#PREVIEW
Author
POV
“ HYA!!
Turun dari atas! Kau berat sekali Moon-a!! Ahahaha haaaa~ “
“
BERHENTI MENERTAWAIKU!!!!!!!!! “ teriak Park Hye Moon. Sedangkan Kyuhyun masih
tetap menertawainya jauh 2xlipat dari sebelumnya.
Dengan
cepat Park Hye Moon mengambil bantal di sampingnya dan langsung memukuli
Kyuhyun bertubi-tubi.
“ HYA!
Kau itu sedang hamil! Kenapa tenagamu kuat sekali ha!! “
“ HYA!
Moon-a!! STOP!! Hentikan!! “
Park
Hye Moon tidak menghiraukan perkataan Kyuhyun dan tetap memukuli Kyuhyun dengan
bantal. Dia sudah terlanjur malu dan marah.
#PREVIEW END
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Thank You For Everything
#7
Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hye Moon
Shin Jae Mi
Lee Sung Min
Genre :
Blues, Romance, Tragedi and Drama
>>>>>>>>>>>>>>>>>>
5 BULAN KEMUDIAN
<<<<<<<<<<<<<<<<<
èCho Kyuhyun and Park Hye Moon‘s Homeç
09:00 AM KST
Author
POV
5 bulan
Kyuhyun dan Park Hye Moon lalui bersama. Dan sampai saat ini Kyuhyun tidak
berani menanyakan tentang status Shin Jae Mi di mata Ny Cho kepada Shin Jae Mi.
Kyuhyun takut jika Shin Jae Mi terluka saat ia menanyakannya. Maka dari itu
Kyuhyun memutuskan untuk tidak menanyakannya dan memilih untuk menyelidiki
diam-diam di belakang Shin Jae Mi. Shin Jae Mi juga sudah mulai sering bertemu dengan
Kyuhyun.
Kyuhyun
hingga saat ini juga belum mengakui bayi
yang di kandung Park Hye Moon. Kyuhyun masih berpegangteguh kalau ia sama
sekali tidak mengahamili Park Hye Moon.
Sedangkan
Park Hye Moon, dia memilih untuk cuti dari kantornya dan menjauh dari Lee Sung
Min. Padahal Park Hye Moon dan Lee Sung Min sudah mulai kembali dekat.
Sebelumnya mereka berdua sering jalan bersama layaknya seorang pasangan. Namun
saat menyadari kehamilannya, Park Hye Moon perlahan menjauhi Lee Sung Min.
Kandungannya
kini sudah memasukki usia 7 bulan dan perutnya juga sudah membesar. Dan hingga
detik ini Park Hye Moon tidak mengetahui jika yeoja yang menyelamatkannya nyawanya
tak lain dan tak bukan adalah seseorang yang di cintai Kyuhyun, suaminya, Shin
Jae Mi. Mereka sering sekali berpapasan dijalan dan mengobrol kecil di café
tempat Shin Jae Mi bekerja. Dan disitu mereka berdua jadi sedikit akrab dan
Park Hye Moon sering shareing pada Shin Jae Mi.
Park
Hye Moon POV
Selesai
mencuci piring kotor dan meletakkannya di rak piring, aku perlahan duduk di
kursi meja makan. Peluhku juga mengalir mengikuti paras wajahku. Hah~ ini
membuatku lelah. Aku melihat pintu kamar Kyuhyun terbuka dan Kyuhyun keluar
dari dalam.
“ Kau
sudah mau berangkat? “ tanyaku sembari mencoba untuk berdiri dan memegang
perutku yang besar. Melihatku sedikit susah berdiri, Kyuhyun kemudian
membantuku.
“ Kau
tak perlu berdiri. Kalau kau lelah duduklah saja. “
“
Aniyo. Aku ingin mengantarku sampai pintu. “ Kyuhyun terlihat tertegun
mendengar perkataanku. Aku lantas berjalan mendahuluinya dan Kyuhyun berjalan
sejajar denganku.
“ Apa
kau sudah memeriksa kandunganmu? “
“ Eo…
hmm~ nde. Ke.. kemarin aku sudah… memeriksanya. “ jawabku gugup.
‘ kau
memang sering menanyakan aku sudah mengecek kandunganku atau belum, tanpa kau
sadari aku sama sekali belum memeriksakan kandunganku sampai saat ini. biarkan
ini menjadi rahasia Tuhan.
Kyu,
apa kau masih belum mempercayai kalau bayi ini adalah bayimu? ‘ ucapku dalam
hati.
“
Baiklah. Aku berangkat dulu. “ pamitnya dan menghilang dibalik pintu. Aku hanya
bisa menghela nafas melihatnya pergi.
Aku
kemudian duduk di sofa ruang Tv sembari menonton acara TV. Sejak aku mengambil
cuti 1 bulan lalu… ah aniya lebih tepatnya aku meminta keringanan pada
direktur. Aku masih tetap bekerja, tapi aku bekerja di rumah. Sama seperti
fasilitas Kyung Hee university. Aku hanya mengirim desainku tepat waktu melalui
e-mail ke direktur dan setelah itu direktur yang memberinya ke pabrik untuk
diolah menjadi pakaian. Dengan begitu aku tidak harus datang ke kantor.
Entahlah… sejak kandunganku masuk bulan ke 6, aku lebih cepat lelah.
Bosan
melihat acara TV dan tidak ada kerjaan, ku putuskan untuk bermain kerumah
eomma. Semua tugas kuliah dan desainku sudah aku selesaikan kemarin. Jadi aku
sedikit bersantai.
Begitu
selesai berganti baju, aku lantas keluar dari rumah dan tepat disaat itu taxi
yang sebelumnya aku telfon tiba. Dalam perjalanan aku terus menerungkan
rencanaku. Ya… rencanaku untuk melahirkan di California. Mungkin akan sedikit
terhambat saat aku mengatakan ini pada eomma. Kalau aku terus di sini, aku
takut kalau bertemu dengan Sungmin oppa. Selama ini aku terus menghindar
darinya. Setiap aku merindukannya, aku pasti diam-diam datang ke perusahaan
appa hanya untuk melihatnya bekerja. Itupun kalau tuhan mempertemukan kami.
Karena Sungmin oppa bukan karyawan desain tetap di Perusahaan.
“ Ini
uangnya, ajjusi. Gamsahabnida. “ ucapku saat sebelum aku turun dari taxi.
Sejenak
aku menghembuskan nafas untuk rileks dan mulai masuk kedalam rumah. Dengan
perlahan aku berjalan memasuki rumah sembari memegang perutku. Hah~
Merepotkanku saja.
“ Eom…
eo.. eomeonim juga disini? “ kejutku saat melihat eomeonim sedang asyik
berbincang dengan eomma.
“ Eo
Moon-a~~ “ eomenim lantas memelukku dan membantuku duduk disofa.
“ Ada
apa kau datang, chagiya? Seharusnya kau beristirahat dirumah. “
“ Aku
jenuh di rumah sendirian, eomma. Makadari itu aku bermain kesini. Dan tak
kusangka ada eomenim disini. “ eomeonim hanya tersenyum kearahku dan mengelus
perutku.
‘
kebetulan suasananya sangat mendukung. Hah~ semoga eomma mengijinkan rencanaku
ini. “
“ Eoh~
Moon-a keringatmu banyak sekali. “ seru eomenim lalu mengelap keringatku ini
dengan tissue.
“ Biar
aku sendiri saja eomenim. “ seruku sembari merebut tissue dari eomeonim.
Sekilas
aku melihat eomma dan eomenim tersenyum bahagia begitu pulang denganku. Aku
terus memperlihatkan senyumku pada kedua ibuku ini.
“
Eomma~ hmmm~ Ada yang ingin.. aku sampaikan. “
“ Mwo?
“
“ …
hmmm~ … aku harap… eomma dan eomenim menyetujui ideku ini. “
“
Memang apa idemu? “ tanya eomenim sembari membelai rambutku lembut.
“ Hmmm~
Eomma… hago eomeonim… hmmm~
hmMM~
aku berencana untuk melahirkan di California. “
“
Mwoya?! “ kejut eomma dan eomeonim. Hah~ sudah ku duga sebelumnya. Pasti mereka
akan terkejut dan setelah ini pasti menanyakan alasannya.
“ Tapi
kenapa harus melahirkan di California? Memangnya kenapa kalau melahirkan di
Korea? Itu lebih efektif Moon-a dan juga cepat. “
“
Eomeonim… hmm~ kalau aku disini… aku tidak bisa refreshing dengan perutku yang
besar ini. “
“ Eomma
tidak menyetujuinya. “
“
eomma~~~ mengertilah kondisiku.
Aku
masih 21 tahun dan tidak banyak dari temanku yang mengetahui aku sudah menikah.
Hanya orang-orang dari tempatku bekerja saja. “ ucapku dengan nada memelas.
“
Eomeonim mengerti kondisimu, Moon-a.
Joha.
Eomeonim menyetujui rencanamu itu. “
“
Jinja?
Gomawo
eomenim~ “ ucapku kemudian memeluk eomenim.
“
Eomma~ “ rajukku dan disaat itu juga eomma memalingkan wajahnya dariku.
Aku
lantas bengubah dudukku menjadi duduk didekat eomma dan mendekap eomma sambil
terus merengek.
“ Hyun
In-ya, setujui saja ide Moon-a. hm~ “ seru eomeonim.
“
Hana-ya, mana mungkin aku menyetujui ide gilanya itu.
Aku
tidak mau berpisah lagi dengannya. Sudah cukup 3 tahun dia meninggalkanku untuk
kuliah di USA dan… dan sekarang ia mau pergi lagi.
Aku
tidak akan mengijinkannya? “
“
Eomma~ Aku mohon. Hmm~
Biarkan
aku melahirkan di California~~ “
Sekitar
15 menit eomma diam dan terlihat sedang berfikir. Semoga rencanaku disetujui
olehnya. Sebenarnya alasan lainnya adalah aku tidak ingin melihat Kyuhyun. Ya…
dia sudah membuatku jantungku tidak berdetak normal saat dia sedang menjailiku.
Ah salah… maksudku menggodaku. Caranya itu sangat membuatku salah paham. Dan
alasan lainnya adalah Sungmin. Karena sampai sekarang aku tidak memberikan
jawaban atas pernyataan cintanya yang 5 bulan lalu ia katakan. Setiap ia bertanya
melalui telfon, aku selalu mengganti topic pembicaraan dengan cepat. Sejujurnya
ini adalah kesempatanku untuk bisa bersamanya. Aku hanya bilang IYA, dan kami
resmi menjadi sepasang kekasih. Tapi, aku menyadari 1 hal yaitu aku sedang
mengandung anak Kyuhyun. Jika aku mengatakannya, pasti Sungmin oppa akan
menjauhiku dan pastinya merasa kecewa. Makadari itu aku putuskan untuk
menghindar darinya dan hanya berhubungan lewat telfon.
“ Joha.
Eomma ijinkan.
Tapi… “
“
Tapi??? “
“ Eomma
ikut denganmu ke California. “
“ HAH!
Mwo? “
“ Iya.
Kalau eomma tidak ikut kau juga tidak bisa kesana.
Eomma
takut, kau disana melakukan aborsi. “
‘
setega itukah diriku membunuh anakku sendiri. Hhhaaasssshhh~ pemikiran eomma
berlebihan. ‘ umpatku dalam hati. Aku terdiam sejenak dan meresapi perkataan
eomma.
“
Baiklah. “ ucapku pada akhirnya.
“ Hmm~
Bagaimana kalau kita bertiga pergi ke California? Itu pasti akan menyenangkan.
Eotteokhae eomenim? “
“ ide
yang sangat bagus.
Hana-ya,
kau ikut juga ya? “
“ Tapi…
aku belum . . . “
“ Hah~
Eomeonim~ ya~
Ikut
yaaaa~ “ rengekku dan di jawab dengan anggukan.
“
Joha!! Kita akan berangkat besok malam. OK! “
“ Besok
malam? jangan-jangan kau su . . . “
“ Nde.
Aku sudah memesan 3 tiket pesawat ke California 2 hari lalu. “ ucapku dengan
senyuman evil.
“ 3
Tiket? Bukankah Kyuhyun-a ikut ke California? “
JLEB!!!
Seketika aku mati kutu saat eomma bertanya tentang Kyuhyun.
Baiklah…
aku harus menjawab apa???
“ Hmm~
Kyuhyun-a tidak ikut.
Kalau
Kyuhyun-a ikut… perusahan appanim siapa yang mengurus. Akhir2 ini kan appanim
sering sakit. jadi… ku putuskan…. Kyuhyun-a tidak ikut. “
“ Eo…
kau benar juga. “ seru eomenim sembari mengangguk kecil. Akhirnya berhasil
juga… fiuh~
Cho
Kyuhyun POV
Sekilas
aku menengok ke jam dinding yang sudah menunjukkan jam makan siang. Aku lantas
membereskan berkas-berkas yang selesai aku tanda tangani. Saat aku berdiri dari
dudukku tiba-tiba telfonku bergetar. Senyumku melebar saat aku melihat siapa
yang menelfon.
“
Chagiya~ “
“ Oppa. Kau pasti belum sarapan bukan?
Aku menunggumu di kantin. Kita makan siang
bersama. "
“
Baiklah. Tunggu aku disana. aku segera turun. “ ucapku dengan semangat 45 dan
langsung melesat kebawah.
Sesampainya
di kantin, aku melihat keseluruh penjuru ruangan dan aku melihat Jae Mi sedang
menyandarkan dagunya di atas kotak bekal.
“ Jae
Mi-ya… “ panggilku dan langsung memeluk Jae Mi tanpa memperdulikan orang yang
melihat kearah kami.
“ Oppa…
lepaskan. “ pintanya dan aku menuruti. Kami berdua lantas duduk.
“ Kau
membawa apa? “
“ Eo…
sebelum aku kesini, aku membuatkanmu jajangmyeon di café. “ jelasnya sembari
membuka kotak bekal dan memperlihatkan jajangmyeon yang masih panas.
“
Makanlah selagi hangat oppa. “ serunya sembari menghidangkan 1 kotak berisi
jajangmyeon.
Kami
berdua lantas makan siang bersama. Sekilas aku melihat kearah Jae Mi yang
sedang melahap jajangmyeon. Saat kejadian aku bertanya tentang kebenaran
statusnya, Jae Mi akhir-akhir ini sering menghubungiku dan kami sering berjalan
bersama. Setidaknya hubungan kami sudah mulai membaik.
“ Oppa…
berhenti menyuruh orang untuk mengikutiku. “
Seketika
aku tersedak mendengar perkataannya. Segera aku meminum jus yang milik Jae Mi
dan menepuk dadaku.
“ Aku tau itu adalah orang suruhan oppa.
Apa
oppa tau, karena dia aku selalu ditegur sama pemilik café. Dia selalu melihat
kearahku sampai aku selesai bekerja. Aku menjadi tidak leluasa oppa. “
“ Apa
oppa masih tidak percaya perkataanku kalau aku ini bukan seorang wanita
penghibur?! “
‘
hhhaaaasssshhH~ didektif professional apa? memata-matai saja tidak bisa.
Setelah ini akan aku pecat dia. ‘ grutuku dalam hati.
“ Jae
Mi-ya… bukannya aku . . . “
“ Kalau
begitu… jangan menyuruh orang untuk memata-mataiku. Aku bisa kehilangan
pekerjaan oppa. Dan aku merasa tidak bebas menjalani hidupku. “
“ …
Johayo.
Mianhae
chagiya~ “ ucapku penuh penyesalan sembari mengelus pipinya.
Mataku
sedikit membulat saat aku sedang memegang pipi Jae Mi. Entah sejak kapan Moon
berdiri di luar sana dan melihat kearah kami. Perlahan aku menyingkirkan
tanganku dari pipi Jae Mi dan aku melihat Moon meletakkan jari telunjuknya di
mulut kemudian tersenyum manis padaku dan setelah itu ia pergi.
“ Oppa…
waeyo? “ tanya Jae Mi. Jae Mi lantas melihat kearah belakangnya dan dengan
cepat aku mencegahnya.
“ Tidak
ada apa-apa. kita lanjutkan makannya. “ ucapku sedikit gugup.
‘ ada
apa Moon-a datang ke sini? dan kenapa dia membawa kota bekal? Apa dia ingin
mengantarkanku sarapan? ‘ berbagai pertanyaan terus terngiang di otakku.
08:06 PM KST
Selesai
memarkirkan mobil, aku lantas masuk kedalam rumah. Aku melihat Moon tengah
berkonsentrasi melihat Drama kesukaannya dan tidak menyadari kehadiranku yang
sudah masuk rumah. Aku lantas duduk di sofa dekatnya.
“
Omona! Hhhaasssshhhh~~ Kau mengejutkanku saja. Kapan kau pulang? “
“ Belum
lama. “ aku lantas berdiri dan berjalan menuju lemari es.
“
Makannya jangan terlalu berkonsentrasi saat menonton drama. Itu sangat
berbahaya. Kalau ada orang asing masuk kedalam rumah dan menyerangmu yang
tengah asyik menonton drama bagaimana? Kau juga tadi tidak menggunakan kode
pengaman, hanya menutup pintu saja. Ckckck… “ ledekku dan langsung meneguk ½
gelas air putih.
Aku
lantas kembali duduk disamping Moon yang entah sudah sejak kapan kembali lagi
berkonsentrasi menonton drama. Silence. Sudah berapa kali ia menonton ini
selama 1 bulan terakhir ini.
“
Kenapa kau . . . “ ucapku terpotong saat menyadari air mata Moon menetes dari
kelopak matanya.
Aku
kembali menatap layar LCD. Aku melihat yeoja berambut panjang membuka pintu
stadion renang dan menyebutkan nama yang kuyakini itu nama kekasihnya. Disana
kekasihnya itu menyadari kedatangan yeoja berambut panjang, mereka berdua
berjalan menghampiri satu sama lain.
Wo.. ai.. ni…
Seru
yeoja itu. kemudian namja itu hanya tersenyum dan akhirnya jatuh kedalam kolam
renang.
Apa
yang menyedihkan dari drama ini? aku sama sekali tidak meneteskan air mataku.
Hhhaaassshhh~ Aku tidak mengerti.
“ Kau
tau… yeoja itu bisu dan dia berusaha memanggil nama Qi Wei Yi dan mengucapkan
Wo Ai Ni tepat di hadapan Wei Yi sebelum akhirnya Wei Yi pingsan dan jatuh
kedalam kolam renang. “
“ Yeoja
itu sama sepertiku. Hatiku juga bisu saat ingin mengatakan kata Nado saranghae
untuk Sungmin oppa. “ jelas Moon yang masih terfokus melihat drama. Sepertinya
ia tidak menyadari berkataannya?
Park
Hye Moon POV
Entah
sudah berapa kali aku melihat drama Taiwan Silence dan meneteskan air mataku
untuk kesekian kalinya. Ceritanya sangat dramatis dan sekilas sama seperti yang
aku alami. Maka dari itu aku gampang menangis saat menonton drama.
“ Moon…
“ panggil Kyuhyun membuat lamunanku buyar. Aku langsung menyeka air mataku dan
melihat kearahnya.
“ Wae?
“
“ …
Hmm~ … tadi kau… datang ke kantorku? “
“ Hah?
Eo… tadi siang.
Hm~
tadi aku ke kantormu dan membawakanmu 2 kotak gimbab. Tapi aku lihat kau sedang
makan di kantin bersama… omona~ apa yeoja tadi adalah yeojachingumu? “ kyuhyun
hanya mengangguk.
“
Hhhaaasssshhh~ seharusnya tadi ia tidak membelakangiku jadi aku bisa lihat
wajahnya. Apa dia jelek atau cantik. “
“ HYA!
Kau ingin merusak hubunganku ha?!
Dan apa
yang kau katakan tadi? Hah! Jelas dia lebih cantik darimu! ‘
“ Ara
ara.. kau tak perlu berteriak sekencang itu. hhaassshh~ menyebalkan. “
“ Lalu…
dimana gimbabnya? “
“ eo…
ya jelas sudah aku makan. “
“ Mwo?
Kau makan semuanya? 2 kotak gimbab? “
“ Hm~
Wae? Ternyata gimbab tanpa sayuran enak juga rasanya.
Mashita~
“ ucapku girang dan Kyuhyun hanya menatapku tidak percaya. Kyuhyun saja tidak
percaya aku menghabiskan 2 kotak gimbab apa lagi aku.
“ Itu
juga yang memakannya bukan aku. “ ucapku langsung berdiri dari dudukku dan
berjalan menuju kamarku untuk packing baju.
Disaat
aku ingin membuka pintu, tiba-tiba dari dalam perutku seperti ada yang
menendang. Aku menahan rasa sakit itu saat untuk yang 2xnya bayi ini menendangku
lagi. Aku berusaha untuk tidak memekik dan berjalan menuju kamarku.
>>>>>
MALAM HARI KEBERANGKATAN <<<<<
èIncheon Airportç
08:00 PM KST
Semuanya
sudah berkumpul terkecuali Kyuhyun. Aku sengaja tidak memberitahukannya kalau
aku pergi ke California bersama eomma dan eomenim. Toh juga Kyuhyun tidak akan
memperdulikanku. Pesawatnya akan take on 30 menit lagi.
“
Dimana Kyuhyun-a? “ tanya appa padaku.
“ Eo…
dia sedang… sedang sibuk appa. “ Appa hanya mengangguk.
“
Moon-a… tadi mertuamu menelfon eomma. Dia bilang dia tidak bisa ikut bersama
kita karena Ayah Kyuhyun-a sedang tidak enak badan. “
“ .. Eo
nde~
Joha.
Kalau begitu kita hanya berdua. “
“
Moon-a, kapan pesawatnya akan berangkat? “
“ 30
menit lagi eomma. “
“ Eo…
kalau begitu eommma ke toilet sebentar. “ aku hanya berdehem.
Cho
Kyuhyun POV
Hhhaaasssshhhhh~
tidak seperti biasanya yeoja itu jam segini belum pulang. Biasanya 2 jam yang
lalu dia sampai dirumah, tapi kenapa jam 8 dia belum juga sampai? Sebenarnya
dia kemana. Aku sudah mencarinya di kamar, tapi kamarnya terkunci. Menyebalkan!
Aku belum makan malam!!
Dengan
kesal aku terus mengganti channel TV yang sama sekali tidak menarik. Tapi
tiba-tiba ponselku berdering dan aku melihat tulisan Eomeonim di layar
ponselku.
“ Nde eomeonim..
“
“ HYA! Kenapa kau tidak mengantar istrimu
kebandara ha?! Sesibuk itukah kau di kantor sampai-sampai tidak bisa mengantar
istrimu!! “
‘ apa
maksud eomeonim? Bandara? ‘
“
MWOYA?! Eomeonim bilang… Bandara? “
“ Nde. Apa Moon-a tidak menceritakan
rencananya untuk melahirkan di California padamu? “
“ MWO?!
California?! “
“ Bergegaslah kesini. Pesawat kami akan
berangkat 30 menit lagi. “
Tanpa
pikir panjang, aku langsung menutup telfon dan menyambar sweeter serta kunci mobilku. Aku bergegas masuk dan
langsung menuju ke bandara.
‘
kenapa tiba-tiba ia pergi ke California tanpa memberitahuku sebelumnya?!! Dan…
apa tadi… melahirkan disana? jadi ia ingin menanggung rasa sakit saat
melahirkan sendirian! Dasar yeoja pabo!! Bukankah rumah sakit di Korea lebih
bagus! Kenapa harus memilih di California?! Dan kenapa ia tidak mengatakan
apapun padaku tentang ini?! memang kau anggap aku apa Moon-a!! ‘ kesalku dan
langsung menancapkan gas.
Sesampainya
di bandara, aku sekilas melihat kearah jam di ponselku yang menunjukkan pukul
08.20 PM. Haassh! 10 menit lagi. Dengan cepat aku mematikan mesin mobil dan
langsung berlari masuk ke bandara. Aku melihat jadwal keberangkatan beserta
pintu masuk ke pesawat. Saat ketemu, aku langsung berlari menuju pintu
keberangkatan ke California. Langkahku terhenti, saat dari jauh aku melihat
Appanim, Eomenim dan… Moon. Aku lihat Moon dan eomenim berjalan menuju pintu
masuk keberangkatan. Aku lantas berlari cepat kearahnya dan langsung memegang
tangannya sebelum tiket pesawat itu di serahkan kepada petugas.
“ Ikut
aku! “ Moon terlihat kaget saat menyadari aku disini. Aku lantas menyeret Moon
ke lobi tak jauh dari pintu keberangkatan.
“ wae?
“ tanyaku saat setelah aku melepas peganganku. Moon hanya diam.
“
WAEYO?! “
“ …
Pesawatku akan segera berangkat. “ lagi-lagi aku memegang tangannya saat ia
ingin keluar dari lobi.
“ Lepas
Kyu… “ pintanya namun tidak aku turuti.
“ Wae?
Kenapa kau ingin pergi ha?! Bahkan kau tidak mengatakan apapun tentang
rencanamu yang melahirkan di California?! Memangnya kau anggap aku ini apa
ha?!! “
“
Moon-a… changkaman… jebal. “
“
Kyuhyun-a… mianhae~
Kalau
aku disini, aku tidak bisa bergerak leluasa. Aku selalu cemas saat
berjalan-jalan keluar rumah. Aku takut bertemu dengan Sungmin oppa. Kau tau
kan… aku sangat mencintai Sungmin oppa. Aku tidak ingin dia melihatku seperti
ini. maka dari itu aku putuskan untuk pergi sejenak dari Korea. “
Park
Hye Moon POV
Aku tidak
kuat menahan airmataku lagi. Memang berat rasanya meninggalkan Korea. Tapi ini
harus aku ambil. Egois memang. Tapi aku tidak ingin Sungmin oppa melihatku
seperti ini dan lagi… perasaanku yang sedikit aneh saat bersama Kyuhyun sering
muncul. Aku sendiri masih tidak tau perasaan apa ini? perasaan ini lambat laun
muncul saat pertama kalinya Kyuhyun mulai sedikit terbuka padaku. Menceritakan
keluh kesahnya tentang yeojachingunya dan juga perusahaan yang kadang kala
membuatnya mundur dari jabatan direktur. Aku hanya ingin menata ulang
perasaanku saat di California. Aku hanya ingin menenangkan perasaanku sejenak.
Mungkin 1 atau 2 tahun aku akan tinggal disana.
“
Berapa lama… berapa lama kau akan disana? “
“ …
Molla. Aku tidak mungkin menjanjikan padamu hal yang belum bisa kupastikan.
Tidak
mungkinkan aku pulang beberapa hari setelah aku melahirkan. “
“ Kalau
begitu jangan pergi.
Aku
tidak tau harus menceritakan pada siapa lagi tentang keluh kesahku nanti jika
kau pergi, Moon-a. “ seru Kyuhyun sembari berusaha untuk tidak menangis
dihadapanku.
“ Hey…
ini sudah jaman modern Kyu. Kau bisa curhat padaku via skype dan video call.
Tapi
kau harus sesuaikan jam saat kau ingin curhat dengan jam di California. “
Diharapkan semua penumpang keberangkatan
menuju California untuk segera memasuki pesawat. 5 menit lagi.
“
Pesawatnya akan segera berangkat. Aku harus pergi sekarang. “
Kyuhyun
langsung memelukku dan akhirnya tangisannya pecah dan membasahi pundakku. Disaat
seperti ini, aku hanya bisa menepuk pundak belakangnya perlahan.
“
Baiklah. Sudah cukup. Aku harus berangkat Kyu. “ ucapku sembari melepas
pelukkannya.
Dan
tanpa aku sadari, disaat aku melepaskan pelukkannya Kyuhyun tiba-tiba menciumku
cukup lama. Apa seperti ini hubungan sachon? Dengan mudahnya Kyuhyun menciumku.
Ini sangat aneh.
Disaat
bel pengumuman dan petugas bandara mengingatkan lagi untuk segera masuk kedalam
pesawat, Kyuhyun perlahan melepaskan ciumannya dan sekilas memelukku lagi
dengan erat.
“ Jaga
anak kita baik-baik. Aku akan mengusahakan disaat sebelum kau melahirkan aku
akan disana. aku tidak ingin menjadi appa yang tidak mempunyai perasaan saat
bayi ini lahir. “
‘ Oh
Tuhan~ kenapa dia baru mengucapkan kata-kata ini saat aku putuskan untuk pergi
ke California? ‘ batinku.
Kami
berdua lantas berjalan menghampiri Appa dan eomma yang berdiri di depan pintu
masuk menuju pesawat.
“ Joha.
Kami pergi dulu Appa, Kyuhyun-a.. “ ucapku akhirnya sebelum masuk kedalam.
Dari
dalam sekilas aku melihat Kyuhyun menyeka air matanya. Aku melambaikan tangan
kearah mereka dan menghilang dari pandangan mereka.
>>>>>>>>>
3 TAHUN BERLALU <<<<<<<<
è Incheon Airport ç
11:00 AM
Tidak
terasa 3 tahun sudah aku tinggal di California. Meneruskan kembali kuliahku 2
tahun saat setelah aku melahirkan. Seharusnya aku hanya meneruskan kuliahku 1
tahun, tapi pasca melahirkan aku sering cepat lelah dan SKSku tidak kunjung
penuh. Maka dari itu aku kuliah 2 tahun. Dan sekarang aku mendapat gelar
desainer di universitas California. Awalnya memang eomma tidak mengijinkanku,
tapi setelah aku bujuk eomma akhirnya luluh juga. 2 tahun kuliah dan
mendapatkan S1ku di California. Dan tentu saja selama itu aku masih sibuk
dengan mentransfer desainku untuk direktur.
Ternyata
ucapan Kyuhyun 3 tahun lalu tidak ditepati. Apa? katanya dia akan datang saat
sebelum aku melahirkan. Buktinya dia tidak datang juga dan bodohnya aku, aku
percaya oleh kata-katanya.
“
Eomma~ aku lelah. “ rengek putriku.
Abata…
aku lupa menceritakan tentang bayiku kan. Aku melahirkan bayi kembar identik,
tapi berbeda jenis kelamin. Yang pertama bernama Cho Hyun Soo, dia terlahir
lebih dulu dan beberapa detik kemudian Cho Yun Ae menyusul(?). wajah mereka
memang sangat mirip kalau Hyun Soo memanjangkan lagi rambutnya seperti Yun Ae.
Pasti orang-orang akan mengira kalau mereka kembar yeoja.
Eoya…
aku kali ini pulang hanya bertiga. Eomma mendadak beberapa hari lalu ditelfon
oleh yayasan yang dibangunnya karena ada kendala. Makadari itu eomma pulang
terlebih dahulu.
Sesekali
aku melihat disekelilingku untuk mencari eomeonim. Ya… hari ini eomeonim yang
akan menjemput kami. Eomeonim juga yang sudah membersiapkan pesta kecil-kecilan
untuk menyambut si kembar dan aku di rumahnya. Disaat aku sedang sibuk mencari
sosoknya, tiba-tiba ponselku berdering. Aku lantas melepas pegangan Yun Ae yang
sedari tadi memegangi tanganku.
“ Nde
yeoboseo…
Eo…
eomeonim. Eo… aku baru saja keluar dari pintu penerbangan.
Mwo?
Eomenim sudah sampai? “
Aku
lantas melihat keseluruh penjuru bandara dan aku menemukan eomeonim yang tengah
bingung mencari sosokku. Saat eomenim melihatku, aku langsung melambaikan
tangan dan disambut dengan senyuman 3 jarinya. Aku lantas menutup telfonnya dan
membawa si kembar serta barang-barang kami dan berjalan menuju kearahnya.
“
Eomeonim~ “ seruku dan disambut dengan pelukkan hangat darinya.
“ Ohhh~
Moon-a… kau masih tetap seperti dulu. Tidak berubah sama sekali. Walaupun kau
sudah… “ eomeonim berhenti dan melepaskan pelukan kami lalu mensejajarkan
tubuhnya dengan si kembar.
“
Aigoo~ siapa ini? auhhh~ cantik dan tampan. Kemarilah biar nenek peluk kalian~~
“
Hyun
Soo langsung memeluk eomeonim sedangkan Yun Ae masih malu-malu dan bersembunyi
di belakangku sembari mencengkram dress bawahku. Yun Ae ini anaknya pemalu
awalnya sama orang asing, tapi kalau sudah sering bertemu pasti akan cerewet.
“
Nenek… kau cantik sekali.. “ goda Hyun Soo
“
Aigoo~ kau sama seperti appamu semasa kecil dulu. Sangat mirip.
Eo…
kenapa kau bersembunyi di belakang eomma. Kemarilah… “
“
Eomeonim… Yun Ae-ya… dia sedikit pemalu dengan orang yang baru ia temui.
Tapi
lama-kelamaan dia juga menghambur… “
“ Eomma
kenapa kau me…ninggalkanku… “ Aku, eomeonim, dan si kembar lantas melihat
kearah… Kyuhyun.
“ Kyu~
“ lirihku pelan.
“
Moon-a~ “
Ada
sedikit senyuman yang di perlihatkan oleh Kyuhyun padaku sebelum ia memelukku.
Perasaan ini… aku kira sudah menghilang 3 tahun lalu. Ternyata dugaanku salah.
Aku merasa jantungku berdetak tidak normal saat Kyuhyun mempererat pelukkannya.
Dan.. aku masih diam dan tidak memeluknya.
“
Bogoshipo Moon-a~ “ lirihnya tepat di telingaku.
Perlahan
aku membalas pelukkannya dan mengelus punggunya lembut tanpa membalas ucapannya
setelah itu Kyuhyun melepaskan pelukkan kami. Entahlah… tapi aku merasa
canggung saat ia memelukku.
“ Kau
berjanji tidak akan lama disana… dan kau mengingkarinya. Apa kau puas di
California selama 3 tahun? “
“ Kau
juga mengingkari perkataanmu. Apa? kau bilang akan datang saat sebelum aku
melahirkan, tapi selama 3 tahun ini kau tidak mengunjungiku. Kau tau… aku
sangat senang kau tidak datang.
Sejujurnya…
3 tahun itu belum cukup. Terbesit di pikiranku aku ingin menetap di sana dan
mengubah setatus kewarganegaraanku. “
“ HYA!!
“
Sekilas
Kyuhyun menatap si Kembar dan kembali menatapku dengan tatapan yang mengatakan
“ nugu? “. Aku hanya mengangguk kecil dan tersenyum. Tubuh Kyuhyun berlahan
turun dan mensejajarkan dengan Yun Ae yang masih tetap malu sembari bersembunyi
di belakangku.
“ Yun
Ae-ya,,, kenapa kau malu? Ini appa. Bukankah dipesawat tadi kau bilang ingin
cepat-cepat bertemu dengan Appa. Jangan malu seperti itu, chagiya. “
“ Appa~
“ seru Hyun Soo dan langsung berlari memeluk Kyuhyun.
“ Hyun…
Soo-ya? “
“ Hm~
Bukankah kau menyuruhku untuk memberikan nama itu jika bayi yang terlahir
adalah namja. “
Wajah
Kyuhyun masih menampakkan kecanggungan saat Hyun Soo memeluknya dan itu jelas
terlihat karena Kyuhyun tidak membalas pelukkan Hyun Soo. Apa sampai sekarang
dia masih meragukan si Kembar? Seperti mengerti kalau Appanya tidak membalas
pelukkannya, Hyun Soo semakin mempererat pelukkannya dan akhirnya Kyuhyun
membalas pelukkannya. Kyuhyun juga terlihat tersenyum saat membalas pelukkan
Hyun Soo.
“ Hyun
Soo-ya~~ Cho Hyun Soo… “
“ Appa~
ternyata wajah appa tampan dari pada foto yang diperlihatkan eomma selama ini.
“ Kyuhyun hanya terkekeh mendengar pujian Hyun Soo.
Aku
perlahan melepaskan genggaman Yun Ae dari dressku dan mensejajarkan tubuhku
dengannya sembari memegang tangan mungilnya. Yun Ae sekilas melihatku dan
kemudian kembali menatap Kyuhyun.
“ Wae
Yun Ae-ya? “ tanyaku sembari memegang kedua pipinya.
“
Saengie, kemarilah. Ini appa. Katamu kau ingin memeluknya saat bertemu nanti.
Kemarilah
saengie.. “ Hyun Soo lantas menggandeng tangan Yun Ae dan membawanya kehadapan
Kyuhyun. Namun Yun Ae menunduk.
“ Cho..
Yun-Ae… “ panggil Kyuhyun dengan tersenyum tapi sedetik kemudian Yun Ae
berbalik kearahku dan memelukku.
“
Eomma~ Kenapa appa tampan sekali? Sepertinya eomma salah memberiku foto appa.
Appa yang di foto tidak setampan ini. “
‘
hhhaaaassssshhh~ yeoja kecil ini membuatku malu saja dihadapan mereka. ‘
umpatku dalam hati.
Aku
melihat Kyuhyun dan eomenim terkekeh mendengar ucapan Yun Ae. Kyuhyun lalu
menggendong Hyun Soo dan tersenyum kearah kami begitu pulang dengan eomeonim.
“
Appamu memang tampan, Cho Yun Ae. Berbanggalah. “ ucap Kyuhyun penuh dengan
tingkat kepercayaan diri 1000%.
“ Kkaja
kkaja… kita pulang sekarang. “ ajak eomeonim.
“ Yun
Ae-ya, ayo lepas pelukanmu. “
“
Aniyo. Aku ingin eomma menggendongku. “
“ Yun
Ae-ya, mana bisa eomma menggendongmu dengan pakaian seperti ini. “
“ Ah~~
Eomma~~ “ rengek Yun Ae yang masih tetap memelukku.
Aku
lihat Kyuhyun menurunkan Hyun Soo dan menghampiriku. Tangan Kyuhyun perlahan
mulai diselipkan ke kedua ketiak Yun Ae
dan dengan cepat langsung di gendong –depan-nya. Yun Ae terus merengek minta
turun tapi… namanya juga Kyuhyun, mana mungkin mendengarkan.
“
Aaaaaa~ Eomma~~~ Aku ingin sama eomma~~ “ rengek Yun Ae
“
Sssttthhh~ Ini appa. Berhentilah merengek minta di gendong sama eomma.
Apa kau
tidak merindukan appa ha? “
Aku
tercengang mendengar perkataan Kyuhyun. Dia barusan menyebut dirinya Appa. Ada
sedikit kegembiraan yang terbesit di hatiku.
“ Eomma
kkaja… “ ajak Hyun Soo yang sudah mulai berjalan menggandeng tangan eomenim.
Aku
lantas berdiri dan menyeret koperku, karena Kyuhyun sudah menyeret koper sekaligus
tas si kembar. Dari belakang aku melihat mereka tersenyum satu sama lain.
“
Hhaassshhh~ Moon-a kenapa kau jalannya lambat sekali. Ppali ppali… “ seru
eomeonim. Aku lantas berjalan mensejajarkan dengan Hyun Soo dan eomeonim.
Sekilas
Yun Ae menatap evil kearahku. Hah~ anak itu benar-benar… aku tau dia paling
tidak suka dipaksa. Sepertinya setelah ini ia akan memusuhiku -_-“
Setelah
Kyuhyun memasukkan semua barang-barang kami ke dalam bagasi ia langsung duduk
dikursi kemudi sedangkan aku membukakan pintu depan untuk eomenim.
“ Kau
duduk didepan ya..
Eommeonim
biar duduk di belakang bersama si kembar. “
“ Tapi…
“
“
Hhhaassshhh~ tidak ada penolakkan. “ serunya sebelum menutup pintu belakang.
Aku
lantas masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman. Dilihat dari kaca,
eomenim selalu tersenyum saat Hyun Soo menceritakan cerita lucu begitu juga Yun
Ae. Sepertinya Yun Ae sudah mulai akrab dengan eomeonim. Dan seperti dugaanku,
setiap kali aku melihat kebelakang Yun Ae selalu memalingkan wajahnya dariku.
“ Yun
Ae-ya~~~ “
“ Huh!
“ kesalnya dan memangku kedua tangannya didada dan memalingkan wajahnya melihat
kearah luar jendela.
“
Cho-Yun-Ae~~~ “ seruku dengan nada yang kubuat semanis mungkin. Tapi, aku
mendengar Kyuhyun sedikit terkekeh melihat gaya suaraku.
“
Kenapa kau ha? “ suruku sembari membenarkan posisi dudukku menghadap kedepan.
“
Aniyo. Suaramu… lucu sekali. Kau tidak bisa bersuara manis Moon-a. Dan suaramu
tadi . . . “
“
Konsentrasilah saat mengemudiakan mobil! “
“
menyebalkan! “ lirihku.
>>>>>>>>
TO BE CONTINNUED <<<<<<<<<<
Don't Be SILENCE and CoPast
Tidak ada komentar :
Posting Komentar