.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

April 13, 2013

Not She #1


Not She
#1

Cast :
Henry Lau
Naoumi Hayashi (Choi Mun Hye)

Cast Pendukung:
Cho Yun Ae
Cho Kyuhyun

Genre :
Drama, Comedy, and Abal2(?)


@Jepang
08:05 AM


Author POV
Terlihat seorang gadis sedang berlari mengejar sebuah kereta yang bertujuan ke Bandara dengan penuh peluh yang mengalir mengikuti paras wajahnya.

“ Naoumi!!! HYA!! NAOUMI!! BERHENTI KATA AYAH!! “ teriak sang Ayah pada Putri satu-satunya itu

“ Hhhaassshhhh~ Kenapa Ayah masih tetap mengejarku? Hah hah.. hhhaaassshhhh~~ “

Dengan sisa-sisa tenanganya, gadis yang dipanggil oleh sang Ayah, Naoumi, itu terus berusaha untuk menggapai pegangan pintu kereta api.

“ Jebalyo jebalyo~~ Arrrgggghhh! “ grutu Naoumi sembari tetap terus berusaha menggapai pegangan pintu kereta api

Setelah berusaha mati-matian(?) akhirnya Naoumi berhasil menggapai pintu kereta dan naik.

“ HYA NAOMI!!!!!!!! DASAR ANAK KURANG AJAR!! “ garang sang Ayah dan akhirnya sang Ayah beserta anak buahnya berhenti mengejar putri satu-satunya itu.

“ Mianhaeyo, Appaneun. Jeongmal mianhaeyo (TR : Maaf, Ayah. Aku benar-benar minta maaf.)  Aku hanya ingin pergi ke tempat yang tak seorangpun mengenalku. Aku bosan menjalani hidup seperti ini. Aku hanya ingin tenang, Appa. Jeongmal mianhaeyo. “ ucap Naoumi sembari melihat sang Ayah yang lambat laun semakin mengecil dari pandangannya.





@Incheon Airport
03:05 PM

Dengan bingung Naoumi terus berjalan keluar area Incheon Airport. Sesampainya didepan, Naoumi di sambut dengan supir taxi yang menawarkan untuk mengantarnya sampai tujuan.

“ Aggasi ingin kemana? Saya akan mengantarkan Agassi sampai tujuan. “ tawar sang supir Taxi

“ Nde.. hmm~ bisakah ajjusi mengantarkanku ke alamat ini? “ ucap Naoumi kemudian menyodorkan secarik kertas yang berisi tempat tujuannya

“ Kyunghee Univercity?
A~ Araseumnida. Saya tau Universitas ini. Silahkan Agassi masuk. “

“ O~ Arigato gozaimasu “

“ A ye ye… “ ucap supir taxi itu tanpa mengerti ucapan Naoumi yang menggunakan bahasa Jepang.

Naoumi lantas masuk kedalam Taxi setelah itu disusul oleh supir taxi. Selama dalam perjalanan menuju Kyunghee Univercity, Naoumi memilih untuk melepaskan satu per satu tindik yang menempel di sekitar telinganya. Tanpa Naoumi sadari, dari balik kaca, sang supir sesekali menatap Naoumi dengan aneh.


Naoumi Hayashi POV
Kalau tau saat melepas tindik di telinga kiriku ini terasa sakit, aku tidak mau menuruti kemauan Appa untuk menindik telingaku ini. Hash! Pasti saat ini telingaku merah.

“ Yeongseohamnida, Agassi. Sepertinya Agassi bukan orang Korea? “

“ … Nde. Saya orang Jepang, Ajjusi. “

“ O~~ pantas saja bahasa korea Agassi sangat formal sekali. “

Akhirnya aku menemukan tempat dimana tidak ada seorangpun yang mengenaliku. Semoga saja Appa tidak menemukanku di Korea.
Tapi… sejujurnya aku juga tidak ingin kabur seperti ini. Ya… aku kabur dari lingkungan yang selalu mengolok-ngolokku karena aku seorang putri dari pemimpin Yakuza. Baiklah … akan aku jelaskan sedikit mengenai diriku.

Aku, Naoumi Hayashi, adalah putri dari Choi Siwon yang notabennya pemimpin Yakuza. Apa kalian pernah membaca buku yang berjudul Kisah Sensasional Anak Seorang Yakuza? Beruntung sekali aku tidak mengikuti kisah Shoko, Anak seorang Yakuza itu. Kehidupannya sangat… ya bisa dibilang tragis. Tapi percayalah, walaupun aku terlahir dari keluarga Yakuza, aku ini bukan seorang mafia. Ya~ walaupun ada perbandingan mencolok antara aku dengan orang2 pada umumnya, yaitu tubuh. Atau lebih tepatnya punggungku yang bertato. Tato ini sudah menjadi tradisi atau ciri khas dari Yakuza. Dan tato yang menempel di punggungku ini menjadi identitasku sebagai salah satu dari Yakuza.
Aku pergi ke Korea karena aku merasa terintimidasi dengan teman-teman di Universitasku. Di jepang saat ini sedang marak berita tentang pembunuhan dan itu membuat kaum Yakuza menjadi dalang dari pembunuhan itu. dan bagian kecil dari imbas berita itu adalah aku. Semua teman-temanku –tak terkecuali- mengolok dan juga mengucilkanku karena aku putri dari seorang Yakuza. Itulah sebabnya aku pergi ke Korea dan melanjutkan kuliahku disini. Untung di Korea aku memiliki seorang teman dan dia membantuku masuk ke Kyunghee Univercity tahun ini. Dia juga tau semua tentang latar belakangku. Mungkin ini konyol. Aku kenal dengan temanku ini dari jejaring social, Weibo, tepat 1 tahun lalu dan akhirnya kita menjadi akrab karena kita sering sharing. Jika kita membicarakan tentang usia, kita berdua sama-sama berumur 23 tahun.

“ Agassi, kita sudah sampai? “

“ O~ Ne. “

Aku lantas mengeluarkan dompetku dari saku untuk mengambil uang. Tapi saat aku melihat isi dompetku, ternyata uangku masih uang Jepang dan aku lupa untuk menukarnya saat dibandara.

‘ Lantas? Bagaimana aku membayar taxi ini? haaahhhh~ paboya!
Omo~ bukankah aku menyimpan nomer ponselnya. ‘ ucapku dalam hati

Aku lantas mengambil ponselku dan mencari kontak bernama Cho Yun Ae. Begitu ketemu, aku lantas menelfonnya.

Maaf. Nomor yang anda tuju berada di luar service area.

“ Hahh~ eotteokhae? Aku belum mengganti kartuku!! “

“ Waeyo Agassi? “

“ O.. eobseoyo. “

Sial! Kenapa aku harus mengalami kesialan beruntun? Apa lebih baik aku membayar taxi ini dengan uang Jepang. Tapi, apa itu bisa? Hah~ sudahlah. Dicoba saja dulu…

“ Agassi, ini uang argo taxinya. “ ucapku sembari memberikan uang

“ .. Yeongseohamnida. Tidak adakah uang Korea? “

Tuhkan… tidak diterima. Hahh~ aku harus bagaimana?? Aku tidak bisa menghubungi Yun Ae dan alamat apartementnya yang baru juga aku lupa memintanya. Yang aku tau Cuma ia kuliah di Kyunghee. Tapi tidak mungkin kan aku mencarinya di Kyunghee yang luas ini. Beruntung kalau Yun Ae ada mata kuliah sampai sore. Kalau tidak. Dan lebih sialnya lagi, disekitar sini tidak ada yang menjual nomor korea. Tapi tunggu dulu… masih ada 1 cara.

“ Ajjusi… bolehkah aku meminjam ponselmu untuk menghubungi temanku? Saat ini aku tidak memegang uang Korea dan aku ingin menelfon temanku untuk membantuku membayar taxi. “
“ Temanku sedang ada di Kyunghee. “ potongku saat ajjusi ini ingin berbicara

“ Baiklah.
Ini “ ucapnya dan aku langsung menghubungi Yun Ae

>Beberapa detik setelah tersambung<

“ ne yeoboseo. Nuguseo? “

“ Yun Ae-ya! Nan Naoumi-ya . Jigeum eodiesoyo? ( TR : Yun Ae! Aku Naoumi. Kau berada dimana sekarang?) “

“ Omona~ Naoumi-ya? Ndo Naoumi Hayashi? “

“ NDE!! Aku sedang meminjam ponsel supir taxi yang mengantarkanku. Sekarang katakan, Jigeum eodiesoyo?! “

“ A Nde. Naneun Kyuhee-e (TR: Aku di Kyungee) dan aku sedang mengikuti kelas. waeyo? “

“ Hah~ syukurlah kalau kau masih di Kyunghee.
Keluar sekarang! Aku ada di depan Kyunghee saat ini! “ ucapku cepat dan langsung menutup telfonnya dan mengembalikan ponsel kepada pemiliknya.
“ Gamsahabnida. Bisa kita tunggu sebentar. Temanku sedang keluar dan menuju kesini. “

“ Johayo (TR: Baiklah) “


Cho Yun Ae POV
Apa yang  barusan Naoumi katakan? Dia berada diluar Kyunghee. Bukankah dia di Jepang dan untuk apa datang kesini?

“ Cho-Yun-Ae!! “

“ Ne Kyuhyun seongseonim “

“ Pandangan lurus kedepan! Dan… Lepas headsetmu! Apa kau sedang menerima telfon ha?! “

“ huuuuu~ “ sorak mahasiswa 1 kelas

“ Siapa yang menyuruh kalian untuk membuat suara brisik seperti itu?!
Semua, menghadap kedepan!! “

Cih! Gayanya sok sekali. Padahal hanya asisten dosen. Coba kalau Onew seongseonim tidak ada kepentingan dan tidak meninggalkan kelas, pasti dia juga akan duduk di bangku mahasiswa dan bermain game tanpa mendengarkan mata kuliah. Tapi anehnya, nilainya tidak pernah turun -_-“ Ciuh!
Kita kembali ke Naoumi. Jika benar dia saat ini berada didepan Kyunghee… hah~ itu tidak mungkin. Naoumi pasti berada di Jepang. Tapi tunggu, dia bilang di telfon kalau dia sedang menggunakan ponsel supir taxi dan itu berarti… Naoumi benar berada di depan Kyunghee saat ini. hahhh~ eotteokhae? Kelas baru saja dimulai..

“ CHO  . . . “

“ Kyuhyun-a! “

“ Wae? “

“ … hmm~ … Aku ingin.. ijin ke.. luar. Hanya sebentar. “
“ Hanya sebentar. “ ucapku lagi saat Kyuhyun menatapku curiga

“ Joha . . . “

“ Gomawo. “ potongku cepat

“ Eeeehhh! Changkkeman! “

“ Waeyo? “

“ Kenapa kau membawa tasmu eo? Kau sedang tidak berencana untuk kabur dimata kuliah kan? “

‘ Haasshhh~ kenapa setan ini mempersulitku ha? ‘ kesalku dalam hati
“ Kalau begitu aku ijin.. pulang lebih cepat? “

“ Alasan? “

‘ hasshhh~ setan ini benar-benar mempersulitku ‘
“ Apa aku harus memberi alasan? “

“ Hm! Bukankah itu sudah seharusnya. Tak ada alasan yang akurat, tidak boleh pulang.
Sekarang kembali ketempat dudukmu! “

“ Hey Yun Ae-ya! Pasti kau ingin bertemu namja chingumu kan? Ckckck “ timpal Henry yang duduk di pojok belakang
“ Tadi aku mendengarmu sedang menelfon. “

“ HYA! Siapa yang ingin bertemu dengan namjachingu? Naneun namjachingu eobso! (TR: Aku tidak memiliki boyfriend) ARA! “

“ Hash~ ini jam kuliah! Kenapa kalian berdua berdebat didepan kelas?
Kau Yun Ae-ya.. lebih baik kau duduk dan mengikuti mata kuliah agar beasiswamu tidak melayang. “ timpal TOP tak kalah keras suaranya dengan Henry

Ada benarnya juga yang diucapkan TOP. Kalau aku bolos kuliah dan kepala universitas mengetahui ini, pasti beasiswaku akan di lepas. Hah~ eotteokhae? Tapi Naoumi bagaimana?

“ Haasshhh~ Aku keluar sebentar! “ ucapku langsung berlari keluar kelas

“ HYA! AKU AKAN MENGADUKAN INI PADA ONEW SEONGSEONIM DAN KEPALA UNIVERSITAS!! “

“ TERSERAH KAU KYUHYUN-A!! “

Dengan cepat aku menuruni anak tangga dan langsung berlari keluar Kyunghee. Sekilas aku mengedarkan pandanganku kesekeliling untuk mencari Naoumi dan… ketemu.

“ NAOUMI!! “ panggilku dan langsung berjalan santai kearah Naoumi

“ Kenapa kau keluar lama sekali? “

“ Mianhaeyo~ aku tadi sedang ada mata kuliah.
Kau benar ada di Korea eo? “

“ Pabo! Kalau aku di Jepang, mana mungkin sekarang aku berdiri di hadapanmu. “
“ Eo… kau bayarkan taxiku dulu. “

“ Wae? Kau memang tidak membawa uang? “

“ Aku bawa, hanya saja ajjussi itu tidak menerima uang Jepang. “

“ A~ … Johayo. “

Aku lantas mengambil uangku didalam tas dan memberikan beberapa won sesuai dengan argo Taxi.

“ Gamsahabnida~ “ ucapku sebelum taxi itu pergi
“ Eo~ … mana kopermu? “

“ Eobseoyo (tidak ada). Aku hanya membawa ransel ini. “ jelas Naoumi sembari memperlihatkan ransel yang ia gendong.
“ Kalaupun aku membawa koper, itu pasti akan mempersulitku untuk kabur. Makadari itu aku hanya membawa ransel ini. “

“ Kabur? Jadi kau benar-benar kabur? “ selidikku dan mendapat anggukan kepala dari Naoumi sebagai jawaban
“ Hahh~ kau ini…
Sudahlah. Kkaja kita pulang ke apartementku. Kau pasti lelah bukan. “

“ Changkkeman! Kita jalan kaki ke apartementmu? “

“ … Hm~ wae? Jaraknya tak jauh dari sini. hanya berjalan kaki juga sudah sampai. Kkaja.. jangan manja. “ ucapku dan langsung berjalan terlebih dahulu

“ Tapi aku sudah berjalan kaki sangat jauh sebelumnya~ dan kakiku sangat sakit Yun Ae-ya~~ “ rengek Naoumi tapi aku tak menghiraukannya dan tetap berjalan


Naoumi Hayashi POV
Teman macam apa itu menyuruh jalan kaki? Ish! Aku bisa rasakan kalau kaki-kakiku ini rasanya ingin sekali patah dan aku jamin telapak kakiku merah saat ini karena berlari mengejar kereta tadi. Hahh~
Sejenak langkahku terhenti saat sebelum masuk ke area apartement yang ditinggali Yun Ae ini. Jika dilihat-lihat, ini tidak sesuai dengan status Yun Ae yang sebagai anak seorang pembisnis sukses. Ini terkesan sederhana.

“ Yun Ae-ya “ panggilku dan Yun Ae berhenti lalu membalikkan badannya
“ Ini Apartement baru-mu? “

“ Hm~ Waeyo?
Araseo.. ini memang terlihat sederhana. Apartement ini juga hanya ada 20 unit dan kecil. Tapi itu tidaklah penting. Yang penting aku menemukan tempat tinggal yang dekat dengan Kyunghee.
Kkaja. “ jelasnya dan kembali berjalan mendahuluiku dan aku mengikutinya dari belakang

Setidaknya apartement ini terawat walaupun kecil.
Yang aku ketahui Yun Ae memang yeoja mandiri. Sejak ia duduk dikelas 1 SMA, ia sudah terpisah dengan orangtuanya yang kaya itu dan hidup sendiri tanpa pegangan dari orangtuanya. Dan lebih anehnya lagi, orangtuanya itu menuruti kemauannya. Sempat aku iri dengan kehidupan Yun Ae yang santai tanpa adanya paksaan. Itu sangat kontras dengan kehidupanku. Sejak kecil aku sudah dididik dengan keras dan harus patuh pada semua yang dikatakan Appa. Entah itu appa menyuruhku untuk mentato tubuhku atau menindik kedua telingaku. Sejak itu aku memiliki sifat temperament yang keras dan aku ingin menghilangkan sifat tempramentku itu dengan belajar pada Yun Ae.


>>>>> KEESOKKAN HARINYA <<<<<

08:00 AM


Cho Yun Ae POV
Entah sudah berapa kali aku mengetuk pintu kamarnya dan tidak kunjung ia buka juga. Bukankah semalam ia bilang akan bangun pagi dan mendaftar kuliah di Kyunghee bersama-sama. Tapi ini sudah pukul 8 dan ia belum bangun juga. Aigo~~

Tokk tokk tokk

“ Naoumi-ya!! Ppaliwa!! Ireonna!! 30 menit lagi aku harus sudah berangkat! Kau tak mau ikut eo?! “
“ Naoumi-ya!!!!!!! “

Dengan sabar dan sesekali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kananku, aku terus mengetuk pintu kamar Naoumi. Dan setelah beberapa kali ketukkan, akhirnya aku mendengar suara kunci terbuka dan Naoumi hanya mengeluarkan kepalanya saja.

“ Apa? Kenapa kau brisik sekali? “

“ Hhhaasshhh~ kau ini… kau jadi mendaftar kuliah ditempatku atau tidak eo? 30 menit lagi mata kuliahku akan dimulai. Ppali! Mandi dan sarapan! “

“ Eo~~ baiklah.. tunggu sebentar. “

“ Ppaliwa! “ ucapku sedikit kesal setelah itu kembali duduk di sofa ruang tengah.


@Kyunghee Univercity

Naoumi benar-benar serius dengan perkataannya yang ingin pergi dari Jepang. Apa kehidupannya sekeras itu sampai ia tidak betah? Sedikit tau dari internet, kehidupan keluarga yang berketurunan Yakuza memang keras. Dan yang masih membuatku tidak habispikir adalah, tradisi mereka yang memotong jari tangan mereka setiap kali berbuat salah. Itu konyol?

“ HYA!! Yun Ae-ya!! “ panggil seseorang dan membuat lamunanku tentang Yakuza memudar.

“ O Kyuhyun-a.. wae? “

“ Mwo?! Kau bilang kenapa?! Hash!
Makalah kelompok? Mana makalah yang kau buat? Aku mau mengumpulkannya sekarang. “

“ … hah?! “
“ Omona~~!!! Aku lupa membuatnya~~ Hhhaahhhh eotteokhae? Hari ini harus dikumpulkan. “

“ HYA! Paboya! “ kesal Kyuhyun dan langsung mendorong kepalaku dengan jari telunjuknya

“ HYA! Apa yang kau lakukan pada Yun Ae-ya eo! Berani sekali kau mendorong kepalanya seperti itu!“

“ Akhh!!! Apoyooo~! HYA! “ seru Kyuhyun saat Naoumi memelintir tangannya ke belakang.

“ Naoumi-ya~ lepaskan. Ppali! Kau tak lihat dia kesakitan. Lepaskan~ “

“ Hya Yun Ae-ya, kenapa kau malah membela namja ini. Namja ini memperlakukanmu seperti tadi eo? “

“ Sudahlah Naoumi-ya~ lepaskan~ “

“ Akhh! Apuda!
HYA! Aku memang sering mendorong kepalanya setiap kali pikunnya kambuh! Akkhh! Lepaskan tanganku! Apuda!! Dan… kau siapa eo? “

“ Mwo? Kau sering mendorong kepala Yun Ae-ya seperti tadi!
Hasshh! Dasar nappeun namja! Mana boleh kau seperti itu pada Yeoja eo! Nan Yun Ae-ya Chingu. Wae?! Neo . . . “

“ Naoumi-ya, berhenti memelintir tangannya! Kalau patah bagaimana? “

“ Biarkan saja! Itu lebih baik. Jadi namja ini tidak bisa mendorong kepalamu seperti tadi. “

“ Aaaaaaaaaappppeeuuuuuuuuuuddddaaaaaaaa!!!!! “

“ Naoumiiiiii… lepaskannnnnnnnn. Ish! “ ucapku dan langsung melepaskan tangan bereka berdua.
“ Neo gwenchana? ( TR: Kau tidak apa-apa?) “

“ iiissshhh~ hah.. hya, siapa yeoja ini eo?! “

“ Ada apa ini? kenapa kalian bertiga rebut-ribut diluar kelas dan tidak masuk? CEPAT MASUK KEDALAM KELAS! “ potong Hangeng seongseonim yang entah sejak kapan berdiri tak jauh dari kami dan kami kemudian masuk kedalam kelas.
“ Selamat siang semua “

“ Siang seongseonim~~ “

“ Eo~ sepertinya kita mendapat seorang mahasiswi baru.
Kau.. siapa namamu? “ ucap Hangeng seongseonim yang sekilas menunjuk kearah Naoumi yang duduk disamping mejaku.

“ Cheireumeun Choi Mun Hye imnida. “

Untung saja selama ini aku mengajarkan Naoumi bahasa Korea. Setidaknya ia tau sedikit bahasa korea dan mau menurutiku untuk memakai nama Choi Mun Hye selama ia di Korea. Ini hanya sekedar jaga-jaga saja dan menutupi jatidiri Naoumi sendiri.

“ Choi-Mun-Hye?
Hya! Yun Ae-ya.. bukankah tadi kau memanggil gadis keras itu dengan nama  Na . . . “

“ Kyuhyun-a~~!!! … “ potongku cepat sebelum Kyuhyun mengucapkan nama Naoumi. Hashh~ paboya! Kenapa aku baru menyadari kalau aku tadi masih memanggil Naoumi dengan namanya bukan Mun Hye.

“ Wae? Kenapa menyebut namaku dengan keras? “

“ … ehehehe hehe~ … eobseoyo. “

“ Ish! Kalian berdua ini! kapan akurnya kalian eo?
Oke~ Choi Mun Hye-ssi, welcome in Kyunghee Univercity. “
“ CHA! Sekarang seongseonim minta, kumpulkan makalah kelompok kalian sekarang… “

‘ hahh~ mati aku… eotteokhae?? ‘ cemasku dalam hati

Sekilas aku melihat Kyuhyun yang berdiri dan mengumpulkan makalah kelompok. Dasar Evil! Tega sekali mengumpulkan duluan dan ini terakhir kalinya aku 1 kelompok dengannya. Dan aku yakin 1000% setelah ini aku pasti kena marah sama Hangeng seongseonim. Cho Yun Ae matilah kau~ makalh beberapa minggu lalu kau juga telat mengumpulkannya, dan sekarang kau mengulanginya lagi. Huaaa~ beasisiwamu pasti akan dicabut karena nilai matakuliahmu ini kosong T.T

“ Cho Yun Ae-ssi… “ panggil Hangeng seongseonim membuat jantungku berdetak 100xlipat.

‘ Tamat sudah riwayat beasisiwamu Cho Yun Ae~~ ‘
“ Ne Seongseonim.. “ sahutku lemah

“ Neo . . . “

“ Mianhaeyo~ jeongmal mianhaeyo Hangeng seongseonim. Seongseonim tau sendiri aku sangat rajin dan tidak pernah telat.. ehem~ ya walaupun ada beberapa kali aku telat mengumpulkan tugas, tapi nilaiku masih diatas rata-rata. Beasisiwaku juga masih bisa dipertahankan. Dan ak . . . “

“ Apa yang sedang kau bicarakan, Yun Ae-ssi? “

“ … hah? “ ucapku dengan mimic wajah innocent

“ Saya hanya ingin bilang, tumben sekali kau mengerjakan tugas kelompok dengan Kyuhyun-a tepat waktu tidak telat seperti tugas kelompokmu bersama dengan TOP-ya beberapa minggu lalu. “

“ Mwo? Maksud seongseo-nim? Tapi… aku belum mengerjakan tugas kelompok. “

“ Hah! Apa kau sedang bercanda dengan seongseonim? Atau kau ingin membohongi seongseonim?  Kalau kau tidak mengerjakan tugas, lantas… ini apa? “ jelas Hangeng seongseonim lalu memperlihatkan makalah.

Tapi… aku berani bersumpah kalau aku lupa mengerjakannya karena beberapa hari ini aku lembur di café tempatku bekerja. Mungkinkah… Kyuhyun membuatkannya? Tapi atas dasar apa Kyuhyun membuatkan tugasku?


12:02 PM

Naoumi Hayashi POV
Huhhh~ akhirnya jam kuliah selesai. Sejujurnya, selama pembelajaran tadi hanya beberapa yang masuk kedalam otakku. Itu bukan karena aku bodoh, tapi bahasa koreaku yang sangat minim. Tapi untungnya Yun Ae bersedia menjelaskannya dengan menggunakan bahasa Jepang. Jadi aku bisa mengerti yang diterangkan dosen tadi.

“ Kyuhyun-a~ “ panggil Yun Ae pada Kyuhyun. Tapi Kyuhyun terus berlari keluar kelas.
“ Apa dia menghindar? Padahal aku hanya ingin bertanya kenapa ia membuatkanku tugas yang seharusnya aku kerjakan. “

“ Sudahlah Yun Ae-ya…
Kkaja kita pulang. “

“ Kau pulanglah sendiri, Nao.. maksudku Mun Hye-ya. Aku harus ke café sekarang. Ini sudah jam shifku. Kalau aku terlambat, bisa-bisa uang gajiku terpotong. “

“ Café? Aku boleh ikut? “

“ Untuk apa? “

“ … hmmm~ … aku ingin mencoba bekerja disini. “

“ Bekerja? Kau bekerja? Kau serius dengan ucapanmu? “

“ Hmm~ … setidaknya selama aku disini aku bisa lebih mandiri dan tidak merepotkanmu dan juga harus tinggal 1 apartement denganmu. “ jelasku dan mendapat tatapan aneh dari Yun Ae-ya.

“ Johayo.. kebetulan café tempatku bekerja sedang mencari seorang pelayan tambahan. “
“ Kalau begitu… kita kesana sekarang. Kkaja. “

Aku kemudian melanjutkan memasukkan buku panduan kuliah kedalam tas dan kami berdua berangkat bersama ke café.


>>>>> 1 BULAN KEMUDIAN <<<<<


Author POV
1 bulan telah berlalu. Hari demi hari Naoumi jalani dengan baik. Perubahan sikap pada Noaumi juga sudah lebih baik, tidak sering emosi. Walaupun sebenarnya temperamental kerasnya itu masih sering terlihat sesekali.
Naoumi juga sudah menghasilkan uang sendiri dan sudah tinggal terpisah –tapi masih dlm 1 gedung- dengan Cho Yun Ae.

Seperti hari-hari sebelumnya, Cho Yun Ae dan Naoumi pergi bersama ke kampus. Selama 1 bulan ini juga Naoumi sudah beradaptasi dengan teman 1 universitasnya.

“ Good morning class. “

“ Good Morning… “

“ Waahhh~ Na Mi seongseonim kyeopta~~ neomu neomu kyeopta~~ “ puji  TOP dengan nada sexy

“ Thankyu TOP-ya… kau sudah mengatakan hal itu sebanyak 203x dari saat aku mulai mengajar di sini 2 minggu lalu. “
“ Cha~ tidak perlu banyak basa-basi.
sekarang kita pindah ke kolamrenang. Saya akan memulai pembelajaran olahraga ini dengan berenang. Kkaja. “

Satu per satu mahasiswa berhampuran keluar mengikuti Park Na Mi seongseonim ke kolam renang. Sedangkan Naomi masih duduk mematung ditempat duduk masing-masing.

“ Mun Hye-ya, kkaja. Kenapa kau masih duduk? Ppali. “

“ … Yun Ae-ya.. aku ti . . “

“ Ppali ppali! “

Yun Ae lantas menarik paksa tangan Naoumi hingga berdiri lalu berjalan menuju kolam renang. Naoumi terus memberontak dan beberapa kali sempat melepaskan tangan Yun Ae, tapi disaat itu Yun Ae terus menggeretnya ke kolam renang.

“ Ayo masuk kekamar gantiiii… “

“ Yun Ae-ya… dengarkan aku dulu… “ jawab Naomi dengan terus memegangi pintu ruang ganti, sementara Yun Ae terus menarik tangan Naoumi agar masuk.

“ Hya! Kau ini kenapa eo? Kau ingin absen lagi dari mata kuliah ini. ini sudah ke 3 kalinya kau absen. “

“ … Cho Yun Ae!! Kau ini bodoh atau apa eo? Hhhassshhh~ aku fikir kau tau alasanku tidak mau mengikuti mata kuliah ini.! ish!
Kau tak ingat kalau aku memiliki… tato. “

“ Hah???
Eoooomona~ … mianhae. Hashh~ aku kenapa aku baru mengerti sekarang.
Lalu… sekarang bagaimana? Kenapa kau tak mengatakannya sedaritadi eo? “

“ kau tak membiarkanku berbicara tadi.. “ jawab Naoumi dgn malas

Cho Yun Ae lantas mondar mandir tak jelas sembari memikirkan cara untuk menghindar dari mata kuliah olahraga. Sedangkan Naoumi hanya diam sembari otaknya yang berputar untuk mencari alasan.

“ Cho Yun Ae-ssi, Choi Mun Hye-ssi, sedang apa kalian masih berdiri di depan ruang ganti?
Ppaliwa! Ganti pakaian kalian dengan pakaian renang. “

“ Nami seongseonim… hmmm~ … “

“ Waeyo Mun Hye-ssi? Kau ingin membolos lagi dari mata kuliah saya? “

“ … Bukan membolos, tapi aku ingin ijin tidak mengikuti mata kuliah Nami sengseonim… karena… hmmm~ … karena… “

“ Mun Hye-ya… dia sedang kedatangan tamu bulanan. Iya… Mun Hye-ya sedang kedatangan tamu bulanannya saat ini. “ timpal Yun Ae

“ … okhae~ … tapi minggu depan kau harus ikut dan seperti biasa aku akan memberimu tugas membuat artikel tentang dunia olah raga untuk mengisi nilai mata kuliahmu ini. Ara? “ jelas Nami seongseonim lalu sedetik kemudian melihat kearah Yun Ae.
“ … Dan kau.. Yun Ae-ya, kau juga sedang ada halangan kah? “

“ Hah?
Eo… aniya seongseonim. “

“ Lantas untuk apa kau masih berdiri disini hah?!
Ganti pakaianmu! “

“ A… nde nde seongseonim. “ gugup Yun Ae dan langsung masuk kedalam ruang ganti.


>>> 30 menit kemudian <<<

Henry Lau POV
Yeoja itu… entahlah… sepertinya dia menyukaiku. Dan entah sejak kapan yeoja itu terus memperhatikanku. Tapi setiap kali aku melihat kearahnya dia selalu berpaling.

“ Hya Kyuhyun-a “ ucapku setelah duduk memunggungi Kyuhyun

“ Hm~ Waeyo? “

“ Coba kau lihat ke arah jam 3. Kau melihat ada yeoja bukan? “

“ Hm~ waeyo? Kau menyukainya eo? “

“ … aniya. Justru sebaliknya. Aku merasa yeoja itu yang menyukaiku.
Entahnya… aku merasa yeoja itu memperhatikanku. “

“ HYA!! Mana mungkin Yun Ae-ya menyukaimu ha!! “

“ Yun Ae-ya??? “ lirihku dengan bingung dan kemudian memutar dudukku.

Pletakkkkkkkk~

“ HYA! Henry-ya! MWOYAJISA?? Kenapa kau tiba-tiba menjitak kepalaku eo?! “

“ Paboya!! Aku menyuruhmu untuk melihat kearah jam 3 dari posisi kau duduk, bukan arah jam 3 dari posisiku duduk. Haaassssshhh~ pantas saja kau melihat Yun Ae-ya bukan Nami-ya. “

“ … A~ … jadi yeoja yang kau maksud itu Nami seongseonim.
Changkkaman changkkaman… kau tadi menyebut Nami seongseonim dengan Nami-ya? “

“ Nde WAE?
Bukankah dia seumuran dengan kita. Hanya saja pendidikannya lebih cepat dari kita. “

“ Eo~~ … kau benar juga. “

“ Dasar Paboya!! Aku mulai meragukan IQ-mu, Kyuhyun-a. “

“ Hei hei hei~~~ jangan berkata seperti itu. IQ-ku lebih tinggi darimu. “

“ Tapi buktinya kau bodoh tadi. Ckckck “

“ Iiiiiissshhhh~ kau ini… “

Dan mungkinkah aku menyukainya? Hahhh~ entahlah. Aku tidak merasakan hal yang sama dengan saat melihat Hyun Mi waktu aku melihat kearah Nami. Mungkin hatiku masih tertutup rapat sejak meninggalnya Hyun Mi 1 tahun lalu. Aku masih belum siap untuk mencintai seseorang saat ini.



TO BE CONTINNUED >>>>>

Tidak ada komentar :