.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

April 17, 2014

Music In Love 2 #8

#Preview
Author POV
Terlihat suasana hati Rae Ki yang senang saat sedang bernyanyi untuk closing Radio Sukira. Tapi tak sela beberapa menit, raut wajah Rae Ki berubah 180 drajat disaat suaranya hilang ditengah-tengah. Bukan hanya Rae Ki, manager, fans yang mendengar dari luar maupun di radio mereka, dan juga orang-orang yang berada di studio Sukira juga tampak shock. Lagu masih tetap terputar, tapi Rae Ki diam. Diam bukan berarti tak ingin melanjutkan bernyanyi, hanya saja suaranya tiba-tiba saja tidak bisa keluar. Manager Rae Ki memanggilnya untuk keluar dari ruang siaran sedangkan lagu dilanjutkan oleh DJ.
“ Gwenchanayo? Hm~ gwenchana~ “ panik Manager sembari memegang sekilas kening, pipi, dan juga leher Rae Ki secara bergantian. Tapi yang ditanya hanya diam menunduk.
Sedanglan ditempat lain, Kyuhyun yang juga mendengarkan siaran Sukira langsung menghubungi Rae Ki begitu merasakan ada hal yang tidak beres pada Rae Ki. Panggingan telfon dari Kyuhyun terabaikan sampai akhirnya Kyuhyun menghubungi Rae Ki dengan menggunakan Video call, dan berhasil tersambung. Kyuhyun terus berbicara, sedangkan sang lawan bicara hanya diam dan akhirnya menundukkan kepala lalu beberapa menit kemudian sambungan videocall tertutup secara sepihak.
Kekhawatiran Kyuhyun meningkat 2x lipat. Kyuhyun langsung menyambar jaket dan kunci mobilnya kemudianmeluncur ke Sukira. Sesampainya disana, Kyuhyun melihat gerombolan fans Rae Ki didepan pintu masuk. Tak peduli dengan apa yang ada di otak para fans Rae ki saat melihat Kyuhyun disana, dengan tekad yang tinggi Kyuhyun turun dari mobilnya. Disaat Kyuhyun berbalik,  ia melihat Rae Ki berusaha menerobos pada  fansnya dengan kepala yang menunduk. Rae Ki terus berlari dan tanpa sadar ia menabrak seseorang dan orang itu –yang tak lain adalah Kyuhyun- justru memeluknya.
‘ Di-a.. menangis~ ‘ ucap Kyuhyun dalam batinnya.
#Preview END






>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Music in Love 2 #8
Cast :
Cho KyuhyunChoi Rae Ki
Kim JonghyunChoi Hye In
Henry LauPark Hyun Young
Cameo :
Kim Gyurae
Genre :
Blues, Love, and Romance
HAN RIVER
00:01 AM KST
Kyuhyun POV
Entah sudah berapa lama kami hanya duduk di kursi sambil menghadap kearah sungai Han dan saling diam satu sama lain. Sejak tadi Rae Ki sama sekali tidak berbicara sepatah katapun. Bahkan Rae Ki hanya menulis di ponselnya untukku tidak mengantarnya pulang melainkan mengantarnya ke Sungai Han. Dan disinilah kami sekarang.
‘ Apakah suaranya masih belum kembali? ‘ tanyaku dalam hati.
Aku tetap melihat Rae Ki yang sedang melihat ke arah hamparan Sungai Han dengan tatapan sendunya. Setidaknya ia sudah berhenti menangis. Melihat seseorang yang kita sayangi menangis dihadapan kita itu benar-benar menyiksa. Itu yang aku rasakan saat melihat Rae ki menangis.
“ Bicaralah, Rae. “ ucapku tanpa sadar.
Rae Ki sekilas melihat kearahku kemudian kembali menatap lurus kedepan. Beberapa detik kemudian aku melihat Rae Ki mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu di ponselnya. Aku menatapnya bingung saat Rae Ki meletakkan ponselnya di tanganku.
“ Wae? “ tanyaku innocent.
Rae Ki memberiku isyarat mata yang mengarah keponselnya. Disaat aku mengerti isyarat mata yang mengartikan Rae Ki menyuruhku melihat kelayar ponselnya aku lantas melihat keponselnya dan disana ada ketikkan yang sudah Rae Ki ketik tadi. Ahhh lagi lagi berbicara menggunakan tulisan.
- Layar Ponsel –
Apa kau lelah?
Pasti kau lelah, kau bisa pulang terlebih dahulu. Aku ingin disini beberapa menit lagi.
Pulanglah, Kyuhyun-a
Aku tidak apa-apa.
“ Aniyo. Aku sama sekali tidak merasa lelah. Aku akan menemanimu disini sampai kau merasa tenang. “
Rae ki mengambil ponselnya dari tanganku, kembali mengetik, dan meletakkan kembali ponselnya di tanganku.
- Layar Ponsel –
Jangan berbohong padaku. Wajahmu itu terlihat sangat lelah, Kyuhyun-a.
Kau pulang saja. Aku tidak apa-apa dan aku juga sudah merasa tenang sekarang.
“ Aniyo “
Dan untuk ke sekian kalinya Rae Ki kembali mengambil ponselnya dari tanganku, kembali mengetik, dan menghadapkan layar ponselnya ke arahku.
- Layar Ponsel –
Johayo. Kita pulang sekarang.
Aku tak ingin kau pingsan disini karena kelelahan menemaniku.
Kkaja~
Author POV
Rae Ki menaruh ponselnya kedalam saku dan kemudian berdiri dari tempatnya lalu berjalan terlebih dahulu disusul Kyuhyun. Dalam perjalanan mengantar Rae Ki pulang kerumah, mereka saling diam hingga mereka sampai didepan rumah Rae Ki.
Rae Ki turun dari dalam mobil Kyuhyun dan disaat Rae Ki berbalik, ia sudah ditunggu oleh kedua orangtuanya sekaligus Oppanya. Sekilas Rae Ki melihat eommanya yang menangis tanpa suara di sebelah Appanya. Rae Ki yang tak mengerti apapun hanya perlahan berjalan kearah mereka. Sedangkan Kyuhyun juga ikut mengantar Rae Ki sampai dihadapan keluarga Rae Ki.
“ Appa mendengar semuanya “ ucap Tn Choi dengan wajah yang sulit diartikan
“ … Appa mendengarkan siaran radio tadi. “ sambung Tn Choi dan mendapat tatapan tajam dari Rae Ki.
“ Ini baru pertama… dan kau juga akan seperti ini sesekali. Kau akan sering terserang demam, suaramu akan berubah serak dan parau, dan akhirnya susah untuk menelan. “ sambung Tn Choi lagi dan Rae Ki mulai menangkap apa yang sedang dibicarakan Appanya ini.
Masih dengan tatapan shock Rae Ki menatap ke  Appanya dan kantongmatanya perlahan mulai mengumpulkan buliran airmata yang siap tumpah kapanpun. Sedangkan Kyuhyun, Kyuhyun tak mengerti apa yang sedang Tn Choi katakan pada Rae Ki. Yang Kyuhyun mengerti adalah gadis yang berada disampingnya ini mulai meneteskan airmatanya kembali dan Kyuhyun yang melihatnya merasa hatinya seperti ditusuk ribuan pedang.
“ Kau telah mengulangi sejarah Appa dulu, Jenn. “
Debaran jantung Rae Ki seketika berdebar tak menentu setelah mendengar perkataan Appanya itu. Sesekali Rae Ki menggelengkan kepalanya, menolak kenyataan yang belum tentu terjadi padanya. Melihat Tn Choi hendak masuk kedalam rumah, Rae Ki dengan cepat mencegah Appanya masuk ke dalam rumah dan berdiri dihadapan Appanya.
“ Appa “ panggil Rae Ki tanpa sadar dengan mimik wajah yang kaget karena suaranya ternyata sudah kembali.
“ Ekpresimu ini… sama seperti ekpresi Appa dulu saat terserang penyakit ini. “
“ … Appa… Kenapa kau tiba-tiba menyimpulkan kalau aku sama sepertimu?
Belum tentu aku sepertimu! Ak.. Aku hanya kelelahan. Dan setiap aku kelelahan, suaraku seringkali juga hilang. Ini hal yang… “ ucap Rae Ki menggantung dan menyadari satu hal, yaitu bukan Cuma saat latihan di Sekolah Seoul Music dan perfom di Sukira tadi, melakinkan jauh jauh hari sebelum ini Rae Ki juga merasakan hal seperti ini, kehilangan suara namun Rae Ki tak peka.
“ Kau terlalu menyepelekan sesuatu yang kecil, Jenn. Dan kau tak tau sesuatu yang kecil itu akan menjadi besar dikemudian hari. Kenapa Appa mengatakan seperti ini padamu karena Appa juga merasakannya dulu. Appa terlalu menyepelekan tenggorokkan apa yang sering gatal ketika berlatih bernyanyi sampai akhirnya Appa mengidap penyakit kanker tenggorokan kronis. “
DEG!
Ny Choi, Choi Min Ho, dan juga Kyuhyun seketika melihat kearah Tn Choi dengan wajah yang terlihat kaget. Air mata Rae Kipun seketika itu juga terjatuh dari kedua kelopak matanya.
“ Sekarang juga Appa akan mengantarkanmu ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. “
“ … … Aniyo!! “ jawab Rae Ki sembari perlahan mulai berjalan mundur.
“ Aku tak ingin ke Rumah Sakit. Nan gwenchanayo~ … NAN GWENCHANA!! SHIREO!! “ sambung Rae Ki dan langsung berlari masuk kedalam kamarnya.
“ Jenn! “ panggil Min Ho khawatir dan mengejar Rae Ki, begitu juga dengan Ny Choi dan Kyuhyun. Tapi percuma, mereka bertiga berhenti didepan kamar Rae Ki dan tak bisa masuk karena Rae Ki mengunci pintu kamarnya dari dalam.
Dan tiba-tiba saja dari dalam kamar Rae Ki terdengar barang-barang berjatuhkan dan pecahan kaca yang pecah membuat tinggkat kekhawatiran Ny Choi, Choi Min Ho, dan juga Kyuhyun berlipat ganda. Min Ho dan juga Kyuhyun langsung berancang-ancang untuk mendobrak pintu. Beberapa kali mereka membenturkan tubuh mereka ke pintu, tetap saja tak membuahkan hasil.
“ Hyung, pintu ini tidak mungkin bisa didobrak. “
“ Kau benar. Terlalu keras untuk kita dobrak.
Eomma, eomma menyimpan kunci cadangan kamar Jenn bukan? “
“ .. Pintu kamar Jenn tak memiliki kunci cadangan, Min Ho-ya. Kau tau itu bukan. “
“ Hhhhaasshhhh sial!! “
“ Chagiya~~ buka pintunya jebal~ jangan membuat eomma khawatir~~
Baiklah kalau kau tak ingin pergi ke Rumah Sakit. Asalkan kau buka dulu pintu kamarmu, chagi~~ “ bujuk Ny Choi tapi malah mendapat suara pecahan kaca.
“ Woo-ya!! Kau jangan bertindak konyol!!!!! Cepat buka pintunya!! “
“ Jenn!! Buka pintunya!! “
Suara barang-barang jatuh dan pecahan kaca semakin sering terdengar, membuat mereka bertiga semakin khawatir.
“ Apa kalian berdua benar-benar tidak bisa mendobrak pintu itu eo? Jeball~~ Kalian harus bisa membuka pintu kamar Jenn~~~ “ ucap Ny Choi dengan nada panik bercampur khawatir.
Min Ho terus menerus menarik knop pintu agar bisa rusak, tapi usahanya nihil. Sedangkan Kyuhyun hanya diam, diam dalam arti sedang berfikir bagaimana cara untuk membuka pintu kamar Rae Ki tanpa adanya kunci cadangan. Tepat disaat Kyuhyun melihat kebawah, Kyuhyun melihat ada sedikit celah di bawah pintu dan disaat itu juga Kyuhyun mulai menemukan cara untuk membuka pintu kamar Rae Ki. Kyuhyun mulai mencari benda yang bisa membantunya membukakan pintu kamar Rae Ki.
“ Hya.. kau sedang mencari apa eo? “
“ … A… Hyung, apa kau memiliki kawat? “
“ Kawat? Untuk apa? “
“ Aku menemukan cara untuk membuka pintu kamar Woo-ya dan aku membutuhkan kawat serta kertas. “
“ Apa yang kau maksud seperti ini, Marcus-ya? “ ucap Ny Choi sembari menyodorkan cepet yang sering ia pakai.
“ A nde.. iya seperti ini ajjuma. “
“ Dan kau juga mengatakan membutuhkan kertas bukan?
Changkkamanyo~ “ ucap Ny Choi dan pergi
“ Sebenarnya cara apa yang kau gunakan eo? Kau jangan bercanda, Marcus! “
“ Aniyo. Aku sedang tidak bercanda, Hyung. Aku pernah melakukan ini waktu masih kecil saat aku dikurung nae Appa didalam kamar. “
“ Ini… Apakah cukup? “ tanya Ny Choi begitu kembali dari mengambil koran.
“ Ini lebih dari cukup ajjuma.
Johayo~ serahkan padaku. “
Tanpa membuang waktu, Kyuhyun langsung menyobek selembar kertas dari koran dan menyelipkan kertas itu ke bawah pintu dan mempaskan kertas itu sejajar lurus dengan knop pintu. Setelah itu Kyuhyun memasukkan jepit rambut itu kedalam lubang kunci dan mulai mendorong masuk sembari telinga kanannya menempel di pintu untuk mendengar kalau kunci pintu terjatuh. Dan bingo! Kunci kamar Rae Ki terjatuh tepat diatas kertas. Kyuhyun perlahan mulai menarik keluar kertas koran itu dan terlihatlah kunci pintu kamar Rae Ki diatas kertas. Tanpa membuang waktu, Kyuhyun langsung mengambil kunci dan membuka kamar Rae Ki. Terlihatlah kamar Rae Ki yang berantakkan dengan barang-barang yang berceceran dilantai kamar, kaca rias yang pecah, dan baju-baju serta buku-buku yang juga berserakkan. Kyuhyun mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan dan akhirnya menemukan Rae Ki sedang tertunduk dengan lutut yang di tekuk untuk bersandar kepalanya didekat ranjangnya.
“ Woo-ya~~ “ panggil Kyuhyun dan langsung memeluk Rae Ki.
“ Gwenchana~~ … Gwenchana… “ ucap Kyuhyun pelan sembari menepuk pundak belakang Rae Ki untuk menenangkan Rae Ki yang terisak menangis.
Ny Choi juga memeluk Rae Ki dan dengan lembut merapikan rambut panjang Rae Ki yang berantakkan. Sedangkan Min Ho hanya berdiri diambang pintu menyaksikkan pemandangan yang mulai bisa diterima Min Ho.
‘Aku memisahkan mereka sejak kecil dan disaat mereka dewasa mereka dipertemukan kembali. Sekeras apapun aku mencoba untuk memisahkan mereka, takdir selalu mempertemukan mereka kembali. Sampai kapanpun mereka tak bisa dipisahkan. Apa ini takdir mereka? Hahh~ … Kyuhyun-a… sepertinya aku salah menilai namja itu. Tapi… bagaimana dengan Ryeowook-ya? Dia juga mencintai Jenn. Hahh~ ini semua salahku. ‘ batin Min Ho dan memutuskan untuk keluar dari kamar.
Perlahan Rae Ki mulai tenang dipelukkan Kyuhyun, tapi tangannya sama  sekali tak lepas dari genggaman Kyuhyun. Ny Choi yang berada tepat dihadapan mereka hanya melihat mereka secara pergantian.
“ Marcus-ya… boleh ajjuma minta tolong padamu? “
“ .. nde. Mwoyeyo? “
“ Baringkan Jenn ke ranjangnya. “
“ .. A nde.. araseumnida, ajjuma. “ jawab Kyuhyun mengerti dan mulai menggendong Rae Ki kemudian membaringkan Rae Ki di ranjang.
Ny Choi perlahan menarik badcover, namun lagi lagi Ny Choi melihat tangan Rae Ki kembali menggenggam tangan Kyuhyun. Kyuhyun yang merasa canggung dilihat Ny Choi berusaha melepas tangan Rae Ki. Melihat usahanya merepaskan tangan Rae Ki nihil, Kyuhyun hanya tersenyum canggung saat Ny Choi masih melihat kearahnya.
“ Jenn kalau sudah tidur tidak bisa dibangunkan dengan cara apapun.
Sepertinya kau menginap disini, Marcus-ya. “
“ Nde???!!!!!! Aniyo, ajjuma. Aku akan pastikan kalau genggaman tangan Woo-ya terlepas.
Wait~ “
Ny Choi tersenyum melihat tingkah Kyuhyun yang berusaha melepaskan genggaman tangan Rae Ki. Melihat kekonyolan Kyuhyun, Ny Choi lantas meninggalkan Kyuhyun yang masih sibuk melepas genggaman tangan Rae Ki dari tangannya.
“ Hhhaasshhhh~~ wae?! Kenapa genggamanmu semakin erat eo? Ish! Mana boleh aku tidur disini! “ ucap Kyuhyun sedikit frustasi.
@Ruang tengah
Min Ho berjalan menuju Ruang tengah dan melihat Appanya sudah duduk di sofa. Min Ho putuskan untuk ikut duduk disofa sebelah Appanya duduk.
“ Bagaimana keadaan adik perempuanmu? “
“ Gwenchana. “
“ Aboji… Apa benar perkataanmu? Apa benar Jenn… mungkinkah Jenn… sepertimu? “
“ Dulu.. saat aboji bernyanyi juga seperti Jenn. Suara Aboji tiba-tiba menghilang beberapa menit. Saat itu aboji menyepelekan hal itu. Karena aboji mengira hal itu sudah biasa untuk seorang penyanyi disaat tubuhnya tidak fit. Tapi… justru dari situ penyakit radang tenggorongan yang semula tidak berbahaya menjadi akut. Dan Aboji mengalami operasi di leher untung menyembuhkan radang tenggorongan itu. Beberapa bulan pasca operasi Aboji tidak boleh berbicara. Walaupun sampai sekarang sering merasa sakit saat mengambil nada tinggi. Dan dari pengalaman Aboji itu, Aboji bisa mengatakan kalau Jenn sama seperti Aboji. “
“ Tapi Aboji… belum tentu Jenn sepertimu bukan? “
“ Memang belum tentu. Aboji juga tak ingin cita-cita Jenn berhenti seperti aboji. Makadari itu, aboji ingin Jenn menjalani beberapa pemeriksaan. Jika masih dini, pasti tak perlu menjalani operasi. “
“ Coba bujuk Jenn untuk memeriksakan tenggorokkannya, Min Ho-ya. “
“ … Akan aku coba untuk membujuknya. “
>>>>>>>>>>>> Keesokkan Harinya
@SEOUL MUSIC
8:00 AM KST
Henry POV
Setelah membaca pesan yang dikirim oleh Leeteuk kyowon, aku langsung meluncur ke Seoul Music untuk menemuinya. Sesampainya di sekolah, begitu banyak siswi yang mengerumuniku. Sebisa mungkin aku menghindar dan sesekali memberikan senyuman manis pada mereka sampai aku masuk kedalam ruang Leeteuk kyowon yang sampai detik ini tidak berubah posisi.
“ O~ Kau sudah datang, Henry-ya. “
“ Nde, kyowon.
O… Taemin-a… kau ada disini juga? “
“ O… Kyowon mengirimkan aku pesan untuk segera datang kesini. “
“ Pesan?
A~~ araseo. Kyowon… waeyo? Kenapa kau menyuruh kami untuk cepat-cepat datang eo? “
“ A itu… gidaryo… kita masih menunggu 1 orang lagi. “
“ Nde?? 1 orang lagi? “
“ Nugu? “ timpal Taemin
“ … Kyuhyun “
“ MWO?!! “ ucap Henry dan Taemin bebarengan
“ Apa yang sebenarnya kyowon rencanakan? “
“ … hmmm… kyowon ingin membuat suatu kolaborasi spektakuler di konser penyambutan siswa baru dengan kalian ber-3 yang menjadi star man-nya. Dan kyowon juga akan membuat star girlsnya, yaitu Hyun Young, Hye In, dan Rae Ki. “
“ … Kyowon… apa kau tidak melihat berita pagi ini? “ ucap Taemin dengan hati-hati
“ Waeyo? Memang ada apa dengan berita pagi ini, Taemin-a? “
“ Sebenarnya… beritanya sudah menyebar sejak semalam. “
“ Berita? Berita tentang siapa? “
“ … Kyowon … benar-benar tidak tau berita ini? “
“ hya~ Taemin-a Henry-ya, bicaralah dengan jelas. Kyowon tidak mengerti berita apa yang kalian maksudkan? “
Henry dan Taemin terlihat bingung saat ingin menjelaskan berita yang sedang trending pagi ini diseluruh media.
“ … Choi Rae Ki… sepertinya ia mendapat masalah dengan tenggorokkannya. Saat di Sukira semalam… Rae Ki-ya tidak bisa mencapai nada rendahnya dan berhenti bernyanyi ditengah lagu. “
“ Mwo? “
“ Saat itu juga berbagai media sosial membash Rae Ki-ya dan berita ini langsung menjadi tranding topic semalam. “ timpal Taemin.
“ …. Hahhh~ ini sudah sering terjadi pada seorang bintang. Jika bintang itu mengalami kesalahan sedikit, pasti para nitizen menguliknya secara dalam. Terutama para sasaeng fans. Sasaeng fans itu selalu mengusik bintang itu disetiap penampilannya. Hahhh~~ semoga tak terjadi apapun dengan Rae Ki-ya. “
10:01 AM KST
Park Hyun Young POV
Begitu melihat status twitter Rae Ki yang mengatakan kalau saat ini Rae Ki sedang mengalami perawatan medis di Rumah Sakit, aku langsung bergegas ke rumah sakit. Sesampainya di Rumah Sakit, banyak paparazi dan juga ratusan fans yang menunggu di luar pintu Rumah Sakit. Aku melihat seorang paparazi melihat kearahku dan ia langsung mengampiriku yang sedang didalam mobil dan diikuti paparazi dari berbagai media.
“ Hyun Young-ssi Hyun Young-ssi.. bisa anda keluar sebentar? Apa benar Jennifer-ssi, teman anda, sedang dirawat di Rumah Sakit ini? Sebenarnya apa yang terjadi pada Jennifer-ssi? “ tanya salah satu paparazi itu dari luar jendela kaca mobilku.
“ Hyun Young-ssi, diluar begitu banyak paparazi dan fans. Apa sebaiknya kita kembali besok? “
“ Aniyo Pak Lee. Aku akan keluar. “
“ Baiklah. Saya akan keluar terlebih dahulu. “ ucap Pak Lee dan langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu mobilku.
Ratusan pertanyaan terus menghampiriku dari paparazi. Namun tak ada satupun yang aku jawab. Aku hanya melemparkan senyuman saat mencoba  menerobos krumunan paparazii dan juga fans  dengan dilindungi Pak Lee sekaligus beberapa security dari Rumah Sakit.
“ Pak Lee tunggu disini. Aku akan mencari sendiri ruang rawat Rae Ki-ya.
O.. Pak Lee istirahatlah di mobil atau Pak Lee boleh pulang. Pak Lee pasti lelah habis perjalanan dari Busan. Pulanglah~ “
“ Tidak. Saya akan menunggu di sini saja. “
“ Johayo kalau itu keputusan Pak Lee.
Aku masuk kedalam dulu ne.. “
Aku kemudian berjalan ke ruang receptionis dan menanyakan kamar rawat Rae Ki. Tapi tidak ada pasien bernama Choi Rae Ki. Setelah aku menyebutkan nama Jennifer AiLian Woo, baru susterjaga itu menunjukkan kamar inap Rae Ki. Aku lupa kalau nama asli Rae Ki itu Jennifer Ai Lian Woo.
“ A nde~ gamsahabnida~ “ ucapku setelah suster itu memberitahukan arah  menuju kamar inap Rae Ki.
Keluar dari lift, aku langsung mencari kamar VVIP yang disamping pintunya ada papan nama Jennifer Ai Lian Woo. Tak memerlukan waktu lama akhirnya aku menemukan kamar inap Rae Ki. Sekilas aku mengintip kedalam melalui kaca yang ada  dipintu dan melihat Rae Ki sedang bermain iPadnya kemudian mengetuk pintu lalu masuk.
“ O Hyun Young-a.. kau datang. “
“ Hm~ annyeong. Bagaimana kondi.. “ ucapku menggantung saat melihat Kyuhyun duduk dikursi
“ O.. Kyuhyun-a.. kau disini? Sejak kapan? “
“ Wae? Kenapa melihatku seperti melihat setan eo? “
‘ Memang kau setan yang kehadirannya tidak bisa ditebak ‘ batinku.
“ Eo.. Rae Ki-ya, aku membawakan buah-buahan saat perjalanan kesini. Aku tak tau buah kesukaanmu, jadi aku meminta penjual buah yang memilihkannya. Mian. “
“ Haha~ gwenchana, Hyun Young-a. Gomawo. Mian merepotkanmu. “
“ Tak perlu sungkan padaku.
Aku taruh didalam lemari es ya. Biar segar. “
“ A.. tak usah. Kau duduklah saja disini. Biar Kyuhyun-a yang memasukkan ke lemari es? “
“ Mwo? Kyu.. Kyuhyun-a? “ ucapku dengan nada kaget.
“ Hm “ jawab Rae Ki singkat
“ Kyuhyun-a~ … Kau sedang tak melakukan apapun bukan. Tolong masukkan buah-buahan pemberian Hyun Young-a itu kedalam lemari es bisa? “
“ Araseo. “ Jawab Kyuhyun singkat dan meletakkan PSPnya di sofa.
Bahkan Kyuhyun tak menolak apa yang diucapkan Rae Ki. Wah~~ sejak kapan setan bisa diperintah oleh manusia eo? Ckck
Masih tak habis pikir melihat Kyuhyun yang sedang memasukkan buah-buahan, aku berjalan duduk di kursi dekat ranjang Rae Ki. Sekilas aku melihat Rae Ki kembali memandangi iPadnya dan sesekali melihat ke arah Kyuhyun yang sedang memasukkan buah-buahan ke lemari es.
“ Rae Ki-ya.. “ panggilku lirih dan sedikit mendekatkan kepalaku ke Rae Ki.
“ Waeyo? “
“ … … Sejak kapan Kyuhyun-a bisa di perintah seperti itu eo? Apa kalian sudah… berpacaran? “
“ Mwo?! Apa yang kau katakan eo? “
“ Sssttttttt~ pelankan suaramu. “
“ Jadi??? “
“ Kami tidak ber-pa-ca-ran. Oke. “
“ Lantas… kenapa Kyuhyun-a mau melakukan apa yang kau katakan eo? “
Aku melihat Rae Ki sekilas melihat kearah Kyuhyun, memastikan kalau Kyuhyun tak mendengar percakapan kami lalu Rae ki sedikit mendekatkan kepalanya kearahku.
“ Nado molla. Mungkin sifat evilnya itu hilang saat ia berada di Rumah Sakit. Mungkin setelah ini aku bisa sering menyuruhnya untuk melakukan apa yang aku katakan. “
“ EHEM!! Aku mendengar apa yang kau katakan. “ ucap Kyuhyun tiba-tiba dan membuatku dan Rae Ki bersikap pura-pura tidak membisikkan dia.
“ Tak ada minuman di lemari es. Aku akan pergi ke mini market sebentar. “ ucap Kyuhyun lagi sembari mengikatkan masker di wajahnya dan menggunakan Topi lalu pergi keluar kamar.
“ Eo Rae Ki-ya… semalam… aku mendengarkan siaranmu di Sukira. Gwenchana? Apa gara-gara suaramu yang tiba-tiba hilang itu kau sekarang berada di Rumah Sakit? Sebenarnya kau sakit apa? “
“ … Molla. Hasil pemeriksaan akan keluar siang ini. Aku harap aku tak mengalami apa yang  nae Appa alami dulu saat nae Appa menjadi seorang penyanyi. “
“ Appa? … Memangnya ada apa dengan ndo Appa? “
“ … … Nae Appa… sebelum menjadi seorang pembisnis besar seperti sekarang, dulu nae Appa adalah seorang penyanyi. Hanya seorang penyanyi yang belum terkenal luas. Hingga sampai akhirnya ada sebuah penyakit yang membuatnya berhenti berkarir di dunia menyanyi. “
“ .. Pe.. penyakit? … Penyakit apa itu? “
“ … … Kanker tenggorokkan kronis. Dan cencernya ini mengenai sedikit pita suaranya. Beruntung nae Appa masih bisa berbicara dan segera ditangani penyakitnya itu. Terlambat sedikit, mungkin pita suara nae Appa tidak bisa diselamatkan dan menjadi bisu. “
“ … Rae Ki-ya… “ lirihku dan memegang tangan Rae Ki saat aku melihat Rae Ki ingin meneteskan airmatanya.
“ … Ehem.. hemmm… seorang penyanyi jelas membutuhkan suara untuk bernyanyi. Ehemm… “
“ Ini.. Minumlah dulu.. “ ucapku sembari memberikan gelas yang tersedia di meja dekatku.
Choi Rae Ki POV
Aku mengambil gelas yang Hyun Young berikan padaku lalu sedikit meminum air putih untuk menyegarkan tenggorokkanku yang sedikit mulai terasa sakit.
“ Gwenchana? “
“ … Ehemm.. O.. Gwen… “
‘ Wae? Kenapa tenggorokkanku sakit? Dan… suaraku… suaraku kembali hilang. ‘ batinku
Cklek..
Aku melihat Kyuhyun sudah kembali dari Mini Market dengan membawa 1 kantong plastik besar berisi minuman kaleng dan berjalan menuju lemari es, meletakkan minuman yang ia beli itu.
“ Rae Ki-ya, gwenchana? “ ucap Hyun Young membuat arah pandanganku yang semula melihat kearah Kyuhyun menjadi melihat kearah Hyun Young.
“ Apa tenggorokkanmu merasa sakit? “
Entah Hyun Young berbicara dengan nada keras atau telinga Kyuhyun yang peka, aku tak tau. Tepat disaat Hyun Young menanyakan tenggorokkanku sakit atau tidak, disaat itu juga Kyuhyun langsung melihatku. Segera aku mengalihkan pandanganku dari Kyuhyun dan melihat ke arah Hyun Young lagi lalu menggelengkan kepalaku. Aku melihat Kyuhyun menutup pintu lemari es dan berjalan kearahku. Dengan cepat aku turun dari tempat tidur dan berlari masuk kedalam kamar mandi, hanya untuk pengalihan dari pertanyaan Kyuhyun yang sudah bisa aku tebak.
“ HYA!!! Waeyo?!! Rae Ki-ya!!!!!!! NDO GWENCHANA EO?! “ teriak Kyuhyun dari luar kamar mandi.
“ Rae Ki-ya~~ kau kenapa eo? “ tanya Hyun Young
Dengan cepat aku mengambil ponselku dan langsung menulis pesan untuk mereka. Aku tak ingin mereka tau kalau suaraku ini
Layar Ponsel
Bukankah kau dulu pernah mengatakan padaku, jika aku tak bisa mengingatmu selama kita berada di Nohwon, kau akan pergi jauh dariku. Tapi… kau tak menepati perkataanmu itu, Kyu. Dan aku ingin kau mulai saat ini menjauh dariku. Menjauhlah dariku sampai aku tak bisa melihatmu lagi.
_SEND_
Layar Ponsel
Hyun Young-a, mianhae. Aku sedang tak enak badan. Bisakah kau datang lagi lain waktu.
Gomawo
_SEND_
‘ Mianhaeyo Kyuhyun-a~  mungkin dengan cara seperti ini, kau akan menjauh dariku. Aku tak ingin melihat wajah khawatirmu itu. Pergilah Kyu~ ‘ ucapku dalam hati
Kyuhyun POV
Aku tak akan pergi jauh meninggalkanmu. Tak akan pernah. Tak peduli dengan apa yang sudah aku katakan pada Woo dulu. Aku tak perduli lagi. Yang aku inginkan hanya berada disampingmu saat ini. Hanya itu.
“ Joahyo Rae Ki-ya. Aku akan membesukmu lagi besok.
Nan kka~ annyeong~ cepat sembuh ne~~ “ pamit Hyun Young kemudian pergi keluar.
Aku masih berdiri di depan pintu kamar mandi sampai Woo keluar. Beberapa menit menunggu, tiba-tiba saja aku mendengar kunci pintu kamar mandi terbuka dan perlahan pintu terbuka. Belum sempat pintu terbuka seutuhnya, Woo segera menutup pintu itu dan disaat itu juga dengan cepat aku memegang pintu hingga tangan kananku terjepit.
“ Akkhh!!!!!!!!!!!! “ pekikku kesakitan dan Woo langsung membuka pintunya.
“ O.. Gwenchana? .. Gwenchanayo? Eo? “ ucap Woo panik dengan memegang tanganku yang memar dan sedikit mengeluarkan darah. Aku akui.. ini terasa sakit. Tapi aku sengaja tidak memperlihatkannya pada Woo.
“ Nan Gwenchana. “ jawabku sembari menahan sakit.
“ … Hah! … Kau bodoh atau apa hah?! “ teriak Woo lalu menghempaskan tanganku.
“ Tanganmu berdarah dan memar!! Tapi kau malah bilang kau tidak apa-apa eo!! Dasar bodoh!!!!!! “ sambung Woo, tapi kali ini wajahnya benar-benar khawatir dan hampir menangis.
“ Woo-ya.. “
“ Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk pergi!! Kenapa kau tidak pergi juga eo?!! “
“ Woo-ya ak . . . “
“ LEPAS!!! “ potong Woo dan menepis tanganku.
Dan untuk ke 2 kalinya aku melihat Woo menangis dengan menundukkan kepalanya.
“ Nan gwenchana. Jeongmal gwenchanayo. Kalau aku mengatakan aku tidak apa-apa itu berarti aku dalam keadaan baik. Kau tak perlu mencemaskanku seperti ini, Woo-ya. Nan gwenchana. Hm~ “ ucapku agar Woo merasa tenang. Perlahan Woo mendongak dan melihat kearahku dengan wajah bersalahnya.
“ … Jeongmallayo? “
“ Hm~ Jeongmal gwenchanayo~~ “ jawabku sembari membenarkan poninya yang menutupi mata coklat Woo dan sekilas menghapus air matanya.
“ … Gidaryo.. aku akan segera kembali.. “ ucapnya dan pergi keluar.
Tak sela beberapa menit Woo kembali dengan memegang kotak yang bertuliskan P3K. Woo memegang lenganku dan mengajakku untuk mengikutinya duduk di sofa. Woo mulai membuka kotak P3K dan mengobati luka di tanganku.
“ Akh! Apeuda!!! “ pekikku sakit saat Woo memberikan obat merah di lukaku.
“ A~ mian~~ “
Woo kembali mengobati lukaku dan sesekali aku melihat Woo meniup lukaku agar tak terasa perih saat ia memberikan obat merah lagi. Tanpa sengaja aku terus melihat kearah Woo yang sibuk mengobati lukaku dan kejadian saat aku mengobati lutut Woo yang berdarah sewaktu kecil itu muncul dibenakku.
“ … Jika seandainya kau saat ini tidak menjadi seorang penyanyi? Kau ingin menjadi apa, Woo-ya? “
“ Hmmm~ … Seorang perawat atau mengikuti jejak nae appa menjadi pembisnis. “
Seketika aku terkejut mendengar jawaban Woo yang tidak berubah sama sekali. Saat kami masih kecil dulu aku juga pernah menanyakan pertanyaan yang sama padanya. Dan jawabannya tadi sama sekali tidak berubah. Mungkinkah ingatan Woo sudah kembali? Benarkah ingatan Woo sudah kembali?
“ Bukankah kau juga sama sepertiku. Kelak saat kau sudah dewasa dan cita-citamu untuk menjadi seorang penyanyi tidak terwujud, kau akan menjadi seorang gamers atau mengikuti jejak ajjusi bukan. “
Bahkan Woo masih ingat perkataanku. Tak mungkin ada kebutulan sampai 2x. Ini sudah pasti. Woo sudah mengingat semuanya. Tapi sejak kapan? Atau… aku saja yang terlalu cepat menyimpulkan kalau ingatan Woo sudah kembali. Aku harus memastikannya sendiri kalau memang benar ingatan Woo sudah kembali. Tapi bagaimana aku memastikannya?
“ … Cha~~ sudah selesai. “
“ Waeyo? Kenapa kau melihatku seperti itu eo? “ ucap Woo membuyarkan lamunanku dan sekilas melihat kearah lain.
“ Aku akan mengembalikan kotak P3 ini dulu. “ ucapnya lagi dan meletakkan ponselnya di meja kemudian keluar.
“ iisshh~~ semoga tidak memar. “ gumamku sendiri sembari mengelus perban di jari tangan kananku.
Disaat aku sedang meniup pelan tanganku yang terjepit tadi, aku mendengar iPhone Woo berbunyi. Tanpa sengaja aku melihat layar iPhone Woo. Seketika mataku membulat sempurna karena kaget dengan apa yang aku lihat. Wallpaper iPhone Woo… mana mungkin Woo mendapatkan foto itu.
#FLASBACK
Author POV
@Taman
“ Woo-ya~~!! “ panggil Kyuhyun saat ia sampai di taman tempat mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama.
“ O.. Marcus-ya kau sudah datang. “
“ Hm~ “ jawab Kyuhyun kecil singkat dan duduk disamping Rae Ki kecil.
“ Marcus-ya.. apa itu? “ tanya Rae Ki kecil saat melihat Kyuhyun kecil membawa 2 benda.
“ Eo.. aku ingin menunjukkan hadiah pemberian aboji padaku. “
“ Apa itu? “
Kyuhyun kemudian membuka pembungkus benda yang dibelikan Appanya itu dan mengeluarkan isi didalamnya yang berupa sebuah kamera digital. Tanpa seijin Rae Ki kecil, Kyuhyun kecil langsung memotret Rae ki kecil yang memperlihatkan muka innocentnya.
“ HYA!! Kau memotretku eo?! “
“ Hahahaha~ aku akan sering memotretmu. “
“ … isshhh~ kau ini. Kelak saat aku sudah menjadi penyanyi terkenal, kau akan sulit untuk memotretku. “ ucap Rae Ki kecil dengan percaya diri dan sekilas menjulurkan lidahnya.
“ Maka dari itu aku akan memotretmu terus. Jika kau sudah menjadi terkenal, aku bisa menjual foto-fotomu ini pada fansmu kelak. “
“ HYA!!! MARCUS!!! “
“ hahahah~ aku hanya bercanda. Aku tak akan membagikannya pada siapapun tanpa kecuali. Kau juga tak akan aku kasih. “
“ HYA! Tapi itu fotoku. “
“ Tapi ini kameraku. “
“ … Isshhhh~~ kau ini! “
Kyuhyun kecil melihat ke layar kameranya dan melihat hasil dari jepretannya yang sejak tadi memotret wajah Rae Ki kecil yang teru menerus berbicara.
“ O.. changkkaman.. “
Kyuhyun kecil langsung kembali melihat Rae Ki kecil yang tengah membaca bukunya dan melihat leher Rae Ki kecil. Dan tanpa seijin Rae Ki kecil, Kyuhyun kecil menarik rantai kalung di leher Rae Ki kecil dan keluarlah banndul cincin yang Kyuhyun kecil berikan pada Rae Ki kecil beberapa hari lalu.
“ Kau… kau menggunakan cincin pemberianku? “
“ … Wae? “
“ Tap… tapi… kemarin kau bilang tak akan menggunakannya lagi? “
“ hem~ .. tapi.. kau sudah membuatnya. Sayang kalau tak aku pakai. “
“ … Woo-ya~ “ lirih Kyuhyun kecil dan mendapat senyuman manis.
Rae Ki kecil kembali fokus membaca buku yang ada dipangkuannya. Sedangkan Kyuhyun kecil masih senyum-senyum kecil sembari sesekali melihat kalung cincin pemberiannya yang dipakai Rae Ki kecil. Kyuhyun kecil merasa senang melihat Rae Ki kecil memakani kalung cincin pemberiannya. Kyuhyun kecil juga mengeluarkan kalung cincin yang ia kenakan terus dan kembali tersenyum senang.
‘ kelak saat kita sudah dewasa, cincin ini akan aku jadikan cincin pernikahan kita Woo-ya. Mulai sekarang kau adalah milikku. Kita tak akan pernah terpisahkan. ‘ ucap Kyuhyun kecil dalam hatinya.
Melihat Rae Ki kecil masih fokus pada bukunya, terbesit pikiran evil di dalam otak Kyuhyun kecil. Kyuhyun kecil menyalakan timer kamera dan mengangkat tinggi tangannya kemudian menyalakan timer yang mulai menghitung mundur dari 10 detik. Kyuhyun kecil perlahan mendekatkan wajahnya kearah Rae Ki kecil yang masih terfokus dan berniat untuk mengejutkan Rae Ki kecil. Tapi tanpa disangka, belum sempat mengejutkan Rae Ki kecil, wajah Rae ki kecil tiba-tiba saja menoleh disaat wajah Kyuhyun kecil hanya berjarak 5cm. dan tanpa diduga, bibir mungil mereka menempel dan kamera memotret momen tu.
#FLASHBACK END (back to Kyuhyun POV)
Foto itu. Kenapa foto itu ada di Woo sekarang? Cuma aku yang memiliki foto itu. Dan seingatku, aku tak pernah memberikan foto itu pada siapapun. Foto ciuman pertamaku.
“ Omona~~ “ kejut Woo yang entah sejak kapan ia kembali dan langsung mengambil iPhonenya.
“ Nde eomma~ … hm~ … Nde~ Marcus-ya masih disini.
Nde~~ Cepat kembali kesini~ “
Woo menutup telfonnya dan suasana mulai terasa canggung. Woo berjalan ke tempat tidurnya dan duduk disana sembari memegang iPadnya.
>>>>>>> 2 Minggu Berlalu <<<<<<<
@Seoul Music
04:09 PM KST
Kim Jonghyun POV
Sejak tadi siang hingga sekarang, Hye In sama sekali belum hafal part lirik yang ia nyanyikan. Apa mungkin lagunya terlalu sulit dikarenakan lagu kami adalah lagu barat. Pelafalannya juga kurang. Apa sebaiknya aku mengganti lagunya agar Hye In tak terlalu sulit menghafal.
“ Chagiya~ … kalau terlalu sulit, jangan dipaksakan.
Kita cari lagu lain saja. “
“ Aniyo. Ini baru pertama kali, jadi wajar saja kalau aku tidak hafal partku. Beberapa kali latihan juga akan mulai hafal. “
“ aniyo.. kita ganti lagu saja. “
“ Kemarilah. Kita diskusikan mengenai lagu duet kita. “ perintahku sembari menepuk lantai disebelahku untuk Hye In duduk.
“ Tak apa kalau kita merubah lagu? Kau sudah hafal. Jangan karena aku tidak hafal kita jadi merubah lagu duet. “
“ Tak apa. Aku akan mengimbangimu. Jika kau sulit bernyanyi inggris, kita bisa mengubah lagu sesuai dengan apa yang kau inginkan. “
“ … Mianhae~ “
“ Gwenchana~ “ ucapku dan sekilas mengacak rambutnya.
Setelah masalah Gyurae selesai, aku dan Hye In kembali seperti dulu. Menjalin sebuah hubungan yang sempat putus ditengah jalan karena kehadiran Gyurae, sekarang kembali terjalin. Setiap hubungan kami mendapat masalah atau cecok sedikit, aku akan menganggap semua itu sebagai ujian. Dengan begitu aku bisa tau seberapa besar rasa cintaku terhadap Hye In. Begitu juga dengan sebaliknya, aku jadi tau seberapa cintanya Hye In padaku.
“ O… kenapa kalian berdua duduk dan tak latihan eo? Dimana guru pembimbing kalian? “ ucap Leeteuk kyowon membuat kami langsung berdiri.
“ Jessica seongseonim sudah pulang terlebih dulu karena aku tidak menghafalkan part laguku. Seongseonim marah, Leeteuk kyowon. “ ucap Hye In pelan dan menunduk bersalah.
“ Kalau lagu yang kalian pilih itu sulit, kenapa kalian memilih lagu itu?
Hahhh~  sudahlah. Sebaiknya kalian mengganti lagu kalian. Untung baru berjalan 1 minggu. Masih banyak waktu untuk merubah dan memperbaiki konsep kalian.
Apa kalian sudah mendapatkan lagu pengganti? “
“ … Belum “ jawabku dengan nada lemas.
“ Kebetulan sekali.
Ada 1 lagu yang kyowon buat sendiri. Hanya saja kyowon masih memilih penyanyi yang akan membawakan lagu ciptaan kyowon ini. Hmm~~ apa kalian mau mencoba menyanyikan lagu ini? “
“ Gidaryo… kyowon akan mengambil lirik lagu serta CD demonya. “ ucap kyowon dan langsung keluar dari ruang latihan.
“ Sejak kapan Leeteuk kyowon pandai menciptakan lagu? Apa kyowon menciptakan lagu sesuai pribadinya yang sebagai kyowon? “
“ Molla, chagi. Kita lihat dan dengarkan saja. “
“ Cha~ kita dengarkan lagu ciptaan kyowon. “ kejut kyowon yang tiba-tiba saja kembali kedalam ruangan dan membagikan 2 kertas A5 yang berisikan lirik lagunya.
{ BREATH SONG }
Kyowon, aku, dan Hye In terdiam selama lagu berputar. Sesekali aku melihat lirik lagunya yang menurutku ringan dan menyentuh ini. Masih tak habis pikir, kyowon ternyata pandai menciptakan lagu. Dan pasti Hye In bisa menghafal partnya jika dilihat ini bukan lagu full barat.
“ Eotteokhae? apa kalian  berdua ingin membawakan lagu ciptaan kyowon ini?
Jika dilihat dari karakter suara kalian… karakter suara kalian ini masuk kedalam lagu ini.
Apa kalian ingin mencobanya? “
Sekilas aku melihat Hye In, begitu juga dengan sebaliknya. Hye In mengangguk mantap dan aku lalu melihat kearah kyowon.
“ Nde.. joahyo, Leeteuk kyowon. “
“ Cha~ berhubung kalian menyanyikan lagu kyowon, jadi kalian harus kyowon bimbing. “
“ Mwo???? “ ucapku bebarengan dengan Hye In yang sama terkejutnya denganku.
Henry POV
Marah, marah, dan marah. Itulah yang dikerjakan Eunhyuk seongseonim pada kami ber-3. Ralat.. bukan kami bertiga, tapi lebih kepada Kyuhyun yang sering tidak konsentrasi. Apa yang sedang difikirkan namja itu eo? Kalau saja Leeteuk kyowon tidak meminta kami ber-3 melakukan kolaborasi, aku tak akan mau berkolaborasi dengan Kyuhyun, namja yang super duper jahil dan dingin itu.
“ Hahhhhhh! “ teriak Eunhyuk seongseonim frustasi karena Kyuhyun lagi lagi melakukan dance yang salah.
“ Kyu kyu kyu! Ndo wae? Eo! Selalu saja kau salah melakukan gerakkan. Sebenarnya apa yang sedang kau fikirkan eo?! Selama 2 minggu latihan, kau sama sekali tidak berkonsentrasi pada gerakkanmu. “
“ … Yeongseohamnida. Aku hanya membutuhkan sedikit istirahat. Pagi tadi banyak jadwal yang harus aku lakukan. Yeongseohamnida kalau kali ini aku benar-benar salah melakukan gerakkan. “
“ Hahh~~
Joah. Pulanglah! “
“ Joahyo, seongseonim.
Gamsahabnida. Saya permisi. “ jawab Kyuhyun lemas kemudian menggendong ranselnya lalu keluar ruang dance.
‘ Sikap Kyuhyun-a akhir akhir ini sedikit berubah. Apa ada sangkut pautnya dengan Rae Ki-ya yang selama 2 minggu ini tidak menjalani pelatihan untuk konser penyambutan siswa baru Seoul Music? Bukankah Hyun Young-a bilang kalau Rae Ki-ya sudah diperbolehkan pulang kerumah 2 minggu lalu. Bahkan Rae Ki-ya juga sudah melakukan aktivitasnya bernyanyi dari panggung ke panggung untuk mempromosikan mini albumnya. Walaupun jadwal Rae Ki-ya tak sepadat dulu. Bukankah melihat yeoja yang kita cintai sudah sembuh total dan sudah diperbolehkan untuk pulang itu membuat perasaan kita lega. Tapi sikap Kyuhyun-a saat melihat Rae Ki-ya sudah diperbolehkan ini justru berbanding terbalik. Kyuhyun-a seperti tak ada semangat untuk latihan. Apa mungkin… apa mungkin ada sesuatu yang tidak semua orang tau diantara Kyuhyun-a dan Rae Ki-ya? ‘ fikirku.
“ sepertinya aku harus melakukan rencana yang sudah aku siapkan dan aku perlu bantuan Hyun Young-a. “ ucapku lirih.
“ Seongseonim… yeongseohamnida.. sepertinya aku harus pergi sekarang.
Bye~ “ ucapku terburu-buru dan langsung keluar tanpa memperdulikan panggilan Eunhyuk seongseonim.
“ Mereka berdua hanya perlu menggungkapkan perasaan yang mereka pendam satu sama lain. “
Begitu masuk kedalam mobil, aku langsung menyusun rencana. Pertama aku menelfon temanku yang bekerja di sebuah Rumah sakit di Nohwon untuk membantu mensukseskan rencanaku ini. Kedua, aku menelfon Hyun Young untuk membantuku juga. Dan ketiga, aku akan membereskan Kyuhyun.
@Kyuhyun’s Room
Kyuhyun POV
Aku menghempaskan tubuhku ke ranjang dan pandanganku menatap langit langit kamarku. Alasanku kenapa terjun kedunia menyanyi ini hanya untuk bisa dekat dengan Woo. Hanya itu alasanku. Kalau Woo berhenti bernyanyi dan mundur, lantas apa gunanya aku masih berada didunia menyanyi ini. Dan kenapa harus Woo yang mengalami ini. Setelah berdebat dengan Woo saat di kamar rawatnya 2 minggu lalu, aku benar-benar tak bertemu dengannya hingga detik ini. Woo terus memintaku untuk menepati perkataanku yang sudah aku ucapkan dulu untuk melepasnya pergi. Aku bersikeras menolak, dan Woo terus menyuruhku untuk menghilang dari hadapannya. Sikapnya itu aku terima dengan lapangdada. Kalaupun Woo sudah mengingat semuanya, pasti sikapnya akan marah padaku karena aku tidak menepati janjiku untuk menemuinya di Taman dulu.
1 minggu aku mengikuti perkataan Woo untuk tidak menemuinya dan menjauhinya. Tapi disaat itu ajjuma tiba-tiba saja menelfonku sembari menangis dan memintaku untuk datang ke rumah. Aku menurut dan setibanya aku dirumah ajjuma, ajjuma langsung  memohon padaku untuk membujuk Woo melakukan operasi pengangkatan cancer di tenggorokkannya. Saat itu aku masih tidak mengerti setelah akhirnya ajjuma menjelaskan detail permasalahannya yaitu Woo positif mengidap penyakit kanker tenggorokkan akut dan bersiap untuk mundur dari blantika music. Disaat itu juga aku mulai lemas mendengar penyataan ajjuma. Apalagi saat ajjuma mengatakan kalau Woo tidak segera melakukan operasi pengangkatan cancer, cancernya ini akan menjalar ke otak bahkan jantungnya. Ajjusi, ajjuma, bahkan Min Ho hyung sudah membujuk Woo untuk melakukan operasi, tapi nihil. Dan ajjuma fikir cara satu-satunya adalah aku, karena ajjuma mengira aku dan Woo baik-baik saja. Aku semakin drop mendengar penjelasan ajjuma. Tanpa ajjuma ketahui sebenarnya hubunganku dengan Woo tak seperti di fikiran ajjuma. Sejak saat itu aku tidak menuruti perkataan ajjuma untuk bertemu dengan Woo dan membujuknya melakukan operasi. Fikirku percuma aku berbicara dengan Woo, toh Woo juga selalu menghindar. Bahkan selama ini aku hanya bisa melihatnya melalui layar kaca televisi.
“ Haaasssshh!!!!!!!!!!!! “ ucapku frustasi dan langsung melempar bantar entah kemana.
Aku duduk dan saat aku melihat kearah meja, ada sebuah kotak dan kilasan perkataan Ahra noona muncul yang mengatakan kalau ada seorang namja menitipkan ini padaku. Aku berdiri dan berjalan untuk mengambil kotak itu. Aku duduk dikursi lalu mulai membuka penutupnya.
“ Record… “
Aku mecari tanda kirim yang mungkin diselipkan di dalam kontak, tapi setelah aku cari tak ada tanda kirim. Penasaran dengan isi type record itu, aku lantas mengambil headset dan menekan play. Dan terdengarlah percakapan yang aku hafal suaranya. Entah aku harus senang atau justru aku harus marah saat mendengar percakapan mereka ini, aku tak tau. Aku benar-benar mulai meras apusing dengan semua ini. Pusing sekaligus muak.
Author POV
Penutup kado yang dipegang mulai di remas Kyuhyun dan dengan emosi Kyuhyun melempar type record itu. Deru nafas tersengal Kyuhyun terus membuat Kyuhyun menahan emosi sesaatnya ini. Dan tiba-tiba saja ponsel Kyuhyun berdering. Tanpa melihat siapa yang menelfon, kyuhyun langsung mengangkat telfon itu.
“ Yeoboseo~ “
“ Nde…. Nan Kyuhyun-a. nuguya? “
Kedua mata Kyuhyun membulat sempurna saat mendengar orang yang menelfonnya itu menjelaskan tujuannya tenelfon Kyuhyun.
“ … Mwo?! “ ucap Kyuhyun lemas
“ Joahyo. Aku akan segera ke Nohwon. Kirim alamat lengkap Rumah Sakit ini via SMS. Aku akan segera kesana. “
Dengan cepat Kyuhyun bergegas menuju kearah mobilnya. Tapi sialnya saat Kyuhyun melihat ke ban mobil, kedua ban mobilnya terlihat kempes. Dengan frustasi Kyuhyun menendang ban ban itu. Dan tepat disaat itu juga Kyuhyun melihat ada sebuah mobil masuk kehalaman rumahnya dan berhenti tepat didepannya.
“ annyeong~ “
“ Eo… Henry-ya. Ndo… bagaimana bisa kau tau rum…
Hhhaasshhh~ masa bodo. Kebetulan kau disini. Antarkan aku ke Nohwon sekarang juga. Ppali! “
“ Mwo? Malam ini.. ani! Aku besok ada jadwal pagi. Lain kali saja. Aku hanya kesini hanya . . . “
“ HYA!! Kalau kau tak mau mengantarkanku ke Nohwon sekarang juga, kalau begitu kau tinggal disini, aku akan pergi sendiri dengam mobilmu. “
“ MWOYA?! Memang ada apa dengan mobilmu eo! “
“ Ban mobilku bocor.
Hhhaaasshhhhh~ saat ini bukan waktunya untuk berdebat. Noonaku belum pulang, tak ada mobil disini kecuali mobilmu. Jadi . . . “
“ Araseo! Kau terlihat panik sekali.
Cepat naik! Akan aku antar. “
“ .. O… Gomawo. “ ucap Kyuhyun dan langsung naik kedalam mobil dan mereka berangkat ke Nohwon.
Selama perjalanan ke Nohwon Kyuhyun terus berusaha menghubungi Ny Choi, tapi telfonnya tidak diangkat oleh Ny Choi. Tanpa disadari Kyuhyun, batre ponselnya mulai lowbet.
“ Henry-ya.. apa kau membawa powerbank atau charger ponsel eo? “
“ Aniyo. Aku tak membawa semua itu. “
“ HYA!! KENAPA KAU TAK MEMBAWA POWERBANK DAN CHARGER EO?! “
“ Omo… teriakkanmu membuat jantungku copot karena kaget.
Calmdown Kyu~ calmdown~ … kau benar-benar terlihat gelisah dan panik eo. Waeyo? “
“ SUDAHLAH! TAK PERLU TAU! “
“ Ish~ “
Dengan batre ponsel yang tersisah, Kyuhyun tetap mencoba menelfon Ny Choi. Saat sambungan telfon Kyuhyun tersambung dan belum sempat berkata tiba-tiba saja ponsel Kyuhyun mati. Kyuhyun langsung saja mengutuk ponselnya itu yang tidak bisa dinyalakan lagi karena batre sudah berada di 0%.
‘ Bagaimana bisa ini terjadi padamu, Woo-ya?~ ‘ ucap Kyuhyun dalam hatinya.
>>>>>> TO BE CONTINNUED <<<<<

Tidak ada komentar :