.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Agustus 06, 2013

Real LOVE #13A

#FLASHBACK

Kyuhyun POV
Disaat kami berjalan, tiba-tiba ponsel Rae Ki berdering dan kami berhenti sejenak.

" Yeoboseo.. " jawab Rae Ki dengan lemas.

" MWOYA!!
Joha.
Aku akan segera kesana. " serunya dan mematikan sambungan telpon.

" Nugu? "

" … Mianhae, Kyu. Aku harus mene… ani… aku harus pergi sebentar. "

" Kau mau kemana? Ini sudah malam. " seruku sembari memegang tangan Rae Ki saat dia ingin pergi.

" Hanya sebentar saja, Kyu. Aku akan segera pulang. " ucapnya dengan terburu-buru dan sembari melepaskan genggamanku.

" Aku akan mengantarmu. Kau tinggal bilang saja kau mau kemana. "

" Ani ani. Aniyo. Aku bisa menggunakan taxi. " serunya dan berhasil melepaskan genggamanku.

" Aku akan segera pulang. " sambungnya dan langsung berlari meninggalkanku.

" HYA!! CHO RAE KI!! "

Sebenarnya dia mau kemana malam-malam seperti ini? Dan siapa yang menelfonya tadi? Hhhaassshhh…


#FLASHBACK END

>>>>>>>>>>>>>>>>>>




Real LOVE
#13
Cast :
Cho Kyuhyun
Choi Rae Ki
Hwang Lian Zi
Kim So Hyun
Zhao Mei Mei
Member Super Junior
Genre :
Love, Romance, and little Abal-abal

Choi Rae Ki POV
Setelah mendapatkan telfon dari Kim So Hyun, aku lantas segera menuju Café Flowers tempat langganan kami. Saat pintu lift terbuka, aku lalu berlari menuju pintu keluar dan sialnya langkahku terhenti seketika saat aku melihat wartawam sedang berada di luar halaman rumah sakit.
" SIAL! Kenapa mereka masih di luar sana? Mereka selalu membuatku tidak nyaman.
Kalau begini caranya, satu-satunya jalan yaitu melalui pintu belakang rumah sakit ini. " gerutuku.
Dengan cepat aku menuju pintu belakang rumah sakit ini dan aku langsung memberhentikan taxi. Karna pintu keluar rumah sakit ini langsung tertuju pada jalan raya.
Begitu sampai di Café Flowers aku langsung menemui Kim So Hyun begitu aku melihatnya sedang duduk di meja pojok belakang.
" HYA! Bagaimana ini bisa terjadi, ha?! " seruku dengan sedikit meninggikan nada suaraku begitu aku sampai di meja.
" Hhhasshhh kau ini… bisa tidak kau datang tidak pakai acara menengejutkanku.
Duduklah. "
Aku lalu duduk dan menatapnya dengan tatapan evil.
" Bagaimana bisa orang yang menembak Appaku meninggal tertabrak mobil? Kau ini bisa bekerja tidak, ha?!! "
" Ssssttttttsss- pelankan suaramu. Kau ini benar-benar… hhasshhh… aku bisa menjelaskan semuanya.
Saat aku dan nae chingu mengejarnya sampai jalan raya, tiba-tiba disaat namja itu menyebrang jalan ada sebuah mobil van hitam yang langsung menghantam tubuhnya sampai jatuh terseret beberapa km dari tempatnya namja itu tertabrak. "
" … lantas.. apa dia meninggal? "
" … Ani. Namja itu selamat, tapi kondisinya saat ini kritis.
Disaat mobil itu pergi, aku dengan segera menelfon ambulan dan membawanya kerumah sakit. Kondisinya parah. Tubuhnya penuh luka seret dan kepalanya terluka karna terbentur dengan aspal yang lumayan keras. Dan sekarang namja itu sedang dalam perawatan di RS Samsung Medical Center. "
" Dia adalah satu-satunya saksi dan pelaku dalam pembunuhan Appaku.
Kau harus menjaganya. Aku yakin dia adalah orang suruhan Lian. "
" Hm~
A… abata (aku lupa). Aku juga menghafalkan plat mobil van itu. Mobil itu berplat 42a 11411. Lumayan bagus angka diplat itu. "
" HYA! Bukan waktunya kau memuji nomor plat mobil itu! Segera cari tau semua ini! "
" Araseo. Kau tak perlu meninggikan suaramu.
Hm~ Rae Ki-ya, nae chingu yang berada dicina sudah memberikan informasi tentang perusahaan Choi-ssi yang disana.
Perusahan Choi-ssi mengalami kebangkrutan karna 2 manager keuangan yang dipercaya Choi-ssi diam-diam menggelapkan uang perusahaan sampai berjuta-juta yen. "
" MWO?! "
" Dan dugaanmu terbukti.
2 diantara manager itu adalah… ayah dari Hwang Lian Zi. Jadi, dari sini kita bisa memastikan kalau motif Lian adalah untuk balas dendam. Menurut issue Ayahnya, Hwang Taou Zhao, meninggal karna kecelakaan. Tapi… saat nae Chingu bertanya kepada orang yang berbeda, jawaban mereka berbeda. Orang itu bilang ayah Lian tewas bunuh diri bukan karna tertabrak. Dari sini nae chingu merasa ada yang ganjal dan dia langsung menyusup ke RS tempat jasat ayah Lian di otopsi setelah mendapat info tentang RS itu. Dan terbukti, nae chingu menemukan dokumen tentang hasil otopsi jasat ayah Lian. Di foto itu terlihat ada bekas luka di sekitar lehernya dan… luka kecelakaan. "
" Lantas . . . "
" Tapi… menurut instingku. Aku merasa dalam khasus tewasnya ayah Lian ini ada pelaku lain. Ini bisa aku ambil dari luka memar yang ada disekujur tubuh ayah Lian. Aku menduga, setelah ayah Lian dibunuh dengan cara menggantungkannya, tubuh ayah Lian kemudian di tabrak. Mungkin ini yang membuat dokter mengira kalau Ayah Lian tewas tertabrak. Di document itu juga menyatakan lokasi ditemukannya mayat Ayah Lian. "
" … Apa mungkin orang lain itu… nae appa? "
" Molla. Aku tidak bisa memastikannya untuk saat ini. Nae chingu sekarang sedang menyelidikinya. "
" hmm Rae Ki-ya, bagaimana kondisi Choi-ssi? "
" … Appa… Dia koma, karna kehilangan banyak darah saat menuju RS. "
" Mwoyaaaa? "
" Saat kau menyelamatkannya, tembakkan itu sudah mengenai dada Appa dan peluru itu… untungnya peluru itu tidak sempat mengenai jantung Appa. "
" Hhhhaaaassshhhh Sial! Harusnya aku berlari lebih cepat saat menolong Choi-ssi.
Mianhae Rae Ki-ya aku tidak dapat menyelamatkan Choi-ssi. "
" … hm~ Gwenchana. Setidaknya Appa tidak meninggalkanku untuk selamanya. " ucapku sedikit terisak karna entah sejak kapan aku mulai menangis lagi.
" Jeongmal mianhae, Rae Ki-ya.
Uljimara… " serunya sembari menepuk pundakku pelan.

Author POV
Disaat Kim So Hyun menepuk pundak Choi Rae Ki, tanpa mereka sadari, diluar café ada seseorang yang sedang memotret mereka.
Perlahan tangan Kim So Hyun menyingkir dari pundak Choi Rae Ki saat tiba-tiba ponsel Choi Rae Ki berdering dan langsung menjawabnya.
" Yeoboseo. Nuguseo? "
" Sepertinya saat ini kau sedang bersenang-senang dengan namja lain, Rae Ki-ya. "
" HYA!! Nuguya? "
" Kau tak mengenali suaraku lagi, Rae Ki-ya? "
" Rae Ki-ya, nugu? " lirih Kim So Hyun.
Choi Rae Ki hanya menggelengkan kepalanya dan melihat layar ponselnya yang disana terlihat jelas PRIVED NUMBER.
" Sebenarnya kau siapa,ha?! "
" Secepat itukah kau melupakan… your first love. "

Choi Rae Ki POV
Deg! Apa yang barusan namja ini katakan? First love.
Setelah beberapa detik mencerna kata-katanya, dengan cepat otakku memunculkan nama… Hwang Lian Zi.
" Aku lihat dari wajahmu… Sepertinya kau sudah mulai ingat denganku? "
Melihat wajahku? Tunggu… kalau Lian sedang melihatku, itu berarti… dia berada disekitarku.
Aku lantas melihat seseluruh penjuru café tanpa terlewat sedikitpun.
" Apa kau sedang mencariku? "
" HYA!! Neo eodieso? (Dimana kau?) "
" Apa kau merindukanku? "
" CIH!!
Nde… aku memang merindukanmu. Merindukan untuk membunuhmu!! "
" Wauw…! Ternyata seekor bangau yang anggun bisa berubah menjadi seekor angsa yang galak. "
" Neo UNYUKA!! (Kau anjing!!) Apakah kau puas sudah mencelakakan nae appa?!! "
(Author : mian, kata2 itu jangan dihafal ya… ^^v)
" … Ini belum seberapa dan ini baru permulaan. Bukannya ayahmu sekarang terbaring koma. Ck… Semoga dia koma untuk selamanya. "
" HYA!! NAPPEUNA!! "
Emosiku seketika memuncak. Aku benar-benar ingin sekali membunuh nappeun namja ini dengan tanganku sendiri. Untung pengunjung café hanya beberapa orang dan aku tidak memperdulikan tatapan pengunjung disini.
" Berteriaklah sesuka hatimu, chagiya.
Ingat… ini baru permulaan. Kalau bukan karna namja yang berada didepanmu sekarang, pasti saat ini station TV sedang membicarakan tentang meninggalnya pemilik Sanbil.
CHA… bersiap-siaplah. Aku akan membuatmu menjadi terkenal. "
Tut tutt tuttt..
" HYA!! APA MAKSUD PERKATAANMU?! Hhhaasshhhh… "

Hwang Lian Zi POV
Babak baru akan segera dimulai, nona muda. Setelah ini aku akan menyerang keluarga kecilmu. Rasa cintaku yang sempat muncul, sekarang sudah berubah menjadi sebuah kebencian. Keluargamu harus membayar kematian kedua orangtuaku 5 tahun lalu. Aku tidak akan peduli dengan hokum yang akan menjeratku. Yang aku pikirkan hanya balas dendam orangtuaku pada Choi Family.
" Dan ini… ini akan membuat keluargamu hancur. " seruku sembari melihat hasil foto Choi Rae Ki dan namja itu.
Tapi, sebenarnya siapa laki-laki itu? Aku tau sifat Choi Rae Ki tidak seperti yeoja di bar-bar yang suka bermain dengan namja hidung belang.
Dengan segera aku menelfon salah satu temanku dan menyuruhnya untuk mencari tau tentang namja itu. Selesai menelfon, aku lalu masuk kedalam mobilku dan kembali ke rumah.
" Hyung, semua barang-barang itu sudah siap dikirim. " seru temanku begitu melihatku keluar dari mobil.
" Segera kirim. Dan ingat, jangan sampai polisi mengetahui ini.
Gunakan cara biasa saja. Selumdupkan barang itu di antara barang lainnya. "
" Araseo hyung.
Joha. Aku berangkat untuk mengantarkan barang ini ke Jepang. "
" Hm~ " dehemku singkat dan menuju ke kamarku.
Ku rebahkan tubuhku di atas ranjang bigsizeku dan menatap langit-langit kamarku.
Semenjak meninggal… salah salah… semenjak kedua orangtuaku dibunuh oleh keluarga Choi itu, hidupku berantakkan. Ayah, dia meninggal karna dibunuh oleh orang suruhan Choi-ssi. Kata-kata Eomma saat hari pemakaman Ayah itu selalu terngiang di otakku. Eomma berkata di hadapanku : " Dalang dibalik meninggalnya ayahmu adalah direktur utama Sanbil. Lian… berjanjilah kau akan menghancurkan mereka. "
Beberapa hari berlalu setelah Ayah dimakamkan, berangsur-angsur ekonomi keluargaku juga semakin menipis. Dan dengan kondisi sepereti ini, eomma tega meninggalkanku dan memilih untuk… bunuh diri. Bahkan aku tidak tau penyebab pasti ayah meninggal. Yang aku tau Ayah meninggal karna tertabrak. Dari situ, Tidupku mulai lontang lantung dijalan. Tapi akhirnya ada seorang pria parubaya yang mengangkatku sebagai anak dan mengajakku tinggal dengannya. Laki-laki itu bisa diperkirakan berumur 40 tahun. selama hidup dengannya, semua kebutuhanku tercukupi dan pendidikanku juga beliau yang membayarnya. Tapi akhirnya aku mengetahui dibalik semua kekayaan yang beliau punya adalah hasil dari… pengedaran narkoba dan barang-barang sejenisnya yang beliau kirim ke beberapa Negara. Kecewa dan menyesal. Itu awalnya. Tapi setelah mengetahui semuanya, hidupku mulai terbiasa dengan semua ini. Dan sampai saat ini, saat beliau meninggalkanku 2 tahun lalu karna overdosis, mau tak mau aku yang menjalankan bisnis pengedaran barang-barang ini sampai sekarang.
Tepat 1 tahun lalu, aku pindah ke Korea dan melanjutkan bisnis beliau disini. Karna gudang penyimpanan narkoba itu sudah dilacak oleh polisi. Untungnya beliau memiliki beberapa rumah mewah di Korea, termasuk rumah yang saat ini aku tempati. Dan aku juga mencoba untuk bekerja di Korea karna semata-mata untuk mencari keberadaan Choi Family. Dan akhirnya dewi fortuna berpihak padaku dan mempertemukanku pada anak perempuan satu-satunya dari Choi-ssi, Choi Rae Ki.
" Bagaimanapun caranya? Aku harus menyelesaikan semua ini.
Targetku sekarang adalah menghancurkan mereka semuanya. "
Dengan cepat aku bangkit dari ranjang dan duduk dimeja computer lalu mencetak foto di kameraku. 1 foto yang memperlihatkan wajah namja yang bersama dengan Rae Ki itu langsung aku kirim ke email temanku untuk menyelidiki siapa dia. Tak selang beberapa menit, aku mendapat email balasan dari temanku itu. Segera aku baca semua isinya sedetail-detailnya dan…
" Ternyata namja itu seorang Didective. "
' Tunggu… Didective? Untuk apa Rae Ki bertemu dengan seorang didective?
Apa Rae Ki sedang ingin menyelidiki sesuatu? Apa itu? ' pikirku

09:52 PM KST
Kyuhyun POV
Sesekali aku melihat jam dinding yang berada tepat di samping TV. Seharusnya jam segini aku sudah tidur mengingat besok aku sudah harus memulai pekerjanku di perusahaan aboji menjadi direktur utama. Haaahh~ tapi mana mungkin aku tidur dengan tenang kalau istriku sampai saat ini masih berada diluar sana.
" Kenapa akhir-akhir ini Rae Ki-ya selalu pulang malam?! " grutuku sembari menekan kasar tombol remote TV.
Ckleek~
" Aku pulang. "
Ini dia orang yang aku tunggu kedatangannya. Ingin sekali aku memarahinya karna pulang malam, tapi saat aku membuka muluku aku melihat wajahnya kelelahan. Dengan santainya, Rae Ki merebahkan tubuhnya di sofa dekatku dan menghela nafas panjang. Sepertinya dia benar-benar kelelahan.
" Darimana saja kau, ha? " tanyaku sembari melihat kearahnya dengan intens.
" … hemmm itu… aku tadi menemui Mei Mei.
A yang menelfonku tadi itu Mei Mei dan dia memintaku untuk datang keapartemennya untuk menjenguknya yang sedang sakit. "
" Mei Mei? Nugu? "
" O kau lupa dengan Mei Mei?
Dia yeoja yang dulu pernah datang ke universitasku bersama… " ucapnya gantung.
" Araseo. Aku sudah tau.
Dia yeoja yang menemanimu sewaktu di China kan. "
" Hm~ nde. "
" O Kau belum tidur? bukannya besok kau sudah bekerja di kantor Cho aboji. "
" Bagaimana aku bisa tidur tenang, sementara istriku belum pulang. " seruku sinis dan mengalihkan pandanganku ke TV.
" Omona, kau menungguku pulang. Jinjayo?
Joha, kkaja kita tidur. besok kau kan harus bekerja. Aku juga sudah lelah seharian ini. "
Sebelum Rae Ki menarik tanganku aku lantas mematikan TV dan berjalan bersamanya ke kamar. Aku lalu merebahkan tubuhku ke ranjang sedangkan Rae Ki pergi masuk kekamar mandi.

Choi Rae Ki POV
OMONA… baju tidur ini sepertinya sudah mulai sedikit sempit. Bahkan aku tidak bisa mengancingkan kancing di bawahnya. Bukan baju yang menyempit, tapi perutku yang membesar. 5 bulan… aku tidak menyangka kandunganku sudah berjalan 5 bulan. Sepertinya si kembar ini mengerti situasi. Selama 5 bulan ini aku tidak mengalami hal-hal yang aneh seperti ibu hamil pada umumnya. Bahkan aku tidak mengidam apapun, walaupun waktu minggu-minggu pertama aku sering mual dan nafsu makanku yang turun. itu kan umum terjadi pada ibu hamil.
" Lebih baik aku menggunakan baju longgar. Ini terlalu sempit. " gumamku sembari melepaskan 1 per 1 kancing bajunya dan memakai baju handuk. Tidak mungkin kan aku keluar hanya mengenakan bra sedangkan si Evil itu ada diluar sana. BAHAYA!
Setelah mengikatkan tali baju handukku kepinggang, aku lantas keluar kamar mandi dan membuka lemari setelah itu mencari baju atasan yang longgar.
" Kau mandi? "
" Aniyo. Aku hanya mecuci mukaku. " jawabku yang masih mencari baju atasan
" Lalu kenapa kau keluar mengenakan baju handuk? ada apa dengan baju tidurmu? "
" Cerewet!!
Atasan baju tidurku sudah sedikit sempit, Kyu. " seruku saat aku menemukan baju tidur dan langsung menuju kamar mandi.
Setelah memakainya, aku lantas keluar dari kamar mandi dan melihat Kyuhyun sudah terlelap tidur dengan TV yang masih menyala. Padahal tadi ia berbicara denganku dan sekarang ia sudah terlelap tidur.
Perlahan aku mengambil remote TV yang ia genggam lalu mematikan TV dan meletakkannya di meja dekat ranjang. Aku lantas berjalan ke sisi ranjang dan merebahkan tubuhku ke atas ranjang. Rasanya semua lelahku hilang saat aku berbaring di ranjang ini. Sembari menatap langit-langit, aku kembali terfikir kondisi appa yang koma.
' aku harap orang lain yang di maksud So Hyun-aa itu bukan nae appa. Tapi tunggu… bukannya didalam khasus korupsi perusahaan appa ada 2 orang. Apa mungkin dia yang membunuh ayah Lian? Sebaiknya aku harus menyuruh So Hyun-aa untuk menyelidiki orang itu. ' umpatku dalam hati.
Plakkk…
Analisaku buyar seketika saat tangan kanan Kyuhyun mendarat di keningku. Seperti Kyuhyun mengetahui aku sedang berfikir sampai-sampai tangannya mendarat di keningku. Kurang ajar!
" iissshhh~ namja ini benar-benar. " grutuku dengan lirih sambil menyingkirkan tangannya perlahan.
" Kenapa tubuhmu dingin? " ucapnya tiba-tiba saat aku memegang tangannya. Sejak kapan ia bangun?
Kyuhyun lantas memegang keningku dengan punggung tangannya dan membandingkan dengan keningnya. Setelah itu memegang leherku dengan kedua tangannya dan setelah itu memegang lehernya sendiri.


Continue to the part B
최 래 기 Sent from BlackBerry® smartphone








































































































Tidak ada komentar :