.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

September 02, 2013

Real LOVE #14 [Part A]

#FLASHBACK

Kyuhyun POV

" Welcome in Cho Grup, Cho Kyuhyun-ssi. " sambung seluruh karyawan yang menyambutku dengan membungkukkan badan.

" Nde. Gamsahabnida yeorobun.
Geuuijidoleul butagdeulibnida (Mohon petunjuknya) " jawabku lembut dan membungkukan badanku.

" Cha… Aboji akan menemanimu berkeliling perusahaan ini dan mengajarimu beberapa tentang tugas direktur utama perusahaan. "

Aku, Aboji, dan beberapa karyawan yang tadi menyambutku di depan lalu menemaniku mengelilingi perusahaan. Perusahaan ini adalah pusat dari semua lembaga pendidikan yang didirikan oleh appa. Disinilah laporan-laporan dari setiap sekolah yang aboji bangun di berbagai tempat termasuk yang baru saja di resmikan sekolahnya di China beberapa bulan lalu.
Setelah melihat perusahaan, Aboji lalu mengajakku keruangan yang sudah wajib aku tempati dan Aboji juga menyuruh karyawan yang menemaniku tadi untuk kembali bekerja.

#FLASHBACK END




Real LOVE
#14
Cast :
Cho Kyuhyun
Choi Rae Ki
Hwang Lian Zi
Kim So Hyun
Zhao Mei Mei
Member Super Junior
Genre :
Love, Romance, and little Abal-abal
(Director's room(
11:32 AM KST
Kyuhyun POV
Ternyata ruangannya sedikit lebih besar dari kamarku dan Rae Ki. Ruangan dengan cat tembok berwarna putih disini juga terdapat 1 meja dengan computer berlayar LCD, 1 kamar mandi, 2 buah ruang tamu yang terletak disisi kiri dan kanan dengan sofa yang berwarna sama yaitu hitam kecoklatan dengan masing-masing meja kaca di tengah. Pantas saja Appa betah lembur di ruangan besar ini. Karna appaku ini pecinta tumbuhan dan bunga, beliau juga tak lupa menaruh beberapa pot bunga Anyelir berwarna pink di dekat jendela dan menaruh tanaman hias di sudut ruangan ini.
" Hhhaaahh~ berat rasanya meninggalkan ruangan ini. " seru Aboji sembari bersandar di kursi meja kerjanya.
Aku yang semula melihat bunga Anyelir yang berada didekat jendela sekarang beralih memandangi Appa.
" Hey Aboji, kau jangan berlebihan seperti itu. Bukannya aku hanya perlu datang 2x dalam seminggu. Jadi ucapanmu yang tadi itu berlebihan. Sangat. "
" HYA!! Hhhhaassshhh~ kau ini benar-benar. Gunakan bahasa formal pada orangtua! " serunya dengan wajah marahnya tapi sedetik setelah itu berubah menjadi senyuman.
Aku membalas dengan senyuman. Aku memang kalau sedang dalam suasana santai seperti ini lebih sering menggunakan bahasa nonformal pada appa.
" HYA! Sampai kapan kau mau berdiri disana? kemarilah. Aboji akan mengajarimu menjadi direktur. Ppali! "
Aku hanya menuruti perkataannya dan berdiri tepat di sampingnya lalu aboji menjelaskan apa saja yang harus aku lakukan selama menjabat sebagai Direktur utama disini.
" Hanya ini saja tugasnya? "
Plleetttaakkk…
" Apeuda aboji.. "
" HYA! Kau jangan menganggap remeh tugas direktur. "
" Araseo araseo. "
" Iiisshhh~ kau ini… " serunya lalu menekan tombol # di telpon.
" Datanglah kesini. " ucapnya singkat.
Tok tokk tokk
" Nde, sajangnim.
Ada yang bisa saya bantu? "
" Nah… dia adalah sekertaris yang akan membantumu selama kau menjadi direktur disini. Dia sudah Aboji percaya sejak dalu. "
" Annyeonghaseo, sajangnim. Cheiremeun Park Sang Gun imnida. Joneun 30sal imnida. Bangabseumnida, Cho Kyuhyun-ssi. " katanya setelah itu membungkukkan badan.
" A nde. Nado bangabseumnida Park Sang Gun-ssi. Geuuijidoleul butagdeulibnida. " jawabku formal dan membungkukkan badanku.
" Nah Park-ssi, jika anak ini melakukan tindakan bodoh atau semacamnya kau boleh memukulinya. Ahhaha haaa~ "
' iisshhh dasar aboji… tindakkan bodoh apa yang kau maksud, aboji? Jangan mempermalukanku di depan sekertarismu. ' marahku dalam hati.
" hmmm Park-ssi, tolong bawakan dokumen-dokumen tentang perusahaan ini kesini. Mulai hari ini Kyuhyun-a akan mempelajarinya. "
" nde sajangnim. " ucapnya singkat dan keluar dari ruangan.
" Mwoya?! Bahkan hari ini aku harus belajar?! "
" Nde. Wae?! " seru aboji dan berjalan menuju sofa sedangkan aku mengekorinya dibelakang.
" Hhaasshhh~ Aboji. Tidak bisakah mempelajari dikumen perusahaan ditunda besok? "
Tok tokk tokk
Mataku seketika membulat sempurna saat sekertaris Aboji kembali keruangan dan membawa setumpuk buku yang tebal serta document2 yang menjulang tinggi keatas sampai-sampai wajahnya tidak terlihat.
" Ah kau sudah membawakannya.
Biar aku bantu. " tawar Aboji dan langsung mengambil beberapa dokumen dan mereka berdua meletakkannya tepat dihadapanku secara bersamaan.
" Cha! Ini ada beberapa buku serta document perusahaan yang harus kau beca dan analisa. "
" Sebanyak ini?! "
" Hm~ Apa kurang banyak? "
Benar-benar… sungguh keterlaluan. Aku fikir hari ini aku hanya keliling perusahaan, memperkenalkan diriku sebagai direktur, membaca beberapa document, dan setelah itu aku bisa pulang. Tapi… ini… ini semua bisa membuatku lebur semalaman dihari pertamaku bekerja. Oh jinja jinja.
" Park Sang Gun juga akan menjadi gurumu dan membantumu mempelajari document ini. "
" Nde, aboji. " jawabku dengan lemas.
" Cha! Park Sang Gun-ssi tolong bimbing anak ini. OK! "
" Nde, araseumnida sajangnim. "
" A satu lagi, sibukkan anak ini sesibuk mungkin sampai ia tidak ada waktu untuk bermain GAME. "
" Hhaaaaa~ HYA! Aboji  . . . "
" Aboji tinggal ya..
Aboji ada urusan di sekolah Nohwon. "
Dengan santainya aboji pergi dan keluar dari ruangan meninggalkanku dengan Park-ssi serta document ini. hhaahh~ Sepertinya aku akan susah memperlajarinya. Tapi bagaimanapun juga… FIGHTING!!
>>>Ditempat lain<<<
(Lovely Shop(
Choi Rae Ki POV
Aku terus melihat pelangganku yang semakin banyak datang ke butik. Walaupun aku yakini mereka adalah salah satu fans dari BB nampyeonku sendiri. Tak apalah… yang penting aku senang butiku ini sudah terkenal. Hey.. sebelumnya juga sudah terkenal. Maksudku tambah semakin terkenal setelah aku menikah dengan si evil magnae itu.
" Wah~ eonnie, perutmu sudah besar? Seharusnya eonnie beristirahat di rumah. " seru pelangganku sembari memberikan baju yang ia beli.
" Gamsahabnida atas perhatianmu.
Semuanya 25.000 won. " seruku sembari memberikan tas khas dari tokoku.
(Info : menurut artikel mengenai Nilai mata uang tahun 2012 ini. 1 won = 8,24 rupiah)
" ini uangnya.
Gamsahabnida, Rae Ki eonnie. "
" Nde, cheonmaneyo.
Silahkan berkunjung kembali. "
Mana bisa aku berdiam diri dirumah. Lebih baik aku disini menjaga butik menggantikan eomma yang sedang menunggu appa di rumah sakit.
' Appa… aku janji akan menyelesaikan ini. Dan aku yakin Appa tidak terlibat dalam khasus meninggalnya Ayah Lian. ' ucapku dalam hati.
" Annyeonghaseo~ "
" Nde, annyeong… omo, Yesung oppa, Ryeowook oppa, sedang apa kalian berdua kesini? "
" Ini. " ucap Yesung dengan mengangkat tangan kirinya yang menggenggam kotak bekal.
" Wookie-ya dia ingin bertemu denganmu dan . . . "
" Hari ini aku memasak menu resep baru. Aku ingin kau mencoba masakanku. " potong Wookie oppa.
" Jinjayo?
Joha, kita masuk kedalam saja. Aku takut pelangganku akan menyerang kalian jika kalian membuka penyamaran kalian disini.
Kim-ssi, tolong kau jaga kasir. "
" Nde, Agassi. "
" Kka… kita masuk kedalam saja. "
Jangan salah, selain butik di bagian depan, di butikku ini juga tersedia ruang tamu sekaligus ruang desainku.
" Bagaimana kandunganmu? Apa kau sudah memeriksanya ke dokter? Hari ini kan jadwalnya kau harus periksa. " seru Yesung saat sudah duduk di sofa.
" Kau tidak lupakan, Rae Ki-ya? " sambung Wookie sembari mengeluarkan makanannya dan meletakkannya dimeja.
" Aniyo. Mana mungkin aku lupa.
Sebelum datang kesini, aku sudah kerumah sakit untuk mengecek nae soa. Dan dokter mengatakan baik-baik saja. "
" Syukurlah kalau begitu. "
" Omo, Wookie oppa hanya membawa 1? "
" Hm~ ini khusus untukmu. Kami sudah makan di dorm. "
Aku hanya mengangguk kecil.
" Cha! Makanlah dan berikan komentarmu. " seru Wookie bersemangat sembari menyerahkan sumpit kearahku.
" hm~ " dehemku. Aku lalu mengambil sumpit itu dan memakan masakan dari External magnae ini.
Saat aku sedang mengunyah, Wookie oppa terus melihatku seakan berbicara "bagaimana rasanya?" dan… Sesuai pemikiranku, rasa masakannya memang enak. Tidak salah kalau ia menyandang koki suju.
" Mashita~ "
" Jinjayo? "
" Hm~ "
Mendengar  jawabanku Wookie oppa tersenyum manis dan wajahnya tampak gembira, bagitu pula dengan Yesung oppa.
" A Rae Ki-ya, bagaimana kondisi… Appamu? "
Sejenak aku berhenti mengunyah dan meletakkan sumpit di meja.
Sekilas kejadian kemarin saat di Universitas terlintas di otakku. Kejadian saat So Hyun menolong Appa sampai aku melihat Appa terbaring koma di ranjang dan tidak akan tau kapan ia akan sadar.
" Appa… dia koma… "
" …
Mianhae, kami belum sempat menjenguk appamu. Mendengar kecelakaan itu, kami semua langsung berdoa untuk keselamatan appamu.
Bersabarlah, Rae Ki-ya. "
" Gomawo, Yesung oppa. "
Mengetahui aku menangis, Ryeowook oppa lantas pindah tempat duduknya dan duduk di sampingku. Bisa ku rasakan tangan Ryeowook oppa yang menepuk pundakku dengan pelan.
" Bagaimana kalau kita kerumah sakit?
Bukannya kita hari ini tidak ada jadwal manggung. "
" O.. kau benar Wookie-ya.
Kkaja kita kesana sekarang saja. "
" Hm~ kkaja.
Kkaja Rae Ki-ya.
Uljima. Semua akan baik-baik saja, Rae Ki-ya. "
Author POV
Saat mereka keluar dari butik, tiba-tiba ponsel Choi Rae Ki berdering.
" Yeoboseo. "
" nde. "
" MWOYA?!! Nde nde… joha aku akan segera kesana. " seru Choi Rae Ki panic dan langsung menutup telphonenya.
" Waeyo? Siapa yang menelfonmu? "
" … Rumah sakit. Kita harus kesana oppa.
Kkaja. "
Melihat wajah Choi Rae Ki yang panic, Yesung dan Ryeowook yang belum tau penyebabnya langsung masuk kedalam Yesung mobil mengikuti Choi Rae Ki yang sudah masuk dan langsung menuju ke rumah sakit.
Sesampainya disana, Choi Rae Ki langsung keluar dari mobil dan berlari kecil menuju kamar inap Choi-ssi. Yesung dan Ryeowook mengikuti dari belakang. Begitu sampai didepan pintu, Choi Rae Ki tanpa basa basi langsung masuk kedalam dan disana sudah ada il Woo serta dokter yang sedang memeriksa.

Choi Rae Ki POV
Aku berjalan masuk dengan nafas yang berbatah-batah dan langkah kakiku yang sedikit lunglai.
" O Rae Ki-ya, kau sudah . . . "
Seketika aku jatuh lemas di lantai serta menangis. Aku merasa pandangan mataku sedikit kabur. Dengan panic il Woo oppa langsung menghampiriku dan memelukku.
" Uljima, Rae Ki-ya… "
" Eo… Eomma. Eommaaaaaaa~ Eomma eomma!!!!! " isakku dipelukkan il Woo oppa.
" ... O Yesung-a, Wookie-ya, kalian datang bersama Rae Ki-ya? "
" Nde. "
Perlahan pandanganku kabur saat aku melihat dokter yang berjalan kearahku dan seketika semuanya gelap.
02:26 PM KST
(Choi Rae Ki's room(
Kyuhyun POV
Sebenarnya apa yang terjadi belakangan ini? Belum selesai khasus aboji yang ditembak oleh orang dan sekarang aku mendapat kabar dari il Woo hyung kalau eomeonim keracunan makanan dengan dosis tinggi serta Rae Ki yang jatuh pingsan karna terlalu banyak pikiran.
Aneh.. sepertinya ada seseorang yang ingin mencelakai keluarga Rae Ki. Tapi siapa? Nuguya? Dan… apa Rae Ki tau pelakunya?
" … Lian… aku mohon. Berhenti!! Aku mohon berhenti sekarang! Hentikan semua ini! " lirih Rae Ki dengan mata yang masih tertutup.
Kenapa dia mengigau… tunggu dulu, Rae Ki tadi menyebut nama.. Lian. Lian. Dan kenapa Rae Ki memohon untuk menghentikan semua ini? menghentikan apa? apa Rae Ki menyembunyikan sesuatu dariku?
" hhhuuuaaaaAAAAAAAAAAA!! " tangis Rae Ki dan masih tetep memejamkan matanya.
Mendengar tangisan Rae Ki, il Woo hyung lantas menghampiriku.
" Rae Ki-ya… hey Rae Ki-ya.. waeyo? " seruku sembari sesekali menepuk pipinya dan menghapus keringat dingin yang muncul di keningnya.
" HhhuuuaaaaAAAA!!! "
" Kyuhyun-a, waeyo? "
" Molla, hyung. Rae Ki-ya tiba-tiba menangis seperti ini. "
Dengan panic aku langsung memeluk Rae Ki yang masih menangis. Apa yang Rae Ki mimpikan saat ini? kenapa sampai-sampai Rae Ki menangis histeris seperti ini?
" Rae Ki-ya sayang… bangun. Oppa ada disini. "
Perlahan tangisan Rae Ki sedikit mereda dan hanya menyisahkan isakkan sedangkan aku masih memeluk tubuhnya dan perlahan menepuk pundaknya.
" Kyu-hyun-a… "
" Rae Ki-ya, kau sudah sadar. "
" Nde… il Woo oppa.
Kyuhyun-a… sedang apa.. kau disini? "
" Babo!! Dasar babo!!! Yeoja babo!! Masih sempat kau bertanya seperti itu, ha. Aku mengkhawatirkanmu!! " ucapku yang masih memeluk Rae Ki. Bisaku rasakan air mataku yang mengalir dari kelopak mataku.
" Hiks… hiks hiks… mian. Hiks… hiks… "
" Sepertinya Rae Ki-ya sudah sadar.
Kalau begitu aku tinggalkan kalian berdua. Aku melihat kondisi eomma dan aboji dulu di ruang sebelah. "
Aku mendengar suara pintu terbuka dan tertutup, sepertinya il Woo oppa sudah keluar dari kamar. Perlahan aku melepas pelukkanku dan menghapus air mataku terlebih dahulu.
" Kau menangis, kyu? "
" … wae? "
" Evil mana bisa menangis…. "
" HYA!!! Disaat seperti ini kau masih bisa bercanda, ha?!! "
Perlahan tangan kiri Rae Ki memegang pipiku dan menghapus sisa air mataku yang berada dibawah kelopak mataku. Aku hanya menatapnya sembari tersenyum. Sebisa mungkin aku akan menahan air mataku agar tidak kembali keluar.
Ini kali pertamanya Rae KI menyentuh pipiku. lembut. Ya itu yang aku rasakan sekarang. Aku juga melihat wajah Rae Ki yang terlihat khawatir, tapi sebisa mungkin ia teteap tersenyum dihadapanku.
" Mianhae, Kyu. "
" Untuk apa kau meminta maaf padaku? "
" … karna aku sudah membuatmu khawatir. " jawabnya dengan nada lemah dan berhenti menyentuh pipiku.
" Hm~ gwenchana. " jawabku sembari tersenyum.
" O Eomma tadi kesini dan membuatkanmu bubur abalone. Apa kau ingin memakannya sekarang? "
" Eomeonim tadi menjengukku? "
" Hm~ Begitu mendapat kabar kau jatuh pingsan ia langsung kesini dan membuatkanmu bubur abalone. " seruku sembari membuka kota bekal.
" Aaaa… buka mulutmu. "
" Ani. Aku tidak ingin makan, Kyu. "
" Kau memang tidak lapar, tapi angel twins didalam sana pasti kelaparan. "
Sejenak aku melihat Rae Ki diam dan aku langsung menyuruhnya untuk makan dan ia menurutiku. Setelah beberapa sendok, Rae Ki menyuruhku untuk berhenti menyuapinya.
" Waeyo? "
" Aku sudah kenyang, Kyu. "
" Hhhaaaah~ Joha. " seruku sembari meletakkan kotak bi\ubur diatas meja.
" Minumlah. "
" Gomawo. " serunya setelah menghabiskan setengah gelas.
" Rae Ki-ya… boleh aku bertanya sesuatu padamu. " tanyaku sembari menghapus sisah air minum tadi disudut bibirnya.
" Nde. Memang kau ingin menanyakan apa? "
" Kau tau sendiri, aku ini type orang yang tidak suka berbelit-belit.
Rae Ki-ya, sebenarnya apa yang tejadi? "
" Ha~ Apa maksudmu, Kyu? "
" Jujur padaku… apa kau menyembunyikan sesuatu dariku saat ini? "
Aku melihat wajah Rae Ki menjadi salah tingkah saat aku bertanya.

Continnued to Part B

Tidak ada komentar :