.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Oktober 15, 2013

Thank You For Everything #11

Thank You For Everything #11
Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min
Lee Donghae
Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama




@Caffelatte

12:00 PM KST



Shin Jae Mi POV
Kenapa saat bertemu jadi canggung seperti ini? bukankah kemarin aku sudah yakin 100%. Kenapa sekarang jadi takut mengatakannya pada Kyuhyun?
Sedikit menghilangkan grogi, aku lantas meniup udara sebanyak-banyaknya dan mengeluarkannya dari mulut.
Beberapa saat aku diam dan berfikir. Ini sudah saatnya aku menghentikan dunia gelapku dan fokus pada Kyuhyun. Aku lelah dengan semua ini. toh juga eomma sudah pergi meninggalkanku sendiri. Jadi aku bisa berhenti mencari uang dengan cara kotor dan mulai menata ulang kehidupanku. Ya… aku harus bicarakan ini dengan Kyuhyun.
" … Ehem… Kyuhyun oppa… bagaimana kalau kita menikah? " ucapku dan seketika itu juga Kyuhyun langsung tersedak minumannya.
" Mwo? Apa yang kau katakan barusan? Menikah? "
" Hm~ … waeyo? "
" Kau tak ingin menikah denganku? Bukankah kita sudah berpacaran lama. Aku ingin mengakhirinya dan menggantikan hubungan kita ke lebih serius lagi. Apa kau keberatan? "
Aku melihat wajah Kyuhyun panik dan gelisah. Aku juga tau kalau ini konyol. Tapi apa salahnya aku meminta menikah. Sudah sewajarnya kan.
" Dan… aku ingin bertemu dengan Ajjusi dan Ajjuma. "
" Mwoya?
Jae Mi-ya… aku tak ingin kau terluka lagi seperti dulu. Tentang pernikahan.. aku akan memikirkannya. "
" Jadi kau setuju? "
" .. An… aniyo. Bukankah aku mengatakan akan memikirkannya. "
" Waeyo? Kenapa nada bicaramu terbatah-bata seperti itu?
Kyuhyun oppa, kau seperti maling yang sedang tertangkap basah. "
" Nde~?? "
" Sebenarnya kau kenapa eo?
Pokoknya aku ingin bertemu dengan orangtuamu! Oppa harus membantuku! Araci? "
" … Hmmm~ … O Jae Mi-ya… aku lupa kalau 30 menit lagi aku ada meeting. Jadi… kita berpisah sampai sini saja nde? Tak apa kan? "
" Tapi op . . . "
" Annyeong~ " potong Kyuhyun dan langsung melesat keluar café.
Kyuhyun POV
Kenapa Jae Mi meminta menikah? Aku harus bagaimana sekarang? Mana mungkin aku menikah dengan Jae Min dengan statusku yang sudah menikah dengan Hye Moon. Jika aku mengatakan sejujurnya, itu sama saja aku melukai perasaan Jae Mi lagi. Aigoo~~ harus bagaimana ini?
Selesai memarkirkan mobil, aku lantas masuk kedalam kantor dan menaiki lift menuju lantai 5. Belum sempat masuk ke ruangan, tiba-tiba saja sekertarisku mencegah.
" Sajangnim, ini ada titipan bekal makan siang untuk sajangnim. " ucapnya sembari menyerahkan kotak bekal.
" Bekal dari siapa? "
" Istri anda. Barusan istri anda kemari mencari anda dan menitipkan ini. "
" Hye Moon kesini? "
" Ye. Istri anda sempat menunggu beberapa menit disini. Karena lama, istri anda lalu memutuskan untuk pergi. "
" Apa sudah lama perginya? Dan kearah mana perginya? "
" Istri anda baru saja pergi. Saya lihat kearah lift. "
" O gomabta. " ucapku cepat dan langsung berlari menuju lift
Tak membutuhkan waktu lama, aku sudah menemukan Hye Moon yang berjalan masuk kedalam lift. Dengan cepat aku berlari kearah lift itu dan langsung memasukkan tanganku sebelum pintu lift tertutup rapat.
" O Kyuhyun-a… " kaget Moon melihat kenekatanku meletakkan tangan di antara pintu lift yang akan tertutup
" … Hahhhh~~ … Hahhhh~~ … Temani aku makan. " pintaku lalu aku menarik Hye Moon keluar dari dalam lift dan berjalan menuju ruang kerjaku.
" Kau… tadi berlari menemuiku? Waeyo? " tanya Hye Moon tapi aku mendiamkannya
" Aku sudah menitipkan bekal makan siang ke sekertarismu. "
" Aku sudah tau itu, makannya aku mengejarmu tadi. "
" Kali ini temani aku makan. Kau sedang tidak terburu-buru kan? "
" O.. Aniya. "
Park Hye Moon POV
Aneh.. tak seperti biasanya. Kyuhyun mengejarku sampai lift hanya untuk memintaku menemaninya makan. Ini benar-benar tidak seperti biasanya. Setiap kali makan siang, Kyuhyun selalu makan sendirian. Ada apa dengan Kyuhyun?
Kyuhyun melepaskan genggamannya dari tanganku dan masuk terlebih dahulu kedalam ruangannya. Saat aku menyusul masuk, aku melihat kotak bekalku diatas meja sekertaris. Aku lantas mengambil kotak bekal kemudian masuk ke ruangan Kyuhyun. Aku berjalan menuju ruang tamu dan duduk lalu mengeluarkan kotak bekal.
" Gimbab? " ucap Kyuhyun polos saat aku membuka tutup kotak bekal
" Hm. Wae?
Aku sengaja membawakan bekal gimbab ini.  Apa kau masih ingat? Dulu aku kesini membawakanmu kotak bekal, tapi kau malah sedang makan siang bersama… yeojachingumu. Ya sudah… begitu sampai rumah aku memakan semua gimbabnya. Hmm~ hitung-hitung ini sebagai permintaan maafku karena aku menghabiskan 2 kotak gimbabmu. "
Kyuhyun diam mematung namum beberapa menit kemudian ia membuka kulkas dan membawakan 1 botol air mineral lalu menaruhnya di depanku kemudian duduk disampingku. Aku melihat Kyuhyun terus menatap gimbab dengan tatapan kosong, tapi 5 detik kemudian arah pandangannya berubah melihatku. Kali ini tatapan wajah Kyuhyun berubah menjadi polos.
" Waeyo? Apa ada yang ingin kau ceritakan padaku? " tebakku melalui mata Kyuhyun yang terlihat gelisah
" … hm~ … " jawab Kyuhyun sembari mengangguk kecil dan ragu.
Aku lantas mengubah posisi dudukku menjadi menghadap kearah Kyuhyun dan sedikit menghela nafas untuk bersiap-siap mendengar cerita Kyuhyun.
" … Cha~~ … Apa yang ingin kau ceritakan tentang yeojachingumu? Apa kali ini kau melihat yeojachingumu dengan namja lain? Atau yeojachingumu tidak mengingat tanggal aniv kalian lagi? Atau . . . "
" Aniya… bukan itu. "
" Lalu? Mwo? "
Kyuhyun kembali diam dan tampak sedang berfikir. Cukup lama aku menunggunya untuk mulai menceritakan keluh kesahnya seperti biasa. Saat aku ingin meneguk air minum, secara tiba-tiba saja Kyuhyun menarik tanganku lalu memelukku dan membuat botol yang aku pegang jatuh kelantai. Kyuhyun masih diam dan tak melepaskan pelukkannya, justru pelukkannya semakin erat aku rasakan di pundakku.
" … Waeyo, Kyu?
Kau memelukku sangat erat. Apa yang kau takutkan? Hm~ "
" … Moon-a~ … Cho-Hye-Moon… "
" Nde, Kyu. Waeyo? "
" .. Nae yeojachingu… dia mengajaku… menikah. "
DEG!!! Disaat itu juga aku diam mematung. Entah perasaan apa yang sekarang sedang bersarang di hatiku ini saat mendengar ucapan Kyuhyun. Seharusnya aku sudah menduga kalau yeojachingu Kyuhyun suatu saat pasti akan membicarakan pernikahan. Dan hari ini terbukti. Apakah Kyuhyun menerimanya? Bukankah status Kyuhyun adalah suamiku.
" … Lalu… kau… bagaimana? "
" Aku mengatakan akan memikirkannya. "
" … Lantas… apa keputusanmu? " tanyaku dengan hati-hati.
Pelukkan Kyuhyun perlahan melonggar sebelum akhirnya ia melepaskan pelukkannya dan kedua tangannya memegang bahuku. Dengan tatapannya yang bingung Kyuhyun menatapku.
" Araseo… ini memang berat untukmu. Tapi kau harus memutuskannya, Kyu. " ucapku mengerti saat aku merasakan Kyuhyun mencengkram kuat bahuku.
Bingung, takut, dan perasaan berat.. itu yang aku lihat didiri Kyuhyun. Beberapa kali Kyuhyun menghelas nafas berat dan sesekali menundukkan kepalanya seperti orang bersalah. Melihat Kyuhyun seperti ini, hatiku merasa iba dan kasian melihatnya. Seharusnya pernikahan kami ini tidak berlangsung. Dengan begitu Kyuhyun pasti tidak segundah ini.
" Hahhhh~~ … sudah aku putuskan baik-baik… "
" Mwo? Apa keputusanmu? " tanyaku dan Kyuhyun langsung mengarahkan tatapan yakinnya padaku. Dengan was-was aku menunggu keputusan yang diambil oleh Kyuhyun.
" ... … Aku akan mengatakan sejujurnya. " ucapnya yakin membuatku sedikit menampakkan muka kaget.
" … Kau… yakin? "
" Apa maksudmu aku yakin? Tentu aku yakin dengan keputusanku ini.
Aku bukan nappeun namja dan statusku sekarang sebagai suamimu dan aku juga sudah memiliki anak kembar darimu. Mana boleh aku menikah lagi. " jelas Kyuhyun dan membuatku sedikit tercengang mendengar ucapannya.
" Dan kau… kau sebagai istriku harus membantuku mengatakan sejujurnya. "
" MWO? Naega? Waeyo? "
" … hari ini juga.. aku harus menyelesaikannya. Aku tidak ingin menyakitinya lebih dalam lagi. "
" Kau yakin? Bukankah dengan kau berkata jujur itu juga sama saja kau menyakiti perasannya. "
" … Benar. Tapi… tidak mungkin aku menyembunyikan terus menerus statusku yang sudah menikah ini. Lambatlaun pasti dia akan mengetahuinya dan itu lebih menyakitkan lagi. Lebih baik aku mengakhirinya sekarang. "


Author POV
Tanpa keraguan sedikitpun Kyuhyun langsung menghubungi Jae Mi dan setelah beberapa detik sambungan telfon Kyuhyun terangkat.
" Dangshineun eodie (TR: Kau dimana?) "
" … Araseo. Tetap disitu. Ada yang ingin aku jelaskan padamu. " perintah Kyuhyun dan langsung menutup telfonnya
Kyuhyun langsung berdiri dari duduknya dan bergegas mengambil jaketnya lalu memakainya kembali. Menyadari Hye Moon masih duduk tenang, Kyuhyun lantas menghampirinya dan sekilas memegang erat tangan Hye Moon.
" Naneun gwenchana.
Memang ini sudah seharusnya aku lakukan sejak eomma menentang hubunganku dengan nae yeojachingu dulu. "
" … terakhir kalinya…
Apa kau yakin dengan… keputusanmu mengakhiri hubunganmu dengan yeojachingumu? "
" Jika kau masih ragu dengan keputusanmu… kau jangan melakukannya. Bukankah kau sangat mencintainya… dan kau juga sudah menyembunyikan hubungan kalian dari eommeonim dengan sangat rapi sampai eomeonim tidak mengetahunya.
Kau yakin dengan keputusan yang aku ambil? "
" Karena aku mencintainya makadari itu aku melepasnya. Dia juga sudah terluka dengan perlakuan eomma. Aku tak ingin melukainya lebih dalam lagi. "
" Cinta tak harus memiliki, Moon-a. "
Kyuhyun terus menatap kedua bola mata Hye Moon dengan yakin dan kemudian memeluk Hye Moon. Berulang kali Kyuhyun menghela nafas berat dan meyakinkan kalau keputusannya ini memang benar sebelum akhirnya Kyuhyun melepas pelukkannya.
" Kkaja… " ucap Kyuhyun sedikit berat lalu menggengam tangan Hye Moon dan keluar.
Selama dalam perjalanan menuju café, Hye Moon merasa ragu dengan tindakkan Kyuhyun yang mengatakan sejujurnya pada yeojachingunya. Sesampainya didepan café, Kyuhyun turun dari mobilnya dan masuk kedalam.
Dengan gelisah Hye Moon sesekali menggosokkan telapak tanganya di kedua lututnya dan kembali mengigit kecil kuku jarinya. (Author : Heheheh~ kebiasaan author nih, jangan ditiru ya ^_<v).
Dilihatnya Kyuhyun keluar dari dalam café dengan seorang yeoja disampingnya. Kedua bola mata Hye Moon seketika membulat sempurna saat melihat yeoja yang keluar bersama dengan Kyuhyun adalah yeoja yang 3 tahun lalu menyelamatkan nyawanya. Detik itu juga Hye Moon merasa tubuhnya tak berdaya dan kepalanya menunduk. Rasa takut, gelisah, bingung semua menjadi satu di diri Hye Moon.
Sedangkan diluar mobil, begitu sampai didepan pintu mobil, Kyuhyun lantas membukakan pintu mobil untuk Hye Moon turun.
" Jae Mi-ya… mianhaeyo… maaf aku mengatakan sejujurnya dengan cara seperti ini.
Kau bilang kau butuh bukti dari semua yang sudah aku ucapkan tadi padamu.
Johayo. Aku akan memberimu bukti. "
Kedua alis Jae Mi seketika mengerut saat mendengar ucapan Kyuhyun. Pandangan Jae Mi lantas mengarah pada sosok yeoja didalam mobil yang menundukkan kepalanya.
" Cepat turun... kenapa kau menunduk seperti itu eo? " ucap Kyuhyun sedikit kesal saat mengetahui Hye Moon tidak kunjung turun.
Karena lama melihat Hye Moon turun dari mobil, Kyuhyun putuskan untuk menarik paksa Hye Moon sampai Hye Moon berhasil keluar dari mobil –tapi masih menundukkan kepalanya-.
" Ini… bukti yang akurat.. yang bisa aku tunjukkan padamu, Jae Mi-ya. "
" … Yeoja ini adalah… istriku, Cho Hye Moon. Kami sudah menikah 3 tahun dan kami juga sudah memiliki anak. " jelas Kyuhyun cukup membuat Jae Mi terkejut dan membuat keseimbangan tubuhnya sedikit oleng(?).
Perlahan tapi pasti Hye Moon mengangkat kepalanya dan melihat kearah Jae Mi yang sudah sejak tadi melihat kearahnya. Hye Moon masih shock begitu juga Jae Mi. Secara canggung, Hye Moon sedikit menundukkan kepalanya hanya sekedar memberi salam dengan senyuman canggung.
" … Sa… saengi… ndo… "
Kyuhyun yang tidak mengerti situasi antara Hye moon dan Jae Mi hanya bisa menatap mereka secara bergantian. Perlahan Jae Mi berjalan lunglai menghampiri Hye Moon tanpa mengalihkan tatapannya sedetikpun dari Hye Moon sejak tadi. Kyuhyun yang melihat Jae Mi –dengan fikiran negative- langsung berdiri di depan Hye Moon membuat Jae Mi menghentikan langkahnya saat itu juga.
" Jeongmal mianhaeyo, Jae Mi-ya.
Aku tau ini sangat menyakitkan, tapi jangan salahkan ini pada istriku. Istriku tidak tau apapun tentang ini dan aku baru mengatakan tentangmu tadi. Jadi, kalau kau ingin marah.. marahlah pada . . . "
PLAKKKKKKK!!
Hye Moon seketika menutup matanya rapat-rapat saat Jae Mi menampar keras Kyuhyun. Dari bola mata Jae Mi mulai terlihat kemarahan yang ditunjukkan untuk Hye Moon. Setelah menampar keras pipi Kyuhyun, Jae Mi langsung pergi dengan mobilnya. Hye Moon perlahan membuka matanya dan melihat mobil Jae Mi pergi. Dengan ragu, Hye Moon perlahan membalikkan tubuh Kyuhyun jadi mengahap kearahnya.
" Gwenchana~~ " ucap Kyuhyun seperti tau kekhawatiran yang dipancarkan wajah Hye Moon.
" Hahhhh~~~ … dia pasti sangat kecewa. " lirih Kyuhyun dan membuat Hye Moon mendengar perkataannya
" aku lelah. Kkaja.. kita pulang. "
Dengan santai seperti tak terjadi apapun, Kyuhyun kemudian masuk kedalam mobil. Dengan canggung Hye Moon juga masuk kedalam mobil. Selama dalam perjalanan mereka hanya berdiam diri satu sama lain.
" Aku akan mengantarmu ke kantorku untuk mengambil mobilmu. " ucap Kyuhyun memecahkan keheningan.
" … aniya. Biar aku saja yang mengambilnya sendiri. Kau pulanglah. "
" Hentikan mobilmu. Aku akan menggunakan taxi ke kantormu. "
" … Johayo. "
Kyuhyun lantas menuruti perkataan Hye Moon untuk menghentikan mobilnya. Setelah menurunkan Hye Moon di pinggir jalan, Kyuhyun langsung melajukan mobilnya lagi.
Park Hye Moon POV
Melihat mobil Kyuhyun menjauh, seketika tubuhku melemas membuat tubuhku berjongkok disaat itu juga. Otakku masih mencerna kejadian tadi. Bagaimana bisa ini terjadi? Apa benar yang dikatakan orang kebanyakkan kalau bumi ini sangat kecil? Aku masih belum bisa berfikir jernih saat ini.
" Eotteokhae? Kenapa seperti ini?
Jae Mi eonnie… Jadi Jae Mi eonnie adalah yeojachingu Kyuhyun. Bagaimana bisa seperti ini?
Seseorang yang menyelamatkan nyawaku, orang yang selalu memotivasiku, orang yang selalu memberiku perkataan bijak mengenai rumah tanggaku dan memberikan solusi,… orang itu adalah Jae Mi eonnie yang tak lain yeojachingu Kyuhyun.
Hahhh~ … "
Dengan lemas aku berdiri saat melihat ada taxi kosong. Aku lantas menghentikan taxi dan masuk kedalam.
" Ajjsusi, kita ke Cho Corp juseyo. "
" Araseumnida, agashi. "
Aku berdiam diri sembari melihat keluar jendela. Aku masih tak habis pikir.. ternyata yeojachingu Kyuhyun adalah Jae Mi. Reaksi apa yang akan ditunjukkan Kyuhyun saat aku mengatakan kalau aku mengenal Jae Mi. hahh~ bagaimanapun aku juga merasa bersalah pada Jae Mi.
Aku meraih ponselku kembali dan saat menemukan kontak Jae Mi aku segera menghubunginya. Panggilan pertama, tidak diangkat. Panggilan kedua, diarahkan ke mailbox. Aku terus mencoba menghubungi Jae Mi terus menerus. Disaat sambungan telfonku sudah terangkat, belum sempat aku mengucapkan sepatah kata sambungan telfonku tiba-tiba saja terputus.
" Agashi.. kita sudah sampai. "
" … Mwo? … A.. araseo. "
Setelah membayar argo, aku lalu berjalan menuju tempat parkir mobilku sembari masih tetap mencoba menghubungi Jae Mi.
" Eonnie-ya… aku tau kau pasti terpukul tadi. Jebal.. angkat telfon . . . "
" Yeoboseo~ … nuguya? "
" Eo.. eonniya, Nan Hye Moon. Ndo eodie? "
" Ah~~ " desah Jae Mi eonnie
" aku sibuk! JANGAN MENELFONKU LAGI! "
" Tapi eon . . . " ucapanku terpotong saat Jae Mi eonnie menutup telfonku secara sepihak.
Perasaan bersalahku menjadi berlipat ganda saat mendengar bentakkan Jae Mi tadi. Bergegas aku masuk kedalam mobil dan langsung mengaktifkan GPS di ponselku untuk melacak keberadaan Jae Mi. Tak membutuhkan waktu lama aku menemukan signal GPS dari ponsel Jae Mi yang mengarah ke sebuah Bar di Itaewon dan langsung meluncur kesana.
" Club Volume?? Bukankah itu club malam terkenal di seoul dan berada di dalam Hotel Crown dekat stasiun bawah tanah Noksapyeong? Untuk apa Jae Mi eonni disana? " tanyaku pada didiri sendiri.
Membutuhkan waktu 25 menit untuk sampai di Club Volume. Otakku penuh dengan fikiran negative tentang keberadaan Jae Mi yang berada di Club Volume. Namun dengan cepat aku menepis pikiran itu dari otakku.
Begitu sampai disana, dengan ragu aku berjalan masuk ke Hotel Crown dan menaiki lift menuju ke Club Volume. Suara music DJ sudah terdengar saat pintu lift terbuka. Sekilas aku menghela nafas panjang sebelum akhirnya masuk kedalam. Sesekali aku menutup kedua mataku saat berjalan masuk kedalam, karena pemandangan yang tidak senonoh yang tak pantas untuk ditonton.
Aku lalu duduk di sebuah kursi dan mencari sosok Jae Mi tapi batang hidungnya sama sekali tidak terlihat.
" Sedang mencari seseorang? " ucap seorang namja yang tiba-tiba saja duduk disebelahku dan membuat bulukudukku berdiri ngeri. Sebisa mungkin aku berusaha tenang dan tak menampakkan kegugupanku karena takut.
" An… aniyo.. a maksudku… ne. aku sedang mencari seseorang. "
" Nugu? Mungkin aku bisa membantumu. Hm~ " tawar namja itu dan dengan cepat aku menjauhkan pundakku saat namja itu ingin memegang pundakku.
" Kau tak perlu takut. Disini kau pasti mendapatkan kesenangan. Hm~ " ucap namja itu dengan suara yang membuatku semakin takut berada disini.
" Darimana kau tau aku ada disini eo? " ucap seseorang dan aku langsung membalikkan tubuhku.
" Eonnie… Akhirnya ak . . . "
Byuurrrrrrrrrrrrr
Antara bingung dan marah. Itu yang aku rasakan. Beberapa orang yang berada didekatku hanya melihat sekilas dan kembali melajutkan dance mereka. Dengan tangan aku mengelap wajahku yang tersiram alkohol. Beruntung kalau alkohol ini tidak membakar wajahku.
" Itu balasan untukmu. " ketus Jae mi eonnie dan langsung melenggang pergi
" MIANHAE!! " teriakku membuat Jae mi eonnie berhenti.
" Aku datang kesini hanya untuk meminta maaf padamu, eonnie. Kejadian tadi siang benar-benar membuatku merasa tidak enak denganmu. Aku benar-benar tidak tau kalau kau adalah yeojachingu Kyuhyun. Maaf sudah mengecewakanmu, eonnie. "
"  … Mengecewakanku… " Jae Mi eonnie kemudian membalikkan badannya lalu menatapku dengan muak.
" Jika aku tau lebih awal kalau namja yang dijodohkan denganmu adalah nae namjachingu, aku akan membiarkanmu untuk terjun ke Sungai Han dulu. Untuk apa aku menyelamatkan orang yang sudah merebut nae namjachingu. "
" Eon… eonnie~ " ucapku mulai bergetar
" NEO!! Apa kau pura-pura tidak tau atau memang kau yeoja yang polos? Sepertinya yang kedua itu salah.
Bukankah Kyuhyun-a sering menceritakan tentangku padamu. Seharusnya kau tau siapa yang sedang Kyuhyun-a ceritakan padamu! Apa ini balasanmu untuk orang yang sudah menyelamatkan NYAWAMU dengan MERBUT namjachingunya HAH?! "
" … Eonnie~ … "
" … benar… memang benar Kyuhyun-a sering menceritakan tentang yeojachingunya. Tapi Kyuhyun-a tidak menyebutkan namamu, dia hanya menyebutkan 'nae yeojachingu', bagaimana aku bisa tau kalau itu kau eonnie!! " ucapku sedikit meninggikan nada tinggiku dan membuat beberapa orang disini kembali melihat kearah kami.
" Makadari itu aku mencarimu begitu aku tau sebenarnya. Kau pasti sangat kecewa atau bahkan marah denganku. Tapi sungguh.. aku sama sekali tidak tau kalau kau . . . "
" Aku sama sekali tidak merasa kecewa.
Perlu kau ketahui. Kyuhyun-a… sama sekali tak ada artinya bagiku. Jujur, aku memang sempat menyukainya. Tapi itu hanya sesaat. Kyuhyun-a tak lebih dari mesin uangku. Aku memintanya menikahiku hanya semata-mata untuk membalaskan dendamku pada Ny Cho yang dulu sudah membuatku dipermalukan dihadapan karyawan perusahaan. Tapi.. tak aku sangka, sifat Ny Cho itu menurun pada putranya. " jelas Jae Mi membuatku shock dengan ucapannya.
" Dan saat aku mendengar ceritamu tentang curahan hati Kyuhyun-a yang secara tidak langsung untukku, aku sedikit merasa kasihan dengannya. Cintanya begitu besar padaku, tapi aku hanya membalasnya sedikit.
Namja yang malang~ " ketus Jae Mi eonnie dengan nada meremehkan dan entah kenapa mendengar perkataan Jae Mi eonnie membuatku kesal.
Dari dalam club, aku melihat namja dan merangkul Jae Mi dengan mesra. Namja itu juga sekilas mencium pundak Jae Mi dari belakang dengan mudah karena Jae Mi hanya menggunakan gaun mini yang mengeksposkan pundaknya.
" Apa yang sedang kau pikirkan?
Pulanglah. Tempat ini tidak cocok untuk yeoja suci sepertimu. " ketus Jae Mi eonni
" … KALAU SEANDAINYA KYUHYUN-A TIDAK MENGATAKAN SEBENARNYA PADAMU DAN KYUHYUN-A MELIHATMU SEPERTI INI… APA KYUHYUN-A AKAN MENCINTAIMU? "
" Apa maksud perkataanmu? "
" … Kau memang tidak pantas untuk Kyuhyun-a! " ketusku sembari mengempalkan kedua tanganku sebagai manahan emosi.
" Tidak seharusnya aku merasa bersalah padamu… Jae Mi-ssi. "
" Mwo?? –ssi?
Hhhaaasshhh!! "
Byurrrrrrr
Dan untuk kedua kalinya Jae Mi menyiramkan 1 gelas alkohol ke wajahku. Kali ini aku tak tinggal diam, dengan cepat aku juga menyiramkan 1 gelas alkohol kewajah Jae Mi membuat makeupnya seketika  luntur.
" HYA!! MWO . . . "
Plakkkkkkkkkkkk
Entah mendapat keberanian dari mana aku berani menampar wajah Jae Mi. yang aku rasakan sekarang adalah kemarahan, bukan rasa bersalah lagi. Dan aku juga menyesal mengira kalau Jae Mi akan merasa kecewa menerima kenyataan. Ternyata perkiraanku ini salah.
" Dan tamparan itu sebagai balasan karena kau sudah menampar suamiku, Jae Mi-ssi. " ucapku tajam
" Hah!! Jadi kau sekarang sudah berani denganku? EO! "
Saat Jae Mibersiap-siap  melayangkan tangannya, tiba-tiba saja seseorang berdiri dihadapanku, mencegah tangannya menyentuh pipiku dan langsung menampar wajah Jae Mi.
" Dan ini… tamparan ini sebagai balasan karena kau sudah menyiram wajah istriku dengan alkohol. "
" Aku tak habis pikir denganmu. Kau menyusun rencanamu ini dengan sangat rapi, Jae Mi-ssi.
3 tahun… kau membuat hubunganku dengan nae eomma tidak harmonis dan selalu berselisih paham. Aku selalu membelamu saat eomma mengataimu wanita penghibur dan… tak aku sangka.. saat ini aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kau sudah berubah. "
" Berubah? … aku sama sekali tidak berubah. Aku memang seperti ini sejak kita pertama kali bertemu. Kau hanya tidak menyadarinya. "
" … Neo!! … kau sekarang benar-benar wanita menjijikan.. Jae Mi-ssi. "
" Anaeneun.. kita pergi. "
Kyuhyun lantas menarik tanganku sedikit kasar saat keluar dari club sampai keluar hotel. Begitu sampai di depan mobilnya, Kyuhyun langsung menghempaskan genggamannya.
" NEO PICHOSEO!!! (TR: Kau Gila!!!) EO!! Untuk apa kau menemui Jae Mi-ya HAH!! " bentak Kyuhyun
" Haasshhhhhhhhhhh!!! " Kyuhyun sekilas memukul pintu mobilnya membuatku sedikit kaget.
Aku melihat orang-orang disekeliling berbisik-bisik sembari melihat kearah Kyuhyun dan aku. Aku hanya bisa menampilan senyuman canggungku. Kali ini, Kyuhyun dengan keras menendang ban mobilnya. Aku tau Kyuhyun marah, entah itu karenaku atau karena ucapan Jae Mi tadi. Molla.
>ponsel berdering<
1 new messege
Uri Hyun Soo : eomma… kami sedang bersama heolmeoni dan sedang berjalan-jalan sekarang. Eomma tak perlu menjemput kami. Annyeong~~
" Nugu? "
" A… ini Hyun Soo-ya.. dia bilang eommeonim mengajak mereka pergi jalan-jalan dan aku tak perlu menjemput mereka. "
" .. O.. Joha. Kita bisa pulang sekarang dan… bersihkan tubuhmu dari bau alkohol. "
" Araseo. " ucapku dan mendengus bau alkohol di tubuhku. Menjijikan.
Aku lihat mobil Kyuhyun sudah pergi keluar area hotel saat aku menstater mobilku. Disaat aku memegang stir mobil, aku merasakan kedua tanganku bergetar dan tubuhku merasa dingin. Sekujur tubuhku juga merasa dingin. Bahkan saking gemetarnya dan merasa dingin, aku tak bisa menggenggam stir mobil dengan baik.

Author POV
Kedua tangan Hye Moon semakin bergetar hebat dan mulai batuk. Di batuk ke dua Hye Moon mengeluarkan darah dan membuat bercikkan darah di celana panjangnya dan stir mobilnya. Disaat Hye Moon merasa ingin muntah, dengan segera Hye moon membuka pintu mobil dan langsung muntah. Ini bukan muntah yang wajar, yang dimuntahkan Hye moon adalah darah. Nafas Hye Moon juga mulai terbatah-batah.
>Didalam Hotel Crown<
Donghae masih shock melihat yeoja yang selama ini ia cari berubah menjadi yeoja yang diluar pikirannya. Donghae mulai menyadari apa yang sepupunya (Eunhyuk) katakan itu sebuah kebenaran.
" Kau sudah mempercai perkataanku bukan. Bakhan kau lihat sendiri Jae Mi-ya ternyata yeoja perebut suami orang. Kau masih ingin menemuinya eo? Aku sarankan kau lebih baik lupakan Jae Mi-ya masih begitu banyak yeoja yang baik diluar sana. "
" Hhhaaaoouuusssshhh~~ aku masih tak habis pikir ternyata Jae Mi-ya berubah sangat buruk. Ckckck "
Eunhyuk terus bergumam tentang Jae Mi namun gumamannya itu tak masuk ke telinga Donghae. Donghae masih tetap diam sembari menata perasaannya yang sudah hancur berkeping-keping.
" Eo… bukankah itu yeoja yang tadi di Club Volume. " ucap Eunhyuk membuat Donghae perlahan pandangannya mengikuti kearah yang dipandang Eunhyuk. Begitu melihat, Donghae langsung menghampiri yeoja yang dilihat Eunhyuk.
" Hye Moon-ssi.. gwenchanayo? "
" O.. Donghae-ya,, kau kenal dengan yeoja ini? "
Donghae mencuekkan pertanyaan Eunhyuk dan langsung melepas jasnya untuk dipakaikan ke tubuh Hye Moon yang sudah bergetar hebat karena dingin.
" Eunhyuk-a! Kita segera kerumah sakit sekarang. Kau bawa mobilku dan aku akan membawa mobil Hye Moon-ssi. Ini darurat! Ppali! " ucap Donghae dan memberi kunci mobilnya pada Eunhyuk
" Nan gwenchana, Dokter Lee. "
" Tapi tubuhmu sudah bergetar hebat dan kau sudah muntah darah. Keringat dinginmu juga keluar seperti ini. Kau harus cepat dilarikan ke rumah sakit untuk aku tangani. Sebisa mungkin kau jangan sampai pingsan. "
" Gwenchana. Nan gwenchana. Ini sudah biasa. "
" Mwo? Apa maksudmu sudah biasa? "
" Tubuhku sering dingin dan bergetar seperti ini. beberapa menit pasti sudah biasa lagi. "
" Tapi kau ini muntah darah. Kau pasienku dan kau harus menurutiku.
Kita kerumah sakit se . . . "
" Kenapa Dokter Lee panik? "
" Penyakitmu ini sudah tergolong serius. Ditambah lagi kau mulai muntah darah seperti ini. kau jangan menyepelekan penyakitmu ini. Penyakitmu ini sudah  KRONIS AKUT! "
" … Ara… araseyo. Dokter Lee sekarang bisa pergi. Aku sudah tidak apa-apa.
Gomawo. "
" Kau tak bisa mengendarai mobil dengan tangan yang bergetar seperti itu. Aku akan mengantarmu. "
" Eunhyuk-a.. kau ikuti mobil ini dari belakang. " perintah Donghae lagi dan Eunhyuk lalu pergi kemobil Donghae.
Donghae perlahan memapah Hye Moon dan membukakan pintu lalu membantu Hye Moon duduk. Donghae berlari kecil menuju pintu pengemudi kemudian mengantarkan Hye Moon. Dengan sigap Donghae mematikan semua AC yang terpasang di mobil Hye Moon.
" Dokter Lee… tadi aku kenapa? Muntah darah… ini sudah ke 2xnya aku muntah darah. "
" Kau terserang anginia.
Ini yang sering dirasakan oleh penderita jantung koroner. Anginia sendiri disebabkan karena stres secara emosional dan juga kelelahan. Bukankah aku sudah mengatakan padamu jangan terlalu stres. "
" Bukan Anginia saja… mungkin kau akan merasakan Myokard Infark. Itu gejala yang mematikan bagi penderita jantung koroner. Karena menyangkut otot jantung dan menyebabkan… kematian. "
Dengan tatapan kosong, Hye Moon diam membisu kemudian pandangannya beralih melihat keluar jendela. Butir-butir kristalpun mulai berjatuhan dari kelopak mata Hye Moon. Hye Moon perlahan melihat kembali tangannya yang menyisahkan darah saat ia muntah tadi.
" Gejala dari Myokard Infrak itu sendiri sama seperti Anginia. Hanya saja… kau akan pingsan bersamaan dengan sakit pada jantungmu yang amat hebat, mual, dan muntah darah seperti tadi. " Hye Moon hanya mengangguk kecil.

Kyuhyun POV
30 menit sudah mobil Hye Moon tak muncul. Apa terjadi seuatu di jalan tadi? Atau ia menemui Jae Mi lagi? Haasshh~ yeoja itu benar-benar.. apa yang sebenarnya Hye Moon pikirkan saat itu? Saat menurunkannya di jalan tadi, aku memang sedikit curiga. Terutama wajah kagetnya saat melihat Jae Mi di café. Mereka seperti saling kenal. Karena penasaran makadari itu aku mengikuti mobilnya. Dan dugaanku benar, Hye Moon mengenal Jae Mi. tapi… bagaimana bisa? Dan sejak kapan?
Berbagai pertanyaan yang ada di otakku itu seketika hilang saat aku melihat mobil Hye Moon dan disusul mobil sport di belakangnya. Saat mobil itu berhenti dihadapanku, aku baru menyadari yang mengemudikan mobilnya bukan Hye Moon melainkan seorang namja. Mobil dibelakangnyapun juga itu berhenti. Siapa namja itu?
Aku melihat Hye Moon turun dengan tangan yang menutupi menulutnya dan hanya memperlihatkan kedua matanya saja. Namja itu juga ikut turun begitu juga namja yang mengemudikan mobil dibelakang. Aku lalu menghampiri Hye Moon.
" Kau kenapa? Gwenchana? " tanyaku sedikit panik.
" Annyeonghaseo… kita bertemu lagi. " sapa namja yang mengemudikan mobil Hye Moon dan sedikit memiringkan kepalaku dan mencerna kalimat terakhirnya.
" Kyuhyun-a… dia adalah Dokter Lee. "
" Dokter Lee??? "
" …. A~~~ Dokter yang di rumah sakit saat kau pingsan. " tebakku dan dibenarkan Hye Moon dengan anggukan kecil.
" Nde annyeonghaseo Dokter Lee. Maaf sempat tidak mengenalimu. "
" Gwenchana Kyuhyun-ssi.
Aku harap kau jangan salah paham dengan kejadian ini. Aku hanya mengantarkan Hye Moon-ssi karena tadi . . . "
" Dokter Lee! … Ahmmm~ gomabseumnida. "
" Nde?? .. a.. cheonmaneyo Hye Moon-ssi. Kalau begitu saya permisi.
Annyeong~ "
Dokter Lee itu kemudian masuk kedalam mobil lalu pergi. Aku melihat Hyee Moon langsung berlari masuk ke dalam rumah dan aku mengikutinya. Cukup keras Hye Moon menutup pintu kamar kami dan saat aku juga ingin masuk kedalam kamar pintu kamarn ya terkunci dari dalam.
" HAY!! Hye Moon-a!! Kenapa kau kunci pintunya eo? HYA!!! Buka pintunya!! "
Lama tidak membukakan pintunya, ku putuskan untuk merebahkan tubuhku di atas sofa ruang tamu. Aku sedikit memijat keningku yang terasa sakit dan berat. Kilasan ucapan Jae Mi di Club tadi menggema di telingaku dan kejadian pertama kali kami bertemu juga muncul. Kenyataan yang sangat pahit dan aku terhanyut oleh perasaanku sendiri pada Jae Mi dan mengira Jae Mi juga ikut merasakan. Dan semua itu ternyata salah. Apa tujuan Jae Mi hanya untuk mengusai hartaku saja? bagaimana aku begitu bodoh seperti ini? kenapa aku menyadarinya sekarang? Waeyo Jae Mi?
Cklekk~
Mendengar kunci pintu kamar terbuka, aku lantas bangkit dan berjalan masuk kedalam kamar. Aku melihat Hye Moon berbaring diranjang dengan arah membelakangiku dan tubuhnya hampir tertutup selimut hanya menyisahkan kepalanya saja. Melihat Hye Moon memakai selimut di cuaca yang panas ini sedikit membuatku aneh.
Aku berjalan menuju lemar dan mengambil baju santaiku serta celana setelah itu aku berganti di kamar mandi. Selesai mengganti pakaianku dengan pakaian santai, tak sengaja aku melihat tong sampah yang didalamnya berisii tisu dan handuk kecil dengan berlumurkan darah. Aku sedikit mendekat kearah tempat sampah itu dan mengingat sikap Hye Moon yang tiba-tiba saja berlari masuk kedalam rumah lalu menutup pintu kamar. Panik, aku langsung keluar kamar dan langsung membuka selimut yang menutupi tubuh Hye Moon.
" Wae? " tanya Hye Moon dengan suara seraknya
Tanpa menjawab kau kemudian melentangkan tubuh Hye Moon dan melihat yang mencurigakan. Saat aku mulai beralih pandanganku ke bawah, Hye Moon dengan sigap langsung duduk dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
" Apa yang kau lihat eo?! "
" … Kau… kau tak… keguguran kan? "
" MWO?!! Keguguran?! HYA!! Hamil saja tidak! Bagaimana bisa keguguran! PABO! "
" Lantas yang ada di tempat sampah apa? darah apa itu hah! Kenapa banyak sekali tisu dan sebuah handuk kecil yang berlumuran darah eo?! "
Hye Moon terdiam dan wajahnya mulai terlihat bingung serta gugup. Beberapa kali mata Hye Moon tak berani melihat kearahku saat aku berusaha melihat kearahnya. Kalau gerak gerik Hye Moon sudah seperti ini, pasti ada yang disembunyikan. Atau… dia benar-benar keguguran? Dan,.. apa aku kecolongan lagi?? Hahhhhhh~ bagaimana bisa!!!
" Hya~~ kenapa kau diam eo? Bicaralah~~
Kau tak sedang keguguran kan? "
" Aniya! berapa kali aku harus katakan kalau aku tidak keguguran, Kyu~~ "
" Lantas darah apa itu?
Kau tadi juga menutup mulutmu dan langsung berlari kedalam rumah dan juga mengunci pintu kamar. Kau tadi kenapa ha? Apa yang terjadi? "
" … Itu… tadi aku merasa mual . . . "
" Mual?? Mual???
Kau.. sedang tidak ha . . . "
" JELAS TIDAK!!
Pokoknya aku tidak HAMIL dan tidak KEGUGURAN!! " bantah Hye Moon dan langsung keluar kamar.
Perasaanku semakin tidak tenang sebelum Hye Moon mengatakan darah apa itu. Mana mungkin aku kecolongan lagi seperti dulu? Jelas saja aku tidak melakukan apapun selama ini. AKU PASTIKAN ITU.
Aku juga mengikuti Hye Moon keluar kamar dan melihatnya sedang membuka kulkas.
Greppp
Aku menutup pintu kulkas begitu Hye Moon mengambil botol mineral. Ku kunci bahunya dengan kedua tanganku dan mendorong tubuhnya sampai membentur kulkas.
" HYA! Kau mau apa eo? "
" .. Hash! Aku saat ini sedang khawatir dan kau membuatku tambah khawatir eo!
Jawab… Darah apa itu di kamar mandi? Kejadian dulu… tak mungkin terjadi lagi kan? "
Park Hye Moon POV
Yeoja pabo!! Kenapa bisa lupa masukin ke kantong kresek handuk kecil itu!! Aku harus menjawab apa pertanyaan dari Kyuhyun ini. kalau aku tak menjawabnya, pasti Kyuhyun akan mengintrogasiku sampai aku mengatakan jujur. Mana mungkin aku menjawab darah itu adalah darah segar yang keluar dari mulutku. Kalaupun aku menjawab seperti itu, pasti Kyuhyun akan mempertanyakan lagi.
DEG!!!!
Aku merasakan sakit pada jantungku. Sangat sakit sampai menjalar ke bahuku. Hanya botol di tangan kiriku yang aku remas alih-alih untuk menuangkan rasa sakit.
" Hye Moon-a… jangan membuatku khawatir eo. " ucap Kyuhyun dengan lembut
Mulutku bungkam karena aku merasakan ingin muntah lagi, sedangkan bahuku terkunci oleh tangan Kyuhyun dan sangat sulit melepaskan cengramannya. Sebisa mungkin aku manahan rasa mual dengan menutup rapat mulutku dan meremas kuat botol saat aku merasakan rasa sakit yang amat sakit di Jantungku. Merasakan ingin muntah, aku sedikit menggigit bibir bawahku keras. Aku terus berusaha menyingkirkan tangan Kyuhyun dari bahuku, tapi tenagaku saat ini tak sebanding dengannya. Finally… tak kuat menahan lagi, aku langsung muntah dan mendorong tubuh Kyuhyun hingga tangan Kyuhyun tak sengaja menjatuhkan beberapa gelas dimeja makan. Dan botol yang aku pegang jatuh seringin tubuhku yang juga jatuh lemas. Untuk ke dua kalinya aku muntah sembari menahan rasa sakit yang masih menyerang jantungku.
Aku mencoba mengambil oksigen dan mengatur deru nafasku. Aku tak peduli Kyuhyun melihat atau tidak. Yang aku rasakan hanya sakit dan sesak.
" Hye… Hye Moon.. ndo.. "
Aku melihat Kyuhyun mensejajarkan tubuhnya sama sepertiku dan secara halus mengangkat daguku untuk melihat kearahnya. Saat itu juga aku melihat baju Kyuhyun terkena darahku.
DEG!
" Akh!!! " pekikku sakit dan refleks mencengkram baru kanan Kyuhyun.
Kyuhyun melihat tanganku bergetar dan mengelap keringat yang ada di keningku.
" Badanmu dingin… "
" Ru… rumah sakit…. Ppali! " ucapku sembari menahan rasa sakit serta panas di dada kiriku.
Dengan sigap Kyuhyun langsung membopongku dan aku mencengkram kerah bajunya. Kyuhyun langsung berlari menuju mobilnya dan kembali masuk kedalam begitu menaruhku duduk di mobil.
' Aku mohon jangan sekarang kau ambil nyawaku. ' batinku
Kyuhyun  keluar dan langsung masuk ke dalam mobil kemudian melaju keruamah sakit. Takut dan juga sakit. Semua menjadi satu. Aku terus mencoba bertahan agar aku tidak pingsan. Aku memejamkan mataku namun saat itu juga aku merasakan ada tangan yang menggenggam erat tanganku.
" Sebenarnya kau kenapa? " tanya Kyuhyun sembari menggenggam erat tanganku.
Aku tak bisa menjawab. Nafasku tertahan karena menahan sakit yang semakin sakit di dada kiriku.  Airmataku akhirnya pecah karena sakit ini. Kyuhyun melepaskan genggamannya saat sudah sampai di rumah sakit. Dengan cepat Kyuhyun keluar dan lari untuk membukakan pintu.
" Kita sudah sampai.. bertahanlah sebentar. " panik Kyuhyun dengan segera membopongku dan masuk kedalam rumah sakit.
Author POV
Beberapa perawat langsung siagap menghampiri Kyuhyun dengan menggeret strecher tandu. Setelah membaringkan Hye Moon dan dengan genggaman tangan yang masih terkait, mereka langsung menuju keruang IGD. Suasana menjadi tambah panik saat salah satu perawat memberikan selang oksigen yang tabungnya kosong.
" HASSHH!! NAN PABO!!
CEPAT AMBILKAN OKSIGEN!! KEADAAN DARURAT! DAN CEPAT PANGGIL DOKTER LEE!! " ucap perawat itu pada perawat satunya.
Kyuhyun melihat Hye Moon semakin susah bernafas dan tangan kirinya mencengkram erat dada kirinya. Genggaman tangan Kyuhyun terlepas dan Kyuhyun dengan sigap membantu Hye Moon bernafas dengan memberi Hye Moon nafas buatan.
" Berapa lama dokternya akan kesini? " tanya Kyuhyun pada perawat  disela-sela ia memberikan nafas buatan untuk Hye Moon.
" Sebentar lagi agashi. "
" … Moon-a… bertahanlah.. "
Kyuhyun kembali memberikan Hye Moon oksigen. Sesekali juga Kyuhyun menghentakkan tangannya didada kiri Hye Moon agar Hye Moon bisa bernafas normal. Tapi caranya salah.. Kyuhyun terlalu panik dan hentakkannya terlalu keras dan membuat Hye Moon kembali memuntahkan darah dari mulutnya. Kepanikkan Kyuhyun bertambah 2x lipat dan Kyuhyun kembali memberi Hye Moon oksigen dari mulutnya.
" OMO!! Hye Moon-sii!! "
" Wae?? Kenapa ini eo?
Suster!! DIMANA OKSIGEN!!! CEPAT!! DAN SIAPKAN ALAT AED!! PPALIWA!!!!! " perintah Donghae pada suster begitu sampai.
" Kembalilah memberi Hye Moon-ssi oksigen sampai oksigennya datang. " sambung Donghae menyuruh Kyuhyun.
Donghae mengecek denyut dan kecepatan detak jantung Hye Moon. Beberapa menit kemudian suster membawakan tabung oksigen dan saat Kyuhyun berhenti suster itu langsung memasangkan masker oksigen yang menutupi hidung dan mulut Hye Moon. Disusul juga suster yang membawa alat medis yang bernama AED. Donghae membuka 2 kancing atas baju Hye Moon dan langsung menempelkan 2 lempeng aliran listrik kedada kiri serta kanan Hye Moon. Dada Hye Moon masih kembang kempis saat berusaha menghirup oksigen. Nafasnya masih tersengal dan derai air matanya semakin tak terkendali. Kyuhyun yang melihat Hye Moon sekarat masih menggenggam erat tangan Hye Moon.
Beberapa menit kemudian, perlahan Hye Moon tenang dan beberapa detik setelah itu pingsan seketika. Dokter Lee (Donghae) tetap mengecek denyut nadi, kecepatan detak jantung serta suhu tubuh Hye Moon. Masa kritis perlahan mulai hilang.
" Istri anda sudah ditangani. Biarkan ia istirahat. Kondisinya akan berangsur pulih. " ucap Dokter Le mulai tenang kemudian keluar  diikuti 2 suster.
Kyuhyun memandangi 2 lempengan yang tertempel di dada Hye Moon dengan tatapan sendu. Ruangan IGD saat ini dipenuhi suara detak jantung Hye Moon yang masih berdetak sangat-sangat lambat dibawah normal. Sekilas Kyuhyun melihat bibir Hye Moon yang masih penuh darah. Perlahan Kyuhyun memegang bibirnya sendiri dengan ibu jarinya dan memperlihatkan darah yang menempel di ibu jarinya itu.
" Apa darah ini juga yang ada di tisue dan handuk kecil di tong sampah?
Sebenarnya kau menderita penyakit apa? kenapa sampai muntah darah seperti ini? "
09:00 PM KST
Kyuhyun POV
Sejak siang hingga saat ini Hye Moon dipindahkan di kamar inap, ia belum membukakan matanya dan masih tetap berada di alam bawah sadarnya. Yang bisa aku lakukan tadi hanyanya duduk dan menggenggam tangannya yang sudah tidak dingin lagi. Melihatnya seperti tadi, entah kenapa aku merasa takut. Hatiku seperti tersayat melihat Hye Moon seperti tadi. Dan entah kenapa… aku juga takut jika Hye Moon… berhenti bernafas.
" Akh~ " desis Hye Moon dan aku melihat bulu matanya bergerak kecil hingga akhirnya bola matanya perlahan terbuka.
" O Hye Moon-a.. kau sadar.. Hm~ "
" … Kyu~~ … dimana ini? "
" Kita berada di Rumah Sakit Seoul sekarang. "
" … Hyun Soo-ya… Yun Ae-ya… mereka dimana? "
" Dia bersama eomeonim. Mungkin menginap.
O.. abata… aku belum beberitahukan eomeonim kalau kau di  . . . "
" Jangan beritau eomeoni… Kalau eomeoni tau, nae eomma pasti juga akan tau kl aku di rumah sakit.
Aku tak ingin mereka khawatir. " ucap Hye Moon dengan nada lemas.
" Johayo. "
" Geudae Hye Moon-a... sebenarnya kau kenapa? Kenapa sampai memuntahkan darah seperti tadi? "
" … hmmm~~ … nan gwenchana. Mungkin karena kelelahan. "
" Jinja?? Kau juga pernah mimisan. Kau benar tidak apa-apa?
CT Scandmu yang kau jalani, tak adakah keterangan kalau kau menderita penyakit? "
" Eobseoyo, Kyu~~ … nan gwenchana. Kau tak perlu khawatir seperti ini. "
" Bagaimana bisa aku tidak khawatir melihatmu sekarat seperti tadi HAH!! " bentakku membuat Hye Moon memalingkan wajahnya.
" … Aku ingin kau cek ulang kesehatanmu. "
Hye Moon masih tidak melihatku. Wajahnya juga terlihat marah.
Tak selang beberapa detik Dokter Lee masuk dan memeriksa monitor pendeteksi detak jantung itu kemudian mengecek denyut nadi.
" Eotteokhae? " tanyaku begitu melihat Dokter Lee selesai memeriksa denyut nadi Hye Moon.
" Tak apa-apa. Kondisinya perlahan mulai stabil. Mungkin 1 sampai 2 hari kedepan Hye Moon-ssi sudah boleh pulang. "
" Begitu. Johayo. "
" Nde. Kalau begitu saya permisi keluar.
Selamat malam. "
Setelah berpamitan Dokte Lee kemudian keluar kamar. Aku melihat Hye Moon masih marah, mungkin karena aku membentaknya tadi. Kuputuskan untuk keluar kamar .
" Dokter Lee " panggilku saat melihat Dokter Lee belum jauh lalu menghampirinya.
" Geudae Dokter Lee, Hye Moon-a sebenarnya kenapa? Kenapa Hye Moon-a seperti tadi siang? Muntah darah, sesak nafas, dan sampai di pasangkan alat pendeteksi detak jantung. Apa jantungnya bermasalah? " ucapku panjang lebar membuat Dokter Lee terlihat bingung.
" … Itu… coba kau tanyakan pada Hye moon-ssi saja. "
" Aku sudah menanyakannya.
Beberapa minggu lalu juga Hye Moon-a sempat menjalani CT Scan pasca kecelakaan mobil. Dia bilang kalau tidak apa-apa dan tak ada masalah dengan kondisinya ataupun hasil CT Scannya. Aku percaya. Tapi setelah melihat Hye Moon-a muntah hebat dengan disertakan darah, aku menjadi ragu dengan kondisinya. Apa Dokter Lee tak mengetahui Hye moon-a mengidap penyakit apa? apa berkaitan dengan jantung? "
" … Nde.. tapi tak serius. Hye Moon-ssi tadi hanya terkena serangan jantung kecil dan itu tidak.. membahayakan. Maka dari itu, begitu saya lihat Hye Moon-ssi mencengkram kuat dadanya saya langsung memasang alat AED untuk memberikan lisrik agar detak jantungnya kembali stabil. Dan mengenai muntah darah itu… itu.. itu wajar jika orang itu terserang serangan jantung secara mendadak disertakan tingkat kestresan Hye Moon-ssi. Kau tak perlu cemas dan usahakan Hye Moon-ssi tidak terlalu stres. Hm~ "
" A~ … araseo. Gomabseumnida, Dokter Lee.
Saya sedikit tenang sekarang. "
" Dan tetap jaga kondisi Hye Moon-ssi. Jika sewaktu-waktu Hye Moon-ssi seperti tadi, pertama kali yang kau lakukan adalah memberinya nafas buatan atau sediakan botol oksigen kecil dan setelah itu bawa ia kesini. "
" … Nde. Sekali lagi terimakasih, Dokter Lee. "
" Eo 1 hal lagi. Jangan kau hentakkan tanganmu tepat di dada kiri atau jantung Hye Moon-ssi jika ia seperti tadi. Itu akan berakibat fatal untuk otot jantungnya dan bisa menyebabkan kebocoran. Kita tidak tau sakit yang dirasakan Hye Moon-ssi itu tergolong sakit atau sangat amat sakit. "
Menghentakkan tangan tepat di dada kiri? Bukankah tadi aku melakukannya? Bukankah itu yang dilakukan orang saat menolong orang yang sedang terserang serangan jantung.
" Kyuhyun-ssi " panggil Dokter Lee membuat lamunanku pecah
" Kau mengerti kan? "
" … Nde.. geu . . . "
" Johayo. Kalau begitu saya permisi. " pamit Dokter Lee lalu berjalan kembali.
' Hahh~~ pasti tak terjadi apapun pada otot jantung Hye Moon-a kan? semoga saja tidak… dan aku pastikan Hye Moon-a tidak mengalami stres berat. Tapi.. mungkinkah penyebab Hye Moon stress adalah masalahku dengan Jae Mi-ya? ' batinku
Aku lantas kembali masuk kedalam kamar dan melihat Hye Moon sedang bermain dengan ponselnya. Hye moon hanya sekilas melihat kearahku saat aku duduk di sebelahnya setelah itu mengacuhkanku lagi.
" Barusan… aku menemui Dokter Lee untuk menanyakan tentang penyakitmu. " ucapku dan Hye Moon langsung menatap kearahku
" Dokter Lee mengatakan apa? Dia mengatakan apa hah? "
" Waeyo? Kenapa kau terlihat panik seperti itu eo? "
" Pan..panik.. aniyo. Biasa saja. "
" Kyuhyun-a.. Dokter Lee mengatakan apa? dia mengatakan apa padamu eo? "
" Dia hanya bilang kau terkena serangan jantung ringan. "
Hye Moon hanya menghela nafas saja dan kembali memainkan ponselnya sembari sesekali tersenyum. Melihatnya seperti ini, aku kembali merasa tenang. Setidaknya diwajahnya kini sudah ada senyumannya kembali.
Deg Deg.. Deg Deg..
Omo~ kenapa jantungku berdebar seperti ini melihat Hye Moon tersenyum? Tak mungkin kalau aku mulai menyukainya. Hahh~ aniya aniya. Mungkin ini karena tadi aku terlalu panik makanya jantungku berdebar-debar seperti ini (Author: SOK TAU!!).
Melihatnya serius memainkan ponselnya, ide evilku seketika muncul. Dengan gerakan cepat aku merebut ponselnya.
"  Windrunner?
Sejak kapan kau bermain game eo? "
" Hya! Kembali pon Akh! "
" Omo~ gwenchana "
" .. O… hanya sakit sedikit. Tak apa. "
" Apa perlu aku panggilkan Dokter Lee? "
" Ani.. aniyo sshhhhhhh~~ "
" Johayo.. kau istirahatlah. Hm~
Ini sudah larut malam. "
Aku meletakkan ponsel Hye Moon di atas meja kemudian menarik selimut sampai menutupi dadanya. Wajah Hye Moon masih terlihat menahan sakit. Apa benar yang di katakan Dokter Lee kalau Hye Moon hanya terkena serangan jantung ringan? Setauku, kalau orang terkena serangan jantung rasa sakitnya hanya sesaat. Tapi kenapa Hye Moon masih merasa sakit. Benarkah hanya terkena serangan jantung biasa?
" Kyuhyun-a…
Kau tidur disini kan? "
" Hm~ aku akan tidur di sofa.
Kau cepatlah tidur. "
Sekilas aku membelai lembut poninya dan disaat aku berjalan menuju sofa, tiba-tiba saja tangan Hye Moon memegang tanganku.
" Wae? Ada apa? "

" … Tidurlah disini. " pinta Hye Moon sembari menepuk samping ranjangnya lalu Hye Moon menggeser tubuhnya.
" Aku takut Kyu~~
Kalau aku seperti tadi, aku bisa membangunkanmu dengan mudah jika kau tidur disampingku. "
Aku sedikit tercengang mendengar ucapan Hye Moon. Bukankah Hye Moon selalu bersikap siaga saat tidur denganku. Tapi kenapa ini justru kebalikkannya.
" Tapi… tidurmu pasti tidak nyaman jika dilihat ranjangnya hanya muat 1 orang. Kalau kau tidur dengan posisi duduk, pasti paginya badanmu pegal-pegal. " gumam Hye Moon yang menampilkan wajahnya yang sedang berfikir serius mencari solusi.
" Wae? Kenapa menatapku seperti itu? " ucap Hye Moon menyadari aku sejak tadi melihat kearahnya dengan penuh tanda tanya
" Eobseoyo..
Johayo. "
Sesuai permintaannya akhirnya aku menuruti kemauan Hye Moon untuk tidur disampingnya. Berhubung tempat tidur ini sedikit sempit untuk 2 orang, aku mengubah posisi tidurku menjadi miring menghadap Hye Moon yang tidur secara terlentang. Entah sejak kapan Hye Moon sudah menutup matanya saat aku melihatnya dari samping seperti ini.
" Aku tak habis fikir… yeoja yang aku kira sangat naif dan polos sepertimu ini bisa menampar Jae Mi-ya. " bisikku tak peduli Hye Moon mendengarnya atau tidak di alam bawah sadarnya.
" Jae Mi-ya… aku tak menyangka semua ini adalah klise yang kau buat. Jadi baginya… aku tak lebih dari mesin uangnya. Pantas saja dulu ia sering memintaku uang. Apakah uang itu digunakan untuk bermain dengan namja lain? Aku benar-benar tak habis pikir tentangmu Jae Mi-ya dan semoga saja keputusanku untuk mengakhiri ini semua denganmu benar-benar tepat. Dan semoga aku bisa menghilangkan semuanya. semuanya~~ walaupun sedikit berat melepas seseorang yang kita cintai. " ucapku lirih dan memastikan Hye Moon tak mendengarnya
Aku kembali menatap Hye Moon dan memposisikan tangan kiriku ke belakang kepalaku untukku jadikan bantal. Hye Moon sedikit menggeliat kecil saat aku menggeser poninya yang menutupi matanya. Kilasan moment saat awal  pernikahan hingga saat ini muncul perlahan di benakku dan membuatku sedikit tersenyum.
" Good Night… nae anae~~ " ucapku lirih dan sekilas mencium pipi Hye Moon
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> TO BE CONTINNUED

2 komentar :

Unknown mengatakan...

gak sabar nunggu kelanjutannx ^^/

Daisy mengatakan...

Udah di post lanjutannya •ˆ⌣ˆ‎​​​​•
Happy reading, eonni (ˇ▼ˇ)-c<ˇ_ˇ)