Kyuhyun-a? santailah eo~ oke~ “ ucap Rae Ki menyadari perubahan sikap Kyuhyun yang kikuk kemudian sedikit menepuk pelan pundak Kyuhyun sembari menyeret kopernya melewati kyuhyun.
“ Hahhhhh~~~ senangnya bisa datang kesini lagi!!! “ teriak Rae Ki saat berdiri tepat di depan jendela.
“ Ish~ kau ini! Kenapa masih berdiri didepan pintu? Masuk dan tutup pintunya!! “
Cho Kyuhyun POV
Bocah ini menyuruhku apa? Tutup pintu. Dan kenapa denganku ini eo?!! Kenapa otakku kemana-mana? Hahhh! Bagaimanapun juga aku namja dan Rae Ki itu yeoja ditambah lagi kami bukan pasangan suami-istri dan tidak seharusnya berada 1 kamar tertutup. Hahhh OK! Cho Kyuhyun… kau tak boleh memikirkan apapun diluar nalar dan akal sehatmu. Ini sekedar berlibur.
Plakk
“ Auw “
“ Kau melamun, Kyu? “
“ … an.. aniyo.. “
“ Kalau begitu ayo masuk. “
“ Kkaja~~~ “
Dan tanpa seijinku, Rae Ki langsung menarik tanganku masuk sebelum menutup pintu kamar dan langsung mendudukkanku di ranjang. Begitu juga dengan Rae Ki yang duduk di sampingku.
“ Ranjangnya enpuk kan?
Kau pasti capek mengemudi selama 1,5 jam lebih. Kalau kau ingin tidur, tidurlah. “
“ Rae Ki-ya gidaryo … “ cegahku saat Rae Ki hendak pergi dan kemudian rae Ki kembali duduk.
“ Hm~ Waeyo? “
“ … Hahhh~ begini… sejujurnya ak…sejujurnya aku merasa canggung berada 1 kamar denganmu.
Seperti yang aku katakan sebelumnya. Aku ini namja dan kau itu yeoja.. dan.. kita bukan suami-istri dan juga.. kita datang kesini bukan untuk… berbulanmadu melainkan kita kesini untuk berlibur. Tapi kenapa kau berbo . . .  “
“ Ssstttssssss~~~ pelankan suaramu~ “ potong Rae Ki sembari membungkam mulutku.
“ Itu hanya sekedar status, Kyu. Kau tak perlu canggung. Biasa saja. Anggap aku ini adikmu atau… noona. Tapi itu untuk di sini, kalau keluar status kita berubah jadi suami-istri.
Sebenarnya ada alasan lain kenapa aku menyatakan kalau kita suami-istri. “
“ Mwo?! “
“ ish! Tak perlu meninggikan suaramu seperti itu.
Pertama, apa kau tau kalau nami itu tempat romance? “
“ Ara~ lalu apa hubungannya? “
“ .. hahhh~ jadi seperti ini ceritanya.
2 tahun lalu aku dan keluarga besar pernah berlibur disini dan juga di menginap di penginapan ini. Saat dalam perjalanan, aku membuka website penginapan ini dan masih sama seperti 2 tahun lalu. Di penginapan ini banyak yang special kalau tamu itu statusnya suami-istri. Dari pelayanan sampai penyewaan alat-alat disini. Pokoknya di istimewakan. Maka dari itu aku mengatakan kalau kita ini suami-istri. Dan.. bukan disini saja. Saat kita di pulau nami nanti, disana banyak souvenir cantik dan  . . . “
“ Ada diskonnya untuk pasangan kekasih yang membeli souvenir itu. “
“ Omoo~ jadi kau tau itu. Hahahah~ yeoja memang mengincar barang diskon. Hahahhaha~ makadari itu aku hanya mengajakmu saja. Jadi kau tau kan alasanku kita berlibur berdua~~ yeoboneun~~~ “
“ Hya! Berhenti memanggilku yeobo! “
“ Aigooo~~~ kau marah eo, yeoboneunn~~ hm hm hm~ “
“ Sekali lagi kau memanggilku seperti itu, kau akan aku makan. “
“ Kau ingin memakanku? Apa kau ada keturunan bangsa vampire eo? Perasaan di Korea tak ada vampire. “
“ HYA!!! Hhhhhaassshhh~~ Ndo! … Sebagai yeoja, kau sama sekali tak waspada pada namja eoh. “
“ Waspada pada namja? Selama ini aku tak begitu banyak memiliki teman namja. Jadi aku tak waspada. “
“ Kalau begitu aku yang seharusnya waspada darimu.. “ ketusku dan langsung keluar dari kamar.
“ Hya! Kenapa kau mengatakan seperti itu?!! YEOBO~!!! “ teriaknya tak aku gubris.
Choi Rae Ki POV
Ishh!! Namja itu benar-benar tak bisa diajak bercanda sedikit. Tapi… setidaknya aku memiliki moment yang lucu ini dalam ingatanku. Dan alasanku mengatakan kalau kami adalah sepasang suami-istri adalah.. hanya untuk merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang namjachingu di Pulau Nami yang terkenal romance ini. Dan aku juga berjanji pada diriku sendiri, jika kelak aku datang kesini untuk ke 2xnya dan ke 2xnya itu aku akan mengajak seseorang yang aku cintai kesini. Dan janjiku itu terpenuhi sekarang. Walaupun sedikit memaksa Kyuhyun untuk berlibur kesini denganku. Tapi setidaknya aku sudah membawa orang yang aku cintai datang bersamaku ke sini.



TO BE CONTINNUED >>>>>>>>>>>

Tidak ada komentar :