.feed-links {display:none;}
Welcome at My Blog

Februari 01, 2013

Thank You For Everything #7


#PREVIEW


Author POV

“ HYA!! Turun dari atas! Kau berat sekali Moon-a!! Ahahaha haaaa~ “

“ BERHENTI MENERTAWAIKU!!!!!!!!! “ teriak Park Hye Moon. Sedangkan Kyuhyun masih tetap menertawainya jauh 2xlipat dari sebelumnya.

Dengan cepat Park Hye Moon mengambil bantal di sampingnya dan langsung memukuli Kyuhyun bertubi-tubi.

“ HYA! Kau itu sedang hamil! Kenapa tenagamu kuat sekali ha!! “
“ HYA! Moon-a!! STOP!! Hentikan!! “

Park Hye Moon tidak menghiraukan perkataan Kyuhyun dan tetap memukuli Kyuhyun dengan bantal. Dia sudah terlanjur malu dan marah.

#PREVIEW END

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< 
Thank You For Everything
#7

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min

Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama


             >>>>>>>>>>>>>>>>>> 5 BULAN KEMUDIAN <<<<<<<<<<<<<<<<<


èCho Kyuhyun and Park Hye Moon‘s Homeç
09:00 AM KST

Author POV
5 bulan Kyuhyun dan Park Hye Moon lalui bersama. Dan sampai saat ini Kyuhyun tidak berani menanyakan tentang status Shin Jae Mi di mata Ny Cho kepada Shin Jae Mi. Kyuhyun takut jika Shin Jae Mi terluka saat ia menanyakannya. Maka dari itu Kyuhyun memutuskan untuk tidak menanyakannya dan memilih untuk menyelidiki diam-diam di belakang Shin Jae Mi. Shin Jae Mi juga sudah mulai sering bertemu dengan Kyuhyun.
Kyuhyun hingga saat ini juga  belum mengakui bayi yang di kandung Park Hye Moon. Kyuhyun masih berpegangteguh kalau ia sama sekali tidak mengahamili Park Hye Moon.
Sedangkan Park Hye Moon, dia memilih untuk cuti dari kantornya dan menjauh dari Lee Sung Min. Padahal Park Hye Moon dan Lee Sung Min sudah mulai kembali dekat. Sebelumnya mereka berdua sering jalan bersama layaknya seorang pasangan. Namun saat menyadari kehamilannya, Park Hye Moon perlahan menjauhi Lee Sung Min.
Kandungannya kini sudah memasukki usia 7 bulan dan perutnya juga sudah membesar. Dan hingga detik ini Park Hye Moon tidak mengetahui jika yeoja yang menyelamatkannya nyawanya tak lain dan tak bukan adalah seseorang yang di cintai Kyuhyun, suaminya, Shin Jae Mi. Mereka sering sekali berpapasan dijalan dan mengobrol kecil di café tempat Shin Jae Mi bekerja. Dan disitu mereka berdua jadi sedikit akrab dan Park Hye Moon sering shareing pada Shin Jae Mi.






Park Hye Moon POV
Selesai mencuci piring kotor dan meletakkannya di rak piring, aku perlahan duduk di kursi meja makan. Peluhku juga mengalir mengikuti paras wajahku. Hah~ ini membuatku lelah. Aku melihat pintu kamar Kyuhyun terbuka dan Kyuhyun keluar dari dalam.

“ Kau sudah mau berangkat? “ tanyaku sembari mencoba untuk berdiri dan memegang perutku yang besar. Melihatku sedikit susah berdiri, Kyuhyun kemudian membantuku.

“ Kau tak perlu berdiri. Kalau kau lelah duduklah saja. “

“ Aniyo. Aku ingin mengantarku sampai pintu. “ Kyuhyun terlihat tertegun mendengar perkataanku. Aku lantas berjalan mendahuluinya dan Kyuhyun berjalan sejajar denganku.

“ Apa kau sudah memeriksa kandunganmu? “

“ Eo… hmm~ nde. Ke.. kemarin aku sudah… memeriksanya. “ jawabku gugup.
‘ kau memang sering menanyakan aku sudah mengecek kandunganku atau belum, tanpa kau sadari aku sama sekali belum memeriksakan kandunganku sampai saat ini. biarkan ini menjadi rahasia Tuhan.
Kyu, apa kau masih belum mempercayai kalau bayi ini adalah bayimu? ‘ ucapku dalam hati.

“ Baiklah. Aku berangkat dulu. “ pamitnya dan menghilang dibalik pintu. Aku hanya bisa menghela nafas melihatnya pergi.

Aku kemudian duduk di sofa ruang Tv sembari menonton acara TV. Sejak aku mengambil cuti 1 bulan lalu… ah aniya lebih tepatnya aku meminta keringanan pada direktur. Aku masih tetap bekerja, tapi aku bekerja di rumah. Sama seperti fasilitas Kyung Hee university. Aku hanya mengirim desainku tepat waktu melalui e-mail ke direktur dan setelah itu direktur yang memberinya ke pabrik untuk diolah menjadi pakaian. Dengan begitu aku tidak harus datang ke kantor. Entahlah… sejak kandunganku masuk bulan ke 6, aku lebih cepat lelah.
Bosan melihat acara TV dan tidak ada kerjaan, ku putuskan untuk bermain kerumah eomma. Semua tugas kuliah dan desainku sudah aku selesaikan kemarin. Jadi aku sedikit bersantai.
Begitu selesai berganti baju, aku lantas keluar dari rumah dan tepat disaat itu taxi yang sebelumnya aku telfon tiba. Dalam perjalanan aku terus menerungkan rencanaku. Ya… rencanaku untuk melahirkan di California. Mungkin akan sedikit terhambat saat aku mengatakan ini pada eomma. Kalau aku terus di sini, aku takut kalau bertemu dengan Sungmin oppa. Selama ini aku terus menghindar darinya. Setiap aku merindukannya, aku pasti diam-diam datang ke perusahaan appa hanya untuk melihatnya bekerja. Itupun kalau tuhan mempertemukan kami. Karena Sungmin oppa bukan karyawan desain tetap di Perusahaan.

“ Ini uangnya, ajjusi. Gamsahabnida. “ ucapku saat sebelum aku turun dari taxi.

Sejenak aku menghembuskan nafas untuk rileks dan mulai masuk kedalam rumah. Dengan perlahan aku berjalan memasuki rumah sembari memegang perutku. Hah~ Merepotkanku saja.

“ Eom… eo.. eomeonim juga disini? “ kejutku saat melihat eomeonim sedang asyik berbincang dengan eomma.

“ Eo Moon-a~~ “ eomenim lantas memelukku dan membantuku duduk disofa.

“ Ada apa kau datang, chagiya? Seharusnya kau beristirahat dirumah. “

“ Aku jenuh di rumah sendirian, eomma. Makadari itu aku bermain kesini. Dan tak kusangka ada eomenim disini. “ eomeonim hanya tersenyum kearahku dan mengelus perutku.
‘ kebetulan suasananya sangat mendukung. Hah~ semoga eomma mengijinkan rencanaku ini. “

“ Eoh~ Moon-a keringatmu banyak sekali. “ seru eomenim lalu mengelap keringatku ini dengan tissue.

“ Biar aku sendiri saja eomenim. “ seruku sembari merebut tissue dari eomeonim.

Sekilas aku melihat eomma dan eomenim tersenyum bahagia begitu pulang denganku. Aku terus memperlihatkan senyumku pada kedua ibuku ini.

“ Eomma~ hmmm~ Ada yang ingin.. aku sampaikan. “

“ Mwo? “

“ … hmmm~ … aku harap… eomma dan eomenim menyetujui ideku ini. “

“ Memang apa idemu? “ tanya eomenim sembari membelai rambutku lembut.

“ Hmmm~ Eomma… hago eomeonim… hmmm~
hmMM~ aku berencana untuk melahirkan di California. “

“ Mwoya?! “ kejut eomma dan eomeonim. Hah~ sudah ku duga sebelumnya. Pasti mereka akan terkejut dan setelah ini pasti menanyakan alasannya.

“ Tapi kenapa harus melahirkan di California? Memangnya kenapa kalau melahirkan di Korea? Itu lebih efektif Moon-a dan juga cepat. “

“ Eomeonim… hmm~ kalau aku disini… aku tidak bisa refreshing dengan perutku yang besar ini. “

“ Eomma tidak menyetujuinya. “

“ eomma~~~ mengertilah kondisiku.
Aku masih 21 tahun dan tidak banyak dari temanku yang mengetahui aku sudah menikah. Hanya orang-orang dari tempatku bekerja saja. “ ucapku dengan nada memelas.

“ Eomeonim mengerti kondisimu, Moon-a.
Joha. Eomeonim menyetujui rencanamu itu. “

“ Jinja?
Gomawo eomenim~ “ ucapku kemudian memeluk eomenim.
“ Eomma~ “ rajukku dan disaat itu juga eomma memalingkan wajahnya dariku.

Aku lantas bengubah dudukku menjadi duduk didekat eomma dan mendekap eomma sambil terus merengek.

“ Hyun In-ya, setujui saja ide Moon-a. hm~ “ seru eomeonim.

“ Hana-ya, mana mungkin aku menyetujui ide gilanya itu.
Aku tidak mau berpisah lagi dengannya. Sudah cukup 3 tahun dia meninggalkanku untuk kuliah di USA dan… dan sekarang ia mau pergi lagi.
Aku tidak akan mengijinkannya? “

“ Eomma~ Aku mohon. Hmm~
Biarkan aku melahirkan di California~~ “

Sekitar 15 menit eomma diam dan terlihat sedang berfikir. Semoga rencanaku disetujui olehnya. Sebenarnya alasan lainnya adalah aku tidak ingin melihat Kyuhyun. Ya… dia sudah membuatku jantungku tidak berdetak normal saat dia sedang menjailiku. Ah salah… maksudku menggodaku. Caranya itu sangat membuatku salah paham. Dan alasan lainnya adalah Sungmin. Karena sampai sekarang aku tidak memberikan jawaban atas pernyataan cintanya yang 5 bulan lalu ia katakan. Setiap ia bertanya melalui telfon, aku selalu mengganti topic pembicaraan dengan cepat. Sejujurnya ini adalah kesempatanku untuk bisa bersamanya. Aku hanya bilang IYA, dan kami resmi menjadi sepasang kekasih. Tapi, aku menyadari 1 hal yaitu aku sedang mengandung anak Kyuhyun. Jika aku mengatakannya, pasti Sungmin oppa akan menjauhiku dan pastinya merasa kecewa. Makadari itu aku putuskan untuk menghindar darinya dan hanya berhubungan lewat telfon.

“ Joha. Eomma ijinkan.
Tapi… “

“ Tapi??? “

“ Eomma ikut denganmu ke California. “

“ HAH! Mwo? “

“ Iya. Kalau eomma tidak ikut kau juga tidak bisa kesana.
Eomma takut, kau disana melakukan aborsi. “

‘ setega itukah diriku membunuh anakku sendiri. Hhhaaasssshhh~ pemikiran eomma berlebihan. ‘ umpatku dalam hati. Aku terdiam sejenak dan meresapi perkataan eomma.
“ Baiklah. “ ucapku pada akhirnya.
“ Hmm~ Bagaimana kalau kita bertiga pergi ke California? Itu pasti akan menyenangkan. Eotteokhae eomenim? “

“ ide yang sangat bagus.
Hana-ya, kau ikut juga ya? “

“ Tapi… aku belum . . . “

“ Hah~ Eomeonim~ ya~
Ikut yaaaa~ “ rengekku dan di jawab dengan anggukan.
“ Joha!! Kita akan berangkat besok malam. OK! “

“ Besok malam? jangan-jangan kau su . . . “

“ Nde. Aku sudah memesan 3 tiket pesawat ke California 2 hari lalu. “ ucapku dengan senyuman evil.

“ 3 Tiket? Bukankah Kyuhyun-a ikut ke California? “

JLEB!!! Seketika aku mati kutu saat eomma bertanya tentang Kyuhyun.
Baiklah… aku harus menjawab apa???

“ Hmm~ Kyuhyun-a tidak ikut.
Kalau Kyuhyun-a ikut… perusahan appanim siapa yang mengurus. Akhir2 ini kan appanim sering sakit. jadi… ku putuskan…. Kyuhyun-a tidak ikut. “

“ Eo… kau benar juga. “ seru eomenim sembari mengangguk kecil. Akhirnya berhasil juga… fiuh~


Cho Kyuhyun POV
Sekilas aku menengok ke jam dinding yang sudah menunjukkan jam makan siang. Aku lantas membereskan berkas-berkas yang selesai aku tanda tangani. Saat aku berdiri dari dudukku tiba-tiba telfonku bergetar. Senyumku melebar saat aku melihat siapa yang menelfon.

“ Chagiya~ “

“ Oppa. Kau pasti belum sarapan bukan?
Aku menunggumu di kantin. Kita makan siang bersama. "

“ Baiklah. Tunggu aku disana. aku segera turun. “ ucapku dengan semangat 45 dan langsung melesat kebawah.

Sesampainya di kantin, aku melihat keseluruh penjuru ruangan dan aku melihat Jae Mi sedang menyandarkan dagunya di atas kotak bekal.

“ Jae Mi-ya… “ panggilku dan langsung memeluk Jae Mi tanpa memperdulikan orang yang melihat kearah kami.

“ Oppa… lepaskan. “ pintanya dan aku menuruti. Kami berdua lantas duduk.

“ Kau membawa apa? “

“ Eo… sebelum aku kesini, aku membuatkanmu jajangmyeon di café. “ jelasnya sembari membuka kotak bekal dan memperlihatkan jajangmyeon yang masih panas.
“ Makanlah selagi hangat oppa. “ serunya sembari menghidangkan 1 kotak berisi jajangmyeon.

Kami berdua lantas makan siang bersama. Sekilas aku melihat kearah Jae Mi yang sedang melahap jajangmyeon. Saat kejadian aku bertanya tentang kebenaran statusnya, Jae Mi akhir-akhir ini sering menghubungiku dan kami sering berjalan bersama. Setidaknya hubungan kami sudah mulai membaik.

“ Oppa… berhenti menyuruh orang untuk mengikutiku. “

Seketika aku tersedak mendengar perkataannya. Segera aku meminum jus yang milik Jae Mi dan menepuk dadaku.

“ Aku tau itu adalah orang suruhan oppa.
Apa oppa tau, karena dia aku selalu ditegur sama pemilik café. Dia selalu melihat kearahku sampai aku selesai bekerja. Aku menjadi tidak leluasa oppa. “
“ Apa oppa masih tidak percaya perkataanku kalau aku ini bukan seorang wanita penghibur?! “

‘ hhhaaaasssshhH~ didektif professional apa? memata-matai saja tidak bisa. Setelah ini akan aku pecat dia. ‘ grutuku dalam hati.
“ Jae Mi-ya… bukannya aku  . . . “

“ Kalau begitu… jangan menyuruh orang untuk memata-mataiku. Aku bisa kehilangan pekerjaan oppa. Dan aku merasa tidak bebas menjalani hidupku. “

“ … Johayo.
Mianhae chagiya~ “ ucapku penuh penyesalan sembari mengelus pipinya.

Mataku sedikit membulat saat aku sedang memegang pipi Jae Mi. Entah sejak kapan Moon berdiri di luar sana dan melihat kearah kami. Perlahan aku menyingkirkan tanganku dari pipi Jae Mi dan aku melihat Moon meletakkan jari telunjuknya di mulut kemudian tersenyum manis padaku dan setelah itu ia pergi.

“ Oppa… waeyo? “ tanya Jae Mi. Jae Mi lantas melihat kearah belakangnya dan dengan cepat aku mencegahnya.

“ Tidak ada apa-apa. kita lanjutkan makannya. “ ucapku sedikit gugup.
‘ ada apa Moon-a datang ke sini? dan kenapa dia membawa kota bekal? Apa dia ingin mengantarkanku sarapan? ‘ berbagai pertanyaan terus terngiang di otakku.


08:06 PM KST

Selesai memarkirkan mobil, aku lantas masuk kedalam rumah. Aku melihat Moon tengah berkonsentrasi melihat Drama kesukaannya dan tidak menyadari kehadiranku yang sudah masuk rumah. Aku lantas duduk di sofa dekatnya.

“ Omona! Hhhaasssshhhh~~ Kau mengejutkanku saja. Kapan kau pulang? “

“ Belum lama. “ aku lantas berdiri dan berjalan menuju lemari es.
“ Makannya jangan terlalu berkonsentrasi saat menonton drama. Itu sangat berbahaya. Kalau ada orang asing masuk kedalam rumah dan menyerangmu yang tengah asyik menonton drama bagaimana? Kau juga tadi tidak menggunakan kode pengaman, hanya menutup pintu saja. Ckckck… “ ledekku dan langsung meneguk ½ gelas air putih.

Aku lantas kembali duduk disamping Moon yang entah sudah sejak kapan kembali lagi berkonsentrasi menonton drama. Silence. Sudah berapa kali ia menonton ini selama 1 bulan terakhir ini.

“ Kenapa kau . . . “ ucapku terpotong saat menyadari air mata Moon menetes dari kelopak matanya.

Aku kembali menatap layar LCD. Aku melihat yeoja berambut panjang membuka pintu stadion renang dan menyebutkan nama yang kuyakini itu nama kekasihnya. Disana kekasihnya itu menyadari kedatangan yeoja berambut panjang, mereka berdua berjalan menghampiri satu sama lain.

Wo.. ai.. ni…

Seru yeoja itu. kemudian namja itu hanya tersenyum dan akhirnya jatuh kedalam kolam renang.
Apa yang menyedihkan dari drama ini? aku sama sekali tidak meneteskan air mataku. Hhhaaassshhh~ Aku tidak mengerti.

“ Kau tau… yeoja itu bisu dan dia berusaha memanggil nama Qi Wei Yi dan mengucapkan Wo Ai Ni tepat di hadapan Wei Yi sebelum akhirnya Wei Yi pingsan dan jatuh kedalam kolam renang. “
“ Yeoja itu sama sepertiku. Hatiku juga bisu saat ingin mengatakan kata Nado saranghae untuk Sungmin oppa. “ jelas Moon yang masih terfokus melihat drama. Sepertinya ia tidak menyadari berkataannya?


Park Hye Moon POV
Entah sudah berapa kali aku melihat drama Taiwan Silence dan meneteskan air mataku untuk kesekian kalinya. Ceritanya sangat dramatis dan sekilas sama seperti yang aku alami. Maka dari itu aku gampang menangis saat menonton drama.

“ Moon… “ panggil Kyuhyun membuat lamunanku buyar. Aku langsung menyeka air mataku dan melihat kearahnya.

“ Wae? “

“ … Hmm~ … tadi kau… datang ke kantorku? “

“ Hah? Eo… tadi siang.
Hm~ tadi aku ke kantormu dan membawakanmu 2 kotak gimbab. Tapi aku lihat kau sedang makan di kantin bersama… omona~ apa yeoja tadi adalah yeojachingumu? “ kyuhyun hanya mengangguk.
“ Hhhaaasssshhh~ seharusnya tadi ia tidak membelakangiku jadi aku bisa lihat wajahnya. Apa dia jelek atau cantik. “

“ HYA! Kau ingin merusak hubunganku ha?!
Dan apa yang kau katakan tadi? Hah! Jelas dia lebih cantik darimu! ‘

“ Ara ara.. kau tak perlu berteriak sekencang itu. hhaassshh~ menyebalkan. “

“ Lalu… dimana gimbabnya? “

“ eo… ya jelas sudah aku makan. “

“ Mwo? Kau makan semuanya? 2 kotak gimbab? “

“ Hm~ Wae? Ternyata gimbab tanpa sayuran enak juga rasanya.
Mashita~ “ ucapku girang dan Kyuhyun hanya menatapku tidak percaya. Kyuhyun saja tidak percaya aku menghabiskan 2 kotak gimbab apa lagi aku.
“ Itu juga yang memakannya bukan aku. “ ucapku langsung berdiri dari dudukku dan berjalan menuju kamarku untuk packing baju.

Disaat aku ingin membuka pintu, tiba-tiba dari dalam perutku seperti ada yang menendang. Aku menahan rasa sakit itu saat untuk yang 2xnya bayi ini menendangku lagi. Aku berusaha untuk tidak memekik dan berjalan menuju kamarku.


>>>>> MALAM HARI KEBERANGKATAN <<<<<

èIncheon Airportç
08:00 PM KST

Semuanya sudah berkumpul terkecuali Kyuhyun. Aku sengaja tidak memberitahukannya kalau aku pergi ke California bersama eomma dan eomenim. Toh juga Kyuhyun tidak akan memperdulikanku. Pesawatnya akan take on 30 menit lagi.

“ Dimana Kyuhyun-a? “ tanya appa padaku.

“ Eo… dia sedang… sedang sibuk appa. “ Appa hanya mengangguk.

“ Moon-a… tadi mertuamu menelfon eomma. Dia bilang dia tidak bisa ikut bersama kita karena Ayah Kyuhyun-a sedang tidak enak badan. “

“ .. Eo nde~
Joha. Kalau begitu kita hanya berdua. “

“ Moon-a, kapan pesawatnya akan berangkat? “

“ 30 menit lagi eomma. “

“ Eo… kalau begitu eommma ke toilet sebentar. “ aku hanya berdehem.


Cho Kyuhyun POV
Hhhaaasssshhhhh~ tidak seperti biasanya yeoja itu jam segini belum pulang. Biasanya 2 jam yang lalu dia sampai dirumah, tapi kenapa jam 8 dia belum juga sampai? Sebenarnya dia kemana. Aku sudah mencarinya di kamar, tapi kamarnya terkunci. Menyebalkan! Aku belum makan malam!!
Dengan kesal aku terus mengganti channel TV yang sama sekali tidak menarik. Tapi tiba-tiba ponselku berdering dan aku melihat tulisan Eomeonim di layar ponselku.

“ Nde eomeonim.. “

“ HYA! Kenapa kau tidak mengantar istrimu kebandara ha?! Sesibuk itukah kau di kantor sampai-sampai tidak bisa mengantar istrimu!! “

‘ apa maksud eomeonim? Bandara? ‘
“ MWOYA?! Eomeonim bilang… Bandara? “

“ Nde. Apa Moon-a tidak menceritakan rencananya untuk melahirkan di California padamu? “

“ MWO?! California?! “

“ Bergegaslah kesini. Pesawat kami akan berangkat 30 menit lagi. “

Tanpa pikir panjang, aku langsung menutup telfon dan menyambar sweeter  serta kunci mobilku. Aku bergegas masuk dan langsung menuju ke bandara.

‘ kenapa tiba-tiba ia pergi ke California tanpa memberitahuku sebelumnya?!! Dan… apa tadi… melahirkan disana? jadi ia ingin menanggung rasa sakit saat melahirkan sendirian! Dasar yeoja pabo!! Bukankah rumah sakit di Korea lebih bagus! Kenapa harus memilih di California?! Dan kenapa ia tidak mengatakan apapun padaku tentang ini?! memang kau anggap aku apa Moon-a!! ‘ kesalku dan langsung menancapkan gas.

Sesampainya di bandara, aku sekilas melihat kearah jam di ponselku yang menunjukkan pukul 08.20 PM. Haassh! 10 menit lagi. Dengan cepat aku mematikan mesin mobil dan langsung berlari masuk ke bandara. Aku melihat jadwal keberangkatan beserta pintu masuk ke pesawat. Saat ketemu, aku langsung berlari menuju pintu keberangkatan ke California. Langkahku terhenti, saat dari jauh aku melihat Appanim, Eomenim dan… Moon. Aku lihat Moon dan eomenim berjalan menuju pintu masuk keberangkatan. Aku lantas berlari cepat kearahnya dan langsung memegang tangannya sebelum tiket pesawat itu di serahkan kepada petugas.

“ Ikut aku! “ Moon terlihat kaget saat menyadari aku disini. Aku lantas menyeret Moon ke lobi tak jauh dari pintu keberangkatan.
“ wae? “ tanyaku saat setelah aku melepas peganganku. Moon hanya diam.
“ WAEYO?! “

“ … Pesawatku akan segera berangkat. “ lagi-lagi aku memegang tangannya saat ia ingin keluar dari lobi.
“ Lepas Kyu… “ pintanya namun tidak aku turuti.

“ Wae? Kenapa kau ingin pergi ha?! Bahkan kau tidak mengatakan apapun tentang rencanamu yang melahirkan di California?! Memangnya kau anggap aku ini apa ha?!! “
“ Moon-a… changkaman… jebal. “

“ Kyuhyun-a… mianhae~
Kalau aku disini, aku tidak bisa bergerak leluasa. Aku selalu cemas saat berjalan-jalan keluar rumah. Aku takut bertemu dengan Sungmin oppa. Kau tau kan… aku sangat mencintai Sungmin oppa. Aku tidak ingin dia melihatku seperti ini. maka dari itu aku putuskan untuk pergi sejenak dari Korea. “


Park Hye Moon POV
Aku tidak kuat menahan airmataku lagi. Memang berat rasanya meninggalkan Korea. Tapi ini harus aku ambil. Egois memang. Tapi aku tidak ingin Sungmin oppa melihatku seperti ini dan lagi… perasaanku yang sedikit aneh saat bersama Kyuhyun sering muncul. Aku sendiri masih tidak tau perasaan apa ini? perasaan ini lambat laun muncul saat pertama kalinya Kyuhyun mulai sedikit terbuka padaku. Menceritakan keluh kesahnya tentang yeojachingunya dan juga perusahaan yang kadang kala membuatnya mundur dari jabatan direktur. Aku hanya ingin menata ulang perasaanku saat di California. Aku hanya ingin menenangkan perasaanku sejenak. Mungkin 1 atau 2 tahun aku akan tinggal disana.

“ Berapa lama… berapa lama kau akan disana? “

“ … Molla. Aku tidak mungkin menjanjikan padamu hal yang belum bisa kupastikan.
Tidak mungkinkan aku pulang beberapa hari setelah aku melahirkan. “

“ Kalau begitu jangan pergi.
Aku tidak tau harus menceritakan pada siapa lagi tentang keluh kesahku nanti jika kau pergi, Moon-a. “ seru Kyuhyun sembari berusaha untuk tidak menangis dihadapanku.

“ Hey… ini sudah jaman modern Kyu. Kau bisa curhat padaku via skype dan video call.
Tapi kau harus sesuaikan jam saat kau ingin curhat dengan jam di California. “

Diharapkan semua penumpang keberangkatan menuju California untuk segera memasuki pesawat. 5 menit lagi.

“ Pesawatnya akan segera berangkat. Aku harus pergi sekarang. “

Kyuhyun langsung memelukku dan akhirnya tangisannya pecah dan membasahi pundakku. Disaat seperti ini, aku hanya bisa menepuk pundak belakangnya perlahan.

“ Baiklah. Sudah cukup. Aku harus berangkat Kyu. “ ucapku sembari melepas pelukkannya.

Dan tanpa aku sadari, disaat aku melepaskan pelukkannya Kyuhyun tiba-tiba menciumku cukup lama. Apa seperti ini hubungan sachon? Dengan mudahnya Kyuhyun menciumku. Ini sangat aneh.
Disaat bel pengumuman dan petugas bandara mengingatkan lagi untuk segera masuk kedalam pesawat, Kyuhyun perlahan melepaskan ciumannya dan sekilas memelukku lagi dengan erat.

“ Jaga anak kita baik-baik. Aku akan mengusahakan disaat sebelum kau melahirkan aku akan disana. aku tidak ingin menjadi appa yang tidak mempunyai perasaan saat bayi ini lahir. “

‘ Oh Tuhan~ kenapa dia baru mengucapkan kata-kata ini saat aku putuskan untuk pergi ke California? ‘ batinku.

Kami berdua lantas berjalan menghampiri Appa dan eomma yang berdiri di depan pintu masuk menuju pesawat.

“ Joha. Kami pergi dulu Appa, Kyuhyun-a.. “ ucapku akhirnya sebelum masuk kedalam.

Dari dalam sekilas aku melihat Kyuhyun menyeka air matanya. Aku melambaikan tangan kearah mereka dan menghilang dari pandangan mereka.


>>>>>>>>> 3 TAHUN BERLALU <<<<<<<<


è Incheon Airport ç
11:00 AM

Tidak terasa 3 tahun sudah aku tinggal di California. Meneruskan kembali kuliahku 2 tahun saat setelah aku melahirkan. Seharusnya aku hanya meneruskan kuliahku 1 tahun, tapi pasca melahirkan aku sering cepat lelah dan SKSku tidak kunjung penuh. Maka dari itu aku kuliah 2 tahun. Dan sekarang aku mendapat gelar desainer di universitas California. Awalnya memang eomma tidak mengijinkanku, tapi setelah aku bujuk eomma akhirnya luluh juga. 2 tahun kuliah dan mendapatkan S1ku di California. Dan tentu saja selama itu aku masih sibuk dengan mentransfer desainku untuk direktur.
Ternyata ucapan Kyuhyun 3 tahun lalu tidak ditepati. Apa? katanya dia akan datang saat sebelum aku melahirkan. Buktinya dia tidak datang juga dan bodohnya aku, aku percaya oleh kata-katanya.

“ Eomma~ aku lelah. “ rengek putriku.

Abata… aku lupa menceritakan tentang bayiku kan. Aku melahirkan bayi kembar identik, tapi berbeda jenis kelamin. Yang pertama bernama Cho Hyun Soo, dia terlahir lebih dulu dan beberapa detik kemudian Cho Yun Ae menyusul(?). wajah mereka memang sangat mirip kalau Hyun Soo memanjangkan lagi rambutnya seperti Yun Ae. Pasti orang-orang akan mengira kalau mereka kembar yeoja.
Eoya… aku kali ini pulang hanya bertiga. Eomma mendadak beberapa hari lalu ditelfon oleh yayasan yang dibangunnya karena ada kendala. Makadari itu eomma pulang terlebih dahulu.
Sesekali aku melihat disekelilingku untuk mencari eomeonim. Ya… hari ini eomeonim yang akan menjemput kami. Eomeonim juga yang sudah membersiapkan pesta kecil-kecilan untuk menyambut si kembar dan aku di rumahnya. Disaat aku sedang sibuk mencari sosoknya, tiba-tiba ponselku berdering. Aku lantas melepas pegangan Yun Ae yang sedari tadi memegangi tanganku.

“ Nde yeoboseo…
Eo… eomeonim. Eo… aku baru saja keluar dari pintu penerbangan.
Mwo? Eomenim sudah sampai? “

Aku lantas melihat keseluruh penjuru bandara dan aku menemukan eomeonim yang tengah bingung mencari sosokku. Saat eomenim melihatku, aku langsung melambaikan tangan dan disambut dengan senyuman 3 jarinya. Aku lantas menutup telfonnya dan membawa si kembar serta barang-barang kami dan berjalan menuju kearahnya.

“ Eomeonim~ “ seruku dan disambut dengan pelukkan hangat darinya.

“ Ohhh~ Moon-a… kau masih tetap seperti dulu. Tidak berubah sama sekali. Walaupun kau sudah… “ eomeonim berhenti dan melepaskan pelukan kami lalu mensejajarkan tubuhnya dengan si kembar.
“ Aigoo~ siapa ini? auhhh~ cantik dan tampan. Kemarilah biar nenek peluk kalian~~ “

Hyun Soo langsung memeluk eomeonim sedangkan Yun Ae masih malu-malu dan bersembunyi di belakangku sembari mencengkram dress bawahku. Yun Ae ini anaknya pemalu awalnya sama orang asing, tapi kalau sudah sering bertemu pasti akan cerewet.

“ Nenek… kau cantik sekali.. “ goda Hyun Soo

“ Aigoo~ kau sama seperti appamu semasa kecil dulu. Sangat mirip.
Eo… kenapa kau bersembunyi di belakang eomma. Kemarilah… “

“ Eomeonim… Yun Ae-ya… dia sedikit pemalu dengan orang yang baru ia temui.
Tapi lama-kelamaan dia juga menghambur… “

“ Eomma kenapa kau me…ninggalkanku… “ Aku, eomeonim, dan si kembar lantas melihat kearah… Kyuhyun.

“ Kyu~ “ lirihku pelan.

“ Moon-a~ “

Ada sedikit senyuman yang di perlihatkan oleh Kyuhyun padaku sebelum ia memelukku. Perasaan ini… aku kira sudah menghilang 3 tahun lalu. Ternyata dugaanku salah. Aku merasa jantungku berdetak tidak normal saat Kyuhyun mempererat pelukkannya. Dan.. aku masih diam dan tidak memeluknya.

“ Bogoshipo Moon-a~ “ lirihnya tepat di telingaku.

Perlahan aku membalas pelukkannya dan mengelus punggunya lembut tanpa membalas ucapannya setelah itu Kyuhyun melepaskan pelukkan kami. Entahlah… tapi aku merasa canggung saat ia memelukku.

“ Kau berjanji tidak akan lama disana… dan kau mengingkarinya. Apa kau puas di California selama 3 tahun? “

“ Kau juga mengingkari perkataanmu. Apa? kau bilang akan datang saat sebelum aku melahirkan, tapi selama 3 tahun ini kau tidak mengunjungiku. Kau tau… aku sangat senang kau tidak datang.
Sejujurnya… 3 tahun itu belum cukup. Terbesit di pikiranku aku ingin menetap di sana dan mengubah setatus kewarganegaraanku. “

“ HYA!! “

Sekilas Kyuhyun menatap si Kembar dan kembali menatapku dengan tatapan yang mengatakan “ nugu? “. Aku hanya mengangguk kecil dan tersenyum. Tubuh Kyuhyun berlahan turun dan mensejajarkan dengan Yun Ae yang masih tetap malu sembari bersembunyi di belakangku.

“ Yun Ae-ya,,, kenapa kau malu? Ini appa. Bukankah dipesawat tadi kau bilang ingin cepat-cepat bertemu dengan Appa. Jangan malu seperti itu, chagiya. “

“ Appa~ “ seru Hyun Soo dan langsung berlari memeluk Kyuhyun.

“ Hyun… Soo-ya? “

“ Hm~ Bukankah kau menyuruhku untuk memberikan nama itu jika bayi yang terlahir adalah namja. “

Wajah Kyuhyun masih menampakkan kecanggungan saat Hyun Soo memeluknya dan itu jelas terlihat karena Kyuhyun tidak membalas pelukkan Hyun Soo. Apa sampai sekarang dia masih meragukan si Kembar? Seperti mengerti kalau Appanya tidak membalas pelukkannya, Hyun Soo semakin mempererat pelukkannya dan akhirnya Kyuhyun membalas pelukkannya. Kyuhyun juga terlihat tersenyum saat membalas pelukkan Hyun Soo.

“ Hyun Soo-ya~~ Cho Hyun Soo… “

“ Appa~ ternyata wajah appa tampan dari pada foto yang diperlihatkan eomma selama ini. “ Kyuhyun hanya terkekeh mendengar pujian Hyun Soo.

Aku perlahan melepaskan genggaman Yun Ae dari dressku dan mensejajarkan tubuhku dengannya sembari memegang tangan mungilnya. Yun Ae sekilas melihatku dan kemudian kembali menatap Kyuhyun.

“ Wae Yun Ae-ya? “ tanyaku sembari memegang kedua pipinya.

“ Saengie, kemarilah. Ini appa. Katamu kau ingin memeluknya saat bertemu nanti.
Kemarilah saengie.. “ Hyun Soo lantas menggandeng tangan Yun Ae dan membawanya kehadapan Kyuhyun. Namun Yun Ae menunduk.

“ Cho.. Yun-Ae… “ panggil Kyuhyun dengan tersenyum tapi sedetik kemudian Yun Ae berbalik kearahku dan memelukku.

“ Eomma~ Kenapa appa tampan sekali? Sepertinya eomma salah memberiku foto appa. Appa yang di foto tidak setampan ini. “

‘ hhhaaaassssshhh~ yeoja kecil ini membuatku malu saja dihadapan mereka. ‘ umpatku dalam hati.

Aku melihat Kyuhyun dan eomenim terkekeh mendengar ucapan Yun Ae. Kyuhyun lalu menggendong Hyun Soo dan tersenyum kearah kami begitu pulang dengan eomeonim.

“ Appamu memang tampan, Cho Yun Ae. Berbanggalah. “ ucap Kyuhyun penuh dengan tingkat kepercayaan diri 1000%.

“ Kkaja kkaja… kita pulang sekarang. “ ajak eomeonim.

“ Yun Ae-ya, ayo lepas pelukanmu. “

“ Aniyo. Aku ingin eomma menggendongku. “

“ Yun Ae-ya, mana bisa eomma menggendongmu dengan pakaian seperti ini. “

“ Ah~~ Eomma~~ “ rengek Yun Ae yang masih tetap memelukku.

Aku lihat Kyuhyun menurunkan Hyun Soo dan menghampiriku. Tangan Kyuhyun perlahan mulai  diselipkan ke kedua ketiak Yun Ae dan dengan cepat langsung di gendong –depan-nya. Yun Ae terus merengek minta turun tapi… namanya juga Kyuhyun, mana mungkin mendengarkan.

“ Aaaaaa~ Eomma~~~ Aku ingin sama eomma~~ “ rengek Yun Ae

“ Sssttthhh~ Ini appa. Berhentilah merengek minta di gendong sama eomma.
Apa kau tidak merindukan appa ha? “

Aku tercengang mendengar perkataan Kyuhyun. Dia barusan menyebut dirinya Appa. Ada sedikit kegembiraan yang terbesit di hatiku.

“ Eomma kkaja… “ ajak Hyun Soo yang sudah mulai berjalan menggandeng tangan eomenim.

Aku lantas berdiri dan menyeret koperku, karena Kyuhyun sudah menyeret koper sekaligus tas si kembar. Dari belakang aku melihat mereka tersenyum satu sama lain.

“ Hhaassshhh~ Moon-a kenapa kau jalannya lambat sekali. Ppali ppali… “ seru eomeonim. Aku lantas berjalan mensejajarkan dengan Hyun Soo dan eomeonim.

Sekilas Yun Ae menatap evil kearahku. Hah~ anak itu benar-benar… aku tau dia paling tidak suka dipaksa. Sepertinya setelah ini ia akan memusuhiku -_-“
Setelah Kyuhyun memasukkan semua barang-barang kami ke dalam bagasi ia langsung duduk dikursi kemudi sedangkan aku membukakan pintu depan untuk eomenim.

“ Kau duduk didepan ya..
Eommeonim biar duduk di belakang bersama si kembar. “

“ Tapi… “

“ Hhhaassshhh~ tidak ada penolakkan. “ serunya sebelum menutup pintu belakang.

Aku lantas masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman. Dilihat dari kaca, eomenim selalu tersenyum saat Hyun Soo menceritakan cerita lucu begitu juga Yun Ae. Sepertinya Yun Ae sudah mulai akrab dengan eomeonim. Dan seperti dugaanku, setiap kali aku melihat kebelakang Yun Ae selalu memalingkan wajahnya dariku.

“ Yun Ae-ya~~~ “

“ Huh! “ kesalnya dan memangku kedua tangannya didada dan memalingkan wajahnya melihat kearah luar jendela.

“ Cho-Yun-Ae~~~ “ seruku dengan nada yang kubuat semanis mungkin. Tapi, aku mendengar Kyuhyun sedikit terkekeh melihat gaya suaraku.
“ Kenapa kau ha? “ suruku sembari membenarkan posisi dudukku menghadap kedepan.

“ Aniyo. Suaramu… lucu sekali. Kau tidak bisa bersuara manis Moon-a. Dan suaramu tadi  . . . “

“ Konsentrasilah saat mengemudiakan mobil! “
“ menyebalkan! “ lirihku.



>>>>>>>> TO BE CONTINNUED <<<<<<<<<<




Don't Be SILENCE and CoPast

Tidak ada komentar :