.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Juni 27, 2013

Thank You For Everything #9

#PREVIEW

Author POV
Seperti mendapat lampu hijau dari Shin Jae Mi, namja itu lantas memegang tangan Shin Jae Mi dan mengajaknya ke dalam ruangan VVIP.

Sejak Cho Kyuhyun meminta penjelasan tentang foto yang diambil oleh orang suruhan Nyonya Cho, Shin Jae Mi putuskan untuk berhenti bekerja sejenak di Club Malam agar Cho Kyuhyun tidak mencurigainya. Tapi, karena batin Shin Jae Mi tertekan sepeninggal Nyonya Shin, nalurinya yang buruk memintanya kembali untuk menjadi seorang WP.

#PREVIEW END

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< 
Thank You For Everything
#9

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min

Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama


èKona Bens Caféç
02:00 PM KST

Lee Sungmin POV
Setelah menyelesaikan sketsa hotel untuk perusahaan sanbil, aku lantas menyandarkan tubuhku ke kursi dan memijat sebentar keningku. Selama 4 tahun belakangan ini aku sering mendapat penawaran untuk menggambar sketsa sebuah hotel atau gedung-gedung perusahaan dengan fasilitas yang baik. Entah itu dari perusahaan Daewoo, sanbil, ataupun Hyundai dan beberapa perusahaan terkenal di Korea lainnya. Bangga. Iya, tentu saja. Bangga karena salah satu desain bangungan perusahaan mereka adalah karyaku. Aku juga sedikit menjajaki kaki di USA, tapi keberuntunganku tidak sebesar di Korea.

“ Sungmin-ssi, ini coffee pesanan tuan. “ seru pelayan cafeku sembari meletakkan secangkir coffee hangat di meja kerjaku lalu setelah itu pergi keluar.




Aku kemudian menyeruput coffee kesukaanku setelah itu aku keluar dari ruanganku. Aku melihat keseluruh penjuru café yang ramai pengunjung. Saat tanpa sengaja aku melihat ke kasir, mataku seketika membulat saat aku melihat seseorang yang tak asing dimataku sedang melihat-lihat biji kona di etalase. Dengan cepat aku menghampirinya dan memedang bahunya yang membuatnya tersentak kaget.

“ Moon-a~ “

Moon menatapku dengan mimic wajah yang masih kaget dan aku menatap yeoja kecil yang menggenggam tangan Moon. Siapa anak kecil itu?

“ Eomma~ “

Aku dan Moon melihat yeoja kecil ini lalu sedetik kemudian tatapan kami bertemu. Moon dengan cepat memalingkan wajahnya dan setelah itu buru-buru pergi dan meninggalkanku yang masih kaget dengan panggilan yeoja kecil itu pada Moon.

‘ eomma? Anak itu memanggil Moon-a dengan sebutan eomma. Apa mungkin Moon… ‘ umpatku dalam hati

Aku kemudian mengejar Moon dan disaat Moon hendak masuk kedalam mobilnya dengan cepat aku menutup pintu mobilnya dan mencengram kedua bahunya.

“ Ndo… kau selama ini dimana? Kenapa kau menghilang begitu saja eo? “

“ Ajjusi, apa yang kau lakukan dengan nae eomma~ lepaskan nae eomma!! “ rengek yeoja kecil itu sembari memukuliku.

“ Mwo? … eomma?
Moon-a… sebenarnya apa yang terjadi? Dan… siapa anak kecil ini? Kenapa ia memanggilmu eomma? “

Moon masih tetap diam dan sedetik setelah itu ia melepaskan cengkramanku dari bahunya. Setelah itu Moon menyuruh masuk yeoja kecil itu kedalam mobil.

“ Moon-a.. kita bicara sebentar.. “ cegahku lagi saat ia membuka pintu mobilnya.

“ Mianhae, Sungmin sunbae. Aku harus pergi sekarang. “

“ Andwae!! Kau harus menjelaskan ini, Moon-a. “ ucapku sembari memegang tangan Moon.

“ Jebal Sungmin sunbae… Mianhaeyo. Aku harus pergi. “

Moon lantas menghempaskan genggamanku dan langsung masuk kedalam mobil.

“ Moon-a!!! Moon-aa!! “ panggilku dari balik kaca mobilnya namun Moon tidak mendengarkan panggilanku dan langsung melajukan mobilnya.


Bukan hanya saat ini, Moon juga sudah sering seperti ini 3 tahun lalu. Dia sering menghindar dariku. Setiap kali aku memergokinya sedang menatapku dari jauh, dia langsung pergi menghindar dan lagi saat kami tidak sengaja bertemu, Moon seketika langsung menghindar dariku. Sebenarnya ada apa dengannya? Apa dia menyembunyikan sesuatu dariku? jawaban akan ucapanku dulu juga tidak ia jawab. Ada apa denganmu Moon? Kenapa kau selalu menghindar?


Park Hye Moon POV
Mianhae Sungmin oppa. Jeongmal mianhaeyo. Untuk saat ini aku belum bisa mengatakan semuanya padamu. Aku ingin menutup hati padamu oppa. Sudah saatnya aku memikirkan anak-anak dan melupakanmu. Jeongmal mianhae saranghae Sungmin oppa.

“ Eomma… kenapa eomma menangis? “ seru Yun Ae saat menyadari air mataku jatuh

“ … Hmmm~ eomma… gwenchana. Hm~ “

“ Eomma, namja tadi siapa? “

“ Eo… dia kakak kelas eomma sewaktu di California. “

“ A~ Wajahnya sangat manis seperti yeoja. Hehehe~ “

Sesekali aku menghapus air mataku sembari masih tetap focus melihat jalan. Tapi, tiba-tiba saja aku merasakan sakit dan serasa tertekan di dada sebelah kiriku. Dengan berani, aku melepaskan tangan kiriku dari stir mobil dan mencengkram kuat dada kiriku. Tak selang beberapa menit, aku merasakan sesak nafas.

‘ rasa sakit ini… kenapa muncul lagi? Oh Tuhan… jangan sekarang. ‘ pikirku

Aku terus mencengkram kuat dadaku dan berusaha menormalkan nafasku… tapi usahaku nihil dan rasa sakitnya bertambah.

“ EOMMA AWAS!!!!!!!!!!! “ teriak Yun Ae

Dengan cepat aku kembali melihat ke depan dan langsung banting stir ke kiri sembari menginjak rem mobil saat mengetahui ada mobil yang melaju kearahku.


Author POV
Tapi dewi fortuna tidak berpihak pada Park Hye Moon saat menghindari kecelakaan itu. Mobil yang ditumpangi Park Hye Moon dan putrinya menabrak pohon besar di tepi jalan. Sedangkan Park Hye Moon, kepalanya terbentur kuat oleh stir mobil dan pingsan, sedangkan putrinya selamat karena saat kecelakaan ia menggenggam kuat sitbeltnya dan membuatnya shock lalu menangis saat melihat eommanya pingsan dengan kening yang mengeluarkan darah.

“ Eomma~~ Eomma~ ireona!! EOMMA IREONA!!!!!!!! WAKE UP MOM!! “ teriak putrinya dan menangis histeris sembari mengoyangkan tubuh Park Hye moon.

Sementara itu, orang yang berlalulalang dijalan langsung mengrumuni mobil Park Hye Moon dan berusaha membuka pintu mobil yang terkunci. Salah satu krumunan itu ada yg menelfon ambulance dan lainnya terus mencoba membuka pintu mobil.

Dan disaat Park Hye Moon meninggalkan Sungmin tadi, tanpa sepengetahuan Park Hye Moon, Sungmin lantas mengikuti mobil Park Hye moon dan saat melihat mobil Park Hye Moon menabrak pohon besar Sungmin langsung menepikan mobilnya dan berlari menuju mobil Park Hye Moon.

“ Omona~~!! Park Hye Moon!
HYA!! MOON-A!! Cepat buka pintunya!! “ teriak Sungmin sembari mencoba membuka pintu mobil

Sungmin yang melihat Cho Yun Ae menangis lantas berlari dan mencoba membuka pintu mobil, tapi pintu mobil terkunci. Tingkat kecemasan Sungmin semakin tak terkendali. Ia terus membuka pintu mobil sembari mengetuk kaca mobil agar Cho Yun Ae melihat kearahnya dan mengikuti perintahnya untuk membuka kunci mobil dari dalam.

“ Siapa yang membawa bolfoin dan kertas?! PPALI!! AKU PINJAM!! “ seru Sungmin kepada krumunan orang dan salah satu diantaranya dengan tergesa-gesa mengeluarkan buku dan bolfoin lalu menyerahkan kepada Sungmin.

Dengan cepat Sungmin mengambil buku serta bolfoint itu dan mulai menuliskan :
Cobalah untuk tenang dan jangan panic! Ajjusi akan menyelamatkan kalian dan kau hanya perlu menuruti kata-kata ajjusi.
Sekarang kau lihat kearah samping kananmu. Disana ada tombol pengunci/pembuka pintu mobil. Tekan sekarang juga!

Setelah selesai menulis, Sungmin lantas menempelkan buku itu kearah kaca dan mengetuk kaca mobil berulang kali agar pandangan Cho Yun Ae mengarah ke kaca pintu. Dan usahanya berhasil… beberapa menit kemudian, Cho Yun Ae melihat kearah sampingnya dan membaca pesan Sungmin lalu mengikuti perkataan Sungmin. Ditekannya tombol pengunci/pembuka pintu dan Sungmin langsung membuka pintu mobil begitu terdengar kunci terbuka. Tepat disaat itu mobil ambulance datang dan memarkirkan mobil ambulance di depan mobil Park Hye Moon. Sungmin kemudian membuka sitbelt Cho Yun Ae setelah itu sitbelt Park Hye Moon. Salah satu warga kemudian membuka pintu dan membawa tubuh Park Hye Moon ke kasur roda yang sudah dikeluarkan 2 perawat ambulance itu. Begitu tubuh Park Hye Moon terbaring, 2 perawat itu langsung membawa kedalam mobil ambulance lalu memasangkan selang oksigen yang menutupi mulut serta hidung Park Hye Moon. Sedangkan Sungmin kemudian menggendong Cho Yun Ae dan menaruhnya di mobilnya setelah itu Sungmin mengikuti ambulance yang membawa Park Hye Moon dari belakang.


@Samsung Medical Center

Sungmin POV
Dengan situasi panic, aku mengikuti 2 perawat yang membawa Moon masuk kedalam rumah sakit sembari menggendong yeoja kecil yang memanggil Moon dengan sebutan eomma.

“ Yeongseohamnida… anda tidak boleh masuk. “ ucap suster dan langsung masuk kedalam ruang UGD.

Aku lantas memilih untuk duduk di bangku tak yang berada di dekat ruang UGD dan mendudukkan yeoja kecil ini disampingku. Sekilas aku melihat ia masih terisak dan cenderung diam berbeda saat aku menolongnya yang waktu itu menangis histeris didalam mobil.
Bagaimana bisa mobil Moon kehilangan kendali dan menabrak pohon? Apa Moon sedang tidak konsentrasi mengemudi? Hah! Dasar yeoja pabo! Semoga tidak terjadi hal serius padanya.

“ Ap… appa.. Appa… eom…eomma.. hiks hiks… eoma dan aku kecelakaan. App ce.. hiks hiks.. cepatlah datang ke… hiks hiks… rumah sakit… “ seru yeoja kecil itu disebelahku yang entah sejak kapan ia menelfon seseorang.
“ Ajjusi… hiks hiks… ini di… rumah sakit mana? “

“ Eo…. A~ kita sedang di Rumah Sakit Samsung Medikal Center. “

“ Hiks… di rumah sakit… Samsung Medical Center… Appa.
Hmm~ … ppaliwa.. nde… “ ucapnya dan langsung menutup telfon

5 menit sudah aku menunggu Moon untuk keluar dari ruang UGD. Tapi aku tidak melihat pintu UGD itu terbuka sedikitpun.

“ Yun Ae-ya “ panggil seseorang dan membuatku mengalihkan pandangan menuju sang empunya suara

“ Saengie~ “

“ Appa~~ Oppa~~ “ seru yeoja kecil itu dengan nada bergetar

Yeoja kecil itu lantas turun dari kursi dan berlari kecil kearah namja kecil yang seumuran dengannya. Sedikit shock saat mengetahui orang yang memanggil yeoja kecil itu tak lain adalah… Kyuhyun, sepupu dari Moon. Aku perlahan berdiri dari dudukku dan sedikit menundukkan kepala sekilas kearahnya.
Tunggu dulu… yeoja kecil itu memanggil Kyuhyun… appa? Bukankah Kyuhyun itu sepupu dari Moon? Bagaimana bisa seorang sepupu di panggil Appa? Sebenarnya apa yang terjadi? Yeoja kecil itu juga memanggil Moon dengan sebutan eomma.

Cklek

Mendengar pintu terbuka, aku lantas berbalik dan melihat dokter yang baru saja keluar dari dalam ruang UGD.

“ Siapa diantara kalian keluarga dari pasien ini? “

“ Nan! “ potong Kyuhyun dan mereka bertiga berjalan bersama kearah Dokter

“ Anda siapanya pasien ini? “

“ … hmm~ … nan… “

“ Dia nae appa dokter dan yang didalam adalah nae eomma… “ jelas namja kecil yang baru saja aku sadari wajahnya mirip sekali dengan yeoja kecil disampingnya

“ Kau suaminya. Istrimu, dia tidak apa-apa. Hanya memerlukan sedikit jahitan dikeningnya untuk menghentikan darah yang keluar. Untuk sementara istri anda harus dirawat inap dan melakukan CT Scan untuk tubuhnya. Saya takutnya terjadi hal serius di dalam tubuhnya akibat kecelakaan. “

“ Eo… nde. Lakukan yang terbaik untuknya, Dok. “

“ Hm~ setelah perban di kepalanya selesai, istri anda akan di pindahkan ke ruang rawat inap. “

“ Nde. Gamsahabnida. “

Kami sekilas menundukkan kepala saat Dokter itu berjalan pergi. Perasaan canggu kembali aku rasakan saat duduk sejajar dengan Kyuhyun, yeoja kecil itu, dan namja kecil disebelahnya. Aku melihat wajah Kyuhyun panic namun dia berusaha menyembunyikannya dan sebisa mungkin terlihat tenang.


@Park Hye Moon’s Room
08:00 PM KST

Cho Kyuhyun POV
Entah sudah berapa jam Moon pingsan dan berbaring seperti ini, aku sama sekali tidak menghitungnya. Yang ku lakukan hanya menunggu Moon sadar. Jujur saja, aku sangat khawatir saat Yun Ae menelfonku yang mengatakan kalau dia dan Moon mengalami kecelakaan saat aku dalam perjalanan kembali kerumah bersama Hyun Soo dari rumah eomma. Dengan segera, aku langsung memutar mobilku dan menuju rumah sakit ini. Dengan terus menggenggam tangan Hyun Soo, aku berlari ke meja receptionist untuk bertanya dimana Moon sekarang dan suster itu mengatakan Moon sedang ditangani oleh dokter di UGD. Dan saat itu juga, aku dan Hyun Soo berlari dan melihat Yun Ae duduk terisak.

Clek

Aku lantas melihat kearah pintu dan melihat eomma, appa, eomenim, dan appanim satu per sau masuk kedalam. Perlahan aku berdiri dan memberi salam pada mereka.

“ Moon-a~ dia belum sadar? “ seru eomma dan aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban.

“ omona~ Moon-a… bagaimana ini bisa terjadi padamu? “ seru eommeonim sembari membelai kepala Moon dan sekilas mencium kening Moon yang tertutupi dengan perban
“ Eo~ Yun Ae-ya, ndo gwenchana? Hm~ “ sambung eomeonim sembari berjalan menuju Yun Ae yang tengah duduk bersama Hyun Soo di sofa

“ Hm~ Naneun gwenchana, halmoni. “

“ Heoh~ syukurlah..
Sebenarnya, bagaimana bisa kau dan eommamu kecelakaan eo? “

“ Molla. Saat itu, Yun Ae hanya duduk sembari bermain PSP. Dan saat Yun Ae melihat kedepan, ada mobil yang melaju kearah kami lalu eomma berbelok dan menabrak pohon besar. “ jelas Yun Ae dan langsung kembali menangis di pelukkan eomeonim

“ Cup cup cup~ uljima~ yang terpenting kalian berdua selamat~ “

“ .. Hiks hiks… kalau saja.. hiks hiks… Yun Ae tidak berteriak… dan mengejutkan eomma… pasti Yun Ae dan eomma.. hiks hiks.. selamat… huaaaaaaaaaaaaa~~ “

“ Ssssttt~ sudahlah Yun Ae-ya… sudah sudah~ uljima~ “

Perlahan aku berjalan kearah Yun Ae dan membawanya kedalam gendonganku. Yun Ae terus menerus menangis dan aku juga menepuk halus pundak belakangnya agar membuatnya kembali tenang. Dan beberapa saat kemudian, aku tidak mendengar tangisan Yun Ae dan saat aku melihat wajahnya ternyata ia sudah terlelap tidur di pundakku.

“ Kyuhyunie… kalau begitu kami akan pulang dulu ya.. kami akan kembali besok.
Ini eomeonim membawa beberapa pakaian Moon-a. “

“ Nde eomeonim. Gamsahabnida. “ ucapku pelan agar tidak membangunkan Yun Ae

“ Eo… Hyun Soo-ya dan Yun Ae-ya biar ikut eomma pulang ke rumah. Suasana rumah sakit sangat tidak baik untuk kesehatan mereka. “
“ Sini.. berikan Yun Ae-ya pada eomma. “

Perlahan aku memberikan Yun Ae pada eomma dan sekilas mengecup keningnya. Itu juga yang aku lakukan dengan Hyun Soo.

“ Hyun Soo-ya, jaga yodongsaeng dengan baik eo. Mungkin dia masih sedikit teringat tentang kecelakaan yang menimpanya tadi siang. Jika dia menangis, beri tahu heolmeonim. Araseo? “ ucapku pada Hyun Soo dan dia hanya mengangguk tanda mengerti.

Aku lantas mengantarkan mereka semua sampai kedepan rumah sakit dan kembali masuk kedalam kamar inap Moon.


>>>>> Keesokkan Harinya <<<<<
@Shin Jae Mi’s Apartement
08:00 AM

Shin Jae Mi POV
Aku terus menatap foto eomma yang tersenyum gembira bersamaku. Foto ini… foto saat aku selesai diwisuda SMA. Aku memegangi sebuklet bunga sembari mencium pipi eomma, sedangkan eomma melihat kearah kamera sembari tersenyum. Sungguh... aku merindukanmu saat ini eomma.
Dan tiba-tiba saja lamunanku buyar saat ponselku berdering. Sekilas aku menyeka air mataku dan menatap kelayar ponsel.

“ Nuguya? “ lirihku saat melihat nomor yang tidak aku kenal.
“ Nde yeoboseo? “ sapaku

Untuk kesekian menit tidak ada balasan dari sang penelfon. Sekilas aku melihat layar yang masih tersambung dan kembali mendekatkan ke telingaku.

“ Nu . . . “ ucapanku terpotong bersamaan dengan telfonnya terputus secara sepihak.
“ Dasar orang iseng… “ grutuku

Aku kemudian meletakkan ponselku di meja dan juga fotoku bersama eomma. Dan disaat aku hendak berjalan, aku merasakan rasa sakit di perut bagian kiriku lagi dan mengakibatkan aku kembali duduk diatas ranjang.

“ Akh! Kenapa rasa sakitnya kembali muncul? Haassshhh~ “ gumamku sembari tetap mencengkram perutku dan membungkukkan tubuhku menahan sakit.

Kenapa rasa sakit ini kembali muncul dan lebih sering? Sebenarnya ada apa denganku? Sepertinya rasa sakit di perutku ini tidak sembarangan. Apa sebaiknya aku memeriksakan kondisiku pada Dokter Shin seperti yang dia ucapkan dulu? Tapi bukankah ini hanya sekedar maag. Dan untuk apa harus melakukan tes kesehatan? Hah~ sudahlah. Mungkin dengan beberapa menit berbaring, itu akan mengurangi rasa sakitnya. Mungkin aku hari ini harus meminta ijin pada kepala café untuk tidak bekerja hari ini.

Setelah menelfon kepala café, aku lantas kembali berbaring dan masih tetap mencengkram kuat perutku.


Park Hye Moon POV
Aku merasa sebongkah cahaya menyorot kearahku. Perlahan aku membuka mataku dan beberapa kali aku mengerjipkan mata untuk menyesuaikan cahaya di hadapanku. Semula pandanganku hanya tampak putih, tapi beberapa kali aku mengedipkan mataku, perlahan aku melihat ajjuma -yang umurnya kuyakini sudah tua- yang sedang membuka gorden jendela.

“ Annyeonghaseo~ “ sapanya dengan nada pelan saat melihatku dan aku hanya menjawabnya dengan senyum dan sedikit menundukkan kepalaku

Disaat ajjuma itu merapikan meja didepan sofa panjang, aku melihat ada seseorang yang sedang tidur di sofa panjang itu dengan posisi membelakangiku. Selesai membersihkan
Ajjuma itu lantas keluar dari kamarku dengan mendorong tong tempat ia meletakan alat kebersihan. Sepertinya ia officegirl di sini.
Aku lantas kembali melihat seseorang yang sedang tidur di sofa panjang tanpa mengubah sedikitpun posisinya sejak tadi. Aku melihat detail punggungnya yang sepertinya aku mengenali punggung itu.

“ … Kyu~ “ lirihku

Entah dia mendengar atau tidak, tepat disaat aku memanggil Kyu tubuhnya bergerak dan mengubah posisinya menjadi berbaring. Dan ternyata dia benar Kyuhyun. Aku melihat Kyuhyun sesekali menepuk pipinya lalu setelah itu menggaruknya seperti orang yang sedang digigit nyamuk. Tidak tega melihatnya tidur di sofa seperti itu tanpa menggunakan selimut, perlahan aku menyingkirkan selimut yang menyelimuti tubuhku ini dan turun dari ranjang. Aku lantas berjalan membawakan selimut kearahnya dan menyelimuti tubuh Kyuhyun yang masih menggunakan kemeja kerjanya setelah itu duduk di meja. Ku geserkan tiang yang menggantungkan infusku sedikit dekat denganku.

“ Pantas saja nyamuk menyukaimu, Kyu. Kau belum mandi. “ ucapku lirih

Perlahan aku menyingkirkan beberapa helai poni yang menutupi matanya yang masih terpejam.

‘ Apa seperti ini wajahmu saat sedang tidur pulas, Kyu? Kau tampak begitu banyak pikiran. Apa yang sedang kau fikirkan, Kyu? Mungkinkah kau… memikirkanku saat ini? Dan mengkhawatirkanku?
Hah~ Moon-a, apa yang sedang kau katakan. Mana mungkin Kyuhyun-a memikirkanmu dan mengkhawatirkanmu? ‘ ucapku dalam hati

Aku melihat bola mata Kyuhyun bergerak dan perlahan memperlihatkan lensa coklatnya kepadaku.

“ Eo… Moon-a… sejak kapan kau bangun? “ ucapnya dengan suara serak dan mengucek bola matanya

“ Baru saja “
“ Mian kalau aku membangunkanmu. Kau pasti lelah. Tidurlah lagi.. “

“ Aniya. Kau tidak membangunkanku sama sekali. Aku memang sudah ingin bangun. “ aku hanya mengangguk kecil

Sepintas, bayangan saat kecelakaan kemarin terlintas di otakku dan teringat dengan Yun Ae yang saat itu sedang bersamaku. Aku kemudian mengedarkan pandanganku di kamar ini untuk mencari Yun Ae, tapi aku tidak melihat siapapun. Hanya ada aku dan Kyuhyun. Apa dia tidak apa-apa?

“ Kyu, Yun Ae-ya eodiseo? “ ucapku panic

“ Tenanglah. Yun Ae-ya… dia sedang berada dirumah eomma. Dari siang hingga malam ia terus menangis. “

“ Mwo? Menangis?
Aigoo~ pasti ia sangat ketakutan saat ini. “
“ Kita harus kerumah eomeonim sekarang. “ ucapku dan langsung berdiri dan berjalan menuju ranjang.

Aku lantas menekan beberapa kali alarm di dekat ranjang untuk meminta kepada suster melepaskan infusku ini.

“ Tapi Moon-a, kata Dokter kau harus melakukan tes kesehatan terlebih dahulu. Takutnya kau mengalami luka serius saat kecelakaan itu. “ ucapnya sembari berjalan kearahku dan duduk diranjang

“ Hah~~ Kyu, dengarkan aku. Tes kesehatan bisa dilakukan lain kali.
Saat ini Yun Ae-ya sangat membutuhkanku. Perasaanku tidak enak saat ini. Dan ini kali pertamanya Yun Ae-ya menangis selama itu. Dia pasti merasa takut, Kyu. “ ucapku dengan cepat dan panic

Beberapa menit kemudian suster masuk kedalam kamarku dan membantuku melepaskan infuse dari tanganku setelah itu keluar dari kamar.

“ Apa kau membawa pakaian ganti untukku? “

“ Moon-a... jebal. Kau harus cek ke . . . “

” KYU! “

Tidakkah ia merasakan aku khawatir dengan kondisi Yun Ae? Cek kesehatan itu bisa kapan saja. Saat ini, aku hanya ingin melihat Yun Ae. Hanya Yun Ae!
Dengan cepat membuka lemari bawah meja dan aku melihat tas yang kuyakini berisi bajuku. Tanpa membuang waktu, aku langsung mengambil tas itu dan masuk kedalam kamar mandi.

“ Kkaja “ ucapku setelah keluar dari kamar mandi

Aku lantas bergegas memasukkan ponselku kedalam tas. Di saat aku hendak jalan, tiba-tiba Kyuhyun berdiri di hadapanku.

“ CHO KYUHYUN! “ geramku melihat Kyuhyun terus menghalangi jalanku

“ CHO HYE MOON!
Haassshhh~ … dengarkan aku. Dengarkan aku sekali ini saja. “ ucanya dengan memegang kedua pundakku dan menatapku
“ Aku tau kau saat ini sangat khawatir dengan Yun Ae-ya, begitupula denganku. Aku juga sama khawatirnya dan panik saat Yun Ae-ya menelfonku dan mengatakan kalau kalian berdua kecelakaaan.
Moon-a, kesehatanmu saat ini masih belum setabil pasca kecelakaan. Keningmu bahkan harus diberi beberapa jahitan untuk menghentikan darah yang keluar. Dan kata dokter kau harus cek kesehatan terlebih dahulu untuk memastikan kau baik-baik saja. Jadi.. jebalyo. Kali ini dengarkan perkataanku, Moon-a. kau harus cek kesehatanmu. Hm~ “

“ Tapi, Kyu . . . “

“ Kali ini. Jebalyo… bisakah kau menurut padaku sekali ini saja. Hm~
Ini semua untuk kesehatanmu. Aku takut kau mengalami luka serius saat kecelakaan. “
“ Yun Ae-ya… aku menjamin saat ini dia tidak apa-apa bersama eomma di rumah.. hm~ “


@Ruang cek kesehatan

Kyuhyun POV
Saat ini aku hanya bisa bermain iPhoneku sembari sesekali membalas pesan singkat dari Jae Mi. Entah sudah berapa lama aku duduk dan menunggu Moon yang sedang melakukan CT Scan untuk melihat ada luka serius atau tidak pasca kecelakaan.
Setelah beberapa menit menunggu, aku melihat Moon keluar dari ruang CT Scan disusul oleh Dokter. Aku lantas berdiri dari tempat dudukku dan menghampiri Moon.

“ Eotteokhae? Gwenchana? “

“ Hasil CT Scannya akan segera keluar besok. Secara fisik, tubuh istri anda masih lemah. Tapi, saya harap untuk beberapa hari ini jangan terlalu lelah dulu. Harus banyak istirahat. eo.. jahitan di kening mungkin akan sering terasa nyeri. Tapi itu tidak apa-apa. Sering-sering mengganti perban saja. “ jelas Dokter dan setelah itu masuk kembali kedalam ruangan

“ Kkaja… kita kerumah eomeonim sekarang. “ seru Moon dan langsung berjalan mendahuluiku

Aku terus melihat Moon dari belakang sebelum memutuskan untuk menyusulnya dan mensejajarkan jalanku dengannya.

Selama didalam perjalanan menuju rumah eomma, Moon masih tetap merasa gelisah dan sesekali menelfon Yun Ae yang sejak tadi tidak diangkat Yun Ae.

“ Hah~~ kenapa anak ini tidak mengangkat telfonya? “ grutu Moon dan terus mencoba menghubungi Yun Ae

Sepanik itukah Moon terhadap Yun Ae? Bahkan ia tidak memperhatikan kondisinya. Benar-benar seorang ibu yang perhatian. Eo… apa yang barusan aku pikirkan? Apa aku mulai bangga dengan Moon? Hhassh~ sudahlah.

Aku terus memperhatikan jalan dan sepintas aku teringat sesuatu.
Sungmin… percakapanku dengan Sungmin saat di depan ruang UGD dan bagaimana aku menceritakannya pada Moon?

#Flashback
Author POV

Sungmin dan Kyuhyun hanya bisa berdiam diri satu sama lain. Sungmin terus berfikir tentang status Moon yang benar atau tidak sudah menikah dengan Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun, Kyuhyun masih tampak khawatir dengan kondisi Moon yang masih berada di ruang UGD pasca kecelakaan mobil.

“ Kyuhyun-a… “ panggil Sungmin dan Kyuhyun hanya melihat kearahnya sekilas

“ Hyun Soo-ya, bisakah kau ajak Yun Ae-ya pergi membeli minuman? Pasti dia sangat shock. Hm~ “

“ Nde appa.
Saengie, kaja. Kita beli minuman.
Uljima~ eomma pasti baik-baik saja. Hm~
Kkaja… “ ucap Hyun Soo dan kemudian menggandeng Yun Ae berjalan menuju katin rumah sakit setelah Kyuhyun memberikan beberapa lembar won

“ … Sebenarnya apa yang terjadi antara kau dan Moon-a? “

“ Seperti yang kau dengar tadi dari Hyun Soo-ya. “

“ … Tapi… bukankah kalian saudara sepupu? Bagaimana bisa kalian menikah? “

“ Hahhh~ Sungmin-a, … aku sendiri tidak tau harus menjelaskan darimana. Lebih baik kau tanyakan ini pada Moon-a. “

“ Wae? Tidak bisakah kau menjelaskannya eo?! “

“ … Joha.
Kau benar. Aku dan Moon memang sudah menikah dan memiliki anak kembar. Apa itu sudah cukup jelas. “ ucap Kyuhyun dengan cepat

Sungmin merasakan hatinya bagai ditujuk dengan benda tajam saat Kyuhyun mengatakan kalau ia dan Moon sudah menikah. Hancur. Seketika perasaan yang selama ini di sembunyikan oleh Sungmin akhirnya hancur berkeping-keping. Sungmin seketika terdiam dan mencoba untuk mencari kebohongan dari perkataan Kyuhyun. Tapi nihil. Sungmin mengingat kejadian saat yeoja kecil itu memanggil Moon dengan sebutan eomma dan namja kecil tadi saat mengatakan kalau Kyuhyun adalah appanya.
Dengan cepat Sungmin berdiri dan berjalan meninggalkan Kyuhyun yang masih duduk di dekat ruang UGD.

#Flashback END (Back to Kyuhyun POV)

Araseo. Seharusnya saat itu aku tidak mengatakan apapun. Aku juga tau, tidak seharusnya aku mencampuri urusan Moon. Ini sudah kesepakatan kami berdua untuk tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing. Dan… bagaimana aku menjelaskan pada Moon kalau Sungmin sebenarnya sudah mengetahui statusnya sebagai istriku? Moon pasti marah besar, karena aku melanggar kesepakatan kita. Tapi… bukankah ini baik. Toh juga Moon akan melupakan Sungmin demi si kembar. Dan dengan kata lain, aku sudah membantunya berbicara yang sebenarnya pada Sungmin.

Begitu mobilku terparkir di halaman rumah, Moon dengan segera keluar dari mobil dan menekan tombol bel rumah eomma.

“ Untuk apa kau menekan tombol bel rumah. Itu tidak perlu.
Kkaja… “ ajakku dan Moon langsung masuk mengikutiku dari belakang
“ eomma~~ “ panggilku tapi tidak ada jawaban

“ Yun Ae-ya~ “

“ eo… Cho Kyuhyun-ssi dan Cho Hye Moon-ssi, kalian berdua sudah pulang. “

“ o Kim ajjuma, eomma eodie? “

“ Nyonya Cho Hana sedang jalan-jalan dengan si kembar melihat-lihat sekolah, tuan. “

“ Sekolah? “

“ Nde, nyonya Cho. “

“ eo… joha. Kim ajjuma bisa lanjutkan perkerjaan sekarang. “

“ nde.
Kalau begitu saya permisi kebelakang. “ seru Kim ajjuma dan berjalan menuju dapur

Tiba-tiba saja tubuh Moon seketika jatuh duduk di sofa dan nafasnya tidak teratur. Aku melihat Moon mencengkram dada kirinya kuat.

“ Moon-a, wae? gwenchana? “ ucapku sembari mensejajarkan tubuhku dengan Moon

Moon tidak berkata apapun. Dia hanya masih mencengkram kuat dada kirinya dan masih menahan sakit. Dengan panic, aku langsung menggendongnya dan membaringkannya di atas ranjangku.


Park Hye Moon POV
Aku terus mencengkram dadaku ini dengan kuat saat Kyuhyun menggendongku dan membaringkanku di ranjangnya. Sekilas aku melihat wajah Kyuhyun sangat panic saat membaringkanku di ranjang. Ini kali pertamanya aku melihat Kyuhyun panic. Apa dia juga sepanik ini saat aku kecelakaan? Dan kenapa dadaku sering sakit seperti ini dan membuatku sesak nafas? Setauku aku tidak memiliki penyakit asma.

“ Moon-a, kau kenapa eo?
Kita kembali kerumah sakit saja ya.. “

“ Ani. “ cegahku saat Kyuhyun ingin menggendongku lagi
“ … Gwen…chana. Hm~ “

Aku melihat Kyuhyun duduk kembali didekatku. Dengan sekuat tenaga aku mencoba untuk menahan rasa sakit di dada kiriku dan mencoba untuk tidak menampakkan rasa sakit pada Kyuhyun saat bersandar di headboard ranjang.

“ Seharusnya kau mendengarkanku. Kondisimu belum stabil. Dan seharusnya kau masih dirawat inap di rumah sakit. “ ucapnya cepat dengan sekali nafas(?)

“ … nan gwenchana. Lagi pula, aku sudah terbiasa seperti ini sebelum kecelakaan. “
“ Dan aku sudah cek ke dokter dan tidak terjadi apapun padaku. Hanya kelelahan saja. “ bohongku

“ Jinja? “ aku hanya mengangguk kecil dan memalingkan wajahku

Perlahan aku merasakan sedikit demi sedikit rasa sakitku mulai hilang dan nafasku mulai sedikit normal. Hah~ hasil CT Scan akan keluar besok. Semoga tidak terjadi apapun.

“ Mandilah, Kyu. Bukankah kau dari kemarin tidak mandi. “

“ Eo… darimana kau tau? “

“ Ish! Sudahlah. Sana mandi. Kau bau sekali. “

“ Hah! Ndo! … cih. “ serunya dan berdiri
“ eo… bukankah kau juga belum mandi.
Kaja… kita mandi bersama. “

“ HYA!! CHO KYUHYUN!!! “ teriakku kesal dan langsung memukul tubuh Kyuhyun dengan bantal

“ Akh! Apuda! HYA! “ protesnya dan langsung mengambil bantal guling dari tanganku
“ joha. Aku mandi. “ sambungnya dan berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamarnya.
“ Moon-a… kau yakin tidak ingin mandi bersamaku? “

“ HYA!! “ teriakku dan Kyuhyun langsung masuk kedalam kamar mandi

Namja itu… hobi sekali meledekiku seperti itu. Sial!!


@Kona Beans
12:00 AM

Lee Sungmin POV
Entah sudah berapa botol kaleng arak yang sudah habisku teguk. Pikiranku kacau saat ini. Ah.. ralat. Pikiranku kalau sejak kemarin. Disaat namja bernama Kyuhyun itu mengatakan kalau dia adalah suami Moon. Hah! Mana mungkin itu. Mana mungkin itu terjadi. Mereka adalah saudara sepupu. Moon yang mengatakannya sewaktu di Jeju.

“ Eo… tunggu sebentar… Jeju? … Jeju? … ahh~ araseo..
Geurae(tapi)… mungkinkah Moon mulai berbohong saat di Jeju? “ ucapku sembari sesekali meneguk arak

#Flashback 3 letter @Jeju’s Restaurant
“ … hmm~ lalu, kapan kau kembali ke USA? “

“ Hmmm~ setelah honey... “

“ Hah?! Honey? “

“ Ah maksudku… Liburan.. ya setelah liburan keluargaku selesai. Iya.. seperti itu.. “

“ A~~ “

#Flashback END

Kenapa aku baru menyadarinya sekarang? Jadi… saat itu Moon sedang honeymoon di Jeju bersama Kyuhyun. Hah~ Sungmin pabo. Itu berati, selama 3 tahun ini Moon sudah membohongiku. Wah~ Moon daebakk. Apa jadinya saat aku menyatakan perasaanku pada Moon waktu itu saat di pantai?

“ Geuraeseo(tetapi)… bukan Lee Sung Min namanya kalau aku menyerah begitu saja. Aku tau pasti Moon mempunyai perasaan yang sama denganku sejak dulu. Mungkin saja selama ini Moon tersiksa dan tidak bahagia hidup bersama namja bernama Kyuhyun-a itu. “
“ Johayo~~~ nan… hah! … aku akan menyelamatkan Moon. “


Author POV
Setelah botol terakhir di teguk Lee Sungmin, akhirnya Lee Sungmin sudah tak sadarkan diri. Kepalanya jatuh di atas meja kantornya dan sesekali menyebut mana Moon.

Sedangkan malam harinya di sebuah club bar yang terkenal di daerah Gangnam, terlihat seorang yeoja yang tengah asyik menikmati alunan music beat yang di suguhkan oleh DJ. Yeoja yang awalnya sudah tidak ingin menjerumuskan diri di dunia kotor ini, pada akhirnya yeoja ini kembali lagi menjerumuskan dirinya. Dunia yang bisa dibilang sudah membantunya hidup di dunia selama 6 tahun dan membayarkan biaya rumah sakit eommanya beberapa waktu lalu sebelum eommanya pada akhirnya meninggalkan dirinya seorang diri di dunia.

Dari arah pintu masuk, terlihat 2 orang namja memakai baju hitam dengan setelan jas yang senada dan juga mengenakan kaca mata hitam. Kedua namja itu mengedarkan pandangan mereka keseluruh penjuru bar seperti sedang mencari seseorang. Setelah beberapa detik, akhirnya pandangan mereka berakhir di seorang yeoja yang tengah menikmati minumannya di meja bar. Setelah memastikan, 2 namja itu kemudian berjalan dan duduk di antara yeoja itu. Salah satu namja itu sekilas melihat kearah leher –yang mengenakan kalung berinisial SJM- yeoja itu dan sedetik kemudian ia melihat kearah temannya yang duduk di sisi lain dari yeoja itu.

“ Mianhae agashi. “ ucapnya sopan

“ Hm~ nde. Wae? “

“ Jonenun . .. “

“ A~ araseo. Kkaja. “ ajak yeoja itu sembari mengalungkan tangannya ketangan namja lawan bicaranya. Dengan rasa canggung,namja itu perlahan melepaskan tangan yeoja itu dan membuat sang yeoja menampakkan wajah tidak mengerti.

“ Yeoseohamnida. Saya bukan namja seperti itu. “ ucap sang namja kikuk sedangkan temannya hanya melihat mereka berdua dengan tawaan yang terumpat.

“ Eo? Lantas untuk apa kau datang kesini kalau bukan untuk bermain ha? “ selidik yeoja itu.
“ Omo~ kenapa pakaianmu seformal ini? Ini tuh di bar bukan di kantor. Ckckck “ ucap yeoja itu sinis sembari meneguk minuman beralkoholnya.

“ Hmm~ saya hanya ingin… mengetahui nama anda? “

“ Mwo? “

Melihat temannya sudah tidak bisa berkata-kata dan yeoja itu terus melihat kearah temannya dengan tatapan menyelidk, akhirnya dia angkat bicara.

“ Yeongseohamnida, agashi.
Apa kau bekerja disini? “ ucap namja satunya dengan basa basi membuat yeoja itu mengalihkan pandangnnya ke sebelah kirinya.

“ Hm~ aku bekerja di sini sebagai changnyeo. Wae? “

“ Eo~ Your so sexy~ “ ucap namja itu dengan nada sebisa mungkin terdengar sexy dan membuat temannya yang duduk di seberang sana menganga tak percaya.
“ Abata. Siapa namamu? “

“ Hmm~ sepertinya kau menarik daripada temanmu ini. “ sindir yeoja itu sembari sekilas melirik kearah kanannya.
“ O… jonenun Shin Jae Mi imnida. Ndo? Nugu? “

“ Eo… hmmm~ Jonenun… Yesung imnida.
Joha. Sepertinya kami pergi sekarang. “

“ Wae? Kau tak ingin bermain denganku? “ cegah Shin Jae Mi -saat sebelum namja bernama Yesung itu berdiri- dengan mengalungkan tangannya di leher Yesung.

Tanpa menjawab pertanyaan Shin Jae Mi, Yesung dan temannya itu langsung melesat pergi membiarkan Shin Jae Mi yang tubuhnya sudah dikendalikan oleh minuman beralkohol di meja bar.

“ Wah~ Yesung-a, kau hebat. “

“ Diam kau, Ryeowook-a! “
“ kau tau, aku hampir bergidik ngeri melihat yeoja yang di sukai oleh sajangnim itu. Ck.. bagaimana bisa selera sajangnim seperti itu. Murahan sekali. “ grutu Yesung dengan nada bicara yang cepat.
“ Dan kau! Hhhaassshhh~ kenapa melaksanakan tugas sekecil ini saja kau tidak bisa ha? Dan membuatku jadi turun tangan! “

“ Mianhae. Kau tau sendiri, aku . . . “

“ Ara! Sudahlah. Kita sekarang harus melaporkan ini pada sajangnim. “ ucap Yesung dan langsung masuk kepintu pengemudi mobil dan diikuti oleh Ryeowook yang masuk ke pintu sisi lain.

Setelah Yesung mendapatkan pesan singkat dari atasannya, mereka berdua kemudian langsung melaju ketempat itu.


KEESOKKAN HARINYA

@Samsung Medical Center
09:00 AM KST


Didepan ruang tunggu, Hye Moon dengan sabar menunggu gilirannya masuk kedalam untuk mengetahui hasil tes kesehatan yang kemarin ia jalani.

“ Selanjutnya…
Cho Hye Moon-ssi… “ sebut suster yang berdiri didepan pintu

“ Ye~ “

“ Silahkan masuk.. “ perintah suster dan Hye Moon kemudian masuk kedalam ruang dokter.

Hye Moon kemudian duduk setelah suster mempersilahkannya. Setelah beberapa detik, dokter yang kemarin Hye Moon temui datang dan langsung duduk di kursi dokter sembari membuka dokumen yang berisi hasil kesehatan Hye Moon.

“ Cho Hye Moon-ssi? “

“ Nde~ “ jawab Hye Moon singkat dan mendapat tatapan aneh.

Beberapa kali Dokter melihat Hye Moon dan kembali melihat dokumen sembari menggelengkan kecil kepalanya seperti tidak percaya. Hye Moon yang melihat sang Dokter hanya diam.

“ Hmm~ … sebelumnya.. saya ingin bertanya sesuatu pada anda? “

“ Nde?? Eo.. nde. Silahkan. “

“ Apa keluarga anda memiliki riwayat menderita penyakit… Jantung Koroner? “

“ … … Aniyo. “

Sang dokter setelah mendengar jawaban Hye Moon kemudian kembali melihat dokumen yang ditangannya. Perasaan tidak enakpun menyelimuti Hye Moon.

“ Jinjayo? Pihak eomma atau appamu.. tidak adakah yang menderita penyakit ini? “

“ … Aniyo.
Geurae.. nae haraboji… dia meninggal akibat serangan jantung. Apa itu ada kaitannya? “

“ O~ eobseo. Serangan jantung dan jantung koroner itu berbeda walaupun sama-sama menyerang jantung. “
“ … menurut  hasil tes ini, kondisimu normal. Kau juga tidak gemuk. Makadari itu aku menyimpulkan kalau keluargamu ada yang menderita penyakit ini. Tapi hasil CT Scanmu, mengatakan kalau kau… menderita penyakit jantung koroner.. “

“ … mmwo.. Mwoya? “




TO BE CONTINNUED




Don't Be SILENCE and CoPast

1 komentar :

Unknown mengatakan...

Annyoung eunni qwu suka banget am cerita ini eunni....
Teruslah berkarya semangat... :* :*