.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

April 09, 2013

Thank You For Everything #8


#PREVIEW


Author POV
Kyuhyun tidak memperdulikan tangisan Yun Ae dan rengeknya untuk turun dari gendongannya.
Di dalam mobil menuju rumah Cho Family, Cho Yun Ae memasang wajah kesal saat Park Hye Moon melihatnya.


#PREVIEW END

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< 
Thank You For Everything
#8

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min

Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama


èCho Kyuhyun and Park Hye Moon‘s Homeç
10:00 PM KST

Author POV
Setelah selesai merayakan pesta peyambutan Park Hyun Moon dan si kembar, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah mereka walaupun Nyo Cho sudah menyuruh mereka untuk menginap. Tapi si kembar bersikeras untuk pulang.


Cho Kyuhyun POV
Dalam perjalanan pulang, sesekali aku melihat kearah kursi belakang yang disana ada Hyun Soo dan Yun Ae yang tengah sibuk masing-masing. Hyun Soo… sepertinya ia menuruni bakat gamerku. Karena sedari tadi saat berbicara topiknya selalu game. Sedangkan Yun Ae… entahlah… sepertinya ia masih malu untuk berbicara denganku. Mungkin ia canggung dan begitu juga denganku. Selama 3 tahun ini, aku hanya dapat menghubungi mereka melalui video call dan itupun jarang. Hanya sekedar berkeluh kesah dengan Moon tentang masalah yang aku hadapi. Dan disaat mengetahui Moon melahirkan anak kembar, hatiku merasa senang dan juga terbesit pertanyaan siapa ayahnya. Ya… aku belum bisa meyakinkan diriku sendiri. Aku masih merasa dulu aku tidak melakukannya dengan Moon. Tapi,,, saat aku menatap Hyun Soo, aku melihat pada dirinya ada sosok masa kecilku di sana. Wajahnya juga sedikit mirip denganku sewaktu kecil. Benarkah mereka darah dagingku?






Begitu selesai memarkirkan mobilku di garasi, aku lantas membawa koper serta tas mereka. samar-samar, aku sedikit ingat sesuatu. Abata~ 3 tahun ini kan aku tinggal di rumah eomma dan rumahku… pasti kotor.

“ Changkkaman!! “ cegahku saat Moon ingin memasukkan kode kunci pengaman pintu rumah. Mereka bertiga kemudian melihatku dengan tatapan yang berkata “ Waeyo? “. Aku kemudian menghampiri mereka.
“ Aku belum membersihkan rumah. Pasti didalam sangat berantakan dan berdebu. “ lirihku tepat disamping Moon.

“ Mwoya?
Lantas… selama ini kau dimana ha? “

“ Kau taukan aku tidak bisa memasak. Jadi aku tinggal di rumah… eomma… 3 tahun ini. “

“ hhhaaahhhsss~ “
“ kita bersihkan bersama. “

Moon lantas menekan kode kunci pengaman yang sudah ia hafal diluar kepala. Wajahnya terlihat shock saat melihat kedalam rumah yang berdebu dan sedikit berantakan.

“ Hyun Soo-ya, Yun Ae-ya, kalian pasti lelah kan.
Tidurlah di kamar eomma. Hm~ kkaja. “ perintah Moon.

Moon lantas menuntun Hyun Soo dan Yun Ae kedalam kamarnya. Hah~ sepertinya malam ini aku harus bedagang membersihkan rumah yang sudah 3 tahun aku tinggal.

“ Kkaja! Kita bersihkan bersama. “ seru Moon. Aku melihat Moon berjalan kedapur dan langsung mengambil 2 celemek di lemari bawah kompor dan melemparkan 1 kearahku.

“ Tidak bisakah kita membersihkannya besok? Besok kan hari minggu. Kau juga pasti lelah. “

“ Jangan banyak bicara. Cepat pakai celemek itu supaya bajumu tidak kotor dan bantuku membersihakan semuanya. “

“ Hhhaasssshhh~ “

Dengan malas aku meletakkan barang-barang mereka diluar dan membuka pintu rumah agar debunya keluar dan memulai membersihkan rumah.
2 jam sudah kami membersihkan rumah dari kotoran, sampah, debu, dan merapikan vas bunga. Dengan tubuh yang sama-sama lemas, aku dan Moon langsung terduduk lemas disofa sambari mengatur nafas masing-masing. Beberapa menit kemudian aku berdiri dan mengambilkan 2 botol air mineral untukku dan Moon. Moon langsung menghabiskan 1 botol air mineral itu dengan 1 kali tegukkan. Cepat sekali???
Setelah beristirahat, kami lantas menuju kamar. Saat aku menyadari Moon tidak jalan kearah yang sama denganku, aku langsung memegang pergelangan tangannya.

“ Kau mau kemana? “

“ tidur  “ jawabnya polos

“ Hya! Paboya… kau ingin mengusik si kembar  yang sedang tidur ha? “
“ Kau tidur dikamarku saja. “

“ Mwo?! “ sentaknya.

‘ hhaaasssshhhH~ kenapa kata-kata itu keluar dari mulutku? Hah~ mau bagaimana lagi. Sudah terlanjur dilontarkan. ‘ batinku.
“ waeyo? Apa salahnya kita tidur 1 kamar.. “

“ SALAH BESAR! Lagian aku dan si kembar sudah sering tidur 1 ranjang dan itu sama sekali tidak menganggu. “ Moon lantas berjalan lagi namun buru-buru ku cegah dan langsung menyeretnya masuk kedalam kamar sembari menutup mulutnya agar tidak teriak.

“ Akh! “ pekikku kesakitan saat tiba-tiba Moon menggigit tanganku.
“ Appooooo~~!! HYA!! “

“ Sudah ku bilang aku tidak ingin tidur denganmu! “ tegasnya dan berjalan menuju pintu.

Belum sempat Moon membuka pintu, aku langsung berdiri di depannya dan langsung mendorong tubuhnya sampai terjatuh di ranjang. Moon mencoba untuk berdiri tapi aku terus mendorong tubuhnya sampai berbaring di ranjang.

“ HYA! MWOYAJI …. “ aku kembali membungkam mulutnya.

“ kau ini benar-benar ingin membangunkan anak-anak ha?
Tenanglah… aku tidak akan melakukan hal-hal aneh padamu. Cepat tidur! Kau pasti lelah bukan. “

Aku lalu melepas bungkamanku dan disaat itu juga Moon mencoba mendorongku tapi tidak berhasil. Yeoja ini benar-benar waspada sekali? Tapi aku merindukan suasana seperti ini. 3 tahun aku hanya menggodanya lewat video call dan itu pun jarang.

Aku langsung mendekap bahunya sampai tidur kembali di ranjang dan aku langsung tidur disampingnya. Moon terus meronta-ronta sembari melepaskan tanganku di depan bahunya.

“ sssttttsss… diamlah dan tidur! “

“ Shireo! Lepaskannnnn aku Kyu!
Dasar namja yadong! “

“ HYA! Apa katamu? Yadong? Hhhhaassshhh~ benar-benar kau ini…
Sudahlah cepat tidur! tubuhmu pasti capek menempuh perjalanan jauh ditambah pesta penyambutanmu tadi. “

“ HAAAAHHHH!!!!! LEPAS!! “

Aku tidak memperdulikan ocehannya dan rontaannya yang ingin terlepas dari dekapanku. Entahlah… sepertinya aku mulai kecanduan menjaili Moon.

“ Geurae! Aku akan tidur! tapi lepaskan aku dulu! Mana mungkin aku tidur kalau kau mendekapku seperti ini! “ aku lantas melepas dekapanku dan Moon langsung berbalik memunggungiku. Dan kami tertidur.


>>>>> PAGI HARINYA <<<<<
07:00 AM KST

Park Hye Moon POV
Aku mengerjip-ngerjipkan mataku saat sinar matahari menerobos masuk gorden kamar ini. aku lantas merenggangkan ototku keatas dan mataku seketika membulat saat melihat disampingku ada… Kyuhyun. Aku kemudian mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan ini. Ini kamar Kyuhyun. Aku melihat Kyuhyun menggelihat dan tangannya terangkat keatas dan sedetik kemudian tangannya tajuh tepat di…

“ AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!! “ teriakku langsung menyingkirkan tangannya dari atas dadaku. SIAL! >.<

Dengan buru-buru aku langsung menyingkirkan selimut dan keluar dari kamar Kyuhyun. Aku melihat Hyun Soo dan Yun Ae juga keluar dari kamarku dengan wajah yang sedikit mengantuk. Ya… selama di California aku membiasakan mereka untuk bangun pagi. Tidak peduli hari kerja atau hari libur.

“ Good morning, Mom. “ sapa mereka bebarengan. Seperti sudah mengerti denah rumah ini, mereka berdua kemudian duduk di kursi meja makan.

“ Apa kalian sudah menggosok gigi? “ tanyaku sembari duduk di kursi depan mereka.

“ Sudah eomma. “

“ Kalau kalian masih lelah, kenapa kalian bangun pagi? “

“ Kami lapar eomma. “

“ Ah~ Abata. Eomma akan menyiapkan sarapan pagi untuk kalian. “

Belum sempat aku berdiri, aku kembali teringat kata-kata Kyuhyun semalam yang mengatakan kalau selama 3 tahun ini ia menginap di rumah eomeonim dan secara otomatis… tidak ada bahan apapun untuk sarapan pagi ini. hah~

“ Hmm~ Hyun Soo-ya, Yun Ae-ya, ganti baju kalian. Kita pergi ke Super Market sekarang. “

“ Super Market? “ seru mereka dengan senyuman evil lalu saling memandang satu sama lain. Hah~ aku tau imbasnya kalau mengajak mereka ke super market, yaitu membelikan mereka video game baru setelah pulang dari super market. -_-“

“ Iya. Ppali… ganti baju kalian. “

“ YES MOM! “ ucap mereka sembari hormat kepadaku dan berlari menuju kamarku.

Selesai mengganti baju dan cuci muka, kami bertiga lantas menuju ke Super Market dengan mobilku. Sudah 3 tahun ini aku tidak mengendarai mobilku ini. Untung saja saat sebelum aku berangkat ke California, aku menutup mobilku ini dengan kain putih. Jadi tidak ada debu yang menempel.
Selesai berbelanja, aku langsung menuju tempat video game center sesuai permintaan mereka. Mereka sibuk memilih dan bertanya kepada pelayan center tentang video game terbaru dan meminta tolong menginstallkan game pilihan mereka kedalam iPad mereka masing masing. Disaat aku melihat keluar, samar-samar aku seperti mengenal yeoja yang sedang berdiri di halte bus, karna disamping toko game center ini ada halte bus. Untuk memastikan dugaanku aku lantas keluar dan menghampiri yeoja itu.

“ Eonnie? “ yeoja itu melihat kearahku dan membenarkan dugaanku kalau ia adalah Jae Mi eonnie. Yeoja yang menyelamatkanku.

“ hmmm~ Kau??
Omona~ Hye Moon sangie? “

“ Nde. “ Jae Mi eonnie lantas memelukku sekilas.

“ Bagaimana kabarmu?
Hmm~ Sepertinya kau sudah melahirkan? “

“ Kabarku baik.
Hm~ Nde. “

“ Wah~ Chukkae. Apa jenis kelamin bayimu? “

“ Aku melahirkan anak kembar eonnie. “

“ Jinja? Wah~ Chukkahamnida. Kau mendapatkan kebahagian double. “

“ Gomawo eonnie. “

“ Kau kemana saja 3 tahun ini? biasanya kau mengunjungi café tempatku bekerja. “

“ … Hmmm~ Aku pergi ke California untuk melahirkan disana sekaligus melanjutkan S1ku yang tertunda. “

“ Ehem~ sepertinya aku bertemu seorang desainer lulusan California nih~ “ ledek Jae Mi eonnie dan aku hanya tersenyum.

“ … Eo… Eonnie sepertinya ingin berangkat ke café.
Bagaimana kalau kita bareng saja? “

“ O… aniyo. Aku bisa . . . “

“ Eomma eomma… kau harus membayar gamenya. “ seru Hyun Soo yang tiba-tiba muncul di sampingku dan disusul Yun Ae.

“ Iya chagiya. Sebentar ya~ “ ucapku pada Hyun Soo.
“ Eonnie changkkaman. Aku pergi sebentar. “

Aku kemudian berlari kecil ke dalam game center dan keluar kembali setelah selesai membayar game si kembar.

“ Kkaja eonnie… “

“ Tapi Hye . . . “

“ Tidak ada penolakkan! Aku juga sedang ingin pergi ke café.
Kkaja! Come on anak-anak. “ seruku sembari membukakan pintu belakang untuk si kembar dan sedikit memaksa Jae Mi eonnie untuk masuk kedalam mobil.

Sesampainya di café, aku lantas memilih tempat duduk favoritku. Café ini tidak banyak berubah. Tidak terlalu sepi dan tidak terlalu banyak pengunjung. Suasananya juga sangat tenang dan nyaman.

“ Ini. minuman kesuakaanmu. “ jamu Jae Mi eonnie sembari meletakkan 1 gelas jus melon di mejaku, 2 gelas jus jeruk di depan si kembar+sepotong cake, dan Jae Mi eonnie duduk di kursi depanku.

“ Gamsahabnida ajjuma~ “ ucap si kembar sembari menyantap cake di depan mereka dan Jae Mi eonnie tampak sebal saat mereka memanggilnya ajjusi.

“ Apa wajahku ini seperti ajjuma? “ protes Jae Mi eonnie dan sedetik kemudian ia terkekeh.
“ Eo… kau pasti merindukan suamimu selama 3 tahun ini. iya kan? “

“ … Hah~ hmmm~ eonni-ya… kau tau sendiri hubunganku dengan suamiku seperti apa. mana mungkin aku merindukannya. Dia juga sudah mememiliki yeojachingu. “ Jae Mi eonnie hanya diam dan menatapku dengan tatapan kasian. Sekilas aku melihat si kembar dan memastikan mereka tidak mendengar kata-kataku, karena di kedua telinga mereka terhalang(?) oleh headset.

“ Hahh~ kau ini… “

“ Eonnie tau sendiri, kalau pernikahan kami atas dasar perjodohan dari kakekku dan neneknya.
Jadi selama ini kami tidak mempunyai perasaan apapun. Hanya sebatas teman curhat saja dan sepupu. “

“ heemmm~ Moon-a~ Kau yeoja yang sangat baik. Seharusnya suamimu bangga memiliki istri sepertimu. Dia terang-terangan kepadamu kalau dia memiliki yeojachingu sedangkan kau… kau membiarkannya saja. Apa selamanya kau akan seperti ini? bagaimana kalau orangtua kalian tau yang sebenarnya? “

“ Molla eonnie dan aku pastikan mereka tidak ada yang mengetahui tentang ini. “ Jae Mi eonnie sekilas menepuk pundakku perlahan dan tersenyum manis.

“ Lalu… apa selama 3 tahun ini juga kau menemui Sungmin-a? “

“ … Hmmm Ani. Aku menghindar darinya. Dan alasan kepergianku ke California juga ada sangkut pautnya dengan Sungmin. Aku tidak ingin menghancurkannya. “

“ Lantas sampai kapan kau akan menyembunyikan semua ini dan perasaanmu padanya?
Moon-a~ lebih baik kau melupakan Sungmin-a dan berusahalah mencintai suamimu. Ingat… kalian sudah memiliki anak dari pernikahan kalian. Jika kelak mereka sudah dewasa dan mengerti kondisi orangtuanya yang seperti ini, kasian mereka. “ aku hanya terdiam dan meresapi setiap perkataan dari Jae Mi eonnie.

Yang dikatakan Jae Mi eonnie memang benar. Kenapa selama ini aku hanya memikirkan diriku sendiri? Aku sama sekali tidak memikirkan si kembar kelak saat dewasa. Tapi apakah aku bisa melupakan Sungmin oppa dan mencintai Kyuhyun? Dan setauku Kyuhyun sangat mencintai yeojachingunya. Buktinya dari selama 3 tahun ini Kyuhyun selalu berkeluh kesah tentang yeojachingunya.

“ Moon-a~ “ panggil Jae Mi eonnie sembari memegang tanganku.
“ Pikirkan baik-baik.
Jika kau berusaha, kau pasti bisa melupakan Sungmin-a dan menerima suamimu. Walaupun kalian hanya menganggap kedetakan kalian ini hanya sebatas teman. Tapi aku yakin, dibalik kedekatan kalian pasti akan timbul perasaan suka satu sama lain. Kalian hanya saja belum menyadarinya. “ aku hanya tersenyum miris kearah Jae Mi eonnie. Beberapa menit kemudian ponselku berbunyi.

“ Nde yeobeo . . . “ sapaku terpotong karna yang menelfon langsung mengeluarkan nada 3 oktafnya. Sekilas aku melihat layar ponsel yang bertuliskan “ Sachon Evil “ dan kembali mendekatkan ponselku ketelinga dan mendengarkan kicauannya(?).
“ Nde. Araseo! AKU PULANG SEKARANG! “ ucapku dan langsung menutup telfonnya.
“ Hmm~ Mianhae eon . . . “

“ Ara. Pulanglah~ “

“ Nde. Gamsahabnida atas minumannya. “
“ Kkaja anak-anak, kita pulang sekarang. Ayo pamitan dulu sama Jae Mi sukmo. “

“ Sukmo? Hah~ sudahlah. Terserah mau dipanggil apa. “

“ Tapi itu kenyataannya eonnie. Kau sudah berumur 27 tahun.
Seharusnya kau sudah menikah dan memiliki anak. “ ejekku.

“ HYA! Sudahlah… jangan ungkit masalahku. Kau urusi saja rumah tanggamu yang membingungkan. “ ledek Jae Mi eonnie tak mau kalah. Kami kemudian terkekeh bersama sebelum aku naik kedalam mobil.

Setibanya di garasi dan memarkirkan mobil, aku lantas masuk sembari membawa belanjaanku dan mengikuti si kembar yang sudah terlebih dahulu berlari kedalam rumah.

“ HYA! Kalian darimana saja?! “ seru Kyuhyun saat setelah aku masuk kedalam rumah.

“ Kami habis belanja dan mampir ke game center. “ ucapku sembari berjalan kearah dapur dan meletakkan kantong belanjaanku di meja makan.

“ Game center? Untuk apa kesana? “ tanya Kyuhyun sembari duduk di kursi meja makan.

“ Hah! Pertanyaanmu sangat lucu sekali~ tentu saja membayar pajak dari Hyun Soo-ya dan Yun Ae-ya. Kalau mereka mau menemanimu, kau harus membelikan game untuk mereka sebagai imbalan. “


Cho Kyuhyun POV
Aku sedikit kaget mendengar perkataan Moon. Game? Bahkan mereka menggemari game sama sepertiku disaat usianya 3 tahun. Sekilas aku melihat Moon yang sedang sibuk memasukkan belanjaannya kedalam lemari es dan aku melihat si kembar sedang asyik bermain iPad mereka masing-masing.

“ Hyun Soo-ya, Yun Ae-ya, kemarilah… “

Aku melihat mereka berlari kecil dan duduk rapi di kursi depanku kemudian kembali sibuk dengan iPadnya. Sedikit penasaran, aku mendongakkan kepalaku sedikit kearah iPad mereka dan benar.. mereka sedang asyik bermain game. Mungkinkah… mungkinkah mereka berdua adalah anak biologisku? Bahkan kami mempunyai kegemaran yang sama. Tanpa sengaja saat aku melihat kesamping dan saat itu Moon mengeluarkan botol kecil dari saku jaketnya. Penasaran dengan benda itu, aku lantas menghampiri Moon.

“ Apa yang kau masukkan kedalam Susu itu? “

“ Eo… ini vitamin sayuran untuk Hyun Soo-ya. “

“ Vitamin sayuran? “

“ Hmm~ saat usianya beranjak 1 tahun lebih 3 bulan, Hyun Soo-ya tidak mau memakan sayuran dan karena tidak memakan sayuran itu system imunnya sedikit lemah. Dia gampang terserang penyakit. Saat di bawa ke dokter, dokter menyarankan untuk memberikannya vitamin sayuran ini di setiap makanannya atau susunya. Supaya ia kebal terhadap penyakit. “

Dan untuk yang kesekian kalinya perkataan Moon membuatku mematung. Di mulai dari perkataan Moon tentang sifat Yun Ae yang pemalu saat bertemu dengan orang asing untuk pertama kalinya. Itu sangat mirip denganku. Ke dua, perkataan Moon tentang Hyun Soo dan Yun Ae yang meminta imbalan game setelah menemaninya. Dan ke tiga, perkataan Moon tentang Hyun Soo yang tidak suka sayuran. Mungkinkah ini… mana mungkin ini hanya kebetulan semata? Mereka berdua menuruni semua sifatku. Perlahan aku kembali ketempat dudukku dan melihat ke arah mereka berdua secara bergantian.

“ Ka… kalian… sejak kapan… menyukai game? “ ucapku yang memecah keheningan.

“ Hmmm~ sejak saat eomma membelikan kami ponsel di ulangtahun kami yang ke 2.
Kemudian kami suka bermain game di ponsel itu dan akhirnya eomma membelikan kami iPad ini 3 bulan lalu. “ jelas Hyun Soo dengan lancar. Padahal usianya masih 3 tahun, kenapa gaya bicaranya seperti anak usia 7 tahun? berapa IQ mereka? Tunggu dulu… bahkan kepintaranku juga menurun pada mereka. Haaassshhh~ ini membuatku bingung~

Saat setelah Moon meletakkan secangkir coffie di meja depanku, aku lantas menggenggam pergelangan tangannya dan menyeretnya masuk kedalam kamar tanpa menghiraukan tatapan si kembar kearah kami. Aku kemudian mendudukkan Moon di ranjang dan berlutut kedepannya.

“ Moon-a… kata-katamu… kata-katamu dulu… kata-katamu dulu yang mengatakan kalau… kau tidak pernah… tidur 1 ranjang dengan namja selain… aku… apa itu benar? “ Moon sekilas memalingkan wajahnya dengan ekpresi wajah muak dari hadapanku.

“ Nde. Waeyo? “

Aku terus menatap manic-manik matanya dan berharap menemukan kebohongan disana dan ternyata… nihil. Aku tidak menemukan sedikit kebohongan disana. tapi jika itu benar, apakah aku benar-benar menghamili Moon? Dan kapan itu terjadi? Dan kenapa aku tidak ingat sama sekali?!
Perlahan aku berdiri dan duduk disamping Moon. Aku menghela nafas dan perlahan menundukkan kepala.

“ Kau boleh tidak mempercayai kata-kataku, Kyu. “ serunya dan beranjak berdiri dari ranjang.

“ Aku ingin tes DNA. “ ucapku dan membuat Moon berhenti melangkah. Disaat aku melihat Moon, Moon juga berbalik melihatku. Aku melihat Moon menghela nafas berat.

“ Joha. Jika itu membuatmu tenang dan berhenti berfikiran kalau mereka anak dari Sungmin oppa. “ serunya dan keluar dari kamar lalu  menutup pintu kamar dengan keras.


12:00 PM KST

“ Hasil tes DNAnya akan keluar 3 jam lagi, Cho Kyuhyun-ssi. “ seru suster sebelum dia menghilang di balik pintu laboratorium.

“ Cup cup cup… sudah sudah. Rasa sakitnya pasti segera menghilang, Hyun Soo-a. Sudah sudah~ eomma disini. uljima~ hm~ “ seru Moon dan tetap menggendong Hyun Soo.

“ Eomma~~~ Appo~~ neomu neomu appo eomma~ Huaaa aaaa~ “

Moon terus menenangkan Hyun Soo dalam gendongannya, sedangkan Yun Ae sejak keluar dari ruang dokter ia hanya diam menunduk di tempat duduk sembari memainkan iPadnya. Yun Ae tidak di ambil darahnya, cukup Hyun Soo saja. Melihat Hyun Soo terus menangis, aku lantas berjalan menghampiri Moon.

“ Hyun Soo-ya, biar appa menggendongmu. Kasihan eomma. Hm~ “ tawarku.

Hyun Soo sekilas melihatku dan kemudian melingkarkan kedua tangannya ke leherku dan aku menerimanya. Hyun Soo terus menangis sampai-sampai pundakku basah. Aku melihat Moon juga menangis.

“ Hyun Soo-ya… uljimara~ cup cup cup. Masa namja menangis hanya karena di ambil darahnya. Kau harus kuat Hyun Soo-ya. Kau tidak boleh cengeng seperti ini. hm~ sebentar lagi pasti rasa sakitnya menghilang. Sudahlah~ cup cup cup.. “

Selama 3 jam aku menggendong Hyun Soo hingga ia terlelap tidur di gendonganku. Sekilas aku juga melihat Yun Ae tertidur di pangkuan Moon, sedangkan Moon masih tetap meneteskan airmatanya sembari membelai kepala Yun Ae. Hingga akhirnya aku berhenti mondar mandir saat Suster yang mengambil darah kami bertiga keluar dari lab dan memberitahukan hasil tes DNAnya sudah bisa diketahui.

“ Kau dan Yun Ae-ya disini saja. Biar aku yang masuk kedalam. “

“ Hm~ Berikan Hyun Soo-ya padaku.. “

“ Ani. Aku takutnya dia terbangun. Aku akan mengajaknya kedalam. “ Moon hanya mengangguk mengerti dan aku mulai masuk kedalam.


Park Hye Moon POV
Aku terus membelai rambut Yun Ae dan air mataku terjatuh tepat di saat aku mencium keningnya. Ini kali pertamanya Hyun Soo di ambil darahnya dan ia menangis sangat kencang. Melihatnya menangis sangat lama, hatiku seperti di tusuk dengan berpuluh-puluh pisau. Semoga Hyun Soo tidak memiliki trauma akibat pengambilan darahnya tadi.
Tiba-tiba pintu laboratorium terbuka dan aku melihat Kyuhyun keluar dari sana. Kyuhyun mempereratkan pelukkannya di tubuh Hyun Soo dan disaat itu aku melihat air mata Kyuhyun menetes.

“ Wae? Bagaimana dengan tesnya? “ Kyuhyun hanya diam dan duduk disampingku.

“ Mianhaeyo… “ sesalnya sembari melihat kearahku dan sedetik kemudian Kyuhyun tiba-tiba memelukku.
“ … hasil tesnya positif. Mereka adalah darah dagingku. “ air matakupun kembali pecah saat mendengarnya.
“ Mianhaeyo~ jeongmal mianhae… selama ini aku sudah menyusahkanmu, membuat jiwamu terguncang atas hamilanmu, membuatmu berjuang sendirian saat melahirkan mereka… dan aku tau kata Maaf saat ini tidak berlaku. Selama ini aku masih meragukan mereka sebagai anakku. Tapi, setelah aku melihat hasil tes DNA ini… “

‘ Kenapa berhenti? Apa dia masih meragukannya? ‘ umpatku dalam hati
“ Wae? Apa kau masih meragukan tes DNA ini? “ selidikku. Perlahan Kyuhyun melepaskan pelukkannya.

“ … ani… bukan itu. “ lirihnya.

“ Lantas? “

“ Aku harus mengatakan apa padanya? Selama ini aku sudah merasa bersalah padanya karena membohonginya. “

Terlihat jelas di mata Kyuhyun kalau dia sedang kebingungan. Kata-kata yang di ucapkan Jae Mi eonnie seketika terngiang di telingaku. Eonnie benar, kalau rumah tanggaku seperti ini terus, bagaimana dengan si kembar kelak saat dewasa? Melihat orangtuanya berjalan sendiri-sendiri. Andwae! Ini tidak boleh berlanjut terus menerus.

“ Putuskan hubungan kalian. “ ucapku dan Kyuhyun langsung menatapku tidak percaya.

“ Mwo? Kau bilang apa? “ ulangnya.

“ Putuskan hubungan kalian… dan akhiri juga sampai disini. “

“ HYA! KAU SUDAH GILA HA!! 5 TAHUN AKU MEMPERTAHANKAN HUBUNGANKU DENGANNYA DAN BACKSTREET DARI EOMMA DAN APPA! DAN KAU SEKARANG MEMINTAKU UNTUK MENGAKHIRINYA! “ teriakkanya yang membuat kami menjadi pusat perhatian di rumah sakit ini. Hyun Soo dan Yun Ae juga terbangun dari tidurnya.


Cho Kyuhyun POV
Ada apa dengan yeoja ini? kenapa ia memintaku memutuskan hubunganku dengan Jae Mi? yeoja ini sudah mulai tidak waras. CIH! Bukannya membantuku cara menjelaskan pada Jae Mi malah menyuruhku untuk mengakhiri hubunganku dan Jae Mi.

“ huh u huaaaaaaa~ Huaaaaaa~ “ tangis Yun Ae kemudian pecah. Hah! Pasti ini karna aku berteriak tadi.

“ Cup cup cup~ Yun Ae-ya… eomma disini~ hm~~
Uljima~ “ Moon lantas menepuk-nepuk pundak Yun Ae lembut agar tangisannya mereda Belum tangisan Yun Ae mereda Moon tiba-tiba mengambil alih Hyun Soo dengan kasar dariku.

“ Hyun So-ya.. kkaja. Kita pergi. “ Moon lantas menggandeng Hyun Soo dan menggendong Yun Ae lalu berjalan mendahuluiku. Kenapa tempramentnya keluar lagi?

Segera aku menghampiri mereka dan di saat keluar dari RS, Moon tiba-tiba memberhentikan taxi.

“ HYA! Kau mau kemana? “ cegahku sebelum Moon dan si kembar naik kedalam taxi.

“ Bukan urusanmu. “ cetusnya dingin. Dengan cepat aku langsung menarik tangan Hyun Soo hingga pegangan tangan Moon terlepas.

“ Kita bisa bicarakan ini dirumah.. “

“ Andwae! “ jawabnya dan langsung melepaskan pegangan tanganku ke Hyun Soo.
“ Jangan pernah menemui mereka lagi sebelum kau mengakhiri hubunganmu dengan yeojachingumu. “ sambungnya dengan tatapan evil padaku.

‘ apakah Moon sedang menguji kesabaranku? Bailkah! ‘

Belum sempat Hyun Soo masuk kedalam taxi, aku langsung menarik tangannya lagi dan menggendongnya.

“ Kita bicarakan ini di rumah. “ ucapku sembari mencengkram tangan Moon.
“ Ajjusi, mianhae. Ajjusi boleh pergi sekarang. kami tidak jadi naik taxi. Yeongseohamnida. “ sambungku lalu menutup pintu taxi dan setelah itu taxi itu pergi.

“ HYA! Lepaskan tanganmu sekarang!! “ pintanya saat kami berjalan menuju tempat dimana mobilku terparkir.
“ CHO KYUHYUN!!! “

“ CHO HYE MOON!!! DIAMLAH!!
CEPAT MASUK!! “ bentakku dan Moon terkejut. Sekilas aku melihat Yun Ae ketakutan dan memalingkan wajahnya dariku begitu juga dengan Hyun Soo. Aku menghela nafas sebentar lalu menaruh Hyun Soo di kursi belakang.
“ Masuklah “ ucapku dengan lembut dan mendorong tubuh Moon sampai ia duduk. Setelah itu aku berlari kecil menuju pintu pengemudi.

Selama dalam perjalanan pulang kami semua diam membisu. Yun Ae masih tidak mau melihat kearahku begitu juga dengan Hyun Soo. Setiap aku melihatnya dari kaca tengah, Hyun Soo selalu memalingkan wajahnya. Hahh~ sungguh… bukan maksudku membentak mereka tadi. Seharusnya aku bisa mengontrol emosiku di hadapan mereka. hhhaaasssshh~ ini juga bukan sepenuhnya salahku. Memang siapa yang membuat emosiku naik ha?
Sesampainya di rumah, Moon langsung membawa anak-anak masuk kedalam. Disaat Moon masuk kedalam kamarnya, aku langsung mencegahnya.

“ Kita bicara di kamar “

“ Aniyo! “ cetusnya dingin sembari menepis tanganku kasar. Sejenak aku menarik nafasku agar emosiku tidak meluap di depan anak-anak.

“ Hyun Soo-ya, Yun Ae-ya… kalian bermain sendiri ya...
Appa dan eomma ingin berbicara sebentar. Ara. “ ucapku manis dan langsung menarik tangan Moon ke dalam kamar.
“ Waeyo? Ada apa denganmu Moon-a? “ Moon hanya diam dan duduk di tepi ranjang.

Aku mencoba agar evilku tidak keluar lagi. Berulang kali aku menghela nafas dan mengacak-ngacak rambutku.

“ Moon-a… bukankah kau selama ini tau betapa besarnya cintaku pada nae yeojachingu. Dan dulu kita juga pernah sepakat tidak boleh ikut campur tentang pasangan kita masing-masing. Tapi kenapa kau tiba-tiba memintaku untuk mengakhirinya? “

“ Bukankah aku sudah memberikan solusi untukmu.. “

“ HaaaaasssshhhH~ itu bukan solusi tapi . . . “

“ Lantas… sampai kapan hubunganmu akan terus disembunyikan?
Jika kita terlalu lama menyembunyikan bangkai, lambat laun juga pasti akan tercium baunya. “
“ Lagipula ini demi Hyun Soo-ya dan Yun Ae-ya. “

“ Mwo? “

“ Hyun Soo-ya dan Yun Ae-ya… mereka pasti akan tumbuh besar. Dan disaat itu mereka akan mengetahui bahwa kedua orang tuanya tidak seharmonis yang mereka lihat. Aku tidak ingin kelak mereka tau kalau kau mempunyai yeoja lain. Apa kau tidak memikirkan hal itu? “

Aku terdiam mendengar perkataan Moon. Yang dikatakan Moon memang ada benarnya. Mau sampai kapan aku menyembunyikan hubunganku dengan Jae Mi dan membuatnya terluka lebih dalam lagi oleh statusku yang sekarang. Sudah cukup aku melihat Jae Mi di maki oleh eomma dan appa di depan banyak orang di perusahaan. Tapi… apakah aku harus melepasnya? Hah~ kenapa ini harus terjadi padaku?!

“ Lantas… kau sendiri? Bagaimana hubunganmu dengan Sungmin-a? Bukankah dia juga sangat mencintaimu. “

“ … nan… naneun… aku akan berusaha melupakannya. “

“ Segampang itukah kau melupakannya? “ tantangku.

“ … nde. Aku akan berusaha. “
“ hmm~ kau bilang… sungmin oppa mencintaiku? Darimana kau . . . “

“ Selama kau di California, dia menghubungi nomor ponselku dan memintaku menanyakan padamu tentang jawaban atas pernyataan cintanya padamu. “ Moon hanya menghela nafas berat. Sepertinya ia marah karena aku tidak bercerita ini padanya.
“ Kau tidak menanyakan kenapa aku tidak memberitahukan ini padamu? “ selidikku.

“ ani. Itu tidak perlu kau jelaskan. Justru aku berterimakasih padamu kalau kau tidak memberitahukanku. Dengan begitu, aku bisa berkonsentrasi dengan kuliah dan si kembar tanpa memikirkan Sungmin oppa. “

Moon perlahan menundukkan kepalanya dan tubuhnya bergetar. Mungkin ia menangis lagi. Disaat aku mencoba memegang pundaknya, tiba-tiba ponselku berdering. Mataku membulat saat melihat layar ponselku yang bertulis Nae Chagiya.

“ Nde chagiya~ “ jawabku sembari berjalan menjauhi Moon.

“ oppa~ eodieso? Apakah kau mempunyai waktu luang? “

“ Hmm~ Waeyo? “

“ … hmmm~ Kalau oppa ada waktu luang, bagaimana kalau kita sekarang jalan-jalan? “

“ Johayo. Aku akan menjemputmu 1 jam lagi. “

“ Ok! “ jawabnya dan langsung menutup sambungan telfonnya.

“ pergilah…
Lupakan semua kata-kataku hari ini. Tidak seharusnya aku memintamu untuk mengakhiri hubunganmu dengannya. Pergilah… “ seru Moon dan langsung berlari keluar kamar.

‘ apakah aku harus melakukannya demi anak-anak? Mianhae Jae Mi-ya ‘ batinku.


05:00 PM KST

Shin Jae Mi POV
Sejak ia menjemputku sampai sekarang wajahnya selalu tersenyum gembira. Bahkan Kyuhyun tidak menunjukkan wajah lelahnya karena sudah berjalan-jalan denganku.
Hah~ melihat senyumannya membuatku nyaman. Memang awalnya aku hanya memanfaatkannya  sebagai uang berjalanku. Tapi, setelah 1 tahun belakangan ia memperhatikan ketulusan cintanya padaku, sepertinya aku mulai tidak tega dan… menyukainya. Namun perasaan ini tertahankan karena kebohongan yang aku lakukan. Saat Kyuhyun menanyakan kebenaran tentang statusku sebagai WB di club malam, aku menjawab tidak jujur dan menyangkal foto yang ia berikan padaku kalau itu bukan foto diriku. Dan untungnya ia percaya dengan kata-kataku.

“ Oppa, bagaimana kalau kita bermain di Sungai Han? “

“ Hm~ Johayo “ jawabnya sekilas menatapku dan menambah kecepatan mobilnya.

Sesampainya disana, kami bersepeda santai sembari melihat sungai han yang sangat romantic. Pemandangan di senja hari memang sangat indah ditambah lampu-lampu sungai Han mulai menyala menghiari air mancur di pinggir jembatan.
Lelah bersepeda, aku lantas duduk di bangku menghadap ke arah Sungai Han. Aku merasakan tangan Kyuhyun memegang tanganku erat. Seperti tidak ingin berpisah denganku.

“ Waeyo? “ tanyaku menyelidik.

“ Ani. Gwenchana. Aku hanya ingin memegangi tanganmu saja. “
“ Apa kau bahagia hari ini? “

“ Hm~ Neomu neomu joha.
Gomawoyo~~ “

Kyuhyun mengaca-ngacak rambutku gemas dan menyubit pipiku saat aku mengembungkan pipiku. hah~ kenapa aku baru menyadari betapa perhatiannya Kyuhyun selama ini padaku? tapi, apa kebahagiaan ini akan tetap bertahan lama? Melihat tubuhku yang kenyataannya sudah kotor, apa Kyuhyun akan membenciku nantinya?

“ waeyo? “ tanyanya seketika membuyarkan lamunanku.

“ Hmm~ Aniyo. Aku hanya kepikiran dengan teman yang sudah aku anggap sebagai yodongsaeng itu. “ elakku sekenanya.

“ .. eoh… memangnya kenapa dia? “

“ … hmmm~ dia baru saja kembali dari luar negri dan tadi pagi kita tidak sengaja bertemu di halte lalu dia mengantarkanku ke café. kau tau, yeoja itu hatinya sangat baik. Bahkan melebihi baik. “

“ Kau sepertinya sangat mengaguminya.. “

“ Hmm~ pertemuan yang bisa dibilang sangat jarang terjadi.
Bisa dibilang aku ini bagaikan malaikat penyelamatnya saat ia mencoba untuk bunuh diri 4 tahun yang lalu. Sejak saat itu, kami sering berpapasan dijalan dan akhirnya ia menganggapku sebagai eonnie. Awalnya memang canggung karena aku sendiri anak tunggal. Tapi lama kelamaan seiring ia terus memanggilku eonnie, aku jadi terbiasa. “

“ Seberapa dekat kau dengan yeoja ini? “

“ Cukup dekat. Yeoja ini… ah aniya, maksudku gadis ini saat kami berteman ia mulai terbuka padaku. segala keluh kesahnya ia menceritakan semua padaku. tapi sejak ia ke luar negri, kami jadi jarang bertemu.
Bahkan, ia menceritakan keluh kesahnya tentang sifat suaminya. “

“ Suami? Dia sudah menikah? “

“ Hmm~ aku saja kalah dengannya. Dia baru berusia 24 tahun tapi dia terpaksa menikah dengan namja yang sudah di persiapkan untuknya. Menurutku rumah tangganya sangat aneh. baru pertama kalinya aku melihat suami istri menganggap status mereka hanya sebatas chingu/sachon. Aneh bukan… ahah haaa~ “

“ Mwo? Me… memang ada yang… yang seperti itu? “ gagap Kyuhyun.

“ Hm~~ dan lebih anehnya lagi, mereka di anugrahi anak kembar. Mereka berdua sama-sama tidak mengetahui kapan mereka melakukannya. Ahahahah haaa~ ini konyol. Dan lebih konyolnya lagi, suaminya itu berterus terang padanya kalau dia memiliki yeojachingu.
Rumah tangga yang sangat rumit. Tapi… “

Kata-kataku terpotong saat sakit di perut bagian kiriku mulai kambuh. Aku mencengkram kuat-kuat letak sakitnya dan membungkukkan tubuhku.

“ Gwenchana? “ panic Kyuhyun. Aku hanya menjawab dengan anggukkan.
“ Apa perlu kita ke dokter? “

“ Aniyo. Ini sudah biasa bagiku. Sebentar lagi juga akan menghilang rasa sakitnya. “
“ Bisakah… kau antar aku pulang? “

“ Joha. Kkaja. “

Kyuhyun lantas memapahku sampai kedalam mobilnya. Selama dalam perjalanan dan tanpa sepengetahuan Kyuhyun, aku terus menahan rasa sakit yang lebih sakit 100x lipat dari biasanya. Aku mencengkram kuat perut bagian kiriku dan aku merasakan peluhku bercucuran. Dengan segera aku langsung mengelap dengan tanganku sebelum Kyuhyun mengetahuinya.

“ Gomawo. Ini sudah malam. pulanglah. “ ucapku saat setelah turun dari mobil.

“ Kau yakin kita tidak perlu ke dokter? “

“ Hm~ Naneun gwenchana. Pulanglah.
Jaljayo~ “

“ Joha. Nado jaljayo. “

Kyuhyun lantas menghidupkan mesinnya kembali dan mobilnya perlahan menghilang di balik gelapnya malam. Dengan langkah tertatih, aku berjalan menuju gedung apartemenku dan menuju ke lantai 8. Sesampainya di apartemenku, aku lantas mencari obat yang sudah biasa aku minum 2 tahun ini di laci dekat pintu. Begitu ketemu, aku mengambil 2 kapsul sesuai anjuran dan langsung meminumnya kemudian merebahkan tubuhku di sofa.

“ hah~ sebenarnya apa yang terjadi padaku ya…
Kenapa penyakit sakit perutku ini kadang sekali kambuh?
Apa sebaiknya aku cek kondisiku ke dokter? “ gumamku.

Sesaat aku memejamkan kedua mataku dan sedetik kemudian ponselku berdering. Dengan malas aku mengangkat telfon itu tanpa melihat siapa yang menelfonku.

“ Nde yeoboseo “

Mataku seketika membulat dan dengan segera tubuhku langsung bangkit dari tidur begitu mendengar kalimat dari penelfon. Ketakutanku hari ini terjadi. Ketakutan yang menyelimutiku selama bertahun-tahun terjadi malam ini. tanpa ku sadari, ponselku terjatuh ke lantai dan mati.
Bergegas aku mengambil kunci mobilku dan langsung keluar dari apartemenku menuju lantai bawah tempat parkir. Dengan perasaan yang tidak menentu, aku langsung melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Sesampainya disana aku langsung berlari menuju ruang ICU dan tepat saat aku berjalan menelusuri koridor yang menuju ruang ICU, aku melihat dokter Shindong dan 2 dokter dibelakangnya keluar dari ruang ICU sembari melepas masker mereka. Langkahku perlahan pelan dan berjalan menuju dokter Shindong.
Seperti tau aku ingin bertanya apa, dokter Shindong hanya menghela nafas dan memedang bahuku. Seketika air mataku pecah kembali saat mengerti signal(?) dari dokter Shindong. Tubuhku jatuh lemas kebawah dan aku menangis terisak. Dalam diam dokter Shin terus memegangi pundakku agar aku kuat menghadapi semua ini.

“ Andwae!!! Andwaeyo!!!!! Andwae andwae~~ hiks hiks…
Eommaaaaaaaaaaaa~~~ hiks hiks… eomma~~~~ “

“ Ini sudah menjadi kehendak Tuhan, Jae Mi-ya. Neo eomma pasti lebih bahagia lagi disisinya.
Sudahlah… “

“ hiks hiks hiks… eomma eomma eomma~~ kenapa kau meninggalkanku di dunia yang keras ini?!! “


Author POV
Selama berjalannya pemakaman sampai penguburan jazad nyonya Shin, Shin Jae Mi tidak berhenti menangis sembari memandangi foto Nyonya Shin. Di peluknya batu nisan itu sembari tetap menangis.

“ Jae Mi-ya~~ uljimara~
Kalau kau menangis seperti ini terus, neo eomma pasti disana akan mengkhawatirkanmu. Pulang dan istirahatlah. Aku turut berdukacita atas meninggalnya ajjuma. “ ucap teman Jae Mi dan meninggalkan Jae Mi seorang diri di tempat pemakaman.

“ eomma~~ kenapa eomma meninggalkanku sendirian di dunia ini? waeyo eomma? Waeyo?
Selama ini aku berjuang demi kesembuhan eomma, tapi kenapa eomma menyerah dan meninggalkanku seperti ini? eomma~~ aku pasti merindukanmu eomma~~ “ seru Shin Jae Mi.

Di ciumnya batu nisan Nyonya Shin sebelum akhirnya Shin Jae Mi pergi dari tempat pemakaman. Selama di perjalanan, tatapan Shin Jae Mi kosong dan tanpa ia sadari nalurinya kembali menuntunnya ke depan sebuah club malam yang tak asing baginya. Dengan lunglai, Shin Jae Mi masuk kedalam club itu dan duduk di bar tempat biasa ia duduki.

“ Eo.. Jae Mi-ya… sudah lama sekali kau tidak datang kesini. Kau tau, banyak namja yang mencarimu. Iissshhh kau ini. “ seru pelayan bar itu sembari menuangkan minuman beralkohol yang sering Shin Jae Mi minum. Dengan sekali tegukkan, Shin Jae Mi sudah menghabiskan minuman beralkohol besar itu.

“ Ambilkan aku 1 botol minuman yang biasa~ “

Dengan segera pelayan itu langsung memenui permintaan Shin Jae Mi dan belum sembat botol itu menyentuh meja Shin Jae Mi langsung menyambarnya dan meminumnya. Disaat Shin Jae Mi sedang menghabiskan minumannya, tiba-tiba 2 namja duduk di sisi kiri dan kanan Shin Jae Mi.

“ Sepertinya kau sedang stress. Kami bisa membantumu menghilangkan rasa stresmu itu.
Hm~ “ rayu namja yang duduk di sisi kanan Shin Jae Mi.

Shin Jae Mi lantas berhenti minum dan melihat kedua namja itu secara bergantian dengan tatapan yang sudah mabuk.

“ Memang… kalian berani bayar berapa ha? “

“ Terserah kau. Berapapun yang kau mau… “
“ Chagiya~ “ sambungnya tepat di telinga Shin Jae Mi.

Seperti mendapat lampu hijau dari Shin Jae Mi, namja itu lantas memegang tangan Shin Jae Mi dan mengajaknya ke dalam ruangan VVIP yang ada di club.

Sejak Cho Kyuhyun meminta penjelasan tentang foto yang diambil oleh orang suruhan Nyonya Cho, Shin Jae Mi putuskan untuk berhenti bekerja sejenak di Club Malam agar Cho Kyuhyun tidak mencurigainya. Tapi, karena batin Shin Jae Mi tertekan sepeninggal Nyonya Shin, nalurinya yang buruk memintanya kembali untuk menjadi seorang WP.



>>>>> TO BE CONTINNUED <<<<<





Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :