.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Oktober 15, 2013

Music In Love 2 #5

#Preview
Author POV
Choi Rae Ki terus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan mobil yang hampir diatas rata-rata. Ditelinganya terus terngiang alasan kenapa Min Ho "Oppanya" mencoba memisahkannya dengan Kyuhyun. Karena saking marahnya Choi Rae Ki terhadap kakak laki-lakinya, Choi Min Ho, Choi Rae Ki tidak menyadari rambu lampu lalulintas yang berubah warna merah. Choi Rae Ki terus mengemudikan mobilnya hingga melewati batas lampu berhenti dan dari arah samping kirinya melaju mobil. Choi Rae Ki berteriak saat menyadari itu dan langsung memutar setir mobilnya. Namun naasnya saat itu ada pejalan kaki yang menyebrang jalan dan hampir tertabrak mobil Choi Rae Ki. Choi Rae Ki dengan cepat menginjak rem mobilnya dan mobilnya menabrak tempat sampah di pinggi jalan. Kening Choi Rae Ki terbentur keras setir mobil hingga berhasil mengalirkan darah segar disana. Masih dengan kesadaran, Choi Rae Ki melihat kearah sepion mobilnya dan melihat pejalan kaki "yang hampir ia tabrak" berjongkok dengan menutup kedua telinganya. Dengan kening dan tubuh yang mulai sakit, Choi Rae Ki memaksakan dirinya turun dan mengampiri pejalan kaki itu yang berstatus siswi SMA.
" Kau tak apa?
Jeongmal mianhaeyo… maaf aku hampir menabrakmu yang sedang menyebrang tadi. "
Tanpa Choi Rae Ki sadari, perlahan orang-orang disekeliling situ mulai mengerumuni dan melingkari Choi Rae ki dan si korban.
" Seharusnya kau melihat lampu lalulintas!! " seru salah satu orang dari kerumunan.
" Nde~ Aku menyesali itu. Jeongmal mianhaeyo. " sesal Rae Ki dengan menundukkan kepalanya.
" O~ changkkaman.. bukankah kau penyanyi bari di SMEnt. Kau Jennifer kan? " seru seorang mahasiswa yang menyadari jatidiri Choi Rae Ki.
" Ini bisa jadi berita besar. Seorang artis SMEnt mengendarai mobilnya dengan sembarangan dan hampir menabrak pejalan kaki. " ucap orang itu lagi dan langsung mengambil camera ponselnya.
Choi Rae Ki tak mendengarkan ucapan mahasiswa itu karena ia merasa sakit di kening dan tubuhnya mulai bertambah dan pandangannya mulai tak jelas.
Disaat orang itu mengambil gambar, Choi Rae Ki tiba-tiba pingsan dengan darah yang masih mengalir dari keningnya. Kilasan memori masa kecilnya, pertemuannya dengan Marcus di Gereja, Rasa Kecewanya saat Marcus tidak datang ke taman, pertemuannya dengan Ryeowook, tamparan Appanya saat memergokkinya sedang bernyanyi di café, dibuangnya Choi Rae Ki ke USA, kaburnya Rae Ki dari bangku kuliah, masuknya di Seoul Music dan menjalani pelatihan nyanyi, insiden pemaksaannya untuk pulang kerumah oleh Choi Min Ho oppa yang mengakibatkan kepalanya terpukul dengan kayu balok, pertemuannya dengan Kyuhyun saat di luar toko buku, hingga memorinya yang sekarang… semua bayangan itu muncul di benak Rae Ki secara bergantian seperti sebuah film sebelum akhirnya semua itu hilang dan… gelap.
#Preview END



Music in Love 2 #5
Cast :
Cho Kyuhyun Choi Rae Ki
Kim Jonghyun Choi Hye In
Henry Lau Park Hyun Young
Kim Joon Wook Park Jiyeon
Genre :
Blues, Love, and Romance
Kyuhyun  POV
Setelah selesai mengatur nafasku karena shock tadi, aku lantas menyandarkan kepalaku di setir mobil. Jantungku masih berdetak kencang saat insiden kecelakaan tadi.
" Hhhaasshhh~ bagaimana bisa orang itu menyetirkan mobilnya dengan cepat?
Haasshhh~ untung saja aku bisa menghindar. " ucapku dengan perasaan lega
Sekilas aku melihat orang-orang berkerumun. Penasaran, aku lantas mengambil masker penutup mulutku di dalam dosboard dan menghampiri kearah krumunan itu. Sesampainya disana, aku berusaha masuk kedalam krumunan agar bisa memastikan apa yang terjadi.
Author POV
Berhasil masuk kedalam krumunan orang itu, tubuh Kyuhyun serasa ingin jatuh saat melihat orang yang berada di pangkuan siswi SMA itu.
" Jenni eonni… ireonna!!
Kalian!! Tolong panggil ambulance segera!!! " teriak siswi SMA itu sembari menutup luka di kening Choi Rae Ki yang masih mengeluarkan darah.
Bibir Kyuhyun serasa tidak bisa terbuka hanya untuk memanggil nama Woo. Disaat Kyuhyun ingin menghampiri Woo, dari sisi lain muncul seorang namja yang mendahului Kyuhyun.
" Chagiya~!! Kenapa bisa kau seperti ini eo?!! " seru namja yang tak lain adalah, Kim Ryeowook.
" Ndo! Apa kau mengetahui apa yang terjadi? "
" … Ak.. aku hanya tadi sedang menyebrang jalan dan mobil Jenni eonni hampir menabrakku. Jenni eonni sempat menanyakan keadaanku dan tiba-tiba saja Jenni eonni pingsan dengan kening yang berdarah. " jelas siswi SMA itu dengan menahan tangisnya.
Mendengar penjelasan siswi SMA itu, Kyuhyun sekilas kembali mengingat insiden tabrakkan tadi dan dia menyadari mobil yang hampir menabrak mobilnya itu adalah mobil milik Woo. Sirine mobil ambulance mulai terdengar keras. Disaat 2 orang petugas ambulan yang membawa strecher tandu, salah satu orang ambulan itu tak sengaja mendorong Kyuhyun. Kyuhyun masih tetap diam dan masih melihat tubuh Choi Rae Ki dibaringkan ke strecher tandu. Disaat strecher tandu yang membawa Choi Rae Ki melintas disamping Kyuhyun, barulah Kyuhyun bisa sedikit bernafas. Ryeowook yang entah mengenali Kyuhyun atau tidak –walaupun memakai masker penutup mulut-, tiba-tiba saja langkanya berhenti tepat di samping Kyuhyun.
" Kau mencemaskannya lebih dari aku. Pergilah dan temani dia sampai ia melewati masa kritisnya. " lirih Ryeowook dan membuat Kyuhyun seketika melihat kearah Ryeowook.
" Apa ada yang bertanggung jawab atas yeoja ini? " tanya salah satu perawat namja
" Ndo Kka (TR: Kau Pergilah). " ucap Ryeowook pada Kyuhyun
" … Bukankah kau tunangannya. Seharusnya kau yang mene . . . "
" Yeoja ini kritis, kami harus membawanya segera ke rumah sakit dan harus ada yang bertanggung jawab. " potong perawat itu.
" Pergilah… Marcus. "
" Mwo? Ndeo . . . "
Ryeowook lantas mendorong tubuh Kyuhyun sampai ia naik kedalam mobil ambulance. Kyuhyun masih melihat Ryeowook dari balik kaca pintu ambulance. Semua orang yang disana perlahan pergi saat melihat ambulance sudah menjauh.
" Kau tak apa, agashi? "
" hm~ hanya sedikit shock saja. "
" … hmm~~ .. geugon… bukankah kau adalah Kim Ryeowook.. tunangannya Jenni eonni. Kenapa kau tak menemani eonni dan justru menyuruh namja tadi untuk menemani eonni? " tanya siswi itu polos
" Ternyata kau mengenaliku.
Sepertinya kau fans dari Jenni-ya. " siswi itu hanya menanggung membenarkan perkataan Ryeowook.
Tanpa menjawab pertanyaan dari siswi itu, Ryeowook sekilas hanya tersenyum dan langsung pergi.
@Hospital
>1 jam berlalu<
Kyuhyun yang masih tampak khawatir terus menunggu di depan ruang IGD. Sesekali Kyuhyun mecoba untuk duduk tenang namun sedetik kemudian ia kembali berdiri dan berjalan mondar mandi dengan sesekali melihat kearah lampu tepat diatas pintu IGD yang mungkin saat dilihatnya mati yang menandakan operasi Woo sudah selesai, tapi tetap saja lampu itu masih menyala.
" Haasshhhh~~ eotteokhae? Woo-ya~~~ "
" Kyuhyun-a~~ " panggil seseorang yang tak lain adalah Siwon.
Siwon lantas menghampiri Kyuhyun dan sekilas menepuk pundaknya agar Kyuhyun tak terlalu cemas.
" .. O.. kalian… kenapa bisa disini? "
" Saat kau sedang menelfon Siwon-a, kebetulan kami sedang ada disana. " jelas Joon Wook.
" Bagaimana keadaan Rae Ki-ya, Kyu? " tanya Hyun Young
Raut wajah Kyuhyun kembali lemas dan tubuhnya jatuh duduk di kursi. Siwon yang mengerti Kyuhyun juga ikut duduk dan kembali menepuk pundak Kyuhyun.
" Tenanglah.
Rae Ki-ya pasti baik-baik saja. "
Joon Wook, Hyun Young, dan Henry juga terlihat tampak khawatir di raut wajah mereka masing-masing. Tak selang beberapa menit keluarga Rae Ki datang. Ny Choi terlihat sudah menangis di pelukkan Tn Choi dan Min Ho bersama dengan Ryeowook juga ikut. Tn Choi lantas menyuruh Ny Choi untu duduk di kursi –disebrang kursi Kyuhyun- sembari menunggu operasi Rae Ki selesai. Min Ho masih  belum menyadari keberadaan Kyuhyun, tapi berbeda dengan Ryeowook yang sudah menyadari keberadaannya Kyuhyun. Ryeowook sekilas melihat kearah Min Ho yang masih menenangkan Ny Choi dan perlahan mengampiri Kyuhyun.
" Bagaimana kondisi Jenni-ya? "
" … Molla. Saat dalam perjalanan kerumah sakit, keningnya terus mengeluarkan banyak darah. Begitu sampai di rumah sakit Woo-ya langsung di bawa ke IGD untuk di operasi agar pendarahan di keningnya tidak keluar dan sampai sekarang belum selesai. " jelas Kyuhyun dan semuanya kembali terdiam.
" … Ndeo? " seru seseorang dan membuat semuanya melihat kearah orang itu yang tak lain adalah Min Ho.
Min Ho menatap tajam ke arah Kyuhyun dengan gerakkan cepat menghampiri Kyuhyun dan langsung memukul wajah Kyuhyun. Ryeowook dan lain terkejut melihat aksi Min Ho. Disaat Min Ho ingin memukul Kyuhyun lagi, Ryeowook langsung menjauhkan Min Ho dari Kyuhyun.
" Wookie-ya lepaskan aku!! Aku ingin membunuh anak itu!! "
" Min Ho-ya, tenanglah~ ini di Rumah Sakit. Tenangkan emosimu. "
" Kyuhyun-a.. ndo gwenchanayo? " tanya Siwon dan Kyuhyun hanya mengangguk sekilas sembari tangannya tetap memegang sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
" Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menjauh dari kehidupan Woo-ya hah!!!! Kenapa kau masih mendekatinya?!!!!! "
Suasana yang awalnya ribut seketika mereda saat pintu IDG terbuka dan dokter keluar dari dalam ruang IGD. Min Ho yang melihat dokter langsung mengampiri dokter itu disusul dengan Tn Choi, Ny, Choi, dan Ryeowook.
" Dia sudah melewati masa kritisnya. Kami hanya melakukan operasi kecil di keningnya. Hanya beberapa jahitan saja. Mungkin beberapa menit ini dia masih dalam pengaruh bius. Kalian bisa menjenguknya di kamar inap. "
" Dan untuk kau… "
Tn Choi, Ny Choi, Min Ho, Ryeowook, Siwon, Hyun Young, Henry, dan Joon Wook lantas mengikuti arah pandang Dokter yang menatap kearah Kyuhyun.
" … darahmu sangat berguna. Telat sedikit saja, mungkin yeoja ini tidak terselamatkan karena darahnya sudah terlalu banyak yang keluar. Dan… Kau sudah bisa bernafas lega sekarang karena yeoja yang kau khawatirkan sudah melewati masa kritisnya.
Joha.. Saya permisi dulu. "
Dokter kemudian pergi dan sekilas menepuk pundak Kyuhyun sembari tersenyum. Perlahan Ny Choi berjalan ke arah Kyuhyun dan memegang ke dua pipi Kyuhyun.
" Kau… Wajahmu… apa kau… putra Hana-ya dan Yeung Hwan-a? " tebak Ny Choi dan Kyuhyun membenarkan dengan anggukan kepala dan Ny Choi langsung memeluk Kyuhyun.
" Dan lagi… kau sudah menyelamatkan Jenni-ya. Waktu kalian masih kecil, ajjuma lihat kau juga sangat melindungi Jenni-ya saat Jenni-ya masih baru di Sekolah Minggu. Kau menggendong Jenni-ya sampai kursi di bawah pohon dan menempelkan plester ke lututnya. Kau… Kau benar-benar pelindung bagi Jenni-ya, Marcus-ya. Gomabseumnida~~ "
" … Ajjuma~ … "
2 suster keluar dari ruang IGD dengan mendorong ranjang yang ditempati Rae Ki. Disaat semuanya mengantar Rae Ki ke kamar inapnya, Kyuhyun masih tetap diam melihat dari belakang. Ny Choi yang menyadari Kyuhyun tidak ikut, lantas menghampiri dan mengajak Kyuhyun ikut bersamanya.
" Ajjuma~ … sebenarnya… aku juga terlibat dalam kecelakaan ini.
Dan… seharusnya ajjuma memarahiku. "
" … Araseo. Ajjuma sudah mengetahuinya.
Ryeowook-a… sebelum dia menjemput kami, dia dipanggil polisi bersama dengan 1 saksi mata dan orang yang hampir di tabrak Jenni-ya. Kau tak salah, Marcus-ya. Jenni-ya yang salah. Dia mengemudikan mobilnya hampir dirata-rata dan tak melihat rambu lampu lalulintas yang sudah merah. Jadi tak ada yang harus disalahkan dan ini murni kecelakaan. Dan jika ada yang disalahkan.. itu adalah Jenni-ya. Araci? " dan lagi Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya.
" Ikut ajjuma. Hm~ … kau pasti mengkhawatirkan Woo-ya bukan? Kkaja~ "
Dengan enggan Kyuhyun mengikuti Ny Choi hingga masuk kedalam kamar inap Rae Ki. Ny Choi kembali menangis saat duduk di kursi sebelah ranjang Rae Ki. Kyuhyun melihat kening Rae Ki di perban dan tangannya tertancap jarum infus darah. Sekilas Kyuhyun melihat botol infus yang berisikan darahnya dan berdiri di samping Siwon.
15 menit mereka semua berada di kamar inap dengan was-was menunggu Rae Ki sadar hingga dokter yang mengoprasi Rae Ki masuk dengan seorang suster untuk mengecek kondisi Rae Ki. Tepat di saat sedang memeriksa, kedua bulu mata Rae Ki bergerak dan perlahan Rae Ki membuka kedua bola matanya.
" Jenni-ya… kau sudah sadar, chagiya. " ucap pelan Ny Choi
Rae Ki hanya melihat Ny Choi dengan pandangan teduh. Pandangan Rae Ki juga perlahan bergerak, melihat satu per satu orang yang sedang melihat kearahnya dengan khawatir.
" Dang… dang-shineun.. nuguya? " tanya Rae Ki dengan suara terbata
" Jenni-ya… kau… tak ingat oppa? Min Ho oppa? "
" … Min-Ho oppa… nuguya? "
Wajah Min Ho kembali berubah menjadi shock. Bukan hanya Min Ho, semua orang yang berada di sekeliling Rae Ki juga sama shocknya.
" Chagiya.. kau pasti mengingat Appa dan eomma kan? Ndeo eomma. Hm~ "
Rae Ki tak merespon atau berbicara. Rae Ki hanya melihat Tn Choi dan Ny Choi yang mulai menangis lagi. Beberapa detik kemudian, Rae Ki menggelengkan perlahan kepalanya dan seketika air mata Ny Choi pecah. Ny Choi tak sanggup melihat putrinya dan langsung bersandar di pundak Tn Choi.
" Rae Ki-ya… kau ingat denganku… Henry-ya… Joon Wook-ya… Siwon-a… dan… Mar-cus? " ucap Hyun Young.
Dan lagi… Rae Ki tak merespon apapun dan justru melihat kembali kearah mereka ber-5. Pandangan Rae Ki berhenti tepat ke arah Kyuhyun. Min Ho yang melihat pandangan mata Rae Ki yang tertuju pada Kyuhyun hanya bisa diam dan menggempalkan tangannya menahan amarahnya.
" Kalian semua siapa? "
Shock. Itu yang mereka rasakan saat mendengar ucapan Rae Ki dan gempalan tangan Min Ho seketika merenggang mendengar lontaran pertanyaan Rae Ki.
" Dokter… apa kau yakin tak ada hal serius terjadi pada Woo-ya? Kenapa dia tidak mengenal orang-orang yang berada disini? Bahkan dirinya sendiri saja dan keluarganya dia tidak mengenali. Waeirago?? " tanya Kyuhyun dengan panik dan sesekali melihat ke arah Rae Ki.
" Jika dilihat secara keseluruhan. Tidak ada hal yang serius yang terjadi pada Jennifer-ssi. Hanya luka di keningnya saja. "
" LALU KENAPA WOO-YA TIDAK MENGENAL SEMUA ORANG YANG BERADA DISINI!! "
" Woo-ya… jebal… mianhaeyo…
Woo-ya.. kau tak mengingat ku eo? Kau benar-benar tak mengingatku eo? " ucap Kyuhyun sembari menggenggam erat tangan Rae Ki.
Rae Ki terus memandangi Kyuhyun dalam diam. Perlahan Rae Ki melepaskan tangannya dari tangan Kyuhyun dan memenggang wajah Kyuhyun untuk menghapus airmata Kyuhyun di sudut mata.
" … Kau… menangis, Ryeowook-a? "
DEG!!
Kyuhyun seketika kaget saat Rae Ki tak mengenalinya dan nama yang dikeluarkan bukan namanya. Dengan pelan Kyuhyun berdiri dan langsung lari keluar kamar disusul Min Ho.
" Kau sudah melihat jelas bukan!! " seru Min Ho dan membuat Kyuhyun sejenak terdiam.
" Dia sama sekali tak mengingatmu! Yang dingat Jenn adalah Ryeowook. Namja yang selama 15 tahun ini selalu menemaninya! "
" … Akhirnya… Pengorbananmu sia-sia! Percuma kau mendonorkan darahmu sementara Jenn sama sekali tidak mengingatmu!! Dan seharusnya kau menuruti perkataanku untuk meninggalkan Jenni-ya!! Jenni-ya sudah membencimu sejak kau… aniya… lebih tepatnya sejak aku mengubah hari dimana kalian bertemu di taman. Sejak saat itu Jenni-ya membencimu, MAR-CUS! "
Dengan gerakan cepat Kyuhyun berbalik dan langsung melayangkan pukulan ke arah Min Ho hingga Min Ho terjatuh kelantai. Disaat Kyuhyun ingin menghampiri Min Ho, Siwon dan yang lain datang meleraikan.
" Kyuhyun-a sudahlah… lebih baik kita pulang. Kau saat ini sedang emosi. " ucap Siwon.
" NDO!! … Itu balasan dariku!
Perlu kau ingat!!
Aku tak akan melepaskan Woo-ya lagi!! Sudah cukup kau mencoba memisahkanku dengan Woo-ya!! Dan jangan mencoba untuk memisahkan kami lagi atau kau akan benar-benar membunuhmu!!!! "
" Kyuhyun-a tenanglah… Pelankan suaramu. Kau tak inginkan paparazi melihatmu seperti ini.
Lebih baik kita pulang sekarang. " tegas Henry membuat emosi Kyuhyun perlahan menghilang.
Kyuhyun dengan kasar meningkirkan kedua tangan Siwon yang melilit di pundaknya dan langsung pergi, sedangkan Min Ho hanya menatap Kyuhyun dengan senyum liciknya. Siwon, Joon Wook, Hyun Young, dan Henry juga menyusul Kyuhyun, membiarkan Min Ho yang masih terduduk di lantai.
>>>>>> Esok Harinya <<<<<<
09:03 AM KST
@SMEnt
Vocal Room
Kyuhyun POV
Entah sudah berapa kali aku melakukan kesalahan yang sama di nada rendah. Mulai hari ini, semua kerjaku di cancel oleh SMEnt karena insiden kecelakaan kemarin. Hahhhh!! Apa yang harus aku lakukan selama fakum?
Sejak kejadian kemarin aku benar-benar merasa tidak tenang. Dan… Apa mungkin penyebabnya benturan keras dikeningnya yang membuat Woo tak ingat sama sekali? … Ini semua salahku. Seharusnya aku membantu Woo mengingat semuanya, bukan menghindarinya. Dan sekarang semuanya sudah terlambat. Woo benar-benar tak mengingat semuanya, bahkan keluarganya saja Woo tidak mengingatnya. Hhhaasshhh namja Pabo!!
Dengan cepat aku menyambar kunci mobilku dan langsung pergi ke rumah sakit. Sesampainya di Rumah Sakit, dengan tergesa-gesa aku berjalan menuju ke kamar inap Woo hingga saat di lorong kamar inap aku menabrak seorang pasien.
" Mianhaeyo.. aku sedang terburu-buru. "
" Nde gwenchanayo " ucap pasien itu sembari membersihkan telapak tangannya.
" … Woo-ya… " tebakku dan pasien yang tak sengaja aku tabrak itu langsung melihatku.
" Nde~ …
O… kau… namja yang kemarin itu? "
" Ndeo gwenchanayo eo? "
" … Hm~ … "
" Ayo.. aku bantu berdiri. " ucapku kemudian membantu Woo berdiri.
" Sedang apa kau di luar? Seharusnya kau banyak istirahat dan.. kau tak memakai infus? "
" O … nde. Botol infus yang berisi darah sudah habis dan suster sedang mengambilkan cairan infus yang biasa. Karena lama… ku putuskan untuk berjalan-jalan sebentar dan bertemu dengan Dokter. Semalam aku tidak merasakan kaki kiriku, maka dari itu aku paginya langsung mencoba berjalan dan sepertinya kakiku sudah… Ups~!! "
" Waeyo? "
" … Hmm~ .. geugon… (TR: Itu…) berjanjilah kau tak akan menceritakan masalah kaki kiriku yang lumpuh sementara ini pada orang lain. Termasuk  eomma dan nae oppa. karena mereka semua tidak tau mengenai ini. Kau bisa menjaga rahasia bukan? "
" … Lalu, kakimu sudah tidak apa-apa kan? "
" Nde. Sepertinya sudah kembali normal. "
" Syukurlah…
Kkaja… kita kembali ke kamarmu. Kau harus banyak istirahat saat ini. "
Aku kemudian memapah Woo hingga ia duduk di tempat tidur. Sekilas aku mengedarkan pandanganku ke penjuru ruangan dan tak melihat seorangpun kecuali aku dan Woo.
" Woo-ya… Ajjusi, ajjuma, Min Ho-ya, dan… namja itu.. mereka tidak disini menemanimu? "
" Oh itu.. Appa semalam pulang kerumah. Min Ho oppa berangkat ke kantor tadi pagi dan katanya oppa hanya sebentar. Eomma, dia beberapa menit lalu pulang sebentar untuk mengambil pakaianku. Dan… namja.. apa yang kau maksud namja itu adalah Ryeowook oppa? kalau Ryeowook-a sedang keluar sebentar untuk membeli makanan ringan. " jelas Woo dan aku hanya mengangguk mengerti.
" Permisi~~
Jenni-ssi maaf menunggu lama. " ucap Suster yang datang membawa infus baru
" Tak apa, suster. "
" Saya langsung pasang saja ya~
Silahkan agasi berbaring sebentar. " perintah Suster dan Woo mengikutinya
" Suster, kenapa Woo-ya tidak diberi infus seperti kemarin? Bukankah Woo-ya saat ini membutuhkan banyak darah. "
" Jenni-ssi sudah tidak memerlukan transfusi darah lagi. Dokter Kim sudah mengecek ulang kondisi Jenni-ssi dan memutuskan tidak memberinya infus yang berisi darah anda, melainkan infus biasa. Karena kondisi Jenni-ssi stabil dengan cepat. " jelas Suster dan sekilas Woo melihat kearahku.
" Apa ini akan terasa sakit? Masalahnya aku.. sedikit takut jarum suntik. Hihihi~ "
" Aniyo, Jenni-ssi. Kalau agasi takut, jangan lihat. "
Walaupun ingatan Woo semua hilang, tapi ketakutan Woo sejak kecil tidak hilang. Dia masih tetap takut jarum suntik.
" Cha~ saya akan mulai. Mohon tahan sebentar agasi. " aba-aba Suster dan wajah Woo mulai takut.
" Woo-ya.. lihat kemari. " ucapku agar Woo melihat kearahku. Aku lantas menggenggam tangan Woo sembari tersenyum agar pikirannya teralih.
" Akh! " pekik Woo sembari meremas tanganku kuat dan aku hanya meringis.
" Apeuda~~! "
" Gidaryo (TR: Tunggu).. nah sekarang tinggal memberikan plester. "
" Cha~ sudah selesai. Agasi sudah bisa membuka mata agasi. "
" Saya permisi dulu ne…
Semoga lekas sembuh. " ucap Suster terakhir kali sebelum keluar.
Sekilas aku masih melihat Woo menutup matanya dan masih  tetap meremas tanganku dengan kuat.
" Woo-ya, kau sudah bisa membuka matamu sekarang. "
Woo hanya membuka mata kanannya saja lalu melihat tangannya yang sudah dipasang infus dan setelah itu mata kirinya perlahan ikut terbuka.
" Fiiuuhh~ … Suster itu benar-benar pembohong. Dia bilang tidak sakit, tapi nyatanya ini sakit! Ashhh~~ " grutu Woo
" … O.. mianhaeyo… apa aku terlalu kuat meremas tanganmu? " sadar Woo dan langsung melepaskan tangannya.
" Tak apa. Aku sudah terbiasa. "
" Terbiasa? Apa dulu juga pernah terjadi seperti ini? "
" Hm~ … saat dokter menyuntikkan jarum ke tanganmu untuk mengambil darahmu, kau langsung meremas tanganku dan setelah itu kau memejamkan matamu rapat-rapat.
Hanya kejadian waktu kecil. Tak perlu diingat lagi. "
" A… apa kau ingin memakan buah? Aku akan mengupas kulitnya untukmu. " ucapku mengalihkan pembicaraan.
Author POV
Disaat Kyuhyun mengambilkan buah apel, Rae Ki langsung mencegah Kyuhyun dengan memeluk Kyuhyun. Untuk sesaat mereka hanya terdiam. Air mata Rae Ki juga perlahan keluar dari sudut matanya. Tanpa sepengetahuan mereka, dari luar pintu Ryeowook memperhatikan mereka dan kemudian menghilang.
"  Joheun achim.. (TR: Pagi ini.. ) hhhmmm~ …pagi ini aku melihat berita tentangku dan… aku juga mendengar kau di fakumkan dari pekerjaanmu karena pengakuanmu yang mengatakan kalau kecelakaan ini semua kelalaianmu. Apa yang kau katakan itu benar? "
Kyuhyun perlahan melepaskan pelukkan Rae Ki lalu menatap kedua matanya dan mengangguk kecil.
" Saat kecelakaan itu… itu memang kecerobohanku. Kau sama sekali tidak bersalah. Saat itu aku keget dan langsung menabrak mobilmu. "
" … Jeongmal? Apa benar seperti itu? " tanya Rae Ki memastikan dan Kyuhyun hanya mengangguk.
" Mianhae… pekerjaanmu jadi di cancel. "
" Gwenchana~~ justru aku senang jika tidak ada job. Bisa diartikan sebagai hari libur. Sejak dulu aku ingin libur sejenak dari menyanyi, tapi Soo Man ajjusi selalu memberiku job sampai aku tidak memiliki waktu istirahat. "
Rae Ki hanya tertawa  kecil mendengar curhat colongan yang dilontarkan Kyuhyun secara polos.
" Ndo! … kau sedang menertawakan apa eo? Apanya yang lucu dari perkataanku hah? " ucap Kyuhyun sembari sesekali mengangkat dagunya
" .. Hah? … aniya.. hanya saja. Perkataanmu sedikit menggelitik perutku. Kau pablikfigur, sudah seharusnya memiliki job banyak. Tapi justru kau  mengeluhkan hal itu. "
Rae Ki kembali tertawa ringan sedangkan Kyuhyun hanya memandanginya. Menyadari Kyuhyun tak ikut tertawa, Rae Ki perlahan diam dan sekilas berdehem.
" … Marcus… " panggil Rae Ki membuat Kyuhyun terkejut
" Caramu menatapku… Apa dulu kita pernah dekat? "
" Hm~… sangat dekat… sampai-sampai membuat iri orang lain dan orang itu berusaha untuk memisahkan kita. "
" Orang lain? Maksudmu Min Ho oppa? "
" … Kau mengingat sesuatu? Darimana kau bisa berpikiran kalau itu Mi Ho-ya? "
" Kemarin… saat kau keluar, aku melihat Min Ho oppa menyusulmu dengan wajah yang tampak kesal.
Dia seperti membencimu. Benar kan? "
Dan sekarang Kyuhyun yang diam sedangkan Rae Ki menatap Kyuhyun dengan tatapan sendunya. Kyuhyun tak menyadari kalau Rae Ki sedang melihatnya dengan mimik wajah penuh dengan penyesalan.
' Mianhaeyo~~ ' ucap sesal Rae Ki dalam hatinya
@Han River
05:55 PM KST
Park Hyun Young  POV
Makan siang, nonton film biskop, berjalan-jalan, dan terakhir duduk di tepi sungai Han sembari menunggu lampu jembatan sungai bersinar terang. Bukankah ini kencan yang sangat indah. Akhirnya aku bisa menikmati suasana senja di Sungai Han bersama dengan seseorang aku cintai. Tapi… sepertinya orang-orang disini mulai menyadari keberadaanku.
" Henry-ya… "
" Hm~ Wae? "
" … Sepertinya orang-orang disini mulai mengenali kita. Apa kau tidak menyadari beberapa orang mengambil foto kita? "
" Aku melihatnya. Biarkan saja mereka mengambil foto kita. "
" Kau terlihat santai. Bagaimana kalau paparazi datang?
Henry-ya, sebaiknya kita pindah saja. "
" Wae? Memang kenapa kalau paparazi datang?
Bukankah kita saat ini sedang berkencan. Apa yang perlu kau takutkan eo? "
Seketika mukaku cengo mendengar perkataan… salah salah salah, maksudku pernyataan… Aaaa salah salah salah… a terserahlah.. intinya aku cengo seketika mendengar Henry mengatakan kalau kita sedang "berkencan". Aku fikir hanya aku yang menganggap ini kencan, ternyata  Henry juga beranggapan sama.
" Wah~~ sudah mulai " seru Henry dan langsung disusul nyalanya lampu jembatan Sungai Han
Aku terpukau melihat pemandangan ini. Kebanyakkan sepasang kekasih selalu menikmati senja disini dan melihat gemerlap lampu Sungai Han yang menyala seperti pelangi. Terlihat sangat romatis.
Cyuu~
Tanpa di duga sebelumnya, Henry tiba-tiba mencium kilat pipi kiriku. Sekilas Henry hanya tersenyum lalu kembali menatap kedepan menikmati gemerlapan lampu. Sedangkan aku… entahlah… jantungku belum berhenti berdebar keras. Aku perlahan memegang pipi kiriku dan mengelus pipiku.
Namun setelah itu lamunanku pecah saat blitz camera mengarah kearahku.
" Paparazi??? " ucapku saat menyadari beberapa paparazi sedang berlari ke arahku sembari terus memegang camera.
" Kkaja! Kita pergi darisini!! Ppali ppali ppali~~ " ucap Henry dan kami langsung berlari menuju kedalam mobil. Tapi naasnya paparazi terus mengepung mobil Henry.
Henry beberapa kali membesarkan gas mobilnya agar paparazi itu pergi, namun tidak berhasil, mereka terus menyorotkan cameranya kearah aku dan Henry. Beberapa kali Henry mencoba mengegas mobilnya agar paparazi menjauh dan kali ini berhasil dan Henry langsung menancap gas.
" Pasti besok menjadi highlight… Hahhh~ pasti besok fansku langsung protes dengan pemberitaan paparazi tadi. "
" Henry-ya… bagaimana kalau Soo Man ajjusi itu melarang kita berpacaran? Kita sama-sama 1 agency, pasti ajjusi marah. "
" Tenanglah… kau tak perlu cemas seperti itu.
Aku akan tanggung resikonya. " ucap Henry santai
@Choi Hye In's Room
09:00 PM KST
Choi Hye In POV
Akhirnya semua beban di hatiku menghilang. Hal yang tidak berani aku katakan pada Jonghyun akhirnya bisa aku katakan sekarang. Selama 6 tahun ini aku berprisangka buruk tentang Jonghyun yang aku kira dia namja abnormal penyuka sesama jenis. Saat Jonghyun menceritakan kronologis sebenarnya, aku sempat merasa bersalah pada Jonghyun karena telah menganggap namja abnormal. Makadari itu aku sedikit menjaga jarak darinya selama ini. Tapi syukurlah kalau semua ini sudah berlalu. Semoga tak ada lagi kesalahpahaman lagi.
>ponsel berdering<
*layar ponsel
Jonghyun calling…
" Hm~ waeyo? "
" … Kau belum tidur? "
" Kalau aku sudah tidur pasti saat ini aku tidak mengangkat telfon darimu. "
" O… hmmm~… ehem… chagiya, besok aku pulang dari busan. "
" Nde. Lalu? "
" … eobseoyo.
Aku hanya ingin mengatakan itu padamu.
Kalau begitu.. tidurlah. Jal.. jaljayo chagiya. "
Entahlah.. mendengar Jonghyun memanggilku dengan sebutan baru, perutku seperti ada yang menggelitik. Sebisa mungkin aku berusaha agar tidak tertawa dan sebisa mungkin membuat suaraku seperti biasa.
" Hye In-a~~ "
" … O… O nde, Jonghyun-a.
Nado jaljayo. Sampai bertemu besok. "
@SMEnt
10:23 AM KST
Selesai membicarakan tentang drama terbaruku dengan So Man ajjusi, aku lantas keluar dari ruangan dan disaat aku membalikkan badan aku melihat Jonghyun. Seketika itu juga aku langsung salah tingkah. Dengan gugup tak tau harus berbuat apa, aku langsung masuk kembali ke dalam ruangan So Man.
" Ada apa Hye . . . "
" Sssttttsssss~ … " potongku dan langsung bersembunyi di balik sofa.
Tokk tokk tokk
" Annyeonghaseo ajjusi.. "
" A nde Jonghyun-a. waeyo?
Apa kau sedang mencari Hye In-a? "
" .. Nde, ajjusi. Apa dia disini? "
Aku langsung menatap tajam So Man ajjusi dan memberinya isyarat agar tak memberitahukan persembunyianku sekarang.
" Itu… Aniyo. Dia memang kesini, tapi sekarang Hye In-a sudah keluar. Apa kau tak melihatnya? Baru saja keluar.  "
" Nde?? Baru saja?
Johayo.. kalau begitu saya permisi ajjusi. "
Mendengar pintu tertutup, perlahan aku mengintip dari balik sofa dan memastikan Jonghyun sudah benar-benar keluar dari ruangan. Sudah pasti, aku lantas keluar dan menghela nafas lega lalu setelah itu berpamitan pada So Man ajjusi untuk keluar ruangan. Tepat disaat aku berbalik, tiba-tiba saja Jonghyun entah sejak kapan berdiri di belakangku tadi.
" … Jong… Jonghyun-a… " ucapku gugup
" Wae? Apa kau sedang bermain kucing-kucingan denganku eo? Atau apa kau sedang menghindar dariku? "
" A… a… itu… Hmmm~ itu… ak . . . "
" Kenapa kau jadi gagap seperti itu eo? "
" HYA!! BERHENTI MEMBERIKU PERTANYAAN!! SAAT INI AKU SEDANG MERASA CANGGUNG DENGANMU!! "
" Mwo? Cang… cang-gung? Apa katamu? Canggung? Canggung kenapa? " tanya Jonghyun  polos dan aku hanya menatapnya muak.
Namja ini bodoh atau apa hah? Ish~ benar-benar sama sekali tidak memahamiku dengan benar. Memang benar saat ini aku merasa canggung. Canggung karena aku sudah menjawab pernyataan Jonghyun. Hahhhh!!! Ini membuatku frustasi.
" Abata~… apa kau canggung gara-gara... hmmm~~ … "
" Mwo? Mwo mwo mwo??? Ah sudahlah~
Aku harus ke lokasi syuting sekarang. " ucapku dengan cepat
Author POV
Disaat Hye In melewati Jonghyun, dengan gerakan cepat Jonghyun menarik kuat lengan Hye In dan menempelkan bibirnya di bibir Hye In. Hye In hanya bisa mematung. Otaknya sama sekali tidak merespon apa yang Hye In perintahkan. 1 menit kemudian Hye In menutup matanya mengikuti mata Jonghyun yang sudah sejak tadi menutup matanya.
" Nan… " ucap Jonghyun begitu melepaskan ciumannya dari bibir Hye In dan menatap Hye In lembut
" Naneun dangshineui namjachingu. Jeowa geolae hal ttae geureohkae eosaeghaji anhseubnida. Araseo? Hm. (TR: Aku adalah pacarmu. Jadi jangan merasa canggung saat bertemu denganku. Mengerti? Hm.) "
Jonghyun kemudian memeluk Hye In. Jantungnya sejak tadi masih berdetak cepat karena ini kali pertamanya Jonghyun melakukan hal romantis pada yeoja. Merasa Hye In tidak membalas memeluknya, Jonghyun sedikit mempererat pelukkannya dan secara perlahan Hye In membalas pelukkan Jonghyun.
" Satu pasangan lagi yang sudah bersatu. Dan sudah saatnya yang satunya lagi dipersatukan. " lirih Henry yang sejak tadi mengintip Jonghyun dan Hye In dari balik tembok.
" Hya~~ apa maksudmu eo? Memang siapa pasangan yang satunya lagi? "
Ditengah acara mengintip, ponsel Henry bergetar. Henry kemudian membuka pesan itu. Bukan hanya ponsel Henry, ponsel Hyun Youngpun juga ikut bergetar.
" Mwo???!!!!!!!!!!!!! " teriak Henry, Hyun Young, Hye In, dan Jonghyun secara bersama-sama.
Henry kemudian keluar dari persembunyiannya begitu juga Hyun Young. Saat ingin menuruni tangga, Henry dan Hyun Young berpapasan dengan Jonghyun dan Hye In. Belum sempat menuruni anak tangga, langka keempat orang itu berhenti dan pandangan mereka tertuju pada 1 orang namja yang berlari keluar SMEnt.
" Apa Kyuhyun-a mendapatkan pesan dari Soo Man ajjusi juga? " lirih Henry
" Apa maksudmu? Apa kau juga mendapatkannya? " timpal Jonghyun dan Henry hanya mengangguk.
" So Man mengirimkan kesemuanya.
Apa benar Rae Ki-ya berhenti dari SMEnt? Bagaimana dengan Kyuhyun-a? " ucap Henry
Sedangkan di tempat yang berbeda, Kyuhyun terus melajukan mobilnya ke rumah sakit. Kecepatan mobil Kyuhyun kini berada diatas rata-rata melaju terus kearah Rumah Sakit tempat Rae Ki dirawat. Begitu sampai Kyuhyun langsung berlari menuju kamar inap Woo. Kyuhyun melihat Min Ho dan Ryeowook keluar dari kamar Rae Ki. Sekilas pandangan mereka saling bertemu. Min Ho yang hendak berjalan menuju kearah Kyuhyun tapi Ryeowook sudah berjalan mendahuluinya.
" Untuk apa kau datang kesini? " ucap dingin Ryeowook.
" Tentu saja ber . . . "
" Mulai detik ini… berhentilah mencari Woo-ya. Menjauhlah dari kehidupannya seperti yang kau lakukan 15 tahun yang lalu. Anggaplah Woo-ya sudah meninggal. " ucap Ryeowook dingin dan sontak membuat Min Ho dan juga Kyuhyun kaget dengan ucapan Ryeowook.
" Takdir kalian sudah berakhir. Apa kau tak menyadarinya?
Setiap kali Woo-ya berada disekitarmu, Woo-ya selalu menerima kesialan. Kau lupa, siapa yang pertama kali membuat Woo-ya mengalami selective amnesia? "
Otak Kyuhyun mulai mengingat kejadian 5 tahun yang lalu saat di Kyuhyun membantu Rae Ki dari 2 orang berjas hitam yang berujung Rae Ki jatuh pingsan karena ia melindunginya dari pukulan balok kayu dari salah satu orang berjas hitam itu.
" Sepertinya kau tau jawabannya. "
" … Ndo. Dan juga… siapa yang membuat Woo-ya sekarang berada di rumah sakit?
Itu juga kau.
Apa kau masih memiliki muka untuk bertemu dengan Woo-ya? Kau hanya membawa kesialan untuk Woo-ya, Marcus."
Kyuhyun terus berdiam diri sembari menyerap semua perkataan Ryeowook dan Kyuhyun mulai membenarkannya. Perasaan bersalah mulai menyelimuti hati Kyuhyun. Langkah Kyuhyun perlahan mundur. Batinnya terus memaksa semua kejadian yang dialami Rae Ki bukanlah salah Kyuhyun dan takdir mereka belum berakhir. Namun apa daya, batin Kyuhyun terkalahkan dengan perasaan bersalah yang sudah terlanjur menyelimuti hati Kyuhyun dengan cepat.
" Ini tidak mungkin… ini benar-benar tidak mungkin... aku bukan pembawa sial… ini sama sekali tidak mungkin… tidak mungkin… " sangkal Kyuhyun dan langsung pergi.
Min Ho yang sejak tadi mendengar percakapan mereka lalu menghampiri Ryeowook dengan mimik wajah yang tidak menyangka Ryeowook berkata setajam itu pada Kyuhyun.
" Wooki-ya " panggil Min Ho dan sang empunya nama masih melihat kearah punggung Kyuhyun.
" Paboya… Namja pabo. Dangshineun pabonika. (TR: Bodoh… namja bodoh. Kau bodoh) " lirih Ryeowook.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Keesokkan paginya saat Kyuhyun mendapat kabar dari So Man bahwa pagi ini Rae Ki sudah diperbolehkan pulang, Kyuhyun langsung melesat ke rumah sakit.
" Annyeonghaseo~ " sapa Kyuhyun begitu masuk kedalam kamar rawat Rae Ki
Tn Choi, Ny Choi, Ryeowook, dan Min Ho yang sedang sibuk membereskan kemudian pandangan mereka teralih ke arah Kyuhyun. Bukan hanya mereka, Rae Ki yang sedang beristirahat di tempat tidurnya juga menatap Kyuhyun.
" O Marcus-ya, kau datang membantu kami? "
" Nde ajjuma. Apa yang bisa aku bantu? " ucap Kyuhyun seraya menghampiri Ny Choi
Tanpa Kyuhyun sadari, pandangan Rae Ki sejak tadi tidak teralih ke arah lain. Dalam  diam Rae Ki memperhatikan Kyuhyun yang sedang membatu eommanya dan sesekali membantu appanya untuk membawakan koper keluar.
" Marcus-ya " panggil Rae Ki membuat semua orang yang berada disekelilingnya berhenti dari pekerjaan mereka masing-masing.
" Bisa kita bicara? … berdua? "
Ryeowook dan Min Ho sekilas saling melempar pandangan dan Ny Choi hanya melihat Kyuhyun dan Rae Ki dengan senyum tipis yang mengembang diwajahnya.
Rae Ki perlahan turun dari tempat tidurnya, tak lupa Kyuhyun membantu memapah Rae Ki saat berjalan menuju keluar kamar. Min Ho yang melihat mereka langsung ingin menghalangi mereka namun Ryeowook dengan cepat menghalangi Min Ho.
" Kau tak perlu memapahku seperti ini. aku bukan pasien lumpuh, Marcus. "
" .. O.. Araseo. " ucap Kyuhyun mengerti dan mereka kembali berjalan bersama dalam keheningan dengan langkah yang sama.
" Chukhae… kau sudah diperbolehkan pulang. " ucap Kyuhyun memecah keheningan diantara mereka.
Rae Ki hanya tersenyum sekilas lalu duduk di bangku taman yang berada di samping Rumah Sakit. Kyuhyun juga mengikuti Rae Ki dan duduk disebelahnya. Melihat jaket yang di kenakan Rae Ki resletingnya terbuka, Kyuhyun lantas berjongkok di depan Rae Ki untuk memasangkan resleting. Rae Ki hanya diam dan sekilas melihat kearah Kyuhyun. Disaat Kyuhyun merapikan kerah jaketnya, Rae Ki sedikit memundurka kepalanya dengan canggung.
" Cuaca akan berubah menjadi dingin. Sebaiknya kau jaga kesehatanmu dan gunakan baju hangat. Hm~ " ingat Kyuhyun dan kembali duduk di sebelah Rae Ki.
" Marcus-ya… dangshineun namjachingueui aniya (TR: Kau bukan pacarku)… tapi kenapa kau memperlakukanku seperti yeojachingumu? "
" Waeyo? Kau tak nyaman dengan sikapku? "
" 5 tahun lalu… saat kita pertama kali bertemu setelah dewasa, saat itu aku memperlakukanmu secara kasar. Aku juga mempermalukanmu di depan umum saat di kantin. Dan saat kau menamparku saat itu, entah kenapa aku baru menyadari kalau aku keterlaluan. Tapi aku tak memperlihatkan penyesalanku itu dan menutupinya dengan sikap marah. Sejak saat itu, untuk pertama kalinya aku menyesali apa yang aku lakukan. "
" Perkataanmu… sepertinya benar. Setelah tau kau adalah Woo-ya, gadis kecil yang pernah mengisi hatiku, aku benar-benar menyesali perlakuanku yang kasar padamu. "
Rae Ki masih tetap diam dengan pandangan matanya yang menatap lurus kedepan. Kyuhyun hanya sekilas melihat kearah Rae Ki dan kemabali melihat kedepan.
Cukup lama mereka kembali mendiamkan diri masing-masing. Sampai akhirnya Kyuhyun mengucapkan apa yang ada di dalam pikirannya.
" Woo-ya… ikutlah denganku. " pinta Kyuhyun dan membuat Rae Ki seketika melihat kearahnya. Ragu dan pelan Kyuhyun juga melihat kearah Rae Ki.
" 1 minggu… ikutlah bersamaku selama 1 minggu. "
" Kenapa aku harus ikut denganmu? "
" … Aku ingin mengembalikan ingatanmu dan aku ingin kau mengingatku.
Aku tau 1 minggu tidak cukup atau bahkan tidak membuahkan hasil yang pasti. Tapi aku percaya kau akan mengingat semuanya. "
" … Dan jika aku tidak mengingat semuanya atau dalam artian usahamu 1 minggu itu tidak membuahkan hasil… bagaimana? "
" … … Aku akan… melepasmu. "
Kata terakhir yang diucapkan Kyuhyun sekali lagi menggema di telinga Rae Ki. Wajahnya berubah sendu dan kedua bola matanya terlihat gelisah.
" Woo-ya… kau maukan ikut denganku selama 1 minggu? Hanya 1 minggu. " tanya Kyuhyun secara serius dan perlahan memegang kedua tangan Rae Ki.
" … Johayo. " jawab Rae Ki membuat senyuman Kyuhyun mengembang.
" .. Kkaja.. " Kyuhyun kemudian berdiri dan tetap memegang tangan Rae Ki.
" Kemana? " tanya Rae Ki masih duduk di kursi.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Rae Ki, Kyuhyun lantas menarik tangan Rae Ki sampai berdiri dan mereka berdua berjalan menuju ke parkiran mobil Kyuhyun. Baru setengah jalan tiba-tiba saja langkah kaki Kyuhyun berhenti saat dilihatnya dari jauh ada Ryeowook dan Min Ho yang keluar dari rumah sakit dan disusul Tn Choi dan juga Ny Choi.
" O Eom… " ucap Rae Ki menggantung saat dirasanya tangan Kyuhyun menggenggam erat tangannya seperti tidak ingin terlepas.
Dengan wajah yang gelisah, Kyuhyun tetap berdiam diri dan pandangannya masih tertuju pada keempat orang yang berada jauh didepannya. Kyuhyun melihat Ny Choi menyuruh Ryeowook dan Min Ho masuk kedalam rumah sakit lagi, sedangkan Tn Choi berjalan menuju mobilnya. Saat ada kesempatan, Kyuhyun lalu berjalan cepat menuju mobilnya dengan masih menggenggam kuat tangan Rae Ki.
" Mar . . . "
" Cepat masuk. "
Begitu menutup pintu mobil Rae Ki, Kyuhyun dengan cepat langsung berlari ke pintu mobil satunya dan langsung melajukan mobilnya keluar area Rumah Sakit.
" Marcus-ya… tidakkah kau berfikir tindakkanmu ini keterlaluan? Kau pasti juga melihat Ryeowook-a, Min Ho oppa, Appaneun, dan eommaneun di depan pintu masuk Rumah Sakit. Seharusnya kau . . . "
" Kalau Min Ho-ya tau aku membawamu pergi, pasti dia tidak akan meloloskanku.
Lagian juga semalam aku sudah memikirkan tindakkanku ini dan ajjuma juga sudah menyetujui tindakkanku ini yang membawamu pergi. "
" MWO??? Nae eomma???
Hah! Sepertinya kau berusaha keras, Kyuhyun-a. "
" .. Kyuhyun-a? … kau mengingat namaku? "
" Nde??? … A~ itu… itu… saat aku menonton berita, mereka menyebut namamu Cho Kyuhyun, bukan Marcus.
Apa aku salah? "
" .. Ani.. aniya. Kau tak salah. "
" Lagian nama Kyuhyun lebih mudah diucapkan daripada nama Marcus. " lirih Rae Ki
Choi Hye In POV
Seharian aku dan Jonghyun jalan bersama. Bisa dibilang ini kencan pertama kami sebagai pasangan kekasih. Kami bermain, jalan-jalan, memberi barang yang berbau couple, hanya itu. Seperti pasangan pada umumnya. Tapi semua itu yang berjalan mulus. Setiap kami membeli barang selalu fans kami membuntuti kami terus menerus. Beruntung fans kami ini tidak arogan, mereka hanya menyapa kami dan sesekali mengambil/meminta foto. Sebagai idola serta pablikfigur, kami harus bersikap seperti biasa.
" Dikencan ke dua kita… bagaimana kalau kita berkencan di Pulau Bali? "
" Mwo? Untuk apa jauh-jauh ke Pulau Bali hanya untuk berkencan. "
" Setidaknya disana tidak begitu banyak orang yang mengenali kita. Jadi kita bisa leluasa berkencan tanpa ada gangguan seperti ini. dimana-mana selalu ada fans yang meminta foto. Itukan mengganggu. "
" Tapi aku tidak merasa terganggu dengan kehadiran fans. Justru aku senang ada mereka disekelilingku. "
" Ish! Kau ini.. " dumel Jonghyun sembari mengacak-ngacak poniku.
*backsound Something Like Love (사랑같은 거) - Brand New Day
Kami masih berjalan-jalan di Dongdaemun sembari menikmati pemandangan malam yang indah tanpa melepaskan genggaman tangan satu sama lain.
" Jonghyun oppa " panggil seorang yeoja dan tepat saat itu juga Jonghyun menghentikan langkahnya.
Aku melihat wajah Jonghyun menjadi gelisah dan pandangannya tertuju pada yeoja yang memanggilnya tadi. Jonghyun sekilas menatapku dan sedetik kemudian kembali menatap yeoja yang ada di hadapan kami. Bukan hanya Jonghyun, yeoja yang aku yakini seumuran dengan Jonghyun juga sekilas melihat kearahku saat aku melihat kearahnya.
" Oppa~~ … Jonghyun oppa~ "
Yeoja itu berlari menuju kearah Jonghyun dan langsung memeluk Jonghyun. Genggaman tangan Jonghyunpun terlepas dari tanganku saat yeoja itu memeluk erat Jonghyun. Sebisa mungkin aku tidak berfikir negative tentang pelukkan mereka. Tapi sepertinya tidak bisa. Melihat seseorang yang kita cintai berpelukkan di depan mata kita sendiri… Bukankah itu menyakitkan. Itu yang aku rasakan.
" Mianhae saranghae Jonghyun-a " ucap yeoja itu
Sakit. Seperti ada sebuah anak panah yang tertancap pada jantungku saat aku mendengar perkataan yeoja itu. Bahkan aku bisa rasakan butiran airmataku mengalir di pipiku. Aku melihat beberapa fans memfoto Jonghyun dan yeoja itu yang masih berpelukkan. Merasa tidak nyaman, aku perlahan memundurkan langkahku beberapa langkah setelah itu pergi menjauh. Beberapa fansku mengetahui aku berlari dan menghampiriku. Mereka terus memotretku saat aku berusaha menghindar dari mereka.
" Yeongseohamnida yeorobun… yeongseohamnida~~ " ucapku gemetar sembari menyembunyikan wajahku dengan tangan dan tetap berusaha berlari dari mereka.
" Hye In-ssi FIGHTING!! " ucap beberapa fansku yang aku dengar.
Begitu melihat taxi, aku langsung berlari dan masuk kedalam. Tak lupa menutup kaca taxi itu dengan gorden hitam yang sudah ada.
" Ajjusi, cepat jalan. " perintahku dan Supir taxi itu langsung melajukan taxinya.
Selama perjalanan pulang kerumah tangisanku masih belum berhenti. Bayangan saat yeoja tadi memeluk Jonghyun dan ucapannya itu.. semuanya masih melekat diingatanku.
' Sebenarnya yeoja itu siapa? Apa dia yeojachingu Jonghyun? Jikapun iya, kenapa yeoja itu datang disaat aku dan Jonghyun memulai hubungan pacaran kita? Waeyo? Bahkan kami baru saja memulainya. Aku harus bagaimana?? Eotteokhae?!! '
Aku merasakan getaran dari handphoneku yang aku genggam. Sekilas aku melihat kelayar handphone dan setelah itu aku melepas batre handphoneku kemudian melempar ke banggku sebelah. Sekilas aku memijat keningku dan menyandarkan kepalaku ke kaca.

TO BE CONINNUED >>>>>>>>>>>>>>>>

2 komentar :

Unknown mengatakan...

nyesek liat wookie lg2 trsakit :'( , #hug_wookie

Daisy mengatakan...

Istrinya nangis :o
Aduhhh!!! /.\
Nanti deh, saeng bikin FF yg full wookie XD ㅋㅋㅋㅋ