.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

September 08, 2013

Thank You For Everything #10

Thank You For Everything #10

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min
Lee Donghae

Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama





Park Hye Moon POV
Aku terus berjalan lunglai di koridor rumah sakit. Kakiku seperti tidak kuat menopang tubuhku ini dan air mataku juga tak hentinya berhenti menetes. Diagnosa dokter itu… diagnosa dokter terus menggema di kedua telingaku. Benarkah itu? Benarkah aku menderita penyakit Jantung Koroner? Setauku dikeluargaku tidak ada riwayat yang menderita penyakit ini. Lalu bagaimana aku bisa terserang penyakit ini? Atau… ada kesalahan dengan CT Scan disini? Atau bisa jadihasil CT Scanku tertukar dengan pasien lain. Iya… kemungkinan itu bisa terjadi. Sebaiknya aku memeriksa lagi kondisiku di Rumah Sakit lain.
Aku kemudian bergegas keluar RS dan menuju ketempat parkir mobilku kemudian melajukan mobilku ke RS Seoul


@Seoul Hospital

" Agashi bisa menunggu diruang tunggu selagi kami menganalisa hasil CT Scan. " jelas Suster yang menemaniku saat melakukan CT Scan.

" O~ Aku fikir.. membutuhkan 2-3 hasil untuk mengetahui hasilnya.
Baiklah… saya akan menunggu di depan. "

" baiklah agasi. "

Aku lantas berdiri dan berjalan keluar ruang CT Scan dan duduk di bangku yang sudah disediakan di depan pintu ruang CT Scan.


>> 15 Menit kemudian <<


Entah sudah berapa kali aku selalu berdiri dan duduk lagi. Perasaanku masih belum bisa tenang sebelum hasilnya keluar. Semoga saja hasil CT Scan kali ini berbeda.

" Cho Hye Moon-ssi, silahkan masuk. " perintah suster yang tadi dan kemudian aku masuk kedalam ruangan.

" Suster, kira-kira bagaimana hasil CT-nya? " bisikku pada suster

" Saya tidak tau, Cho Hye Moon-ssi. Biar Dokter Lee saja yang menjelaskan. "
Dengan perasaan was was, aku kemudian duduk dan beberapa detik kemudian Dokter Lee yang disebut suster itu muncul dan duduk.

" Cho Hye Moon-ssi? "

" Nde. Cheireumeun Cho Hye Moon-imnida. "

" Joha.
Apakah anda sering mengalami sesak disertakan sakit yang menjalar di dada kiri anda? "

" … Hm~
Sebenarnya sejak aku berusia 13 tahun, aku sering mengalami itu. Tapi setelah itu aku sudah tidak kambuh lagi. "

" A begitu ya~ "

" Geuraeseo (TR: Tetapi)… 1 tahun setelah aku melahirkan hingga sekarang.. aku sering mengalami sesak disertakan sakit yang menjalar di dada kiri saya. " jelasku dan dokter bermarga Lee itu menghela nafas panjang.

" Dan selain nyeri, apakah anda sering mengeluarkan keringat dingin dan munculnya rasa mual? "

" Hm~ " jawabku sembari mengangguk pelan.

" Satu hal lagi..
Apakah anda ini mempunyai hipertensi, diabetes, perokok, atau dislipidemia? " " … Aniyo… "

" Ini sudah jelas.
Kau menderita penyakit Jantung Koroner, Cho Hye Moon-ssi. "

DEG!

Sama. Hasilnya masih tetap sama. Tapi bagaimana bisa ini terjadi padaku?

" Saya jelaskan sedikit tentang penyakit anda ini.
PJK atau Penyakit Jantung Koroner itu tergolong pada 2 faktor.Factor modifisiable dan inmodifisiable.
Factor midifisialbe itu sendiri bisa dicegah jika penderita memiliki penyakit hipertensi, diabetes, ketergantungan merokok, atau dislipidemia.
Sedangkan, Penyakit anda ini tergolong pada factor PJK inmodifisiable. Atau dengan kata lain, anda memiliki penyakit ini dari keluarga anda yang riwayat hidupnya juga memiliki penyakit sama. "

" Tapi dokter Lee… keluarga saya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung koroner ini. Dan… bagaimana saya bisa menderita penyakit ini? "

" Tapi… sebelumnya… saya juga sudah melakukan CT Scan di rumah sakit lain dan… … hasilnya sama. " sambungku dengan nada melemah

" Kau pasti bisa melaluinya.
Ada satu cara agar kau bisa bertahan hidup, yaitu dengan cara transplantasi jantung atau pencangkokan jantung. Transplantasi jantung itu sendiri adalah proses bedah dimana jantung yang sakit akan diganti dengan jantung donor. "

" Transplantasi?
Lalu… berapa lama aku bisa hidup setelah melakukan transplantasi itu? "

" Itu hanya kau yang bisa menentukan.
Tingkat keberhasilannya mencapai 95% jika dilihat usiamu yang masih muda.
Ada sejumlah factor yang memperngaruhi harapan hidup setelah melakukan tranplantasi jantung. Beberapa factor tersebut adalah usia, jenis kelamin, kepatuhan pasien dan yang terpenting kecocokkan donor organ.
Perlu diketahui bahwa sebuah organ asing dan jaringan yang masuk ke dalam tubuh akan hampir pasti memicu respon kekebalan tubuh, yang justru akan mengakibatkan kehancuran buat jaringan asing tersebut. Tapi kau tak perlu khawatir, ada obat untuk mencegah hal itu terjadi, yaitu obat imunosupresif. "

" Tapi dok… kemungkinan kecil ada pada pendonor. Jaman sekarang… mana ada orang yang ingin mendonorkan jantungnya untuk orang lain. "

" … Perkataanmu memang benar.
Tapi… tidak seharusnya kau pasrah seperti itu. Berdoa saja ada pendonor untukmu. "

" Untuk sementara kau akan aku beri obat pencegah rasa sakit. Walapun hanya bersifat sementara. Tapi setidaknya… mencegah bahaya itu lebih baik. " sambung dokter lee sembari menuliskan resep obat lalu memberikannya padaku.

" Gomawo. " ucapku saat aku menerima 1 lembar resep dokter.

" Dokter… tidak adakah kemoterapi? "

" Eobseoyo.
Kalau boleh memberi saran, kau jangan sampai mengalami kelelahan dan jangan terlalu stress karena pekerjaan. Karena tingkat kesetresan bisa memicu detak jantung yang tidak stabil. Dan kau harus sering cek-up untuk tes darah. "

" Johayo.
Gomawo dokter… hmm~ siapa nama dokter? "

" Eo~
Perkenalkan, nama saya Lee Donghae. "

" Oooke.. sekali lagi, gomawo dokter Lee Donghae.
Saya permisi. " ucapku dan langsung berdiri

" O Cho Hye Moon-ssi, changkkamanyo. " cegah Dokter Lee saat sebelum aku keluar ruangan.

" Ini kartu nama saya. Jika ada keluhan tentang jantungmu, saya bisa membantu. Dan… kalau boleh aku sarankan lagi… segeralah lakukan transplantasi jantung. Karena… penyakitmu sudah tergolong serius dan harus dipantau. "

"… hahhh~ … johayo.
Gamsahabnida~ " ucapku lagi dan kemudian keluar ruangan.




Author POV
Disaat Hye Moon keluar dari rumah sakit, tanpa sengaja ia bertemu Sungmin didepan rumah sakit.

" O~ Hye Moon-a.. " panggil Sungmin saat Hye Moon berencana untuk menghindar.
Dengan canggung, Hye Moon membalikkan badannya dan tersenyum canggung.


@Café


" Bagaimana kabarmu? " ucap Sungmin memecah keheningan.

" Baik. "

" Kecelakaan itu… tidak ada luka yang seriuskan? "

" … … hmmm~ .. eobseoyo. "

" Mianhae. Selama kau dirawat, aku tidak… membesukmu di Rumah Sakit. "

" eo~ … gwen..gwenchanayo.
Justru aku yang harus… mengucapkan terimakasih karena Sungmin sunbae sudah menyelamatkanku dan juga… putriku. "

Pandangan Sungmin yang sebelumnya hanya tertuju pada minumannya dengan cepat langsung berubah kearah Hye Moon saat Hye Moon menyebut 'putriku'.

" hmmm~ … Sungmin sunbae… mianhae…
Tidak seharusnya kau mendengarnya dari Kyu . . . "

" Waeyo? kenapa kau berbohong? "
' Karena aku masih menyukaimu sampai saat ini, Sungmin sunbae ' jawab Hye Moon dalam hatinya

" Aku tidak berniat untuk membohongimu. Awalnya aku ingin memberitahukan ini, hanya saja… belum ada waktu yang pas untuk mengatakan sejujurnya.
Jeongmal mianhaeyo, Sungmin sunbae. "

" Jeongmal?
Tak ada alasan yang lain? "

" .. Ap.. apa maksudmu? "

" .. Eo aniya. Lupakan. "
Suasana antara mereka kembali hening. Tepat disaat Hye Moon menyeruput minumannya, tiba-tiba saja ponselnya berdering dan setelah melihat siapa yang menelfon.

" Suamimu? "

" hah?!
Eo~ aniya. Ini dari kantorku.
Sepertinya aku harus segera ke kantor. "

" o begitu..
Mau aku an . . . "

" Aniya. Aku membawa mobil sendiri.
Johayo. Aku pergi dulu. " ucap Moon terburu-buru dan langsung pergi dari hadapan Sungmin.



Malam Harinya


11:58 PM KST



Lee Donghae POV
Akhirnya jam praktekku di Rumah Sakit Seoul sudah selesai. Pasien hari ini sangat banyak dan tidak seperti hari biasanya. Setelah ini aku ingin cepat pulang dan tidur.

" hahhhhh! Lelahnya~ "
Aku lantas membereskan meja dokterku dan setelah itu keluar ruangan menuju tempat mobilku terparkir.
Sesampainya aku di rumah, aku lanttas berbaring sebentar di sofa ruang TV.

" Eo~ kau sudah pulang Donghae-ya.. "

" Hm~ Eunhyuk-a. " ucapku dan dengan malas aku mengubah posisiku menjadi duduk sedangkan Eunhyuk
duduk disofa sebrang.

" Pasti pasienmu hari ini sangat banyak sampai-sampai kau pulang hingga selarut ini. "

" Hm, hyung.
Pasien hari ini memang banyak. "

" Mandi dan istirahatlah. "

" Nde~
Eo… Eunhyuk-a, eotteokhae? Kau sudah bertemu dengannya? "

" Nugu? "

" … Shin Jae Mi.. Jae Mi-ya… apa kau sudah menemukan keberadaannya? "

" A~ … Gadis malam itu.
Nde. Aku sudah menemukannya. "

" HYA!! LEE HYUK JAE!!
Namanya Jae Mi-ya, SHIN-JAE-MI.
Apa maksudmu memanggilnya gadis malam eo? "

" HYA!! Hya hya hya! Lee Donghae….
Hausssshhhh~ sebenarnya aku malas membicarakan ini padamu, tapi apa boleh buat. Ini tugasku sebagai seorang sepupu darimu. Jadi aku harus menceritakan semuanya! "

" Menurut didektif suruhanku, Yesung dan Ryeowook-a, mereka berhasil menemukan informasi tentang Jae Mi-ya. Walaupun itu menurutku masih belum komplit.
Jae Mi-ya, gadis yang mau kenal saat SD dulu sangat berbeda 180 drajat dengan sekarang. Menurut informasi, Jae Mi sudah bekerja di bar 5 tahun lebih. Karyawan yang bekerja lebih dulu dari Jae Mi-ya itu hanya mengatakan seperti itu pada Yesung. Dan yang lebih membuatku merasa… haasshhhh!!
HYA!! Tidak bisakah kau mencari yeoja baik-baik eo? "

" Waeyo? Kenapa kau mengalihkan ceritamu? "

" Shin Jae Mi itu seorang gadis malam yang suka tidur dengan namja! " emosi Eunhyuk dan membuatku tercengang mendengar perkataannya.
Benarkah yang Eunhyuk masudkan Nae Jae Mi?? aku rasa bukan. Jae Mi yang aku kenal jauh berbeda dengan cerita Eunhyuk. Jae Mi yang aku kenal adalah seorang gadis periang dan baik sekaligus pemalu. Mana mungkin Jae Mi seperti yang di katakan Eunhyuk.

" Aku dan Kangin pernah mengajaknya tidur bersama saat sebelum aku menyewa didektif. Tapi kami tak melakukan apapun. Aku hanya memberinya  uang esoknya. Itu aku lakukan hanya semata-mata untuk membuktikan kalau Jae Mi-ya bukan gadis seperti itu. Tapi nyatanya… dia memang seperti itu ditambah lagi informasi dari didektif suruhanku. "

" Jadi… Kau sudah bertatap muka dengannya? "

" Hm~
Perkiraanmu memang benar. Dia tumbuh menjadi gadis yang cantik, tapi dia . . . "

" Stop!!
Aku lelah hari ini. Dan jangan menambah beban dipikiranku ini. " potongku dengan nada lemah.
Aku merasakan tubuhku semakin lemah tak perdaya mendengar cerita Eunhyuk tentang Jae Mi. benarkah Jae Mi berubah sedrastis itu? Jae Mi, apa yang sebenarnya terjadi padamu?



Pagi Harinya


08:00 AM KST



Author POV

" Hya! Lee donghae~!
Donghae-ya! Ppali ireona eo!! Kau tak berangkat ke rumah sakit? " seru sepupunya, Hyuk Jae, yang sejak tadi terus membangunkan Donghae. Sedangkan namja yang bernama Donghae itu sama sekali tidak bergutik sama sekali.

" Ppaliwa! Ini sudah jam 8 pagi. Kau tak ada praktek di Rumah sakit hah?
HYA DONGHAE-YA!!!!!!!!!!! "

" Haaashhhhhhh!! " grutu Donghae

" Apa kau tidak bisa membiarkanku tidur nyenyak selama 15 menit? " ucap Donghae dari balik bantal yang menutupi wajah tampannya ( Author : Kyu~ Dimataku kaulah yang tertampan. Mianhae XD )

" Jika ini hari minggu, aku bisa membiarkanmu tidur hingga malam.
Tapi sayangnya ini bukan hari MINGGU!!
Memangnya kau tidak ada jadwal praktek di Rumah sakit Seoul hari ini? " " hah??
Hash! Bilang pada pihak rumah sakit, kalau hari ini aku tidak datang untuk praktek. "

" HYA!!! Kau ini sudah seorang dokter! Kau harus mempertanggungjawabkan profesimu.
Mungkin orang diluar sana sedang menunggumu untuk dipriksa olehmu. Kau tak bisa seper . . . "

/Bbbbuuukkkkkkkk

" Akh! HYA! Kenapa kau melempariku dengan bantal?! Dasar bocah ikan! PPALI IREONA! "

" Haasshh~ nde araseo. Aku bangun sekarang.
Ndo~ … PPALI KKA! Aku ingin mandi dan aku juga tak ingin kau mengintipku, otak yadong! " " M… mm… mwo?! Me.. meng.. hasshh! Aku tidak doyan mengintipmu. Aku masih namja yang suka yeoja.
Dasar bocah ikan! "

Saat Donghae sudah berganti posisi duduk, Eunhyuk yang masih terlihat kesal dengan perkataan Donghae langsung mendorong kepala Donghae dengan jari telunjuknya lalu pergi dengan santai.



Kyuhyun POV
Sudah berapa kali aku menstater mobilku, tapi mesinnya tidak menyala juga. Hah! Eotteokhae?

/Tin tin tinnnn~~

Aku melihat anak-anak keluar dari dalam rumah bersama dengan Hye Moon yang membantu membawakan tas mereka.

" Eomma~ annyeong~~ " pamit si kembar

" Nde~~ jalga~ "

Sekilas aku melihat Hye Moon terus melambaikan tangannya hingga si kembar masuk kedalam bis sekolah, sedangkan aku kembali sibuk menstater mobil. Ada apa dengan mobilku??? >.<

" Kyu~
Waeyo? "

" Hah?
Eo… mollayo. Mesinnya tidak mau menyala dan ditambah lagi aku pagi ini ada meeting. "

" Lebih baik kau membawa mobilmu ke bengkel untuk diperbaiki. "

" .. Hm~ "

Aku lantas keluar dari mobil dan menelfon bengkel langganan(?) untuk memperbaiki. Disaat aku sedang menelfon, Hye Moon masuk kedalam rumah. Setelah menjelaskan keluhan mobilku, disaat itu juga Moon keluar.

" Eotteokhae? " tanya Moon saat aku selesai berbicara dan menutup telfon.

" Mereka akan kesini. "

" oo~ "

" ini… kunci mobilku. "

" Untuk? "

" Kau pakai saja mobilku. Bukankah katamu kau pagi ini ada meeting.
Gunakan mobilku saja. "

" Aniya. Aku bisa menelfon taxi. "

" Ish! Kau ini!
Jika kau menelfon Taxi, yang ada kau terlambat untuk meeting.
Gunakan mobilku saja. "

" … jinja?
Memangnya kau tidak kebutik atau kantor atau menyelesaikan designmu di luar? "

" Aniya.
Aku hari ini ingin istirahat dirumah. "

" istirahat?
Ndo gwenchana? "

" Gwenchana~
Sudahlah! Kau pergi saja sana! " ucap Moon dengan gugup.

Aneh. Tidak seperti biasanya Moon berbicara dengan gugup seperti itu. Apa ada yang dia sembunyikan? Hah! Sudahlah. Yang dikatakan Moon ada benarnya. Lebih baik aku menggunakan mobilnya daripada aku terlambat.

" Ppali kka!! " bentak Hye Moon dan langsung mendorongku kearah mobilnya.

" eo~ changkkaman.. "
Moon lantas berlari dan kembali lagi dengan membawakan tas yang biasa aku pakai untuk ke kantor.

" Hampir saja lupa.
Sekarang kau sudah bisa pergi. Hush! "

" Hya!
Hasshh~ johayo.
Ini kunci mobilku. "

" Hm~ "

" Nan kka! "



Author POV
Kyuhyun lantas menghidupkan mobil dan langsung melaju tanpa membalas lambaian tangan dari Hye Moon. Melihat Kyuhyun sudah pergi jauh, Hye Moon kemudian kembali masuk kedalam rumah dan langsung merebahkan

" Huh~~
Akhirnya sendirian. "

" akh! " pekik Hye Moon saat merasakan sesak dan sakit yang menjalar didada kirinya.

" … Akh!! Appoyo! "
Kepanikkan mulai Hye Moon rasakan. Hye Moon lantas membungkuk tubuhnya sembari terus menahan sakit. Perlahan Hye Moon sedikit demi sedikit mencoba menghirup oksigen. Namun usahanya nihil, justru rasa sakitnya bertambah. Tubuh Hye Moon seketika jatuh tertekuk. Keringat dingin Hye Moon mulai mengalir di tubuhnya.

" Omona~~ Hye Moon-a!! " Dengan tergesa, Kyuhyun lantas menghampiri Hye Moon kemudian membalikkan tubuh Hye Moon.

" Kau kenapa hah? " tanya Kyuhyun sembari menggenggam tangan Hye Moon yang masih mencengkram kuat dadanya.

" … nan… akk!!!!!!!!!! "

Tingkat kepanikkan Kyuhyun semakin memuncak. Kyuhyun lantas membopong Hye Moon dan berlari menuju mobil setelah itu menuju kerumah sakit.
Sesampainya didalam rumah sakit, perawat yang melihat daridalam rumah sakitpun langsung membawakan bedrool keluar dan Kyuhyun pun langsung membaringkan Hye Moon diatas.

" Kami butuh oksigen darurat! " ucap salah satu perawat dan suster yang saat itu mendengar langsung mengambilkan 1 botol standart oksigen setelah itu memasangkannya pada Hye Moon sembari terus berlari menuju ruang IGD.

" Moon-a~
Kenapa kau seperti ini? Bertahan lah~ "


>>> 2 hour passed <<<



@Park Hye Moon's Room

" Ada apa dengan Hye Moon-a, Dok? " tanya Kyuhyun setelah melihat dokter selesai mengecek insufe.

" Sebelumnya… anda siapa? "

" … nan… Hye Moon-eui nampyeon. "

" .. O~ yeongseohamnida. Saya tidak tau ka . . . "

" Apa yang terjadi pada Hye Moon-a? "

" Apa istrimu tidak memberitahukan tentang . . . "

" Kyu~ " panggil Hye Moon dan perlahan membuka matanya. Kyuhyun lantas duduk di samping Hye Moon
dan memegang tangannya.

" Kau siuman.
Syukurlah… Gwenchana? "

" … Hm~ nan gwenchanayo. "

" Kyu~ bisakah kau menolongku lagi? Aku ingin makan… sushi. Bisakah kau membelikannya sekarang? "

" Johayo.
Aku membelikannya.
Nan kka~ " ucap Kyuhyun kemudian keluar kamar.

Setelah memastikan Kyuhyun keluar, Hye Moon lantas mengubah posisinya menjadi duduk sembari bersandar.

" Sepertinya suamimu belum mengetahui penyakitmu ini, Hye Moon-ssi? "

" .. Nde.
Hanya Dokter Lee Donghae dan aku yang mengetahuinya. Aku memang sengaja tidak memberitahukan pada Kyu. Dia memiliki kehidupannya sendiri. "

" Dokter Lee Donghae.. berjanjilah kau tak akan mengatakan tentang penyakitku ini pada siapapun? Termasuk pada Kyu. "

" Waeyo?
Justru disaat seperti ini kau membutuhkan seseorang yang selalu ada disampingmu.
Dan mengenai penyakitmu… aku sarankan untuk cepat melakukan transplantasi jantung. Penyakitmu semakin hari akan semakin berkembang cepat dan menjadi kronis. " jelas Dokter Lee

" Aku juga akan menolongmu. Mencarikanmu pendonor jantung yang cocok denganmu. "
Hye Moon terdiam dan mencerna perkataan dari dokter Lee.
' Bagaimana aku mendapatkan jantung baru untukku? Sedangkan aku anak tunggal dikeluargaku.
Aku harus bagaimana? Aku masih ingin melihat Hyun Soo-ya dan Yun Ae-ya tumbuh dewasa. Eotteokhae?
Appa… eomma… mana mungkin aku meminta salah satu dari mereka untuk mendonorkan jantungnya untukku. Aku harus bagaimana?!!! ' ucap Hye Moon dalam hatinya.
Dokter Lee yang melihat Hye Moon menutupkan kedua matanya perlahan langsung berjalan keluar dari kamar. Tak selang beberapa menit setelah Dokter Lee keluar, Kyuhyun tiba dengan membawa pesanan Hye Moon.

" Ini pesananmu. " ucap Kyuhyun begitu masuk kedalam kamar.
Kyuhyun kemudian menaruh kotok sushi itu dan duduk untuk menyuapi Hye Moon. Tanpa sepengetahuan Kyuhyun -yang sedang menyumpitkan sushi-, Hye Moon terus menatap Kyuhyun.

" Kyu~ Boleh aku bertanya 1 hal padamu? "

" Hm~ "

" A~~~ " tita Kyuhyun agar Hye Moon membuka mulutnya, Tapi secara harus Hye Moon menolaknya.

" Waeyo?
Bukankah kau ingin makan sushi? "

" .. Kyuhyun-a… jika suatu saat aku meninggalkanmu… apa disaat itu juga kau akan merasa kehilanganku? "

" Hah! Kau sedang berbicara apa eo?
Mana mungkin aku merasa kehilanganmu. Justru aku senang jika kau tidak ada. Aku lebih leluasa bangun siang. " jawab Kyuhyun secara enteng.

" Sekarang kau makan sushi ini.
A~~~ " jawab Kyuhyun dengan polos dan membuat Hye Moon seketika mematung
Kyuhyun tidak mengetahui dampak dari ucapannya barusan yang sebenarnya membuat aura Hye moon yang semula abu-abu menjadi hitam kelam. Sepercik harapan yang semula tertanam pada diri Hye Moon seketika pupus saat mendengar jawaban Kyuhyun.
' sesenang itukah wajahmu Kyu ketika aku pergi untuk selamanya darimu. Atau… aku yg bodoh menanyakan ini pada Kyuhyun-a. Jelas saja jawaban Kyu seperti itu. Jika aku tidak ada, dia akan bebas dengan yeojachingunya. Benar bukan?
Dan aku harap… wajahmu akan tetap tersenyum saat aku meninggalkanmu nanti Kyu. ' ucap Hye Moon dalam hatinya.

" Wae?
Kenapa memandangiku seperti . . . " ucapan Kyuhyun terpotong saat tiba-tiba Hye Moon memeluknya.
Kyuhyun mematung dan tak tau harus membalas atau tidak pelukkan dari Hye Moon. Perlahan tapi pasti, air mata Hye Moon dengan cepat menetes dari kelopak matanya dan disaat itu juga Hye Moon mempererat pelukkannya pada Kyuhyun.



>> Malam Harinya <<

20:00 PM



Kyuhyun POV
Sesekali aku melihat Hyun Soo dan Yun Ae dari kaca tengah dan entah sejak kapan mereka sudah tertidur lelap di kursi belakang.
Setibanya dirumah dan memarkirkan mobil, aku lantas turun dan membopong Hyun Soo menuju kamar Hye Moon. Begitu juga dengan Yun Ae. Setelah selesai menyelimuti mereka berdua, aku kemudian kembali lagi ke mobil.

" Wajahmu masih terlihat pucat. Kenapa kau memaksakan diri untuk pulang kerumah, Moon-a? " lirihku sembari melihat Moon yang tertidur didalam mobil.

Secara perlahan dan hati-hati aku membuka pintu mobil dan memastikan tidak mengusik tidurnya. Setelah berhasil membuka sabuk pengaman, perlahan aku membopong Hye Moon dan menutup mobil lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Masih dengan hati-hati, aku merebahkan tubuh Hye Moon di ranjang lalu menyelimutinya setelah itu aku masuk kekamar mandi untuk membersihkan diriku.
Begitu setelai, aku kemudian berbaring di sisi lain ranjang. Tanpa sengaja aku melihat wajah Hye Moon yang masih terlihat pucat. Untuk sekian menit aku masih memandangi wajahnya. Disaat aku memegang keningnya, kedua mata Hye moon perlahan terbuka.

" Maaf mengusik tidurmu. "

" Tak apa.
Tanganmu dingin, aku hanya sedikit kaget tadi. "

" Jeongmal mianhaeyo. "

" .. Kyu~ … Gomawoyo… "

" Untuk? "

" Semuanya… dan… Hyun Soo-ya dan Yun Ae-ya.
Jeongmal gomawo. "

" Wae?
Kenapa kau tiba-tiba berterimakasih padaku seperti ini? "

" Aniyo.
Hanya ingin berterimakasih. Aku takut tidak bisa mengucapkannya padamu. "

" Hya~~ bukankah kau tau kalau aku tidak suka ada kebohongan diantara aku dan kau.
Katakan yang sebenarnya. Apa yang  . . . "

" Aku ingin tidur. "

" Night " ucap Hye Moon dan langsung memunggungiku.



>>> Pagi Harinya <<<


7:00 AM



Park Hye Moon POV
Mataku masih terfokus pada wajah yang sedang tidur sangat nyenyak di depanku ini.
Sekilas aku kembali mendengar perkataan Kyuhyun semalam yang mengatakan kalau ia tidak suka ada kebohongan.

' Tapi nyatanya aku sudah berbohong padamu, Kyu. Menyembunyikan penyakitku ini darimu dan mencoba seolah-olah tak terjadi apapun padaku.
Aku harus bagaimana sekarang? Menunggu seseorang itu untuk mendonorkan jantungnya. Itu tidak mungkin. Bagaimanapun juga.. aku harus antisipasi jika kelak aku tidak mendapatkan jantung baru. Yahh~ … sebelum aku meninggalkan semuanya.. aku akan melakukan yang terbaik untuk keluargaku. '

" Sedang memikirkan apa? "

" Nde?? "

" HYA!! Sejak kapan kau bangun eo? "

" 1 menit yang lalu. Wae? Apa yang sedang kau lamunkan pagi-pagi buta sambil melihat kearahku eo? "

" hah?? "

" Aigoo Moon-a~~ ckckck… apa kau sedang membayangkan kau dan aku melakukan  . . . "
" HYA!!!
Ndo!
Ini masih pagi! Jangan berfikiran kotor eo! "

" A~ berarti kalau malam boleh memikirkan . . . "

" CHO KYUHYUN!! "

" Isshhh!! Kau tak perlu berteriak seperti itu. "

" Ppali ireon (TR: Cepat bangun) setelah itu mandi dan berangkatlah bekerja. Aku akan memasak sarapan. "

" Changkkaman… " cegah Kyu saat aku hendak bangun

" Bukankah kemarin hasil CT Scanmu keluar?
Eotteokhae? "

DEG!

Seketika aku mati kutu karena pertanyaan Kyu. Kenapa Kyu ingat CT Scanku? Aku harus bagaimana sekarang? Haasshhh~ membuatku gelisah.

" Hye Moon-a, dimana hasil CT Scanmu? "

" … hmmm… itu… Hasil CT Scanku… tak ada masalah. Nan gwenchana. "

" .. Jinja? "

" hm~ " jawabku sekenanya tanpa melihat kearah Kyuhyun dan langsung keluar dari kamar.



Kyuhyun POV

" Dilihat dari ekspresi wajahnya, seperti ada yang aneh. Seperti ada yang disembunyikan dari Moon-a. Mungkinkah Moon-a menyembunyikan sesuatu? Atau.. memang tidak ada sesuatu yang Moon-a sembunyikan dariku. Hash! Kenapa aku jadi mencampuri urusannya? Tapi… bagaimanapun juga aku suaminya dan aku berhak mencampuri urusannya. Tapi… perjanjian setelah menikah dulu sudah aku sepakati dan tidak seharusnya aku melanggar kesepakatan untuk mencampuri kehidupan masing-masing. hah sudahlah! Aku tak peduli Moon-a menyembunyikan apa. "
Aku lantas bangun dan bersiap-siap untuk berangkat bekerja.
Setelah siap dan rapi, aku kemudian menyusul Moon yang sudah aku pastikan sedang di ruang makan bersama dengan si kembar.

" Morning, appa. " sapa si kembar begitu aku duduk di kursi makan dan Moon seperti biasa menghidangkan 1 mangkuk kecil nasi didepanku setelah itu Moon duduk di kursi sebelahku.

" Hyun Soo-ya, Yun Ae-ya, bekal kalian sudah eomma siapkan di dalam tas kalian masing-masing. Jangan terlalu banyak memakan jajan di sekolah nanti. Araci? "

" nde~ araseoyo eommeonim. " jawab si kembar secara bersamaan.

" .. Abata. Kyu, tadi orang bengkel bilang kalau mobilmu belum bisa di antar pagi ini karena ada beberapa mesin yang harus diganti. Mungkin mereka akan mengantar mobilmu siang atau sore ini.
Eo sementara waktu kau bisa memakai mobilku. "

" Kau sendiri? Apa kau juga tidak pergi kekantormu lagi? "

" Aniyo. Aku akan berangkat ke kantor untuk menyerahkan designku hari ini. Mana mungkin aku membolos lagi. "

" Tapi kau semalam baru keluar dari rumah sakit. Apa kau yakin tak apa-apa jika kau langsung bekerja? "

" Nan Gwenchana~
Kerjaanku hanya mendesign. Itu tak terlalu sulit, Kyu. "

" Eo… sepertinya bis sekolah kalian sudah datang.
Kkaja.. eomma akan mengantar kalian sampai depan. "
Moon lantas membantu si kembar membawakan tas mereka dan mengantar si kembar sampai depan rumah. Begitu selesai Moon kembali masuk kedalam dan membereskan piring-piring si kembar serta piringku.

" Moon-a, bersiap-siaplah. Kita berangkat bersama. "

" Kau tak akan terlambat jika mengantarku? "

" Ani. Sekarang jam 7.15, masih ada waktu. "

" Ooo~ johayo. Gidaryo. Hm~ " ucap Moon begitu selesai mencuci piring ia lalu masuk kedalam kamar.
Setelah menunggu Moon bersiap-siap, kami berdua kemudian berangkat bersama. Pertama aku mengantarkan Moon ke kantornya, baru setelah itu aku memutar arah untuk berangkat ke kantorku.



Shin Jae Mi POV
Entah sudah beberapa kali aku melihat jam ditangan tapi aku tak menemukan taxi di tempat ini. eotteokhae? Aku bisa terlambat ke café.
Disaat aku sedang memperhatikan jalan, samar-samar dari kejauhan aku melihat mobil yang tak asing di mataku.

" Hye Moon-a… " lirihku dan menyipitkan mataku untuk memastikan bahwa mobil itu adalah milik Hye Moon dan dugaanku benar. Mobil Hye Moon berhenti didepanku. Aku lantas menghampirinya dan sedikit membungkukkan badanku saat kaca mobil terbuka.

" Hye . . . "

" Chagiya, sedang apa kau disini? "

" .. Kyuhyun oppa?? " ucapku sedikit terkejut saat tau orang yang mengendarai mobil bukan Hye Moon melainkan Kyuhyun.

" Ppali.. aku akan mengantarkanmu. "

" Mwo?? "

" cepat masuk! " perintahnya dan dengan ragu aku masuk kedalam mobil.
Otakku masih terus berfikir tentang mobil ini. Aku benar-benar yakin kalau mobil yang dibawa Kyuhyun saat ini adalah mobil Hye Moon. Bahkan aku masih ingat jelas ada gantungan 4 daun semanggi yang bergelantung di kaca tengah. Atau… Kyuhyun mengenal Hye Moon. Hahh~ manamungkin. Atau aku memang salah kira. Mobil seperti ini banyak di produksi. Tapi.. kenapa kyuhyun tidak memakai mobilnya sendiri?

" Kyuhyun oppa, mobil siapa ini? "

" Nde? .. Ooo~ ini mobil milik is…
Nae chingu. Aku meminjam mobilnya sementara …karena mesin-mobilku sedang diperbaiki. "

" Ooo~
Namja atau yeoja temanmu, Oppa? "

" Hah?? … Ooo~ dia namja. "

" Chagiya, kau ingin mengantarkanmu kemana? "

" … O~ .. aku berhenti disini saja. " pintaku dan kyuhyun menepikan mobilnya.

" Apa yang didepan café tempatmu bekerja sekarang? "

" Hm~
Johayo. Nan kka. Annyeong~
Eo.. gomawo oppa. "

Aku lantas turun dan melambaikan tangan saat kyuhyun memutar bailk arah mobilnya. Sekilas aku melihat plat mobilnya saat memutar arah tadi dan setelah itu aku berjalan beberapa langkah lalu masuk ke café.
Selesai mengganti pakaianku dengan seragam kerja, aku kemudian berdiri di depan kasir.

" Tumben kau tak datang terlambat? " cetus sinis Yoochun

" Apa semalam kau tak dapat namja? A~~ araseo. Kalau kau dapat namja pasti saat ini kau tak berdiri di
belakang kasir. Bukan begitu Jae Mi-a? "

" … Jaga ucapanmu.
Sebenarnya aku tidak mengerti kau sedang mengucapkan apa. Jadi fokuslah pada pekerjaanmu. Ckckck "

Kalau saja kebutuhan sehari-hariku tercukupi dengan bekerja di bar, pasti aku tidak akan bekerja dicafe. Setelah eomma pergi, tak ada lagi tujuan hidupku. Aku hanya bersenang-senang dengan namjadeul di bar. Tapi… akankah hidupku terus seperti ini? Usiaku sudah 27 tahun dan bukankah yeoja dengan umur segitu sudah menikah. Sampai saat ini aku belum menemukan namja untuk hidupku. Kyuhyun? Bukankah kita sudah bersama selama 5 tahun. Dan bukankah Kyuhyun pewaris tunggal Cho Corp. bukankah jika aku menikah dengan Kyuhyun semua kehidupanku akan terjamin. Tapi… bagaimana dengan orangtuanya? Jujur sampai saat ini aku masih memiliki dedam pada mereka berdua karena sudah mempermalukanku didepan umum dulu. Aku ingin membalas mereka, tapi baggaimana caranya?
Abata… mungkin dengan cara aku menikah dengan Kyuhyun, semua rasa maluku akan terbayar. Iyaaa… sepertinya aku  mulai memiliki permainan baru.


04:30 PM



Park Hye Moon POV
Setelah selesai memasukkan semua design bajuku kedalam map, aku lantas bergegas untuk menelfon Kyuhyun untuk mengantarkanku kepabrik. Namun, belum sempat aku mengambil ponselku disaku tiba-tiba saja dadaku terasa sakit. Perlahan aku kembali duduk sembari mengcengkram dadaku dan menyandarkan kepalaku di meja. Sesekali aku juga batuk berdahak.

" Kenapa sakit sekali? " ucapku lirih.

Tanpa disengaja, saat aku melihat kebawah aku baru menyadari ada percikkan darah di celana putihku ini. Dengan cepat aku membuka laci mejaku dan mengambil tissue lalu menutup mulutku dengan tissue saat aku batuk. Rasa sakit di dadaku juga semakin sakit.

" Hye Moon-ssi, ndo gwenchana? " tanya seseorang yang tak aku ketahui dan aku hanya menganggu.

" Apa kau sakit? " tanyanya lagi

" Aku membawa obat batuk, kau bisa meminumnya.
Sebentar… aku akan mengambilnya di laci mejaku. "

" Aniyo.
Nan gwenchana. " jawabku sekuat tenaga karena sakit di dadaku ini belum menghilang sembari tetap menunduk.

" ish~~ batuk seperti itu jangan dianggap sepele.
Aku akan segera kembali untuk membawakanmu obat. " ucapnya dan aku hanya mengangguk.
Aku kemudian mengambil ponselku dan mencari nomer kontak Kyuhyun. Setelah beberapa detik menunggu, panggilan telfonku akhirnya tersambung.

" Kyuhyun-a ndo… akh! "
' jebal… jangan sekarang. "

" Hye Moon-a, aku tidak dapat mendengar suaramu?? " ucap Kyu dan kemudian aku sadar kalau mulutku masih aku tutup.

" Kyu… … " ucapku menggantung dengan pandangan yang seketika terfokus pada tissue yang aku gunakan untuk menutupi mulutku saat batuk tadi.

" Hye Moon-a… Hello~~ … Ndo Gwenchana? "

Aku merasakan sekujur tubuhku lepas dan pandanganku seketika kosong hanya karena tissue. Bukan kearah tissue itu tapi… percikkan darah segar yang ada disana. Ragu. Aku lantas memegang bibirku dan mengelap bibirku dengan ibu jari. Dan lagi… aku merasa lemas. Tanganku seketika bergetar dan membuat ponselku terjatuh.

" Omona!!! " teriak seseorang

" Kenapa mulutmu berdarah, Hye Moon-a?
Gwenchana eo? " panik Heejin eonnie sembari menghampiriku.

Rasa sakit yang sempat menghilang seketika kembali menyerang jantungku lagi dan disaat aku batuk ternyata batukku ini juga mempercikkan darah. Bukan hanya sakit, tapi juga jantungku terasa seperti terbakar.

" Omona Hye Moon-a!! Kau kenapa? Kenapa seperti ini? " panik Heejin eonni dengan bingung.

" HYA CHO HYE MOON!!!!!!!! HYE MOON-A!!!!!!!! "

Mendengar teriakkan Kyuhyun dari telfon yang terjatuh, dengan cepat aku mengambil ponselku dan langsung aku matikan. Aku kembali mencengkram kuat jantungku.

" Naiklah kepunggungku. Aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit. " tawar Heejin eonni namun aku menolaknya.

" Haasshhh~ eotteokhae? Hye Moon-a jangan membuatku khawatir seperti ini~~
Kau terus batuk darah seperti ini. Kau harus segera ke rumah sakit.
Eo~ aku akan memanggil Han Geng-ya kesini untuk menggendongmu. Tadi aku lihat dia masih di mejanya.
Tahan sebentar. "

Belum sempat aku mencegahnya, Heejin eonnie sudah berlari keluar. Beberapa detik emudian aku melihat Heejin bersama dengan Hangeng kembali ke mejaku. Tanpa aba-aba dariku, Hangeng langsung menggendongku dan membawaku menuju mobil Heejin.



@Sungmin's Apartement



Lee Sung Min POV
Sekitar 1 jam aku memandangi foto keluargaku yang aku pasang di ruang TV ini. Appa, eomma, Sung Jin, Sung Hwa, dan aku. Jika saja waktu bisa terulang kembali 20 tahun lalu, pasti yeodongsaengneun tak akan aku lepaskan.


#Flashback 20 later [Author POV]
Dengan sekuat tenaga, Sungmin kecil terus memegang tangan Sunghwa yang posisinya bergelantung di jurang.

" Oppa~ "

" Sunghwa-ya!! Ulurkan tangan kananmu!! Ppali!! "

" Tidak bisa. Lenganku terluka oppa!! "

" Perlahan!! Uluran tanganmu perlahan!! "
Sunghwa dengan tanpa memberhentikan tangisannya lantas mencoba mengulurkan tangannya yang tanpa sepenglihatnya ada pecahan kaca yang menancap di lengannya sehingga susah untuk menggerakkannya.

" Akh!!!
Apeuda~ hiks hiks…
Oppa!! Igeon apeuda (TR: Ini sakit) "

Sungmin tak ingin putusasa dan terus menggenggam tangan Sunghwa. Sejenak Sungmin melihat disekelilingnya yang penuh dengan teman-temannya yang terbaring pingsan dijalan dengan luka yang menempel di di tubuh mereka. Bus sekolah yang dinaiki oleh Sungmin, Sunghwa, dan Sungjin terbalik dan rusak parah. Sungmin terus mencari sosok adik satunya lagi, namun tangisan Sungmin kembali pecah saat melihat Sungjin tergeletak dengan kepala yang berdarah.

" .. Su…sung… sung-jin… Sungjin-ya!!!! "

" Omona~ Eotteokhae? Hah! "
Sunghwa yang masih bergelantung dengan memegang erat tangan Sungminpun merasakan ditangannya mengalir sesuatu.

" Sungmin oppa~ … Tangan… tangan oppa mengeluarkan darah. " ucap Sunghwa dan tak digubris Sungmin karena Sungmin sudah merasakan sakit.
Sungmin mencoba terus menarik tangan Sunghwa serta menahan rasa sakit di tangannya akibat terkena sayatan kaca. Sedangkan Sunghwa melihat wajah Sungmin yang menahan sakit di tangannya.

" Oppa~~ Aku tak ingin menyakitimu… "

" Apa yang sedang kau ucapkan eo?! Tanganku tak apa.
Aku akan menyelamatkanmu. Hm~ "

Sungmin terus menarik tangan Sunghwa. Melihat kegigihan Sungmin, Sunghwapun tak hanya diam. Sunghwa perlahan mengulurkan tangan kanannya dan menahan rasa sakit.

" O… bagus. " ucap Sungmin saat tangan kanan Sungwa berhasil memegang kedua tangannya.
Namun tak beberapa detik, keluar darah segar dari lengan kanan Sunghwa dan membuat pegangan tangan mereka terlepas dan Sunghwapun jatuh.

" SUNGHWA!!!!!!!!!!!!! " Teriak Sungmin melihat tubuh adiknya terjatuh kedalam laut.

" Hahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!! SUNGHWA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! SUNGHWA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! "


#Flashback END and back to Sungmin POV

" Mianhae Sunghwa~ " sesalku sembari melihat kefoto Sungwa yang tersenyum di samping eomma.


Ting Tong… ting tong…


Mendengar bel apartementku berbunyi, aku lantas berdiri dan membukakan pintu.

" Hyung-a!!!!!!! " teriak Sungjin saat aku membukakan pintu dan Sungjin langsung sekilas memelukku.

" Eo~~ Kenapa kau berada di Seoul? Apa kuliahmu sudah selesai eo? "

" Haasshhh~~ kau ini. jelas sudah, hyung-a. Kalau belum aku tak mungkin pulang ke Seoul dan berdiri dihadapanmu sekarang. "

" .. A… nde.
Eo.. kau tak bersama eomma? "

" Aku pulang bersama eomma. Tapi eomma saat ini sedang di rumah sakit Seoul. "

" Rumah sakit?? Wae? Apa eomma sakit? "

" Aniya.
Eomma hanya menjalankan rutinitasnya yang suka mendonorkan darahnya. Bukankah hyung-a tau kebiasaan eomma yang mendonorkan darahnya. "

" Hm~ nde.
Tapi… kenapa kau tidak pulang kerumah eo dan justru ke apartemenku? "

" … Jadi… Hyung-a mengusirku hah? "

" Aniya…
Hanya saja… rumah kita pasti kosong dan . . . "

" Justru itu aku datang kesini. Rumah pasti sangat kotor sejak kita tinggal di USA sepeninggal Appa 15 tahun lalu. Eo… eomma juga sudah menyuruh bibi Kim untuk membersihkan rumah dan juga eomma akan menetap lagi di Seoul. "

" Jinjayo? … "

" Waeyo? "

" … Hanya saja… aku takut eomma akan depresi lagi karena mengingat Appa. "

" Hyung-a… kau tak perlu mencemaskan itu. Bukankah kau juga selama ini melihat eomma mulai membaik dan berani menerima kenyataan bahwa Appa sudah tiada. Aku yakin eomma akan tegar. "

" … Semoga~ "

" Dan… eomma juga menyuruhku untuk membujukmu pulang ke rumah dan kembali tinggal bersama. "

" Kematian Sunghwa bukanlah salahmu. Memang saat itu eomma sangat marah. Tapi sekarang… eomma sudah bisa menerimamu kembali. " potong Sungjin saat aku hendak berbicara.
Entahlah… tapi sampai saat inipun aku masih merasa bersalah karena kematian Sunghwa. Wajah eomma saat memarahiku dulu dan sikap eomma yang mulai dingin padaku serta eomma mengirimku ke USA untuk tinggal bersama paman… itu sudah cukup jelas untukku kalau eomma benar-benar membenciku.


TO BE CONTINNUED>>>>>>>

1 komentar :

Unknown mengatakan...

smoga moona ahirx kgak mati ,, T_T

pgen cpet2 baca kelanjutannx ^^/