#PRIVIEW
Author
POV
Tubuh
Choi Rae In seketika ambruk saat ia muncul dibalik pintu dorm Super Junior.
Kyuhyun yang melihatnya hanya terdiam, walaupun hatinya sendiri ingin
menghampiri roh itu. Tapi kesadarannya itu mencegahnya, karena disampingnya
masih ada Donghae. Dan disaat Donghae memutuskan untuk tidur lebih awal,
Kyuhyun lantas menghampiri roh itu yang mulai menangis karena keputusasaannya
tidak menemukan ingatannya sebelum malam kecelakaan dirinya terjadi. Merasa
kasihan, Kyuhyun perlahan membawah Rae In kedalam dekapannya. Tapi itu malah
menimbulkan pertanyan dari keduanya, karena sebelumnya Kyuhyun tidak bisa
memegang roh Rae In. Henry, sang malaikat itupun tiba-tiba muncul dan
menjelaskan kenapa roh Rae In bisa tersentuh oleh Kyuhyun.
#PRIVIEW END
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Spirit Of A GIrl To Be Human
#3
Cast :
-
Cho Kyuhyun
-
Choi Rae In (you)
-
Kim HeeChul
-
Henry SJ M
-
Super Junior
Genre :
Romance and Comedy
Author POV
3Bulan sudah berlalu dan Choi Rae In
masih belum mengingat semuanya. Tempat kejadian kecelakaan dan sebab-akibat
dari kecelakaan yang dialaminya hingga roh dan raganya terpisah itu
ditambahlagi ingatan yang hanya minim. Henrypun juga jarang muncul saat Choi
Rae In memanggilnya. Bukannya Henry menghindar, tapi Henry menjaga tubuh Choi
Rae In. ya… Henry, sang malaikat pelindung Choi Rae In itu sebenarnya
mengetahui posisi tubuh Choi Rae In berada dimana. Sebenarnya Henry memiliki
hak untuk memberitaukan ini pada Choi Rae In. Tapi, Henry ingin Choi Rae In berusaha
menemukan tubuhnya sendiri dan kejadian ia kecelakaan.
Dalam diam dan tatapan yang focus, Henry
terus menatap tubuh Choi Rae In yang terbaring tenang diranjang dengan masker
oksigen yang menutupi hidungnya dan cairan infuse dan juga darah yang masuk
ketubuh Choi Rae In melalui jarum yang menembus kulit tangan kirinya.
“ Bersyukurlah kalau kau selamat dari
kecelakaan maut itu. “ lirih Henry dan sedetik kemudian tubuhnya menghilang bersama
dengan angin yang menerpanya.
Sedangkan ditempat lain, Super Junior
terlihat tengah sibuk memenuhi permintaan ELF yang mengikuti Fanmeet yang diselenggarakan
di Pulau Jeju. Dengan senyuman yang manis, para member Super Junior memberikan
tanda tangan di album yang ELF bawa dan juga berfoto bersama.
Setelah schedule 1 hari ini mereka
selesaikan. Malam harinya, Super Junior kembali ke hotel untuk beristirahat
karena paginya mereka ada pemotretan dan pembuatan video untuk mempromosikan
Jeju Island ke wisatawan asing.
Cho Kyuhyun POV
Akhirnya selesai juga semua schedule
hari ini. Tubuhku serasa ingin hancur terutama jari-jariku. Hahh~ sedari tadi
terus memberikan tandatangan untuk ELF yang beribu banyakknya. Tapi aku senang
akhirnya aku bisa bermain santai dengan PSPku selagi dalam perjalanan menuju
hotel. (Author : Katanya jari-jarinya sakit? Itu kenapa bisa main game? O.o)
“ Kyu~ bisa kita bebicara serius
sekarang? “ ucap Leeteuk Hyung yang duduk di sampingku dan mengusik
pekerjaanku.
“ Mwo? “ tanyaku dan masih terfokus
dengan game.
“ Apa kau bisa menghentikan sejenak
game-mu itu? hyung ingin berbicara serius denganmu, Kyu~ “ timpal Sungmin
hyung.
Dengan malas aku menuruti roommate-ku
itu dan mematikan PSPku dan menaruhnya kedalam tas.
“ Wae, teukkie hyung? “
“ … Ndeo.. hmm~ … kau bersungguh-sungguh
tidak ingin menjenguknya? “
“ nugu? “ ucapku innocent
“ … beberapa bulan lalu, Heechul-ya
memberitahukanku kalau dia sudah tidak bisa lagi menjenguknya dirumah sakit
karena Heechul-ya sudah kena beberapa kali teguran dari ketua wamil karena
melalaikan tugas wamilnya. Dan… 2 minggu yang lalu, aku membesuknya. Keadaannya
kritis dan masih belum sadarkan diri sejak malam itu.
Kau yakin tidak ingin menjenguknya?
Setidaknya kau menjenguknya sebentar dan mengucapkan maaf padanya. “ jelas
Leeteuk hyung dan aku hanya diam seribu bahasa.
Haruskah aku menjenguknya? Tapi aku
terlalu tidak berani untuk menjenguknya. Perasaan bersalahku ini terlalu besar
pada orang itu. Kalau saja aku tidak memaksa supir hyung untuk menukar
posisinya padaku pasti tidak akan terjadi kecelakaan seperti malam itu dan
menyebabkan mobil dibelakang mobil van Super Junior mengalami kecelakaan. Sejak
kejadian itu, hyungdeul melindungiku dari semua pemberitaan yang sebenarnya benar
dan menggantikannya dengan sebuah kebohongan demi menjagaku.
“ Kyu~ “
“ Hmm~ … akan aku pikirkan, Leeteuk
hyung. “
Aku mulai terdiam dan kejadian malam
kecelakaan itu muncul di benakku. Ini semua kesalahanku. Ini semua memang benar
kesalahanku. Seharusnya aku tidak memaksa supir hyung dan mengambil alih kemudi
sementara tubuhku merasa lelah. Pabo!! Neomu neomu paboya!!!
Begitu sampai di hotel. Aku hanya
berjalan dibelakang hyungdeul dan masih tetap diam, sementara hyungdeul
membicarakan entah itu apa. Aku sendiri tidak berminat mendengar percakapan
mereka. Saat pintu lift terbuka, hyungdeul lantas masuk kekamar mereka dan aku
masuk kekamarku sendiri. Ya sendiri, tanpa Sungmin hyung.
Dengan lunglai aku membuka pintu kamarku
dan langsung melempar tasku entah kemana lalu duduk di sofa.
“ Omona~ kau mengejutkanku oppa “
“ eo? Mian. “ ucapku lemas dan memijat
leherku sejenak.
Sekilas aku melihat Rae Rn duduk diatas
ranjang dan terlihat focus melihat layar TV. Sepertinya kata sendiri itu aku
ralat. Dikamar ini aku tidak sendiri, tapi bersama dengan roh itu. Sejak 3
bulan belakangan ini dia terus mengikutiku kemanapun. Seperti saat ini. Dan
entah kenapa aku mulai benar-benar menerima kehadirannya yang mengikutiku. Tapi
tidak untuk hari ini. Hari ini dia memilih untuk melihat-lihat Pulau Jeju
sendirian.
“ kau tidak tidur? Ini sudah jam berapa?
“
“ eo… sebentar lagi dramanya akan
selesai, oppa. Begitu selesai, aku akan tidur. “
“ hahhh~ terserah kau. “ ucapku malas
dan masuk kedalam kamar mandi.
Choi Rae In POV
Ada apa dengannya? Kenapa wajahnya
terlihat lelah?
Hmm~ tapi bukankah wajahnya memang
selalu terlihat lelah. Hhaassshhh~ paboya.
“ Matikan TVnya. Aku ingin tidur. “ ucap
Kyuhyun oppa tiba-tiba saat keluar dari kamar mandi dan melintas didepan TV.
“ Tapi op . . . “
“ Matikan! “ teriak Kyuhyun oppa dan
tubuhnya menghilang dari balik badcover.
“ Araseoyo~ “ jawabku lemah dan menuruti
ucapannya
‘ Huft~ menyebalkan sekali namja satu
ini ‘ batinku
Ini belum larut malam, apa yang harus
aku lakukan? Sejak pagi hingga sore aku sudah berjalan-jalan mengelilingin
Jeju. Dan sekarang, apa yang harus aku lakukan? Tidur? Aku belum mengantuk
ataupun merasa lelah.
“ eo~ aku tau harus kemana. “ ucapku
lirih saat mendepati tempat yang belum aku kunjungi hari ini, yaitu Pantai
didekat hotel.
Dengan 1 jentikkan jari, rohkupun pindah
menjadi berada di depan hotel. Bisa saja aku langsung berada di Pantai, hanya
saja aku ingin menikmati udara malam hari. Lagian juga pantainya hanya beberapa
langkah dari Hotel.
“ Hahhh~ Udara yang sejuk~ “ ucapku
sembari terus berjalan menuju Pantai.
Author POV
Choi Rae In terus melangkahkan kakinya
menuju pantai. Sesampainya disana, Choi Rae In lantas duduk dihamparan pasir
sembari melihat bulan yang terlihat begitu bercahaya.
“ 3 bulan ini… kenapa aku tidak bisa
mengingat semuanya secara sempurna? Benarkah aku kecelakaan sama seperti
bayangan yang aku lihat beberapa waktu lalu? Dan… dimana tubuhku sekarang?
Mungkinkah ada seseorang yang membawa tubuhku ke rumah sakit? Atau… atau… “
“ Mwo?
Kau sudah meninggal? Begitu? “ cukap
seseorang tiba-tiba
“ Kyuhyun oppa “
Kyuhyun lantas duduk tepat di samping
Rae In dan menekuk kedua lututnya lalu menguncinya dengan kedua tangannya.
“ Kau mulai berfikir negative lagi? “
ucap Kyuhyun dan dijawab dengan anggukan lemah dari Rae In.
“ Paboya. Dangshineun neomu paboya (TR:
Bodoh. Kau sangat bodoh.)
Jika kau memang benar sudah meninggal,
maka rohmu juga seharusnya tidak ada di bumi. Mungkin saja kau… koma” jelas
Kyuhyun dan nadanya melemah saat dibagian kata Koma.
Menyadari Rae In menatapnya dengan aneh,
Kyuhyun lantas mengubah arah pandangnya menuju pantai.
“ Waeyo oppa? “
>Beberapa Menit Hening<
“ Bolehkah aku… menceritakan rahasiaku padamu,
Rae In-a? “ ucap Kyuhyun penuh dengan hati-hati
“ Hm~ Mwo? “ balas Rae In dan mengubah
duduknya menjadi menghadap Kyuhyun.
“ … Mungkin cerita ini akan
menghancurkan imageku sebagai member Super Junior. Dan mungkin juga semua
fansku akan meninggalkanku setelah mengetahui perbuatanku ini. Dan mungkin juga
kau akan.. membenciku.
Tapi sungguh… itu murni kecelakaan. “
“ Oppa, ceritakanlah dengan jelas. Aku
tidak mengerti apa yang kau katakan. “
“ … hhhhaahhhh~
Aku… aku telah mencelakai orang itu dan
membuatnya sampai sekarang terbaring koma. “
“ Mwo? Oppa~ “ kejut Rae In
“ kejadiannya berawal dari malam dimana
Super Junior comeback dan membawakan lagu terbaru kami. Saat setelah kami
selesai dari station tv KBS, malamnya kami semua menggelar fansmeet di Sungai
Han secara mendadak. Awalnya, pengunjung disana tidak mengenali kami sebagai
Super Junior, tapi salah satu ELF melihat kami dan berteriak menyebut nama
Super Junior. Selesai memberikan tandatangan, kami lalu kembali ke Dorm. Saat
itu keinginanku untuk mengendarai mobil van yang membawa Super Junior itu
muncul. Setelah membujuk supir Kim, akhirnya super kim mengijinkanku untuk
menyetir.
Tapi… saat dalam perjalanan… “
“ … waeyo? “
“ … saat dalam perjalanan… terjadi
kecelakaan beruntun antara mobil van Super Junior dengan mobil yang berada
tepat di belakang mobil Super Junior. “
“ saat itu aku merasa dadaku terasa
sakit dan sesak. Mungkin karena jadwal comeback kami sangat padat dan
menyebabkan pheneumotoraxsku kambuh. Aku kehilangan kendali… dan tidak
berkonsentrasi dengan jalan. Akhirnya ada sebuah mobil berlawanan melaju
kearahku dan dengan cepat aku menghindar. Tapi… justru yang celaka adalah mobil
dibelakangku. Kedua mobil itu keluar dari pembatas jalan. Dan itu semua murni
kecelakaann dan diluar kendaliku. “
“ Sejak itu hyungdeul melindungiku dari
penyidik. Terutama Heechul hyung dan Teukkie hyung. Mereka berdua benar-benar
melindungiku. “
Dengan iba dan kasihan, Rae In hanya
melihat Kyuhyun dalam diam. Dan tanpa Rae In sadari, 1 butir airmatanya melesat
keluar bebas dari kelopak matanya.
“ Kyuhyun oppa~ “
Sang pemilik nama itu hanya diam
tertunduk dan tatapannya mulai kosong. Rae In sekilas menghapus air matanya itu sebelum akhirnya
membawa tubuh Kyuhyun kedalam pelukkannya.
“ Araseoyo, oppa. Nan Araseo. Aku
mengerti perasaan oppa saat ini. Tapi.. mungkin itu seutuhnya bukan salah oppa.
“ ucap Rae In dan perlahan Rae In melepaskan pelukkannya dan menatap Kyuhyun.
“ Apa kau sudah membesuknya? “ sambung
Rae In dan Kyuhyun hanya diam
“ Setidaknya kau harus membesuknya,
oppa. “ timpal Rae In lagi dan tepat saat itu Kyuhyun langsung menatap Rae In
“ Wae? … kau tak ada bedanya dengan
Teukie hyung yang terus memaksaku untuk membesuk orang itu. Kau bilang kau
mengerti perasaanku. Tapi kenapa kau menyuruhku untuk membesuknya?! Apa kau
menyalahkanku?! “
“ A.. aniyo, oppa. Bu . . . “
“ LANTAS APA?! “
“ Tak adakah orang yang mengerti
posisiku… dan image yang sudah aku bangun selama ini? Dan jika skandal ini
terkuak ke media, imageku akan hancur dan ELF akan kembali membashingku sama
seperti saat aku pertama kali bergabung dengan Super Junior dulu! “
“ Oppa~ aku jamin itu tidak akan terjadi
padamu dan aku percaya ELF juga akan selalu ada untuk oppa dalam kondisi
apapun. Itulah ELF. ELF akan selalu bersama Super Junior dalam kondisi apapun.
Kau harus percaya perkataanku. “
“ Tapi sayangnya aku tidak mempercayai
perkataanmu. “
“ Terbukti banyak artis lain yang
tersandung skandal dan fans dari mereka perlahan berkurang. Dan aku tidak ingin
itu terjadi padaku. Bagiku, ELF adalah oksigen untukku. Tanpa oksigen aku tidak
bisa bernafas di dunia ini. “
“ … Dan.. apa oppa akan selamanya
menyimpan ini dari mereka?
Oppa, skandal ini pasti lambat laun akan
terkuak. Mereka akan tau. Dan jika mereka tulus mencintai oppa. Mereka akan
menerima oppa tanpa kecuali. “
“ STOP! KAU TAU APA TENTANG ELF! AKU
YANG LEBIH TAU TENTANG MEREKA! “
“ .. Memang kau siapa berani menyuruhku
untuk membesuk orang itu atau tidak! Membesuknya atau tidak, itu sama sekali
bukan urusanmu! Dan jangan mencampuri kehidupanku lebih dalam lagi, Rae-ya!
ARSEO?! “ bentak Kyuhyun sebelum akhirnya ia berjalan pergi menuju hotel.
“ Kyuhyun oppa~… aku fikir kau
menganggapku sebagai teman selama ini. dan ternyata… kau sama sekali tidak
menganggapku sebagai temanmu. Apa kau juga menganggaku tidak ada? Dan apakah
kau selama ini membantuku secara tidak tulus?
Kyuhyun oppa~ … hiks hiks hiks… Kyuhyun
oppa~~ “
>>>
KEESOKKAN HARINYA <<<
11:00
AM KST
Cho Kyuhyun POV
“ Gamsahabnida~ jeongmal gamsahabnida
yeorobun~~ “ seru teukkie hyung sembari beberapa kali membungkuk kepada semua
staf photoshoot kami.
Begitulah sifat Teukkie hyung, setiap
kali pekerjaan kami sudah selesai hyung langsung mengucapkan terimakasih
sembari membungkukkan tubuhnya kepada semua staf yang terlibat. Sepertinya
julukan Angel Without Wings itu memang pantas ia sandang.
“ Setelah ini kalian bisa istirahat di
mobil selama dalam perjalanan kembali ke Seoul. Hm~ “ ucap Teukkie hyung pada
kami semua.
Aku lantas membereskan ranselku dan
kemudian menggendongnya.
-… apa oppa akan selamanya menyimpan ini
dari mereka?
Oppa, skandal ini pasti lambat laun akan
terkuak. Mereka akan tau. –
Kata-kata Rae In itu memang ada
benarnya. Skandal kecelakaan ini pasti akan muncul lambatlaun. Dan… benarkah
ELF akan tetap menerimaku saat skandal ini terkuak? Hahh~ kenapa ini harus
terjadi padaku? Dan haruskah aku menjenguk korban kecelakaan itu? tapi perasaan
bersalahku ini masih mendekap di benakku dan aku masih belum berani untuk
membesuknya. Bagaimana kalau ada paparazzi yang melihatku saat membesuknya di Rumah
sakit?
“ Kyuhyun-a… kkaja. “ ajak Sungmin hyung
“ Hm~ “
Dan sepertinya sikapku pada Rae In saat
dipantai malam itu berlebihan. Tidak seharusnya aku meninggikan suaraku seperti
itu. Tapi… kenapa aku baru menyadari kalau keberadaannya tidak ada di sekitarku
saat ini? Apa dia marah padaku?
“ Kyuhyun-a, waeyo? Kau sedang mencari
seseorang? “ ucap Sungmin hyung yang memergokiku sedang mencari Rae In.
“ Nde hyung. Apa hyung melihat Rae In-a?
sejak tadi aku tidak melihatnya. “
“ Mwo? Rae In-a? “
‘ haaassshhhhh~ paboya!! Kenapa aku
bertanya pada Sungmin hyung?! ‘ grutuku dalam hati
“ hmmmm~ … bukan siapa-siapa. Hehehe~ “
“ … Jinja? Atau… dia yeojachingumu? “
“ Sungmin hyung~ … aku bilang bukan
siapa-siapa. Sudahlah~~ jangan meledekku seperti itu! kkaja! “ elakku dan
mendorong Sungmin hyung masuk kedalam mobil.
Selama dalam perjalanan ke Seoul aku
terus memikirkan Rae In. Entahlah… aku mulai merasa khawatir pada Rae In.
Karena sejak di pantai sampai saat ini aku tidak melihatnya. Sepertinya Rae In
marah karena aku membentaknya kemarin. Haahh~ itu diluar kendaliku. Jadi,
diamana Rae In sekarang?
‘ Rae In-a… Rae In-a… Rae In-a… Choi Rae
In… ‘ panggilku dalam hati
Choi Rae In POV
“ huh? Kyuhyun oppa “ ucapku terbangun
dan langsung mengedarkan pandanganku kesekitar tempatku duduk sekarang saat aku
mendengar suara Kyuhyun oppa memanggilku.
Aku terus mencari sosok Kyuhyun oppa,
tapi Nihil dan aku menyadari 1 hal… Kyuhyun oppa tidak di Sungai Han sekarang,
dia pasti masih di Jeju. Ya… sejak malam itu aku putuskan untuk kembali ke
Seoul dan duduk di bangku dekat Sungai Han ini.
“ Hahhh~ mungkin tadi adalah
halusinasiku. Mana mungkin Kyuhyun oppa menmanggilku. Aku di Sungai Han,
sedangkan Kyuhyun oppa saat ini berada di Pulau Jeju. Jaraknyapun sangat jauh.
Jadi mana mungkin aku mendengar suara Kyuhyun oppa yang memanggilku. Rae In-a
pabo! Huhh! “
“ Kau disini rupanya… “
“ Omona~ Hhhaaasshhhh! Kau mengejutkanku
saja! “ ucapku kaget saat Henry tiba-tiba muncul dan duduk dihadapanku. Aku
lantas menurunkan kedua kakiku dari bangku.
“ Untuk apa kau ada disini? Jika tidak
ada urusan lebih baik kau pergi. Aku sedang ingin sendirian saat ini. “
“ hah? … Cih! Kau benar-benar…
hhaaassshhh! “
“ Mwo?! “
“ … HYA! … hahhh~ bagaimana aku
mengatakannya padamu? “ ucap Henry dengan mimic wajah bingung
“ Waeyo? Kenapa kau terlihat bingung eo?
“
“ Tubuhmu… hhhaassshhh~ “
“ Tubuhku?
Ada apa dengan tubuhku? Kau sudah
menemukan tubuhku? Katakan! “
“ Tubuhmu sekarang membutuhkanmu. Ini sudah
3 bulan dan jika dalam waktu dekat ini kau tak kembali kedalam tubuhmu, pihak
rumah sakit akan melepas semuanya. “
“ Mwo? Apa yang kau katakan? Rumah
sakit? Melepas semuanya? Apa yang sedang kau ucapkan padaku? “
“ … Mianhae. Sejujurnya… aku selama ini
mengetahui dimana tubuhmu berada. Dan alasanku kenapa tidak muncul saat kau
memanggilku adalah… menjaga tubuhmu, karena seseorang yang sering membesuk
serta merawatmu selama ini sudah tidak muncul. Dan temannya itu juga jarang
membesukmu karena pekerjaannya. “
“ Henry-ya… kau . . . “
“ Jadi aku mohon, kau harus mengingat
semuanya sebelum malam kecelakaan itu. dengan begitu kau bisa kembali ke
tubuhmu secepatnya. “
“ Kau fikir selama ini aku berbuat apa?
Aku sudah berusaha untuk mengingat se . . . . “
“ PABOYA! Dangshineun paboya… Apa semua
petunjuk yang diberikan oleh Tuhan tidak bisa membuat ingatanmu kembali?!
Kyuhyun-a dan tempat ini! Apa kau tak menyadari sesuatu selama kau berada di
dekat Kyuhyun-a dan sering berdiam diri di Sungai Han?! “
“ … Apa yang kau ucapkan? “
“ Maka dari itu! Kau harus mengingatnya
sendiri! “
Kyuhyun oppa? Sungai Han? Apa yang
sedang Henry coba katakan padaku? Sungguh aku tidak mengerti sama sekali. Dan
tunggu… Henry bilang tubuhku berada di rumah sakit?
“ Antarkan aku kerumah sakit tempat
dimana tubuhku dirawat. “
“ Un . . . “
“ NOW! “
“ … kalau aku menolak. “
“ Wae? “
“ Aku tidak ingin… kau melihat tubuhmu. “
“ Wae? Itu tubuhku kenapa kau . . . “
“ TUBUHMU MENGALAMI LUKA PARAH! KAU TAU
ITU! “
Seketika aku diam seribu bahasa.
Perkataan Henry itu bagai suara petir yang terdengar di telingaku dan membuat
tubuhku seketika kaku tidak bergutik. Luka parah? Tubuhku? Separah apa?
Author POV
Henry terdiam sedangkan Choi Rae In
mulai berusaha untuk berdiri. Dengan lunglai Choi Rae In berjalan tanpa arah
dan airmatanya kembali mengalir dari kelopak matanya.
“ Rae In-a… “ panggil Henry tapi sang
pemilik nama tidak mendengarnya dan terus berjalan.
Choi Rae In terus berjalan hingga
akhirnya rohnya semakin melemah dan ia jatuh terduduk di tepi jalan. Dan
disinilah tangis Rae In mencapai puncaknya. Choi Rae In terisak dan Henry yang
sedaritadi mengikuti Choi Rae In dari belakang hanya bisa ikut menangis tanpa
suara.
Tinnnn tinnnnnnnnnnnnnnn……..
Bruuuuuuuuuuukkkkkkkkkkkkk……
Mendengar suara klakson mobil itu, Choi
Rae In lantas menganggkat kepalanya dan tepat disaat itu sebuah bayangan saat
kecelakaannya terlintas.
>Flashback Kronologi Kecelakaan 3
bulan lalu<
“
Annyeonghaseo. “ sapa Rae In
“ Sepertinya,
kau yang terakhir. “
“ Nde.
Aku yg terakhir.
Kyuhyun
oppa, boleh aku meminta tanda tanganmu? “pinta Rae In sembari mengeluarkan buku
yang bersampulkan warna Shappire Blue
“ Joha.
Karna itu kami datang kesini. “
Kyuhyun
lalu menggoreskan tinta di halaman buku Rae In yg sedari tadi terus melihat
kearahnya.
“ Selesai…
Untuk
siapa tanda tangan ini? “
“
Hhhhmmm~ tulis saja C-R-I “
“ Apa itu
inisial namamu? “
“ Nde. “
“ OK. Aku
akan menambahkan inisial itu dibawah tandatanganku. “
Setelah
selesai memberikan tulisan C.R.I, Kyuhyun lalu mengembalikan buku itu kepada
pemiliknya.
“
Gamsahabnida, Kyuhyun oppa. “
“
Cheonmaneyo
Apa ka .
. . “
Ucapan
Kyuhyun terpotong saat Rae In dengan seenaknya langsung pergi begitu saja. Rae
In terus berjalan menuju mobilnya yang terparkir di tepi jalan tanpa
menghilangkan sedikitpun senyuman yang sedari tadi terus mengembang di
wajahnya.
“ Nde Rae
Ki-ya. Waeyo? “ ucap Rae In begitu ia mendengar ponselnya berdering dan
mengangkatnya.
“ Mwo?
Aku baru saja meminta tanda tangan Kyuhyun oppa. “
“ ..
Araseo. Aku akan kembali lagi kesana dan meminta tanda tangan Ryeowook oppa
untukmu. Hm~ “ ucap Rae In terakhirkali saat sebelum menutup sambungan
telfonnya.
Belum
sempat Rae In membalikkan badan, Rae In melihat mobil van Super Junior melintas
di depannya.
“ O~~
Omona~~ Kyuhyun oppa!! Changkkeman!! Supeo Junieo-ya!! “
“
Haaassshhhh~ eotteokhae? Aku belum meminta tandatangan Ryeowook oppa untuk Rae
Ki-ya. Haaahhhhh!! Eo~ abata. Mobilnya belum terlalu jauh. “
Tanpa
membuang banyak waktu, Rae In lantas berlari menuju mobilnya dan langsung
mengemudikan mobilnya untuk mengikuti mobil Super Junior.
“
Eotteokhae? Kalau aku tidak memenuhi permintaan Rae Ki-ya yaitu tandatangan
dari Ryeowook oppa, pasti saat sampai apartement aku akan di cincang olehnya.
Hhhhaaassshhhhh~
dasar saudara menyebalkan. “ grutu Choi Rae In sembari vokus mengemudikan
mobilnya yang tak jauh dari mobil van Super Junior.
*ponsel
berdering*
“ Ne Rae Ki-ya?
“
“ Eobseo
(belum) “
“ Araseo!!
Aku sekarang sedang mengejar mobil Super Junior. Aku akan mendapatkan tanda
tangan Ryeowook oppa untukmu. “
“ Nde “
Setelah
sambungan telfon terputus secara sepihak, Rae In lantas meletakkan lagi
ponselnya tapi tanpa Rae In sadari Rae In menjatuhkannya. Takut ponselnya
rusak, Rae In lantas sedikit menundukkan badan sebelahnya dan meraba-raba untuk
mencari ponselnya yang terjatuh di bawah.
“
Haasshhh~ dimana ponselnya? “ kesal Rae In karena tidak kunjung meraih
ponselnya.
Tangan
kanan Rae In terus meraba sedangkan mata dan tangan kanan Rae In tetap focus
pada jalan serta setir mobil.
“ Dapat!
“ ucap Rae In begitu menemukan ponselnya
Tapi
naasnya tepat saat itu juga pandangan Rae In teralih ke ponselnya –yang sedari
tadi ia touch tidak menyala-.
Cciiiitttttttttttttttttttt…
Tinnnn tinnnnnnnnnnnnnnn……..
Bruuuuuuuuuuukkkkkkkkkkkkk……
Shock mendengar suara klakson mobil yang
keras, Rae In lantas mengembalikan arah pandangnya kesemula. Kedua mata Rae In
seketika membulat sempurna saat sebongkah cahaya dari lampu mobil didepannya
menyorot kearahnya.
“
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! “ histeris Rae In
Rae In lantas langsung banting setir.
Tapi naasnya mobil Rae In melaju sangat cepat dan menyenggol mobil lain sebelum
akhirnya mobil Rae In terpental berguling beberapa kali membuat kaca depan
serta bemper mobil bagian depan rusak parah dan mobil Rae Ki berhenti terseret
dengan posisi terbalik. Tubuh Rae In mengalami luka cukup sirus karena terkena
kaca mobil di bagian luarnya. Dari keningnya, perlahan mulai mengeluarkan darah
segar yang menetes kebawah.
“ Ada kecelakaan!! Ppali ppali panggil
polisi dan ambulance!! “ seru seseorang yang melihat insiden kecelakaan itu.
Beberapa mobil berhenti di sekeliling
TKP untuk menolong Rae In. Dari bemper depan Rae In, mulai mengeluarkan asap
dan percikkan api.
“ Aggasi aggasi!! Kau mendengarku? “
seru seorang namja bertopi dengan panic.
“ Lebih baik kita mendobrak pintu
mobilnya, mobil ini bisa meledak sewaktu-waktu. Ppaliwa! “ timpal ajjusi yang
disampingnya
Namja bertopi itu dengan panic mencari
benda yang bisa membuat pintu itu terbuka, sedangkan asap yang keluar dari
mobil bagian depan Rae In mulai banyak. Beberapa orang yang semula berada di
sekililing mobil langsung menghindar.
“ Ini terlalu berbahaya! Lebih baik kita
menjauh sekarang! “ peringat seorang ajjusi
“ Dan membiarkan gadis itu mati
terbakar?! Itu GILA! “
Mendapat teriakkan dari orang yang
umurnya jauh dari ajjusi itu, ajjusi itu lantas berlari menghindar meninggalkan
namja bertopi itu sendiri yang sedang berusaha membuka pintu mobil Rae In yang
masih terkunci. Namja bertopi itu lantas mengedarkan pandangannya ke
sekelilinya untuk mencari sesuatu. Setelah dilihatnya ada sepotong batang kayu
yang besar, namja itu lantas mengambilnya dan pada hitungan ketiga dengan
kerasnya namja itu mengarahkan kayu ke kaca mobil hingga pecah. Begitu
berhasil, dengan cepat ia membuka pintu mobil dari dalam lalu melepaskan sabuk
pengaman yang melilit tubuh Rae In. setelah terlepas, namja itu langsung menarik
tubuh Rae In keluar lalu menggendong Rae In dan dengan cepat menjauh dari
mobil. Tepat disaat mereka menjauh, mobil Rae In langsung meledak dengan
dahsyat.
Perlahan langka namja itu semakin pelan
dan akhirnya terjatuh di aspal dengan tubuh Rae In yang masih tergendong di
punggungnya. Beberapa ajjusi lantas menolong namja itu serta Rae In.
“ Kau sangat nekad, anak muda. Aku salut
dengan keberanianmu. Sedetik kau tidak menjauh dari mobil, bukan nyawa yeoja
itu saja yang melayang tapi kau juga akan ikut dengan yeoja itu. “ ucap ajjusi
yang sebelumnya di bentak oleh Namja bertopi.
“ Aggasi, kau mendengarku? “ ucap ajjusi
satunya lagi yang menolong Rae In.
Suara sinire polisi dan ambulancepun
mulai terdengar. Polisi dengan segera memasang garis pembatas serta mengamankan
TKP, sedangkan 2 perawat dari mobil ambulance itu berlari menuju Rae In dengan
mendorong trolli ranjang (Author : ngerti maksudnyakannya? Yang ranjang dorong
itu.. doh! Author kgk tau namanya T.T) lalu meletakkan tubuh Rae In di atasnya.
Beberapa mobil reporter dari station TV juga terhenti saat melihat krumunan
orang dan langsung menyiarkan berita secara LIVE.
>>Flashback End <<<
“ aku mengingat semuanya.
Aku mengingat semuanya! “ seru Rae In
yang masih terisak.
Henry lantas menghampiri Rae In yang
masih terduduk di aspal jalan, menenangkan Rae in dengan cara menepuk pelan
pundaknya.
“ Antarkan aku ketubuhku. Aku ingin
melihatnya. “
“ … hahhh… johayo. “ ucap Henry pasrah.
Henry lantas memegang tangan Rae In
sebelumnya menyuruh rae in untuk menutup matanya terlebih dahulu. Dengan
sekejap mereka berdua sudah berada didalam sebuah kamar rawat.
Choi Rae In POV
“ Kau boleh membukakan matamu sekarang “
perintah Henry
Perlahan aku membuka kedua mataku. Tepat
disaat aku dengan sempurna membuka kedua mataku, aku sedikit memundurkan
langkahku karena terkejut dengan pemandangan didepanku. Aku menutup mulutku
dengan tangan kiri untuk mencegah suara terisaku keluar lagi. Bisa kurasakan
airmataku mulai mengalir dari kelopak mataku.
‘ Benarkah yang berbaring diatas ranjang
dengan banyak alat yang menempel itu adalah tubuhku? Benarkah itu tubuhku?
Separah itukah… sampai2 wajahku hampir semuanya terperban. ‘
Ucapku dalam hati
>>>>>
TO BE CONNTINUED <<<<<
Tidak ada komentar :
Posting Komentar