Not She
#1
Cast :
Henry Lau
Naoumi Hayashi (Choi Mun Hye)
Cast Pendukung:
Cho Yun Ae
Cho Kyuhyun
Genre :
Drama, Comedy, and Abal2(?)
@Jepang
08:05 AM
Author POV
Terlihat
seorang gadis sedang berlari mengejar sebuah kereta yang bertujuan ke Bandara dengan
penuh peluh yang mengalir mengikuti paras wajahnya.
“ Naoumi!!!
HYA!! NAOUMI!! BERHENTI KATA AYAH!! “ teriak sang Ayah pada Putri satu-satunya
itu
“
Hhhaassshhhh~ Kenapa Ayah masih tetap mengejarku? Hah hah.. hhhaaassshhhh~~ “
Dengan
sisa-sisa tenanganya, gadis yang dipanggil oleh sang Ayah, Naoumi, itu terus berusaha
untuk menggapai pegangan pintu kereta api.
“ Jebalyo
jebalyo~~ Arrrgggghhh! “ grutu Naoumi sembari tetap terus berusaha menggapai
pegangan pintu kereta api
Setelah
berusaha mati-matian(?) akhirnya Naoumi berhasil menggapai pintu kereta dan
naik.
“ HYA
NAOMI!!!!!!!! DASAR ANAK KURANG AJAR!! “ garang sang Ayah dan akhirnya sang
Ayah beserta anak buahnya berhenti mengejar putri satu-satunya itu.
“ Mianhaeyo,
Appaneun. Jeongmal mianhaeyo (TR : Maaf, Ayah. Aku benar-benar minta maaf.) Aku hanya ingin pergi ke tempat yang tak
seorangpun mengenalku. Aku bosan menjalani hidup seperti ini. Aku hanya ingin
tenang, Appa. Jeongmal mianhaeyo. “ ucap Naoumi sembari melihat sang Ayah yang
lambat laun semakin mengecil dari pandangannya.
@Incheon
Airport
03:05 PM
Dengan
bingung Naoumi terus berjalan keluar area Incheon Airport. Sesampainya didepan,
Naoumi di sambut dengan supir taxi yang menawarkan untuk mengantarnya sampai tujuan.
“ Aggasi
ingin kemana? Saya akan mengantarkan Agassi sampai tujuan. “ tawar sang supir
Taxi
“ Nde.. hmm~
bisakah ajjusi mengantarkanku ke alamat ini? “ ucap Naoumi kemudian menyodorkan
secarik kertas yang berisi tempat tujuannya
“ Kyunghee
Univercity?
A~
Araseumnida. Saya tau Universitas ini. Silahkan Agassi masuk. “
“ O~ Arigato
gozaimasu “
“ A ye ye… “
ucap supir taxi itu tanpa mengerti ucapan Naoumi yang menggunakan bahasa
Jepang.
Naoumi lantas
masuk kedalam Taxi setelah itu disusul oleh supir taxi. Selama dalam perjalanan
menuju Kyunghee Univercity, Naoumi memilih untuk melepaskan satu per satu
tindik yang menempel di sekitar telinganya. Tanpa Naoumi sadari, dari balik
kaca, sang supir sesekali menatap Naoumi dengan aneh.
Naoumi
Hayashi POV
Kalau tau
saat melepas tindik di telinga kiriku ini terasa sakit, aku tidak mau menuruti
kemauan Appa untuk menindik telingaku ini. Hash! Pasti saat ini telingaku
merah.
“
Yeongseohamnida, Agassi. Sepertinya Agassi bukan orang Korea? “
“ … Nde. Saya
orang Jepang, Ajjusi. “
“ O~~ pantas
saja bahasa korea Agassi sangat formal sekali. “
Akhirnya aku
menemukan tempat dimana tidak ada seorangpun yang mengenaliku. Semoga saja Appa
tidak menemukanku di Korea.
Tapi…
sejujurnya aku juga tidak ingin kabur seperti ini. Ya… aku kabur dari
lingkungan yang selalu mengolok-ngolokku karena aku seorang putri dari pemimpin
Yakuza. Baiklah … akan aku jelaskan sedikit mengenai diriku.
Aku, Naoumi
Hayashi, adalah putri dari Choi Siwon yang notabennya pemimpin Yakuza. Apa
kalian pernah membaca buku yang berjudul Kisah Sensasional Anak Seorang Yakuza?
Beruntung sekali aku tidak mengikuti kisah Shoko, Anak seorang Yakuza itu.
Kehidupannya sangat… ya bisa dibilang tragis. Tapi percayalah, walaupun aku
terlahir dari keluarga Yakuza, aku ini bukan seorang mafia. Ya~ walaupun ada perbandingan
mencolok antara aku dengan orang2 pada umumnya, yaitu tubuh. Atau lebih
tepatnya punggungku yang bertato. Tato ini sudah menjadi tradisi atau ciri khas
dari Yakuza. Dan tato yang menempel di punggungku ini menjadi identitasku
sebagai salah satu dari Yakuza.
Aku pergi ke
Korea karena aku merasa terintimidasi dengan teman-teman di Universitasku. Di
jepang saat ini sedang marak berita tentang pembunuhan dan itu membuat kaum
Yakuza menjadi dalang dari pembunuhan itu. dan bagian kecil dari imbas berita
itu adalah aku. Semua teman-temanku –tak terkecuali- mengolok dan juga
mengucilkanku karena aku putri dari seorang Yakuza. Itulah sebabnya aku pergi
ke Korea dan melanjutkan kuliahku disini. Untung di Korea aku memiliki seorang
teman dan dia membantuku masuk ke Kyunghee Univercity tahun ini. Dia juga tau
semua tentang latar belakangku. Mungkin ini konyol. Aku kenal dengan temanku
ini dari jejaring social, Weibo, tepat 1 tahun lalu dan akhirnya kita menjadi
akrab karena kita sering sharing. Jika kita membicarakan tentang usia, kita
berdua sama-sama berumur 23 tahun.
“ Agassi,
kita sudah sampai? “
“ O~ Ne. “
Aku lantas
mengeluarkan dompetku dari saku untuk mengambil uang. Tapi saat aku melihat isi
dompetku, ternyata uangku masih uang Jepang dan aku lupa untuk menukarnya saat
dibandara.
‘ Lantas?
Bagaimana aku membayar taxi ini? haaahhhh~ paboya!
Omo~ bukankah
aku menyimpan nomer ponselnya. ‘ ucapku dalam hati
Aku lantas
mengambil ponselku dan mencari kontak bernama Cho Yun Ae. Begitu ketemu, aku
lantas menelfonnya.
Maaf. Nomor yang anda tuju berada di luar service
area.
“ Hahh~
eotteokhae? Aku belum mengganti kartuku!! “
“ Waeyo
Agassi? “
“ O.. eobseoyo.
“
Sial! Kenapa
aku harus mengalami kesialan beruntun? Apa lebih baik aku membayar taxi ini
dengan uang Jepang. Tapi, apa itu bisa? Hah~ sudahlah. Dicoba saja dulu…
“ Agassi, ini
uang argo taxinya. “ ucapku sembari memberikan uang
“ .. Yeongseohamnida.
Tidak adakah uang Korea? “
Tuhkan… tidak
diterima. Hahh~ aku harus bagaimana?? Aku tidak bisa menghubungi Yun Ae dan
alamat apartementnya yang baru juga aku lupa memintanya. Yang aku tau Cuma ia
kuliah di Kyunghee. Tapi tidak mungkin kan aku mencarinya di Kyunghee yang luas
ini. Beruntung kalau Yun Ae ada mata kuliah sampai sore. Kalau tidak. Dan lebih
sialnya lagi, disekitar sini tidak ada yang menjual nomor korea. Tapi tunggu
dulu… masih ada 1 cara.
“ Ajjusi…
bolehkah aku meminjam ponselmu untuk menghubungi temanku? Saat ini aku tidak
memegang uang Korea dan aku ingin menelfon temanku untuk membantuku membayar
taxi. “
“ Temanku
sedang ada di Kyunghee. “ potongku saat ajjusi ini ingin berbicara
“ Baiklah.
Ini “ ucapnya
dan aku langsung menghubungi Yun Ae
>Beberapa
detik setelah tersambung<
“ ne yeoboseo. Nuguseo? “
“ Yun Ae-ya! Nan
Naoumi-ya . Jigeum eodiesoyo? ( TR : Yun Ae! Aku Naoumi. Kau berada dimana
sekarang?) “
“ Omona~ Naoumi-ya? Ndo Naoumi Hayashi? “
“ NDE!! Aku
sedang meminjam ponsel supir taxi yang mengantarkanku. Sekarang katakan, Jigeum
eodiesoyo?! “
“ A Nde. Naneun Kyuhee-e (TR: Aku di Kyungee) dan
aku sedang mengikuti kelas. waeyo? “
“ Hah~
syukurlah kalau kau masih di Kyunghee.
Keluar
sekarang! Aku ada di depan Kyunghee saat ini! “ ucapku cepat dan langsung
menutup telfonnya dan mengembalikan ponsel kepada pemiliknya.
“
Gamsahabnida. Bisa kita tunggu sebentar. Temanku sedang keluar dan menuju
kesini. “
“ Johayo (TR:
Baiklah) “
Cho Yun Ae
POV
Apa yang barusan Naoumi katakan? Dia berada diluar
Kyunghee. Bukankah dia di Jepang dan untuk apa datang kesini?
“
Cho-Yun-Ae!! “
“ Ne Kyuhyun
seongseonim “
“ Pandangan
lurus kedepan! Dan… Lepas headsetmu! Apa kau sedang menerima telfon ha?! “
“ huuuuu~ “
sorak mahasiswa 1 kelas
“ Siapa yang
menyuruh kalian untuk membuat suara brisik seperti itu?!
Semua,
menghadap kedepan!! “
Cih! Gayanya
sok sekali. Padahal hanya asisten dosen. Coba kalau Onew seongseonim tidak ada
kepentingan dan tidak meninggalkan kelas, pasti dia juga akan duduk di bangku
mahasiswa dan bermain game tanpa mendengarkan mata kuliah. Tapi anehnya,
nilainya tidak pernah turun -_-“ Ciuh!
Kita kembali
ke Naoumi. Jika benar dia saat ini berada didepan Kyunghee… hah~ itu tidak
mungkin. Naoumi pasti berada di Jepang. Tapi tunggu, dia bilang di telfon kalau
dia sedang menggunakan ponsel supir taxi dan itu berarti… Naoumi benar berada
di depan Kyunghee saat ini. hahhh~ eotteokhae? Kelas baru saja dimulai..
“ CHO . . . “
“ Kyuhyun-a!
“
“ Wae? “
“ … hmm~ …
Aku ingin.. ijin ke.. luar. Hanya sebentar. “
“ Hanya
sebentar. “ ucapku lagi saat Kyuhyun menatapku curiga
“ Joha . . .
“
“ Gomawo. “
potongku cepat
“ Eeeehhh!
Changkkeman! “
“ Waeyo? “
“ Kenapa kau
membawa tasmu eo? Kau sedang tidak berencana untuk kabur dimata kuliah kan? “
‘ Haasshhh~
kenapa setan ini mempersulitku ha? ‘ kesalku dalam hati
“ Kalau
begitu aku ijin.. pulang lebih cepat? “
“ Alasan? “
‘ hasshhh~
setan ini benar-benar mempersulitku ‘
“ Apa aku
harus memberi alasan? “
“ Hm!
Bukankah itu sudah seharusnya. Tak ada alasan yang akurat, tidak boleh pulang.
Sekarang
kembali ketempat dudukmu! “
“ Hey Yun
Ae-ya! Pasti kau ingin bertemu namja chingumu kan? Ckckck “ timpal Henry yang
duduk di pojok belakang
“ Tadi aku
mendengarmu sedang menelfon. “
“ HYA! Siapa
yang ingin bertemu dengan namjachingu? Naneun namjachingu eobso! (TR: Aku tidak
memiliki boyfriend) ARA! “
“ Hash~ ini
jam kuliah! Kenapa kalian berdua berdebat didepan kelas?
Kau Yun
Ae-ya.. lebih baik kau duduk dan mengikuti mata kuliah agar beasiswamu tidak
melayang. “ timpal TOP tak kalah keras suaranya dengan Henry
Ada benarnya
juga yang diucapkan TOP. Kalau aku bolos kuliah dan kepala universitas
mengetahui ini, pasti beasiswaku akan di lepas. Hah~ eotteokhae? Tapi Naoumi
bagaimana?
“ Haasshhh~
Aku keluar sebentar! “ ucapku langsung berlari keluar kelas
“ HYA! AKU
AKAN MENGADUKAN INI PADA ONEW SEONGSEONIM DAN KEPALA UNIVERSITAS!! “
“ TERSERAH
KAU KYUHYUN-A!! “
Dengan cepat
aku menuruni anak tangga dan langsung berlari keluar Kyunghee. Sekilas aku
mengedarkan pandanganku kesekeliling untuk mencari Naoumi dan… ketemu.
“ NAOUMI!! “
panggilku dan langsung berjalan santai kearah Naoumi
“ Kenapa kau
keluar lama sekali? “
“ Mianhaeyo~
aku tadi sedang ada mata kuliah.
Kau benar ada
di Korea eo? “
“ Pabo! Kalau
aku di Jepang, mana mungkin sekarang aku berdiri di hadapanmu. “
“ Eo… kau bayarkan
taxiku dulu. “
“ Wae? Kau
memang tidak membawa uang? “
“ Aku bawa,
hanya saja ajjussi itu tidak menerima uang Jepang. “
“ A~ … Johayo.
“
Aku lantas
mengambil uangku didalam tas dan memberikan beberapa won sesuai dengan argo
Taxi.
“ Gamsahabnida~
“ ucapku sebelum taxi itu pergi
“ Eo~ … mana
kopermu? “
“ Eobseoyo
(tidak ada). Aku hanya membawa ransel ini. “ jelas Naoumi sembari
memperlihatkan ransel yang ia gendong.
“ Kalaupun
aku membawa koper, itu pasti akan mempersulitku untuk kabur. Makadari itu aku
hanya membawa ransel ini. “
“ Kabur? Jadi
kau benar-benar kabur? “ selidikku dan mendapat anggukan kepala dari Naoumi
sebagai jawaban
“ Hahh~ kau
ini…
Sudahlah.
Kkaja kita pulang ke apartementku. Kau pasti lelah bukan. “
“ Changkkeman!
Kita jalan kaki ke apartementmu? “
“ … Hm~ wae?
Jaraknya tak jauh dari sini. hanya berjalan kaki juga sudah sampai. Kkaja..
jangan manja. “ ucapku dan langsung berjalan terlebih dahulu
“ Tapi aku
sudah berjalan kaki sangat jauh sebelumnya~ dan kakiku sangat sakit Yun Ae-ya~~
“ rengek Naoumi tapi aku tak menghiraukannya dan tetap berjalan
Naoumi
Hayashi POV
Teman macam
apa itu menyuruh jalan kaki? Ish! Aku bisa rasakan kalau kaki-kakiku ini
rasanya ingin sekali patah dan aku jamin telapak kakiku merah saat ini karena
berlari mengejar kereta tadi. Hahh~
Sejenak
langkahku terhenti saat sebelum masuk ke area apartement yang ditinggali Yun Ae
ini. Jika dilihat-lihat, ini tidak sesuai dengan status Yun Ae yang sebagai
anak seorang pembisnis sukses. Ini terkesan sederhana.
“ Yun Ae-ya “
panggilku dan Yun Ae berhenti lalu membalikkan badannya
“ Ini
Apartement baru-mu? “
“ Hm~ Waeyo?
Araseo.. ini
memang terlihat sederhana. Apartement ini juga hanya ada 20 unit dan kecil.
Tapi itu tidaklah penting. Yang penting aku menemukan tempat tinggal yang dekat
dengan Kyunghee.
Kkaja. “
jelasnya dan kembali berjalan mendahuluiku dan aku mengikutinya dari belakang
Setidaknya
apartement ini terawat walaupun kecil.
Yang aku
ketahui Yun Ae memang yeoja mandiri. Sejak ia duduk dikelas 1 SMA, ia sudah
terpisah dengan orangtuanya yang kaya itu dan hidup sendiri tanpa pegangan dari
orangtuanya. Dan lebih anehnya lagi, orangtuanya itu menuruti kemauannya.
Sempat aku iri dengan kehidupan Yun Ae yang santai tanpa adanya paksaan. Itu sangat
kontras dengan kehidupanku. Sejak kecil aku sudah dididik dengan keras dan
harus patuh pada semua yang dikatakan Appa. Entah itu appa menyuruhku untuk
mentato tubuhku atau menindik kedua telingaku. Sejak itu aku memiliki sifat
temperament yang keras dan aku ingin menghilangkan sifat tempramentku itu
dengan belajar pada Yun Ae.
>>>>> KEESOKKAN
HARINYA <<<<<
08:00 AM
Cho Yun Ae
POV
Entah sudah
berapa kali aku mengetuk pintu kamarnya dan tidak kunjung ia buka juga.
Bukankah semalam ia bilang akan bangun pagi dan mendaftar kuliah di Kyunghee
bersama-sama. Tapi ini sudah pukul 8 dan ia belum bangun juga. Aigo~~
Tokk tokk
tokk
“ Naoumi-ya!!
Ppaliwa!! Ireonna!! 30 menit lagi aku harus sudah berangkat! Kau tak mau ikut
eo?! “
“
Naoumi-ya!!!!!!! “
Dengan sabar
dan sesekali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kananku, aku
terus mengetuk pintu kamar Naoumi. Dan setelah beberapa kali ketukkan, akhirnya
aku mendengar suara kunci terbuka dan Naoumi hanya mengeluarkan kepalanya saja.
“ Apa? Kenapa
kau brisik sekali? “
“ Hhhaasshhh~
kau ini… kau jadi mendaftar kuliah ditempatku atau tidak eo? 30 menit lagi mata
kuliahku akan dimulai. Ppali! Mandi dan sarapan! “
“ Eo~~
baiklah.. tunggu sebentar. “
“ Ppaliwa! “
ucapku sedikit kesal setelah itu kembali duduk di sofa ruang tengah.
@Kyunghee
Univercity
Naoumi
benar-benar serius dengan perkataannya yang ingin pergi dari Jepang. Apa
kehidupannya sekeras itu sampai ia tidak betah? Sedikit tau dari internet,
kehidupan keluarga yang berketurunan Yakuza memang keras. Dan yang masih membuatku
tidak habispikir adalah, tradisi mereka yang memotong jari tangan mereka setiap
kali berbuat salah. Itu konyol?
“ HYA!! Yun
Ae-ya!! “ panggil seseorang dan membuat lamunanku tentang Yakuza memudar.
“ O Kyuhyun-a..
wae? “
“ Mwo?! Kau
bilang kenapa?! Hash!
Makalah
kelompok? Mana makalah yang kau buat? Aku mau mengumpulkannya sekarang. “
“ … hah?! “
“ Omona~~!!!
Aku lupa membuatnya~~ Hhhaahhhh eotteokhae? Hari ini harus dikumpulkan. “
“ HYA!
Paboya! “ kesal Kyuhyun dan langsung mendorong kepalaku dengan jari telunjuknya
“ HYA! Apa
yang kau lakukan pada Yun Ae-ya eo! Berani sekali kau mendorong kepalanya
seperti itu!“
“ Akhh!!!
Apoyooo~! HYA! “ seru Kyuhyun saat Naoumi memelintir tangannya ke belakang.
“ Naoumi-ya~
lepaskan. Ppali! Kau tak lihat dia kesakitan. Lepaskan~ “
“ Hya Yun
Ae-ya, kenapa kau malah membela namja ini. Namja ini memperlakukanmu seperti
tadi eo? “
“ Sudahlah
Naoumi-ya~ lepaskan~ “
“ Akhh!
Apuda!
HYA! Aku
memang sering mendorong kepalanya setiap kali pikunnya kambuh! Akkhh! Lepaskan
tanganku! Apuda!! Dan… kau siapa eo? “
“ Mwo? Kau
sering mendorong kepala Yun Ae-ya seperti tadi!
Hasshh! Dasar
nappeun namja! Mana boleh kau seperti itu pada Yeoja eo! Nan Yun Ae-ya Chingu.
Wae?! Neo . . . “
“ Naoumi-ya,
berhenti memelintir tangannya! Kalau patah bagaimana? “
“ Biarkan
saja! Itu lebih baik. Jadi namja ini tidak bisa mendorong kepalamu seperti
tadi. “
“
Aaaaaaaaaappppeeuuuuuuuuuuddddaaaaaaaa!!!!! “
“
Naoumiiiiii… lepaskannnnnnnnn. Ish! “ ucapku dan langsung melepaskan tangan
bereka berdua.
“ Neo
gwenchana? ( TR: Kau tidak apa-apa?) “
“ iiissshhh~
hah.. hya, siapa yeoja ini eo?! “
“ Ada apa
ini? kenapa kalian bertiga rebut-ribut diluar kelas dan tidak masuk? CEPAT
MASUK KEDALAM KELAS! “ potong Hangeng seongseonim yang entah sejak kapan
berdiri tak jauh dari kami dan kami kemudian masuk kedalam kelas.
“ Selamat
siang semua “
“ Siang
seongseonim~~ “
“ Eo~
sepertinya kita mendapat seorang mahasiswi baru.
Kau.. siapa
namamu? “ ucap Hangeng seongseonim yang sekilas menunjuk kearah Naoumi yang
duduk disamping mejaku.
“ Cheireumeun
Choi Mun Hye imnida. “
Untung saja
selama ini aku mengajarkan Naoumi bahasa Korea. Setidaknya ia tau sedikit
bahasa korea dan mau menurutiku untuk memakai nama Choi Mun Hye selama ia di
Korea. Ini hanya sekedar jaga-jaga saja dan menutupi jatidiri Naoumi sendiri.
“
Choi-Mun-Hye?
Hya! Yun
Ae-ya.. bukankah tadi kau memanggil gadis keras itu dengan nama Na . . . “
“ Kyuhyun-a~~!!!
… “ potongku cepat sebelum Kyuhyun mengucapkan nama Naoumi. Hashh~ paboya!
Kenapa aku baru menyadari kalau aku tadi masih memanggil Naoumi dengan namanya
bukan Mun Hye.
“ Wae? Kenapa
menyebut namaku dengan keras? “
“ … ehehehe
hehe~ … eobseoyo. “
“ Ish! Kalian
berdua ini! kapan akurnya kalian eo?
Oke~ Choi Mun
Hye-ssi, welcome in Kyunghee Univercity. “
“ CHA! Sekarang
seongseonim minta, kumpulkan makalah kelompok kalian sekarang… “
‘ hahh~ mati
aku… eotteokhae?? ‘ cemasku dalam hati
Sekilas aku
melihat Kyuhyun yang berdiri dan mengumpulkan makalah kelompok. Dasar Evil!
Tega sekali mengumpulkan duluan dan ini terakhir kalinya aku 1 kelompok
dengannya. Dan aku yakin 1000% setelah ini aku pasti kena marah sama Hangeng
seongseonim. Cho Yun Ae matilah kau~ makalh beberapa minggu lalu kau juga telat
mengumpulkannya, dan sekarang kau mengulanginya lagi. Huaaa~ beasisiwamu pasti
akan dicabut karena nilai matakuliahmu ini kosong T.T
“ Cho Yun
Ae-ssi… “ panggil Hangeng seongseonim membuat jantungku berdetak 100xlipat.
‘ Tamat sudah
riwayat beasisiwamu Cho Yun Ae~~ ‘
“ Ne
Seongseonim.. “ sahutku lemah
“ Neo . . . “
“ Mianhaeyo~
jeongmal mianhaeyo Hangeng seongseonim. Seongseonim tau sendiri aku sangat
rajin dan tidak pernah telat.. ehem~ ya walaupun ada beberapa kali aku telat
mengumpulkan tugas, tapi nilaiku masih diatas rata-rata. Beasisiwaku juga masih
bisa dipertahankan. Dan ak . . . “
“ Apa yang
sedang kau bicarakan, Yun Ae-ssi? “
“ … hah? “
ucapku dengan mimic wajah innocent
“ Saya hanya
ingin bilang, tumben sekali kau mengerjakan tugas kelompok dengan Kyuhyun-a
tepat waktu tidak telat seperti tugas kelompokmu bersama dengan TOP-ya beberapa
minggu lalu. “
“ Mwo? Maksud
seongseo-nim? Tapi… aku belum mengerjakan tugas kelompok. “
“ Hah! Apa
kau sedang bercanda dengan seongseonim? Atau kau ingin membohongi
seongseonim? Kalau kau tidak mengerjakan
tugas, lantas… ini apa? “ jelas Hangeng seongseonim lalu memperlihatkan
makalah.
Tapi… aku
berani bersumpah kalau aku lupa mengerjakannya karena beberapa hari ini aku
lembur di café tempatku bekerja. Mungkinkah… Kyuhyun membuatkannya? Tapi atas
dasar apa Kyuhyun membuatkan tugasku?
12:02 PM
Naoumi
Hayashi POV
Huhhh~
akhirnya jam kuliah selesai. Sejujurnya, selama pembelajaran tadi hanya beberapa
yang masuk kedalam otakku. Itu bukan karena aku bodoh, tapi bahasa koreaku yang
sangat minim. Tapi untungnya Yun Ae bersedia menjelaskannya dengan menggunakan
bahasa Jepang. Jadi aku bisa mengerti yang diterangkan dosen tadi.
“ Kyuhyun-a~
“ panggil Yun Ae pada Kyuhyun. Tapi Kyuhyun terus berlari keluar kelas.
“ Apa dia
menghindar? Padahal aku hanya ingin bertanya kenapa ia membuatkanku tugas yang
seharusnya aku kerjakan. “
“ Sudahlah
Yun Ae-ya…
Kkaja kita
pulang. “
“ Kau
pulanglah sendiri, Nao.. maksudku Mun Hye-ya. Aku harus ke café sekarang. Ini
sudah jam shifku. Kalau aku terlambat, bisa-bisa uang gajiku terpotong. “
“ Café? Aku
boleh ikut? “
“ Untuk apa?
“
“ … hmmm~ …
aku ingin mencoba bekerja disini. “
“ Bekerja?
Kau bekerja? Kau serius dengan ucapanmu? “
“ Hmm~ …
setidaknya selama aku disini aku bisa lebih mandiri dan tidak merepotkanmu dan
juga harus tinggal 1 apartement denganmu. “ jelasku dan mendapat tatapan aneh
dari Yun Ae-ya.
“ Johayo..
kebetulan café tempatku bekerja sedang mencari seorang pelayan tambahan. “
“ Kalau
begitu… kita kesana sekarang. Kkaja. “
Aku kemudian
melanjutkan memasukkan buku panduan kuliah kedalam tas dan kami berdua
berangkat bersama ke café.
>>>>> 1 BULAN KEMUDIAN <<<<<
Author POV
1 bulan telah
berlalu. Hari demi hari Naoumi jalani dengan baik. Perubahan sikap pada Noaumi
juga sudah lebih baik, tidak sering emosi. Walaupun sebenarnya temperamental
kerasnya itu masih sering terlihat sesekali.
Naoumi juga
sudah menghasilkan uang sendiri dan sudah tinggal terpisah –tapi masih dlm 1
gedung- dengan Cho Yun Ae.
Seperti
hari-hari sebelumnya, Cho Yun Ae dan Naoumi pergi bersama ke kampus. Selama 1
bulan ini juga Naoumi sudah beradaptasi dengan teman 1 universitasnya.
“ Good
morning class. “
“ Good
Morning… “
“ Waahhh~ Na
Mi seongseonim kyeopta~~ neomu neomu kyeopta~~ “ puji TOP dengan nada sexy
“ Thankyu
TOP-ya… kau sudah mengatakan hal itu sebanyak 203x dari saat aku mulai mengajar
di sini 2 minggu lalu. “
“ Cha~ tidak
perlu banyak basa-basi.
sekarang kita
pindah ke kolamrenang. Saya akan memulai pembelajaran olahraga ini dengan
berenang. Kkaja. “
Satu per satu
mahasiswa berhampuran keluar mengikuti Park Na Mi seongseonim ke kolam renang.
Sedangkan Naomi masih duduk mematung ditempat duduk masing-masing.
“ Mun Hye-ya,
kkaja. Kenapa kau masih duduk? Ppali. “
“ … Yun
Ae-ya.. aku ti . . “
“ Ppali
ppali! “
Yun Ae lantas
menarik paksa tangan Naoumi hingga berdiri lalu berjalan menuju kolam renang.
Naoumi terus memberontak dan beberapa kali sempat melepaskan tangan Yun Ae,
tapi disaat itu Yun Ae terus menggeretnya ke kolam renang.
“ Ayo masuk
kekamar gantiiii… “
“ Yun Ae-ya…
dengarkan aku dulu… “ jawab Naomi dengan terus memegangi pintu ruang ganti,
sementara Yun Ae terus menarik tangan Naoumi agar masuk.
“ Hya! Kau
ini kenapa eo? Kau ingin absen lagi dari mata kuliah ini. ini sudah ke 3
kalinya kau absen. “
“ … Cho Yun
Ae!! Kau ini bodoh atau apa eo? Hhhassshhh~ aku fikir kau tau alasanku tidak
mau mengikuti mata kuliah ini.! ish!
Kau tak ingat
kalau aku memiliki… tato. “
“ Hah???
Eoooomona~ …
mianhae. Hashh~ aku kenapa aku baru mengerti sekarang.
Lalu…
sekarang bagaimana? Kenapa kau tak mengatakannya sedaritadi eo? “
“ kau tak
membiarkanku berbicara tadi.. “ jawab Naoumi dgn malas
Cho Yun Ae
lantas mondar mandir tak jelas sembari memikirkan cara untuk menghindar dari
mata kuliah olahraga. Sedangkan Naoumi hanya diam sembari otaknya yang berputar
untuk mencari alasan.
“ Cho Yun Ae-ssi,
Choi Mun Hye-ssi, sedang apa kalian masih berdiri di depan ruang ganti?
Ppaliwa!
Ganti pakaian kalian dengan pakaian renang. “
“ Nami
seongseonim… hmmm~ … “
“ Waeyo Mun
Hye-ssi? Kau ingin membolos lagi dari mata kuliah saya? “
“ … Bukan
membolos, tapi aku ingin ijin tidak mengikuti mata kuliah Nami sengseonim… karena…
hmmm~ … karena… “
“ Mun Hye-ya…
dia sedang kedatangan tamu bulanan. Iya… Mun Hye-ya sedang kedatangan tamu
bulanannya saat ini. “ timpal Yun Ae
“ … okhae~ …
tapi minggu depan kau harus ikut dan seperti biasa aku akan memberimu tugas
membuat artikel tentang dunia olah raga untuk mengisi nilai mata kuliahmu ini.
Ara? “ jelas Nami seongseonim lalu sedetik kemudian melihat kearah Yun Ae.
“ … Dan kau..
Yun Ae-ya, kau juga sedang ada halangan kah? “
“ Hah?
Eo… aniya
seongseonim. “
“ Lantas
untuk apa kau masih berdiri disini hah?!
Ganti
pakaianmu! “
“ A… nde nde
seongseonim. “ gugup Yun Ae dan langsung masuk kedalam ruang ganti.
>>>
30 menit kemudian <<<
Henry Lau POV
Yeoja itu…
entahlah… sepertinya dia menyukaiku. Dan entah sejak kapan yeoja itu terus
memperhatikanku. Tapi setiap kali aku melihat kearahnya dia selalu berpaling.
“ Hya
Kyuhyun-a “ ucapku setelah duduk memunggungi Kyuhyun
“ Hm~ Waeyo?
“
“ Coba kau
lihat ke arah jam 3. Kau melihat ada yeoja bukan? “
“ Hm~ waeyo?
Kau menyukainya eo? “
“ … aniya.
Justru sebaliknya. Aku merasa yeoja itu yang menyukaiku.
Entahnya… aku
merasa yeoja itu memperhatikanku. “
“ HYA!! Mana
mungkin Yun Ae-ya menyukaimu ha!! “
“ Yun
Ae-ya??? “ lirihku dengan bingung dan kemudian memutar dudukku.
Pletakkkkkkkk~
“ HYA!
Henry-ya! MWOYAJISA?? Kenapa kau tiba-tiba menjitak kepalaku eo?! “
“ Paboya!!
Aku menyuruhmu untuk melihat kearah jam 3 dari posisi kau duduk, bukan arah jam
3 dari posisiku duduk. Haaassssshhh~ pantas saja kau melihat Yun Ae-ya bukan
Nami-ya. “
“ … A~ … jadi
yeoja yang kau maksud itu Nami seongseonim.
Changkkaman
changkkaman… kau tadi menyebut Nami seongseonim dengan Nami-ya? “
“ Nde WAE?
Bukankah dia
seumuran dengan kita. Hanya saja pendidikannya lebih cepat dari kita. “
“ Eo~~ … kau
benar juga. “
“ Dasar
Paboya!! Aku mulai meragukan IQ-mu, Kyuhyun-a. “
“ Hei hei
hei~~~ jangan berkata seperti itu. IQ-ku lebih tinggi darimu. “
“ Tapi
buktinya kau bodoh tadi. Ckckck “
“
Iiiiiissshhhh~ kau ini… “
Dan
mungkinkah aku menyukainya? Hahhh~ entahlah. Aku tidak merasakan hal yang sama
dengan saat melihat Hyun Mi waktu aku melihat kearah Nami. Mungkin hatiku masih
tertutup rapat sejak meninggalnya Hyun Mi 1 tahun lalu. Aku masih belum siap
untuk mencintai seseorang saat ini.
TO BE
CONTINNUED >>>>>
Tidak ada komentar :
Posting Komentar