.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

September 07, 2013

Music In Love 2 #4

Music in Love 2 #4

Cast :
Cho Kyuhyun Choi Rae Ki
Kim Jonghyun Choi Hye In
Henry Lau Park Hyun Young
Kim Joon Wook Park Jiyeon

Genre :
Blues, Love, and Romance




@MBC Radio Star
8:00 PM KST


Choi Rae Ki POV
Aku terus mencoba melupakan perkataan Kyuhyun 2 hari lalu saat kami berada di SM.
Kenapa Kyuhyun mengucapkan perkataan seperti itu? Dan kenapa Kyuhyun tidak membiarkanku menjelaskan semuanya? Waeyo?

*Song by Choi Jin Hyuk – jal issnayo
nunmuri nanda.. tto haneureul bonda
barabwado chueogi heureunda
niga eobtneun haruga neomu apeuda
cha oreuneun geuriumdo
sarangi unda barame nallinda
gureum doeeo geu gireul ttaraga
na ireohge meon goseseo bara bonda
itji malladeon geudae
………………


#Flashback to 2 days ago in SM Entertainment


Author POV

" Jenni-ya " panggil Kyuhyun dan mendapati ekpresi wajah kaget dari sang empunya nama. Ini kali pertamanya setelah 5 tahun berlalu Kyuhyun memanggil namanya.

" Hm~ waeyo? "

" Aku hanya ingin memberitahukan kalau kau… kau diundang kedalam acara Radio Star kamis nanti. Apa kau memiliki jadwal? "

" Kamis?? Itu 2 hari lagi.
Aku tidak begitu tau jadwalku. Tapi aku akan menanyakannya pada manager eonni. "

" Johayo…
Segera confirmasi. " ucap Kyuhyun

Belum sempat Kyuhyun berbalik badan untuk pergi, Rae Ki kemudian buru-buru menghentikan langkah Kyuhyun dengan berdiri tepat didepan Kyuhyun.

" … Kyu~ … "

" Tidak bisakah kau pertimbangkan lagi?
Kau temanku semasa kecil bukan. Tak bi . . . "

" Lupakan semuanya dan jangan memintaku terus menerus untuk membantumu mengingatkan masa lalumu. Dan jangan pernah sedikitpun kau mencoba untuk mengingatnya.
Aku bahkan sudah melupakan semuanya. "

Pandangan mata Kyuhyun yang semula tajam menatap kearah Rae Ki perlahan berubah menjadi sendu disaat Kyuhyun melihat genangan airmata di kedua kelopak bola mata Rae Ki.

" Kyuhyun-a~ "

" Lupakan semuanya dan… lupakan aku.
Itu lebih baik. " ucap Kyuhyun terakhir kalinya dan langsung berlalu meninggalkan Rae Ki.


#Flashback End (Back to Choi Rae Ki POV)


Air mata yang semula aku tahan akhirnya tidak bisa aku pertahankan lagi. Haruskah aku melupakan semuanya. Semuanya~ haruskah? Dan apa aku dapat melakukannya?

……………..
haruga jinagado haruga
dasi oneun seulpeum jugeul mankeum himdeul janha
naui sarang
nae nunmura seulpeun chueoga
bogo sipeun geureon saranga
eonjena gateun haneul arae geuryeo bonda
geurae na ireohge apeume sara
niga eobsi gakkeum ulgeot gateunde
apado seulpeodo neoreul saenggaghae
jal itnayo naui saranga
bogo sipeun naui saranga
eonjena gateun haneul arae geuryeo bonda
geurae na ireohge apeume sara
oneuldo geureohge apeume… sanda~

Aku mendengar tepukkan tangan dari cameraman dan orang-orang yang berada di dalam studio saat aku perlahan membuka perlahan mataku. Aku juga melihat beberapa cameraman menangis.

" Wuaahhh~ Bravo! Kau sangat menjiwai lagumu Jennifer-ssi " puji Se Yoon yang tak lain adalah MC Radio Star.

" Gambahabnida *bow* "

Manager eonnie lantas memberikan tissue saat sebelum aku duduk di kursi depan MC Radio Star. Sekilas aku menghapus airmataku dan kembali memasang wajah biasa.

" Kyuhyun-ssi, bagaimana menurutmu dengan lagu yang dinyanyikan Jennifer-ssi tadi? "
Bukan hanya Se Yoon yang menjadi MC, melainkan Kyuhyun juga memandu acara ini dan aku sama sekali tidak mengetahui kalau Kyuhyun juga MC di Radio Star.

" Eo… nde~ … Neomu johayo…
Lagu Woo-ssi sangat menyentuh. "

" Woo-ssi??
Kau memanggil dengan nama belakangnya saja? Apa kalian berdua dekat?
Bukankah kalian juga 1 agency. Mungkin kalian mengalami cinta lokasi. Aha haha~ " ledek Se Yoon dan membuatku rada canggung.

" Aniya hyung. Kami hanya berteman saja. Chingu. "

" Ah ara ara~ kau tak perlu berdusta seperti itu. "

" hyung-a aniya. Haasshh~ "

" Ahaha haha~ "

" Eo Jennifer-ssi… hash~ bolehkah aku memanggil Woo-ssi? Nama Jennifer terlalu kebarat-baratan. "

" O~ jinja?
Hmm~ … sebaiknya jangan memanggilku dengan Woo. Se Yoon-ssi, kau bisa memanggilku Rae Ki-ssi. Choi-Rae-Ki-ssi. "

" Hah? Choi Rae Ki-ssi? "

" Nde~ … Choi Rae Ki is my Korean name from father, Choi Sang Goo. "

" Eo~ nde nde… abata. Aku hampir saja melupakan keluargamu. Aku terlalu melihatmu sebagai orang luar korea. Ahahahaha~

" OK! Rae Ki-ssi… gamsahabnida sudah menyempatkan datang ke Radio Star. Kita akan membahas tentang album terbarumu yang baru kau luncurkan 3hari lalu.
Album bertemakan Memory. Bisa kau ceritakan sedikit tentang albummu ini dan kenapa kau memilih judul Memori? "

" Nde~ … hmm~ sepertinya aku harus meralat sedikit. Ini bukan album. Melainkan mini album dan ini mini album pertamaku di Korea dengan agency baru.
Kenapa aku memilih judul Memory? … hmm~ … karena aku sedang mencari My memory yang hilang lalu aku tuangkan dalam sebuah lagu. O~ didalam mini album ini, aku juga memasukkan 1 lagu ciptaanku. Judulnya Gidarida atau Waiting. Di lagu ini saya bernyanyi secara acoustic dengan gitar. "

" Uwaahhh~ Gitar. Aku sangat menyukai yeoja yang bisa bermain gitar. "

" O jinjayo? "

" Hm~ Andai saja kau saat ini tidak memiliki namjachingu, pasti saat ini aku akan menjadikanmu sebagai
yeojachingu. Ahahahah~ hanya bergurau~
Nde~ … kembali ke topic semula.
A~ bisa kau menceritakan arti dari lagu yang ciptakan itu? "

" … Mengenai makna lagu itu ya..
Hmm~ sangat simple. Seperti judul lagunya, Gidarida (TR: Menunggu/Penantian). "

" Apa saat kau menciptakan lagu ini, kau sedang menunggu seseorang? "sejenak aku terdiam.dan sekilas aku melihat kearah Kyuhyun yang entah sejak kapan diam membisu melihat kearahku. Haruskah aku mengatakan sejujurnya kalau sebenarnya aku sudah mengetahui semuanya? Ya… ingatan masalaluku telah kembali. Walaupun belum seutuhnya kembali. Yang aku ingat hanyalah, aku pernah masuk ke Seoul Music. Hanya sebatas itu. Selain itu aku tidak terlalu ingat. Seperti… kenapa aku bisa hilang ingatan?

" Hm~ … detailnya aku tidak begitu ingat. Tapi saat aku menyanyikan lagu itu, perasaanku seperti… sedih dan.. "

" A~ Araseoyo. Aku juga menyukai lagumu itu.
Eo~ bisakah kau membawakan lagumu itu saat setelah kami menutup acara? "

" … Joahaeyo. "


> 1 hour later <



Autor POV
Begitu banyak pertanyaan yang sudah Rae Ki jawab seputar promo mini albumnya yang rilis. Dan saatnya Rae Ki menepati perkataannya yang membawakan lagu ciptaannya.

Kyuhyun POV
Apa Woo telah mengingat semuanya? Lantas.. jika Woo sudah mengingat semuanya, untuk apa dia memintaku untuk membantunya?
Nol gidarida honja saenggakheso…
Ttonagan non jigeum~ neomu apa dasi.. negero dorao.. gil wie ulgo itgo~
Nol baraboda mundeuk saengakhaeseo..
Oneulnal haneuri~ balgajimyeon machi  ttonatdon nalchorom
Gamanhi noneun nege eotgeji…
………

' Sepertinya aku pernah mendengarkan lagu ini sebelumnya ' terkaku

Dan sepintas bayangan saat masih di Seoul Music muncul. Ya… aku pernah mendengarkan lagu ini saat aku ke kamar Woo untuk meminta jadwal latihan. Jadi ini lagunya? Gidarida… siapa yang sedang ia tunggu saat itu? Cara Woo membawakan lagunya sangat berbeda. Woo sangat menjiwai lagu yang ia ciptakan.
Noye dunun soge naneun opgo
Iksukhejin sonjitgwa anggeumgateun miso~man
Himiyage namaseo.. Nareul ulge haji~man~~
Noneun dasi nege doraolgoya~
Noye mami dasi nal bureumyon
Jujomalgo dorawa.. ne nunapenea~neuro
Yeojonchorom nol anajul~teni~~…

" OK! " seru Produser engakhiri syuting Radio Star hari ini.

" Rae Ki-ssi, terimakasih kau sudah sharing tentang albummu. Dan untuk yang lain!! Kalian sudah bekerja keras!! Gamsahabnida~! "

Aku melihat Woo turun dari stage diikuti dengan mangernya. Melihatnya sedikit jauh, aku lantas mengejarnya namun dihalang oleh managernya.

" Noona~ Kenapa kau menghalangi jalanku? "

" Kyuhyunnie mianhae. Jenn saat ini sedang ingin sendiri. "
Aku kembali melihat kearah Woo yang berlari keluar gedung. Kenapa dia menghindar dariku?



@Han River
10:00 PM KST


*Backsound Suzy – Don't Forget Me



Author POV
Entah sudah berapa lama pandangan mata Rae Ki tetap terfokus pada air mancar Sungai Han. Tanpa ia sadari Ryeowook duduk didekatnya dan melihat wajah sendunya itu.

" Sedang memikirkan sesuatu? " kejut Ryeowook sembari tersenyum sedangkan Rae Ki hanya tersenyum sekilas dan memalingkan wajahnya kearah sungai.

" Aku melihat acaramu.
Waeyo? Dangshineun gwenchanayo? "

" Hm~ Nan gwenchanayo, oppa. "

" … Nan… aku sudah mengingatnya. Sebagian ingatanku telah kembali, oppa. "

" … Jinjayo? "

" Hm~ …
Ingatan dimana saat aku menjalani pembelajaran di sekolah Seoul Music dan orang-orang yang ada disekitarku saat di Seoul Music. Itu sudah aku ingat.
Disaat syuting SPAO… sungmin-ssi memarahiku, dan kata-katanya itu… seperti pernah aku dengar. Disaat itu juga melintas bayangan seorang namja yang mengatakan hal yang sama seperti itu. "

" Makadari itu kau pingsan. "

" Aku sudah menduganya. Saat kau mengalami kecelakaan yang menyebabkanmu amnesia, dokter pernah berkata pada kami. Jika kau tiba-tiba pingsan, itu karena otakmu sedang mengingat masalalumu. Dan setiapkali itu terjadi… aku merasa takut. "

" Takut?
Apa yang kau takutkan, oppa? "

" … Aku takut saat kau sadar, kau tidak mengenaliku lagi.
Dokter juga pernah memperingatkan kami untuk tidak memaksamu untuk mengingat semuanya. Karena dampak jika kau terlalu keras berusaha untuk mengingat semuanya adalah… kau tidak akan mengingat semuanya. Jadi aku mohon padamu, Jenn. Jangan kau memaksakan otakmu untuk mengingat masalalumu. "
Arah pandang Rae Ki berubah menatap Ryeowook yang wajahnya terlihat sendu. Sekilas Rae Ki tersenyum dan pelahan memeluk Ryeowook hanya sekedar untuk menghilangkan kekhawatirannya itu.

" Oppa… kau tak perlu khawatir seperti itu. Mulai saat ini… aku berhenti untuk mencari masalaluku. Dan aku juga akan tetap disampingmu. "
Secara perlahan Rae Ki melepaskan pelukkannya dan tersenyum sekilas.

" Ryeowook oppa… menikahlah denganku~ "
Kedua mata Ryeowook seketika membulat sempurna saat yeoja yang berstatus sebagai tunanganny ini memintanya untuk menikah. Namun beberapa detik setelah itu, ekpresi wajah Ryeowook berubah.

" Kau mengajakku menikah sementara hatimu belum seutuhnya menerimaku. "

" Sejak awal aku sudah merasakan ini. Jauh sebelum kau mengalami amnesia.
Aku tau kau menerimaku hanya sebagai penutupan perasaanmu yang masih ada untuk namja teman kecilmu itu. "

" Namja teman kecilku? Apa maksud perkataanmu? "

" Geugon Namja (TR: Namja itu )… Namja yang barusan kau temui. "

" Oppa~ Apa maksud perkataan oppa? "

" hahh~ Pernikahan… kita bicarakan lain kali.
Aku juga perlu mempertimbangkannya. " ucap Ryeowook sembari berdiri dari duduknya

" Jenn~ … ada 1 pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu? " sambung Ryeowook dan menatap kearah Rae Ki

" Mwo? "

" … Apa kau mencintaiku selama ini? "

1 pertanyaan yang dilontarkan Ryeowook seketika membuat Rae Ki mematung dan berfikir keras. Rae Ki sendiri tidak mengerti dengan perasaannya selama ini pada Ryeowook. Rae Ki perlahan ikut berdiri dan menatap kearah Ryeowook.

" Ini yang membuatku ragu.
Setiap aku memberimu pertanyaan ini, kau selalu tidak menjawab. Dan aku merasa aneh saat aku memintamu menikah, kau menjawab jika kita lebih baik bertunangan dulu. Dari situlah aku mengetahui perasaanmu yang sebenarnya. Kau masih ragu. Bahkan sampai saat ini. "
" … sudahlah. Ini sudah malam. Manager nuna tadi menelfonku karena waktu nuna menelfonmu, telfonnya kau matikan. "
" Kkaja… Kau harus pulang.
Hati-hati dijalan. " ucap Ryeowook dan langsung berjalan mennjauhi Rae Ki

" Oppa!! " panggil Rae Ki dan seketika Ryeowook berhenti.

" Mianhaeyo~ " sesal Rae Ki karena tidak memberikan jawaban pada Ryeowook.
Masih dalam diam, Ryeowook lalu berjalan kembali dan masuk kedalam mobinya. Sedangkan Rae Ki hanya diam menatap mobil Ryeowook yang melaju kencang.
' Apa mungkin Ryeowook oppa mengetahui kalau Kyuhyun adalah… orang yang dulu pernah aku sukai? ' batin Rae Ki.


*Baclsound END



PAGI HARINYA


@SMEnt
Dance Room
09:00 AM KST



Park Hyun Young POV
Yeoja ini benar-benar… menyebalkan! Gengsinya terlalu besar. Tapi wajar… mana ada wanita mengajak pria untuk makan bersama. Dimana-mana namjalah yang mengajak wanita untuk makan. Ash!

" Hya! Hye In-a~~ ppaliwa.
Kau hanya tinggal mengatakan apa yang aku katakana tadi. " ucapku mulai kesal melihat aksi kucingny Hye In.

" Ahhh~ … Young-a… bagaimana kalau besok saja? "

" kya! Besok Jonghyun ada konser di Busan. Ppal . . . "

" Hoi! Kalian sedang melakukan apa? kenapa saling dorong eo? " potong seseorang.
Dan disaat orang itu ingin mengatakan sepatah kata lagi, dengan segera aku membungkam mulutnya dan menjauhkannya dari ruang dance.

" hya! Rae Ki-ya, tak bisakah kau datang dengan tidak mengejutkanku eo? "

" hya! " rae ki lantas melepaskan bungkamanku dari mulutnya

" Dan kau! Tak bisakah kau tidak membungkam mulutku eo?
Hassh~ bagaimana kalau aku sampai kehabisan oksigen dan meninggal. "

" kau jangan berlebihan. Bukankah kau masih hidup. " ketus Hye In tiba-tiba sedangkan Rae Ki hanya memutar matanya.

" Aku ingin bertemu dengan Jonghyun-a. " ucapku

" Bertemu dengan Jonghyun-a? kenapa harus mengintip dari pin…
Eo~ itu orangnya~ " seru Rae Ki sembari menunjuk.

" JONGHYUN-AA!!! " panggil Rae Ki dengan teriak. Sekilas aku memukul pundaknya dengan sikut dan senyum canggung.
Aku juga melihat Jonghyun berjalan kearah kami sembari menggendong tasnya.

" Waeyo? "

" .. Aniya. Hanya saja Young . . . "

" Hye In-a ingin mengatakan sesuatu padamu. "

" MWO~~~?
Hya Young-a, tadi kesepakatan tidak seperti ini~ "
Hasshh~ ini semua gara2 Rae Ki yang datang tiba-tiba. Jadi berantakkan rencanaku dan Hye In. pasti setelah ini Hye In memarahiku.

" Sebenarnya ada apa ini?
Kenapa kalian bertiga saling bertukar pandangan seperti itu? "

" … hmm~ … sebaiknya kau mengobrol dengan Hye In-a.
Aku dan Rae ki-ya pergi dulu… "
" hya kenapa aku harus ikut denganmu. Hya hya hya~ " protes rae ki namun tidak aku dengar dan tetap menariknya menjauh dari Jonghyun dan Hye In.



Choi Hye In POV
SIAL!! Bukankah seharusnya Hyun Young disini. Kenapa sekarang aku ditinggal berdua dengan jonghyun? Hasshh! Kalau si Rae Ki tidak datang, pasti ceritanya tidak seperti ini. Dan sekarang… aku harus apa? eotteokhae? Kenapa perasaanku berubah menjadi canggung dan gugup seperti ini?

" Apa yang ingin kau obrolkan denganku? "

" hah?
Eo~ … itu… sebaiknya kita cari tempat yang enak untuk mengobrol. " elakku


@Caffe


Mati Kutu. Itu istilah yang tepat untukku saat ini. Aku benar-benar tidak tau harus mengatakan darimana. Benar-benar mati kutu.

" Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan eo?
Sejak tadi kau selalu diam. Jika tidak ada yang . . . "

" Mianhae~ "

" Mwo? "

" Jonghyun-a sebenarnya ak . . . " ucapanku terpotong dengan berderingnya ponsel Jonghyun.
Setelah melihat layar ponsel, Jonghyun lantas menjauh saat menerima telfon itu. Siapa yang
kita menelfon Jonghyun? Dan kenapa dia harus mengindar saat mengangkat telfon itu? Hahh~ kenapa aku jadi ingin tau?

" Hmm~ Hye In-a mianhae..
Aku harus prepare untuk ke Busan sore ini. Tapi ak . . . "

" Pergilah~
Aku juga… lupa ingin mengatakan apa padamu. "

" Nde? … a ok!
Nan kka. Annyeong~ "

" Nde… annyeong~ "
Hahhh~ setidaknya aku masih memiliki kesempatan untuk berfikir ulang. Haruskah aku yang mengatakan terlebih dahulu kalau aku menyukainya? Hahhh~ ide Hyun Young memang sangat buruk. Aku tak ingin mengatakannya terlebih dahulu. harus Jonghyun yang mengatakannya terlebih dahulu.


@SMEnt

Author POV
Disaat Hyun Young menarik Rae Ki keluar gedung SM, dengan tiba-tiba dari arah belakang seseorang langsung menarik tangan Rae Ki yang satunya.

" Lepas Kyu!! " ucap Rae Ki dan langsung mengibaskan tangan Kyuhyun yang mencengkram tangannya dengan kuat.

" Sejak kapan ingatanmu kembali? "
Rae Ki hanya membuang pandangannya kearah lain. Hyun Young yang mendengar pertanyaann Kyuhyun lantas menghampiri mereka.

" Kau… sudah mengingat semuanya? " ucap Hyun Young

" … Hanya ingatan disaat sekolah di Seoul Music saja yang aku ingat. Kenapa aku masuk di Seoul Music, meninggalkan bangku kuliah di USA, penyebab aku mengalami selective amnesia ini, dan… memory masa laluku… aku belum mengingat semuanya. "

" Penyebab kau mengalami selective amnesia. Jadi kau belum mengingat semuanya masalalumu dan… nan? "

" … Nde. Waeyo?
A~ … aku juga sudah memutuskan untuk tidak lagi memaksakan diriku untuk mengingat semua masalaluku dan juga KAU. "

" … Woo-ya~ … "

" Dan berhenti memanggilku dengan nama belakangku saja.
Dan… Bukankah ini sesuai perkataanmu agar aku tidak lagi mengingat masalaluku dan terfokus pada lembaran baru yang akan aku jalani sebentar lagi. "

" Jika aku tau kejadiannya akan seperti ini, aku tidak akan kembali ke Seoul dan memintamu untuk membantuku. Aku fikir kau ingin aku mengingat semuanya.
Lantas… untuk apa kau masih menyimpan video 3 bears? "

" 3 bears? …kau.. "

" Choi Siwon.
Dia sudah mengatakan semua yang ia ketahui padaku. "

" … Apa yang sudah Siwon-a katakan padamu? "

" … naneun.. im is your first love.
Jika memang benar… kenapa kau melepaskanku? Kenapa kau tak mencoba untuk membantuku mengingat memori masalaluku? Apa kau sedang membalas dendam karena sikap dinginku saat di Nohwon dan tamparan itu? Eo~ "

" Kyuhyun-a~~ … jawab aku. Jangan diam sepe . . . "

" Aku hanya merasa lelah… makadari itu aku melupakan semuanya dan juga kau. Mencoba untuk menghilangkan semuanya. "

" Bohong! " timpal Hyun Young yang masih berdiri ditempatnya.

" Kau masih mengingat Rae Ki-ya selama 5 tahun ini, Kyu. Kenapa kau justru mengatakan sebaliknya.
Dan kau Rae Ki-ya… perlu kau ketahui. Selama aku menjadi partner bernyanyi Kyuhyun-a, aku selalu mendengar Kyuhyun-a mengigau menyebut namamu setiap kali ia tertidur karena kelelahan seusai SM Town. "

" Hyun Young-a! "

" Aku memang tak tau pasti apa yang terjadi pada kalian. aku hanya ingin mengatakan padamu Rae Ki-ya kalau Kyuhyun-a sama sekali tidak pernah melupakanmu.  "

" Hyun Young-a kau tak berhak mengatakan i . . . "

" Wae? Itu kenyatannya!
Berhenti menyakiti perasaanmu sendiri, Kyuhyun-a.
Sekeras apapun kau mencoba melupakan Rae Ki-ya selama itu pula hatimu semakin sakit. Kau tak bisa seperti ini terus, Kyu. Kau masih bisa bersama dengan Rae ki-ya. "
Sekilas Rae Ki melihat kearah Kyuhyun sebelum akhirnya memalingkan pandangannya saat Kyuhyun menatapnya.

" Woo . . . "

" Gomabta Young-a. Tapi sepertinya ucapanmu tidak terbukti dan perkataanmu yang terakhir itu… mungkin aku dan Kyuhyun-a sudah berakhir. Sudah ku putus kalau aku dan Ryeowook oppa akan melangsungkan pernikahan akhir bulan ini. "

" Mwo? Woo-ya . . . "

" Bye~ "

" Woo-ya changkkaman " cegah Kyuhyun saat Rae Ki ingin pergi

" Bukankah aku sudah memintamu untuk tidak memanggilku dengan nama.. WOO-YA! " jelas Rae Ki dan menyingkirkan tangan Kyuhyun dari pundaknya.
Bibir Kyuhyun seketika menjadi keluh saat menatap mata Rae Ki yang sedikit memerah dan bibir Rae Ki yang terlihat bergetar. (Author : Ceritanya lagi nahan nangis)

" Mianhaeyo~ "

" Kenapa aku harus memaafkanmu? "

" Jebal… batalkan pernikahanmu. "

" Kenapa aku harus mengikuti perkataanmu? Kau bukan siapa-siapa. "

" … Kau orang yang sudah tidak berarti lagi untukku… saat ini. " ucap Rae Ki penuh dengan penekaan disetiap kata dan kemudian pergi.

Kalimat terakhir yang Rae Ki ucapkan sudah cukup untuk meremukkan jantung Kyuhyun. Tubuh Kyuhyun mematung, pandangan matanya kosong namun masih tetap menatap Rae Ki yang berjalan menuju mobilnya hingga Rae Ki benar-benar pergi. Pandangan Kyuhyun mengikuti arah jalan mobil Rae Ki hingga pandangan Kyuhyun mengarah pada Hyun Young yang -masih berdiri beberapa langkah dari Kyuhyun- sejak tadi melihat Kyuhyun dan Rae Ki. Tersadar dari lamunannya, Kyuhyun sekilas membuang pandangannya dan kemudian berjalan dingin masuk kedalam gedung SMEnt.



Park Hyun Young POV
Baru kali ini aku melihat wajah Kyuhyun seperti tadi. Apa ini ada kaitannya dengan ucapanku tadi? Hah~~ tidak seharusnya aku ikut campuri urusan mereka dan seharusnya aku masuk saja tadi. Hahh!!!

" Tapi… perkataan Rae Ki-ya yang terakhir itu…
Kau orang yang sudah tidak berarti lagi untukku… saat ini. Dan berarti… itu berarti dulu Kyuhyun-a orang yang berarti untuk Rae Ki-ya.
Dan ekpresi wajah Rae Ki-ya saat mengatakan kalau dirinya akan menikah akhir bulan ini… seperti orang yang sedang menahan tangisannya. Walaupun tadi aku melihat tidak ada genangan airmata dikelopak mata Rae Ki-ya, tapi ekpresi wajah itu mengatakan kalau Rae Ki-ya sedang menahan tangisannya. "

/Pletakkk~

" Akh!!
HYA!!!...
Eo~ Henry-ya~ "

" Sedang apa kau berbicara sendiri di pinggir jalan seperti ini eo? "

" … Hmm~ … Eobseoyo (TR: Tidak ada).
Henry-ya~ "

" Wae? "

" … Rae Ki-ya… dia sudah mengingatnya. "

" Mwo? Mengingat semuanya? "

" Ani~ … Rae Ki-ya hanya mengingat saat dia sedang bersekolah di Seoul Music dulu. "

" A~~~ … begitu. "

" Lalu… rencana kita… bagaimana? Rae Ki-ya sudah mengingatnya. "

" Rencana kita tetap berjalan. Bukankah Rae Ki-ya hanya mengingat saat dia sedang sekolah di Seoul Music. Itu berarti Rae Ki-ya belum mengingat seluruhnya dan juga Kyuhyun-a kan. "

" Memang benar.
Tapi… Siwon-a sudah menceritakan pada Rae Ki-ya tentang Kyuhyun-a sebelum Siwon-a bertemu dengan kita. Bukan hanya kita saja, Rae Ki-ya juga sepertinya ingin mengetahui tentang Kyuhyun-a. "

" Darimana kau tau semua itu, Young-a? "

" Tadi… Rae Ki-ya dan Kyuhyun-a berdebat di depanku.
Dan sepertinya Rae Ki-ya… sudah mundur. Rae Ki-ya meminta Kyuhyun-a untuk membantunya mengingat memori masalalunya. Tapi Kyuhyun-a menolak. Dan akhirnya Rae Ki-ya memutuskan untuk menyudahi semuanya dan tidak akan meminta Kyuhyun-a untuk membantunya lagi karena… akhir bulan ini Rae ki-ya akan menikah. "

" MWO??? Mana boleh seperti itu.
Rae Ki-ya masih belum mengingat semuanya, kenapa Rae ki-ya tiba-tiba menikah? "

" Kenapa kau terkejut seperti itu hah? " ucapku ketus.

" Young-a…
Kita harus melakukan rencana B. " ucap Henry dengan mimik wajah serius kearahku.

" Mwo?
Maksudnya rencana B?? " timpalku dengan mimik wajah innocent tapi Henry hanya tersenyum evil.

" Eo Young-a… selain percakapan tentang ingatan Rae Ki-ya, apa kau mendengar yang lainnya? "

" Aku hanya mendengar tentang itu dan pernikahan Rae Ki-ya akhir bulan ini. Hanya itu saja yang aku tangkap. "

" Eo abata~ …. Aku juga mendengar Rae Ki-ya bilang Nohwon dan tamparan. Iya… hanya itu. "

" Nohwon~~
Joha. Sudah aku pikirkan. "

" HYA!! Sebenarnya apa rencanamu ha?? " tanyaku lagi tapi Henry lagi-lagi hanya tersenyum evil ditambah senyum kemenangan.



03:00 PM KST
@Jonghyun's Home


Jonghyun POV

" HAAHHH!! " teriakku frustasi

" Sebenarnya apa yang ingin di katakan Hye In-a tadi?? Aouhhh~~ benar-benar membuatku mati penasaran saja. " ucapku sembari berguling-guling di ranjang tak jelas.
Sejak keluar dari café tadi, otakku masih menerka-nerka tentang Hye In yang ingin mengatakan sesuatu padaku. Pasti itu hal yang serius. Buktinya dia minta maaf. Sebenarnya apa yang ingin yeoja itu katakan!!

" ANDWAE! " seruku dan bangkit dari tidur

" Aku harus bertemu dengan Hye In-a sekarang sebelum aku berangkat ke Busan.
NDE!! Aku harus bertemu sekarang. Tidak mungkin aku menunggunya sehari hanya untuk mendengarkan Hye In-a ingin mengatakan apa padaku. " ucapku dengan yakin.

" HAH!! Sudah kuputuskan! Aku harus bertemu Hye In-a sekarang sebelum berangkat ke Busan! "
Setelah memasukkan barang keperluanku kedalam koper kecil, aku lantas bergegas ke mobil dan menuju ke SMEnt. Selama di perjalanan, aku terus mengkontak Hye In tapi tidak diangkat. Dan untuk ke 3xnya…

" Yeoboseo… "

" Hye In-a, ndo eodie? "

" Aku sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.
Waeyo Jonghyun-a? "

" Hentikan mobilmu di Sungai Han!! "

" Mwo? "

" Aku ingin bertemu di Sungai Han. SEKARANG! "
Belum sempat aku mengucapkan lagi, Hye In sudah terburu menutup telfonku. Tak buang waktu, aku kemudian memutar arah dan menuju ke Sungai Han.
Sesampainya di sana, aku mengedarkan pandanganku kesekeliling dan mencari mobil Hye In tapi tidak ketemu. Aku lantas turun dan bersandar di mobil sambil tetap mencari Hye In.

" Seharusnya Hye In-a sudah sampai terlebih dahulu disini. Tapi kenapa tidak ada?
Atau… terjadi sesuatu dengan nae yeojaeui (TR: My Girl). "

" Mwo?
Nae yeojaeui? " timpal seseorang dari belakangku.

Tepat di saat aku membalikkan diriku, sedikit terkejut saat yang bertanya tadi adalah… Hye In. sekilas aku melihat ke belakangnya yang ada mobil van silver.

" Ndo… ndo… su..sudah lama?
Dimana mo..mobilmu? "

" Hari ini aku tidak memakai mobil pribadiku. Aku diantar oleh supir memakai mobil van.
Eo.. ada apa kau ingin bertemu denganku? Bukankah hari ini kau harus berangkat ke Busan? "

" … Hmmm~ … itu… hmmm~ … "

" Kau juga tadi bilang.. nae yeojaeui. Apa maksudnya? "

" HYA! Tidak bisakah kau bertanya satu-satu! Aku bingung menjawab pertanyaanmu sebelumnya! " ucapku dengan nada tinggi dan  1 tarikkan nafas

" Wae? Kenapa kau jadi tempramen seperti ini? aku ha . . . "

" Berhenti bertanya! " gertakku dan Hye In seketika diam.

" Huhhh~ … mianhae. Aku tidak bermaksud untuk berteriak. " sesalku.
Raut wajah Hye In langsung berubah menjadi kecut(?) dan membuang pandangannya ke arah lain sembari berpangku tangan. Sepertinya kesal karena tadi aku membentaknya.
Sejujurnya… aku juga bingung mengatakan darimana.

" Hye In-a… " pangggilku dan dijawab dengan deheman.

" Choi Hye In~~~ " rengekku dan Hye In baru melihat kearahku lagi

" Hahh~ … jujur.. aku bingung harus bilang apa.
Sejak keluar dari café, otakku dipenuhi dengan terkaan tentang ucapakan yang ingin kau katakan padaku.
Sebenarnya apa yang ingin kau katakan padaku eo? "

" Bukankah sudah aku bilang lain kali aku bicara lagi. "

" Tidak ada lain kali! Harus sekarang!
Apa yang ingin kau katakan eo?! "

" Lain kali ya lain kali. "

" Hya~~ kau ingin membuatku mati penasaran hah? "

" memang kau ingin mati sekarang? "

" Nde??
Hahhhh~ Choi Hye In~~~ aku sedang tidak bercanda saat ini. "

" Aku juga sedang tidak bercanda denganmu, Jonghyun. "
Hashh~~ yeoja ini kalau sudah dingin ya dinginnya terlalu. Kalau Hye In tidak mengatakannya, aku bisa-bisa mati penasaran sungguhan.

" Johayo. Aku akan mengatakannya. " ucapnya dan senyumanku seketika mekar.

" Tapi nanti setelah kau kembali dari Busan. " dan seketika senyumanku layu.
Dengan senyum kemenangan, Hye In berbalik dan berjalan menuju mobilnya dengan santainya tanpa memperdulikanku yang benar-benar mematung gara-gara ucapannya yang manjatuhkan. Pertama diterbangkan dan di detik yang sama dijatuhkan. Yeoja itu benar-benar… hhhaaassshhhh!! Bagaimana bisa aku menyukai yeoja macam itu.
Munchewaseo.. munchewaseo (TR: Ini ringtone message yang di Secret Garden. Sedengar author bunyinya kayak gitu ^^v)

From : Choi Hye In

Message :

" Aku tidak ingin kau mati penasaran hari ini dan merusak konsentrasimu saat perfom di Busan. Aku akan mengatakan apa yang ingin aku katakan padamu, Jonghyun-a.
Pernyataanmu saat di ruang make-up 5 tahun lalu. Saat showcase 5 tahun lalu. Aku akan menjawabnya dengan perasaan yang sudah tidak membebaniku.
Jonghyun-a…
Nado saranghae <3 "

Dan untuk ke-2xnya, senyuman di wajahku kembali mekar setelah membaca kalimat terakhir pesan singkat Hye In.

" HYEEEAAAHHHHHHHHHH!!!!!!!WOUWWW!!!!!!!! SARANGHAE HYE IN-A!!! " teriakku sekencang mungkin tanpa memperdulikan orang disekelilingku.



Author POV
Senyuman Jonghyun masih tetap mekar, begitu pula dengan Hye In. Hye In merasa lega karena perasaan yang sudah lama  dia simpan, hari ini, pada Jonghyun, akhirnya Hye In bisa mengucapkannya walaupun melalui pesan singkat. Hye In tersenyum lega sembari memeluk ponselnya.


@Choi Rae Ki's Room

Rae Ki terus memutar ulang video yang diambilnya dari ponsel Kyuhyun saat pemotretan SPAO. Entah sudah berapa kali Rae ki memutar video itu.

" Dugaanku terbukti. Namja kecil dalam video inilah yang sering mengusikku di mimpi. Dan  namja kecil ini adalah kau.. Kyuhyun-a.
Kau… kau bilang sudah melupakan semuanya. Tapi kenapa kau masih menyimpan video 3 bear ini. sebenarnya kau kenapa? Bukankah saat di Nohwon dulu kau bersikeras untukku mengingatmu dan semuanya. Tapi kenapa saat aku ingin mengingat semuanya kau justru melupakannya. Waeyo Kyuhyun-a? "
Untuk sesaat Rae Ki kembali diam dan tetap melihat video. Sekilas ucapan Siwon terngiang di telinganya.

" Penjelasan Siwon-a… itu sangat kontras dengan Min Ho oppa.
Gidaryo… Apa mungkin Min Ho oppa masih terlibat?
Aku membutuhkan penjelasan darinya. "

Rae Ki lantas berdiri dan keluar kamar lalu mencari Min Ho ke kamarnya. Setelah bebrapa kali mengetuk pintu, tapi tak ada jawaban dari sang empunya kamar

" Kau mencariku? " kejut Min Ho dari belakang

" Nde. " jawab Rae Ki denganw wajah datar

" Waeyo? Kenapa menatap oppa seperti itu? "

" Ada yang ingin aku tanyakan. "

" Mwo? "

" … Oppa…
Saat aku mendengar cerita ini dari seseorang, awalnya aku… aku ingin marah padamu. Setauku oppa bukan tipe orang yang suka… berbohong. " Min Ho disaat itu juga langsung menatap kearah Rae Ki dengan mimik wajah shock.

" Entah… atau tidak tau pasti.. ini kebohongan keberapa. Yang ingin aku tanyakan adalah… Kenapa oppa membohongiku? "

" Ap… apa yang.. yang kau bicarakan, Jenn? "

" Berhentilah berbohong padaku. Berhenti.
Nan… aku sudah mengingat… semuanya. "

" Mwo?!
Ka…kau… kau bilang apa? "

" Aku sudah mengingat semu . . . "

" Dan apa kau mengingat Marcus? "
Rae Ki diam sejenak dan Min Ho terus menatap Rae Ki dengan perasaan takut. Takut kalau sang adik mengingat teman masakecilnya dan kembali seperti ke masa kecil mereka dulu.

" Nde. " ketus Rae Ki dan seketika tubuh Min Ho sedikit lemas.

" Kenapa kau berbohong selama ini padaku?
Dia bukan mencari makam anjing kesayanganya, melainkan makamku. Kenapa Min Ho oppa mengubah ceritanya? Oppa menginginkanku untuk matikah? "

" Jen . . . "

" Lantas apa?
Kenapa Min Ho oppa mengatakan padanya kalau aku meninggal karena kecelakaan? Apa maksud semua in . . . "

" Oppa tidak suka melihat kalian keluar berdua dan bermain bersama. Dan oppa juga menyesal telah memasukkanmu ke Sekolah Minggu yang sama dengan anak itu.
Dulu… saat sebelum kau mengenal Marcus, kau selalu dekat dengan oppa. Kemanapun oppa pergi, kau selalu minta ikut. Tapi semuanya sekejab berubah saat aku mulai akrab dengan Marcus. Kau lebih memilih Marcus daripada oppamu sendiri. Saat Marcus dan keluarganya pindah ke Seoul, oppa merasa senang tapi tidak untukmu. Perilakumu berubah menjadi diam, tapi saatMarcus mengirimimu surat kau kembali seperti semula… menjadi ceria lagi. Dan disaat 3 tahun kemudian, saat Marcus mengirimimu surat untuk bertemu di taman, oppa langsung merencanakan agar kalian tidak bertemu.
Apa kau ingat, saat hari kepulangan Marcus dari Seoul? Oppa merubah pesan yang ditinggalkan Marcus untukmu. Dia bilang dia akan segera sampai dan memintamu untuk datang ketaman. Tapi oppa menyampaikai padamu kalau Marcus akan pulang besok. Dan kau percaya. Kau kembali masuk kamarmu dengan wajah kecewa dan aku ke taman, bertemu dengan Marcus. "

" Dan Min Ho oppa mengatakan kalau aku tidak datang karena… mengalami kecelakaan. "

" … hiks hiks… Min-Ho.. oppa~ "

" … Oppa kira… dengan menjauhkanmu, kau akan kembali. Tapi… justru kau… kau jadi jauh lebih dingin. Kau jadi melanggar perintah Appa untuk bernyanyi dicafe. Sikapmu berubah jadi buruk. Di saat itulah, oppa sedikit menyesal dengan perbuatan oppa padamu. Kekecewaan yang membuatmu berubah dan sampai akhirnya oppa memperkenalkanmu dengan Ryeowook-ya. "

Air mata Rae Ki terjun dengan bebas dari kedua kelopak matanya. Rae Ki mencoba untuk menahan emosinya yang bisa sewaktu-waktu mendaratkan pukulan ke oppanya. Menghindari itu terjadi, Rae Ki memilih untuk pergi dari hadapan Min Ho.
Dengan masih mencoba menahan luapan emosinya, Rae Ki terus meningkatkan laju mobilnya. Naasnya saat di perempatan jalan, Raeki tidak melihat rambu lampu lalulintas yang berubah merah dan dari arah kiri meluncur mobil.

" Aaaaaa!!!! " teriak Rae Ki dan membanting stir.
Kening Rae Ki berdarah namun ia masih sadar. Rae Ki melihat dari kaca sepionnya dan melihat siswi SMP itu menutup matanya ketakutan sembari berjongkok. Rae Ki buru-buru keluar menghampiri siswi SMP itu dan orang-orang yang melihat kecelakaan itupun langsung berkerumun.

" Kau tak apa?
Jeongmal mianhaeyo… maaf aku hampir menabrakmu yang sedang menyebrang. "

" Seharusnya kau melihat lampu lalulintas!! " seru salah satu orang dari kerumunan.

" Nde~ Aku menyesali itu. Jeongmal mianhaeyo. "

" O~ changkkaman.. bukankah kau penyanyi bari di SMEnt. Kau Jennifer kan? " seru seorang mahasiswa yang menyadari jatidiri Rae Ki.

" Ini bisa jadi berita besar. Seorang artis SMEnt mengendarai mobilnya dengan sembarangan dan hampir menabrak pejalan kaki. " ucap orang itu lagi dan langsung mengambil camera ponselnya.

Disaat orang itu mengambil gambar, Rae Ki tiba-tiba pingsan dengan darah yang mengalir dari keningnya. Kilasan memori masa kecilnya, pertemuannya dengan Marcus di Gereja, Rasa Kecewanya saat Marcus tidak datang ke taman, pertemuannya dengan Ryeowook, tamparan Appanya saat memergokkinya sedang bernyanyi di café, dibuangnya Rae Ki ke USA, kaburnya Rae Ki dari bangku kuliah, masuknya di Seoul Music dan menjalani pelatihan nyanyi, insiden pemaksaannya untuk pulang kerumah oleh Min Ho oppa yang mengakibatkan kepalanya terpukul dengan kayu balok, pertemuannya dengan Kyuhyun saat di luar toko buku, hingga memorinya yang sekarang… semua bayangan itu muncul di benak Rae Ki secara bergantian seperti sebuah film sebelum akhirnya semua itu hilang dan… gelap.


TO BE CONTINNUED >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

2 komentar :

Unknown mengatakan...

ahsssss
kenapa selalu bagus :D

Daisy mengatakan...

thanKYU eon {}