.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

April 17, 2014

Heart #3

#PREVIEW

Author POV
Disaat Rae Ki membenarkan dugaannya bahwa namja yang sedang mencarinya tak lain adalah Kyuhyun, perlahan Rae Ki melangkahkan kakinya mundur. Disaat Kyuhyun melihat kearahnya, disaat itu juga Rae Ki berbalik memunggungi Kyuhyun. Tapi tiba-tiba saja dari arah belakang, seseorang memegang pundak Rae Ki membuat Rae Ki menutup matanya rapat-rapat.

‘ Rae Ki-ya… bersiap-siaplah dimarahi oleh namja gila itu ‘ ucap Rae Ki pasrah dalam hatinya.
Orang itu membalikkan tubuh Rae Ki menjadi menghadapnya sedangkan Rae Ki masih menutup rapat matanya.

“ Hei~ Choi Rae Ki.. ndo waeyo? “

“ Yeongseohamnida… jeongmal yeongseohamnida.. saat itu aku sedang emosi, jadi . . . “

“ Hei Choi Rae Ki. Kau kenapa tiba-tiba meminta maaf padaku eo? Memang kau salah apa denganku? “
Mendengar perkataan orang yang didepannya ini tidak nyambung, Rae Ki beranikan membuka kedua matanya dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

“ … Soo… Soo Hyun sunbae?? “

Rae Ki buru-buru melihat kedepan dan melihat Kyuhyun sedang melihatnya. Menyadari Kyuhyun disana, Rae Ki kembali melihat Soo Hyun yang melihatnya dengan wajah bingung. Rae Ki hanya bisa pasang muka malu karena sikapnya yang ternyata salahh orang.

#FLASHBACK END
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>






Heart #2



Cast
Lee Sungmin
Shin Hana
Cho Kyuhyun
Choi Rae Ki



Genre
Love Story and Tragedy




Choi Rae KI POV
Entah sudah berapa kali eomma mengetuk keras pintu kamarku ini tanpa mengucapkan tujuannya mengganggu tidurku di hari Minggu. Apa tangannya tidak sakit eo? Ishh!! Masa bodo, aku tak ingin membukakan pintu.

“ HYA!! CHOI RAE KI!! Kalau kau tak membukakan pintu, eomma akan menyuruh tetangga untuk mendobrak pintu kamarmu ini eo?!! “

“ MWO? “ ucapku dari balik selimut dan segera turun dari ranjang.
Mau tak mau aku membuka pintu daripada malu kalau eomma benar-benar menyuruh orang untuk mendobrak pintu kamarku ini. Apa kata orang nanti kalau seorang yeoja jam 10 pagi tidak bangun dari tidurnya hah. Ish! Menyebalkan.

“ Wae?! “ tanyaku dengan nada kesal

“ Ish! Kau ini! Tidak baik anak gadis baru bangun jam segini! “

“ Jangan berbelit-belit. Apa tujuan eomma membangunkanku? “

“ Akh! HYA EOMMA! “ rengekku sakit sekita eomma mentonyor kepalaku.

“ Cepat turun dan sarapan! “ ucap eomma lalu berjalan menuruni tangga.

“ Iiiissshhhh!!! Membangunkanku hanya untuk sarapan eo? Hahhhh jinja jinja! “
Aku kembali masuk kedalam kamar, tapi belum sempat menutup pintu kamar tiba-tiba eomma berteriak dari bawah.

“ Kalau kau kembali masuk ke dalam kamarmu! Eomma dan appa pastikan kau akan kami JODOHKAN! Cepat turun kebawah!! “ teriaknya dan membuatku benar-benar naik pitam.
‘ apa hubungannya dijodohkan dengan bangun  pagi eo? ‘ fikirku

Dengan malas aku turun kebawah dan berjalan menuju meja makan. Aku duduk di kursi yang didepannya sudah tersedia sandwitch dengan segelas susu vanila. Aku mulai mengunyah sanwitch dan sesekali melihat eomma yang sedang membereskan dapur dengan satu orang pembantu.

Ting tong ting tong

Aku mendengar bel berbunyi dan pembantuku segera membukakan pintu. Aku kembali mengunyah sarapanku. Samar-samar aku mendengar namaku disebut, membuatku sekilas melihat kearah pintu yang ternyata Park ajjuma yang datang.

‘ ada apa bibi park berkunjung kerumah? Tak seperti biasanya. Apa.. jangan-jangan… bibi Park ingin bertanya soal kejadian saat dipemakaman Yoochun sachon? Sepertinya aku harus mempersiapkan jawaban dari pertanyaan yang nanti ditanyakan Bibi Park. ‘ ucapku dalam hati.

Berbagai pertanyaan terus menguasai pikiranku, tanpa aku sadar eomma menepuk pelan pundakku dan membuatku kembali dari melamun.

“ Bibi Park ingin bertemu denganmu. Sepertinya mengenai kejadian waktu dipemakaman. “

“ … nde?? … ah.. molla. “

“ Ish! Kau juga yang membuat gara-gara. Seharusnya kau membiarkan namja itu saja. Biarpun kita dan bibi Park adalah keluarga, tidak seharusnya kau ikut campur dalam masalah keluarga Bibi park. “

“ .. Sudahlah eomma. Jangan memojokkanku terus menerus seperti ini. Aku hanya tidak tega melihat namja itu dipukul habis-habisan oleh Bibi Park. “ belaku dan malah mendapat tatapan mencurigakan dari eomma yang sepertinya aku mengerti arti tatapan itu.

“ Tenanglah~ dia bukan namjachinguku, eomma. “ ucapku dan langsung  meneguk susu kemudian pergi keruang tamu.

Perasaanku sedikit tidak enak saat berjalan menghampiri Bibi Park. Bagaimana kalau  dugaanku benar kalau tujuan Bibi Park datang untuk menanyakan soal kejadian di pemakaman? Aku harus bagaimana?

“ O Rae Ki-ya.. mian kalau kedatangan Bibi menganggu sarapanmu. “

“ tidak apa-apa, Bi. Kebetulan aku sudah kenyang. “

“ hm.. baguslah kalau begitu. “

“ Eo… sepertinya kau baru bangun tidur? Haha~ kebiasaanmu masih tetap sama dan tidak berubah. Bagaimana kalau kelak kau sudah memiliki seorang suami Rae Ki-ya. “ ucap Bibi Park membuatku menghela nafas berat.

“ hmm~ Bibi Park.. ada apa datang kesini? Tak seperti biasanya. “ ucapku dengan hati-hati.

“ A~ nde.. Bibi hanya ingin menanyakan beberapa hal padamu. “

“ A~~ … joah. Aku akan membuatkan minuman dulu untuk Bibi Park. Bersantailah… “

“ Aniyo! “ cegah Bibi saat aku berdiri dari kursi.

“ Bibi hanya sebentar disini. Hanya ingin menanyakan tentang… namja yang kau bawa lari saat pemakaman sepupumu. “
Aku sedikit menelan ludah dan sebisa mungkin mempersiapkan jawaban dari pertanyaan Bibi park nanti. Pembantu Lee sekilas melintas untuk menghidangkan secangkir teh untuk Bibi Park.

“ Rae Ki-ya… bibi harap kau tidak menetupi sedikitpun tentang semuanya. “
Dan untuk kedua kalinya, aku kembali menelan ludahku. Aku harus bagaimana ini. Rasanya ingin lari atau mengelak, tapi kenapa kakiku ini seperti enggan untuk berdiri. Hhhaassshh!!

“ Kau pasti tau siapa namja yang kau ajak lari itu bukan? “ pertanyaan pertama terlontar dan aku mengangguk pelan.

“ Siapa nama namja itu? Apa kau mengetahui alamat rumahnya? “

“ … Untuk apa Bibi menanyakan alamat rumahnya? “

“ Bibi hanya ingin dia mem… “ ucap Bibi Park menggantung dan itu membuatku sedikit aneh dengan raut wajahnya yang sedang berfikir. Kenapa aku merasa ada firasat buruk yang bakal terjadi?

“ Ah.. itu… Bibi hanya ingin dia menjelaskan apa yang terjadi. “
Aku terus menatap Bibi Park dengan penuh curiga, sedangkan Bibi Park seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Terbukti dari tangan kanannya terus mengusap tangan kirinya seperti orang yang sedang gelisah. Bahkan tadi Bibi Park tidak berani menatap mataku saat Bibi Park menjawab pertanyaanku.

“ … Bukankah Bibi tadi mengatakan kalau aku tidak menutupi semuanya dari Bibi.
Joahyo~~
Yeongseohamnida. Perkataanku barusan… semuanya bohong. “

“ … Mwo? Bohong? Apa maksudnya? “

“ … Aku tidak kenal dengan namja itu. Bertemu saja saat di pemakaman Yoochun sachon. “

“ Tapi… kenapa kau mengajaknya lari saat Bibi memukulinya? “

“ … … Aku hanya tidak tega melihatnya nanti akan babakbelur dipukuli oleh Bibi. Bibi Park tau sifatku bukan. Aku tipe orang yang tidak tega melihat orang yang tidak bersalah dibukuli. “

“ Ige Mwoya?! Kau bilang dia orang yang tidak bersalah eo?! Berani sekali kau mengatakan namja itu tidak berslah eo?! “

Brakkkkkkkkk

“ Jelas-jelas namja itu sudah mengambil jantung Yoochun-a tanpa sepengetahuan Bibi! Dan kau mengatakan namja itu tidak bersalah eo! Dari segi mana kau bisa mengatakan kalau namja itu tidak bersalah, Rae Ki-ya?! “

Aku tertegun melihat Bibi Park yang mulai naik darah sampai-sampai menggebrak meja, membuat eomma menghampiriku dan Bibi Park ke ruang tamu.

“ Park-ya… ada apa ini? Kenapa kau tiba-tiba emosional dan menggebrak meja seperti itu hm? “

“ Rae Ki-ya… Ada apa ini eo? Kenapa kau membuat Bibimu ma . . . “ ucapan eomma terpotong saat tiba-
tiba mimi menyiram secangkir minuman didepannya itu kearah wajahku.

“ omo~~ “

“ Kau… kau masih anak kecil dan tak mengerti apa yang Bibimu rasakan. Kelak… saat kau memiliki anak dan anakmu itu meninggal dengan jantung yang tak berada pada tempatnya. Kau pasti bisa merasakan apa yang Bibi rasakan saat ini, Rae Ki-ya. Camkan itu! “
“ Bibi salah sudah datang kesini dan berharap padamu bisa menemukan namja itu. Darah harus dibayar dengan darah, Rae Ki-ya. “ sambung Bibi Park dan langsung pergi.
“ Hhhhaaassshhhh Kau ini!! Sebenarnya ada apa ini eo? Kenapa Bibimu sampai berkata seperti itu padamu eo?! Aigooo~ “ ucap eomma sembari memukuli tubuhku dan aku hanya bisa diam menerimanya. Karena aku juga merasa bodoh.
Bodoh kenapa aku menutupi tentang nama Kyuhyun? Kenapa juga aku harus berbohong kalau aku tak mengenal Kyuhyun walaupun hanya kenal sebatas tau namanya saja? Akibat tindakkanku ini, aku terkena siram air dari amarah Bibi Park. Kenapa aku harus menutupi Kyuhyun dari Bibi Park?
Baru kali ini Bibi Park begitu marah padaku dan menggebrak meja dihadapanku untuk pertama kalinya. Padahal, sewaktu kecil Bibi Park yang hampir setiap saat berada didekatku disaat eomma sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan aku selalu mengingat kata-kata Bibi Park padaku dan Yoochun sampai saat ini. Kata-kata yang membuatku nyaman dan merasa diperhatikan lebih oleh Bibi Park. Tapi kini… Bibi Park benar-benar berubah
>>> Keesokkan Harinya <<<
Shin Hana POV
2 orang yang berbeda tiba-tiba saja menjadi sama sifatnya karena 1 organ. Aku mencintai Yoochun oppa, dulu, dan sekarang… aku masih tetap mencintainya dengan wujud yang berbeda. Aku sudah mencari tau tentang operasi transplantasi jantung dari internet dan menganalisa sendiri. Dan hasilnya… fakta. Sang pendonor jantung akan merasakan perubahan pada dirinya sesuai dengan sang pemilik jantung. Tidak seutuhnya berubah, hanya 80% sifat sang empunya Jantung akan menurun pada sang pendonor jantung. Jantung yang sekarang berada di tubuh Kyuhyunlah yang membuatnya menjadi seperti Yoochun oppa. Dan… kenapa harus Kyuhyun? Kenapa harus seseorang yang mulai aku cintai? Apa ini maksud dari perkataan Yoochun oppa dalam mimpiku kemarin? Menemuiku dengan wujud yang berbeda. Ini benar-benar tidak bisa diterima. Aku ingin berusaha melupakan Yoochun oppa dengan menyukai Kyuhyun, tapi apa… Kyuhyun justru membuatku selalu teringat dengan Yoochun oppa.
“ Doorrr… “ kejut Min Ri yang tiba-tiba saja mengejutkanku dari belakang.
“ Sedang apa melamun di taman eo? “ tanyanya sembari duduk di bangku kosong depanku.
“ Aniyo… aku tidak melamun. Kau tidak liat aku sedang membaca buku sejarah eo? “ elakku dan terpaksa bohong.
“ Araseo araseo… kau memang sedang membuka buku sejarah, tapi pandanganmu sejak tadi lurus kedepan.
Eo.. abata.. mian, kemarin aku tidakk bisa menemanimu di acara peringatan 2 tahun Yoochun-ssi. “
“ hm.. gwenchana. “
“ .. Ndo waeyo? Waeyo Hana-ya? Apa terjadi sesuatu? “
“ … … Aniyo. Tak terjadi apa-apa. “
“ Tapi kenapa wajahmu murung seperti itu. Waeyo? Bukankah kita sahabat. Jika ada masalah, kau juga biasanya menceritakannya padaku. Waeyo Hana-ya? “
“ … Nado mollayo. Aku sudah mencoba menuruti kata-katamu untuk tidak terus menerus larut kedalam kesedihanku karena kematian Yoochun oppa. “
“ Mwo? Ige mwoyeyo? Apa kau sudah menemukan namja lain eo? “ tanya Min Ri dengan nada riangnya dan aku menganggung lemas.
“ Nugu-ya? … Apa namja itu… Kyuhyun-a? “
Seketika itu juga aku menatap Min Ri shock dengan apa yang dikatakannya barusan itu adalah benar. Tapi entahlah… sejak aku tau kenyataan bahwa jantung Yoochun oppa berada didalam tubuh Kyuhyun, aku merasa ada yang mengganjal dengan perasaanku pada Kyuhyun. Bahkan sejak kejadian dipemakaman hingga sekarang aku tidak berbicara bahkan menghindar darinya. Menghindar untuk menata ulang perasaanku padanya.
“ Hya~ kenapa kau diam hah? Diam berarti iya. Benarkah kau menyukai Kyuhyun-a? jeongmal? Sejak kapan kau menyukai Kyuhyun-a? “
“ … Belum pasti… “
“ Mwo? Apa maksudmu belum pasti? “
“ … Perasaanku. Perasaanku belum pasti untuk Kyuhyun-a. “
“ Waeyo? Apa kau sudah mengutarakan perasaanmu, tapi Kyuhyun-a menolaknya? Jinja? “
“ Aniyo~~ … bukan seperti itu. Ada hal yang belum kau ketahui Min Ri-ya dan hal itu membuatku ragu dengan perasaanku pada Kyuhyun-a. “
“ … Waeyo? “
Beberapa menit hening <
“ … Ada sebuah kenyataan yang baru aku ketahui saat hari peringatan 2 tahun Yoochun oppa meninggal.
Jauh sebelum hari kecelakaan terjadi, Yoochun oppa mendaftarkan dirinya sebagai pendonor jantung. “
“ Lalu… apa hubungannya dengan perasaanmu pada Kyuhyun-a? “
“ … Kyuhyun-a… Jantung Yoochun oppa sekarang berada di tubuh Kyuhyun-a.
Tepat 2 tahun lalu, Kyuhyun-a mengidap pengakit jantung kronis. Disaat Yoochun oppa meninggal terbakar karena kecelakaan itu, salah satu dokter langsung melakukan transpalntasi jantung untuk Kyuhyun-a. “
“ Mwo? Apa maksud semua ini? Jadi dengan tidak langsung Yoochun-ssi memberikan jantungnya pada Kyuhyun-a dan kau menyukai Kyuhyun-a. Apa jangan-jangan… Yoochun-ssi memberikan restu untukmu menyukai Kyuhyun-a? “
“ … Mollayo. “
Close your eyes and follow your heart, 1 kata itu tiba-tiba saja terngiang di telingaku. Perlahan aku mencoba menutup kedua mataku dan disaat aku menutup mataku bayangan Kyuhyun tampak tapi aku tidak lagi merasakan debaran jantungku saat pertama kali melihat Kyuhyun. Apa maksud semua ini?
“ Hana-ya~ “ panggil Min Rii membuatku langsung membuka kedua mataku dan sekilas melihatnya.
“ Waeyo? “
“ … Eobseo. “
“ Eo… kajja. Kita kekelas sekarang. “ ajakku.
03:15 PM KST
Sungmin POV
Setelah menelfon Kyuhyun kalau aku menunggunya didepan pintu gerbang universitas, aku lantas keluar dari mobiku dan bersandar. Dari kejauhan aku melihat ada sebuah mobil sport berwarna shappire blue berhenti tak jauh dari mobilku.
“ Eo… bukankah itu Rae Ki-ya, yeojachingu Kyuhyunnie. “ ucapku saat melihat sang pemilik mobil sport itu tak lain adalah Rae Ki.
“ Gidaryo… Kenapa penampilannya seperti seorang mahasiswi? Bukannya Rae Ki-ya seorang pelajar SMA. Sedang apa dia kesini? Apa dia ingin menjemput Kyuhyunnie? “
“ Hyung!!!!!!!!!! “ panggil seseorang yang ternyata Kyuhyun.
Pandanganku seketika teralih kearah Kyuhyun dan sekilas membalas lambaian tangan Kyuhyun yang berada diseberang jalan. Aku melihat Kyuhyun berjalan dan saat Kyuhyun menyebrang jalan, disaat itu juga melihat mobil mewah melaju dengan cepat kearah Kyuhyun.
“ Kyuhyun-a awas!!!!! “ teriakku saat mobil itu beberapa detik akan menghantam tubuh Kyuhyun.
Saat aku hendak menolong Kyuhyun, ternyata Rae Ki sudah mendorong tubuh Kyuhyun dan mereka berdua tergeletak di pinggir jalan. Beberapa mahasiswa langsung mengerumuni mereka. Dengan khawatir aku langsung berlari menghampiri mereka dan memastikan tak ada yang terluka.
“ Gwenchanayo? “ ucap Kyuhyun pada Rae Ki yang meringis kesakitan sambil memegang sikutnya.
Kyuhyun membantu Rae Ki untuk duduk. Rae Ki diam tak menjawab dan justru pandangannya menatap kearah mobil yang ingin menabrak Kyuhyun tadi. Ekpresi wajah Rae Ki saat melihat kearah mobil itu seperti tatapan bingung dan shock. Terlihat dari bola mata Rae Ki yang bergerak gelisah.
“ Kyuhyun-a.. ndo gwenchanayo? “
“ Nde, hyung. Nan gwenchanayo. “
“ Rae Ki-ya… gwenchanayo? “ seperti tersadar dari konsentrasinya menatap mobil itu, Rae ki hanya menganggung lemas dan langsung berdiri, masih tetap memegang sikutnya.
“ Kita bicara lain kali saja. Aku harus menemui seseorang sekarang. Bye.. “ ucap Rae Ki cepat dan langsung pergi.
Aku baru menyadari 1 hal, bukan Cuma sikut Rae Ki yang terluka tapi sepertinya kaki kanannya juga terluka. Terbukti Rae Ki berjalan dengan pincang.
“ Rae  . . . “
“ Sudahlah. Rae Ki-ya tidak apa-apa. “
“ Hyung.. apa kau tak lihat? Rae Ki-ya berjalan dengan pincang. Pasti kakinya terluka. Dan tangan Rae Ki-ya juga memegang sikutnya. Pasti sikutnya berdarah, Hyung. “ ucap Kyuhyun dengan mimik wajah khawatir sembari terus melihat mobil Rae Ki yang sudah pergi.
“ … Joahyo. Kita susul pacarmu. “
“ Eo.. kkaja. Aku hafal plat nomer mobilnya. Ppali ppali~~ “ ucap Kyuhyun dan langsung berlari masuk kedalam mobil.
Choi Rae Ki POV
Sesekali aku meringis kesakitan merasakan luka di sikut dan kakiku ini. Sekilas aku melihat kaki kananku dan aku baru menyadari kalau celana jinsku sedikit robek di bagian lutut samping dan mengeluarkan sedikit darah. Mungkin ini efek jatuh tadi sedikit tergesek dengan jalan.
“ Hhhhaassshhh pantas saja perih “ grutuku sendiri.
>Ponsel Berdering<
Setelah sekilas aku melihat layar iPhone siapa yang menelfonku, buru-buru aku memasang earphone wirelessku ke telinga dan langsung mendengarkan si penelfon yang tak lain adalah… Bibi Park.
“ Araseo… “ jawabku mengerti dan langsung menambah kecepatan mobilku ini menuju tempat yang dikatakan Bibi Park.
Sesampainya disana dan memarkirkan mobilku, aku melihat mobil Bibi Park tepat disampingku dan seorang yang aku yakini supirnya yang berdiri tepat didepan mobil. Dengan sedikit pincang, aku berjalan masuk kedalam café dan tak perlu membutuhkan waktu lama aku sudah menemukan tempat duduk Bibi Park.
“ Apa maksud semua ini, Bibi Park? “ tanyaku to the poin saat tepat berada didepan Bibi Park yang sedang menyeruput minuman yang dipesannya.
“ … 2x… ini sudah ke-2x-nya kau menyelamatkan namja itu dari Bibi.
Bukankah kau kemarin mengatakan kalau kau tak mengenal namja itu. Kalau kau benar-benar tak mengenalnya… untuk apa kau menolongnya tadi? “
“ … Apa yang sekarang Bibi Park fikirkan eo? Apa yang sekarang ada didalam otak Bibi Park eo?!
Apa Bibi Park merencanakan ingin membunuh Kyuhyun-a?! Apa benar seperti itu, BIBI!! “ teriakku mulai tidak bisa mengontrol emosiku sendiri.
“ .. Ohh~~ Jadi namanya Kyuhyun-a. Joahyo~ “
“ Asisten Choi.. mari kita pergi sekarang~ “
“ Jika Bibi Park berani mencelakai Kyuhyun-a sedikit saja… Itu artinya Bibi Park mengingkari perkataan Bibi Park padaku dulu. “ ucapku dan Bibi Park menatapku dengan bingung.
Author POV
Tanpa sepengetahuan Rae Ki, Kyuhyun dan Sungmin diam-diam membuntuti Rae Ki hingga sampai ke café. Saat Kyuhyun ingin masuk kedalam, tiba-tiba saja Sungmin menariknya dan mengajaknya bersembunyi tak jauh dari Rae Ki serta Bibi Park.
“ Bibi Park sudah aku anggap seperti eomma keduaku. Bibi Park selalu membelikan apa yang tidak dibolehkan eomma untukku beli. Dan Bibi Park juga berjanji padaku… Jika kelak saat aku dewasa dan menyukai seorang namja, Bibi Park akan menyetujui hubunganku terlebih dahulu sebelum eomma memberikan ijin atau tidak padaku. Kata-kata itu sampai saat ini masih aku pegang. Tapi sekarang… tapi sekarang Bibi Park menginginkan namja yang aku sukai meninggal! Apakah ini tak terlalu kejam untukku, Bi? “
Bibi Park sedikit tertegun mendengar perkataan Rae Ki -keponakan yang paling disayanginya itu- sembari berlinangan air mata. Bukan hanya Bibi Park, Kyuhyun dan Sungmin yang menguping tak jauh dari tempat Rae Ki dan Bibi Park berseteru juga tertegun. Terutama Kyuhyun. Kyuhyun tak menyangka kalau yeoja yang secara tak sengaja masuk kedalam sandiwaranya itu ternyata mulai menyukainya.
“ … Dan ini juga terlalu kejam untuk Bibi, Rae Ki-ya. Putra sematawayang Bibi meninggal dalam insiden kecelakaan dan tepat disaat itu juga jantungnya didonorkan tanpa sepengetahuan Bibi. Ibu didunia inipun tak akan menyetujui itu. Ditambah lagi Yoochun-a sama sekali tak mengatakan apapun tentang dia yang menjadi pendonor jantung untuk orang yang membutuhkan. Dan… dan selama 2 tahun ini… tubuh Yoochun-a terkubur tanpa adanya Jantung. Bibi tak bisa terima hal ini, Rae Ki-ya.
Bibi hanya ingin jantung Yoochun-a kembali agar Yoochun-a damai dialam sana. “
Bibi Park kembali memperlihatkan wajah angkuhnya dan melenggak pergi keluar café. Buru-buru Sungmin dan Kyuhyun pura-pura sedang sibuk dengan ponselnya saat Bibi Park melintas disamping mereka. Perlahan Kyuhyun mulai mengalihkan pandangannya ke arah Rae Ki yang masih berdiri membelakanginya.
‘ … Jebalyo, Rae Ki-ssi. Jangan menyukaiku. ‘ ucap Kyuhyun dalam hatinya.
Beberapa minggu setelah Kyuhyun menyaksikkan kejadian Rae Ki cekcok dengan Bibi Park, Kyuhyun tak lagi menemui Rae Ki. Bahkan disaat Rae Ki mencoba untuk bertemu dengan Kyuhyun, Kyuhyun selalu menghindar dengan mengatakan berbagai alasan. Seperti saat ini, untuk kesekian kalinya Rae Ki kembali datang ke Universitas untuk bertemu dengan Kyuhyun. Sesekali Rae Ki bertanya pada mahasiswa yang lewat didepannya, tapi seperti sudah di setting, semua jawaban dari mahasiswa itu mengatakan tidak tau. Ya.. Kyuhyun yang mengaturnya. Dia mengatakan pada mahasiswa yang hendak pulang itu untuk mengatakan tidak tau kalau Rae Ki menanyakan tentang Kyuhyun.
“ Hhhhaasshhh Bukankah ia kuliah disini eo? Kenapa mahasiswa disini tidak mengenalinya? “ kesal Rae Ki sembari kakinya menendang angin.
Seharusnya Rae Ki tak perlu bertanya kalau seandainya Kyuhyun tidak bersembunyi dan hanya melihat Rae Ki dari kejauhan. Lelah menunggu dan merasa membuang waktu, Rae Ki memutuskan untuk menelfon kembali Kyuhyun. Dan bodohnya Kyuhyun, ponselnya tidak disilence dan suara ponselnya itu terdengar sampai ke indra pendengaran Rae Ki. Rae Ki yang mendengar suara ponsel langsung menemukan Kyuhyun yang sedang bersembunyi dibalik tembok.
“ Kyuhyun-a!! “ panggil Rae Ki dan disaat itu juga Kyuhyun langsung berlari menjauh.
Rae Ki mengejar Kyuhyun dan berhasil memegang tangan Kyuhyun untuk berhenti.
“ … Hah hah hah.. apa kau menghindar dariku eo? Hah hah… waeyo? “ ucap Rae Ki dengan tertatih
“ … Pergilah, Rae Ki-ssi. “
“ Waeyo? Kenapa aku harus pergi? “
“ … Karena tak ada alasan untukmu tetap disini lagi. “ jawab Kyuhyun dengan tatapan serius kearah Rae Ki.
“ Apa… apa maksudmu? “
“ … Nan… kau tau aku menyukai Hana-ya bukan. Aku… aku sudah mengatakan.. mengatakan perasaanku pada Hana-ya. “
“ Mw… mwoya? Lalu Hana-ya? “
“ … menerimaku. “
Deg!!!
Rae Ki merasa hatinya jatuh dan hancur berkeping keping saat mendengar perkataan Kyuhyun. Karena shock, pegangan tangan Rae Ki mulai terlepas lemas dari tangan Kyuhyun. Kyuhyun yang mengerti perasaan Rae Ki hanya bisa diam dan bersikap biasa.
“ … Chukae. “ ucap Rae Ki lemas kemudian berjalan pergi.
Masih dalam diam, Kyuhyun diam-diam melihat Rae Ki pergi dan didalam hatinya terus mengucapkan kata “Maaf” yang tak bisa Kyuhyun lontarkan langsung untuk Rae Ki. Kata “Maaf” karena sudah berbohong pada Rae Ki kalau Hana sudah menerima cinta dari Kyuhyun.
Pelajaran demi pelajaran Kyuhyun habiskan dengan melamun dan tak berkonsentrasi sampai jam mata kuliah berakhir karena wajah Rae Ki tadi pagi seringkali melintas. Tatapan kaget Rae Ki, kelopak matanya yang menggenangkan air mata, dan nadanya yang pasrah saat mengatakan Chukkae, semuanya itu sering kali terlintas.
‘ Waeyo? … kenapa perasaanku seperti ini? … Kenapa bayangan wajah Rae Ki-ya sering kali terlintas? … Ada apa denganku? Melihatny hampir menangis benar-benar membuat dadaku sesak. Waeyo? ‘ tanya Kyuhyun pada perasaannya sendiri.
Shin Hana POV
Sesampainya didepan pemakaman, aku turun dari mobilku. Tak lupa aku membawa bunga tulip kuning kesukaan Yoochun oppa. Saat aku hampir sampai, entah sudah berapa kali aku melihatnya disini. Gadis itu datang lagi. Akhir-akhir ini kenapa aku sering bertemu dengannya di depan makam Yoochun oppa. Dan setiap kali aku memergokkinya, dia selalu menangis.
“ Yoochun oppa~ hiks hiks hiks… hal yang aku takuti… hal yang aku takuti akhirnya terjadi. Namja itu pergi… sudah pergi bersama dengan yeoja yang ia cintai. Dan peranku disini berakhir. Entahlah oppa… aku merasakan sakit di dadaku saat mendengar kalau cintanya sudah diterima. Apa kau saat ini tertawa? … Ya.. memang sudah seharusnya kau tertawa mendengarkan ceritaku kali ini. Memang benar aku bukan siapa-siapa dari namja itu. Aku hanya yeoja settingan yang menuruti apa yang dikatakan namja itu padaku demi untuk menutupi perasaanyya pada yeoja yang ia cintai. Jika difikir-fikir, aku dan namja itu sama. Sama sama tidak bisa mengutarakan cintanya pada seseorang yang kita sukai. Tapi saat ini… kita tidak sama. Dia sudah mengutarakan perasaannya pada yeoja yang ia cintai. Dan sedangkan aku…hiks hiks… aku… hiks hiks… perasaanku padanya sudah berakhir sampai sini dan… aku akan menyimpannya dengan baik. Aku bahkan tidak tau sejak kapan perasaanku ini dimulai. Apa mungkin ini perasaan Yoochun oppa saat pertama kali melihat yeoja yang oppa sukai? Cheos sarang (TR : Cinta pertama)… Apa seperti ini rasanya, Oppa?  Hiks hiks hiks… “ curhat gadis itu di depan batu nisan Yoochun oppa.
Aku memperhatikan detail wajah gadis itu dan kilasan wajah pacar Kyuhyun seketika muncul. Wajah mereka sama.. hahh apa mungkin mereka orang yang sama? Changkaman… gadis yang mengajak pergi Kyuhyun saat pemakaman kemarin juga… Omo~~ siapa sebenarnya gadis itu?
Aku kembali berjalan menuju kuburan Yoochun oppa dan duduk berlutut menghadap kearah batu nisan Yoochun oppa lalu meletakkan Bunga Tulip didepan batu nisan. Sekilas aku melihat gadis itu menatapku dengan tatapan yang mengatakan “ siapa kau? “.
“ Annyeonghaseyo~ “ sapaku dan tersenyum
“ … Nde~ Annyeonghaseyo.
Dangshineun nuguyo? “
“ .. Nan Yoochuneui yeojachingu.
Kau tak ingat denganku? “ tanyaku dan gadis itu menjawab dengan gelengan kepala.
“ Bukankah kau yeojachingu Kyuhyun-a. Kita bertemu pertama kali di Lotte World. Kau ingat? “
Wajah gadis itu menampakkan sedang berfikir dan beberapa menit kemudian gadis itu seperti sudah mengingatku. Terlihat dari senyumannya yang sedikit mengembang. Namun beberapa detik kemudian gadis itu bergegas pergi.
“ Rae Ki-ssi “ panggilku saat gadis itu tak cukup jauh berjalan pergi. Aku kemudian berdiri tepat disaat Rae Ki berbalik.
“ Sebenarnya… kau siapa? … kenapa akhir-akhir ini sering datang ke sini? .. “
“ … Aku belum memperkenalkan diriku secara resmi ya~
Che ireumeun Choi Rae Ki-imnida. Usiaku saat ini menginjak 21 tahun. Aku adalah sepupu dari Yoochun oppa. Bangabta… Hana-ssi. “
“ Mwo~ “ ucapku terkejut dengan apa yang aku dengar. Jadi… Rae Ki sepupu Yoochun oppa.
“ Sepertinya kau terkejut dengan perkenalanku. Tak apa. aku memaklumi itu.
Mian… aku sempat tidak mengenal wajahmu. Aku sedikit lemah mengingat wajah orang asing. Tapi kalau kita sering bertemu, aku pasti mengingatmu.
Hmm~ .. mian.. aku harus pulang. “
“ … Annyeong Hana-ssi. “ sambungnya dan langsung berbalik. Tapi sedetik kemudian Rae Ki kembali melihatku.
“ Chukkae.. akhirnya kau sudah tidak larut dalam kesedihanmu sepeninggal Yoochun oppa. “ ucapnya dan membuatku mengerutkan kening.
“ .. Nde? Apa maksud perkataanmu? “
“ Eo… abata.. aku lupa mengatakan satu hal padamu. Sebenarnya.. aku bukan yeojachingu Kyuhyun-a. aku dan Kyuhyun-a hanya sebatas orang yang terpaksa berkenalan. “
“ Mwo? Maksudnya? “
“ … Hana-ssi.. sebenarnya… aku dan Kyuhyun-a hanya berpura-pura pacaran didepanmu dan Sungmin-a. “
Deg!
Aku merasa terkejut mendengar perkataan dari Rae Ki.
“ Saat di Lotte World dulu… aku tak sengaja menabrak Kyuhyun-a dan disaat itu Kyuhyun-a memperkenalkanku didepan kalian berdua sebagai yeojachingu. Sejak itu, Kyuhyun-a memintaku untuk menjadi yeojachingunya untuk membuatmu cemburu. Jadi… kau tak perlu berpura-pura lagi tentang kau dan Kyuhyun-a yang sudah… berpacaran. “ jelasnya dan ini membuatku semakin bingung.
Author POV
Rae Ki kembali melangkahkan kakinya disaat Hana sedang mencerna perkataan Rae Ki.
‘ Sakit… kenapa aku merasakan sakit di dadaku? Aku tak boleh menangis. Tak boleh menangis~ Aku harus melupakan Kyuhyun-a ‘ ucap Rae Ki dalam hatinya sembari tetap berjalan kearah mobilnya.
Hari demi hari berlalu seperti sebelumnya. Semuanya kembali normal. Hanya saja Hana masih tidak ingin bertemu dengan Kyuhyun dan Sungmin. Dan seperti biasa, saat jam kuliah selesai Hana selalu bersantai di bangku dibawah pohon rindang sambil membaca buku kesukaannya. Ditenga konsentrasinya membaca buku, suara curhatan Rae Ki saat didepan pemakanam Yoochun terngiang di telinga Hana. Hana yang baru menyadari tentang kejadian ini langsung bergegas menutup bukunya dan memasukkan kedalam tas kemudian berlari pergi.
Sepanjang koridor kampus, pandangan Hana tak sedikitpun lenga. Hana mencari Kyuhyun di ruang Music, tak ada. Hana memutuskan mencarinya di taman tempat yang sering Sungmin dan Kyuhyun bersama, tapi nihil. Hana tak menemukan Kyuhyun disana. Hana merasa lelah dan tak tau harus mencari Kyuhyun dimana lagi, sampai akhirnya Hana duduk dan bersandar di pohon.
“ Eo… Hana-ya… sedang apa kau disini? “ ucap seseorang yang lain adalah Kyuhyun.
“ Hahh~ Kyuhyun-a.. “ Hana langsung berdiri.
“ Kau darimana saja eo? Aku mencarimu ke ruang kelas Music, kau tak ada disana. “
“ .. Aku dari perpustakaan dan hari ini tak ada kelas music.
Kau… mencariku? Waeyo? “
“ … … Apa kau yang mengatakan pada Rae Ki-ya kalau kita berpacaran? “ tanya Hana langsung dan membuat Kyuhyun kaget dengan apa yang diucapkan Hana.
“ Kenapa kau mengatakan kebohongan pada Rae Ki-ya? “
“ Hana-ya… sebenarnya . . . “
“ Rae Ki-ya sudah menceritakan semuanya padaku. “
“ Mwoya? “
“ … Waeyo?? … Kenapa kau berbohong dengan mengatakan kalau Rae Ki-ya adalah yeojachingumu? Dan kenapa juga kau mengatakan pada Rae Ki-ya kalau kita sudah berpacaran? Sebenarnya apa maksud semua ini, Kyuhyun-a? “
“ … Aku hanya ingin… aku . . . “
“ Kyuhyunnie~ “
“ Eo.. Sungmin hyung… “
“ Kau sudah salah menilai kedekatanku dengan Hana-ya. Memang benar kalau aku menyatakan perasaanku pada Hana-ya, tapi… Hana-ya menolak karena… dia menyukaimu, Kyuhyunnie. “
“ Mwo? “ ucap Kyuhyun shock.
“ … Kau salah paham pada kami, Kyuhyunnie. Dan aku jadi mengerti alasanmu kenapa mengatakan kalau Rae Ki-ya adalah yeojachingumu hanya karena kau ingin menutupi kesedihanmu bukan. Hari ini aku bertemu Rae Ki-ya dan memintanya untuk menjelaskan semuanya. Awalnya aku sudah merasa ada yang ganjal dan terbukti dari penjelasan Rae Ki-ya. “
“ … Hana-ya… ndo . . . “
“ Hm~ … Aku menyukaimu Kyuhyun-a saat pertama kali kau menolongku dari preman. Maka dari itu aku sedikit mencari tau tentangmu dari Sungmin-a. tapi… perasaanku belum benar-benar. Aku masih sedikit argu. Entah kenapa. Dan saat Yoochun oppa muncul didalam mimpiku, aku jadi mengerti semuanya. Seperti yang sudah kau ketahui. Yoochun oppa adalah namjachinguku yang meninggal 2 tahun lalu dan menjadi pendonor untukmu. Tidak menyukai sayuran, tempramen yang sering berubah-ubah, selalu memilih-milih buah, menyukai sandwich tanpa sayuran… itu adalah Yoochun oppa. Dan semua itu ada didirimu, Kyuhyun-a. Dalam mimpiku… Yoochun oppa juga mengatakan, dia akan menemuiku dengan wujud yang berbeda. Dan terbukti, kau hadir dalam pemakaman Yoochun oppa dan mengatakan kalau Yoochun oppa sudah menjadi pendonor jantung untukmu. Menurut buku yang pernah aku baca, jika pendonor jantung mendonorkan jantunya pada orang lain, hampir 80% sifat dan kebiasaan dari sang pendonor akan menurun ke orang itu. Itu Yoochun oppa dan kau. Dan itu juga sebagai penentuan perasaanku padamu, Kyuhyun-a. Jika aku ingin tak lagi larut dalam kesedihanku sepeninggal Yoochun oppa, aku harus benar-benar melupakan apapun yang berkaitan dengan Yoochun oppa… dan itu termasuk kau, Kyuhyun-a.. Jantung Yoochun oppa berada di dalam tubuhmu sekarang. “
Penjelasan dari Hana sudah membuat hati Kyuhyun sesak. Kyuhyun tak tau harus berbuat apa. Secara jelas Hana sudah menolak Kyuhyun.
“ … Dan aku juga mengerti satu hal dari semua kejadian ini. Kenapa aku menyukaimu, Hana-ya. Karena jantung baru ini tak lain adalah milik namjachingumu. Seperti yang kau katakan… kau tak ingin larut dalam kesedihan dan kau ingin melupakan apapun yang berkaitan dengan namjachingumu… sepertinya namjachingumu menyetujui keputusanmu untuk melupakan semuanya. “
“ Apa maksudmu, Kyuhyun-a? “
“ … Entahlah. Ini aneh. Aku juga baru menyadari sekarang. Sejak pertama kali aku melihatku sampai saat kita sering bertemu, jantungku ini sering berdetak kencang. Tapi… kali ini tidak. “
“ Bagus… lebih baik seperti itu. “ ucap Hana lemah.
“ Lalu… Apa kau tak merasakan apapun pada.. Rae Ki-ya? “ tanya Hana sangat hati-hati dan mendapatkan tatapan mata Kyuhyun yang bingung.
“ … Aniyo. “
“ Aniyo? .. Ucapkan kata itu sekali lagi dengan menatapku? “
“ Hyung~! Sudahlah… aku tak ada perasaan apapun pada Rae Ki-ssi. “
“ Tapi Rae Ki-ya menyimpan perasaannya padamu.
Kemarin aku tak sengaja mendengar Rae Ki-ya bercerita tentang namja di depan makam Yoochun oppa. “
“ Gidaryo~ … kenapa Rae Ki-ya ada disana, Hana-ya? “
“ Jadi Sungmin-a… Rae Ki-ya adalah sepupu dari Yoochun oppa.  Makanya kita melihat Rae Ki-ya di pemakaman Yoochun oppa. Aku juga baru mengetahuinya saat kemarin aku ke makam Yoochun oppa. “
“ Hahhh~ … tak aku sangka.. dunia benar-benar sempit. Kyuhyun-a tanpa sengaja bertemu dengan Rae Ki-ya yang tak lain adalah sepupu dari namjachingu gadis yang Kyuhyun-a sukai. Wah~ … “ dercak kagum Sungmin.
“ Kyuhyun-a… sebenarnya… Rae Ki-ya menyukaimu. Apa kau benar-benar tak merasakan apapun pada Rae Ki-ya? Atau kau sebenarnya tak peka dengan perasaanmu sendiri pada Rae Ki-ya? “
Kyuhyun terdiam dan mulai berfikir tentang perasaan yang sebenarnya Kyuhyun rasakan pada Rae Ki. Dan Kyuhyun tak merasakan apapun. Namun tiba-tiba saja jantungnya berdetak cepat saat bayangan wajah Rae Ki yang sedang kesal pada Kyuhyun muncul. Kyuhyun sekilas memegang dada kirinya untuk merasakan detakkan jantungnya. Disaat tengah serius merasakan detakkan jantungnya, tiba-tiba saja ponsel Kyuhyun berbunyi. Dirogohnya saku celana dan mengambil ponsel. Kyuhyun melihat lurus kearah ponsel yang memperlihatkan nama si pemanggil.
“ kenapa feelingku tidak enak “ gumam Kyuhyun masih menatap kearah ponselnya yang masih berdering.
Cukup lama Kyuhyun melihat layar ponnselnya sampai akhirnya Kyuhyun menjawab telfon.
“ … R… Rae… Ki-ya~ Wae? “ ucap Kyuhyun tapi tak mendapat respon.
Kyuhyun merasa aneh. Sekilas dilihatnya lagi layar ponsel yang detik panggilan masuknya masih belum terputus dan kembali menempelkan ponsel ke telinga.
“ Rae Ki-ya~ Waeyo? Kau mendengarku eo? “ tanya Kyuhyun dengan nada yang tidak santai.
“ Kyuhyun-a wae? “
“ Molla Hyung. Panggilannya masih tersambung, tapi tak ada jawaban. “
“ Rae Ki-ya… Rae . . . “
“ Eomma~  . . . “
Detik itu juga Kyuhyun mendengar suara benda terjatuh sebelum panggilan telfon terputus. Feeling tak enak yang disarakan Kyuhyun mulai Kyuhyun rasakan sangat kuat.
TO BE CONTINNUED >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Tidak ada komentar :